Ka. Prodi
Magister Pend. Matematika S1 ________________
Ka. Prodi
Magister Pend. PLS S1 ________________
ii
KATA PENGANTAR
Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 49 tahun 2014 tentang Sistem Nasional
Pendidikan Tinggi bahwa setiap perguruan tinggi harus memenuhi standar nasional
pendidikan sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Selain itu juga, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 tahun
2005, bahwa seluruh satuan pendidikan baik formal maupun nonformal wajib
melakukan penjaminan mutu pendidikan. Melalui penjaminan mutu diharapkan
perguruan tinggi dapat mengelola dan melaksanakan pendidikan sesuai dengan
standar nasional pendidikan.
Berdasarkan amanat tersebut, maka pada kesempatan ini STKIP Siliwangi
Bandung menyusun sistem penjaminan mutu sesuai dengan standar nasional
pendidikan. Dengan harapan pengelolaan dan pelaksanaan pendidikan di STKIP
Siliwangi Bandung berdasarkan pada standar nasional pendidikan dengan tujuan
menjadi perguruan tinggi yang bermutu.
Buku ini berisi mengenai kebijakan STKIP Siliwangi Bandung dalam
menjalankan sistem penjaminan mutu internal. Pemaparan pada buku kebijakan ini
meliputi Visi, Misi, Tujuan Perguruan Tinggi, sejarah singkat serta prestasi STKIP
Siliwangi Bandung, Latar Belakang Menjalankan SPMI, Luas Lingkup Kebijakan
SPMI, Daftar dan Definisi Istilah SPMI, Garis Besar Kebijakan SPMI di STKIP
Siliwangi Bandung, Informasi tentang Manual SPMI, Kumpulan Standar SPMI, dan
Kumpulan Formulir, Cross-reference Kebijakan dengan Berbagai Dokumen SPMI
Lainnya.
Buku ini disusun oleh Tim Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal
(SPMI) STKIP Siliwangi Bandung yang terdiri dari Pimpinan STKIP Siliwangi
Bandung, Ketua SPMI, dan anggota SPMI.
iii
DAFTAR ISI
Hal
Lembar Pengesahan ii
Kata Pengantar Iii
Daftar Isi iv
SK Dokumen Kebijakan dari Ketua STKIP Siliwangi vii
A Pendahuluan 1
1. Sejarah Singkat STKIP Siliwangi 1
2. Visi, Misi dan Tujuan 2
3. Latar Belakang Penyusunan 4
4. Tujuan dan Sasaran Penyusunan 8
5. Luas Lingkup Kebijakan 8
6. Organisasi Penjaminan Mutu STKIP Siliwangi Bandung 10
a. Tingkat Sekolah Tinggi 11
b. Tingkat Unit Kerja 11
c. Struktur Organisasi Lembaga Penjaminan Mutu 11
d. Mekanisme Penjamin Mutu 13
e. Pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu di Tingkat
14
Lembaga
f. Stuktur Organisasi Unit Kendali Mutu 14
g. Deskripsi Tugas SPMI 16
h. Pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu di Tingkat
16
Program Studi
i. Deskripsi Tugas UPM Program Studi 17
7. Istilah dan Definisi dalam dokumen SPMI 18
B Rincian Kebijakan 19
1. Tujuan dan Strategi SPMI 19
2. Prinsip atau azas – azas pelaksanaan SPMI 20
3. Manajemen SPMI 20
4. Hubungan Kebijakan dengan Statuta, RIP dan
21
RENSTRA
REFERENSI
vi
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) SILIWANGI BANDUNG
TERAKREDITASI
JENJANG S1 JENJANG S2
PLS: No. 023/BAN-PT/Ak-XIII/S1/X/2010 PLS (S2) :No.033/BAN-PT/Ak-IX/S2/I/2012
PBS. Inggris: No. 020/BAN-PT/Ak-XIII/S1/X/2010 Pend. Matematika (S2): No. 243/BAN-PT/Ak-
IX/M/XII/2013
PBSS Indonesia: No. 387/SK/BAN-PT/Akred/S/X/2014 Alamat:
Pend. Matematika: No. 377/SK/BAN-PT/Akred/S/IX/2014 Jl. Terusan Jenderal Sudirman, Cimahi 40526,
PG-PAUD : 518/E/O/2014 Telp. (022) 6658680, Fax. (022) 6629913
email: stkipsiliwangi4341@yahoo.co.id, website:
stkipsiliwangi.ac.id
KETETAPAN
KETUA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) SILIWANGI BANDUNG
NOMOR : 01/SPMI/STKIP/I/2015
TENTANG
PENETAPAN BUKU KEBIJAKAN
SATUAN PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI)
SEKOLAH TINGGI KEGUIRUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) SILIWANGI BANDUNG
Menimbang :
1. Bahwa untuk melaksanakan peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan
tinggi di STKIP Siliwangi harus di kawal dengan Satuan Penjaminan Mutu
Internal (SPMI)
2. Bahwa Rencana Induk Pengembangan (RIP) STKIP Siliwangi Bandung Tahun
2004 - 2024, disusun, ditetapkan dan dilaksanakan dalam krangka
mempercepat proses Status STKIP Siliwangi menjadi Universitas Islam
Siliwangi (UNISI) smart and reliable campus;
3. Bahwa Buku Kebijakan SPMI dinilai perlu sebagai dasar pelaksanaan
penjaminan mutu yang terencana dan berkelanjutan
Mengingat :
1. Peraturan Pemerintah nomor 4 Tahun 2014: tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi yang telah ditetapkan
tanggal 30 Januari 2014 dan diundangkan pada tanggal 4 Februari 2014
2. Permendikbud nomor 154 tahun 2014: tentang Rumpun Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi serta Gelar Lulusan Perguruan Tinggi.
3. Permendikbud nomor 139 Tahun 2014: tentang Pedoman Statuta dan
Organisasi Perguruan Tinggi
vii
4. Permendikbud nomor 95 Tahun 2014: tentang Pendirian, Perubahan, dan
Pembubaran Perguruan Tinggi Negeri Serta Pendirian, Perubahan, dan
Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta.
5. Permendikbud nomor 92 Tahun 2014: tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Dosen
6. Permendikbud nomor 87 Tahun 2014: tentang Akreditasi Program Studi dan
Perguruan Tinggi
7. Permendikbud nomor 81 Tahun 2014: tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi
dan Sertifikat Profesi Perguruan Tinggi
8. Permendikbud nomor 50 Tahun 2014: tentang Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan Tinggi.
9. Permendikbud nomor 49 Tahun 2014: tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi (lengkap dengan lampirannya)
10. Permendikbud nomor 31 Tahun 2014: tentang Kerjasama Lembaga Pendidikan
Asing dengan Lembaga Pendidikan Indonesia
11. Permendikbud nomor 11 Tahun 2014: tentang Pengesahan fotokopi ijazah,
fotokopi sertifikat profesi, fotokopi surat keterangan pengganti ijazah/sertifikat
profesi, dan penerbitan surat keterangan pengganti ijazah/sertifikat profesi
lulusan perguruan tinggi
12. Edaran Direktur Kelembagaan dan Kerjasama nomor10313/E.E2/KL/2014:
tanggal 31 Des 2014 tentang Permohonan rekomendasi Kopertis bagi
pengusulan Pendirian dan Perubahan PTS serta Penambahan Prodi pada PTS
13. Edaran Direktur Kelembagaan dan Kerjasamanomor 8414/E.E2.3/KL/2014:
tanggal 29 Oktober 2014 perihal Pelaporan Akademi dan Sanksi.
14. Surat Direktur Kelembagaan dan Kerjasama6761/E2.2/KL/2014: tentang
Mekanisme Pengajuan Usulan Pendirian Perguruan Tinggi Baru dan
Perubahan Bentuk Perguruan Tinggi dan Pembukaan Prodi Baru
15. Surat edaran direktur jenderal pendidikan tinggi nomor 5923/E1.2/KP/2014:
tentang Pelaporan Data Dosen, Mahasiswa dan Kelembagaan pada PD-Dikti.
16. Surat edaran direktur jenderal pendidikan tinggi nomor4329/E1.1/KU/2014:
tentang Pejabat yang belum tercantum di Statuta Perguruan Tinggi.
17. Edaran Direktur Diktendik1206/E4.1/2014: tentang Usulan NIDN baru bagi
Dosen Non PNS Kemdikbud
18. Surat edaran direktur jenderal pendidikan tinggi nomor 887/E.E3/MI/2014:
tentang Penjelasan Linieritas Ilmu
19. Surat edaran direktur jenderal pendidikan tinggi nomor 696/E.E3/MI/2014:
tentang Linieritas Bidang Ilmu bagi Dosen
20. Surat edaran direktur jenderal pendidikan tinggi nomor526/E.E3/MI/2014:
Perihal Penjelasan tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi untuk Program
Pascasarjana (Perhitungan SKS Program Master dan Doktor).
21. Edaran Direktur Diktendiknomor 239/E4.1/2014: tentang Pelaksanaan Tes
TKDA dan TOEP bagi pengajuan NIDN baru
22. Surat edaran direktur jenderal pendidikan tinggi nomor194/E.E3/AK/2014:
Izin Penyelenggaraan dan Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi.
viii
M E M U T U S K A N
Menetapkan :
Ditetapkan di Cimahi
Pada tanggal 22 Januari 2015
Ketua
ix
BAB I
KEBIJAKAN SPMI
A. Pendahuluan
Penyusunan rancangan visi, misi dan tujuan IKIP Siliwangi Bandung disusun
melalui proses ‘bottom-up’ dengan mekanisme sebagai berikut:
a. Visi, misi, dan tujuan IKIP Siliwangi Bandung terlebih dahulu dirumuskan dalam
rapat internal senat akademik sekaligus menyusun usulan perubahan bentuk dari
STKIP Siliwangi Bandung menjadi IKIP Siliwangi Bandung. Rumusan tersebut
merupakan hasil kajian dari laporan evaluasi SPMI selama ini ditambah dengan
masukan dari perwakilan dosen tetap program studi, pimpinan program studi, guru
besar, user/stakeholders, dan tenaga kependidikan.
b. Visi, misi, dan tujuan yang telah disetujui dalam senat akademik diajukan kepada
pimpinan yayasan.
c. Pihak yayasan bersama senat akademik perubahan bentuk ke IKIP Siliwangi
Bandung mengkaji semua usulan visi, misi dan tujuan tersebut, kemudian
mengesahkan visi, misi dan tujuan IKIP Siliwangi Bandung tersebut.
d. Senat akademik perubahan bentuk ke IKIP Siliwangi Bandung merekomendasikan
untuk mensosialisasikan visi, misi dan tujuan yang telah disahkan kepada seluruh
sivitas akademika perubahan bentuk ke IKIP Siliwangi Bandung
Visi, Misi dan tujuan perubahan bentuk ke IKIP Siliwangi Bandung yang telah
disyahkan oleh yayasan adalah sebagai berikut:
Melaksanakan evaluasi mutu untuk setiap periode mutu yang difokuskan pada
audit implementasi sistem penjaminan mutu dan audit tingkat ketercapaian standar
atau sasaran mutu IKIP Siliwangi Bandung dan atau unit kerja di lingkungan IKIP
Siliwangi Bandung. Kegiatan audit mutu ini dilaksanakan oleh Satuan Penjaminan Mutu
Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung
Penjaminan mutu IKIP Siliwangi Bandung secara internal dikoordinasikan/
difasilitasi oleh Satuan Penjaminan Mutu (SPM) IKIP Siliwangi Bandung dan secara
eksternal penjaminan itu melibatkan Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Tinggi
(BAN-PT) dan atau lembaga lain yang kompeten. Penjaminan mutu tersebut dapat
digambarkan seperti berikut :
Gambar 1
Penjaminan mutu IKIP Siliwangi Bandung
Secara Eksternal dan Internal
a. Tingkat Institusi
Organisasi penjaminan mutu di tingkat unit kerja melibatkan unsur di setiap unit
kerja, yang meliputi ketua, sekretaris dan anggota di masing-masing unit. Di dalamnya
terdiri atas Satuan Penjaminan Mutu (SPM) dan Satuan Audit Internal (SAI). Tugas SAI
yang berkaitan dengan penjaminan mutu tingkat unit kerja IKIP Siliwangi Bandung,
antara lain:
1) menyusun kebijakan setiap unit kerja;
2) menyusun kebijakan penilaian setiap unit kerja;
3) merumuskan norma dan tolok ukur penyelenggaraan setiap unit;
4) merumuskan peraturan pelaksanaan kebebasan akademik, kebebasan mimbar
akademik, dan otonomi keilmuan;
5) memberikan masukan kepada pimpinan dalam penyusunan Rencana Strategis
serta Rencana Kerja dan Anggaran;
Rektor
UPM PRODI
1. Penetapan
2. Pelaksanaan
3. Pengendalian
4. Evaluasi
5. Peningkatan
Pada tahap evaluasi, setiap unsur di atas diwajibkan untuk melakukan fungsi
monitoring dan evaluasi secara internal dalam rangka pengendalian mutu program
kerja. Pada tahap improvement, setiap unsur wajib untuk menyusun rencana
tindak lanjut sebagai respon dari hasil monitoring dan evaluasi. Hasil monitoring dan
evaluasi serta rencana tindak lanjut tersebut wajib dilaporkan secara berkala pada
Rektor.
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Lembaga Kendali Mutu, maka lembaga
dapat mengembangkan struktur organisasi Lembaga Kendali Mutu yang terdiri dari
seorang ketua, sekretaris dan anggota.
Ketua:
Sekretaris:
Anggota
Ketua
1) Menyusun dokumen spesifikasi program studi, manual prosedur (SOP) akademik
dan instruksi kerja akademik
2) Melaksanakan koordinasi, pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas
yang dilaksanakan oleh anggota UPM
3) Bertanggung jawab dalam kegiatan rutin Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
4) Penyiapan Audit Internal Mutu (AIM)
Sekretaris
1) Membantu ketua UPM dalam menyusun dokumen spesifikasi program studi,
manual prosedur akademik dan instruksi kerja akademik
2) Membantu Ketua UPM dalam perencanaan, koordinasi, pemantauan, evaluasi
dan pelaporan kegiatan
3) Bertanggung jawab dalam pelaksanaan dan pengarsipan surat menyurat yang
berkaitan dengan UPM
4) Bertanggung jawab dalam perencanaan, pelaksanaan dan hasil agenda rapat
rutin, rapat koordinasi dan rapat evaluasi kegiatan
5) Melakukan koordinasi dengan SPMI Lembaga
6) Penyiapan Audit Internal Mutu (AIM)
Anggota
1) Bertanggung jawab mengumpulkan dokumen-dokumen pendukung yang
diperlukan dalam sistem penjaminan mutu seperti yang ditugaskan ketua tim
2) Membantu pekerjaan administrasi dan dokumentasi kegiatan harian dan notulensi
rapat UPM
3) Membantu pengelolaan database UPM
4) Membantu dan bertanggung jawab atas pekerjaan lain terkait tugas UPM
Istilah yang digunakan dalam buku SPMI disusun untuk menghindari salah
pengertian dalam memahami istilah-istilah yang penting yang berkaitan dengan sistem
penjaminan mutu.
a. Mutu Pendidikan Tinggi adalah tingkat kesesuaian antara penyelenggaraan
pendidikan tinggi dengan standar pendidikan tinggi yang terdiri dari Standar
Nasional Pendidikan Tinggi dan Standar Pendidikan Tinggi.
b. Penjaminan Mutu adalah proses penetapan dan pemenuhan standar mutu
pengelolaan secara konsisten dan berkelanjutan sehingga konsumen, produsen, dan
pihak lain yang berkepentingan memperoleh kepuasan.
c. Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi adalah proses penetapan dan pemenuhan
standar mutu pengelolaan pendidikan tinggi secara konsisten dan berkelanjutan
sehingga stakeholders memperoleh kepuasan.
B. Rincian Kebijakan
b. Stakeholder-in
Seluruh pikiran dan tindakan pimpinan pada berbagai tingkat organisasi dan atau
unit di IKIP Siliwangi Bandung harus ditujukan pada kepuasan stakeholders.
e. Upstream Management
Seluruh pengambilan keputusan dalam penyelenggaraan proses pendidikan di IKIP
Siliwangi Bandung dilakukan secara partisipatif.
Kebijakan penetapan SPMI mengacu pada Statuta IKIP Siliwangi Bandung yang
merupakan pedoman dasar pengelolaan pendidikan berdasarkan peraturan pemerintah
nomor 85 tahun 2008 tentang Pedoman Penyusunan Statuta.
Statuta merupakan anggaran dasar bagi perguruan tinggi dalam melaksanakan
Tridharma Perguruan Tinggi yang dipakai sebagai acuan untuk merencanakan,
mengembangkan program, dan menyelenggarakan kegiatan fungsional sesuai dengan
tujuan perguruan tinggi. Kebijakan SPMI sejalan dengan anggaran dasar pelaksanaan
Tridharma Perguruan Tinggi yang tercantum di dalam Statuta IKIP Siliwangi Bandung.
Statuta berisi dasar yang dipakai sebagai rujukan pengembangan peraturan
umum, peraturan akademik, dan prosedur operasional yang berlaku di IKIP Siliwangi
Bandung
1. Sistem Penjaminan Mutu adalah seluruh kegiatan terencana dan sistematis yang
dilaksanakan dengan menggunakan Sistem Manajemen Mutu untuk meyakinkan
bahwa suatu produk (hasil) akan memenuhi persyaratan tertentu.
2. Sistem Penjaminan Mutu Internal adalah sistem pengelolaan yang dirancang untuk
dapat menjamin mutu layanan dan hasil pendidikan tinggi sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan.
3. Sistem Manajemen Mutu adalah system manajemen untuk mengarahkan dan
mengendalikan suatu organisasi yang berkaitan dengan mutu.
4. Mutu adalah keseluruhan karakteristik produk yang menunjukkan kemampuannya
dalam memenuhi permintaan atau persyaratan yang ditetapkan oleh Costomer
(Stakeholder) baik yang tersurat (dinyatakan dalam kontrak) maupun yang tersirat.
5. Manual Mutu adalah dokumen tingkat pertama yang menjadi panduan implementasi
16. Dokumen adalah informasi dan media pendukungnya (bisa berupa kertas, file
elektronik/digital, cakram padat/CD, dll). Dokumen Lembaga Penjaminan Mutu IKIP
Siliwangi bandung dibagi menjadi:
a. dokumen internal,
b. dokumen eksternal dan
c. rekaman.
17. Formulir adalah alat atau instrumen untuk meberikan informasi mengenai kinerja
organisasi dalam rangka pengendalian mutu, di dalamnya terdapat seperangkat
pertanyaan yang sebagian berupa pertanyaan tertutup, dan sebagian lagi berupa
pertanyaan terbuka yang dapat dijawab dengan menuliskan jawabannya pada
tempat yang disediakan dalam formulir dan sebagian lagi memerlukan lembaran
tersendiri.
18. Rekaman adalah dokumen yang menyatakan hasil yang dicapai atau yang
memberikan bukti tentang kegiatan yang dilakukan.
Dokumen Pendukung adalah dokumen-dokumen lain sebagai acuan dalam
melaksanakan kegiatan operasional.
a. Preliminary Control
Preliminary control bersifat preventif untuk menghindari mutu yang tidak
diinginkan dan proaktif untuk mencapai mutu yang semakin meningkat. Preliminary
control ini difokuskan pada input atau sumber penyebabnya. Dengan memperbaiki input
berarti melakukan pengendalian terhadap komponen transformasi, output, dan nilai
bagi stakeholders.
b. Concurrent Control
Concurrent control dilakukan terhadap kegiatan yang telah dilakukan dan
menggambarkan pengendalian operasional. Fokus concurrent control ini pada
transformasi atau proses.
c. Rework Control
Rework control dilakukan apabila preliminary control dan concurrent control
mengalami kegagalan sehingga perlu rework terhadap defect dan output yang tidak
sesuai dengan target. Pendekatan perbaikan mutu ini memerlukan sumber daya yang
relatifbesar. Fokus rework control pada komponen output.
d. Demage Control
Demage control dilakukan untuk meminimalkan dampak negatif dari tidak
tercapainya target nilai bagi stakeholders. Fokus damage control ini pada komponen nilai
bagi stakeholders.
Secara skematis pendekatan atau model pengendalian mutu yang digunakan IKIP
Siliwangi Bandung dalam rangka penjaminan mutu pendidikan disajikan sebagai
berikut:
Gambar 2.1: Model Pengendalian Mutu
b. Stakeholder-in
Seluruh pikiran dan tindakan pimpinan pada berbagai tingkat organisasi dan
atau unit di IKIP siliwangi Bandung hams ditujukan pada kepuasan stakeholders.
e. Upstream Management
Seluruh pengambilan keputusan dalam penyelenggaraan proses pendidikan di
IKIP Siliwangi Bandung dilakukan secara partisipatif.
1. Standar Dokumen
Tabel 2.1
Contoh Lembar Pengesahan
c. Standar isi dokumen instruksi kerja, meliputi urutan-urutan instruksi kerja yang
diberikan kepada orang lain untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu, untuk
menjamin pekerjaan sesuai dengan standar.
Contoh dokumen pendukung adalah hasil tracer study, nilai ujian, buku teks, laporan,
dll.
Sistem coding dalam dokumen sistem penjaminan mutu terdiri atas 10 digit,
lima digit di depan kode unit kerja/lembaga, dan lima digit di belakang kode jenis
dokumen.
Tabel 2.2.
Kode Unit Kerja/Lembaga
Tabel 2.3
Kode Jenis Dokumen
Monitoring
Standar Pelaksanaan
Standar Baru
Evaluasi diri
2. Pelaksanaan
d. Penyusunan Dokumen
1) Langkah-langkah dalam penyusunan dokumen:
- Tetapkan cara penulisan dokumen (kalimat, diagram, alur, dll)
- Buat hirarki / urutan dokumen
- Rancang kerangka, format, dan struktur dokumen
- Penulisan draf dokumen
- Uji coba terhadap dokumen
- Perbaikan
- Pengesahan
2) Dokumen yang perlu disusun dalam rangka sistem penjaminan mutu adalah:
Dokumen Akademik yang terdiri dari:
- Kebijakan Akademik
Kebijakan akademik ini disusun institusi akademik perguruan tinggi
dengan tujuan memberikan arah kebijakan dan pedoman bagi
penyelenggaraan kehidupan akademik. Kebijakan ini berisikan arah
- Standar Akademik
Standar akademik disusun di tingkat institusi akademik perguruan tinggi
berisikan visi, misi, tujuan dan standar-standar dalam penyelenggaraan
pendidikan institusi perguruan tinggi. Standar pengelolaan institusi
akademik perguruan tinggi (termasuk Standar Sistem Informasi), Standar
Sumber Daya Manusia, Kurikulum (termasuk Standar Kompetensi
Lulusan), Proses Belajar Mengajar, Kemahasiswaan, Sarana dan
Prasarana, Suasana Akademik, Pengelolaan Keuangan, Pendidikan,
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat.
- Peraturan Akademik
Peraturan akademik disusun di tingkat institusi akademik perguruan tinggi
untuk mengatur kehidupan akademik intitusi perguruan tinggi. Peraturan
akademik meliputi antara lain sebagai berikut : penerimaan
mahasiswa baru, proses belajar mengajar, sumber daya manusia, sarana dan
prasarana, pelanggaran, sanksi akademik dan penghargaan, perpindahan
mahasiswa dan cuti akademik, penatalaksanaan ijasah, transkip, wisuda,
dan alumni.
- Kompetensi Akademik
Kompetensi lulusan disusun sesuai dengan karakteristik
akademiberdasarkan pada standar kompetensi Standar Nasional
Pendidikan (SNP), untuk mempersiapkan peserta didik menjadi anggota
berakhlak mulia, memiliki pengetahuan, keterampilan, kemandirian dan
sikap untuk menemukan, mengembangkan serta menerapkan ilmu,
teknologi dan seni yang bermanfaat bagi kemanusiaan. Kompetensi
lulusan meliputi: pengetahuan dan pemahaman (Knowledge and
Understanding), keterampilan intelektual (Intellectual Skills),
keterampilan praktis (Practical Skills).
- Silabus disusun di tingkat program studi yang format silabus meliputi : latar
belakang, perencanaan pembelajaran, nama mata kuliah, kode/sks, semester,
tujuan pembelajaran, outcome pembelajaran, jumlah dan
pembagiannya, jadwal kegiatan mingguan, metode pembelajaran yang
dikembangkan, penilaian, bahan, sumber informasi dan referensi, perencanaan
monitoring dan IKIP SIliwangi Bandungan balik serta perencanaan evaluasi.
- Instruksi Kerja
Instruksi kerja disusun untuk menjelaskan kinerja semua pekerjaan.
Instruksi kerja harus menerangkan tujuan, lingkup pekerjaan dan manual
prosedur yang terkait secara cermat, lengkap dan singkat. Instruksi kerja
tidak perlu mengikuti struktur atau format tertentu dan dapat disajikan
dalam bentuk dokumen tertulis terstruktur, checklist, bagan alir, grafik,
video, template dan catatan teknis berupa gambar atau manual kerja
alat. Instruksi kerja meliputi urutan–urutan pelaksanaan pekerjaen.
- Dokumen Pendukung
Dokumen pendukung dimasukan ke dalam penjaminan mutu untuk
menunjukan asal informasi penting tentang cara melaksanakan
- Borang
Borang dibuat dan dikembangkan untuk mencatat data yang sesuai
persyaratan dokumentasi penjaminan mutu. Boring dapat diacu dalam
lampiran atau ditunjukan sebagai lampiran dalam manual mutu, manual
prosedur, atau instruksi kerja.
e. Pengendalian Dokumen
Organisasi harus membuat dan memelihara prosedur untuk mengendalikan semua
dokumen yang diperlukan oleh standar untuk menjamin bahwa:
1) Dokumen dapat ditempatkan pada lokasi yang sudah ditentukan.
2) Dokumen secara berkala dikaji, direvisi bila perlu dan disetujui atas
kecukupannya oleh personel yang diberi wewenang.
3) Dokumen mutakhir yang releven tersedia diseluruh lokasi operasi yang sangat penting.
4) Dokumen kadaluarsa segera dimusnahkan dan dokumen terkait dengan
perundang-undangan dapat disimpan sesuai keperluan.
3. Monitoring
Tingkat Dokumen
Lembaga Dokumen Akademik/mutu
1 . St at u ta
2 . Re nc an a In d u k P en g em ban g an
3 . Rencana Strategis
4 . Rencana operasional
5 . Program kerja Ketua
6 . Peraturan/Pedoman Akademik
7 . Standar Akademik
8. Kebijakan Akademik
9. Manual Mutu
10. Manual Prosedur (SOP)
11. Pedoman PPL
12. Pedoman Microteaching
13. Pedoman KKN/PPM
14. Pedoman Penelitian
15. Pedoman Kemahasiswaan
16. Pedoman SPMI
17. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
18. Pedoman Rencana Anggaran Pendapatan Belanja
19. RIP Penelitian
20. RIP PPM
Program Studi 1. Spesifikasi Program Studi
2. Kompetensi Lulusan
3. Manual Prosedur/SOP
4. Instruksi Kerja
5. Silabus/RPS
6. Hand out
4. Evaluasi Diri
Evaluasi diri yang dimaksud pada bab ini ialah evaluasi diri satuan
akademik pendidikan. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi telah merumuskan evaluasi
diri merupakan upaya sistematik untuk menghimpun dan mengolah data (fakta dan
informasi ) yang handal dan sahih sehingga dapat disimpulkan kenyataan yang dapat
digunakan sebagai landasan tindakan manajemen untuk mengelola kelangsungan
lembaga atau program. Evaluasi diri dapat dilakukan di lingkungan jurusan/program
studi yang bersangkutan dalam rangka untuk mengetahui kekuatan dan
kelemahannya untuk tindak lanjut perbaikan kerja, evaluasi diri sekurang-kurangnya
dilakukan setahun sekali. Dari definisi ini tersurat dengan jelas pentingnya
objektivitas sebagai bagian upaya mengusahakan keberlanjutan suatu program.
Mutu suatu kegiatan hampir selalu dapat ditengarai dengan atribut-atribut yang
melekat pada kegiatan tersebut demikian juga pada penyelenggaraan evaluasi diri.
Pelaksanaan kegiatan evaluasi diri yang baik dapat ditengarai dengan beberapa
atribut yang menyangkut proses penyelenggaraan evaluasi diri dan pembuatan laporan
evaluasi diri. Sebagian atribut- atribut tersebut adalah sebagai berikut:
b. Tingkat komprehensif
Tingkat komprehesif dapat diketahui berdasar kesesuaian dan kelengkapan
aspek atau isu penting yang diperhatikan atau diamati pada evaluasi diri. Aspek
tersebut seharusnya ada pada tingkat program studi dan programnya maupun pada
tingkat yang lebih tinggi/lembaga. Laporan evaluasi diri dikatakan komprehensif
apabila dapat dipercaya secara logis dan didukung data yang relevan serta akurat
dalam mempresentasikan masalah yang berhasil diidentifikasi serta solusi yang
ditawarkan berdasarkan data internal maupun eksternal. Panduan Sistem Penjaminan
Mutu Perguruan Tinggi.
c. Keakuratan data
Data bahan evaluasi diri seharusnya akurat dan konsisten serta disebutkan
sumbernya. Diperlukan data yang cukup sesuai dengan aspek yang dibahas. Data yang
berlebihan dan tidak terkait dengan isu yang dibahas dapat menurunkan mutu
evaluasi diri.
d. Kedalaman analisis
Kedalaman analisis dapat ditengarai dengan adanya benang merah atau
keterkaitan yang jelas antara permasalahan strategis yang berhasil diidentifikasi
dengan data pendukung yang dicantumkan. Penggunaaan metode-metode analisis
seperti SWOT, Root-Cause Analysis atau yang lain serta metaanalisis akan sangat
membantu kedalaman analisis.
Evaluasi diri dilakukan lebih karena alasan internal maka parameter evaluasi
diri sebenarnya dapat ditetapkan internal sesuai kondisi satuan pendidikan yang
bersangkutan. Namun demikian sebaiknya cakupan lingkup evaluasi sebaiknya
dilakukan sesuai dengan peraturan pemerintah terbaru yang sedang berlaku maka dalam
hal ini sebaiknya mengacu pada PP 19 tahun 2005. Dalam PP ini maka Standar
Nasional Pendidikan dapat dijadikan arah evaluasi diri yang akan dilakukan. Dengan
demikian evaluasi diri dapat dilakukan dengan membandingkan kondisi riil dengan
standar yang seharusnya dicapai. Akan sangat dimungkinkan bahwa satuan
pendidikan yang baik kinerjanya akan melampaui standar yang ditetapkan. Standar
yang dapat dijadikan acuan dalam evaluasi diri sesuai dengan PP 19 2005 ialah 8
standar yang telah disebutkan pada bab di muka (uraian lebih rinci tentang standar
tersebut dapat dilihat pada bagian penjelasan PP 19 Tahun 2005).
Dalam pelaksanaan evaluasi diri maka sebaiknya dilakukan hal terbaik yang
paling sesuai dengan kondisi dan tingkat perkembangan serta waktu yang tepat bagi
satuan pendidikan yang bersangkutan. Sebagai contoh evaluasi 8 standar serta
parameter dalam visi, misi satuan pendidikan tersebut tidak dilakukan sekaligus
tetapi bertahap dalam periode tertentu misalnya satu tahun, atau bagi PT yang sangat
maju perlu ditambah materi-materi lain sebagai objek evaluasi diri atau
menyelenggarakan evaluasi diri yang menyeluruh (holistik).
Evaluasi diri dapat dilaksanakan dengan baik maka beberapa langkah atau
prosedur dapat dikembangkan sebagai berikut.
a. Kesepakatan untuk mengadakan evaluasi diri. Satuan pendidikan
menetapkan periode dan waktu evaluasi diri. Pelaksanaan evaluasi diri dilakukan
sesuai dengan satu siklus SPM-PT.
b. Pembentukan tim evaluasi diri di satuan pendidikan. Pembentukan tim evaluasi
diri (sebaiknya berjumlah gasal) yang dapat diterima segenap anggota satuan
pendidikan, MONEVIN yang sudah ada dapat dilibatkan.
c. Penerbitan surat tugas dari pimpinan satuan pendidikan. Pemberian
wewenang kepada tim dengan SK pimpinan satuan pendidikan.
d. Penyusunan tujuan dan penetapan cakupan evaluasi diri. Tujuan dan cakupan
evaluasi diri seharusnya disetujui pimpinan satuan pendidikan.
e. Penyusunan rencana kerja serta jadwal pelaksanaan. Jadwal dan rencana kerja
disampaikan kepada segenap anggota satuan pendidikan.
f. Pengumpulan informasi/data primer dan sekunder yang sesuai cakupan evaluasi
diri. Pelaksanaan evaluasi diri dilakukan anggota tim dibantu staf yang lain serta
staf administrasi.
g. Analisis data sesuai dengan standar dengan SWOT atau yang lain. Analisis data
sesuai dengan standar dan cakupan evaluasi diri yang telah ditetapkan.
h. Dilakukan metaanalisis. Analisis keseluruhan terhadap berbagai analisis yang telah
dilakukan.
i. Pemaparan hasil evaluasi diri kepada segenap anggota satuan pendidikan.
Pemaparan dilakukan untuk klarifikasi dan penyempurnaan dokumen.
j. Penyempurnaan dokumen evaluasi diri. Penyempurnaan dokumen dilakukan oleh
tim.
k. Penyerahan dokumen evaluasi diri serta saran kebijakan kepada pimpinan satuan
pendidikan. Kegiatan evaluasi diri diakhiri dengan pengesahan dokumen oleh
pimpinan satuan pendidikan.
Audit mutu dirancang untuk salah satu tujuan atau lebih dari butir-butir berikut
antara lain (1) Memeriksa kesesuaian atau ketidaksesuaian unsur-unsur sistem mutu
dengan standar yang telah ditentukan. (2) Memeriksa keefektifan pencapaian tujuan
mutu yang telah ditentukan. (3) Menemukan akar penyebab dari suatu ketidaksesuaian
yang ada. (4) Memfasilitasi teraudit dalam penetapan langkah-langkah peningatan
mutu. (5) Memfasilitasi teraudit memperbaiki sistem mutu. (6) Memenuhi syarat-
syarat peraturan/perundangan.
Secara sederhana, tujuan audit mutu adalah membantu seluruh satuan
pendidikan akademik dalam melaksanakan tugas untuk mencapai sasaran akademik
yang ditetapkan secara efektif dan bertanggung-jawab. Audit mutu bagi jurusan atau
program studi, memiliki tujuan sebagai berikut antara lain : (1) Untuk memastikan
konsistensi penjabaran kurikulum dan silabus dengan spesifikasi program studi,
tujuan pendidikan dan kompetensi lulusan, (2) untuk memastikan konsistensi
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi proses pembelajaran terhadap
pencapaian kurikulum dan silabus, (3) Untuk memastikan kepatuhan
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi proses pembelajaran terhadap manual
prosedur (MP) dan instruksi kerja (IK) program studi, dan (4) untuk memastikan
kecukupan penyediaan sarana-prasarana dan sumberdaya pembelajaran.
Audit mutu memiliki dua fungsi yaitu: (1) fungsi akuntabilitas yang
dilakukan dalam kegiatan penjaminan; dan (2) fungsi peningkatan yang dilakukan
dalam kegiatan konsultasi. Di dalam menjalankan fungsi akuntabilitas, Audit mutu
akademik internal melaksanakan kegiatan klarifikasi dan verifikasi yang
independen dan objektif sebagai upaya mempertahankan dan meningkatkan
Ruang lingkup Audit mutu akademik dalam satu siklus sistem penjaminan mutu
perguruan tinggi bisa dimulai dengan memfokuskan pada kelengkapan dokumen
standar mutu yang meliputi: (1) Dokumen Akademik dan (2) Dokumen Mutu,
kemudian dikembangkan kapada kepatuhan dan ketertiban pelaksanaannya,
meliputi butir-butir sebagai berikut antara lain (a) Spesifikasi program studi, tujuan
pendidikan, dan kompetensi lulusan (b) Kurikulum, peta kurikulum, dan silabus (c)
Perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi proses (d) Sarana-prasarana, dan sumber
daya pembelajaran (e) Indikator keberhasilan proses pembelajaran (f) Upaya
perbaikan mutu berkelanjutan.
Apabila mau lengkap, maka audit mutu akademik dapat difokuskan pada standar
mutu yang digunakan oleh satuan pendidikan perguruan tinggi, dalam menjalankan
kegiatan akademik atau proses pembelajaran. Dokumen standar mutu tersebut
meliputi : kebijakan akademik, standar akademik, dan peraturan akademik. Sasaran
atau obyek dari AMAI dapat dibedakan menjadi dua, meliputi: (1) pihak teraudit;
dan (2) obyek audit.
Tabel 2.5
Penjelasan sasaran atau obyek Audit Mutu Akademik
Audit mutu akademik dapat dilakukan pada berbagai aras satuan pendidikan
tetapi dengan fokus yang berbeda, yaitu (a) Audit institusi/proses akademik,
difokuskan pada manajemen. (b) Audit program studi/mata kuliah/program
pembelajaran, difokuskan pada kepatuhan.
Dokumen kerja tidak membatasi aktivitas atau tugas audit tambahan yang
mungkin diperlukan sebagai akibat informasi selama audit. Dokumen kerja yang
melibatkan informasi rahasia harus dijaga oleh organisasi audit.
4) Pertemuan penutupan
Sebelum menyiapkan laporan audit, tim auditor mengadakan pertemuan
penutupan dengan teraudit. Tujuan utama pertemuan ini adalah untuk
menyampaikan hasil audit. Catatan-catatan dalam pertemuan penutupan
didokumentasikan.
Dokumen Audit
1) Persiapan laporan audit
Laporan audit disiapkan dengan pengarahan ketua tim auditor yang
bertanggung jawab atas keakuratan dan kelengkapannya.
2) Isi laporan
Laporan audit berisi hasil pelaksanaan audit secara lengkap. Laporan audit
harus diberi tanggal dan ditandatangani oleh ketua tim auditor dan pimpinan
teraudit. Laporan audit berisi hal-hal berikut :
- Tujuan dan lingkup audit.
- Rincian rencana audit, identitas anggota tim auditor dan perwakilan teraudit,
tanggal audit, dan identitas unit organisasi teraudit.
- Identitas dokumen standar yang dipakai dalam audit, antara lain : Standar
Mutu Akademik, dan Manual Mutu Akademik teraudit.
- Temuan ketidaksesuaian.
- Penilaian tim auditor mengenai keluasan kesesuaian teraudit dengan standar
sistem mutu yang berlaku dan dokumen terkait.
- Kemampuan sistem mutu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
- Daftar distribusi laporan audit.
3) Distribusi laporan
Laporan audit dikirim oleh ketua tim auditor untuk diteruskan ke PPM. Jika
laporan audit tidak dapat diterbitkan sesuai jadwal yang disepakati maka perlu
a. Pengendalian Standar
Pengendalian standar merupakan kegiatan pemantauan, pengawasan dan / atau
penilaian sesaat terhadap pelaksanaan standar dan standar turunan, termasuk
tindakan korektif terhadap penyimpangan-penyimpangan yang terjadi terhadap
pelaksanaan standar pada masa berlakunya periode penjaminan mutu tertentu.
b. Evaluasi Standar
Setiap unit harus mampu memonitor, mengevaluasi dan menyusun laporan
tentang pemenuhan standar pada kondisi faktual. Apabila ditemukan
penyimpangan atau kesalahan dalam penerapan standar, perlu segera diambil
tindakan korektif. Apabila standar belum terpenuhi, perlu dicari penyebabnya dan
tentukan upaya untuk memenuhi standar. Apabila standar telah tercapai, standar
tersebut perlu ditingkatkan.
c. Pengembangan Standar
Pengembangan standar merupakan kegiatan pada akhir sebuah periode
penjaminan mutu yang meliputi tindakan evaluasi terhadap tingkat keberhasilan kinerja
dan hasil kerja unit dalam memenuhi standar. Kemudian diikuti dengan kegiatan
perencanaan serta pengambilan keputusan untuk mengembangkan, memodifikasi
atau mengubah standar yang bersangkutan untuk ditetapkan sebagai standar pada
periode penjaminan mutu berikutnya.
14. Benchmarking
a. Proses Benchmarking
5) Analisis Data
Tim Peningkatan Mutu kemudian membandingkan data yang diperoleh dari
proses yang di benchmark dengan data proses yang dimiliki (internal) untuk
menentukan adanya kesenjangan (gap) diantara mereka. Tentu juga perlu
membandingkan situasi kualitatif misalnya tentang sistem, prosedur, organisasi, dan
sikap. Tim mengindentifikasi mengapa terjadi kesenjangan (perbedaan) dan apa saja
yang dapat dipelajari dari situasi ini. Satu hal yang sangat penting adalah
menghindari sikap penolakan; jika memang ada perbedaan yang nyata maka
kenyataan itu harus dapat diterima dan kemudian disadari bahwa harus ada hal-hal
yang diperbaiki.
1. Komitmen Manajemen
Ketua Lembaga Penjaminan Mutu memberikan komitmennya sehubungan
dengan pengembangan penerapan sistem manajemen mutu dan meningkatkan
efektivitasnya secara berkelanjutan berdasarkan prinsip manajemen mutu.
Manajemen Lembaga Penjaminan Mutu melaksanakan tanggung jawabnya untuk:
a. Menetapkan dan memelihara kebijakan maupun pencapaian sasaran mutu
Lembaga Penjaminan Mutu melalui rapat rutin guna mengukur ketepatan
kebijakan dan sasaran.
b. Mensosialisasikan kebijakan dan sasaran mutu di seluruh elemen Lembaga
Penjaminan Mutu untuk meningkatkan kesadaran, motivasi dan
keterlibatannya dengan menempelkan tabel kebijakan dan sasaran mutu
Lembaga Penjaminan Mutu pada papan kegiatan.
c. Memastikan bahwa standar persyaratan pelanggan dilaksanakan di seluruh jajaran
Lembaga Penjaminan Mutu dengan pelaksanaan pelatihan pada setiap anggota dan
staf Lembaga Penjaminan Mutu .
d. Memastikan bahwa proses manajemen yang sesuai telah diterapkan dan
sustainable, serta terpenuhinya persyaratan pelanggan sehingga sasaran mutu
tercapai.
e. Memastikan ketersediaan sumber daya yang mempengaruhi kegiatan Lembaga
Penjaminan Mutu .
f. Meninjau ulang sistem manajemen mutu secara berkala, mengambil
keputusan untuk bertindak berdasarkan kebijakan dan perbaikannya
3. Kebijakan Mutu
Tabel 2.6
Sasaran Mutu Lembaga Penjamin Mutu
J. Realisasi Layanan
1. Perencanaan Layanan
2. Pengendalian Produk
Tabel 2.7.
Jadwal Kegiatan Penjaminan Mutu di IKIP Siliwangi Bandung
Untuk mewujudkan Visi IKIP Siliwangi yaitu menjadikan Institut Keguruan dan
Ilmu Pendidikan yang unggul dan berdaya saing nasional dalam mutu serta
pengembangan pembelajaran sekolah dan luar sekolah pada tahun 2021, SPMI
IKIP Siliwangi telah menetapkan standar untuk menjaga mutu pendidikan di IKIP
Siliwangi. Standar pendidikan yang ditetapkan tersebut yaitu: 1) Standar kompetensi
lulusan; 2) Standar isi pembelajaran; 3) Standar proses pembelajaran; 4) Standar
penilaian pembelajaran; 5) Standar dosen dan tenaga kependidikan; 6) Standar sarana
dan prasarana pembelajaran; 7) Standar pengelolaan pembelajaran; 8) Standar
pembiayaan pembelajaran. Kedelapan standar yang ditetapkan oleh SPMI IKIP Siliwangi
tersebut dijabarkan sebagai berikut:
Tabel 3.
Standar Profil Lulusan
1.1 Penyusunan Setiap program % program 40% 50% 60% 80% 100% 100%
profil lulusan studi wajib studi yang
menyusun telah
profil lulusan menyusun
sebagai kriteria profil lulusan
kompetensi sebagai
lulusan kriteria
program kompetensi
studinya lulusan
minimal tiga program
bidang studinya
minimal tiga
bidang
1.2 Penetapan Setiap % program 75 % 80% 85% 90% 95% 100%
profil lulusan program studi studi yang
dalam wajib telah
kurikulum menetapkan menetapkan
profil lulusan profil lulusan
sebagai sebagai
kriteria dasar kriteria
penyusunan dasar
dalam penyusunan
kurikulum dalam
untuk setiap kurikulum
mata kuliah untuk setiap
mata kuliah
2.1 IPK Lulusan Setiap lulusan % Setiap lulusan 60% 65% 70% 75% 80% 80%
program studi program studi
jenjang S-1 IPK ≥ jenjang S-1 yang
3,00 mencapai IPK ≥ 3,00
2.2 Kemampuan Setiap program % program studi 75 % 80% 85% 90% 95% 100%
Bahasa Inggris studi wajib yang telah
menetapkan nilai menetapkan nilai
(score) bahasa (score) bahasa
inggris dengan inggris dengan
acuan TOEFL acuan TOEFL
minimal 450 dalam minimal 450 dalam
kurikulum kurikulum
Setiap lulusan % lulusan program 50% 60% 70% 80% 90% 100%
program studi studi yang telah
wajib mencapai mencapai nilai
nilai (score) bahasa (score) bahasa
inggris dengan inggris dengan
acuan TOEFL acuan TOEFL
minimal 450 minimal 450
2.3 Kemampuan Setiap program % program studi 50% 60% 70% 80% 90% 100%
kewirausahaan studi wajib yang telah
menetapkan mata menetapkan mata
kuliah kuliah
kewirausahaan kewirausahaan
dalam penyusunan dalam penyusunan
kurikulum kurikulum
Tabel 3.3
Standar Kompetensi dan Indikator Capaian Kinerja Lulusan
3.1 Kompetensi Setiap program % Setiap 60% 65% 70% 75% 80% 80%
Lulusan studi wajib program studi
menetapkan yang telah
kompetensi menetapkan
lulusan kompetensi
luusan
3.2 Kinerja Setiap % program 50 % 60% 70% 80% 90% 100%
Lulusan program studi studi yang
wajib telah
melakukan melakukan
penilaian penilaian
kinerja kinerja
lulusan lulusan
Setiap lulusan % lulusan 75% 80% 85% 90% 95% 100%
wajib yang
mempunyai mempunyai
kategori kategori
kinerja baik kinerja baik
Standar mutu tersebut dirancang dan disusun serta ditetapkan melalui suatu
mekanisme penetapan standar, pelaksanaan/pemenuhan, pengendalian dan
pengembangan/peningkatan standar SPMI. Standar mutu tersebut merupakan
dokumen yang tidak terpisahkan dari dokumen SPMI Standar Isi yang dilengkapi
dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Formulir (Borang).
Secara garis besar standar isi SPMI IKIP Siliwangi Tahun Akademik 2014/2015 -
2019/2020 digambarkan dalam Tabel 4, Tabel 5, dan Tabel 6 dengan berbagai
parameter sebagai berikut :
Tabel 3.4
Standar Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
Capaia
Pernyataan Sasaran Dokume
No Parameter Indikator n
Standar n terkait
2015 2016 2017 2018 2019 2020
4.1 Kurikulum Setiap % program 100% 100% 100% 100% 100 100%
berdasarkan program studi studi yang %
KKNI harus melaksanakan
menyusun menyusun
kurikulum kurikulum
berdasarkan : berdasarkan :
Visi, Misi Visi, Misi
dan dan
Tujuan Tujuan
IKIP IKIP
Siliwangi Siliwangi
Tabel 3.5
Standar Beban Belajar
Dokumen
Pernyataan Capaian Sasaran
No Parameter Indikator terkait
Standar
2015 2016 2017 2018 2019 2020
5.1 Pelaksanaan Setiap dosen % dosen yang 80% 85% 90% 95% 100% 100%
Mata Kuliah melaksanakan kuliah melaksanakan kuliah
tatap muka dan tatap muka dan
praktikum/praktek praktikum/praktek
sesuai dengan sesuai dengan
deskripsi mata kuliah deskripsi mata kuliah
5.2 Lama Studi Mahasiswa % Mahasiswa 90% 100% 100% 100% 100% 100%
Program Magister Program Magister
menyelesaikan yang
lama studi rerata 2 menyelesaikan
tahun lama studi rerata 2
tahun
Mahasiswa % Mahasiswa 80% 85% 90% 95% 100% 100%
Program sarjana Program sarjana
menyelesaikan yang
lama studi rerata 4 menyelesaikan
tahun lama studi rerata 4
tahun
5.3 Jumlah SKS Mahasiswa % Mahasiswa 80% 85% 90% 95% 100% 100%
per- Program Magister Program Magister
semester menyelesaikan yang
rerata beban studi menyelesaikan
/ semester 10 sks rerata beban studi /
semester 10 sks
Mahasiswa % Mahasiswa 80% 85% 90% 95% 100% 100%
Program Sarjana Program Sarjana
menyelesaikan yang
rerata beban studi menyelesaikan
/ semester 20 sks rerata beban studi /
semester 20 sks
Tabel 3.6
Standar Muatan Kurikulum
4) Proses pembelajaran di IKIP Siliwangi juga mengacu pada asas pendidikan berupa:
a) Empat pilar pendidikan, meliputi: a) learning to know; b) learning to do
(perubahan dari skill ke competent, dematerialisasi dari pekerjaan, dan the rise
of service sector, serta bekerja di bidang ekonomi informal); c) learning to live
together, learning to live with others (discovering others and working toward
common objectives); dan d) learning to be.
b) Belajar sepanjang hayat (learning throughout life) sebagai wujud: a) imperative for
democracy; b) pendidikan multidimensional; c) munculnya new times, fresh
Standar mutu tersebut dirancang dan disusun serta ditetapkan melalui suatu
mekanisme penetapan standar, pelaksanaan/pemenuhan, pengendalian dan
pengembangan/peningkatan Standar SPMI. Standar SPMI tersebut merupakan
dokumen yang tidak terpisahkan dari dokumen SPMI IKIP Siliwangi. Standar ini
dilengkapi dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Formulir (borang).
Secara garis besar standar proses pembelajaran SPMI IKIP Siliwangi Bandung
digambarkan dalam Tabel 7, Tabel 8, Tabel 9, dan Tabel 10 dengan berbagai parameter
sebagai berikut :
Tabel 3.7
Standar Mutu Perencanaan Proses Pembelajaran
PERNYATAAN CAPAIAN SASARAN DOKUMEN
NO PARAMETER INDIKATOR
STANDAR 2015 2016 2017 2018 2019 2020 TERKAIT
7.1 Garis-garis Setiap dosen % dosen yang 60 % 80 % 100% 100% 100% 100%
Besar wajib menyusun
Program menyusun GBPP
Pengajaran GBPP
(GBPP) matakuliah
yang
diampunya
7.2 Satuan Acara Setiap dosen % dosen yang 60 % 80 % 100% 100% 100% 100%
Perkuliahan wajib menyusun SAP
(SAP) menyusun SAP
matakuliah
yang
diampunya
7.3 Jadwal Kuliah Ketua Program % penetapan 80 % 100% 100% 100% 100% 100%
atau Studi wajib jadwal kuliah
Manajemen membuat 2 minggu
Kelas jadwal kuliah sebelum
dan pengisian KRS
memasukkan
jadwal secara
online setiap
awal semester
7.4 Pembimbing Pembimbing % mahasiswa 75 % 90 % 100% 100 100% 100%
Akademik / Akademik wajib mendapatkan %
Perwalian membimbing bimbingan
Akademik mahasiswa perencanaan
(PA) dalam kuliah 2
perencanaan minggu
kuliah, 2 sebelum
minggu perkuliahan
sebelum dimulai
perkuliahan
dimulai
7.5 Pendaftaran Mahasiswa % mahasiswa 60 % 75 % 90 % 100% 100% 100%
Rencana Studi wajib terdaftar
untuk memasukkan secara online,
mahasiswa daftar 2 minggu
matakuliah sebelum
yang telah perkuliahan
disetujui oleh dimulai
PA secara
online sesuai
dengan
kalender
akademik
7.6 Pendaftaran Perubahan % mahasiswa 30 % 40 % 50 % 60% 70% 100%
Perubahan rencana mendaftar
Rencana Studi studi dilakukan perubahan
CAPAIAN SASARAN
PERNYATAAN DOKUMEN
NO PARAMETER INDIKATOR
STANDAR 2015 2016 2017 2018 2019 2020 TERKAIT
8.1 Beban Setiap dosen % dosen 70 % 100% 100% 100% 100% 100%
mengajar wajib yang telah
dosen memenuhi memenuhi
kewajiban kewajiban
mengajar: mengajar
• Minimal 12 sesuai
SKS bagi doen dengan
tetap standarnya
(termasuk
penelitian dan
pengabdian
kepada
masyarakat)
• Maksimal 9
SKS bagi
dosen tidak
tetap
8.2 Jumlah Jumlah % Jurusan/ 70 % 80% 100% 100% 100% 100%
maksimal maksimal Program
mahasiswa per mahasiswa Studi yang
kelas per kelas telah
setiap memenuhi
Jurusan/ standar
Program jumlah
Studi : mahasiswa
• Penguasaan
aspek skill
maksimal
20 mahasiswa
• Penguasaan
aspek
knowledge
maksimal 40
mahasiswa
8.3 Rasio maksimal Setiap % Jurusan/ 70 % 80% 100% 100% 100% 100%
jumlah dosen : Jurusan/ Program
mahasiswa Program Studi yang
Studi wajib telah
memenuhi memenuhi
rasio rasio
maksimal maksimal
jumlah jumlah dosen
dosen dan : mahasiswa
mahasiswa:
• Prodi ilmu
eksakta /
Pasti 1: 25
• Prodi ilmu
sosial
1 : 30
8.4 Buku (materi) Setiap dosen % dosen 50 % 70% 100% 100% 100% 100%
pelajaran wajib yang telah
menyusun menyusun
1 buku ajar buku ajar
atau diktat atau diktat
atau modul atau modul
per
matakuliah
8.5 Buku Wajib Setiap % 50 % 80% 100% 100% 100% 100%
Matakuliah Jurusan/ ketersediaan
Program buku wajib
Studi dan setiap
perpustakaan matakuliah
Universitas
wajib
menyediakan
buku wajib
setiap
matakuliah
8.6 Rasio Jumlah Ketersediaan Rasio jumlah 1:10 1:8 1:5 1:5 1:5 1:5
exemplar Buku buku di exemplar
: mahasiswa perpustakaan buku
Universitas : mahasiswa
dan Jurusan/
Program
Studi
8.7 Berita Acara Setiap dosen % dosen 80 % 90% 100% 100% 100% 100%
Perkuliahan wajib mengisi yang mengisi
(BAP) BAP secara BAP secara
lengkap lengkap
sesuai dengan sesuai
GBPP dan SAP dengan GBPP
dan SAP
8.8 Presensi Dosen wajib % dosen 80 % 90% 100% 100% 100% 100%
(Daftar memenuhi yang
Hadir Kuliah) presensi memenuhi
kuliah kehadiran
minimal minimal
12 x tatap
muka (tidak
termasuk UTS
dan UAS)
8.9 Pemberian Setiap dosen % dosen 70 % 100% 100% 100% 100% 100%
tugas kepada wajib yang telah
mahasiswa memberikan memberikan
minimal 2 minimal 2
macam macam
tugas kepada tugas kepada
mahasiswa mahasiswa
setiap
semester
8.10 Prasarana dan Setiap ruang % 50 % 70% 90% 100% 100% 100%
Sarana kelas ketersediaan
perkuliahan perkuliahan perlengkapan
(Ruang Kelas) harus perkuliahan
dilengkapi
dengan
prasarana dan
sarana
berupa:
• Kursi sesuai
jumlah
mahasiswa
• Whiteboard
sesuai d
ukuran
ruangan
• Spidol dan
penghapus
papan
• Alat bantu
pembelajaran
(infocus, layar
proyektor,
alat peraga,
chart, dll)
8.11 Prasarana dan Setiap % 50 % 60% 70% 80 % 100% 100%
Sarana laboratorium ketersediaan
perkuliahan harus perlengkapan
dilengkapi laboratorium
(Laboratorium) dengan:
• Jenis
peralatan
yang sesuai
dengan
kepentingan
program studi
• Jumlah
peralatan
harus sesuai
dengan
jumlah
peserta
Tabel 3.9
Standar Mutu Penilaian Hasil Proses Pembelajaran
CAPAIAN SASARAN
PERNYATAAN DOKUMEN
NO PARAMETER INDIKATOR
STANDAR TERKAIT
2015 2016 2017 2018 2019 2020
9.1 Penilaian Setiap dosen % dosen yang 90 % 100% 100% 100% 100% 100%
(Evaluasi) wajib memberi memberikan
ujian (UTS dan ujian (UTS
UAS) sesuai dan UAS)
dengan standar sesuai dengan
ujian dan tata standar ujian
tertib ujian dan tata tertib
ujian
Setiap % dosen yang 80 % 90% 100% 100% 100% 100%
dosen wajib menyerahkan
menyerahkan soal ujian
soal ujian selambat-
selambat- lambatnya
lambatnya seminggu
seminggu sebelum ujian
sebelum ujian dilaksanakan
dilaksanakan
Setiap dosen % dosen yang 90 % 100% 100% 100% 100% 100%
wajib memberi memberi
penilaian sesuai penilaian
dengan sesuai dengan
pedoman pedoman
penilaian yang penilaian yang
ditetapkan IKIP ditetapkan IKIP
Siliwangi Siliwangi
Setiap dosen % dosen yang 80 % 100% 100% 100% 100% 100%
wajib mengisi mengisi dan
dan menyerahkan
menyerahkan berita acara
berita acara ujian,
ujian, presensi ujian,
presensi ujian, dan naskah
dan naskah ujian ke
ujian ke sekretariat
sekretariat fakultas
fakultas pada hari
pada hari terakhir ujian
terakhir ujian
Setiap dosen % dosen yang 80 % 85% 90% 100% 100% 100%
wajib memasukkan
memasukkan nilai tepat
nilai waktu
secara online
1 (satu) minggu
setelah
ujian selesai
9.2 Evaluasi Setiap PA wajib % mahasiswa 70 % 100% 100% 100% 100% 100%
mahasiswa memberikan yang dievaluasi
oleh PA evaluasi hasil belajarnya
hasil belajar
mahasiswa di
akhir
tahun akademik
Setiap PA wajib % PA yang 70 % 100% 100% 100% 100% 100%
melaksanakan melaksanakan
tindak lanjut tindak lanjut
hasil hasil evaluasi
evaluasi belajar belajar
mahasiswa di
akhir tahun
akademik
9.3 Evaluasi Setiap dosen % dosen yang 80 % 100% 100% 100% 100% 100%
dosen oleh wajib dievaluasi dievaluasi oleh
mahasiswa kinerjanya oleh mahasiswa
mahasiswa
melalui
Bimbingan
Akademik
setiap semester
Setiap Program % Program 80 % 100% 100% 100% 100% 100%
Studi wajib Studi yang
melaksanakan melaksanakan
tindak tindak lanjut
lanjut hasil Evaluasi Dosen
Evaluasi Dosen oleh
oleh Mahasiswa Mahasiswa
9.4 Penentuan Ketua Program % mahasiswa 80 % 100% 100% 100% 100% 100%
Kelulusan Studi wajib yang telah
memeriksa memenuhi
persyaratan persyaratan
kelulusan 1 minggu
1 (satu) minggu sebelum
sbelum sidang penentuan
skripsi. kelulusan
5) Pasal 16
(1) Penilaian terhadap hasil belajar mahasiswa dilakukan secara menyeluruh
dan berkesinambungan dengan cara yang sesuai dengan karakteristik
pendidikan yang bersangkutan.
(2) Untuk mendorong pencapaian prestasi akademik yang lebih tinggi dapat
dikembangkan sistem penghargaan pada mahasiswa dan lulusan yang
memperoleh prestasi tinggi.
Metode dan instrumen penilaian pendidikan oleh dosen dapat berupa tes tertulis,
lisan atau praktek serta observasi berupa pengamatan langsung terhadap seorang
mahasiswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung, penugasan perseorangan atau
kelompok dapat berupa tugas mandiri atau kelompok seperti tugas rumah, penyusunan
makalah dan lain-lain serta bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi.
Sedangkan instrumen penilaian hasil belajar yang digunakan oleh dosen adalah
pemenuhan (1) substansi yaitu mempresentasikan kompetensi yang dinilai (2)
konstruksi yaitu memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk instrumen yang
digunakan (3) bahasa yaitu menggunakan bahasa yang baik dan benar serta
komunikatif.
Dalam melaksanakan penilaian pendidikan diperlukan suatu langkah-langkah
yang disebut prosedur penilaian pendidikan. Prosedur penilaian pendidikan sesuai
rujukan dalam menetapkan tahapan penilaian secara keseluruhan mulai dari
penyelarasan antara tujuan penilaian yang ditetapkan dengan tujuan pembelajaran
(learning objective) yang terkait dengan kompetensi lulusan mulai penetapan tujuan,
pemilihan metode penilaian agar dapat memberikan gambaran tentang capaian learning
objective sampai dengan penyusunan kompleksitas dan taraf kesukaran soal-soal tes dan
atau ujian sesuai dengan SAP dan atau kisi-kisi yang telah ditetapkan.
Adapun instrumen penilaian berkaitan dengan tahapan pemenuhaun standar
penilaian pendidikan oleh dosen mulai dari penerapan instrumen untuk mengikuto
tingkat kemampuan atau kompetensi mahasiswa yang dikaitkan dengan apa dan siapa
yang menjadi sasaran penilaian, mampu menangkap (capturing) pengalaman
pembelajaran mahasiswa, mengakomodasi keragaman karakteristik mahasiswa baik
aspek akademik maupun non aademik, mengakomodasi lingkup materi pembelajaran
untk mengukur tingkat pemahaman mahasiswa sampai dengan pertimbangan
ketersediaan media pembelajaran dan karakteristik alat penilaian pembelajaran.
Sedangkan aspek yang perlu diutamakan dalam standar penilaian pendidikan
oleh isntitusi dalam mengukur hasil belajar mahasiswa mengutamakan aspek-aspek
berupa: hasil belajar mahasiswa untuk setiap mata kuliah, setiap semester, dan pada
setiap tahap studi hingga tahap studi terakhir yaitu kelulusan mahasiswa dari jurusan/
program studi yang bersangkutan dengan tujuan untuk menjamin bahwa setiap lulusan
dari masing-masing jurusan/program studi memperoleh nilai akhir sesuai dengan
standar institusi yang telah ditetapkan.
Berkaitan dengan ketiga aspek penilaian pendidikan yang dilakukan baik oleh
dosen maupun aspek penilaian pendidikan olej instansi tersebut, dalam melakukan
penilaian mengacu pada Buku Panduan Akademik IKIP Siliwangi Tahun 2011 dan
Standar Proses Pembelajaran Sistem Penjaminan Mutu Tahun Akademik 2014/2015 –
2019/2020.
Dalam mekanisme pemenuhan standar penilaian pendidikan memuat kriteria
serta indikator dari berbagai isi standar mutu penilaian pendidikan yang harus
dilaksanakan oleh jurusan/program studi dan dosen serta unit kerja maupun pejabat/
petugas yang bertanggung jawab dalam pemenuhuan standar penilaian pendidikan.
Oleh karena itu, agar mutu pembelajaran di IKIP Siliwangi dapat terus ditingkatkan,
diperlukan Standar Penilaian Pendidikan beserta turunannya yang penyusunannya
mengacu pada PP No 19 tahun 2005, Permendikbud No 49 Tahun 2014, Statuta IKIP
Siliwangi, dan kebijakan SPMI IKIP Siliwangi Tahun Akademik 2019/2020, yang pada
intinya terdiri dari dua standar turunan yaitu:
1) Standar penilaian pendidikan oleh dosen
2) Standar penilaian pendidikan oleh perguruan tinggi
11.1 Penilaian Kehadiran Mahasiswa wajib % mahasiswa yang 80% 85% 90% 95% 100% 100%
Pembelajaran menghadiri menhadiri
pembelajaran pembelajaran
minimal 75% dari minimal 75% dari
14 kali tatap muka 14 kali tatap muka
setiap semester setiap semester
11.2 Penilaian terhadap Mahasiswa wajib % mahasiswa yang 80% 85% 90% 95% 100% 100%
tugas/kuis mengerjakan mengerjakan
tugas/kuis yang tugas/kuis yang
diberikan oleh diberikan oleh
dosen setiap dosen setiap
semester semester
Dosen wajib % mahasiswa yang 90% 95% 100% 100% 100% 100%
memberikan memberikan
penilaian terhadap tugas/kuis yang
tugas diberikan oleh
dosen setiap
semester
11.3 Penilaian UTS Setiap mahasiswa % mahasiswa yang 80% 85% 90% 95% 100% 100%
Pembelajaran wajib mengikuti mengikuti UTS
UTS setiap semester setiap semester
Dosen wajib % dosen yang 80% 85% 90% 95% 100% 100%
memberikan memberikan
penilaian UTS penilaian UTS
setiap semester setiap semester
mengacu standar mengacu standar
mutu penilaian mutu penilaian
pembelajaran tepat pembelajaran tepat
waktu waktu
11.4 Penilaian UAS Setiap mahasiswa % mahasiswa yang 80% 90% 95% 95% 100% 100%
Pembelajaran wajib mengikuti mengikuti UAS
UAS setiap semester setiao semester
Dosen wajib % dosen yang 90% 100% 100% 100% 100% 100%
memberikan memberikan
penilaian UAS penilaian UAS
setiap semester setiap semester
mengacu standar mengacu standar
mutu penilaian mutu penilaian
pembelajaran tepat pembelajaran tepat
waktu waktu
11.5 Penilaian praktik Mahasiswa wajib % mahasiswa yang 80% 85% 90% 95% 100% 100%
kerja mengikuti praktek mengikuti praktek
kerja pada akhir kerja pada akhir
masa studi masa studi
Dosen wajib % dosen yang 95% 100% 100% 100% 100% 100%
memberikan memberikan
penilaian terhdap penilaian terhadap
mahasiswa yang mahasiswa yang
mengikuti praktek mengikuti praktek
kerja kerja
11.6 Penilaian Mahasiswa wajib % mahasiswa yang 80% 85% 90% 95% 100% 100%
Thesis/skripsi/tugas membuat membuat
akhir thesis/skripsi/tugas thesis/skripsi/tugas
akhir masa studi akhir pada akhir
masa studi
Dosen wajib % dosen yang 80% 85% 90% 95% 100% 100%
melakukan melakukan
bimbingan dan bimbingan dan
penilaian penilaian
tesis/skripsi/tugas tesis/skripsi/tugas
akhir pada akhir akhir masa studi
masa studi mahasiswa dan
mahasiswa dan menyerahkan hasil
menyerahkan hasil penilaian kepada
penilaian kepada ketua jurusan/bag.
ketua jurusan/bag. Sekretariat sesuai
Sekretariat sesuai dengan ketentuan
dengan ketentuan yang berlaku di IKIP
Tabel 3.12
Standar Penilaian Pendidikan oleh Institusi
CAPAIAN SASARAN
PERNYATAAN DOKUMEN
NO PARAMETER INDIKATOR
STANDAR TERKAIT
2015 2016 2017 2018 2019 2020
12.1 Penilaian hasil Nilai mahasiswa % mahasiswa 80% 85% 90% 95% 100% 100%
belajar setiap untuk setiap yang
mata kuliah mata kuilah menhadiri
minimal 68 (B) pembelajaran
minimal 75%
dari 14 kali
tatap muka
setiap
semester
12.2 Penilaian hasil Indeks prestasi % pencapaian 70% 80% 85% 90% 100% 100%
belajar setiap semester (IPS) indeks
semester mahaiswa untuk prestasi
setiap semester semester (IPS)
minima 2,75 mahasiswa
untuk setiap
semester
minimal
12.3 Penilaian Indeks Prestasi % pencapaian 75% 80% 85% 90% 100% 100%
Hasil Belajar Kumulatif (IPK) indeks
Tahap Pertana mahasiswa prestasi
untuk dua kumulatif
semester (IPK)
pertama mahaiswa
minimal 2,75 untuk dua
semester
pertama
minimal 2,75
12.4 Penilaian hasil Jumlah sks % pencapaian 75% 80% % 90% 100% 100%
belajar tahap mahasiswa pada mahasiswa
kedua empat semester jumlah SKS
pertama mahasiswa
minimal 80 SKS pada empat
semesterr
pertama
minimal 80
SKS
12.5 Penilaian Indeks prestasi % pencapaian 80% 85% 90% 95% 100% 100%
Yudisium Kumulatif (IPK) IPK
mahasiswa mahasiswa
tahap yudisium tahao
mnimal 2,75 yudisium
minimal 2,75
12.6 Sarana dan Pimpinan % 80% 85% 90% 100% 100% 100%
Prasarana universitas ketersediaan
Pengelolaan wajib sarana dan
Adinistrasi menyediakan prasarana
Penilaian sarana dan pengelolaan
Mahasiswa prasarana administrasi
secara online pengelilaan penilaian
administrasi mahasiswa
penilaian secara online
mahasiswa
secara online
b) UU No 20 Tahun 2003 Pasal 39 Ayat (1) dan (2), menyatakan bahwa pendidik
(Dosen) bertugas merencanakan dan melaksanakan:
- Proses pembelajaran;
- Menilai hasil pembelajaran;
- Melakukan pembimbingan dan pelatihan;
- Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Sedangkan Tenaga Kependidikan (tenaga penunjang) bertugas melaksanakan:
- Administrasi;
- Pengelolaan;
- Pengembangan;
- Pengawasan;
- Pelayanan teknis.
c) UU No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen:
- Pasal 48 Ayat (2) tentang Jabatan Akademik Dosen.
- Pasal 72 tentang Beban Kerja Dosen, mencakupi kegiatan pokok yaitu
merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran,
melakukan evaluasi pembelajaran, membimbing dan melatih, melakukan
penelitian, melakukan tugas tambahan, serta melakukan pengabdian
kepada masyarakat.
Standar mutu dosen dan tenaga kependidikan di IKIP Siliwangi meliputi garis
besar batasan mengenai dosen dan tenaga kependidikan dalam melaksanakan
proses penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang disesuaikan dengan
Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT).
Agar mutu dosen dan tenaga kependidikan tersebut dapat ditingkatkan, maka
diperlukan suatu standar mutu beserta standar turunannya yang mengacu pada PP
No 19 Tahun 2005, Praktik Baik dalam Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (Dikti
2008), Permendikbud No 49 Tahun 2014, Statuta IKIP Siliwangi, Renstra IKIP
Siliwangi Tahun 2013-2018, dan Kebijakan Mutu IKIP Siliwangi Tahun Akademik
2014/2015 – 2019/2020. Standar mutu tersebut dirancang dan disusun serta
ditetapkan melalui suatu mekanisme penetapan standar, pelaksanaan / pemenuhan,
pengendalian dan pengembangan / peningkatan standar mutu. Standar mutu
Secara garis besar standar dosen dan tenaga kependidikan SPMI IKIP Siliwangi
Tahun Akademik digambarkan dalam Tabel 13 – Tabel 21 dengan berbagai parameter
sebagai berikut :
Tabel 3.13
Standar hak-hak normatif dosen dan tenaga kependidikan
13.1 Pengahasilan Setiap dosen % dosen dan 40% 50% 60% 80% 100% 100%
dan jaminan dan tenaga tenaga
kesejahteraan kependidikan kependidikan
sosial berhak yang
mendapatkan mendapatkan
penghasilan dan penghasilan
jaminan dan jaminan
kesejahteraan kesejahteraan
sosial yang sosial yang
pantas dari pantas dari
STKIP sesuai STKIP sesuai
dengan dengan
Undang-Undang Undang-
yang berlaku Undang yang
berlaku
13.2 Penghargaan Setiap dosen % dosen dan 10 % 20% 30 40% 50% 60%
dan tenaga tenaga %
kependidikan kependidika
yang n yang
berprestasi mendapatka
berhak n
mendapatkan penghargaan
penghargaan
13.3 Pembinaan Setiap dosen % dosen dan 40% 50% 60 80% 100% 100
karier sesuai dan tenaga tenaga % %
dengan kependidikan kependidika
tuntutan berhak n yang
pengembang mendapatkan mendapatka
an kualitas pembinaan n pembinaan
karier karier
(pengembang (pengembanga
an kualitas) n kualitas)
yang meliputi: yang
studi meliputi:
lanjut,pelatiha studi lanjut,
n, lokakarya, pelatihan,
seminar lokakarya,
seminar
13.4 Perlindunga Setiap % dosen 10% 20% 30 40% 50% 60%
n hukum dosen dan dan tenaga %
Tabel 3. 14
Standar Kewajiban Normatif Dosen dan Tenaga Kependidikan
Pernyataan Capaian Sasaran Dokumen
No Parameter Indikator
Standar 2015 2016 2017 2018 2019 2020 terkait
Suasana Pendidikan Setiap dosen dan % dosen dan 60% 70% 80% 90% 100% 100%
14.1 yang bermakna, tenaga tenaga
menyenangkan,kreatif, kependidikan kependidikan
dinamis dan dialogis wajib yang mampu
menciptakan menciptakan
suasana suasana yang
pendidikan yang menyenangkan
bermakna, kreatif, dinamis
menyenangkan, dan dialogis
kreatif, dinamis
dan dialogis
14.2 Peningkatan Mutu Setiap dosen dan % dosen yang 50% 60% 70% 80% 90% 100%
Pendidikan tenaga dan tenaga
kependidikan kependidikan
wajib yang
meningkatkan melaksanakan
mutu pendidikan kegiatan
peningkatan
mutu pendidikan
14.3 Citra Baik Lembaga, Setiap dosen dan % dosen dan 80% 90% 100% 100% 100% 100%
profesi dan tenaga tenaga
kedudukan kependidikan kependidikan
wajib menjaga yang telah
nama baik IKIP menjaga
Siliwangi dan nama baik IKIP
profesi Siliwangi dan
profesi
14.4 Pelaksanaan Tri Setiap Dosen % dosen yang 40% 50% 60% 80% 90% 100%
Dharma Perguruan wajib melaksanakan
Tinggi melaksanakan Tri Dharma
Tri Dharma Perguruan
Perguruan Tinggi
Tinggi pendidikan,
(pendidikan, penelitian, dan
penelitian, dan pengabdian
pengabdian kepada
kepada masyarakat)
masyarakat)
14.5 Perencanaan , Setiap % dosen yang 90% 100% 100% 100% 100% 100%
Pelaksanaan Proses dosen wajib telah melakukan
Pembelajaran serta merencanakan, perencanaan
Penilaian hasil melaksanakan dalam
pembelajaran proses pelaksanaan
pembelajaran proses
pembelajaran
Setiap % dosen yang 90% 100% 100% 100% 100% 100%
dosen wajib telah
melaksanakan melaksanakan
penilaian hasil penilaian hasil
pembelajaran pembelajaran
Tabel 3.15
Standar Kualifikasi Akademik Dosen
Tabel 3.16
Standar Kompetensi Dosen
PERNYATAAN CAPAIAN SASARAN DOKUMEN
NO PARAMETER INDIKATOR
STANDAR 2015 2016 2017 2018 2019 2020 TERKAIT
16.1 Kompetensi Setiap dosen wajib % dosen 80% 85% 90% 95% 100% 100%
Andragonik memiliki yang
kompetensi mememiliki
andragonik kompetensi
andragonik
16.2 Kompetensi Setiap dosen wajib % dosen 80% 85% 90% 95% 100% 100%
Kepribadian memiliki yang
kemampuan memiliki
kepribadian yang kemampuan
mantap, stabil, kepribadian
dewasa, arif, yang
berwibawa, mantap,
menjadi teladan stabil,
bagi peserta didik dewasa, arif,
dan berakhlak berwibawa,
mulia. menjadi
teladan
bagi peserta
didik dan
berakhlak
mulia.
Tabel 3.18
Standar Rasio Dosen – Mahasiswa
Tabel 3.19
Standar Kualifikasi Akademik Tenaga Kependidikan
CAPAIAN SASARAN
PERNYATAAN DOKUMEN
NO PARAMETER INDIKATOR 201 201 201 201 202
STANDAR 2015 TERKAIT
6 7 8 9 0
19. Kualifikasi Setiap tenaga % tenaga 100% 100 100 100 100 100
1 Akademik Tenaga administrasi administrasi % % % % %
Administrasi wajib memiliki yang memiliki
kualifikasi kualifikasi
akademik akademik
minimal Diploma minimal Diploma
III III
19. Kualifikasi Tenaga Setiap tenaga % tenaga 70% 75% 80% 85% 90% 100
2 Perpustakaan/Pus perpustakaan / perpustakaan / %
takawan pustakawan pustakawan yang
wajib memiliki memiliki
kualifikasi kualifikasi
akademik akademik
minimal S1 minimal S1
Bidang Ilmu Bidang Ilmu
Perpustakaan Perpustakaan
19. Kualifikasi Tenaga Setiap tenaga % tenaga laboran 100% 100 100 100 100 100
3 Laboran laboran wajib yang memiliki % % % % %
memiliki kualifikasi
kualifikasi akademik
akademik minimal Diploma
minimal Diploma III
III
Tabel 3.20
Standar Kompetensi Tenaga Kependidikan
(2) Pasal 43
- Standar keragaman jenis peralatan laboratorium Ilmu Pendidikan Alam
(IPA), laboratorium bahasa, laboratorium komputer, dan peralatan
pembelajaran lain pada satuan pendidikan dinyatakan dalam daftar yang
berisi jenis minimal peralatan yang harus tersedia.
- Standar jumlah peralatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dinyatakan dalam rasio minimal jumlah peralatan per peserta didik.
- Standar buku perpustakaan dinyatakan dalam jumlah judul dan jenis buku
di perpustakaan satuan pendidikan.
- Standar jumlah buku teks pelajaran di perpustakaan dinyatakan dalam rasio
minimal jumlah buku teks pelajaran masing-masing mata pelajran di
perpustakaan satuan pendidikan untuk setiap peserta didik.
- Kelayakan isi, bahasa, penyajian, dan kegrafikan buku teks pelajaran dinilai
oleh BNSP dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri.
- Standar sumber belajar lainnya untuk setiap satuan pendidikan dinyatakan
dalam rasio jumlah sumber belajar terhadap peserta didik sesuai dengan jenis
sumber belajar dan karakteristik satuan pendidikan.
c) Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPM-PT) tahun 2010 Direktorat
Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Bab VII tentang
Praktik Baik Standar Sarana dan Prasarana.
d) Statuta IKIP Siliwangi
e) Rencana strategis (Renstra) IKIP Siliwangi
f) Kebijakan SPMI IKIP Siliwangi tahun akademik.
Pedoman standar sarana dan prasarana IKIP Siliwangi meliputi garis besar
batasan mengenai standar sarana dan prasarana untuk kegiatan penyelenggaraan
pendidikan di semua unti kerja di IKIP Siliwangi.
a) Sarana akademik mencakup perabotan dan peralatan yang diperlukan sebagai
kelengkapan setiap gedung/ruangan dalam menjalankan fungsinya untuk
meningkatkan mutu dan relevansi hasil produk dan layanannya.
b) Prasarana akademik adalah perangkat penunjang utama suatu proses atau usaha
pendidikan agar tujuan pendidikan tercapai
Prasarana akademik dapat dibagi 2 (dua) kelompok yaitu:
(1) Prasarana bangunan, mencakup lahan dan bangunan gedung baik untuk
keperluan ruang kuliah, ruang kantor, ruang dosen, ruang seminar, ruang
rapat, ruang laboratorium, ruang perpustakaan, ruang komputer, fasilitas
umum dan kesejahteraan seperti: mushola, kantin, pusat pelayanan
mahasiswa, dan prasarana olahraga.
(2) Prasarana umum berupa air, sanitasi, drainase, listrik, jaringan
telekomunikasi, transportasi, parkir, taman.
Agar mutu sarana dan prasarana di IKIP Siliwangi sebagai pendukung kegiatan
baik akademik maupun non akademik dapat ditingkatkan secara terus menerus dan
berkelanjutan maka diperlukan buku pedoman dalam implementasi standar sarana dan
prasarana dengan mengacu pada PP No 19 tahun 2005, Permendikbud No 49 Tahun
2014, Praktik Baik dalam Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (Dikti 2008), Statuta IKIP
Siliwangi, Renstra IKIP Siliwangi dan Kebijakan SPMI IKIP Siliwangi Tahun Akademik
yang meliputi:
e) Standar Ruang Pimpinan, Ruang Dosen, Ruang Tata Usaha, Kantin dan
Perlengkapannya
Ruang pimpinan, Ruang Dosen, Ruang Tata Usaha, Kantin harus memberikan
keamanan, kenyamanan, ketenangan.
Standar mutu tersebut dirancang dan disusun serta ditetapkan melalui suatu
mekanisme penetapan standar, pelaksanaan/pemenuhan, pengendalian dan
pengembangan/peningkatan standar mutu. Standar mutu tersebut merupakan
dom\kumen yang tidak terpisahkan dari dokumen SPMI standar sarana dan prasarana
yang dilengkapi dengan Standar Operational Prosedur (SOP) dan
formulir/borang/proforma.
Tabel 3.22
Tabel 3.23
Standar Ruang dan Peralatan Kuliah
PERNYATAAN CAPAIAN SASARAN DOKUMEN
NO PARAMETER INDIKATOR
STANDAR 2015 2016 2017 2018 2019 2020 TERKAIT
23.1. Sarana Ruang Setiap ruang kuliah % ruang kuliah 50% 70% 90% 100% 100% 100%
Kuliah harus dilengkapi dilengkapi dengan
dengan : pendingin ruangan
- Pendingin
ruangan
23.2. Kecukupan Setiap ruang kuliahn % ruang kuliah yang 80% 90% 100% 100% 100% 100%
ruang kuliah harus memenuhi memenuhi
kecukupan 2 m2 per kecukupan 2 m2 per
peserta didik peserta didik
Tabel 3.24
Standar Perpustakaan dan Sumber Belajar
Tabel 3.25
Tabel 3.26
Standar Ruang Pimpinan, Dosen, Ruang Tata Usaha
dan Kantin serta Perlengkapannya
Tabel 3.27
Standar Tempat Ibadah, Olah Raga dan Bekreasi dan Perlengkapannya
PERNYATAAN CAPAIAN SASARAN DOKUMEN
NO PARAMETER INDIKATOR
STANDAR 2015 2016 2017 2018 2019 2020 TERKAIT
27.1. Ruang ibadah Ketersediaan % tersedianya 100% 100% 100% 100% 100% 100%
ruang ibadah ruang ibadah
Perlengkapan Terpenuhinya % 100% 100% 100% 100% 100% 100%
ibadah perlengkapan Terpenuhinya
ibadah perlengkapan
ibadah
27.2. Ruang Olah Kampus % tersedianya 70% 100% 100% 100% 100% 100%
Raga menyediakan berbagai
berbagai sarana sarana olah
olah raga dalam raga dalam
kondisi baik kondisi baik
Setiap kegiatan % tersedia 90% 100% 100% 100% 100% 100%
olah raga UKM yang
dikoordinis aktif
oleh Unit mengelola
Kegiatan kegiatan olah
Mahasiswa raga
Ruang olah raga % tersedianya 70% 100% 100% 100% 100% 100%
dilengkapi perlengkapan
dengan fasilitas olah raga
peralatan olah sesuai dengan
raga sesuai bidang olah
dengan bidang raga
olah raga
Tabel 3.29
Standar Peralatan dan Perlengkapan Pendidikan
Pengelolaan adalah suatu istilah yang berasal dari kata “kelola” mengandung arti
serangkaian usaha yang bertujuan untuk menggali dan memanfaatkan segala potensi
yang dimiliki secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan tertentu yang telah
direncanakan sebelumnya.
Sedangkan Tata Pamong merupakan adanya suatu struktur organisasi yang jelas,
efisien dan fleksibel. Pengertian fleksibel adalah mampu menyesuaikan diri dengan
kondisi dan tuntutan kebutuhan. Apabila diperlukan, struktur organisasi dapat ditambah
dan apabila dirasa sudah tidak diperlukan dapat dihilangkan tanpa mengubah struktur
inti dari struktur sekolah tinggi. Ini penting mengingat dinamika serta persaingan antar
lembaga pendidikan tinggi yang semakin ketat, yang menuntut untuk adaptif terhadap
perubahan yang terjadi.
Struktur Organisasi (Tata Pamong ) di IKIP Siliwangi terdiri dari struktur bidang
akademik dan struktur bidanga non akademik. Dalam mengelola bidang akademik dan
non akademik diperlukan standar pengelolaan dengan tujuan agar kegiatan akademik
dan non akademik dapat dilaksanakaan secara efektif dan efisien serta secara terus
menerus dan berkelanjutan.
Agar pengelolaan bidang akademik dan non akademik dapat berjalan efektif dan
bermanfaat bagi terselenggarakannya pendidikan di IKIP Siliwangi, maka diperlukan
pedoman, ukuran dan kriteria yang harus dipenuhi, dikendalikan dan ditingkatkan
secara terus menerus baik di tingkat sekolah tinggi, program studi dan unit-unit terkait
termasuk dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa, untuk itu perlu ditetapkan
“Standar Pengelolaan”
Oleh karena itu dalam pengelolaan penyelenggaraan pendidikan di IKIP
Siliwangi bertujuan menguatkan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik melalui:
“Pedoman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk pendidikan tinggi diatur
oleh masing-masing perguruan tinggi sesuai ketentuan perundang-undangan
yang berlaku.
Pasal 55
Pengawasan satuan pendidikan meliputi pemantauan, supervisi, evaluasi,
pelaporan, dan tindak lanjut hasil pengawasan.
Pasal 56
Pemantauan dilakukan oleh pimpinan satuan pendidikan dan komite
sekolah/madrasah atau bentuk lain dari lembaga perwakilan pihak- pihak yang
berkepentingan secara teratur dan berkesinambungan untuk menilai efisiensi,
efektivitas, dan akuntabilitas satuan pendidikan.
Pasal 57
Supervisi yang meliputi supervisi manajerial dan akademik dilakukan secara
teratur dan berkesinambungan oleh pengawas atau penilik satuan pendidikan
dan kepala satuan pendidikan.
b) Analisis Tugas
Analisis tugas merupakan proses manajemen yang merupakan penelaahan yang
mendalam dan teratur terhadap suatu pekerjaan, karena itu analisa tugas diperlukan
dalam setiap perencanaan dan perbaikan organisasi. Analisa tugas diharapkan dapat
memberikan keterangan mengenai pekerjaan, sifat pekerjaan, syarat pejabat, dan
tanggung jawab pejabat.
Melalui analisa tugas ini, tugas-tugas dapat dibakukan, sehingga dapat dibuat
pelaksanaan tugas yang baku. Setidaknya ada dua manfaat analisis tugas dalam
penyusunan standar operasional prosedur yaitu membuat penggolongan pekerjaan
yang direncanakan dan dilaksanakan serta menetapkan hubungan kerja dengan
sistematis.
Di bidang manajemen dikenal sedikitnya 5 aspek yang berkaitan langsung
dengan analisis tugas yaitu :
- Analisis tugas, merupakan penghimpunan informasi dengan sistematis dan
penetapan seluruh unsur yang tercakup dalam pelaksanaan tugas khusus.
- Deskripsi tugas, merupakan garis besar data informasi yang dihimpun dari analis
tugas, disajikan dalam bentuk terorganisasi yang mengidentifikasikan dan
menjelaskan isi tugas atau jabatan tertentu. Deskripsi tugas harus disusun
berdasarkan fungsi atau posisi, bukan individual; merupakan dokumen umum
apabila terdapat sejumlah personel memiliki fungsi yang sama; dan
mengidentifikasikan individual dan persyaratan kualifikasi untuk mereka serta
harus dipastikan bahwa mereka memahami dan menyetujui terhadap wewenang
dan tanggung jawab yang didefinisikan itu.
- Spesifikasi tugas berisi catatan-catatan terperinci mengenai kemampuan pekerja
untuk tugas spesifik.
Secara garis besar standar pengelolaan SPMI IKIP Siliwangi digambarkan dalam
Tabel 31 – Tabel 36 dengan berbagai parameter sebagai berikut:
Tabel 3.31
Standar Rencana Kerja Menengah Tahunan
Tabel 3.33
Standar Pengelolaan Akademik
Tabel 3.34
Standar Pengelolaan Operasional
PERNYATAAN CAPAIAN SASARAN DOKUMEN
NO PARAMETER INDIKATOR
STANDAR 2015 2016 2017 2018 2019 2020 TERKAIT
34.1 Struktur Pimpinan sekolah tinggi Pimpinan sekolah tinggi Ya Ya Ya Ya Ya Ya
Organisasi mensosialisasikan Visi, mensosialisasikan visi,
Misi dan misi &
tujuan sekolah tinggi ke tujuan sekolah tinggi ke
semua unit kerja semua unit kerja secara
periodik
Pimpinan sekolah tinggi Pimpinan sekolah tinggi Ya Ya Ya Ya Ya Ya
mensosialisasikan mensosialisasikan
struktur organisasi serta Struktur Organisasi serta
fungsi dan tugas satuan fungsi dan tugas satuan
organisasi ke semua kerja ke semua unit kerja
unit kerja secara periodik
34.2 Uraian Setiap pimpinan Pimpinan unit kerja Ya Ya Ya Ya Ya Ya
Tugas pokok unit kerja/ organisasi menyusun pedoman taat
dan fungsi wajib menyusun kelola serta Uraian
(Tupoksi) pedoman taat kelola Tugas pokok dan fungsi
serta Uraian Tugas (Tupoksi) untuk sauan
pokok dan fungsi kerja unit kerjanya
(Tupoksi)
Tabel 3.35
Standar Pengelolaan Personalia
Pembiayaan adalah biaya yang diperoleh dan dibelanjakan oleh suatu institusi.
Unsur pembiayaan merupakan salah satu unsur utama dalam penyelenggaraan
pendidikan untuk kelancaraan dan keberhasilan penyelenggaraan seluruh kegiatan yang
dilakukan di perguruan tinggi.
Pembiayaan di perguruan tinggi tidak hanya diperuntukan bagi kegiatan
pendidikan saja,melainkan juga untuk kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat
Pasal 46 ayat 1
Pendanaan pendiidkan menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah
pusat pemerintah daerah,dan masyarakat.
Pasal 48 ayat 1
Pengelolaan dana pendiidkan berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi,
transparansi, dan akuntabilitas publik.
a) Standar pembiayaan
mengacu pada pasal 62 PP no 9 tahun 2005 tentang standar pendidikan nasional,
dijelaskan bahwa pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya
operasi, dan biaya operasional. Bbiaya investasi satuan pendidikan meliputi
biaya penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan sumberdaya
manusia,dan modal kerja tetap. Biaya operasi meliputi gaji pendidikan dan
tenaga kependidikan, serta segala tunjangan yang melekat pada gaji. Bahan atau
peralatan pendidikan habis pakai dan biaya operasi,pendidikan takn langsung
berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang
lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain sebagainya. Biaya
personal meliputi biaya pendidikan yang harus pembelajaran secara teratur dan
berkelanjutan.
Secara garis besar standar pembiayaan SPMI IKIP Siliwangi Tahun Akademik
digambarkan dalam Tabel 37 - 39 dengan berbagai parameter sebagai berikut:
Tabel 3.38
Standar Proses Pengelolaan Keuangan
Tabel 3.39
Standar Pertanggungjawaban Pengelolaan Keuangan
Penelitian merupakan salah satu darma perguruan tinggi dari tri darma
pendidikan. Dalam UU Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian,
Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi menyebutkan bahwa
perguruan tinggi merupakan salah satu lembaga yang berfungsi membentuk sumber
daya manusia, ilmu pengetahuan dan teknologi serta bertanggung jawab meningkatkan
kemampuan pada masyarakat sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Disamping itu dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menjelaskan
bahwa terdapat tiga alasan mengapa dosen pada perguruan tinggi harus melakukan
penelitian yaitu (1) Dalam melaksanakan perkuliahan, dosen dapat mengajarkan materi
yang mereka kembangkan sendiri dan kuasai dengan baik, sehingga perkuliahan yang
mereka ampu menjadi lebih menarik dan bermakna. (2) Dosen juga dapat melatih
mahasiswa kemampuan pemecahan masalah dan learning how to learn dengan fasih,
karena mereka telah dan senantiasa mengalaminya. (3) Dosen dapat menumbuhkan
keingintahuan dan apresiasi mahasiswa terhadap ilmu pengetahuan, karena mereka
tahu betul betapa indah dan menariknya ilmu pengetahuan. Oleh karena itu antara
pendidikan dan penelitian dalam perguruan tinggi tidak dapat dipisahkan.
Dalam rangka meningkakan mutu penelitian yang dilakukan oleh dosen,
kelompok kajian/laboratorium dan/atau mahasiswa diperlukan adanya standar mutu
penelitian sebagai tolok ukur untuk menilai mutu penelitian yang dilakukan oleh dosen
dan atau mahasiswa mulai dari perencanan sampai dengan pelaporan penelitian.
Demikian pula di IKIP Siliwangi Penetapan Standar Penelitian dimaksudkan
sebagai acuan dalam menetapkan standar mutu yang berkaitan dengan dosen dalam
rangka pelaksanaan/pemenuhan beban kerja dosen. Tujuan penetapan standar
penelitian adalah sebagai pemenuhan penjaminan mutu seluruh proses kegiatan tri
darma perguruan tinggi dalam rangka pemenuhan beban kerja dosen di IKIP Siliwangi.
Selain itu, penetapan Standar Penelitian merupakan rujukan keunggulan mutu
kegiatan akademik dalam rangka memfasilitasi upaya pengembangan penelitian bagi
pengembangan ilmu, pengembangan institusi, dan pengembangan masyarakat pada
umumnya. Dengan demikian, IKIP Siliwangi dapat mewujudkan budaya akademik,
dalam rangka mencapai visi untuk menjadi salah satu Perguruan Tinggi terkemuka di
Indonesia.
Agar pelaksanaan penelitian dapat berjalan efektif dan sebagai pemenuhan
penjaminan mutu seluruh proses kegiatan tri darma perguruan tinggi dalam rangka
pemenuhan beban kerja dosen di IKIP Siliwangi, maka diperlukan standar penelitian
Secara garis besar, Standar Penelitian SPMI IKIP Siliwangi mengacu pada Praktek
baik dalam penjaminan mutu Pendidikan Tinggi (Dikti 2008), Statuta IKIP Siliwangi
Bandung, Renstra IKIP Siliwangi Tahun 2013-2018, Kebijakan SPMI IKIP Siliwangi
Tahun, Manual SPMI IKIP Siliwangi yang meliputi berbagai standar turunan yang
136 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung
mencakup agenda penelitian, pelaksanaan dan manajemen penelitian, kode etik dan
metode penelitian, pendanaan penelitian, sarana dan prasarana pendukung penelitian,
output dan outcome penelitian yang tertuang dalam berbagai parameter.
Standar penelitian tersebut dirancang dan disusun serta ditetapkan melalui suatu
mekanisme penetapan, pelaksanaan/pemenuhan, pengendalian dan pengembangan
/peningkatan standar SPMI. Standar penelitian tersebut merupakan dokumen yang
tidak terpisahkan dari dokemen SPMI IKIP Siliwangi dan dilengkapi dengan Standar
Operasional Prosedur (SOP) dan Formulir (Borang).
Tabel 3.40
Standar Penelitian
40.6 Kualifikasi Setiap ketua peneliti % ketua peneliti 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Peneliti harus memiliki yang memiliki
kualifikasi Jabatan kualifikasi Jabatan
Akademik minimal Akademik minimal
Asisten Ahli untuk Asisten Ahli untuk
Skema Dosen Pemula Skema Dosen
Pemula
40.9 Komisi Penilai Komisi penilai wajib % Jumlah usulan 100% 100% 100% 100% 100% 100%
melaksanakan penelitian yang
peninjauan setiap ditinjau oleh
usulan penelitian komisi penilai
setiap semester setiap semester
40.10 Kode Etik Dosen/kelompok % kelompok 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Peneliti kajian kajian
wajib melaksanakan yang
penelitian sesuai melaksanakan
dengan kode etik penelitian sesuai
peneliti dengan kode etik
peneliti
40.11 Metode Dosen/kelompok % dosen/ 75% 80% 85% 90% 95% 100%
Penelitian kajian kelompok kajian
wajib melaksanakan yang
penelitian sesuai melaksanakan
dengan kaidah penelitian sesuai
keilmuan/bidang dengan kaidah
ilmu yang diteliti keilmuan/ bidang
ilmu yang diteliti
40.12 Pendanaan IKIP Siliwangi wajib % alokasi anggaran 10% 15% 20% 25% 30% 35%
Penelitian menganggarkan penelitian dalam
kegiatan penelitian RAT setiap tahun
dalam RAT setiap akademik
Tahun akademik
IKIP Siliwangi wajib % Jumlah usulan 75% 70% 65% 60% 55% 50%
membiayai usulan penelitian yang
penelitian tiap dibiayai oleh
semester IKIP Siliwangi
40.13 Sarana dan IKIP Siliwangi wajib % sarana dan 75% 80% 85% 90% 95% 100%
Prasarana menyediakan sarana prasarana yang
Penelitian dan prasarana disediakan IKIP
untuk kegiatan Siliwangi untuk
penelitian kegiatan penelitian
40.14 Manfaat dan Penelitian yang % penelitian 40% 45% 50% 55% 60% 70%
Relevansi dilaksanakan dosen/ yang dapat
penelitian kelompok kajian dimanfaatkan oleh
dapat dimanfaatkan peneliti lain
oleh peneliti lain, swasta, dan
swasta dan masyarakat
masyarakat
Penelitian yang % Jumlah 40% 45% 50% 55% 60% 70%
dilaksanakan dosen/ penelitian
kelompok kajian/ yang dapat
dapat dimanfaatkan dimanfaatkan
sebagai referensi sebagai referensi
dalam dalam
pengembangan ilmu pengembangan
pengetahuan ilmu pengetahuan
40.15 Publikasi Penelitian dosen/ % Jumlah 5% 10% 15% 20% 25% 30%
ilmiah kelompok kajian penelitian yang
Dalam Pasal 24, Butir 2 UU nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, dinyatakan bahwa Perguruan Tinggi memiliki otonomi untuk mengelola
sendiri lembaganya sebagai pusat penyelenggaraan pendidikan tinggi, penelitian ilmiah
dan Pengabdian pada masyarakat. Program penelitian yang dilakukan perguruan tinggi
dituntut untuk menghasilkan produk yang benar-benar berkualitas dan bermanfaat.
Sedangkan program pengabdian kepada masyarakat lebih diarahkan pada manfaat dan
penerapan hasil penelitian maupun hasil pendidikan di perguruan tinggi untuk
Pengabdian dan kesejahteraan masyarakat.
Demikian pula dalam Keputusan Mendiknas Pasal 5 Ayat (2) Nomor 234/U/2000
tentang Pedoman Pendidirian Perguruan Tinggi menyebutkan bahwa pengabdian
kepada masyarakat merupakan unsur pelaksana di lingkungan perguruan tinggi untuk
menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dan ikut mengusahakan
sumber daya yang diperlukan masyarakat serta mengendalikan administrasi sumber
daya yang diperlukan.
Dalam pandangan IKIP Siliwangi, program dan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat lebih ditekankan sebagai upaya Pengabdian yang harus dilakukan secara
berkesinambungan agar pada akhirnya masyarakat mampu berdiri sendiri.
Secara umum kegiatan Pengabdian pada masyarakat adalah untuk penerapan
ilmu yang bertujuan memberikan kemaslahatan sebanyak-banyaknya kepada
masyarakat agar masyarakat memiliki kemandirian. Dalam bidang ilmu pengetahuan
dan teknologi kegiatan Pengabdian diharapkan dapat mendorong tumbuhnya teknologi
tepat guna untuk menjawab kebutuhan masyarakat. Dalam Pasal 24, Butir 2 UU nomor
20 Tahun 2003 menjelaskan bahwa untuk menghasilkan kegiatan Pengabdian pada
masyarakat yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan dapat dimanfaatkan oleh
para ilmuwan, pengambil keputusan pemerintah/swasta ataupun kalangan industri,
dapat dibagi dalam dua kategori, yaitu:
a. Kategori I: kegiatan Pengabdian pada masyarakat dalam bentuk pendidikan kepada
masyarakat, pelayanan kepada masyarakat, pengembangan wilayah.
b. Kategori II: kegiatan Pengabdian pada masyarakat dalam bentuk pengembangan dan
penerapan hasil penelitian.
41.5 Kegiatan UPT P2M wajib Jumlah kegiatan 85 90 95 100 105 110
Pengabdian mengkoodinir Pengabdian
masyarakat kegiatan Pengabdian masyarakat yang
yang bersifat masyarakat yang berasal dari berbagai
interdisipliner berasal dari berbagai disiplin ilmu
disiplin ilmu dikoordinir
oleh UPT P2M
41.6 Manfaat dan Program kegiatan Jumlah Program 85 90 95 100 105 110
relevansi Pengabdian pada kegiatan
kegiatan masyarakat yang Pengabdian pada
Pengabdian dilaksnakan oleh masyarakat yang
pada dosen/kajian dilaksanakan oleh
masyarakat harus bertumpu pada dosen/ kelompok
permasalahan dan kajian
kebutuhan di lapangan harus bertumpu pada
dan permasalahan dan
memberikan manfaat kebutuhan di
bagi masyarakat baik lapangan dan
dalam jangka pendek memberikan
maupun jangka panjang manfaat bagi
masyarakat baik
dalam jangka pendek
maupun jangka
panjang
Program kegiatan Jumlah Program 85 90 95 100 105 110
Pengabdian pada kegiatan
masyarakat yang Pengabdian pada
dilaksanakan oleh masyarakat yang
dosen/ kajian dilaksanakan oleh
dapat dimanfaatkan dosen/ kelompok
untuk melestarikan kajian
dan mengembangkan dapat
lingkungan fisik dan dimanfaatkan
sosial bagi kepentingan untuk
masyarakat melestarikan
dan mengem-
bangkan
lingkungan dan
sosisal bagi
kepentingan
masyarakat
41.7 Pendanaan IKIP Siliwangi wajib % alokasi 10% 15% 20% 25% 30% 35%
kegiatan menganggarkan anggaran
Pengabdian kegiatan Pengabdian Pengabdian pada
pada pada masyarakat dalam masyarakat
masyarakat RAT setiap tahun dalam RAT
akademik setiap tahun
akademik
12KIP Siliwangi wajib %Jumlah usulan 75% 70% 65% 60% 55% 50%
membiayai usulan Pengabdian pada
kegiatan masyarakat yang
Pengabdian pada dibiayai oleh IKIP
masyarakat tiap Siliwangi
semester
41.8 Sarana dan Max Siliwangi wajib % sarana dan 75% 80% 85% 90% 95% 100%
Prasarana menyediakan prasarana yang
Pengabdian sarana dan prasarana disediakan
pada untuk kegiatan universitas untuk
masyarakat Pengabdian pada kegiatan
masyarakat Pengabdian pada
masyarakat
41.9 Pelaporan Setiap dosen/ % dosen/ 80% 85% 90% 95% 100% 100%
hasil kegiatan kelompok kajian wajib kelompok kajian
yang melaksanakan yang telah
dalam kegiatan melaksanakan
Pengabdian pada dalam kegiatan
masyarakat wajib Pengabdian pada
menyusun dan masyarakat dan
menyampaikan laporan menyusun serta
Secara garis besar, standar kerja sama IKIP Siliwangi Tahun Akademik
digambarkan dalam berbagai parameter dalam Tabel 42 sebagai berikut:
Tabel 3.42
Standar Kerja Sama
42.4 Manfaat dan Setiap kegiatan % kegiatan 50% 60% 70% 80% 90% 100%
relevansi kerjasama harus kerjasama
42.6 Pelaporan Setiap kegiatan % kegiatan 50% 60% 70% 80% 90% 100%
kegiatan kerjasama wajib kerjasama yang
kerjasama dilaporkan dilaporkan
kepada kepada
pimpinan lIP pimpinan
Siliwangi IKIP Siliwangi
Bandung
Dalam tugas pokok dan fungsinya yang terangkum dalam Tri Darma Perguruan
Tinggi terkait dengan pendidikan, IKIP Siliwangi Bandung mendidik dan mengantarkan
mahasiswa lulus jenjang pendidikan Strata 1 (S1) dan Strata 2 (S2).
Standar kemahasiswaan dan alumni SPMI IKIP Siliwangi Bandung ini adalah
acuan keunggulan mutu mahasiswa dan lulusan. IKIP Siliwangi Bandung harus
memberikan jaminan mutu, kelayakan kebijakan serta implementasi sistem rekrutmen
dan seleksi calon mahasiswa maupun pengelolaan lulusan sebagai satu kesatuan mutu
yang terintegrasi.
Di dalam pengelolaannya, IKIP Siliwangi Bandung harus menempatkan
mahasiswa sebagai pemangku kepentingan utama sekaligus sebagai pelaku proses nilai
tambah dalam penyelenggaraan kegiatan akademik untuk mewujudkan visi,
melaksanakan misi, mencapai tujuan melalui strategi-strategi pencapaian yang
dirumuskan oleh IKIP Siliwangi Bandung.
Didalam proses pengelolaan mahasiswa dari segi input, proses hingga output,
IKIP Siliwangi Bandung harus berpartisipasi secara aktif mulai dari sistem perekrutan
dan seleksi calon mahasiswa agar mampu menghasilkan input mahasiswa hingga
menjadi lulusan yang bermutu. IKIP Siliwangi Bandung harus mengupayakan akses
layanan kemahasiswaan dan pengembangan minat dan bakat.
Dalam kaitannya dengan pembinaan kemahasiswaan, IKIP Siliwangi Bandung
perlu memelihara dan meningkatkan mutu mahasiswa secara terus menerus dan
berkelanjutan dalam rangka mewujudkan visi dan misi IKIP Siliwangi Bandung, serta
untuk memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan. Melalui pembinaan
kemahasiswaan diharapkan dapat membentuk potensi mahasiswa dan yang berguna,
khususnya dalam kehidupan pribadi dan masyarakat pada umumnya. Demikian pula
untuk para alumninya perlunya pemberdayaan alumni dalam rangka pengembangan
perguruan tinggi baik bidang pendidikan, penelitian, pemberdayaan masyarakat dan
kemitraan.
Secara garis besar, standar informasi dan teknologi IKIP Siliwangi Tahun
Akademik digambarkan dalam berbagai parameter dalam Tabel 44 sebagai berikut:
Tabel 44
Standar Informasi dan Teknologi
Strategi pencapaian dari standar mutu SPMI IKIP Siliwangi tersebut diantaranya
adalah:
1. Dalam penetapan standar pendidikan tinggi IKIP Siliwangi serta standar turunannya
dilakukan melalui mekanisme seperti yang diatur dalam Manual SPMI IKIP Siliwangi.
Selain itu, dilakukan pula strategi sebagai berikut:
a. Mempelajari peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT).
b. Melakukan studi banding ke berbagai universitas/perguruan tinggi yang telah
mengimplementasikan standar nasional pendidikan tinggi dengan baik. Selain itu
universitas/perguruan tinggi tersebut juga sudah harus menjalankan audit
internal dan eksternal terhadap implementasi Standar Nasional Pendidikan
Tinggi.
c. Melibatkan secara aktif unit kerja yang terkait dalam perancangan, penyusunan,
penetapan Standar SPMI IKIP Siliwangi dan turunannya di tingkat Sekolah Tinggi
dan Program Studi.
Standar Nasional Pendidikan Tinggi adalah satuan standar yang meliputi Standar
Nasional Pendidikan, ditambah dengan Standar Nasional Penelitian, dan Standar
Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat. Standar Nasional Pendidikan Tinggi terdiri
atas:
1. Standar Kompetensi Lulusan
2. Standar Isi Pembelajaran
3. Standar Proses Pembelajaran
4. Standar Penilaian Pembelajaran
5. Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan
6. Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran
7. Standar Pengelolaan Pembelajaran
8. Standar Pembiayaan Pembelajaran
STANDAR FORMULIR
Standar Kompetensi Lulusan 1. Formulir Standar Kompetensi Lulusan
2. Formulir Capaian Kompetensi Lulusan
3. Formulir Treasure studi
Standar Isi Pembelajaran 1. Pengembangan kurikulum
2. Format RPS (Rencana Program Semester)
3. Peta Konsep Mata Kuliah
Standar Proses 1. Formulir Rencana Studi Mahasiswa;
Pembelajaran 2. Formulir Silabus Perkuliahan
3. Daftar Hadir Mahasiswa di Kelas;
4. Berita Acara Perkuliahan;
5. Daftar Nilai Ujian Matakuliah;
6. Formulir Pembimbingan Akademik
Mahasiswa;
7. Formulir Jadwal Kegiatan Akademik
8. Formulir Pendaftaran Ujian;
9. Lembar Catatan Fakta Hasil Pengamatan dan
Pemantauan Proses Pembelajaran
10. Lembar Monitoring Perkuliahan Dosen
11. Lembar Evaluasi Dosen oleh Mahasiswa;
12. Formulir Jadwal UAS
13. Formulir Jadwal Pengawas UAS
14. Formulir TOEFL
15. Jadwal Kegiatan Tes TOEFL
16. Daftar Nilai dan Hadir Tes TOEFL
Standar Penilaian 1. Formulir Hasil UTS
Pembelajaran 2. Formulir Hasil UAS
3. Formulir Lembar Hasil Studi Mahasiswa,
Standar Dosen dan Tenaga 1. Formulir Penilaian Kinerja Pegawai;
Kependidikan 2. Daftar Hadir Pegawai;
3. Formulir Pengajuan Permohonan Cuti;
4. Formulir Pengajuan Tunjangan Kesehatan;
5. Formulir Test Kesehatan Pegawai.
6. Formulir Pernyataan Dosen Tetap
Standar Sarana dan 1. Formulir Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang
Prasarana Pembelajaran Pemeliharaan Gedung Kampus
2. Formulir Pemantauan Kegiatan Pemeliharaan
Sarana dan Prasarana Kampus
3. Formulir Daftar Barang Inventaris Kampus;
4. Formulir Petugas Pemeliharaan Sarana Prasarana
Kampus
Standar Pengelolaan 1. Formulir Penilaian Kelayakan Akademik S2 Pasca
Pembelajaran Sarjana
2. Formulir Pernyataan Izin Atasan
3. Pengumuman Seleksi Penerimaan Calon
TABEL 4.2
DAFTAR KUESIONER
SPMI-IKIP SILIWANGI
STANDAR KUESIONER
Standar Kompetensi Lulusan Kuesioner Kompetensi Lulusan
Standar Isi Pembelajaran Kuesioner keaktifan mahasiswa di kelas
Standar Proses Pembelajaran Kuesioner proses pembelajaran
Standar Penilaian Pembelajaran Kuesioner Evaluasi Proses pembelajaran
Standar Dosen dan Tenaga 1. Kuesioner penilaian kinerja akademik
Kependidikan dosen
2. Kuesioner Kompetensi tenaga
kependidikan
3. Kuesioner peningkatan kompetensi SDM
Standar Sarana dan Prasarana Kuesioner pemeliharaan sarana dan
Pembelajaran prasarana
Standar Pengelolaan Pembelajaran Kuesioner kurikulum pembelajaran
Standar Pembiayaan Pembelajaran Kuesioner laporan keuangan
Directorat General of Higher Education Long Term Strategy (HELTS) 2003- 1010.
Praktik Baik Dalam Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi, 2008 Departemen Pendidikan
Nasional–Direkorat Pendidikan Tinggi
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 49 tahun 2014
tentang Standar Nasional Pendidikan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 50 tahun 2014
tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional
Pendidikan
Sistem Penjaminan Mutu Internal, 2010, Bahan Pelatihan, Tim Pengembang SMI-PT-
Direkorat Jenderal Pendidikan Tinggi-Departemen Pendidikan Nasional.