OLEH :
Kasus :
Ny. M di rawat inap di Puskesmas PARIT TIMUR dengan keluhan masuk : sudah 1 bulan
diare BAB cair, ampas (-), sehari BAB 7-8x dan disertai demam tinggi 39 ºC, pasien
mengatakan tidak nafsu makan, dan badan terasa lemah.
A. Pengkajian
I. Identitas Klien
a. Nama : Ny. M 41 th
b. Suku / Bangsa : Melayu / Indonesia
c. Jenis Kelamin : Perempuan
d. A g a m a : Islam
e. Status perkawinan : Kawin
f. Pendidikan : SMA
g. Alamat : Dusun belidak,Desa Bengkarek
h. Tanggal masuk : 22 Juni 2018
i. Tanggal pengkajian : 23 Juni 2018
j. Diagnosa Medik : HIV-AIDS
Penanggung jawab pasien : suami pasien Tn. G
II. Alasan masuk rumah sakit
a. Alasan dirawat : Diare sudah 1 bulan, malam keringat dingin dan demam, tidak
nafsu makan serta badan terasa lemah.
b. Keluhan utama : Diare tak terkontrol sehari bisa 7-8x tanpa merasakan sakit perut
penyebab tidak diketahui, dengan faktor yang memperberat adalah bila
bergerak akan kelur dan usaha yang dilakukan adalah diam.
III. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sebelum sakit :
pasien sebelumnya tidak pernah sakit serius kecuali batuk dan pilek.
b. Riwayat Kesehatan Sekarang :
Diare dirasakan sejak 1 bulan yang lalu. Mula-mula intensitas BAB kurang, dan
sejak 7 hari yang lalu diare semakin parah diserta dengan demam, keringat
dingin, tidak nafsu makan dan badan terasa lemah. Terdapat bercak-bercak terasa
gatal pada kulit, diare diikuti dengan batuk berdarah. Dengan alasan tersebut
klien datang ke Puskesmas untuk di periksa.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Kedua orang tua masih sehat, tidak ada anggota keluarga yang menderita
penyakit yang sama. Tidak ada penyakit bawaan dalam keluarga klien
IV. Aktivitas hidup sehari-hari
Aktivitas sehari-hari Sebelum Sakit Saat sakit
1. Nutrisi Pola makan tidak Pola makan 3 kali/hari
teratur,sarapan tidak bubur, namun tidak ada
pernah, sehari makan 2x, napsu makan, nyeri saat
karena sibuk bekerja menelan, makan hanya
(IRT) 1/2 porsi.
2. Makan/ minum Minum air putih hanya 3-4 Minum air putih 2-3
gelas /hari gelas dan teh hangat 2-3
gelas.
Eliminasi Mencret 5-7X/hari,, seperti Mencret dengan
lendir, tidak bercampur frekuensi 7-8
darah dan berbau. BAK 2 X/hari, encer, tidak ada
X hari dan tidak ada isi tanpa diikuti sakit
kelainan. perut dan BAK 2 X/hari
serta tidak ada kelainan.
Istirahat dan tidur Pasien tidak bisa Pasien dapat
istirahat siang karena sibuk beristirahat walau
dengan pekerjaan rumah terganggu dengan mau
tangga. BAB
Aktivitas Pasien sebagai IRT Pasien mengatakan tidak
mengurus 4 orang anak bisa melakukan
aktivitasseperti
biasanya karenabadan
terasa lemah, merasa
tidak berdaya dan cepat
lelah.
Personal Hygiene Mandi sehari 2x pagi, dan Mandi dibantu suami,
sore dan Hambatan dalam
melakukan kebersihan
diri adalah lemah .
V. Psikososial
a. Psikologis : pasien sudah lama tahu penyakitnya sejak 10 th yang lalu, Awal
mula pasien mendapat penyakitnya di karenakan tranfusi darah (menurut cerita
pasien) dimana pasien sakit parah dan harus ditranfusi Pertama pasien
mengetahui penyakitnya pasien syok dan depresi karena pasien merasa tidak
pernah berbuat yang aneh2 dan pasien bukan perempuan nakal atau yang lainnya.
Kemudian pasien di dukung suaminya untuk berobat. Pasien konsul teratur di
klinik melati pontianak sampai sekarang. Hanya kadang2 pasien merasa
dikucilkan oleh teman dan keluarganya. Mekanisme koping pasrah dan berserah
kepada Tuhan.
b. Spiritual : Rajin ibadah ke Masjid
VI. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Pasien tampak lemah, kurus dan pucat. Kesadaran CM
GCS : E4,V5,M6. TD:120/70mmHg, N:90x/mnt, RR:24x/mnt, S:38,50C, batuk
bercampur darah
b. Head to toe :
1. Kulit : Pucat dan turgo kulit jelek dipenuhi dengan bercak-bercak dan gatal
2. Kepala dan leher : Normal tidak ada kerontokan rambut, warna hitam
3. Kuku : Jari bersih
4. Mata / penglihatan : Sklera pucat dan nampak kelopak mata cekung
5. Hidung : Tidak ada peradangan, tidak ada reaksi alergi, tidak ada polip,
dan fungsi penciuman normal
6. Telinga: Bentuk simetris kanan/kiri, tidak ada peradangan, tidak ada
perdarahan
7. Mulut dan gigi: Terjadi peradangan pada rongga mulut dan mukosa, terjadi
Peradangan dan perdarahan pada gigi ,gangguan menelan(-), bibir dan
mukosa mulut klien nampak kering dan bibir pecah-pecah
8. Leher: Terjadi peradangan pada eksofagus.
9. Dada :
I : Dada terlihat normal, Tidak ada kelainan gerakan dada
P:Terdapat nyeri tekan pada epigastrium, Tidak nampak adanya pembesaran
hati
P: nada sonor
A: Tidak terdengar adanya bunyi nafas tambahan
Tidak ada retraksi dinding dada (+).
10. Abdomen :
I : Nampak normal, simetris kiri kanan
P: Turgor jelek ,tidak ada massa, terdapat nyeri tekan pada bagian kanan
bawah
P : Bunyi timpany (+). Kembung (-)
A: terdengar bunyi peningkatan peristaltic/ bising usus dan tidak ada krepitasi
abdomen.
B. Analisa Data
Data pendukung Masalah Etiologi
1. Data Subyektif :
Pasien mengatakan tidak ada nafsu Nutrisi Intake
makan, saat menelan sakit, yang inadekuat
mengatakan tidak bisa
menghabiskan porsi yang disiapkan.
Data Obyektif :
Lemah, 7 hari tidak makan, mulut
kotor, lemah, holitosis, lidah ada
bercak-bercak keputihan, Hb
8,7g/dl, pucat, konjungtiva anemis.
Data Obyektif :
Turgor masih baik, inkontinensia
alvi, BAB encer, ampas -), membran IntoleransiAktivitas
mukosa kering, bising usus Kelemahan
meningkat 25 X/menit
Data Subyektif :
Pasien mengatakan badan
terasa lemah, dan cepat
lelah, apalagi bila melaukan
aktivitas.
Data Obyektif :
Infeksi
Keadaan umum lemah, pucat, Immunocopromise
ADL sebagian dibantu keluarga
(suami).
4
Data Subyektif :
Pasien mengatakan kadang demam,
keringat dingin.
Data Obyektif :
Nadi 120 X/menit, RR 24 X/menit,
TD 110/70 mmHg, suhu
38,5.Leukosit : 8.8
PCV : 0,25
Behrman, dkk (1999) Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Edisi 15. Jakatra : EGC
Betz, Cecily L (2002) Keperawatan Pediatri. Jakarta : EGC Blog Riyawan Kumpulan
Artikel Farmasi & Keperawatan Doenges,
Wartono, JH (1999) AIDS Dikenal Untuk Dihindari. Jakarta : Lembaga
Pengembangan Informasi Indonesia
Hafizhohulloh. http://muslim.or.id (2 November 2014).
Departemen Kesehatan Indonesia: Direktotat Jendran Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan, Pedoman Tatalaksana Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral
pada anak di indonesia. Jakarta:DepkeS RI, 2008.
Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI (2005). Pelayanan Kesehatan dan
HIV/AIDS. Jakarta : Depnakertrans.
Hasdianah, dkk(2014). Imunologi Diagnosis dan Tekhnik Biologi
Molekuler. Yokyakarta: Nuha Medika.
Indriyani, Dian dan Asmuji(2014). Buku Ajar Keperawatan Maternitas: Upaya
Promotif dan Preventif dalam menurunkan angka kematian Ibu dan
Anak. Yokyakarta: Ar-Ruzz Media.
Nurs, Nursalam, M. Dan Ninuk Dian Kurniawati ( 2007). Asuhan Keperawatan pada
Pasien terinfeksi HIV/AIDS. Jakarta: Salemba Medika.
-------. Asuhan Keperawatan pada Pasien terinfeksi HIV/AIDS. Jakarta: Salemba
Medika, 2013
Padila, S.Kep.NS (2012). Keperawatan Medikal Bedah Numed. Yogyakarta
Brunner and Suddarth (2012). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8.
Jakarta : EGC
Helman, T. Heather (2012). NANDA International Diagnosis Keperawatan : Definisi
dan Klasifikasi 2012-2014. Jakarta : EGC.