Bab Ippp23
Bab Ippp23
PENDAHULUAN
Adaptor banyak digunakan dalam berbagai alat sebagai catu daya, seperti
Amplifier,TV mini ,radio,tape,dll. Jika dilihat dari jenis peralatannya alat-alat tersebut tidak
terlalu besar dan juga bisa dibilang praktis karena dapat dengan mudah digunakan oleh semua
orang.
Sebetulnya rangkaian catu daya bisa bervariasi, ada yang sederhana namun umumnya
kurang stabil, dan ada pula yang stabil seperti catu daya yang variabel. Seperti halnya
pesawat-pesawat elektronika pada umumnya, maka rangkaian catu daya juga merupakan
suatu rangkaian elektronika yang terdiri dari beberapa blok dan bagian yang mempunyai
peran dan fungsi yang berbeda-beda, karena fungsi dan kegunaan masing-masing bagian catu
daya tidak lepas dari sipat,fungsi,dan kegunaan masing-masing komponen yang
membentuknya.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Abstrak:
Dioda adalah komponen aktif semikonduktor yang terdiri dari persambungan (junction)
P-N. Sifat dioda yaitu dapat menghantarkan arus pada tegangan maju dan menghambat arus
pada tegangan balik. Dioda berasal dari pendekatan kata dua elektroda yaitu anoda dan
katoda. Dioda semikonduktor hanya melewatkan arus searah saja (forward), sehingga
banyak digunakan sebagai komponen penyearah arus. Secara sederhana sebuah dioda bisa
kita asumsikan sebuah katup, dimana katup tersebut akan terbuka manakala air yang
mengalir dari belakang katup menuju kedepan, sedangkan katup akan menutup oleh
dorongan aliran air dari depan katup.
I. PENDAHULUAN
Rangkaian pada umumnya terdiri atas berbagai komponen misal hambatan, kapasitor maupun
induktor. Namun terdapat komponen lain semisal dioda. Dioda merupakan komponen listrik
yang sering dipergunakan dalam beberapa aplikasi misalnya dalam rangkaian yang digunakan
untuk mengubah listrik AC menjadi DC karena sebagian besar peralatan elektronika
menggunakan sumber dayalistrik 220 volt / 50 Hz dari PLN. Beberapa peralatan seperti radio
atau tape kecil menggunakan baterai sebagai sumber tegangan namun sebagian menggunakan
listrik PLN sebagai sumber tenaganya.
Dioda merupakan suatu komponen elektronik yang dapat melewatkan arus pada satu
arah saja. Macam-macam dioda yakni dioda tabung, dioda sambungan p-n, dioda kontak titik
dan lain sebagainya.
2
Gambar 1. Dioda sambungan pn
II. METODE
Pada Rangkaian penyearah ini ada dua yaitu penyearah setengah gelombang(Half-
Wave-Rectifier) dan penyearah gelombang penuh (Full-Wave-Rectifiier) yaitusebagai berikut
:
3
beban R1. Ini yangdisebut dengan penyearah setengah gelombang (half wave).Gambar
rangkaian tersebut menunjukkan sumber AC menghasilkan sebuahtegangan Sinusoidal, bila
Dioda diasumsikan sebagai sebuah Dioda Ideal. PadaSiklus Positif / Putaran Setengah positif,
Dioda akan menjadi sebuah Diodadengan Bias Maju, artinya dioda dapat berlaku sebagai
sebuah saklar tertutup.Gelombang masukan pada rangkaian penyearah setengah
gelombang berupa gelombang Sinus dengan nilai seketika Vin dengan sebuah nilai
Puncak Vp(in).
Pada penyearah setengah gelombang, dioda akan berlaku sebagai penghantar selama
putaran setengah Positif dan tidak berlaku sebagai penghantar pada setengah siklus negatif,
sehingga dinamakan sebagai Sinyal setengah Gelombang. Hal ini terjadi karena dioda berada
dalam keadaan bias maju yang hanya melewatkan deretan pulsa positif dan memotong
deretan pulsa negatif pada gelombang masukan. Akibatnya gelombang keluaran akan
menjadi deretan pulsa positif setengah gelombang, seperti yang ditunjukkan pada gambar
berikut:
Vout
VP(out)
Gambar 3.3: keluaran pada penyearah
t setengah gelombang
Tegangan setengah gelombang menghasilkan arus beban satu arah, artinya arus
mengalir hanya pada satu arah, tegangan setengan gelombang tersebut merupakan tegangan
DC yang bergerak naik sampai nilai max dan turun sampai nol dan tetap nol selama siklus
setengan negatif.
Pada gambar 3.3 ditunjukkan bahwa keluaran pada penyearah setengah gelombang
merupakan keluaran yang masih kasar. Untuk mengatasi hal tersebut maka pada rangkaian
ditambahkan komponen kapasitor. Kapasitor yang digunakan dipasang parallel terhadapa
beban R, seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut ini:
4
Gambar 3.4: penyearah setengah gelombang dengan filter
Kapasitor yang dipasang pada rangkaian akan menyaring atau menghaluskan keluaran
yang masih kasar tersebut sehingga keluaran yang terbentuk adalah keluaran yang berbentuk
riplle. Ini dapat ditunjukkan pada gambar berikut ini:
Gambar 2.4 adalah rangkaian penyearah setengah gelombang dengan filter kapasitor
C yang paralel terhadap beban R. Ternyata dengan filter ini bentuk gelombang tegangan
keluarnya bisa menjadi rata. Gambar-4 menunjukkan bentuk keluaran tegangan DC dari
rangkaian penyearah setengah gelombang dengan filter kapasitor. Garis b-c kira-kira adalah
garis lurus dengan kemiringan tertentu, dimana pada keadaan ini arus untuk beban R1 dicatu
oleh tegangan kapasitor. Sebenarnya garis b-c bukanlah garis lurus tetapi eksponensial sesuai
dengan sifat pengosongan kapasitor.
Kemiringan kurva b-c tergantung dari besar arus (I) yang mengalir ke beban R. Jika
arus I = 0 (tidak ada beban) maka kurva b-c akan membentuk garis horizontal. Namun jika
beban arus semakin besar, kemiringan kurva b-c akan semakin tajam. Tegangan yang keluar
akan berbentuk gigi gergaji dengan tegangan ripple yang besarnya adalah :
Vr = VM-VL
5
Rectifier gelombang penuh adalah equivalen dengan dua kali rectifier setengah
gelombang, sebab center tap masing-masing Rectifier mempunyai tegangan masukan yang
equal dengan setengah tegangan sekunder.
D1
AC RL
D2
Gambar 3.6: Penyearah gelombang penuh dengan 2 dioda
beban positif.
6
Selama kedua putaran setengah, tegangan beban mempunyai polaritas yang sama dan
arus beban berada dalam satu arah, Rangkaian ini disebut sebagai
Pada dioda bridge, hanya ada 2 dioda saja yang menghantarkan arus untuk setiap
siklus tegangan AC sedangkan 2 dioda lainnya bersifat sebagai isolator pada saat siklus yang
sama.
Aliran arus yang melewati rangkaian tersebut ditunjukkan pada gambar berikut ini:
7
Gambar 2.11: Aliran arus pada rangkaian penyearah gelombang penuhdengan jembatan.
Saat siklus positif tegangan AC, arus mengalir melalui dioda B menuju beban dan
kembali melalui dioda C. Pada saat yang bersamaan pula, dioda A dan D mengalami reverse
bias sehingga tidak ada arus yg mengalir atau kedua dioda tersebut bersifat sebagai isolator.
Sedangkan pada saat siklus negatif tegangan AC, arus mengalir melalui dioda D
menuju beban dan kembali melalui dioda A. Karena dioda B dan C mengalami reverse bias
maka arus tidak dapat mengalir pada kedua dioda ini. Kedua hal ini terjadi berulang secara
terus menerus hingga didapatkan tegangan beban yang berbentuk gelombang penuh yang
sudah disearahkan (tegangan DC).
Grafik sinyal dari penyearah gelombang penuh dengan jembatan dioda (dioda bridge)
ditunjukkan seperti pada gambar berikut:
Gambar 3.11: Keluaran pada penyearah gelombang penuh penuh dengan jembatan
Berdasarkan hasil pengamatan, pada bagian input dari rangkaian penyearah setengah
gelombang, dapat dilihat bahwa bentuk gelombang input adalah gelombang sinusoidal.
Gelombang ini merupakan gelombang arus bolak balik yang senantiasa berubah terhadap
waktu. Namun, setelah melalui komponen dioda, bentuk gelombang menjadi setengah dari
gelombang input. Ini menunjukkan bahwa pada saat gelombang input melewati komponen
diode maka gelombang tersebut akan disearahkan oleh diode. Namun, keluaran yang
terbentuk ini masih merupakan gelombang yang kasar. Untuk menghaluskan gelombang
keluaran tersebut maka dipasang kapasitor pada rangkaian. Kapasitor akan menyaring
gelombang keluaran sehingga akan terbentuk gelombang riak yang halus.
Bentuk tegangan input pada penyearah gelombang penuh sama dengan bentuk gelombang
input pada penyearah setengah gelombang yaitu berbentuk sinusoidal. Sedangkan pada
gelombang outpunya memiliki perbedaan dengan penyearah setengah gelombang. Ketika
8
gelombang input melewati diode dan sebuah hambatan beban (RL) pada rangkaian penyearah
gelombang penuh maka isyarat keluaran gelombangnya akan berbentuk deretan gelombang
positif penuh dan gelombang negative akan terpotong. Hal inilah yang menjadi prinsip kerja
dari penyearah gelombang penuh yaitu menyearahkan isyarat positif secara penuh dan
memotong isyarat negative pada keadaan diode berpanjar maju.
IV. KESIMPULAN
Prinsip kerja dari half-Wafe Rectifier adalah pada saat tegangan bolak balik positif
dioda akan panjar maju. Saat itu arus akan mengalir dari transformator ke dioda, beban dan
kembali ke transformator sehingga pada ujung-ujung beban akan terdapat beda tegangan
yang bentuknya sama dengan tegangan masukan. Setengah periode berikutnya dioda akan
dipanjar mundur, saat itu tidak ada arus yang mengalir sehingga pada ujung-ujung beban
tidak ada tegangan. Pada penyearah gelombang penuh membalikkan masing-masing putaran
setengah negatif sehingga mendapatkan jumlah dua kali putaran positif pada isyarat
keluarannya. Pengaruh pemasangan kapasitor pada rangkaian penyearah gelombang adalah
berperan sebagai penyaring isyarat keluaran sehingga terbentuk gelombang riak/ripple
(Vrpp), semakin besar nilai kapasitor maka semakin kecil gelombang riak yang terbentuk dan
nilai tegangan riak juga akan semakin kecil. Pada dioda bridge, hanya ada 2 dioda saja yang
menghantarkan arus untuk setiap siklus tegangan AC sedangkan 2 dioda lainnya bersifat
sebagai isolator pada saat siklus yang sama.
V. DAFTAR PUSTAKA
9
[5] Bakri, Abdul Haris dkk. 2008. Dasar-Dasar Elektronika. Makassar: Badan Penerbit
UNM.
10
2.2 Jurnal Kedua
Abstrak
Operasi divais semikonduktor bisa diprediksi secara teliti dengan memakai perhitungan.
Rumus-rumus perhitungan yang digunakan relatif sederhana. Solusinya bisa didapatkan
dengan menggunakan persamaan Poisson atau model transportasi difusi drif. Untuk mengerti
mekanisme dari operasi divais, simulasi perhitungan merupakan cara yang paling cepat.
Sementara, struktur dasar dari divais semikonduktor adalah sambungan p-n. Oleh karena itu,
tujuan dari tulisan ini adalah untuk menganalisa secara kuantitatif apakah yang terjadi di
dalam sambungan p-n ketika parameter-parameter seperti suhu, konsentrasi doping dan
tegangan bias diubah-ubah. Efek dari parameter-parameter tersebut telah dihitung. Hasilnya
menunjukkan bahwa potensial elektrostatis, medan listrik dan lebar deplesi paling
dipengaruhi oleh konsentrasi doping dan tegangan bias.
Katakunci : hubungan p-n, p-n junction, semikonduktor, donor, akseptor
Pendahuluan
Hubungan p-n sangat penting pada bidang elektronika dan elektro. Hubungan p-n merupakan
struktur dasar dari divais semikonduktor. Karakter rektifikasi dihasilkan oleh perbedaan besar
antara arus maju dan arus balik [1]. Penemuan transistor merupakan titik awal dari bidang
elektronika saat ini. Hubungan p-n merupakan daerah kontinyu dimana daerah dengan
pengotor jenis p dan jenis n bertemu satu sama lain. Deplesi terjadi pada antarmuka
hubungan karena ada perbedaan kerapatan [2]. Karena ada perubahan kerapatan yang sangat
cepat, pembwa tidak dapat lagi berdifusi dan kondisi kenetralan muatan tidak bisa
dipertahankan. Jika kondisi seperti ini terjadi, potensial pada daerah p-n bisa dikontrol
dengan mudah dengan memberikan tegangan. Semikonduktor sangat sensitif terhadap
temperature. [3]. Untuk merancang dioda dan transistor, sangat penting untuk mengetahui
distribusi dari potensial elektrostatis, medan listrik dan kerapatan muatan ruang di dalam
divais. Ada juga literatur yang menjelaskan hubugan p-n pada semikonduktor organik. [4].
Sangat penting untuk mengerti pengaruh parameter seperti suhu, konsentrasi doping dan
tegangan terhadap lebar deplesi, distribusi potensial elektrostatis, medan listrik dan kerapatan
muatan ruang.
2 Penurunan persamaan Titik awal untuk menganalisa hubungan p-n adalah persamaan
Poisson. Persamaan Poisson diberikan oleh persamaan 1. Persamaan poisson adalah
persamaan diferensial yang menjelaskan tentang medan potensial yang diberikan oleh
distribusi kerapatan muatan. Persamaan Poisson
adalah tidak bergantung terhadap waktu. adalah potensial elektrostatis dan merupakan fungsi
x.
adalah fungsi distribusi muatan[5]
Hasil dan Pembahasan Untuk mengetahui pengaruh parameter seperti suhu, konsentrasi
doping, tegangan di dalam hubungan p-n, ketergantungan potensial elektrostatis, medan
listrik dan lebar daerah deplesi terhadap parameter-parameter ini dihitung dengan Microsoft
Excel. Gbr 1 menunjukkan distribusi potensial elektrostatis ketika suhu, konsentrasi doping
dan tegangan panjar mundur diubah. Persamaan yang digunakan untuk Gbr 1 adalah
persamaan (15) dan (17). Ketika suhu ditingkatkan dari 273 K ke 373 K, lebar deplesi
berkurang dari
11
1.3 m ke 1.1 m. Potensial elektrostatis pada sisi daerah deplesi di daerah n berkurang dari
0.66 V ke 0.47 V. Jika suhu meningkat, lebar deplesi dan potensial penghalang akan
berkurang lagi dan divais bisa menjadi rusak akibat arus bocor [7]. Ketika konsentrasi donor
ditetapkan pada 1x1015 cm-3 dan konsentrasi akseptor dinaikkan dari 4x1014 cm-3 ke
4x1015 cm-3, lebar lapisan depesi pada sisi p berkurang dari 1.16 m ke 0.2 m dan pada sisi n
meningkat dari 0.47 m ke 0.82 m. potensial elektrostatis pada sisi daerah deplesi pada sisi n
meningkat dari 0.59 V ke 0.64 V. Ketika konsentrasi akseptor dan donor ditingkatkan dari
4x1014 cm-3 ke 4x1015 cm-3, lebar deplesi di dalam daerah p dan n meningkat dari 0.95 m
ke 0.33 m. Potensial elektrotatis pada sisi daerah deplesi di dalam daerah n meningkat dari
0.56 V ke 0.68 V. Ketika tegangan panjar maju ditingkatkan dari 0 V ke 5 V, potensial
elektrostatis pada sisi daerah deplesi di dalam daerah n meningkat dari 0.61 V ke 5.61 V.
Kesimpulan
Bisa disimpulkan bahwa potensial elektrostatis, medan listrik, lebar deplesi, paling
dipengaruhi oleh konsentrasi doping dan tegangan yang diberikan. Ketika konsentrasi doping
ditingkatkan, lebar lapisan deplesi berkurang, besar potensial elektrostatis dan medan listrik
meningkat. Ketika besar tegangan panjar mundur ditingkatkan, lebar lapisan deplesi
bertambah, besar potensial
elektrostatis dan medan listrik juga bertambah. Bagaimanapun juga, ada sedikit perubahan
pada potensial elektrostatis ketika suhu berubah. Ketika suhu bertambah, lebar lapisan
deplesi, besar potensial elektostatis dan medan listrik berkurang
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan.
Dioda merupakan komponen semikonduktor yang paling sederhana. Dioda adalah gabungan
bahan semikonduktor tipe N yang merupakan bahan dengan kelebihan elektron dan tipe P
adalah kekurangan satu elektron sehingga membentuk Hole. Secara keseluruhan dioda dapat
kita contohkan sebagai katup, dimana katup tersebut akan terbuka pada saat air mengalir dari
belakang menuju ke depan. Sedangkan katup akan menutup apabila ada dorongan aliran air
dari depan katub. Simbol dioda digambarkan dengan anak panah yang diujungnya terdapat
garis yang melintang. Cara kerja dioda dapat kita lihat dari simbolnya. Karena pada pangkal
anak panah disebut sebagai anoda (P) dan pada ujung anak panah dapat disebut sebagai
katoda (N).
3.2 Saran
Dalam mengerjakan sebuah tugas pastinya ada tantangan tersendiri didalamnya dan sebagai
mahasiswa haruslah kita laksanakan dan mengerjakan tugas tersebut sebagai cara
mengimprovisasi diri agar dalam penerapannya kelak dapat berdampak baik pada diri kita.
13
Daftar Pustaka
14