Anda di halaman 1dari 28

BAB III

TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian Data
3.1.1 Data Inti
1. Demografi Wilayah.

Sejarah Desa kedung Sumur Kecamatan Krembung Kabupaten


Sidoarjo.
Dahulu kala, jauh sebelum kerajaan Majapahit berdiri, ada sebuah
kerajaan bernama kerajaan Selo Mataram. Raja Selo Mataram berniat untuk
memperluas wilayah kekuasaannya. Cara yang dilakukan adalah dengan
memerintahkan penduduknya mencari daerah baru untuk dijadikan
pemukiman. Salah satu yang diutus oleh raja adalah seorang perempuan
bernama Nyai Ijah yang sekarang ini masyarakat menyebutnya buyut tijah.
Nyai Ijah membawa rombongan sebanyak 68 orang. Salah satunya adalah Ki
Oso, seorang yang bertubuh pendek tetapi mempunyai kesaktian yang luar
biasa dan mempunyai senjata sakti berupa tombak panjang. Kelompok yang
dipimpin Nyai Ijah ini diperintahkan untuk mencari daerah yang cocok untuk
dijadikan pemukiman di Timur tanah Jawa. Berbulan-bulan mereka
melakukan perjalanan ke arah timur , tetapi belum juga menemukan daerah
yang cocok.

34
Suatu hari ketika mereka sudah merasa kelelahan dan banyak dari
mereka dilanda keputusasaan, tiba-tiba mereka melihat sebuah hutan yang
sangat lebat dan di dalam hutan tersebut terdapat sebuah “Kedung” yang
sangat dalam dan airnya sangat jernih. Di tempat itu mereka beristirahat
sambil melepas dahaga, tubuh mereka menjadi segar dan bersemangat
kembali. Rombongan yang dipimpin Nyai Ijah berembug mengenai daerah
yang mereka temukan itu. Dengan pertimbangan daerah itu tanahnya sangat
subur dan airnya sangat melimpah. Akhirnya mereka sepakat memilih daerah
itu sebagai pemukiman baru mereka. Setelah mereka mulai membuka
wilayah tersebut untuk dijadikan pemukiman, masalahpun timbul. Daerah
yang dipilih itu ternyata ada penguasanya, yaitu bangsa jin. Pada awalnya
Nyai Ijah selaku pemimpin rombongan memohon dengan baik-baik kepada
jin penguasa daerah itu, tetapi jin itu tidak mengijinkan. Akhirnya Nyai Ijah
memerintahkan rombongan untuk merebut dengan paksa daerah tersebut dari
kekuasaan jin penguasa itu. Dipimpin Ki Oso, mereka bertarung melawan jin
penguasa itu bersama anak buahnya.Pertarungan sengitpun tak dapat
dihindarkan, berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun pertempuran antara
rombongan Nyai Ijah melawan Jin berlangsung. Dan akhirnya dengan susah
payah mereka berhasil menundukkan jin penguasa daerah itu, meskipun
keberhasilan mereka harus dibayar mahal dengan gugurnya Ki Oso dalam
pertarungan tersebut.

Sejak itulah Nyai Ijah dan rombongannya menjadikan daerah itu


pemukiman. Karena daerah itu terdapat Kedung yang cukup dalam seperti
sumur, dan kedung inilah yang membedakan daerah ini dengan daerah-
daerah lainnya, maka mereka menamakan derah ini “Kedungsumur”.
Demikianlah cerita mengenai asal-usul dari daerah Kedungsumur, dan
sampai sekarang bukti-bukti sejarah masih ada, diantaranya makam Ki Oso
yang terletak di halaman salah satu warga RT. 06 yang sekarang masyarakat
mengenal sebagai makam Buyut Oso. Kemudian makam Nyai Ijah yang
terletak di belakang Balai Desa Kedungsumur serta sebuah kedung terletak di
area makam desa, meskipun sekarang agak dangkal tetapi sampai saat ini
masyarakat masih meyakini bahwa air Kedung tersebut berkasiat
menyembuhkan banyak penyakit, bahkan pada masa penjajahan Pemerintah

35
Kolonial Belanda berencana akan membangun kedung tersebut. Namun juru
kunci kedung itu tidak menjinkannya setelah melakukan dialog ghoib dengan
penunggu kedung tersebut.

Desa Kedung Sumur berlokasi di kecamatan krembung. Desa tersebut


terdiri dari 7 RW, masing-masing RW terdiri dari 2 RT. RW 01 terletak
paling ujung barat dari Desa kedung sumur. Pada RW 01 terdapat 379 jiwa
dan 131 KK. RW 01 berbatasan dengan RW 05 disebelah utara, di sebelah
selatan berbatasan dengan Sawah, di sebelah barat berbatasan dengan sawah,
dan di sebelah timur berbatasan dengan RW 02.

2. Luas dan batas wilayah


a. Luas Desa kedung sumur : 108,5 Ha
b. Batas wilayah
1) Sebelah utara : Berbatasan dengan Desa Wangkal
2) Sebelah selatan : Berbatasan dengan Desa Tambak Rejo
3) Sebelah barat : Berbatasan dengan Desa Kedung Rawan
4) Sebelah timur : Berbatasan dengan Desa Keper

3. Kondisi Geografis
a. Banyaknya curah hujan : Banyak curah hujan selama tahun 2015
adalah 1800-2000 mm/Th
b. Topografi : dataran rendah
c. Suhu udara rata-rata : 270 C – 320 C

4. Peruntukan
a. Jalan : 2,65 Ha
b. Sawah ladang : 70,1 Ha
c. Bangunan Umum : 1.900 Ha
d. Pemukiman : 27,69 Ha
e. Pekuburan : 0,545 Ha

5. Jumlah Penduduk
a. Jumlah penduduk : 379 jiwa

36
b. Jumlah kepala keluarga : 131 KK
c. Jumlah rumah : 80 rumah
d. Jumlah RT : 2 RT
e. Jumlah penduduk menurut jenis kelamin
1) Laki – laki : 184 jiwa
2) Perempuan : 195 jiwa
3) Jumlah : 379 jiwa

jenis kelamin
196

194

192

190

188
laki-laki
186
perempuan
184

182

180

178
laki-laki perempuan

f. Jumlah Penduduk menurut Agama yang Dianut


1) Islam : 379 jiwa
2) Kristen : 0 jiwa
3) Katholik : 0 jiwa
4) Hindu : 0 jiwa

37
379
400

350

300

250

200

150

100

50 0 0 0
0
Islam Kristen Katolik Hindu Budha

agama

g. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agregat


1) Baru menikah : 0 jiwa
2) Bayi : 4 jiwa
3) Toddler : 10 jiwa
4) Prasekolah : 14 jiwa
5) Sekolah : 43 jiwa
6) Remaja : 48 jiwa
7) Dewasa : 208 jiwa
8) Lansia : 52 jiwa

38
250
208
200

150

100
48 52
43
50
10 14
0 4
0

Kelompok usia

h. Jumlah penduduk berdasarkan pendidikan terakhir


Dari jiwa didapatkan :
Belum sekolah : 28 jiwa
TK : 9 jiwa
SD : 120 jiwa

SMP : 85 jiwa

SMA : 95 jiwa

PT : 12 jiwa

6. Sistem Nilai yang Berlaku Di Masyarakat Terkait Aspek Kesehatan


Sebanyak 99% warga Desa Kedung Sumur percaya dengan pengobatan
tradisional dan 1% warga Desa Kedung Sumur tidak percaya dengan
pengobatan masyarakat.

39
tingkat kepercayaan warga
dengan pengobatan
tradisional

1%

percaya
tidak percaya
99%

7. Status Kesehatan Masyarakat Berdasarkan Agregat


a. Baru menikah.
Di desa Kedung Sumur RW. 01 jumlah pasangan baru menikah
berjumlah 0 jiwa.

b. Baru memiliki anak


1) Usia bayi.
Data primer : sebanyak 50% bayi berumur 0-6 bulan dan 50%
berumur 7-12 bulan.

Usia Bayi
1-6 Bulan 7-12 Bulan

50% 50%

40
2) Proses persalinan.
Data primer : sebanyak 100% ibu melahirkan dengan proses
melahirkan normal.

Proses Persalinan
0%

Normal
Persalinan SC

100%

3) Berat Badan Bayi Lahir


Data primer : sebanyak 0% lahir dengan berat 500-1000 gr, 25%
lahir dengan berat 1000-2500 gr, 75% lahir dengan berat 2500-
4500 gr, dan 0% lahir dengan berat >4500 gr.

Berat Badan Bayi Lahir


0%
0%

25% 500-1000 gram


1000-2500 gram
75% 2500-4500 gram
> 4500 gram

41
4) Ibu yang Melakukan IMD.
Data primer : sebanyak 75% melakukan IMD dan 15% tidak
melakukan IMD.

IMD

25%

ya
75% tidak

4) Pemberian ASI Ekslusif.


Data primer : sebanyak 75% ibu memberikan ASI eksklusif dan
25% meberikan susu formula saja.

Pemberian Minum Pada


Bayi

25%
ASI
75% Susu Formula

42
5) Pemberian MP-ASI.
Data primer : sebanyak 50% bayi mendapat MP-ASI.

MPASI
1-6 Bulan 7-12 Bulan

0%

100%

6) Kegiatan Posyandu.
Data primer : senbanyak 100% ibu mengikuti posyandu balita.

Kegiatan Posyandu
0%

Ya
Tidak

100%

7) Status Imunisasi.
Data primer : sebanyak 100% bayi berstatus imunisasi lengkap.

43
status imunisasi
0%

ya
tidak

100%

8) Kondisi kesehatan bayi.


Data primer : sebanyak 100% bayi berstatus sehat.

status kesehatan
0%

ya
tidak

100%

9) Status gizi bayi.


Data primer : sebanyak 25% gizi lebih dan 75% gizi cukup.

44
Status Gizi pada KMS

0%

25%
Gizi Lebih
Gizi Cukup
75%
Gizi Kurang

c. Kelompok usia toddler.


1) Status kesehatan.
Data primer : sebanyak 90% anak dalam keadaan sehat dan 10%
dalam keadaan sakit.

Status Kesehatan anak


usia Todler

10%

Sehat
Sakit

90%

2) Status imunisasi.
Data primer : sebanyak 100% anak usia toddler status
imunisasinya lengkap.

45
Status Imunisasi anak Usia
Todler
0%

Sudah Memenuhi

100% Belum
Memenuhi

3) Penyakit yang sering diderita.


Data primer : sebanyak 90% menderita flu dan batuk dan 10%
menderita diare.

Penyakit yang sering


diderita anak usia Todler

10%

flu dan batuk


diare

90%

4) Tempat pelayanan kesehatan yang didatangi.


Data primer : sebanyak 50% membawa ke bidan desa, 40% ke
puskesmas, dan 10% ke rumah sakit.

46
tempat pelayanan
kesehatan

10%

40% Puskesmas
Bidan desa
Rumah sakit
50%

5) Mengajarkan mencuci tangan.


Data primer : sebanyak 20% mengajarkan mencuci tangan, 50%
kadang, dan 30% tidak pernah.

Mengajarkan cuci tangan


sebelum dan sesudah
makan

20% sudah
30%
kadang
tidak
50%

6) Mengajarkan BAK/BAB di toilet.


Data primer : sebanyak 70% sudah mengajarkan BAB/BAK di
toilet dan 30% belum mengajarkan.

47
Mengajarkan untuk
BAB/BAK di Toilet

30%

70% sudah
belum

7) Kemampuan makan sendiri.


Data primer : 70% mampu makan sendiri dan 30% belum
mampu.

Kemampuan makan
sendiri anak usia todler

30% iya

tidak
70%

d. Kelompok usia pra sekolah.


Di wilayah RW 01 desa Kedung Sumur terdapat 14 jiwa anak
usia pra sekolah yaitu usia 3 – 5 tahun yang beberapa anak
menempuh pendidikan anak usia dini (PG PAUD) yang terdapat di
RT 10 RW 05. Kondisi kesehatan anak usia 3-5 tahun di wilayah RW
01 ini alam keadaan baik.
Menurut warga yang memiliki anak usia 3-5 tahun anak
mereka jarang mengalami sakit yang parah seperti diare atau

48
muntaber, kebanyakan hanya mengalami sakit yang ringan seperti
batuk, pilek. Sebagian besar ibu mengatakan bahwa apabila anak
mereka sakit ibu biasanya membawa berobat ke puskesmas, bidan
desa, rumah sakit dan dokter pribadi. Pengetahuan orang tua tentang
gizi untuk anak sudah cukup baik, orang tua lebih memilih memasak
sendiri untuk makan anaknya dari pada membeli makanan cepat saji,
atau beli diluar rumah. Sebagian besar anak usia 3-5 tahun sudah
mendapatkan obat cacing.
1) Kondisi kesehatan.
Data primer : sebanyak 64% status kondisinya sehat dan 36%
status kondisinya sakit.

Kondisi Kesehatan

36%
Sehat

64% Sakit

2) Sakit yang sering diderita.


Data primer : dari data yang didapat ada 40% yan menderita
batuk/pilek, 27% yang menderita panas, ada 20% yang
menderita diare dan 13% menderita ISPA.

49
Sakit yang diderita oleh
anak
Panas
13%
Diare
27%
Batuk/Pi
lek
40% 20%

3) Tempat berobat.
Data primer : dari hasil kuisioner, 33% ibu membawa anaknya
berobat ke puskesmas, 40% membawa anaknya ke bidan desa,
27% membawa anaknya ke pengobatan tradisional.

Tujuan berobat
0%

27%
33% puskesmas
bidan desa
obat tradisional
lainnya

40%

4) Mencuci tangan.
Data primer : sebanyak 36% anak usia pra sekolah mencuci
tangan sebelum dan sesudah makan dan 64% tidak mencuci
tangan sebelum dan sesudah makan.

50
Kebiasaan Mencuci Tangan Sebelum
dan Sesudah Makan

36%
Ya
Tidak
64%

5) Sikat gigi.
Data primer : sebanyak 79% menyikat gigi 1 kali dan 21%
menyikat gigi 2 kali.

Kebiasaan sikat gigi

21%

1 kali

79% 2 kali

6) Pemeriksaan gigi
Data primer : sebanyak 18 % ibu selalu memeriksakan
kesehatan gigi anaknya secara rutin, sebanyak 46% ibu
mengatakan jarang membawa anaknya untuk
memeriksakan giginya dikarenakan kendala waktu dan
anak yang tidak mau diajak ke dokter dan 36% ibu
mengatakan tidak pernah membawa anaknya untuk
memeriksakan giginya dikarenakan kurangnya
pengetahuan tentang kesehatan gigi.

51
Pemeriksaan kesehatan gigi

18%
36%
rutin
jarang
46%
tidak pernah

e. Kelompok usia sekolah.


Di wilayah RW 01 Desa Kedung Sumur terdapat 43 jiwa anak
usia sekolah yaitu usia 6 – 12 tahun yang seluruhnya menempuh
pendidikan di jenjang sekolah dasar. Kondisi kesehatan anak- anak ini
dalam keadaan baik. Sebagian besar dari mereka makan 3 kali sehari
setiap harinya. Orang tua anak-anak pada usia ini sudah mengajarkan
anaknya untuk mencuci tangan sebelum makan, namun masih ada
beberapa anak yang lupa untuk mencuci tangan sebelum makan. 70%
mengatakan selalu mencuci tangan sebelum makan dan 30%
mengatakan kadang mencuci tangan kadang tidak.

Kebiasaan Cuci Tangan Sebelum


Makan
0%

30% Ya
Kadang-kadang

70% Tidak

1) Frekuensi jananan.
Data primer : sebanyak 51% anak suka jajan sembarangan, 19%
anak kadang dan 30% tidak, jajanan yang dibeli biasanya
berupa snack atau gorengan.

52
Kebiasaan Jajan
Sembarangan

30% Ya
Kadang-kadang
51%
Tidak
19%

2) Kebiasaan menggosok gigi.


Data primer : sebanyak 16% anak tidak menggosok gigi dan 84%
rutin menggosok gigi.

Kebiasaan Gosok Gigi

16%

Rutin
Tidak

84%

Pemeriksaan Kesehatan
Gigi
0%
9%
21% 1 bulan sekali
6 bulan sekali
Jika sakit saja

70% Tidak pernah

53
f. Kelompok usia remaja.
1) Status kesehatan.
Data Primer : Angka kesehatan remaja lebih banyak daripada
angka kesakitan remaja. Sebanyak 90% dari remaja laki-laki
dan perempuan adalah remaja yang sehat, dan sebanyak 10%
remaja laki-laki dan perempuan adalah remaja yang sakit.

Persentase Kondisi
Kesehatan Remaja
10%

Sehat

90% Sakit

Data Sekunder :
Berdasarkan hasil wawancara didapatkan sejumlah 67 remaja
yang terdiri dari remaja perempuan dan laki-laki dalam kondisi
sehat, sedangkan remaja yang dalam kondisi sakit berjumlah 8
orang yang terdiri dari remaja perempuan dan remaja laki-laki.
Sejumlah 3 remaja perempuan mengatakan mengalami masalah
keputihan, sejumlah 3 remaja yang terdiri dari 2 remaja
perempuan dan 1 remaja laki-laki mengalami masalah gastritis,
dan sejumlah 2 remaja perempuan mengalami masalah
kesehatan ISPA.

54
Jenis Penyakit

19%
40% Keputihan
41%
Gastritis
ISPA

2) Kenakalan remaja.
Data Primer : Jenis kenakalan remaja yang sering dilakukan
sebanyak 67% remaja adalah merokok.

Persentase
Konsumsi Rokok

33%
Tidak Merokok
67%
Merokok

Data Sekunder :
Berdasarkan hasil wawancara didapatkan sejumlah 14 remaja
mengatakan mengkonsumsi rokok setiap harinya.

3) Kegiatan Remaja.
Data Primer:
Sebanyak 27% remaja aktif dalam kegiatan IPNU/IPPNU,
sebanyak 40% remaja aktif dalam kegiatan karang taruna, 14%
remaja aktif dalam kegiatan GP-Anshor. Sedangkan sebanyak
19% remaja tidak aktif dalam kegiatan apapun.
55
Kegiatan Organisasi
Remaja

19% Tidak Aktif


40%
IPNU/IPPNU
27%
14% GP-Anshor
Karang Taruna

Data Sekunder :
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan pada 48
remaja, sebanyak 13 remaja mengatakan aktif dalam kegiatan
IPNU/IPPNU, sebanyak 19 remaja mengatakan aktif dalam
kegiatan karang taruna, 7 remaja aktif dalam kegiatan GP-
Anshor, sedangkan 9 remaja lainnya mengatakan tidak aktif
dalam kegiatan apapun.

g. Kelompok usia dewasa.


1) Status kesehatan.
Data primer : sebanyak 94% masyarakat sehat dan sebanyak 6%
mayarakat kondisinya sakit.

Status Kesehatan
6%

Sehat
Sakit

94%

56
2) Sakit yang diderita saat ini.
Data primer : sebanyak 42% menderita tekanan darah tinggi, 25%
menderita batuk pilek, 25% menderita diabetes melitus, dan 8%
menderita ISPA.

Sakit yang diderita saat ini

Demam
25%
Pusing
42%
Tekanan darah tinggi
diabetes melitus
8%
ISPA
Batuk Pilek
25%

3) Masyarakat yang merokok.


Data primer : sebanyak 86% warga desa Kedung Sumur
merupakan perokok dan 14% warga desa Kedung Sumur bukan
perokok.

Perokok

14%

Ya
Tidak

86%

57
4) Kebiasaan merokok masyarakat.
Data primer : sebanyak 83% masyarakat sering merokok, 10%
kadang-kadang merokok, dan 7% jarang merokok.

Kebiasaan Merokok

7%
10%
Sering
Kadang-kadang
Jarang

83%

5) Tempat merokok.
Data primer : sebanyak 50% masyarakat merokok di luar rumah
dan 50% merokok di dalam rumah.

Tempat Merokok

Di luar rumah
50% 50%
Di dalam rumah

6) Pengguna KB.
Data primer : sebanyak 75% warga merupakan akseptor KB dan
25% warga bukan akseptor KB.

58
Akseptor KB

25%

KB
Tidak KB

75%

7) Jenis KB yang digunakan.


Data primer : sebanyak 57% masyarakat menggunakan suntik
KB, 41% menggunakan pil KB, dan 2% menggunakan implan.

Jenis KB yang digunakan


2%

Suntik
Pil
Implan
41%
IUD (Spiral)
57% MOW
MOP
Kondom

59
h. Kelompok usia lansia.
1) Kondisi kesehatan.
Data primer : sebanyak 77% lansia dalam kondisi sehat dan 23%
lansia dalam keadaan sakit.

Kondisi Kesehatan

23%

Sehat
77% Sakit

2) Penyakit yang dialami.


Data Primer : Sebanyak 77% lansia menderita Hipertensi, 2%
lansia menderita diabetes melitus dan 21% lansia mendertita
penyakit lainnya.

Penyakit yang dialami

21%
2% Hipertensi
Diabetes Melitus
77%
Lain-lain

60
3) Pelayanan kesehatan yang dituju untuk memeriksakan diri.
Data Primer : Sebanyak 58% lansia pergi ke puskesmas, 34%
lansia pergi ke dokter praktek, 4% lansia pergi ke dukun atau
alternatif, dan 4% lansia pergi ke tempat yang lain.

Ke pelayanan kesehatan
mana untuk memeriksakan
kesehatan
4% 4%

Puskesmas
34% Dokter Praktek
58%
Dukun/Alternatif
Lain-lain

4) Frekuensi kunjungan ke posyandu lansia


Data Primer : Sebanyak 86% lansia sering pergi ke posyandu
lansia, 10% lansia jarang pergi ke posyandu lansia, dan 4%
lansia tidak pernah datang ke posyandu lansia.

Seberapa sering ke pos


lansia
10% 4%

Sering
Jarang
86%
Tidak Pernah

61

Anda mungkin juga menyukai