Anda di halaman 1dari 2

JUDUL BUKU : BUKU AJAR KEPERAWATN GERONTIK

GERONTIK 1

ASPEK PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL LANJUT USIA

BERDUKA

Melewati proses berduka adalah bagian dari proses menua. Seorang lanjut usia dapat
mengalami kehilangan hubungan dengan orang disekitarnya karena kematian,
pensiun,relokasi atau karena ketidakmampuan lanjut usia untuk mempertahankan hubungan
dengan orang disekitarnya akibat gangguan fisik yang dialami. Lanjut usia juga mengalami
kehilangan peran, nilai sosial, ataupun kehilangan fungsi tubuh. Proses berduka yang terjadi
akibat kematian orang yang dicintai merupakan kehilangan terbesar yang dialami oleh lanjut
usia. (Dewi, 2018)

Tahapan proses berduka-denial, anger, bargaining, depression, acceptance-tidak selalu terjadi


pada setiap orang. Beberapa orang yang mengalami kehilangan akan mengalami rasa marah
dan tidak akan pernah merasakan fase kehilangan yang lainnya. Sebagai perawata kita dapat
membantu lanjut usia melewati proses berduka dengan menanyakan pertanyan tebuka pada
lanjut usia tentang perasaanya untuk membantu eksplorasi perasaan lanjut usia. Mendorong
lanjut usia untuk mengekspresikan perasaanya dan membiarkan lanjut usia mengeluarkan
kemarahan dan menangis dapt membantu mereka untuk mengatasi rasa berduka yang
dialami. Hindari mengatakan “Jangan menangis,semuanya akan baik-baik saja”. Mengatakan
demikian hanya akan memberikan harapan semu bagi lanjut usia dan mendorong lanjut usia
untuk menekan perasaanya. Jika emosi tidak di ekspresikan, maka emosi tersebut
diekspresikan dalam cara disfungsional seperti kemarahan ekstrem, agitasi dan menarik diri.
(Dewi, 2018)

DEPRESI

Depresi merupakan bagian dari kehilangan dan berduka dan merupakan permasalahan yang
serius bagi populasi lanjut usia. Banyak faktor lain yang juga berpengaruh terhadap
terjadinya depresi pada lanjut usia, teori biologis menyebutkan bahwa depresi terjadi akibat
berpengaruh serotonin dan epinefrin. Kadar serotonin dan epinefrin yang rendah disebut
sebagai penyebab depresi. Rendahnya kadar serotonin dan epinefrin dipengaruhi oleh faktor
eksternal seperti stress atau kurangnya pemajanan terhadap cahaya. (Dewi, 2018)

106

DEMENSIA DAN DELIRIUM

Depresi dapat menimbulkan kebingungan dan disorientasi. Sulit membedakan apakah


seorang lanjut usia menderita delirium, demensia ataukan depresi. Banyak faktor yang
mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berfikir jernih. Berikut adalah perbedaan antara
delirium, demensia dan depresi. (Dewi, 2018)

Delirium Demensia Depresi


Onset Cepat Lambat Cepat
Durasi Pendek Panjang Pendek / panjang
Gejala saat malam Bisa memburuk Kadang memburuk Umumnya tidak
memburuk
Fungsi kognitif Berfariasi Stabil Berfariasi
Penyebab fisik Sering terjadi Tidak pernah Sering terjadi
Perubahan perilaku Sering terjadi Tidak pernah / Sering terjadi
minimal
Ide bunuh diri Tidak pernah Tidak pernah Selalu muncul
Harga diri rendah Tidak pernah Tidak pernah Selalu muncul
Riwayat gejala Tidak selalu jarang Selalu muncul
psikiatrik
Mood Labil Labil Tertekan
Perilaku Labil Labil Proses pikir dan
motorik melambat

DELIRIUM

Masalah psikologis yang dihadapi oleh lanjut usia yang mengalami delirium adalah
perubahan perilaku dan kemampuan berfikir yang terjadi dengan cepat. Perubahan status
mental yang terjadi dengan cepat dapat mempengaruhi kemampuan lanjut usia untuk
mengingat tempat, waktu dan orang. Delirium dapat menyebabkan terjadinya perubahan
mood secara tiba-tiba. Seseorang dengan delirium menunjukkan ekspresi wajah cemas.
Memori jangka pendek dapat terganggu atau tetap utuh. Lanjjt usia dengan delirium tidak
akan memperhatikan lingkungan sekitarnya atau berespon lambat terhadap perubahan
lingkungan.

Penderita delirium akan berbicara tidak beraturan dan tidak memiliki arti. Mereka akan
terjaga lebih lama. Dapat terjadi perubahan sensori seperti halusinasi dan waham serta
perubahan proses dan isi pikir.

Delirium dapat disebabkan oleh berbagai faktor fisiologis eperti malnutrisi, gangguan
keseimbangan elektrolit, infeksi, gangguan keseimbangan asam basa, perubahan kadar gula
darah, hipoksia, reaksi obat dan trauma kepala. Delirium dapat di atasi jika kondisi fisiologi
yang menjadi etiologinya teratasi. (Dewi, 2018)

109-110

Bibliography
Dewi, S. R. (2018). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: Deepublisher.

Anda mungkin juga menyukai