Oleh: Taufan HM
HYDROCYCLONE
HYDROCYCLONE
Defenisi/Pengertian:
Hydrocyclone adalah suatu alat yang mempermudah pemisahan material
padat yang melalui media air dengan memanfaatkan efek vortex yang
ditimbulkan dari gaya centrifugal.
Prinsip Dasar:
-Dasar operasional dari hydrocylone adalah memanfaatkan efek dari gaya
centrifugal dan density fluida kerja.
- Fenomena dari efek tersebut diperlihatkan dengan fakta bahwa sebagian
besar air yang mengikuti arus berputar di dalam hydrocyclone tergerak ke
arah poros pusaran dan akan naik ke dalam vortex untuk menuju dome dan
keluar meninggalkan hydrocyclone
ILUSTRASI HYDROCYCLONE PPKS KASAI
PRINSIP KERJA:
PEMISAHAN 1- Cracked mixture
(CM) hasil dari LTDS 2 disalurkan ke
dalam compartment A yang penuh
berisi air, kemudian di pompakan
menggunakan pompa hydrocyclone
(Pump 1 ) ke dalam vortex
hydrocyclone kernel 1. Fraksi ringan
(kernel) ditampung dalam vibrating
kernel dan Fraksi Berat (cangkang)
masuk kompartemen B. Proses yang
sama diulang kembali pada
kompartemen B (PEMISAHAN 2)
dimana kernel yang keluar
ditampung dalam Vibrating Kernel
dan Cangkang keluar melalui cone
masuk ke kompartemen C. Fraksi
Kernel yang sudah ditampung di
vibrating kernel kemudian ditiriskan
menggunakan plat perforasi
(berlubang) ke Kernel Dryer .
Fraksi inti / kernel yang tersisa di dalam CM fraksi Shell (cangkang) yang turun keluar meninggalkan
hydrocyclone kernel no.2 melalui lubang pengeluaran dari dasar cone, ditampung di dalam compartment C.
Compartment C bersama air yang menjadi media, (PEMISAHAN 3) Sisa fraksi kernel yang masih tercampur
dengan sejumlah fragment cangkang pada kompartemen C dikembalikan lagi ke dalam compartment B
( recovery cracked mixture ), untuk selanjutnya mengalami proses pemisahan ulang di dalam hydrocyclone
kernel. Kemudian di pompakan lagi ke dalam hydrocyclone shell (Kompartemen C). Melalui 3 kali pemisahan
ini diharapkan kernel terikut cangkang (losses wet shell ex hydrocyclone) menjadi minimum.
STANDAR LOSSES PALM KERNEL
Titik On Sample (%)
Dry Shell <2,00
Wet Shell ex HDC <4,00
Wet Shell ex CLAY <1,00
Fibre Cyclone <1,8
1. Pada pemakaian cone yang baru dipasang dilakukan adjustment ketinggian vortex
finder.
2. Naikkan vortex finder setinggi-tingginya, kemudian hidupkan pompa ketiga-tiganya.
3. Beri umpan (feeding) dari LTDS 2 ke dalam compartment A yang telah penuh berisi
air.
4. Turunkan vortex finder pada hydrocyclone kernel, sampai diperoleh outlet dari outlet
vortex finder hydro cyclone kernel telah mencapai standard kotoran kernel 7 - 7,5%,
setelah hal ini tercapai maka :
1. Turunkan vortex finder pada hydrocyclone shell sampai diperoleh losses kernel 4 %.
2. Akibat adanya recovery cracked mixture dari outlet cone shell hydrocyclone maka hal
ini menimbulkan perubahan nilai yaitu meningkatnya nilai kotoran pada kernel di outlet
vortex finder kernel hydrocyclone, oleh karena itu,
3. Naikkan sedikit vortex finder pada hydro cyclone kernel, sampai diperoleh outlet dari
outlet vortex finder hydro cyclone kernel telah mencapai standard kotoran kernel 7 % -
7,5 %, setelah hal ini tercapai maka :
1. Turunkan vortex finder pada hydrocyclone shell sampai diperoleh losses kernel 4%.
2. Setelah nilai kotoran dan losses sesuai dengan nilai standard yang diinginkan, catat
ketinggian level vortex finder, dan proses adjustment vortex finder pada saat
penggantian cone yang baru, telah selesai.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Dalam Operasional
Hydrocyclone:
a. Bila vortex finder dinaikkan.
Prinsip pemisahan dengan clay bath ini adalah didasari pada perbedaan
berat jenis (BJ) antara kernel basah yang mempunyai BJ = 0,6 dengan
cangkang yang mempunyai BJ = 1,30
Suatu bak berisi air dengan BJ = 1 (BJ air), dinaikkan berat jenisnya
menjadi 1,20 dengan membubuhkan kaolin atau kalsium karbonat atau
dapat juga konsentrasi cairan tanah liat (clay) yang sudah bebas dari
pasir.
Cara pemisahan :
1. Campuran kernel dan cangkang kemudian dimasukkan kedalam
cairan dengan berat jenis (BJ) = 1,15-1,20 tersebut, yang kemudian
akan memisah diri satu sama lain karena kernel dengan berat jenis
(BJ) = 0,6 akan mengapung dan naik ke permukaan sedangkan
cangkang yang mempunyai berat jenis (BJ) = 1,30 akan tenggelam
kemudian turun ke bagian bak.
1. Bak pemisah yang berbentuk kerucut tersebut dilengkapi dengan
sebuah pompa untuk mensirkulasi cairan pemisah tersebut tetap
dalam keadaan stabil dan homogen.
2. Sebagai akibat sirkulasi tersebut diatas, maka timbul suatu arus gerak
dari cairan pemisah yang kemudian secara perlahan-lahan (tidak boleh
terlalu cepat) mendorong kernel yang sudah mengapung tadi kedepan
menuju kompartemen pertama dari ayakan getar yang terpasang.