Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Dalam industri perminyakan dikenal tiga tahap metode produksi, yaitu
tahap primer (Primary Recovery), tahap sekunder (Secondary Recovery), dan tahap
tersier (Tertiary Recovery). Tahap Primary Recovery terdiri dari Natural Flow dan
Artificial lift, Tahap Secondary Recovery terdiri dari Pressure Maintenance dan
Waterflooding, Tahap Tertiary Recovery yang terdiri dari berbagai macam metode
Enhanced Oil Recovery (EOR).
Apabila tenaga alamiah dari reservoir maupun dengan pemasangan sembur
buatan sudah tidak mampu memproduksikan hidrokarbon kepermukaan secara
ekonomis dan cadangan didalam reservoir dirasa masih cukup banyak, maka salah
satu metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan perolehan yaitu dengan
metode tahap sekunder (Secondary Recovery) yang salah satunya adalah dengan
metode waterflooding.
Penerapan waterflooding pada suatu lapangan tidak selalu berhasil atau
memberikan efek yang signifikan terhadap perolehan dan produksi hidrokarbon,
mengingat biaya waterflooding tidaklah murah, sehingga perlu dilakukan evaluasi
kinerja waterflooding yang telah dilakukan di suatu lapangan untuk menentukan
kelanjutan dari proyek waterflooding tersebut.
Dalam Skripsi ini akan dilakukan evaluasi kinerja waterflooding pada
Lapisan “X” Lapangan “Y”, dengan terlebih dahulu melakukan surveillance
dengan untuk mengetahui kinerja waterflooding, kemudian menentukan metode
evaluasi kinerja waterflooding yang cocok berdasarkan perhitungan CPV.

1.2. Maksud dan Tujuan


Maksud penulisan Skripsi ini adalah untuk mengevaluasi kinerja dari
waterflooding yang telah dilakukan pada Lapisan “X” Lapangan “Y” dengan

1
2

melakukan pengamatan kinerja waterflooding (surveillance). Kemudian


menentukan metode evaluasi kinerja waterflooding yang cocok berdasarkan
perhitungan CPV, serta mengevaluasi kinerja Waterflooding berdasarkan hasil
analisa produksi dan metode tersebut.
Tujuan dari penulisan ini adalah mengetahui kinerja waterflooding pada
Lapisan “X” Lapangan “Y” yang meliputi:
1. Analisa Konektivitas per-sumur melalui performance produksi
2. Analisa Hall Plot untuk mengetahui problem yang terjadi pada masing-
masing sumur injeksi
3. Analisa Chan’s Diagnostics untuk mengetahui problem yang terjadi pada
masing-masing sumur produksi
4. Analisa Voidage Replacement Ratio untuk mengetahui perbandingan
jumlah volume yang diinjeksikan dengan fluida yang diproduksikan
5. Analisa Scatter Plot untuk mengelompokkan sumur berdasarkan nilai
kumulatifnya dan water cut-nya
6. Decline Curve Analysis untuk mengetahui remaining reserve, umur
berproduksi dan penambahan perolehan minyak pada Lapisan “X”.
7. Perencanaan pola injeksi-produksi yang sesuai untuk meningkatkan
perolehan minyak pada Lapisan “X”
8. Menentukan metode prediksi kinerja waterflooding yang sesuai secara
teoritis pada Lapisan “X”.

1.3. Metodologi
Metodologi untuk menyelesaikan permasalahan adalah :
1. Pengumpulan data-data sumur Lapisan “X” Lapangan “Y”
2. Melakukan pengamatan (surveillance) kinerja waterflooding pada Lapisan
“X” Lapangan “Y”
3. Memprediksi kinerja waterflooding dengan pendekatan metode yang cocok
pada Lapisan “X” Lapangan “Y”.
3

1.4. Hasil
Berdasarkan hasil pengamatan (surveillance) pada Lapisan “X” diperoleh
informasi dalam bentuk grafik berupa : grafik sejarah produksi, sejarah tekanan,
kurva Hall Plot, grafik Chan’s Diagnostics, Voidage Replacement Ratio (VRR),
grafik Scatter Plot, dan rencana pola injeksi.
Sedangkan berdasarkan metode prediksi secara teoritis dengan
menggunakan metode Dykstra-Parson akan didapatkan informasi-informasi
diantaranya: jumlah kumulatif air injeksi, rate injeksi, areal sweep efficiency, waktu
untuk pencapaian di setiap tahapan, kumulatif perolehan minyak dan faktor
perolehan minyak terhadap OOIP.
Hasil evaluasi yang diperoleh, secara keseluruhan dapat digunakan untuk
menilai sejauh mana tingkat keberhasilan yang telah dicapai.

1.5. Sistematika Penulisan


Secara sistematis, penyusunan skripsi secara garis besar dikategorikan
menjadi enam bagian pokok. Bab 1 merupakan pendahuluan yang berisi tentang
latar belakang masalah, maksud dan tujuan penulisan, metode penulisan dan
sistematika dari penulisan. Untuk Bab 2 merupakan tinjauan umum dari Lapisan
“X” Lapangan “Y” beserta sejarah kinerja produksinya. Kemudian Bab 3 berisi
tentang teori dasar dari waterflooding yang berkaitan dengan penulisan skripsi.
Bab 4 adalah evaluasi kinerja dari pelaksanaan waterflooding pada Lapisan
“X” Lapangan “Y”. Kemudian pada Bab 5 merupakan pembahasan dari hasil
evaluasi yang didasarkan pada teori yang ada dan terakhir pada Bab 6 adalah
kesimpulan dari evaluasi yang dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai