Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Adaptor banyak digunakan dalam berbagai alat sebagai catu daya, seperti
Amplifier,TV mini ,radio,tape,dll. Jika dilihat dari jenis peralatannya alat-alat tersebut tidak
terlalu besar dan juga bisa dibilang praktis karena dapat dengan mudah digunakan oleh semua
orang.

Untuk perbengkelan elektronika yang selalu memerlukan tenaga listrik DC untuk


reparasi maupun untuk percobaan-percobaan, maka kita menggunakan catu daya yang lebih
hemat dan stabil dibandingkan dengan batu baterai, karena batu baterai daya tahannya sangat
terbatas dan mudah terjadi perubahan tegangan.

Sebetulnya rangkaian catu daya bisa bervariasi, ada yang sederhana namun umumnya
kurang stabil, dan ada pula yang stabil seperti catu daya yang variabel. Seperti halnya
pesawat-pesawat elektronika pada umumnya, maka rangkaian catu daya juga merupakan
suatu rangkaian elektronika yang terdiri dari beberapa blok dan bagian yang mempunyai
peran dan fungsi yang berbeda-beda, karena fungsi dan kegunaan masing-masing bagian catu
daya tidak lepas dari sipat,fungsi,dan kegunaan masing-masing komponen yang
membentuknya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Komponen apa saja yang digunakan dalam proteksi adaptor tersebut?

2. Bagaimana prinsip kerja sistem proteksi pada adaptor tersebut?

1.3 Tujuan dan Manfaat

1. Untuk mengetahui komponen apa yang digunakan dalam proteksi adaptor.

2. Untuk mengetahui prinsip kerja sistem proteksi pada adaptor.

3. Untuk mengetahui prinsip kerja adaptor.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Jurnal Utama

DIODA SEBAGAI PENYEARAH TEGANGAN MENGUBAH TEGANGAN BOLAK-


BALIK MENJADI TEGANGAN SEARAH

Alfa Nicko Valentino


121744910451
Jurusan Elektronika,
Fakultas TeknikUniversitas Widyagama

Abstrak:

Dioda adalah komponen aktif semikonduktor yang terdiri dari persambungan (junction)
P-N. Sifat dioda yaitu dapat menghantarkan arus pada tegangan maju dan menghambat arus
pada tegangan balik. Dioda berasal dari pendekatan kata dua elektroda yaitu anoda dan
katoda. Dioda semikonduktor hanya melewatkan arus searah saja (forward), sehingga
banyak digunakan sebagai komponen penyearah arus. Secara sederhana sebuah dioda bisa
kita asumsikan sebuah katup, dimana katup tersebut akan terbuka manakala air yang
mengalir dari belakang katup menuju kedepan, sedangkan katup akan menutup oleh
dorongan aliran air dari depan katup.

Kata kunci – dioda, setengah gelombang, gelombang penuh, penyearah gelombang


penuh system jembatan

I. PENDAHULUAN
Rangkaian pada umumnya terdiri atas berbagai komponen misal hambatan, kapasitor maupun
induktor. Namun terdapat komponen lain semisal dioda. Dioda merupakan komponen listrik
yang sering dipergunakan dalam beberapa aplikasi misalnya dalam rangkaian yang digunakan
untuk mengubah listrik AC menjadi DC karena sebagian besar peralatan elektronika
menggunakan sumber dayalistrik 220 volt / 50 Hz dari PLN. Beberapa peralatan seperti radio
atau tape kecil menggunakan baterai sebagai sumber tegangan namun sebagian menggunakan
listrik PLN sebagai sumber tenaganya.

Dioda merupakan suatu komponen elektronik yang dapat melewatkan arus pada satu
arah saja. Macam-macam dioda yakni dioda tabung, dioda sambungan p-n, dioda kontak titik
dan lain sebagainya.

2
Gambar 1. Dioda sambungan pn

Secara prinsip, rangkaian penyearah gelombang terdiri dari transformator,dioda, dan


kondensator/kapasitor. Transformator merupakan komponenelektronika yang berfungsi untuk
menurunkan dan menaikkan tegangan.Kondensator atau kapasitor berfungsi sebagai
penyimpan muatan untuk sementara waktu dan merupakan filter (penyaring) pada rangkaian
rectifier.Dioda merupakan komponen aktif yang digunakan sebagai penyearah arus
listrik, pengaman arus dan tegangan listrik, serta pemblokir arus dan tegangan listrik.

Rangkaian penyearah gelombang merupakan rangkaian yang mengubahgelombang


sinus AC(Alternating Current) menjadi deretan pulsa DC (Direct Current ). Ini merupakan
dasar atau langkah awal untuk memperoleh arus DChalus yang dibutuhkan oleh suatu
peralatan elektronika. Bentuk dari suaturangkaian penyearah adalah rangkaian penyearah
setengah gelombang danrangkaian penyearah gelombang penuh.

Gambar 2. Penyearah half wave , full wave

II. METODE
Pada Rangkaian penyearah ini ada dua yaitu penyearah setengah gelombang(Half-
Wave-Rectifier) dan penyearah gelombang penuh (Full-Wave-Rectifiier) yaitusebagai berikut
:

A. Rangkaian Penyearah Setengah Gelombang (H a l f W a f e R e c t i f i e r )


Prinsip penyearah (rectifier ) yang paling sederhana ditunjukkan pada gambar 3.1 berikut
ini.
Transformator (T1) diperlukan untuk menurunkantegangan AC dari jala-jala listrik pada
kumparan primernya menjadi teganganAC yang lebih kecil pada kumparan sekundernya

Gambar 3.1 rangkaian penyearah setengah


gelombang

Pada rangkaian tersebut, dioda (D1)


berperan hanya untuk merubah dariarus AC
menjadi DC dan meneruskan tegangan positif ke

3
beban R1. Ini yangdisebut dengan penyearah setengah gelombang (half wave).Gambar
rangkaian tersebut menunjukkan sumber AC menghasilkan sebuahtegangan Sinusoidal, bila
Dioda diasumsikan sebagai sebuah Dioda Ideal. PadaSiklus Positif / Putaran Setengah positif,
Dioda akan menjadi sebuah Diodadengan Bias Maju, artinya dioda dapat berlaku sebagai
sebuah saklar tertutup.Gelombang masukan pada rangkaian penyearah setengah
gelombang berupa gelombang Sinus dengan nilai seketika Vin dengan sebuah nilai
Puncak Vp(in).

Gambar 3.2: Gelombang input rangkaian penyarah gelombang

Gambar 3.2 di atas menunjukkan bahwa bentuk gelombang input padarangkaian


penyearah setengah gelombang adalah gelombang sinusoidal.Gelombang ini merupakan
gelombang yang masuk pada rangakaian sebelumimpuls masukan melewati komponen dioda.

Pada penyearah setengah gelombang, dioda akan berlaku sebagai penghantar selama
putaran setengah Positif dan tidak berlaku sebagai penghantar pada setengah siklus negatif,
sehingga dinamakan sebagai Sinyal setengah Gelombang. Hal ini terjadi karena dioda berada
dalam keadaan bias maju yang hanya melewatkan deretan pulsa positif dan memotong
deretan pulsa negatif pada gelombang masukan. Akibatnya gelombang keluaran akan
menjadi deretan pulsa positif setengah gelombang, seperti yang ditunjukkan pada gambar
berikut:

Vout
VP(out)
Gambar 3.3: keluaran pada penyearah
t setengah gelombang

Tegangan setengah gelombang menghasilkan arus beban satu arah, artinya arus
mengalir hanya pada satu arah, tegangan setengan gelombang tersebut merupakan tegangan
DC yang bergerak naik sampai nilai max dan turun sampai nol dan tetap nol selama siklus
setengan negatif.

Pada gambar 3.3 ditunjukkan bahwa keluaran pada penyearah setengah gelombang
merupakan keluaran yang masih kasar. Untuk mengatasi hal tersebut maka pada rangkaian
ditambahkan komponen kapasitor. Kapasitor yang digunakan dipasang parallel terhadapa
beban R, seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut ini:

4
Gambar 3.4: penyearah setengah gelombang dengan filter

Kapasitor yang dipasang pada rangkaian akan menyaring atau menghaluskan keluaran
yang masih kasar tersebut sehingga keluaran yang terbentuk adalah keluaran yang berbentuk
riplle. Ini dapat ditunjukkan pada gambar berikut ini:

Gambar 3.5: gelombang ripple hasil pemfilteran


kapasitor

Gambar 2.4 adalah rangkaian penyearah setengah gelombang dengan filter kapasitor
C yang paralel terhadap beban R. Ternyata dengan filter ini bentuk gelombang tegangan
keluarnya bisa menjadi rata. Gambar-4 menunjukkan bentuk keluaran tegangan DC dari
rangkaian penyearah setengah gelombang dengan filter kapasitor. Garis b-c kira-kira adalah
garis lurus dengan kemiringan tertentu, dimana pada keadaan ini arus untuk beban R1 dicatu
oleh tegangan kapasitor. Sebenarnya garis b-c bukanlah garis lurus tetapi eksponensial sesuai
dengan sifat pengosongan kapasitor.

Kemiringan kurva b-c tergantung dari besar arus (I) yang mengalir ke beban R. Jika
arus I = 0 (tidak ada beban) maka kurva b-c akan membentuk garis horizontal. Namun jika
beban arus semakin besar, kemiringan kurva b-c akan semakin tajam. Tegangan yang keluar
akan berbentuk gigi gergaji dengan tegangan ripple yang besarnya adalah :

Vr = VM-VL

B. Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh (Full Wafe Rectifier)


Rangkaian penyearah setengah gelombang (half wave rectifier) ternyata memiliki
kelemahan sehingga tidak maksimal untuk digunakan, kelemahannya adalah arus listrik yang
mengalir ke beban hanya separuh dari setiap satu cycle. Hal ini akan menyulitkan dalam
proses filtering (penghalusan). Untuk mengatasi kelemahan ini adalah penyearah gelombang
penuh.

5
Rectifier gelombang penuh adalah equivalen dengan dua kali rectifier setengah
gelombang, sebab center tap masing-masing Rectifier mempunyai tegangan masukan yang
equal dengan setengah tegangan sekunder.

Rangkaian dasar penyearah gelombang penuh seperti terlihat pada gambar.

Menggunakan dua dioda dan satu center tape transformer.

D1
AC RL

D2
Gambar 3.6: Penyearah gelombang penuh dengan 2 dioda

Gambar 3.7: Aliran arus pada diode 1

Dioda D1 menghantar ke putaran setengah positif dan Dioda D2 menghantar ke


putaran setengah negatif. Sebagai hasilnya arus beban rectifier mengalir selama setengah
putaran bersama-sama. Rangkaian equivalen pada putaran maju setengah siklus positif, D1
merupakan Dioda dengan bias maju yang akan menghasilkan sebuah tegangan beban positif
yang diindikasikan sebagai Polarity Plus-Minus melalui Resistor beban.

Gambar 3.8: aliran arus pada diode 2

Rangkaian equivalen pada putaran maju setengah siklus Negatif, D2 merupakan


Dioda dengan bias maju yang akan menghasilkan sebuah tegangan

beban positif.

6
Selama kedua putaran setengah, tegangan beban mempunyai polaritas yang sama dan
arus beban berada dalam satu arah, Rangkaian ini disebut sebagai

Rectifier gelombang penuh, sebab mengganti tegangan masukan AC ke Pulsating


(getaran) tegangan keluaran DC. Bentuk keluaran dari penyearah gelombang penuh dengan
dua diode ditunjukkan pada gambar berikut ini:

Gambar 3.9: Keluaran pada penyearah gelombang penuh 2 dioda

C. Penyearah gelombang penuh type jembatan


Selain itu terdapat rangkaian penyearah gelombang penuh dengan tipe lain yang
dinamakan penyearah type jembatan. Rangkaian ini terdiri dari empat diode. Bentuk
rangkaian penyearah gelombang penuh dengan

jembatan dapat ditunjukkan pada


gambar berikut ini:

Gambar 3.10: penyearah gelombang penuh


dengan jembatan

Rectifier jembatan menyerupai Rectifier gelombang penuh sebab menghasilkan


tegangan keluaran gelombang penuh, Dioda D1 dan D2 menghantar di atas setengah siklus
positif da D3 dan D4 menghantar di atas setengah siklus negatif.

Pada dioda bridge, hanya ada 2 dioda saja yang menghantarkan arus untuk setiap
siklus tegangan AC sedangkan 2 dioda lainnya bersifat sebagai isolator pada saat siklus yang
sama.

Aliran arus yang melewati rangkaian tersebut ditunjukkan pada gambar berikut ini:

7
Gambar 2.11: Aliran arus pada rangkaian penyearah gelombang penuhdengan jembatan.

Saat siklus positif tegangan AC, arus mengalir melalui dioda B menuju beban dan
kembali melalui dioda C. Pada saat yang bersamaan pula, dioda A dan D mengalami reverse
bias sehingga tidak ada arus yg mengalir atau kedua dioda tersebut bersifat sebagai isolator.

Sedangkan pada saat siklus negatif tegangan AC, arus mengalir melalui dioda D
menuju beban dan kembali melalui dioda A. Karena dioda B dan C mengalami reverse bias
maka arus tidak dapat mengalir pada kedua dioda ini. Kedua hal ini terjadi berulang secara
terus menerus hingga didapatkan tegangan beban yang berbentuk gelombang penuh yang
sudah disearahkan (tegangan DC).

Grafik sinyal dari penyearah gelombang penuh dengan jembatan dioda (dioda bridge)
ditunjukkan seperti pada gambar berikut:

Gambar 3.11: Keluaran pada penyearah gelombang penuh penuh dengan jembatan

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


Sesuai prinsip dioda bahwa dioda hanya mengalirkan arus dari tegangan maju saja
sehingga untuk arus dari tegangan mundur tidak bisa karena dioda tidak memperbolehkan
adanya arus yang lewat hal ini dikarenakan pada saat itu besar bukit potensial sangat besar
sehingga tidak memungkinkan untuk tegangan yang bernilai negatif dapat membawa elektron
bisa melwati bukit potensial tersebut untuk mengakibatkan arus bisa mengalir sehingga nilai
arus pada percobaan ini sama denngan nol dan tegangan v min ikut menjadi nol pula.

Berdasarkan hasil pengamatan, pada bagian input dari rangkaian penyearah setengah
gelombang, dapat dilihat bahwa bentuk gelombang input adalah gelombang sinusoidal.
Gelombang ini merupakan gelombang arus bolak balik yang senantiasa berubah terhadap
waktu. Namun, setelah melalui komponen dioda, bentuk gelombang menjadi setengah dari
gelombang input. Ini menunjukkan bahwa pada saat gelombang input melewati komponen
diode maka gelombang tersebut akan disearahkan oleh diode. Namun, keluaran yang
terbentuk ini masih merupakan gelombang yang kasar. Untuk menghaluskan gelombang
keluaran tersebut maka dipasang kapasitor pada rangkaian. Kapasitor akan menyaring
gelombang keluaran sehingga akan terbentuk gelombang riak yang halus.

Bentuk tegangan input pada penyearah gelombang penuh sama dengan bentuk gelombang
input pada penyearah setengah gelombang yaitu berbentuk sinusoidal. Sedangkan pada
gelombang outpunya memiliki perbedaan dengan penyearah setengah gelombang. Ketika

8
gelombang input melewati diode dan sebuah hambatan beban (RL) pada rangkaian penyearah
gelombang penuh maka isyarat keluaran gelombangnya akan berbentuk deretan gelombang
positif penuh dan gelombang negative akan terpotong. Hal inilah yang menjadi prinsip kerja
dari penyearah gelombang penuh yaitu menyearahkan isyarat positif secara penuh dan
memotong isyarat negative pada keadaan diode berpanjar maju.

Setelah diparalelkan dengan sebuah kapasitor, maka terbentuk gelombang yang


puncaknya sedikit meruncing. Gelombang inilah yang dinamakan dengan gelombang riak
(ripple). Hal ini terjadi karena pada saat gelombang keluaran melewati sebuah kapasitor maka
akan terjadi penapisan atau filter oleh kapasitor. Semakin besar nilai kapasitor yang
digunakan maka semakin kecil nilai tegangan riaknya.

Penyearah Gelombang Penuh Sistem Jembatan. Rectifier jembatan menyerupai


rectifier gelombang penuh sebab ia memproduksi tegangan keluaran gelombang penuh.
Dioda-dioda D1 dan D2 menghantar di atas setengan periode positif dan D3 dan D4
menghantar di atas setengah periode negatif. Sebagai hasilnya arus beban rectifier mengalir
selama diantara setengah periode.

IV. KESIMPULAN
Prinsip kerja dari half-Wafe Rectifier adalah pada saat tegangan bolak balik positif
dioda akan panjar maju. Saat itu arus akan mengalir dari transformator ke dioda, beban dan
kembali ke transformator sehingga pada ujung-ujung beban akan terdapat beda tegangan
yang bentuknya sama dengan tegangan masukan. Setengah periode berikutnya dioda akan
dipanjar mundur, saat itu tidak ada arus yang mengalir sehingga pada ujung-ujung beban
tidak ada tegangan. Pada penyearah gelombang penuh membalikkan masing-masing putaran
setengah negatif sehingga mendapatkan jumlah dua kali putaran positif pada isyarat
keluarannya. Pengaruh pemasangan kapasitor pada rangkaian penyearah gelombang adalah
berperan sebagai penyaring isyarat keluaran sehingga terbentuk gelombang riak/ripple
(Vrpp), semakin besar nilai kapasitor maka semakin kecil gelombang riak yang terbentuk dan
nilai tegangan riak juga akan semakin kecil. Pada dioda bridge, hanya ada 2 dioda saja yang
menghantarkan arus untuk setiap siklus tegangan AC sedangkan 2 dioda lainnya bersifat
sebagai isolator pada saat siklus yang sama.

V. DAFTAR PUSTAKA

[1] Millman, Integrated Electronic.London: Mc graw hill, 2010.

[2] Robertson,Fundamental electrical and Electric priciple. USA:Elsevier Ltd,2008.

[3] Sutrisno,Elektronika Teori dasar dan penerapannya. Bandung: penerbit

[4] Anonim, 2009. Http///Eksperimen elka/pp_full.php.htm. diakses pada tanggal 11 Januari


2011.

9
[5] Bakri, Abdul Haris dkk. 2008. Dasar-Dasar Elektronika. Makassar: Badan Penerbit
UNM.

10
2.2 Jurnal Kedua

STUDI PARAMETER PADA DIODA P-N


Fadliondi Universitas Muhammadiyah Jakarta e-mail: fadliondi@yahoo.com

Abstrak
Operasi divais semikonduktor bisa diprediksi secara teliti dengan memakai perhitungan.
Rumus-rumus perhitungan yang digunakan relatif sederhana. Solusinya bisa didapatkan
dengan menggunakan persamaan Poisson atau model transportasi difusi drif. Untuk mengerti
mekanisme dari operasi divais, simulasi perhitungan merupakan cara yang paling cepat.
Sementara, struktur dasar dari divais semikonduktor adalah sambungan p-n. Oleh karena itu,
tujuan dari tulisan ini adalah untuk menganalisa secara kuantitatif apakah yang terjadi di
dalam sambungan p-n ketika parameter-parameter seperti suhu, konsentrasi doping dan
tegangan bias diubah-ubah. Efek dari parameter-parameter tersebut telah dihitung. Hasilnya
menunjukkan bahwa potensial elektrostatis, medan listrik dan lebar deplesi paling
dipengaruhi oleh konsentrasi doping dan tegangan bias.
Katakunci : hubungan p-n, p-n junction, semikonduktor, donor, akseptor

Pendahuluan
Hubungan p-n sangat penting pada bidang elektronika dan elektro. Hubungan p-n merupakan
struktur dasar dari divais semikonduktor. Karakter rektifikasi dihasilkan oleh perbedaan besar
antara arus maju dan arus balik [1]. Penemuan transistor merupakan titik awal dari bidang
elektronika saat ini. Hubungan p-n merupakan daerah kontinyu dimana daerah dengan
pengotor jenis p dan jenis n bertemu satu sama lain. Deplesi terjadi pada antarmuka
hubungan karena ada perbedaan kerapatan [2]. Karena ada perubahan kerapatan yang sangat
cepat, pembwa tidak dapat lagi berdifusi dan kondisi kenetralan muatan tidak bisa
dipertahankan. Jika kondisi seperti ini terjadi, potensial pada daerah p-n bisa dikontrol
dengan mudah dengan memberikan tegangan. Semikonduktor sangat sensitif terhadap
temperature. [3]. Untuk merancang dioda dan transistor, sangat penting untuk mengetahui
distribusi dari potensial elektrostatis, medan listrik dan kerapatan muatan ruang di dalam
divais. Ada juga literatur yang menjelaskan hubugan p-n pada semikonduktor organik. [4].
Sangat penting untuk mengerti pengaruh parameter seperti suhu, konsentrasi doping dan
tegangan terhadap lebar deplesi, distribusi potensial elektrostatis, medan listrik dan kerapatan
muatan ruang.
2 Penurunan persamaan Titik awal untuk menganalisa hubungan p-n adalah persamaan
Poisson. Persamaan Poisson diberikan oleh persamaan 1. Persamaan poisson adalah
persamaan diferensial yang menjelaskan tentang medan potensial yang diberikan oleh
distribusi kerapatan muatan. Persamaan Poisson
adalah tidak bergantung terhadap waktu. adalah potensial elektrostatis dan merupakan fungsi
x.
adalah fungsi distribusi muatan[5]

Hasil dan Pembahasan Untuk mengetahui pengaruh parameter seperti suhu, konsentrasi
doping, tegangan di dalam hubungan p-n, ketergantungan potensial elektrostatis, medan
listrik dan lebar daerah deplesi terhadap parameter-parameter ini dihitung dengan Microsoft
Excel. Gbr 1 menunjukkan distribusi potensial elektrostatis ketika suhu, konsentrasi doping
dan tegangan panjar mundur diubah. Persamaan yang digunakan untuk Gbr 1 adalah
persamaan (15) dan (17). Ketika suhu ditingkatkan dari 273 K ke 373 K, lebar deplesi
berkurang dari

11
1.3 m ke 1.1 m. Potensial elektrostatis pada sisi daerah deplesi di daerah n berkurang dari
0.66 V ke 0.47 V. Jika suhu meningkat, lebar deplesi dan potensial penghalang akan
berkurang lagi dan divais bisa menjadi rusak akibat arus bocor [7]. Ketika konsentrasi donor
ditetapkan pada 1x1015 cm-3 dan konsentrasi akseptor dinaikkan dari 4x1014 cm-3 ke
4x1015 cm-3, lebar lapisan depesi pada sisi p berkurang dari 1.16 m ke 0.2 m dan pada sisi n
meningkat dari 0.47 m ke 0.82 m. potensial elektrostatis pada sisi daerah deplesi pada sisi n
meningkat dari 0.59 V ke 0.64 V. Ketika konsentrasi akseptor dan donor ditingkatkan dari
4x1014 cm-3 ke 4x1015 cm-3, lebar deplesi di dalam daerah p dan n meningkat dari 0.95 m
ke 0.33 m. Potensial elektrotatis pada sisi daerah deplesi di dalam daerah n meningkat dari
0.56 V ke 0.68 V. Ketika tegangan panjar maju ditingkatkan dari 0 V ke 5 V, potensial
elektrostatis pada sisi daerah deplesi di dalam daerah n meningkat dari 0.61 V ke 5.61 V.

Kesimpulan
Bisa disimpulkan bahwa potensial elektrostatis, medan listrik, lebar deplesi, paling
dipengaruhi oleh konsentrasi doping dan tegangan yang diberikan. Ketika konsentrasi doping
ditingkatkan, lebar lapisan deplesi berkurang, besar potensial elektrostatis dan medan listrik
meningkat. Ketika besar tegangan panjar mundur ditingkatkan, lebar lapisan deplesi
bertambah, besar potensial
elektrostatis dan medan listrik juga bertambah. Bagaimanapun juga, ada sedikit perubahan
pada potensial elektrostatis ketika suhu berubah. Ketika suhu bertambah, lebar lapisan
deplesi, besar potensial elektostatis dan medan listrik berkurang

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan.

Dioda merupakan komponen semikonduktor yang paling sederhana. Dioda adalah gabungan
bahan semikonduktor tipe N yang merupakan bahan dengan kelebihan elektron dan tipe P
adalah kekurangan satu elektron sehingga membentuk Hole. Secara keseluruhan dioda dapat
kita contohkan sebagai katup, dimana katup tersebut akan terbuka pada saat air mengalir dari
belakang menuju ke depan. Sedangkan katup akan menutup apabila ada dorongan aliran air
dari depan katub. Simbol dioda digambarkan dengan anak panah yang diujungnya terdapat
garis yang melintang. Cara kerja dioda dapat kita lihat dari simbolnya. Karena pada pangkal
anak panah disebut sebagai anoda (P) dan pada ujung anak panah dapat disebut sebagai
katoda (N).

3.2 Saran

Dalam mengerjakan sebuah tugas pastinya ada tantangan tersendiri didalamnya dan sebagai
mahasiswa haruslah kita laksanakan dan mengerjakan tugas tersebut sebagai cara
mengimprovisasi diri agar dalam penerapannya kelak dapat berdampak baik pada diri kita.

13
Daftar Pustaka

Fadliondi.2012. Studi Parameter Pada Dioda. Universitas Muhamadiyah : Jakarta.

Alfa.2010.Dioda Sebagai Penyearah Tegangan dan Mengubah AC Ke DC. Universitas


Widyagama: Malang

14

Anda mungkin juga menyukai