PENDAHULUAN
Adaptor banyak digunakan dalam berbagai alat sebagai catu daya, seperti Amplifier,TV
mini ,radio,tape,dll. Jika dilihat dari jenis peralatannya alat-alat tersebut tidak terlalu besar dan
juga bisa dibilang praktis karena dapat dengan mudah digunakan oleh semua orang.
Untuk perbengkelan elektronika yang selalu memerlukan tenaga listrik DC untuk reparasi
maupun untuk percobaan-percobaan, maka kita menggunakan catu daya yang lebih hemat dan
stabil dibandingkan dengan batu baterai, karena batu baterai daya tahannya sangat terbatas dan
mudah terjadi perubahan tegangan.
Sebetulnya rangkaian catu daya bisa bervariasi, ada yang sederhana namun umumnya
kurang stabil, dan ada pula yang stabil seperti catu daya yang variabel. Seperti halnya pesawat-
pesawat elektronika pada umumnya, maka rangkaian catu daya juga merupakan suatu rangkaian
elektronika yang terdiri dari beberapa blok dan bagian yang mempunyai peran dan fungsi yang
berbeda-beda, karena fungsi dan kegunaan masing-masing bagian catu daya tidak lepas dari
sipat,fungsi,dan kegunaan masing-masing komponen yang membentuknya.
PEMBAHASAN
Tahun Terbit:
DIODA
merupakan fungsi dari arus ID, arus yang melalui dioda, terhadap tegangan
VD, beda tegang antara titik a dan b (lihat gambar 1 dan gambar 2)
Bila harga VDD diubah, maka arus ID dan VD akan berubah pula. Bila kita
mempunyai karakteristik statik dioda dan kita tahu harga VDD dan RL,
maka harga arus ID dan VD dapat kita tentukan sebagai berikut. Dari
gambar 1.
Bila hubungan di atas kita lukiskan pada karakteristik statik dioda kita akan
mendapatkan garis lurus dengan kemiringan (1/RL). Garis ini disebut garis
beban (loadline). Ini ditunjukkan pada gambar 3.
Kita lihat bahwa garis beban memotong sumbu V dioda pada harga VDD
yaitu bila arus I=0, dan memotong sumbu I pada harga (VDD/RL).
Bila VDD<0 dan |VDD| < VPIV maka arus dioda yang mengalir adalah kecil
sekali, yaitu arus saturasi IS. Arus ini mempunyai harga kira-kira 1 µA
untuk dioda silikon.
Pada bagian ini penulis bermaksud mengajak para rekan rekan tube mania
untuk ngobrol mengenai prinsip kerja dari Tabung.
1. Emisi Electron
Membahas mengenai cara kerja tabung tak akan bisa lepas dari Proses
Emisi Electron karena sesungguhnya cara kerja tabung yang paling
mendasar ialah proses emisi elektron dan pengendaliannya. Emisi elektron
ialah proses pelepasan elektron dari permukaan suatu substansi atau
material yang disebabkan karena elektron elektron tersebut mendapat
energi dari luar.
2. Emisi Thermionic
Pada emisi jenis ini, energi luar yang masuk ke bahan ialah dalam bentuk
energi panas. Oleh elektron energi panas ini diubah menjadi energi kinetik.
Semakin besar panas yang diterima oleh bahan maka akan semakin besar
pula kenaikan energi kinetik yang terjadi pada elektron, dengan semakin
besarnya kenaikan energi kinetik dari elektron maka gerakan elektron
menjadi semakin cepat dan semakin tidak menentu. Pada situasi inilah akan
terdapat elektron yang pada ahirnya terlepas keluar melalui permukaan
bahan.
Pada proses emisi thermionic dan juga pada proses emisi lainnya, bahan
yang digunakan sebagai asal ataupun sumber elektron disebut sebagai
"emiter"
atau lebih sering disebut "katoda" (cathode), sedangkan bahan yang
menerima elektron disebut sebagai anoda. Dalam konteks tabung hampa
(vacuum tube) anoda lebih sering disebut sebagai "plate". Dalam proses
emisi thermionik dikenal dua macam jenis katoda yaitu :
selain sebagai
sumber elektron
juga dialiri oleh arus
heater (pemanas).
Struktur yang disederhanakan dan juga simbol dari IHC dapat dilihat pada
Figure 3. Katoda jenis ini tidak dialiri langsung oleh arus heater, panas yang
dibutuhkan untuk memanasi katoda dihasilkan oleh heater element (elemen
pemanas) dan panas ini dialirkan secara konduksi dari heater elemen ke
katoda dengan perantaraan insulasi listrik, yaitu bahan yang baik dalam
menghantarkan panas tetapi
3. Tungsten
4. Thoriated Tungsten
7. Emisi
Fotolistrik (Photo
Electric
Emission)
- Dioda
- Trioda
- Tetroda
- Pentoda
REFERENSI
Dioda Hubungan
Hubungan p-n
PENYEARAH
1. Pendahuluan
A K
Dioda silikon
12 VAC
50 Hz 10K V Voltmeter
A K
Dioda silikon
+
12 VAC
50 Hz C 10K V Voltmeter
12 VAC
50 Hz
10K V Voltmeter
12 VAC
50 Hz
C 10K V Voltmeter
DIODA ZENER
1. Pendahuluan
A K
100 Ohm
+ -
Zener V Voltmeter
Supply DC
Variabel
12V
-
3. Karakteristik balik dioda Zener
Current (mA)
Current
60
50
40
30 Resistor for
zener dioda
20
10 V
Reverse
Voltage
V 0V
5 10 15
(b) (c)
(a)