Bab 1 Pendahuluan
Begitu pula dengan bumi –yang merupakan satu dari milyaran benda langit – memiliki teori
tentang asal muasalnya. Bumi telah terbentuk 4,6 milyar tahu yang lalu. Akan tetapi, bentuk
permukaan bumi selalu mengalami perubahan. Baik secara perlahan maupun secara cepat.
Bumi dengan segala isi dan bentuknya merupakan salah satu planet anggota tata surya yang
beredar mengelilingi Matahari. Karena bumi merupakan bagian dari tata surya, sejarah
terbentuknya dan perkembangannya berhubungan dengan sejarah terbentuknya tata surya.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui bagaimana susunan tata surya.
2. Memahami bagaimana proses pembentukan alam semesta.
3. Memahami Bumi sebagai Planet.
4. Mengetahui penjabaran tentang struktur Bumi
5. Memahami bagaimana proses pembentukan benua dan samudra.
Bab 2 Pembahasan
Dalam sistem tata surya terdapat delapan planet. Berdasarkan urutan nya dari matahari.
Planet-planet tersebut terdiri atas Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus,
Uranus, dan Neptunus, beredar mengelilingi matahari pada orbit atau garis edarnya
masing-masing dalam suatu sistem tata surya.
Kemudian ini menimbulkan suatu perkiraan bahwa Alam Semesta bermula dari
pengembangan di masa lampau yang dinamakan Dentuman Besar. Pada saat itu dimana
Alam Semesta memiliki ukuran nyaris nol, dan berada pada kerapatan dan panas tak
terhingga; kemudian meledak dan mengembang dengan laju pengembangan yang kritis,
yang tidak terlalu lambat untuk membuatnya segera mengerut, atau terlalu cepat
sehingga membuatnya menjadi kurang lebih kosong. Dan sesudah itu, kurang lebih
jutaan tahun berikutnya, Alam Semesta akan terus mengembang tanpa kejadian-
kejadian lain apapun.
Dalam teori kedua, ruang angkasa berkembang menjadi lebih kosong sewaktu berbagai
galaksi saling menjauh. Dalam teori keadaaan tetap, kita harus menerima bahwa zat baru
selalu diciptakan dalam ruang angkasa di antara berbagai galaksi, sehingga galaksi baru
akan terbentuk guna menggantikan galaksi yang menjauh. Orang sepakat mengatakan
bahwa zat baru itu ialah hydrogen, yaitu sumber yang menjadi asal usul bintang dan
galaksi. Penciptaan zat berkesinambungan dari ruang angkasa yang tampaknya kosong
itu diterima secara skeptis oleh para ahli, sebab hal ini rupanya melanggar salah satu
hukum.
Bumi mengelilingi matahari dalam lintasan berbentuk elips (Hukum Keppler I), pada jarak
rata-rata 149,6 juta km (93 juta mil). Karena lintasannya berbentuk elips ini, maka jarak
matahari-bumi selalu berubah. Jarak matahari-bumi yang terdekat (perihelion) terjadi pada
tanggal 4 januari, dengan jarak 91,5 juta mil dan jarak matahari-bumi terjauh (apheloin)
terjadi pada tanggal 5 juli dengan jarak 94,5 juta mil, berarti perubahan matahari-bumi
dalam satu tahun sekitar tiga juta mil. Jarak rata- rata dari pusat matahari ke pusat bumi
disebut 1 AU (Astronomical Unit/ Satuan Jarak Astronomi).
Ciri bumi dapat juga ditunjukkan oleh nilai massa jenisnya. Dengan mengetahui masa jenis
bumi kita dapat mempekirakan bahan-bahan penyusun bumi khususnya bagian dalam bumi.
Kita telah mengetahui massa dan jari-jari bumi. Jika kita anggap bumi berbentuk bola, maka
volume bumi dapat kita hitung dengan rumus volum bola (4/3) R2, dengan R adalah jari-
jari bumi. Massa jenis rata-rata bumi kira-kira 5.500 kg/m3 atau 5,5 massa jenis air (1000
kg/m3).
Bumi adalah planet berlangit biru. Ini adalah perkataan yang diucapkan oleh Gagarin,
astronot pertama yang menaiki pesawat luar angkasa Vostok 1, setelah berhasil mengelilingi
bumi sebanyak 1 kali putaran pada tanggal 12 april 1961. Bumi terlihat berwarna biru karena
saat menerima pancaran dari sinar matahari, sinar akan mendapat pengaruh dari molekul
atmosfer sehingga terpencar. Salah satunya yaitu sinar yang berwarna biru, mendapat
pengaruh yang paling hebat dan kuat sehingga bumi terlihat berwarna biru.
Seperti halnya planet-planet lain, bumi juga selalu bergerak. Gerakan bumi ada tiga macam
yaitu sebagai berikut:
a. Perputaran bumi berputar pada porosnya atau sering disebut rotasi. Waktu yang
diperlukan bumi untuk berotasi satu kali mengitari porosnya adalah 1 hari atau 24 jam
(tepatnya adalah 23 jam 56 menit 4,09 detik). Arah rotasi bumi adalah “arah timur” yaitu
dari barat ke timur. Rotasi bumi terhadap porosnya menyebabkan:
Pergantian siang dan malam hari.
Gerak semu harian benda langit.
Penggembungan di khatulistiwa dan pemepatan di kedua kutub bumi.
Perbedaan waktu untuk tempat-tempat yang berbeda derajat bujurnya.
b. Bumi juga melakukan Revolusi yaitu gerak bumi mengitari matahari. Arah revolusi sama
dengan arah rotasi, yaitu berlawan dengan arah jarum jam. Arah revolusi bumi ini
diciptakan sebagai “arah timur”, yaitu gerak dari timur ke barat. Satu kali revolusi bumi
(disebut periode revolusi bumi) memerlukan waktu 362,25 hari (tepatnya 365 hari 6 jam
9 menit 10 detik). Revolusi bumi mengitari matahari menyebabkan:
Pergantian musim.
Perubahan lamanya siang dan malam.
Gerak semu tahunan matahari.
Terlihatnya rasi bintang yang berbeda dari bulan ke bulan.
c. Bumi bersama-sama anggota tata surya lainnya berputar mengelilingi pusat galaksi
Bimasakti.
Sampai saat ini Bumi merupakan satu-satunya planet yang terdapat kehidupan dan
merupakan tempat tinggal bagi manusia. Sebagai tempat tinggalnya, manusia berusaha
untuk mengetahui seluk beluk tentang Bumi. Bumi dengan segala isi dan bentuknya
merupakan salah satu planet anggota tata surya yang beredar mengelilingi matahari.
Karena bumi merupakan bagian dari tata surya, maka sejarah bentuk dan
perkembanganya berhubungan dengan sejarah terbentuknya tata surya.
Secara struktur lapisan bumi dibagi menjadi 3 lapisan utama, yaitu kerak bumi (crush),
selimut (mantle) dan inti (core). Struktur lapisan bumi seperti itu mirip dengan telur, yaitu
cangkannya ibarat kerak, putih telur ibarat selimut dan kuning telur sebagai inti.
Menurut komposisi (jenis dari materialnya), Bumi dapat dibagi menjadi lapisan-lapisan
sebagai berikut:
a. Kerak Bumi
b. Selimut (Mantle)
c. Inti Bumi
Sedangkan menurut sifat mekanik (sifat dari material)-nya, Bumi dapat dibagi menjadi
lapisan-lapisan sebagai berikut:
a. Lithosphere merupakan lapisan yang terdiri dari crust & upper mantle, dan berada di
kedalaman 0-60 km.
b. Asthenosphere merupakan lapisan plastis yang memiliki kepadatan rendah dan berada
di antara upper mantle dan lower mantle.
c. Upper mantle merupakan lapisan luar dari mantel dan suhunya lebih rendah
dibandingkan lower mantle. Berada di kedalaman 35-660 km.
d. Lower mantle merupakan lapisan dalam mantel yang memiliki suhu lebih panas yang
disebabkan oleh panas ekstrim yang berasal dari inner core. Berada di kedalaman 660-
2890 km.
e. Inti Luar (Outer Core) berupa fase cair berada di kedalaman 2890-5150 km, kaya akan
unsur besi (Fe) dan nikel (Ni).
f. Inti Dalam (Inner Core) walaupun bersuhu ekstrim tetapi berupa fase padat yang
disebabkan oleh tekanan yang sangat tinggi. Berada di kedalaman 5150-6360 km dan
juga kaya akan unsur besi dan nikel.
Pergerakan benua-benua sampai sekarang pun masih berlangsung, hal dibuktikan dengan
makin melebarnya celah yang terdapat di alur-alur dalam samudra.
3.1 Kesimpulan
Tata surya terdiri dari matahari sebagai pusat dan benda-benda lain seperti planet, satelit,
meteor-meteor, komet-komet, debu dan gas antar planet beredar mengelilinginya.
Keseluruhan sistem ini bergerak mengelilingi pusat galaksi.
Setelah mengetahui teori – teori terbentuknya alam semesta ini, dapat kita ketahui bahwa
prosesnya memang masih menyimpan misteri. Selama bertahun – tahun teori – teori tersebut
semakin berkembang karena sifat alami manusia yang selalu ingin tahu.
Dalam era modern saat ini –di era teknologi yang semakin canggih-, dimungkinkan
munculnya teori – teori baru untuk menjawab segala pertanyaan yang mungkin muncul di
benak kita perihal alam semesta ini. Dengan demikian jika kita mempelajari proses
terbentuknya alam semesta ini, kita juga mengetahui bahwa alam semesta ini berawal dari
ketiadaan, menjadi ada seperti sekarang ini.
Daftar Pustaka
https://www.scribd.com/
https://www.academia.edu/
https://dokumen.tips/documents/bumi-dalam-alam-semesta-iad.html
Bumi dalam Alam Semesta
Makalah Ilmu Alamiah Dasar