Anda di halaman 1dari 3

Pemeriksaan Perkusi & Auskultasi

Posted by Rathry Sumarna at 20:07

Perkusi
 Suara perkusi
o Paru normal : sonor/resonan
o Pneumothoraks : hipersonor
o Jaringan padat (jantung, hati) : pekak/datar
o Daerah yang berongga : tympani
o Batas organ
 Sisi dada kiri : dari atas ke bawah ditemukan sonor/resonan- tympani : ICS 7/8 (Paru-lambung)
 Sisi dada kanan : ICS 4/5 (paru-Hati)
 Dinding posterior :-Supraskapularis (3-4jari di pundak) batas atas paru
 Setinggi vertebratorakal 10 garis skapula batas bawah paru
Perkusi jantung
Cara perkusi
Batas atau tepi kiri pekak jantung yang normal terletak pada ruang interkostal III/IV pada garis
parasternal kiri pekak jantung relatif dan pekak jantung absolut perlu dicari untuk menentukan
gambaran besarnya jantung.
Pada kardiomegali, batas pekak jantung melebar kekiri dan ke kanan. Dilatasi ventrikel kiri
menyebabkan apeks kordis bergeser ke lateral-bawah. Pinggang jantung merupakan batas pekak
jantung pada RSI III pada garis parasternal kiri.
Kardiomegali dapat dijumpai pada atlit, gagal jantung, hipertensi, penyakit jantung koroner,
infark miokard akut, perikarditis, kardiomiopati, miokarditis, regurgitasi tricuspid, insufisiensi
aorta, ventrikel septal defect sedang, tirotoksikosis, Hipertrofi atrium kiri menyebabkan
pinggang jantung merata atau menonjol kearah lateral. Pada hipertrofi ventrikel kanan, batas
pekak jantung melebar ke lateral kanan dan/atau ke kiri atas. Pada perikarditis pekat jantung
absolut melebar ke kanan dan ke kiri. Pada emfisema paru, pekak jantung mengecil bahkan dapat
menghilang pada emfisema paru yang berat, sehingga batas jantung dalam keadaan tersebut
sukar ditentukan.

Auskultasi
 Suara / bunyi nafas vesikuler :
o Terdengar di semua lapang paru normal
o Bersifat halus, nada rendah
o Inspirasi lebih panjang dari ekspirasi
o Bronchovesikuler
 Ruang interkostal pertama dan kedua area interskapula
 Nada sedang, lebih kasar dari vesikuler
 Inspirasi sama dengan ekspirasi
 Bronchial
 Terdengar di atas manubarium,
 Bersifat kasar, nada tinggi
 Inspirasi lebih pendek dari ekspirasi
 Suara ucapan
 Anjurkan penderita mengucapkan tujuh-tujuh berulang2 secara berisik sesudah inspirasi
 Lakukan dengan intonasi yang sama kuat sambil mendengarkan secara sistematik disemua lapang
paru dengan menggunakan stetoskop
 Bandingkan bagian kiri dan kanan
 Suara tambahan
o Ronchi (ronchi kering)
Suara yang tidak terputus, akibat adanya getaran dalam lumen saluran pernafasan karena
penyempitan : ada sekret kental/lengket

o Rales (ronchi basah)


Suara yang terputus, akibat aliran udara melewati cairan dan terdengar pada saat inspirasi

o Wheezes – wheezing
Suara terdengar akibat obstruksi jalan napas, terjadi penyempitan sehingga ekspirasi dan
inspirasi terganggu, sangat jelas terdengar saat ekspirasi
Auskultasi Jantung
Auskultasi ialah merupakan cara pemeriksaan dengan mendengar bunyi akibat vibrasi (getaran
suara) yang ditimbulkan karena kejadian dan kegiatan jantung dan kejadian hemodemanik darah
dalam jantung.
Alat yang digunakan ialah stetoskop yang terdiri atas earpiece, tubing dan chespiece.
Macam-macam ches piece yaitu bowel type dengan membran, digunakan terutama untuk
mendengar bunyi dengan frekuensi nada yang tinggi; bel type, digunakan untuk mendengar
bunyi-bunyi dengan frekuensi yang lebih rendah.
Beberapa aspek bunyi yang perlu diperhatikan :
a. Nada berhubungan dengan frekuensi tinggi rendahnya getaran.
b. Kerasnya (intensitas), berhubungan dengan ampitudo gelombang suara.
c. Kualitas bunyi dihubungkan dengan timbre yaitu jumlah nada dasar dengan bermacam-macam
jenis vibrasi bunyi yang menjadi komponen-komponen bunyi yang terdengar.
Selain bunyi jantung pada auskultasi dapat juga terdengar bunyi akibat kejadian hemodemanik
darah yang dikenal sebagai desiran atau bising jantung (cardiac murmur).

Anda mungkin juga menyukai