Anda di halaman 1dari 4

JENIS-JENIS ARTIFICIAL LIFT YANG DIGUNAKAN DI PERTAMINA

EP ASSET 1 JAMBI SERTA KEKURANGAN DAN KELEBIHAN


1 2 3 4
furqon tri kurniawan , santo sumenda , vincencius ramot gajah sigalingging , anugrah setiawan manalu

Jurusan Teknik Perminyakan , UPN “V” JOGJAKARTA

ABSTRAK
Fluida yang terangkat dari reservoir menuju ke permukaan pada saat produksi atau
natural flow merupakan mekanisme yang sering di jumpai namun seiring
berjalannya waktu fluida yang berada di reservoir sudah tidak bisa terangkat lagi di
karenakan tekanan reservoir sudah tidak mampu lagi sehingga dibutuhkan tenaga
bantuan untuk mengangkat fluida tersebut untuk sampai kepermukaan atau metode
Artificial Lift. Pemilihan artificial lift sangat berpengaruh terhadap jumlah produksi
minyak yang nanti akan di produksikan, jenis-jenis artificial lift seperti : Gas lift,
ESP, Sucker Rod Pump, dan PCP adalah sebagian artificial lift yang sering
digunakan. pada field jambi asset 1 Pertamina sering digunakan artificial lift seperti
ESP, Sucker Rod Pump dan PCP kedalaman sumur di jambi field ± 990 – 3300 ft.
1. PENDAHULUAN Peralatan dipermukaan
dirancang untuk mengontrol
Pada produksi awal atau natural flow peralatan dibawah permukaan
fluida hidrokarbon masih bisa sampai yang terdiri : casing, junction
ke permukaan namun seiring box, switchboard, transformasi,
berjalannya waktu tekanan yang VSD (Variaebel Speed Drive).
berada dalam reservoir akan berkurang 1.1.2 Peralatan dibawah permukaan
sehingga dibutuhkan suatu metode Merupakan peralatan yang
artificial lift untuk dapat mengangkat langsung berhubungan dengan
fluida hidrokarbon sampai ke fluida hidrokarbon, terdiri dari :
permukaan. Pada metode artificial lift stabilizer, motor, gas separator,
yang sering di gunakan di field jambi centinel (sensor), bleeder valve,
diantaranya : ESP, PCP, SUCKER check valve, electric cable.
ROD PUMP 1.1.3 Kelebihan dan Kekurangan
1.1 ESP Kelebihan menggunakan ESP:
ESP (electrical submersible pump) 1. Sangat bagus untuk produksi
adalah sebuah pompa yang gross yang besar.
dirancang khusus, dimana motor 2. Dapat digunakan untuk
dan komponen-komponen lainnya sumur yang miring.
tertutup rapat karena pada 3. Dapat digunakan untuk
penggunaannya nanti seluruh sumur yang dalam.
permukaan pompa ini akan 4. Memiliki pendingin alami
terendam kedalam cairan. Pompa karna pompa terendam di
ESP terdiri dari: dalam fluida.
1.1.1 Peralatan diatas permukaan Kekurangan menggunakan ESP:
1. Tidak bisa untuk sumur yang Kelebihan dari menggunakan
berproduksi pasir yang PCP:
banyak 1. Bisa digunakan untuk sumur
2. Biaya yang terlalu mahal. yang berproduksi pasir.
2. Harganya lebih murah
3. Lebih Flexibel
4. Biaya pemeliharaan yang
rendah
Kekurangan menggunakan PCP
1. Tidak bisa untuk sumur
dalam
2. Tidak bisa untuk sumur
miring karna dapat
menyebabkan stuck.

Gambar 1.1 ESP

1.2 PCP
PCP bekerja dengan pompa yang
menggunakan sistim “ ruang
(Cavity) ” yang bergerak ke atas
membawa cairan. PCP terdiri dari
rotor dan stator. Rotor yang
berbentuk ulir bergerak dan
bersentuhan terhadap stator
sehingga akan terbentuknya ruang
yang nantinya akan diisi oleh
fluida hidrokarbon. PCP terdiri Gambar 1.2 PCP
dari :
1.1.2 Peralatan diatas permukaan
Komponen PCP diatas 1.3 SUCKER ROD PUMP
gambar
permukaan terdiri dari : Drive Sucker rod pump yaitu salah satu
Head, yaitu motor yang berguna pompa yang mengangkat fluida
untuk menggerakan pompa PCP. dengan cara menimbah. Fluida
1.2.2 Peralatan dibawah yang masuk melalui traveling
permukaan valve akan di teruskan masuk
Peralatan di bawah permukaan kedalam tubing proses ini disebut
terdiri dari : sucker rod, stator, downstroke kebalikanya ketika
rotor, tubing. fluida tersebut terangkat, standing
1.2.3 Kelebihan dan Kekurangan valve yang akan membuka
sedangkan traveling valve
menutup ( upstroke ). Peralatan-
peralatan pada Sucker rod pump 2. Tidak bisa digunakan di
terdiri dari : offshore.
1.3.1 Peralatan diatas permukaan 3. Tidak optimal untuk sumur
Peralatan diatas permukaan miring dan berpasir.
terdiri dari : prime over, gear
reduce, crank arm, pitmen,
nwalking beam, horse head,
bridle and polished rod clamp,
stuffing box, counter weight,
brake, base, equalizer, Samson
post, belt cover.
3.11 Peralatan di bawah
permukaan
Peralatan dibawah permukaan
terdiri dari: working barrel,
plunger, traveling valve,
standing valve. Klasifikasi
sucker rod pump berdasarkan
cara pemasangan pompa di Gambar 1.3 SRP
bawah permukaan terdiri dari:
RWBC dan THBC. RWBC (rod
wall bottom cup) pada tipe ini 2. METODOLOGI
rod pump dipasang satu kesatuan 1. Studi literature
dengan rod string, kapasitas berguna untuk memperdalam isi
pompa yang diperoleh lebih materi yang nanti akan
kecil karena ukuran plunger disampaikan.
kecil. Pada RWBC batas 2. Bimbingan dari dosen
maximal untuk ketahanan pembimbing di lapangan.
terhadap pasir < 1%. THBC
(tubing heavy bottom cup) pada 3. DISKUSI DAN PEMBAHASAN
tipe ini working barrelnya 1. DISKUSI
dipasang langsung di ujung Diskusi yang dilakukan untuk
bawah tubing dan di turunkan mengetahui pemilihan artificial lift
bersama tubing . ketahanan yang sesuai serta problem-problem
terhadap pasir < 2% yang sering terjadi di lapangan
1.3.2 Kelebihan dan Kekurangan pertamina asset 1 jambi.
Kelebihan dari menggunakan Permasalahan yang sering terjadi
sucker rod pump : yaitu kepasiran, korosi, terjadinya
1. Komponen permukaan stuck pada shaft sehingga pompa
mudah diperbaiki kurang bekerja dengan optimal.
2. Mudah mengatur produksi 2. PEMBAHASAN
3. Cepat diketahui kalau mati Pada asset 1 field jambi sebelum
Kekurangan sucker rod pump : dilakukan pemasangan artificial lift
maka biasanya di dahului dengan
1. Memerlukan tempat luas SBHP (static bottom hole pressure )
berfungsi sebagai acuan untuk pump
seting depth, mengetahui tekanan 2. Kepasiran masih menjadi
alir dasar sumur serta jenis fluida. kendala problem produksi
Berbeda dengan SBHP yang 3. Untuk mencari yang Rate tinggi
dilakukan hanya untuk beberapa kali digunakan ESP
saja untuk sonolog kegiatannya 4. SBHP dapat mengetahui :
dilakukan setiap hari data yang *tekanan
didapat dari sonolog yaitu tekanan *jenis fluida
static, serta pada sucker rod pump *temperature
dapat mengetahui beban rod sendiri. *gradient fluida
*letak WOC
Artificial lift yang masih *letak GOC
banyak digunakan yaitu sucker rod 5. Sonolog dapat mengetahui:
pump, pcp, esp, sucker rod pump *tekanan
sering digunakan karna harganya *beban Rod
yang murah namun memiliki
kendala yaitu kurang optimal ketika 5. DAFTAR PUSTAKA
terjadi kepasiran maka untuk itu
biasanya pompa diganti menjadi 1. Kermit E, Brown (1997) the
PCP namun kendala pada PCP tidak technology of artificial lift
bisa sumur yang dalam, karna method. Petroleoum
pompa kurang optimal untuk Publishing Co: USA
mengangkut fluida sampai ke 2. Alan P, winzy (2014) Analisi kerja
permukaan. Untuk masalah Progresive Cavity Pump
kepasiran memang sangat membuat
pompa menjadi sangant tidak 3. Rifky, Hary ismiranda, Fauzan
optimal maka pertamina asset 1 akbar, dan I dewa gede,
jambi menggunakan screen untuk Laporan Kerja Praktek PT
mengurangi produksi pasir. Pertamina Asset 1 Jambi
Penggunaan pompa ESP sangat
optimal penggunaannya karna baik
digunakan dalam mengejar rate yang
tinggi, namun sangat di
perhitungkan penggunaannya karna
sangat mahal, selama kerja praktek
di jambi untuk problem yang kita
temui khususnya pada ESP yaitu,
terjadinya patah pada shaft, fungsi
shaft itu sendiri untuk meneruskan
kerja dari motor ke pompa. Sehingga
produksi akan terganggu karna
pompa tidak bergerak.
4. KESIMPULAN
1. Pada PT PERTAMINA ASSET
1 JAMBI menggunakan 3
artificial lif yaitu: pcp, sucker
rod pump, esp.

Anda mungkin juga menyukai