BAB I
STRATEGI PERANCANGAN
ZA merupakan salah satu jenis pupuk buatan yang mempunyai 2 jenis unsur
hara sekaligus yaitu Nitrogen dan Sulfur. Dua unsur tersebut sangat dibutuhkan
dalam tingkat perkembangan suatu tanaman baik tanaman perkebunan ataupun
pertanian. Berdasarkan data yang diperoleh dari Biro Pusat Statistik.
Berdasarkan data dari BPS (Biro Pusat Statistik) seperti ditunjukkan pada
tabel 1.1, maka dapat diperkirakan kebutuhan Amonium Sulfat pada tahun 2022.
Perkiraan dihitung dengan cara melakukan linierisasi data impor tersebut. Hasil
linierisasi tersebut ditunjukkan pada Gambar 1.1.
1400000
kebutuhan (ton/tahun)
1200000
1000000
800000
600000 y = 66239x - 1E+08
400000
200000
0
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Tahun
3. Kegunaan Produk
Amonium sulfat dapat digunakan dalam bidang sebagai berikut :
a. Pertanian
Amonium sulfat merupakan pupuk yang sangat cocok digunakan pada
lahan pertanian dimana kandungan sulfur dalam tanah tersebut kurang.
4
Prarancangan Pabrik Amonium Sulfat
Dari CO2, NH3, dan CaSO4.2H2O dengan Proses Merseburg
Kapasitas 100.000 Ton/Tahun
b. Sifat Kimia
Pada temperature tinggi terdekomposisi menjadi hidrogen dan nitrogen
Bereaksi dengan Potassium Permanganat :
2NH3 + 2KMnO4 2KOH +2MnO2 + 2H2O + N2
Bereaksi dengan chlorine
8NH3 + 3Cl2 N2 + 6NH4Cl
Mengalami reaksi oksidasi pada pembuatan asam nitrat dengan sangat
cepat pada suhu 650oC (katalis : platinum-rhodium)
4NH3 + 5O2 4NO + 6H2O
2NO + O2 2NO2
3NO2 + H2O 2HNO3 + NO
Bereaksi dengan air dan bersifat reversible
NH3 + H2O NH4+ + OH-
(Kirk and Othmer, 1978)
b. Sifat kimia:
• Karbon dioksida tidak reaktif pada suhu kamar
• Karbon dioksida dan air membentuk asam karbonat
• Karbon dioksida membentuk karbon monoksida pada suhu 1700 oC
• Larut dalam air membentuk asam lemah H2CO3, HCO3-
• Bereaksi dengan air membentuk metana, gas hidrogen, karbon
monoksida pada suhu dan tekanan tinggi dengan bantuan katalis
• Bereaksi dengan basa membentuk karbonat
Bereaksi dengan NH3 dalam air membentuk amonium karbonat
(Kirk Othmer, 1998)
3. Air (H2O)
a. Sifat fisis :
Berat Molekul : 18,01
Titik didih : 1000C (1 atm)
Titik Leleh : 00C (1atm)
Temperatur kritis : 647,10K
Tekanan kritis : 217,6 atm
Volume kritis : 56 cc/gmol
H0pembentukan (250C)
liquid : -68,317 kjoule/mol
gas : -57,798 kjoule/mol
pH : 5,4 – 7,5
Specific grafity
Liquid : 1,004 tiap 100 bagian
( ice) : 0,195 tiap 100 bagian
Kelarutan : larut pada etil eter
Larut pada 95 % etanol
Massa jenis : 1 gr/cc
b. Sifat kimia:
Air dapat terhidrolisa menghasilkan H2 dan O2 dengan reaksi
7
Prarancangan Pabrik Amonium Sulfat
Dari CO2, NH3, dan CaSO4.2H2O dengan Proses Merseburg
Kapasitas 100.000 Ton/Tahun
2H2O H2 + O2
Dapat bereaksi dengan ammonia membentuk ammonium hidroksida
NH3 + H2O NH4OH
(Perry, 1984)
4. Gypsum Sintesis
a. Sifat fisis:
Calsium sulfat dihidrat : 90-99 % wt
Spesifik grafity : 2,3 g/cm3
Titik didih : > 1000 oC
Padatan berwarna putih
pH di air 5-8
Tidak larut dalam air
Terdekomposisi menjadi calsium oksida dan sulfur dioksida pada
suhu 1450 oC
b.Sifat kimia:
Gypsum sintetik harus dihindarkan dari senyawa asam,
diazometana, posfor, logam aluminium dan agen pengoksidasi kuat.
Gypsum sintetik dan air menghasilkan sedikit panas.
(MSDS, 2011)
( Perry, 1984 )
b. Sifat kimia :
Pada suhu tinggi dapat terdekomposisi menjadi amonia, karbon
dioksida dan air dengan reaksi :
NH4)2CO3 ↔ NH3 + CO2 + 2H2O
( Kirk and Orthmer, 1978 )
b. Sifat kimia :
Pada suhu 280 0C dapat terdekomposisi menjadi amonium bisulfat
dengan reaksi :
(NH4)2SO4 NH4HSO4
(NH4)2SO4 + 2NaCl 2NH4Cl + Na2SO4
(Kirk and Othmer, 1978)
1.4 Lokasi
Pemilihan lokasi pabrik sangat menentukan kemajuan dan kelangsungan
dari industri, baik pada masa sekarang maupun pada masa yang akan datang, karena
hal ini berpengaruh terhadap faktor produksi dan distribusi dari pabrik yang
didirikan. Berdasarkan beberapa pertimbangan maka pabrik Amonium Sulfat ini
didirikan di Kawasan Industri Surabaya, Surabaya, Jawa Timur.
Lokasi pabrik dipilih karena dekat dengan sumber bahan baku yakni
Amonia yang diproduksi oleh PT. Petrokimia Gresik yang terletak di
Kota Gresik, Jawa Timur; CO2 Gas dari PT. Molindo Inti Gas yang
terletak di Kota Malang, Jawa Timur, dan Serbuk Gypsum dari PT. Aplus
Pacific, Jawa Timur.
b. Pemasaran
Pabrik Amonium Sulfat didirikan untuk memenuhi kebutuhan dalam dan
luar negeri. Wilayah Kawasan Industri, Surabaya, dekat dengan
pelabuhan Gresik yang efektif untuk bongkar muatan kapal tangker yang
mengangkut produk Amonium Sulfat, sehingga mempermudah proses
distribusi produk baik untuk Industri-industri yang berada di dalam
negeri maupun luar negeri.
c. Utilitas
Utilitas dan saran penunjang lainnya sudah tersedia di lokasi karena
lokasi tersebut merupakan kawasan industri dan sudah terdapat beberapa
pabrik yang dibangun di sana. Fasilitas yang tersedia di kawasan ini
antara lain: penyediaan listrik dari PLN dan generator sebagai cadangan
apabila listrik dari PLN mengalami gangguan. Kawasan Industri
Surabaya, Surabaya, dan dekat dengan laut, sehingga kebutuhan air untuk
pabrik maupun karyawan akan mudah terpenuhi.
d. Transportasi
Ketersediaan transportasi yang mendukung distribusi produk dan bahan
baku baik melalui laut maupun darat. Sehingga daerah yang akan
dijadikan lokasi pabrik haruslah mempunyai fasilitas transportasi yang
memadai dan biaya untuk transportasi dapat ditekan sekecil mungkin.
Surabaya merupakan Ibukota Provinsi Jawa Barat yang memiliki sarana
transportasi darat yang baik dan lancar, selain itu di Surabaya juga dekat
dengan Pelabuhan Gresik, sehingga dapat memudahkan transportasi
melalui jalur laut.
e. Tenaga kerja
11
Prarancangan Pabrik Amonium Sulfat
Dari CO2, NH3, dan CaSO4.2H2O dengan Proses Merseburg
Kapasitas 100.000 Ton/Tahun
Kota Surabaya merupakan Ibukota Jawa Timur dan salah satu daerah
pusat perekonomian di Provinsi Jawa Timur, sehingga penyediaan tenaga
kerja dapat diperoleh dari daerah di sekitarnya, baik tenaga kerja kasar
maupun tenaga kerja terdidik.
f. Kondisi Iklim dan cuaca
Iklim di sekitar lokasi pabrik relatif stabil. Untuk daerah ini cuaca
dominan panas yang berarti memungkinkan pabrik berjalan dengan
lancer.
g. Masyarakat di sekitar pabrik
Sikap masyarakat diperkirakan akan mendukung pendirian pabrik
pembuatan Ammonium Sulfat ini karena akan menyediakan lapangan
kerja bagi masyarakat sekitar. Selain itu pendirian pabrik Amonium
Sulfat ini tidak akan mengganggu keselamatan dan keamanan
masyarakat di sekitarnya.
a. Direct Neutralization
Ammonium sulfate di produksi melalui proses direct neutralization
dihasilkan dari asam sulfat dengan ammonia, panas reaksi cukup untuk
menguapkan semua air jika konsentrasi dari asam adalah 70% atau lebih tinggi.
(kirk othmer)
Bahan baku direaksikan didalam neutralizer/kristalizer yang didesain untuk
mengontrol perpindahan panas. perpindahan panas tercapai dengan cara
12
Prarancangan Pabrik Amonium Sulfat
Dari CO2, NH3, dan CaSO4.2H2O dengan Proses Merseburg
Kapasitas 100.000 Ton/Tahun
c. Proses Merserburg
Reaksi antara amonium karbonat dengan gypsum dikenal dengan proses
Merseburg. Metode ini didasarkan pada penggabungan amonia dan karbon dioksida
untuk menghasilkan larutan amonium karbonat. Kemudian larutan ammonium
karbonat direaksikan dengan gypsum (CaSO4.2H2O) sehingga diperoleh amonium
13
Prarancangan Pabrik Amonium Sulfat
Dari CO2, NH3, dan CaSO4.2H2O dengan Proses Merseburg
Kapasitas 100.000 Ton/Tahun