Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LatarBelakang

Komputer saat ini digunakan di hampir semua bidang kehidupan manusia, mulai dari
pendidikan, bisnis, sampai dengan permainan. Berbicara tentang komputer tidak lepas dari
pemrogaman komputer. Hal ini karena komputer pada dasarnya merupakan mesin yang tidak
bisa apa-apa. Kita harus memberikan serangkaian instruksi kepada komputer agar mesin
‘pintar’ ini dapat memecahkan suatu masalah. Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam
memberikan instruksi kepada komputer untuk memecahkan masalah inilah yang dinamakan
pemrogaman komputer. Adapun langkah-langkah pemrogaman komputer adalah sebagai
berikut : mendefinisikan masalah, menentukan solusi, memilih algoritma,menulis program,
menguji program, menulis dokumentasi, serta merawat program. Sebelum membuat program,
hendaknya kita membuat Struktur Dasar Algoritma, sehingga memudahkan kita untuk
memahami algoritma serta memudahkan kita dalam membuat program. Program yang ditulis
juga harus jelas, nyata, dan komplit.

1.2. RumusanMasalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Struktur Pemilihan?
2. Bagaimana struktur pemilihan?

1.3 Tujuan danManfaat


1. Mahasiswa dapat mengerti tentang Struktur Pemilihan dalam bahasa C.
2. Mahasiswa dapat mengetahui bentuk Struktur Pemilihan
3. Mahasiswa dapat menerapkan Struktur Pemilihan dengan menggunakan Software
NotePad++ di Komputer/Laptop

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Struktur Pemilihan II (Anilisa Kasus)

Instruksi pemilihan adalah struktur yang dipakai untuk memilih satu aksi dari
beberapa kemungkinan aksi bersdasarkan suatu persyaratan. Ada dua bentuk struktur
pemilihan yang sering digunakan, yaitu instruksi if, then, else, dan instruksi case.

Instruksi if, then, dan else digunakan untuk memilih alternatif apabila suatu syarat
atau kondisi dipenuhi (1 Kasus), atau memilih suuatu alternatif dari 2 kemungkinan
berdasarkan apakah syarat terpenuhi atau tidak (2 Bentuk Kasus). Berikut Contoh Bentuk 1
Kasus dan 2 Kasus :

Keterangan : Bentuk 1 Kasus

Apabila syarat dipenuhi maka aksi dijalankan.

If(syarat)

then aksi

endif

Contoh 1 Kasus : Misal, pada contoh ini. Nilai X akan ditambah 5 apabila nilainya lebih
besar dari 100.

Pembahasan :

If (X>100)

Then X<X+5

endif

2
FLOWCHART :

Syarat

Aksi

Keterangan : Bentuk 2 Kasus

Apabila syarat dipenuhi maka “aksi 1” dilaksanakan, tetapi bila syarat tidak terpenuhi maka
“aksi 2” yang dilaksanakan.

if (syarat)

then aksi 1

else aksi 2

endif

Contoh 2 Kasus :

Misalnya pada contoh berikut ini, bila A lebih besar dari 0 maka akan tampilkan “bilangan ini
positif”. Selain itu akan ditampilkan “bilangan ini negatif”

If (A < 0 )

then write (“bilangan ini positif”)

3
else write (“bilangan ini negatif”)

endif

Flowchart :

Aksi 2

Syarat

Aksi 1

4
Intruksi Case : Digunakan sebagai intruksi pemilihan dimana aksi akan dilakukan
bergantung pada nilai dari satu macam variabel saja. Dengan kata lain, variabel yang
menentukan pilihan aksi mungkin memiliki banyak macam nilai dan setiap nilainya berkaitan
dengan satu macam aksi.

Bentuk Intruksi Case :

Case(variabel)

Nilai-1:aksi-1;

Nilai-1:aksi-2;

Nilai-1:aksi-3;

........

default:aksi-n

endcase.

Bentuk Case diatas dapat diterjemahkan sebagai berikut:

1. Dimungkinkan ada n-buah aksi, mulai dari aksi 1 hingga aksi-n


2. Setiap aksi hanya dilakukan apabila suatu nilai variabel dicapai dengan persyaratan.
Misalnya, aksi-1 dilakukan hanya bila variabel bernilai-1, aksi-2 dilaksanakan apabila
variabel bernilai nilai-2 dan seterusnya.
3. Apabila tidak ada satupun nilai variabel yang cocok maka aksi-n dikerjakan sebagai
aksi default (hanya dikerjakan apabila tidak memenuhi syarat)

Intruksi Switch

Pemilihan proses menggunakan intruksi IF selalu didasarkan pada 2 pilihan yang bisa terjadi.
Dfengan demikian, untuk mengetes lebih dari 2 pilihan harus digunakan sejumlah intruksi If
seperti terlihat pada bentuk umum intruksi IF untuk pilihan jamak.

Bentuk umum pseudocode:

Switch<pilihan>

Case<pilihan1> :<aksi1>

5
Case<pilihan2> : <aksi2>

...

Case<pilihann>:<aksin>

{otherwise aksi}

End case

Penggunaan switch dalam bahasa C/C++ sebagai berikut:

Switch(kondisi)

Case konstanta1:{statemen-statemen;break;}

Case konstanta2:{statemen-statemen;break;}

Case konstanta3:{statemen-statemen;break;}

Case konstanta4:{statemen-statemen;break;}

default:{statement-stament;break;}

Setiap blok statement suatu pilihan diakhiri dengan kata kunci break yang berfungsi untuk
mengeluarkan dari fungsi switch jika blok statement pada kondisi yang telah selesai
dikerjakan.

Flow Chart :

6
Sintaks pemilihan ini digunakan untuk penyelesaian kondisi dengan kemungkinan yang
terjadi cukup banyak. Struktur ini akan melaksanakan salah satu dari beberapa pernyataan
„case‟ tergantung nilai kondisi yang ada di dalam switch. Selanjutnya proses diteruskan
hingga ditemukan pernyataan „break‟. Jika tidak ada nilai pada case yang sesuai dengan nilai
kondisi, maka proses akan diteruskan kepada pernyataan yang ada di bawah „default‟.

7
8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Setelah kelompok kami mengamati dalam struktur pemilihan II (Analisa Kasus) sangat di
perlukan untuk mengetahui apa saja intruksi yang digunakan pada bahasa pemograman C
dan dalam penulisan bahasa pemograman C harus berurutan.

3.2 Saran

Untuk para pemograman pemula harus dibarengi dengan sumber ilmu yang lebih banyak
lagi agar semakin mantap kelak dalam bidang teknologi khususnya bahasa pemograman
C

9
DaftarPustaka

Suarga, 2006. Algoritma dan Pemograman. Yogyakarta : CV. ANDI OFFSET

Abdul, 2015. Pemograman C. Yogyakarta : CV. ANDI OFFSET

Airman7, 2018. Struktur Pemilihan (Selection) Pada Bahasa Pemograman C.

https://www.airman7.com/2018/struktur-pemilihan-selection-pada-pemrograman-c/

(Diakses pada tanggal 6 Oktober 2018)

Dwi Kuncoro.2011. Struktur Pemilihan Bahasa C.

http://ipank05018240.blogspot.com/2011/03/struktur-pemilihan.html

(Diakses pada tanggal 6 Oktober 2018)

10

Anda mungkin juga menyukai