Anda di halaman 1dari 165

SATUAN PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI)

STKIP SILIWANGI BANDUNG

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


(STKIP) SILIWANGI BANDUNG
LEMBAR PENGESAHAN

Nama dokumen Kebijakan mutu

Diajukan oleh Ketua SPMI

Dr. Hj. Teti Sobari, M.Pd

Dikendalikan oleh Tim SPMI

Wakil Ketua II ________________

Ka. Prodi Pend. Matematika S1 ________________

Ka. Prodi PBS. Indonesia S1 ________________

Ka. Prodi PB. Inggris S1 ________________

Ka. Prodi PLS S1 ________________

Ka. Prodi PGPAUD ________________

Ka. Prodi
Magister Pend. Matematika S1 ________________

Ka. Prodi
Magister Pend. PLS S1 ________________

Disetujui oleh Ketua STKIP Siliwangi Bandung

Dr. H. Heris Hendriana, M.Pd


NIP. 196909111994031001

ii
KATA PENGANTAR

Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 49 tahun 2014 tentang Sistem Nasional
Pendidikan Tinggi bahwa setiap perguruan tinggi harus memenuhi standar nasional
pendidikan sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Selain itu juga, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 tahun
2005, bahwa seluruh satuan pendidikan baik formal maupun nonformal wajib
melakukan penjaminan mutu pendidikan. Melalui penjaminan mutu diharapkan
perguruan tinggi dapat mengelola dan melaksanakan pendidikan sesuai dengan
standar nasional pendidikan.
Berdasarkan amanat tersebut, maka pada kesempatan ini STKIP Siliwangi
Bandung menyusun sistem penjaminan mutu sesuai dengan standar nasional
pendidikan. Dengan harapan pengelolaan dan pelaksanaan pendidikan di STKIP
Siliwangi Bandung berdasarkan pada standar nasional pendidikan dengan tujuan
menjadi perguruan tinggi yang bermutu.
Buku ini berisi mengenai kebijakan STKIP Siliwangi Bandung dalam
menjalankan sistem penjaminan mutu internal. Pemaparan pada buku kebijakan ini
meliputi Visi, Misi, Tujuan Perguruan Tinggi, sejarah singkat serta prestasi STKIP
Siliwangi Bandung, Latar Belakang Menjalankan SPMI, Luas Lingkup Kebijakan
SPMI, Daftar dan Definisi Istilah SPMI, Garis Besar Kebijakan SPMI di STKIP
Siliwangi Bandung, Informasi tentang Manual SPMI, Kumpulan Standar SPMI, dan
Kumpulan Formulir, Cross-reference Kebijakan dengan Berbagai Dokumen SPMI
Lainnya.
Buku ini disusun oleh Tim Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal
(SPMI) STKIP Siliwangi Bandung yang terdiri dari Pimpinan STKIP Siliwangi
Bandung, Ketua SPMI, dan anggota SPMI.

Cimahi, 22 Januari 2014


Ketua STKIP Siliwangi Bandung,

Dr. H. Heris Hendriana, M.Pd.


NIP 196909111994031001

iii
DAFTAR ISI

Hal
Lembar Pengesahan ii
Kata Pengantar Iii
Daftar Isi iv
SK Dokumen Kebijakan dari Ketua STKIP Siliwangi vii

BAB I KEBIJAKAN SPMI 1

A Pendahuluan 1
1. Sejarah Singkat STKIP Siliwangi 1
2. Visi, Misi dan Tujuan 2
3. Latar Belakang Penyusunan 4
4. Tujuan dan Sasaran Penyusunan 8
5. Luas Lingkup Kebijakan 8
6. Organisasi Penjaminan Mutu STKIP Siliwangi Bandung 10
a. Tingkat Sekolah Tinggi 11
b. Tingkat Unit Kerja 11
c. Struktur Organisasi Lembaga Penjaminan Mutu 11
d. Mekanisme Penjamin Mutu 13
e. Pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu di Tingkat
14
Lembaga
f. Stuktur Organisasi Unit Kendali Mutu 14
g. Deskripsi Tugas SPMI 16
h. Pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu di Tingkat
16
Program Studi
i. Deskripsi Tugas UPM Program Studi 17
7. Istilah dan Definisi dalam dokumen SPMI 18

B Rincian Kebijakan 19
1. Tujuan dan Strategi SPMI 19
2. Prinsip atau azas – azas pelaksanaan SPMI 20
3. Manajemen SPMI 20
4. Hubungan Kebijakan dengan Statuta, RIP dan
21
RENSTRA

C Lingkup Penjaminan Mutu 22


1. Konsep Penjaminan Mutu 22
2. Standar dan Indikator Mutu 22
3. Proses Penjaminan Mutu 23
4. Landasan Kebijakan Manajemen Mutu 24
iv
BAB II MANUAL SPMI 25
A. Lingkup Manual Mutu 25
B. Tujuan Penetapan Manual Mutu 25
C. Definisi Istilah Manual Mutu 25
D. Sistem Pengendalian Mutu 27
1. Model Pengendalian Mutu 27
2. Prinsip Pengendalian Mutu 29
3. Proses Pengendalian Mutu 29
E. Sistem Dokumentasi 30
F. Sistem Coding Dokumen 32
G. Kegiatan Penjaminan Mutu 34
1. Penetapan Standar 35
2. Pelaksanaan 36
3. Monitoring 40
4. Evaluasi Diri 44
5. Atribut Evaluasi Diri 45
6. Peranan Evaluasi Diri dalam Meningkatkan Mutu 46
7. Cakupan Evaluasi Diri 47
8. Prosedur Evaluasi Diri 47
9. Rekomendasi Peningkatan Mutu 48
10. Laporan Evaluasi Diri 48
11. Audit Mutu 49
12. Rumusan Koreksi atau Tindakan Korektif 55
13. Peningkatan Mutu 56
14. Benchmarking 57
H. Tanggungjawab Manajemen 61
1. Komitmen Manajemen 61
2. Kepuasan Pengguna Jasa Layanan 61
3. Kebijakan Mutu 62
4. Perencanaan Sistem Mutu 62
I. Pengelolaan Sumber Daya 64
1. Penyediaan Sumber Daya 64
2. Sumber Daya Manusia dan Pelatihan 64
3. Sarana, Prasarana, dan Lingkungan Kerja 65
J Realisasi Layanan 65
1. Perencanaan Layanan 65
2. Proses Terkait dengan Pelanggan 66
Pemantauan, Pengukuran, Analisis dan Peningkatan Mutu
K 66
Perbaikan
1. Pemantauan dan Pengukuran 67
2. Pengendalian Produk 67
3. Analisis Pemantauan dan Pengukuran 67
4. Perbaikan dan Peningkatan Mutu 67
v
BAB III STANDAR SPMI 69

A Luas Lingkup Standar SPMI 69


1. Standar Nasional Pendidikan 69
2. Standar Nasional Penelitian 144
3. Standar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat 148
4. Standar Kerjasama 152
5. Standar Kemahasiswaan dan Alumni 153
6. Standar Informasi dan Teknologi 159
Strategi Impelementasi Standar SPMI STKIP Siliwangi
B 161
Bandung

BAB IV FORMULIR SPMI - PT 163

REFERENSI

vi
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) SILIWANGI BANDUNG
TERAKREDITASI
JENJANG S1 JENJANG S2
PLS: No. 023/BAN-PT/Ak-XIII/S1/X/2010 PLS (S2) :No.033/BAN-PT/Ak-IX/S2/I/2012
PBS. Inggris: No. 020/BAN-PT/Ak-XIII/S1/X/2010 Pend. Matematika (S2): No. 243/BAN-PT/Ak-
IX/M/XII/2013
PBSS Indonesia: No. 387/SK/BAN-PT/Akred/S/X/2014 Alamat:
Pend. Matematika: No. 377/SK/BAN-PT/Akred/S/IX/2014 Jl. Terusan Jenderal Sudirman, Cimahi 40526,
PG-PAUD : 518/E/O/2014 Telp. (022) 6658680, Fax. (022) 6629913
email: stkipsiliwangi4341@yahoo.co.id, website:
stkipsiliwangi.ac.id

KETETAPAN
KETUA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) SILIWANGI BANDUNG
NOMOR : 01/SPMI/STKIP/I/2015
TENTANG
PENETAPAN BUKU KEBIJAKAN
SATUAN PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI)
SEKOLAH TINGGI KEGUIRUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) SILIWANGI BANDUNG

KETUA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


(STKIP) SILIWANGI BANDUNG

Menimbang :
1. Bahwa untuk melaksanakan peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan
tinggi di STKIP Siliwangi harus di kawal dengan Satuan Penjaminan Mutu
Internal (SPMI)
2. Bahwa Rencana Induk Pengembangan (RIP) STKIP Siliwangi Bandung Tahun
2004 - 2024, disusun, ditetapkan dan dilaksanakan dalam krangka
mempercepat proses Status STKIP Siliwangi menjadi Universitas Islam
Siliwangi (UNISI) smart and reliable campus;
3. Bahwa Buku Kebijakan SPMI dinilai perlu sebagai dasar pelaksanaan
penjaminan mutu yang terencana dan berkelanjutan

Mengingat :
1. Peraturan Pemerintah nomor 4 Tahun 2014: tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi yang telah ditetapkan
tanggal 30 Januari 2014 dan diundangkan pada tanggal 4 Februari 2014
2. Permendikbud nomor 154 tahun 2014: tentang Rumpun Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi serta Gelar Lulusan Perguruan Tinggi.
3. Permendikbud nomor 139 Tahun 2014: tentang Pedoman Statuta dan
Organisasi Perguruan Tinggi

vii
4. Permendikbud nomor 95 Tahun 2014: tentang Pendirian, Perubahan, dan
Pembubaran Perguruan Tinggi Negeri Serta Pendirian, Perubahan, dan
Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta.
5. Permendikbud nomor 92 Tahun 2014: tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Dosen
6. Permendikbud nomor 87 Tahun 2014: tentang Akreditasi Program Studi dan
Perguruan Tinggi
7. Permendikbud nomor 81 Tahun 2014: tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi
dan Sertifikat Profesi Perguruan Tinggi
8. Permendikbud nomor 50 Tahun 2014: tentang Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan Tinggi.
9. Permendikbud nomor 49 Tahun 2014: tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi (lengkap dengan lampirannya)
10. Permendikbud nomor 31 Tahun 2014: tentang Kerjasama Lembaga Pendidikan
Asing dengan Lembaga Pendidikan Indonesia
11. Permendikbud nomor 11 Tahun 2014: tentang Pengesahan fotokopi ijazah,
fotokopi sertifikat profesi, fotokopi surat keterangan pengganti ijazah/sertifikat
profesi, dan penerbitan surat keterangan pengganti ijazah/sertifikat profesi
lulusan perguruan tinggi
12. Edaran Direktur Kelembagaan dan Kerjasama nomor10313/E.E2/KL/2014:
tanggal 31 Des 2014 tentang Permohonan rekomendasi Kopertis bagi
pengusulan Pendirian dan Perubahan PTS serta Penambahan Prodi pada PTS
13. Edaran Direktur Kelembagaan dan Kerjasamanomor 8414/E.E2.3/KL/2014:
tanggal 29 Oktober 2014 perihal Pelaporan Akademi dan Sanksi.
14. Surat Direktur Kelembagaan dan Kerjasama6761/E2.2/KL/2014: tentang
Mekanisme Pengajuan Usulan Pendirian Perguruan Tinggi Baru dan
Perubahan Bentuk Perguruan Tinggi dan Pembukaan Prodi Baru
15. Surat edaran direktur jenderal pendidikan tinggi nomor 5923/E1.2/KP/2014:
tentang Pelaporan Data Dosen, Mahasiswa dan Kelembagaan pada PD-Dikti.
16. Surat edaran direktur jenderal pendidikan tinggi nomor4329/E1.1/KU/2014:
tentang Pejabat yang belum tercantum di Statuta Perguruan Tinggi.
17. Edaran Direktur Diktendik1206/E4.1/2014: tentang Usulan NIDN baru bagi
Dosen Non PNS Kemdikbud
18. Surat edaran direktur jenderal pendidikan tinggi nomor 887/E.E3/MI/2014:
tentang Penjelasan Linieritas Ilmu
19. Surat edaran direktur jenderal pendidikan tinggi nomor 696/E.E3/MI/2014:
tentang Linieritas Bidang Ilmu bagi Dosen
20. Surat edaran direktur jenderal pendidikan tinggi nomor526/E.E3/MI/2014:
Perihal Penjelasan tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi untuk Program
Pascasarjana (Perhitungan SKS Program Master dan Doktor).
21. Edaran Direktur Diktendiknomor 239/E4.1/2014: tentang Pelaksanaan Tes
TKDA dan TOEP bagi pengajuan NIDN baru
22. Surat edaran direktur jenderal pendidikan tinggi nomor194/E.E3/AK/2014:
Izin Penyelenggaraan dan Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi.

viii
M E M U T U S K A N
Menetapkan :

Pertama : Menetapkan Buku kebijakan SPMI STKIP Siliwangi Bandung


Kedua : Menugaskan TIM SPMI STKIP Siliwangi untuk mengendalikan mutu
pelaksanaan seluruh kegiatan di STKIP Siliwangi menuju smart and
reliable campus
Ketiga : Hal-hal yang belum diatur dalam ketetapan ini, akan diatur kemudian
Kelima : Ketetapan ini berlaku sejak ditetapkan, dengan ketentuan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam ketetapan ini akan
dilakukan perbaikan dan penyesuaian sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Cimahi
Pada tanggal 22 Januari 2015
Ketua

Dr. H. Heris Hendriana, M.Pd


NIP. 196909111994031001

ix
BAB I
KEBIJAKAN SPMI

A. Pendahuluan

1. Sejarah Singkat IKIP Siliwangi Bandung

Berdirinya STKIP Siliwangi Bandung berbeda dengan perguruan tinggi swasta


lainnya. IKIP Siliwangi Bandung tidak didirikan oleh sebuah yayasan yang sudah ada
sebelumnya, tetapi didirikan atas perintah Pangdam VI/Siliwangi pada tanggal 11 Maret
1986 sebagai persiapan berdirinya “UNIVERSITAS DUA PULUH MEI” (UNDAM) atau
“Universitas Islam Siliwangi” (UNISI). Dalam hal ini STKIP Siliwangi Bandung
melaksanakan Visi dan Misi Kodam III/Siliwangi sebagai wujud bakti dan balas budi
Siliwangi terhadap masyarakat Jawa Barat dan Banten.
Setelah STKIP Siliwangi Bandung berdiri dan eksis barulah mencari yayasan yang
menaungi. Pada saat itu STKIP Siliwangi Bandung menjatuhkan pilihannya pada
Yayasan Kartika Siliwangi yang pelaksanaannya dilakukan pada tanggal 1 April 1987
berdasarkan surat perintah Pangdam.
Pada tahun 2004 Yayasan Kartika Siliwangi dibubarkan seiring dengan
dikeluarkannya undang – undang nomor 34 tahun 2004 tentang larangan anggota
Tentara Nasional Indonesia berbisnis. Eksistensi STKIP Siliwangi Bandung tidak
terpengaruh oleh bubarnya yayasan, bahkan semakin berkembang. Karena peraturan
pemerintah yang mengharuskan sebuah PTS berada dalam naungan yayasan, maka
STKIP Siliwangi Bandung kembali mencari yayasan untuk menaunginya. Beberapa
orang pimpinan mengusulkan untuk merintis yayasan baru walaupun ada tidaknya
yayasan, STKIP Siliwangi Bandung bisa tetap berjalan.
Pada tahun 2008, STKIP Siliwangi Bandung menjatuhkan pilihannya kepada
Yayasan Kartika Jaya Siliwangi untuk menjadi yayasan yang menaungi STKIP Siliwangi
Bandung sampai sekarang.
Pada awal berdirinya yaitu tahun akademik 1986/1987 STKIP Siliwangi mulai
membuka 4 (empat) Program Studi yaitu : Program Studi PLS, Program Studi
Pendidikan Bahasa Inggris, Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan
Program Studi Pendidikan Matematika. Dalam menyelenggarakan administrasi STKIP
Siliwangi berkoordinasi dengan KOPERTIS Wilayah IV. Pada tanggal 10 Oktober 1986
keempat program studi di STKIP Siliwangi Bandung telah mendapat status terdaftar
dengan nomor SK: 063/10/1987.
Pada tahun akademik 2009, 2012 dan 2014 STKIP Siliwangi menambah jumlah
program studi Magister Pendidikan Luar Sekolah (2009), Magister Pendidikan
Matematika (2012) dan PG-PAUD (2014). Saat ini STKIP Siliwangi Bandung memiliki 7
Program Studi dan memiliki peringkat akreditasi “B”.
Peringkat akreditasi diatas menjadi dasar bagi kami untuk melakukan perubahan
bentuk dari Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung
menjadi Institut Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Siliwangi Bandung. Keyakinan
kami ini didukung oleh peranan tim SPMI yang sangat konsisten dalam melakukan
perbaikan – perbaikan dalam mutu pengelolaan perguruan tinggi, khususnya kegiatan
tridharma perguruan tinggi.

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 1


2. Rancangan Visi, Misi dan Tujuan IKIP Siliwangi Bandung

Penyusunan rancangan visi, misi dan tujuan IKIP Siliwangi Bandung disusun
melalui proses ‘bottom-up’ dengan mekanisme sebagai berikut:
a. Visi, misi, dan tujuan IKIP Siliwangi Bandung terlebih dahulu dirumuskan dalam
rapat internal senat akademik sekaligus menyusun usulan perubahan bentuk dari
STKIP Siliwangi Bandung menjadi IKIP Siliwangi Bandung. Rumusan tersebut
merupakan hasil kajian dari laporan evaluasi SPMI selama ini ditambah dengan
masukan dari perwakilan dosen tetap program studi, pimpinan program studi, guru
besar, user/stakeholders, dan tenaga kependidikan.
b. Visi, misi, dan tujuan yang telah disetujui dalam senat akademik diajukan kepada
pimpinan yayasan.
c. Pihak yayasan bersama senat akademik perubahan bentuk ke IKIP Siliwangi
Bandung mengkaji semua usulan visi, misi dan tujuan tersebut, kemudian
mengesahkan visi, misi dan tujuan IKIP Siliwangi Bandung tersebut.
d. Senat akademik perubahan bentuk ke IKIP Siliwangi Bandung merekomendasikan
untuk mensosialisasikan visi, misi dan tujuan yang telah disahkan kepada seluruh
sivitas akademika perubahan bentuk ke IKIP Siliwangi Bandung

Visi, Misi dan tujuan perubahan bentuk ke IKIP Siliwangi Bandung yang telah
disyahkan oleh yayasan adalah sebagai berikut:

a. Visi IKIP Siliwangi Bandung


Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang unggul dan berdaya saing nasional
dalam mutu dan pengembangan inovasi pembelajaran sekolah dan luar sekolah pada
tahun 2024

b. Misi IKIP Siliwangi Bandung


Dalam merealisasikan visinya, IKIP Siliwangi Bandung memiliki misi sebagai
berikut:
1) Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran untuk menghasilkan tenaga
pendidik yang professional dalam bidang Pendidikan Bahasa Indonesia,
Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan matematika dan Pendidikan Luar
Sekolah, Pendidikan Guru PAUD, Bimbingan dan Konseling serta Pendidikan
Guru Sekolah Dasar serta memiliki kompetensi berdaya saing global yang unggul
di bidang pendidikan sesuai kebutuhan jalur, jenjang dan jenis pendidikan.
2) Melakukan penelitian-penelitian di bidang Pendidikan Bahasa Indonesia,
Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan matematika dan Pendidikan Luar
Sekolah, Pendidikan Guru PAUD, Bimbingan dan Konseling serta Pendidikan
Guru Sekolah Dasar yang berorientasi kepada pengembangan ilmu dan teknologi
untuk mengembangkan pembelajaran di sekolah dan luar sekolah, sehingga
menghasilkan proses pembelajaran yang bermutu dan relevan dengan harapan
dan kebutuhan masyarakat di era globalisasi.
3) Melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat secara professional
yang merupakan penjabaran dan wujud bakti Kodam III/Siliwangi terhadap
masyarakat Jawa Barat dan Banten melalui penyebarluasan dan penerapan ilmu
Pendidikan Bahasa Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan
matematika dan Pendidikan Luar Sekolah, Pendidikan Guru PAUD, Bimbingan
dan Konseling serta Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

2 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


4) Mengembangkan dan mengokohkan jejaring kemitraan dengan stakeholder,
user, perguruan tinggi lain dan lembaga-lembaga pada tingkat lokal dan nasional
untuk memantapkan optimalisasi fungsi dan peran IKIP Siliwangi Bandung.

c. Tujuan IKIP Siliwangi Bandung


Dalam merealisasikan visinya, IKIP Siliwangi Bandung memiliki Tujuan sebagai
berikut:
1) Menghasilkan tenaga pendidik Pendidikan Bahasa Indonesia, Pendidikan Bahasa
Inggris, Pendidikan matematika dan Pendidikan Luar Sekolah, Pendidikan Guru
PAUD, Bimbingan dan Konseling serta Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang
cakap serta trampil (akademik dan profesional) dalam berbagai kebutuhan
tenaga pembangunan nasional khususnya dalam bidang pendidikan yang mampu
mengikuti perkembangan IPTEK dan mampu bersaing di tingkat lokal, regional
dan nasional.
2) Menghasilkan tenaga pendidik professional dalam proses pembelajaran
Pendidikan Bahasa Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan
matematika dan Pendidikan Luar Sekolah, Pendidikan Guru PAUD, Bimbingan
dan Konseling serta Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang bermutu dan relevan
dengan harapan dan kebutuhan masyarakat di era globalisasi.
3) Menghasilkan tenaga pendidik yang mampu memecahkan masalah-masalah
dalam bidang pendidikan, sosial, budaya dan lain-lain dengan menggunakan ilmu
Pendidikan Bahasa Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan
matematika dan Pendidikan Luar Sekolah, Pendidikan Guru PAUD, Bimbingan
dan Konseling serta Pendidikan Guru Sekolah Dasar sebagai kekuatan moral yang
mandiri.
4) Menghasilkan tenaga pendidik yang dapat mengoptimalkan fungsi jejaring
kemitraan dan kerjasama dengan berbagai pihak terkait ditingkat lokal, nasional
dan internasional.

d. Nilai-nilai dasar IKIP Siliwangi


Nilai – nilai dasar IKIP Siliwangi Bandung merupakan keterpaduan antara nilai
keprawiraan Siliwangi dengan profesionalisme yang unggul dalam pendidikan.
Keprawiraan Siliwangi menegaskan terhadap seseorang untuk memiliki jiwa Siliwangi
dengan ilmu amaliah dan amal ilmiah. Profesionalisme seorang lulusan IKIP Siliwangi
akan memberikan kontribusi terhadap aplikasi setiap pekerjaan dan kehidupannya
sehari-hari yang menjunjung tinggi kebenaran dan kedisiplinan.
Memperhatikan nilai-nilai dasar tersebut, IKIP Siliwangi telah berkomitmen
untuk menghasilkan output berjiwa Siliwangi dan eksistensi dalam pendidikan. Para
lulusan tersebut dapat memberikan kontribusi besar terhadap tridharma perguruan
tinggi serta peningkatann mutu IKIP Siliwangi Bandung.
Nilai dasar IKIP Siliwangi menjadi dasar bagi IKIP Siliwangi dalam merumuskan,
merencanakan, mengelola serta melaksanakan kegiatan akademik, non akademik,
kelembagaan serta kemahasiswaan dalam penyelenggaraan pendidikan di IKIP
Siliwangi Bandung.

3. Latar Belakang Penyusunan


Seiring dengan perubahan lingkungan global (globalisasi) terjadilah perubahan
yang signifikan pada lingkungan Pendidikan Tinggi di Indonesia. Perubahan lingkungan
Pendidikan Tinggi ini lebih cepat dibandingkan dengan kemampuan Perguruan Tinggi

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 3


Nasional untuk meresponnya. Pasar dan persaingan pendidikan tinggi menjadi lebih
luas, baik pada sisi input maupun sisi output. Keadaan ini menunjukkan bahwa tuntutan
lingkungan dan persaingan pendidikan tinggi di Indonesia semakin kompleks dan
dinamis, padahal sumber daya yang dimiliki Perguruan Tinggi Nasional relatif beragam
dan terbatas.
Perguruan Tinggi di Indonesia, saat ini dan yang akan datang, menghadapi
permasalahan rendahnya tingkat kelayakan strategis yang bersumber dari adanya
kesenjangan antara tuntutan lingkungan dan persaingan dengan sumber daya
internalnya. Daya saing sejumlah Perguruan Tinggi di Indonesia dalam persaingan
pendidikan tinggi cenderung menurun sehingga mengancam keunggulan posisi dan
keberlanjutan Perguruan Tinggi yang bersangkutan.
Fenomena masalah di atas dihadapi juga oleh IKIP Siliwangi Bandung. Karena itu,
IKIP Siliwangi Bandung perlu meredefinisi strateginya yang difokuskan pada upaya
mengurangi kesenjangan antara tuntutan lingkungan dan persaingan dengan sumber
daya internalnya, sekaligus meningkatkan daya saingnya baik di pasar nasional maupun
internasional. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan perbaikan secara
berkelanjutan terhadap mutu sumber daya manusia, proses, dan fasilitas fisik melalui
suatu sistem penjaminan mutu yang memadai.
Dalam perspektif manajemen mutu, IKIP Siliwangi Bandung perlu mengendalikan
mutu kegiatan yang diselenggarakannya pada setiap tahapan dalam proses
pengelolaannya mencakup input, proses, output, dan kepuasan stakeholders.
Secara yuridis, tuntutan penjaminan mutu di atas merupakan implementasi dari
Undang-undang No 12 tahun 2012 tentang Perguruan Tinggi pasal 7 ayat 3 huruf c yaitu
tugas dan wewenang Menteri atas penyelenggaraan Pendidikan Tinggi mengenai
penjaminan mutu, relevansi, keterjangkauan pemerataan yang berkeadilan, dan akses
Pendidikan Tinggi secara berkelanjutan. Demikian juga terdapat pada Permendikbud
No. 49 Tahun 2014 tentang Standar Pendidikan Tinggi pasal 3 ayat 1 dan 2
Permendikbud No. 50 Tahun 2014 tentang SPM Dikti, dan Peraturan Presiden No 13
Tahun 2015 tentang Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
Perbaikan mutu pendidikan secara berkelanjutan (continuous quality
improvement) di IKIP Siliwangi Bandung perlu dilakukan dalam kerangka manajemen
mutu, baik atas inisiatif sendiri (internally driven) dan atau melibatkan pihak eksternal.
Pendekatan penjaminan mutu tersebut penting agar IKIP Siliwangi Bandung dapat
mengelola sumber daya secara optimal untuk menjamin mutu layanan akademik bagi
mahasiswa dan menjamin akuntabilitas IKIP Siliwangi Bandung terhadap stakeholder.
Disamping itu, untuk terlaksananya capaian rencana induk pengembangan IKIP
Siliwangi Bandung secara efektif dan efisien menuju excellent campus 2029.
Dalam strategi Pengembangan Pendidikan Tinggi, Rencana Induk Pengembangan
IKIP Siliwangi Bandung yang menjadi rujukan dasar utama SPMI untuk :

a. Desentralisasi Otoritas dan Pemberian Otonom yang Lebih Luas Kepada


Institusi
Pemberian otonomi yang lebih luas kepada setiap institusi akan mampu
mengembangkan diri sesuai dengan konteksnya dan berkontribusi untuk meningkatkan
daya saing bangsa. Program-program pengembangan akan secara sistematis dan
terprogram dikembangkan berdasarkan prinsip pemberian otonomi yang lebih luas
kepada setiap institusi.

4 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


b. Akselerasi Regulasi Peraturan Pemerintah
Seiring dengan berlakunya masyarakat ekonomi asean (MEA) dan menuju
Indonesia Emas, peraturan pemerintah tentang pengelolaan perguruan tinggi swasta
terus bergulir. Demikian pula peraturan-peraturan tentang pengelolaan pendidik dan
tenaga kependidikan. IKIP Siliwangi sebagai lembaga penghasil tenaga pendidik dan
tenaga kependidikan memiliki kewajiban moral yang mengikat untuk meningkatkan
kualitas pengelolaannya dengan melaksanakan regulasi aturan secara terukur dan
sistemis.

c. Pengembangan Quality Assurance Campus


Sebagai landasan Quality Assurance Campus, IKIP Siliwangi Bandung merujuk
kepada dua standar penjaminan mutu, yaitu internal dan eksternal. Penjaminan mutu
internal yaitu dibentuknya Sistem Penjaminan Mutu Internal IKIP Siliwangi Bandung,
sedangkan dalam hal penjaminan mutu eksternal yaitu proses akreditasi melalui Badan
Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).

d. Grand Desain Pengembangan Kampus IKIP Siliwangi Bandung


Rencana Induk Pengembangan (RIP) IKIP Siliwangi Bandung menjadi landasan
capaian pada kinerja sivitas akademika. Untuk efisiensi dan ketercapaian setiap periode
maka diperlukan standar mutu yang didasari oleh RIP tersebut. Rencana Induk
Pengembangan IKIP Siliwangi Bandung menjadi dasar dalam penyusunan standar SPMI
IKIP Siliwangi Bandung.

e. Perguruan Tinggi Sehat


Desentralisasi otoritas dengan memberikan otonomi yang lebih luas kepada
institusi dapat dilaksanakan apabila setiap institusi memiliki organisasi serta
manajemen internal yang sehat dan memenuhi syarat. Kemampuan intitusi pendidikan
tinggi untuk berkontribusi kepada peningkatan daya saing bangsa hanya dapat
dilakukan oleh suatu organisasi yang sehat, maka program pengembangan harus
dirancang untuk memberikan dorongan bagi tumbuhnya kapasitas organisasi dalam
kerangka otonomi dan desentralisasi.
IKIP Siliwangi Bandung melaksanakan tata kelola perguruan tinggi yang mengacu
pada Undang-undang Pendidikan Tinggi nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi untuk melaksanakann perubahan bentuk dengan kriteria sebagai berikut:
1) Memiliki izin pembukaan program studi dari Kemendikbud dan terakreditasi
oleh BAN-PT;
2) Memiliki Rencana Induk Pengembangan (RIP)
3) Memiliki Statuta Perguruan Tinggi;
4) Memiliki Rencana Strategis Perguruan Tinggi;
5) Memiliki dan menjalankan standar dalam bidang akademik dan non-akademik;
6) Melaporkan kegiatan proses pembelajaran seluruh program studi setiap
semester ke Pangkalan Data Pendidikan Tinggi Ditjen Dikti, Kemendikbud;
7) Tidak menyelenggarakan kegiatan pembelajaran dalam suatu program studi
tanpa izin dari Kemdikbud, termasuk kelas jauh;
8) Tidak menyelenggarakan kegiatan pembelajaran berupa tatap muka lebih dari 8
jam per hari untuk seorang mahasiswa;
9) Diselenggarakan oleh yayasan, perkumpulan, persyarikatan, atau badan hukum
nirlaba sejenis yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang (bagi
perguruan tinggi swasta), dan

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 5


10) Tidak sedang konflik kelembagaan, baik secara internal maupun eksternal
perguruan tinggi.

Bagi dunia pendidikan, perubahan politik, ekonomi, sosial, budaya, ilmu


pengetahuan teknologi dan seni merupakan tantangan yang amat kompleks dan saling
berkaitan. Dalam menghadapi tantangan global, tugas IKIP Siliwangi Bandung semakin
berat karena selain harus memenuhi tuntutan lokal dan nasional, juga harus berusaha
memenuhi tuntutan lokal yang mampu bersaing di tingkat regional dan global. Oleh
karena itu, pendidikan di IKIP Siliwangi Bandung, selain harus mampu memberikan
pelayanan pedagogik, keilmuan dan profesionalisme untuk memenuhi kebutuhan
individu peserta didik, juga harus mampu memberikan pencerahan bagi kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Untuk menghadapi tantangan tersebut, IKIP Siliwangi Bandung harus
mengembangkan Rencana Induk Pengembangan (RIP), rencana strategis (Renstra)
untuk jangka waktu lima tahun, yang dimulai pada tahun 2014-2019, 2019-2024, dan
2024-2029 seperti yang tercantum dalam Rencana Induk Pengembangan (RIP) IKIP
Siliwangi Bandung untuk jangka waktu 15 tahun. Rencana tersebut disusun dengan
memperhatikan hasil evaluasi pelaksanaan Rencana Strategis sebelumnya dan hasil-
hasil analisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman serta transisi budaya
korporasi yang ada saat ini. Selanjutnya, dikembangkan kebijakan, strategi, program
kerja, dan indikator kinerjanya dengan standar mutu nasional tanpa mengabaikan
kemungkinan penerapan standar internasional.
Isu mutu dalam Rencana Strategis (Renstra) IKIP Siliwangi Bandung 2014-2029
yang tercantum dalam RIP mendapat perhatian penting. Dalam hal ini prioritas
pengembangan IKIP Siliwangi Bandung selama lima tahun ke depan difokuskan pada
peningkatan mutu, akses, dan daya saing dalam penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan
Tinggi, serta pengembangan STKIP Siliwangi Bandung menjadi IKIP Siliwangi Bandung
dalam jangka waktu 15 tahun ke depan. Oleh karena itu, penyelenggaraan manajemen
mutu merupakan necessary condition bagi perubahan bentuk ke IKIP Siliwangi Bandung
dalam melaksanakan seluruh kegiatan dari proses pengelolaan agar dapat bersaing dan
mencapai kepeloporan dan keunggulan posisional di tingkat nasional, internasional,
bahkan global tanpa mengabaikan tanggung jawab lokal.
IKIP Siliwangi Bandung menentukan dan merumuskan standar mutunya melalui
analisis sistemik terhadap komponen-komponen sistem penyelenggaraan pendidikan
tinggi yang mencakup masukan, proses, keluaran, dan dampak.

4. Tujuan dan Sasaran Penyusunan


a. Tujuan
- IKIP Siliwangi memiliki dasar / pijakan dalam melaksanakan penjaminan
mutu
- IKIP Siliwangi memiliki alur yang jelas dalam melaksanakan seluruh kegiatan
yang menghasilkan pengakuan dari yang berkepentingan
- IKIP Siliwangi ingin menjadi perguruan tinggi yang menghasilkan output
bermutu
- IKIP Siliwangi ingin menjadi salah satu perguruan tinggi yang dipercaya dan
menjadi mitra Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) dalam
melaksanakan penyelenggaraan, pengelolaan pendidikan tinggi
- IKIP Siliwangi ingin menjadi perguruang tinggi terkemuka di Indonesia
- IKIP Siliwangi ingin menjadi pilihan utama bagi masyarakat indonesia

6 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


b. Sasaran
- Civitas Akademika IKIP Siliwangi
- Seluruh bagian yang melaksanakan kegiatan secara administrattif
- Seluruh program studi yang ada di IKIP Siliwangi
- Tenaga pendidik di IKIP Siliwangi sebagai instrumental input
- Unsur Penunjang kegiatan akademik IKIP Siliwangi sebagai instrumental
input
- Proses pembelajaran
- Kurikulum dan Evaluasi Pembelajaran
- Tridharma Perguruan Tinggi
- Mahasiswa sebagai input IKIP Siliwangi
- Para lulusan IKIP Siliwangi sebagai output
- Stakeholders sebagai environmental input
- Masyarakat sebagai environmental input

5. Luas Lingkup Kebijakan SPMI

Pada dasarnya mutu pendidikan tinggi berkaitan dengan pencapaian tujuan


pendidikan dan kompetensi lulusan yang telah ditetapkan oleh institusi pendidikan
tinggi di dalam rencana strategisnya atau kesesuaian tujuan dan kompetensi dengan
standar yang telah ditetapkan. Sementara itu penjaminan mutu berkaitan dengan
keseluruhan aktivitas dalam suatu sistem untuk memastikan bahwa mutu produk atau
layanan yang dihasilkan itu konsisten dan sesuai dengan yang direncanakan atau
ditetapkan.
Secara umum penjaminan mutu pendidikan tinggi merupakan proses penetapan
dan pemenuhan standar mutu pengelolaan pendidikan tinggi secara konsisten dan
berkelanjutan (continuous quality improvement), sehingga seluruh stakeholders
memperoleh kepuasan (stakeholders satisfaction).
Sehubungan dengan konsep penjaminan mutu di atas, IKIP Siliwangi Bandung
harus mampu merencanakan, melaksanakan, mengendalikan mutu, dan pengembangan
baik untuk setiap satuan kegiatan pada setiap butir mutu maupun untuk seluruh
kegiatan dalam proses bisnis yang diselenggarakannya.
Kegiatan penjaminan mutu di IKIP Siliwangi Bandung akan dilaksanakan
berdasarkan Surat Keputusan rektor IKIP Siliwangi Bandung tentang Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga mengenai Penjaminan Mutu Internal, hal – hal yang
tercantum dalam Surat Keputusan tersebut akan ditegaskan:
a. Pimpinan IKIP Siliwangi Bandung melaksanakan penjaminan mutu untuk
memenuhi Standar Nasional Pendidikan secara konsisten dan berkelanjutan sebagai
wujud akuntabilitas publik IKIP Siliwangi Bandung kepada pihak-pihak yang
berkepentingan.
b. Penjaminan mutu dilakukan secara berkelanjutan oleh seluruh unit unsur pelaksana
dan penunjang IKIP Siliwangi Bandung dan atau dibantu lembaga lain.
c. Mutu sebagaimana dimaksud ayat (1) dan ayat (2) dijamin dengan memperhatikan:
1) pelaksanaan visi, misi, dan tujuan IKIP Siliwangi Bandung secara nyata;
2) ketanggapan IKIP Siliwangi Bandung terhadap kebutuhan dan aspirasi pihak-
pihak yang berkepentingan;
3) kesesuaian penyelenggaraan IKIP Siliwangi Bandung dengan Standar Nasional
Pendidikan;

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 7


4) kesesuaian penyelenggaraan IKIP Siliwangi Bandung dengan standar mutu
internasional.
d. Lembaga lain seperti yang dimaksud dalam ayat (2) dapat berupa Satuan
Penjaminan Mutu (SPM) atau lembaga lainnya; Tatanan kelembagaan, tugas pokok,
fungsi, dan kewenangannya akan diatur dalam keputusan Rektor IKIP Siliwangi
Bandung dengan persetujuan Senat Akademik.
e. Keberhasilan penjaminan mutu dinilai dengan akreditasi yang menentukan
kelayakan program studi.
f. Akreditasi wajib bagi setiap program studi yang dilaksanakan oleh Badan Akreditasi
Nasional (BAN PT) dan atau badan akreditasi lainnya yang ditentukan oleh
peraturan perundang-undangan.
g. Ketentuan tentang program pelaksanaan penjaminan mutu akan diatur lebih lanjut
dalam Keputusan Rektor IKIP Siliwangi Bandung dengan persetujuan Senat
Akademik.

Selanjutnya, ketetapan ihwal penjaminan mutu IKIP Siliwangi Bandung tersebut


dilaksanakan melalui proses atau tahapan kegiatan sebagai berikut:
a. Menyusun standar atau sasaran mutu yang dituangkan dalam rencana mutu IKIP
Siliwangi Bandung untuk setiap periode mutu. Penyusunan standar atau sasaran
mutu ini didasarkan pada rencana strategis IKIP Siliwangi Bandung;
b. Setiap unit kerja menyusun standar turunan mutu unit kerja yang bersangkutan dan
standar atau sasaran mutu setiap kegiatan untuk setiap butir mutu pada setiap
periode mutu;
c. Setiap unit kerja menyusun mekanisme kegiatan untuk setiap satuan kegiatan yang
dituangkan dalam prosedur operasional standar (standard operational procedure);
d. Setiap unit kerja melaksanakan penjaminan mutu kegiatan yang diselenggarakannya
dengan melaksanakan prosedur operasional standar (standard operational
procedure) kegiatan itu;
e. Setiap unit kerja melaksanakan pengendalian mutu kegiatan yang
diselenggarakannya dengan melakukan evaluasi atau pengukuran hasil kegiatan
dengan standar atau sasaran mutu yang telah ditetapkan. Hasil kegiatan evaluasi
atau pengukuran ini kemudian ditindaklanjuti dengan tindakan perbaikan mutu
secara berkelanjutan (continuous quality improvement);

Melaksanakan evaluasi mutu untuk setiap periode mutu yang difokuskan pada
audit implementasi sistem penjaminan mutu dan audit tingkat ketercapaian standar
atau sasaran mutu IKIP Siliwangi Bandung dan atau unit kerja di lingkungan IKIP
Siliwangi Bandung. Kegiatan audit mutu ini dilaksanakan oleh Satuan Penjaminan Mutu
Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung
Penjaminan mutu IKIP Siliwangi Bandung secara internal dikoordinasikan/
difasilitasi oleh Satuan Penjaminan Mutu (SPM) IKIP Siliwangi Bandung dan secara
eksternal penjaminan itu melibatkan Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Tinggi
(BAN-PT) dan atau lembaga lain yang kompeten. Penjaminan mutu tersebut dapat
digambarkan seperti berikut :

8 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


MUTU
IKIP SILIWANGI
BANDUNG

Penjaminan Internal Penjaminan Ekternal


(STKIP Siliwangi Bandung) (BAN-PT/Lembaga lain)

Gambar 1
Penjaminan mutu IKIP Siliwangi Bandung
Secara Eksternal dan Internal

6. Organisasi Penjaminan Mutu IKIP Siliwangi Bandung


Organisasi penjaminan mutu IKIP Siliwangi Bandung selain bersifat inheren
dalam proses manajemen program studi juga dibentuk Lembaga Penjaminan Mutu
(LPM) yang merupakan alat manajemen IKIP Siliwangi Bandung yang akan bertanggung
jawab kepada Rektorat IKIP Siliwangi Bandung. Organisasi penjaminan mutu IKIP
Siliwangi Bandung mencakup tingkat lembaga dan tingkat unit kerja yang terdiri dari
unsur pelaksana akademik, unsur pelaksana administrasi, dan unsur penunjang
(perpustakaan, laboratorium, workshop, studio, unit pelaksana teknis, sekolah
laboratorium, dan lainnya) yang dibentuk oleh Rektor.

a. Tingkat Institusi

Unsur-unsur organisasi penjaminan mutu di tingkat institusi terdiri atas ketua


dibantu oleh seorang sekretaris atas dasar ketentuan norma-norma, standar mutu dan
kebijakan akademik yang ditetapkan oleh senat Institusi. Ketua menetapkan peraturan,
kaidah dan tolok ukur penyelenggaraan kegiatan akademik secara umum.
Pengembangan, penerapan dan evaluasi peningkatan mutu akademik di semua unit
kerja.

b. Tingkat Unit Kerja

Organisasi penjaminan mutu di tingkat unit kerja melibatkan unsur di setiap unit
kerja, yang meliputi ketua, sekretaris dan anggota di masing-masing unit. Di dalamnya
terdiri atas Satuan Penjaminan Mutu (SPM) dan Satuan Audit Internal (SAI). Tugas SAI
yang berkaitan dengan penjaminan mutu tingkat unit kerja IKIP Siliwangi Bandung,
antara lain:
1) menyusun kebijakan setiap unit kerja;
2) menyusun kebijakan penilaian setiap unit kerja;
3) merumuskan norma dan tolok ukur penyelenggaraan setiap unit;
4) merumuskan peraturan pelaksanaan kebebasan akademik, kebebasan mimbar
akademik, dan otonomi keilmuan;
5) memberikan masukan kepada pimpinan dalam penyusunan Rencana Strategis
serta Rencana Kerja dan Anggaran;

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 9


6) melakukan pengawasan mutu akademik dalam penyelenggaraan setiap unit kerja;
dan
7) merumuskan tata tertib kehidupan yang edukatif, ilmiah, dan religious setiap unit
kerja.

c. Struktur Organisasi Lembaga Penjaminan Mutu

Unsur-unsur organisasi penjaminan mutu di tingkat lembaga terdiri atas Ketua


Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) atas dasar ketentuan norma-norma, standar mutu
dan kebijakan akademik yang ditetapkan oleh senat lembaga. Ketua menetapkan
peraturan, kaidah dan tolok ukur penyelenggaraan kegiatan akademik secara umum.
Pengembangan, penerapan dan evaluasi peningkatan mutu akademik di semua unit
kerja.
Untuk melaksanakan tugas dan fungsi di atas maka disusun struktur
organisasi lembaga penjaminan mutu sebagai berikut:

Rektor

Wakil Rektor 1, 2 dan 3

Staf SPMI Audit Internal


Administrasi

UPM PRODI

Divisi Divisi Divisi


Eksplorasi Data Pengembangan monitoring dan
Dokumen evaluasi internal

1. Penetapan
2. Pelaksanaan
3. Pengendalian
4. Evaluasi
5. Peningkatan

Bagan 1. Organisasi Sistem Penjamin Mutu Internal

Lembaga penjaminan mutu beranggotakan: ketua, sekretaris, staf administrasi


dan dosen perwakilan program studi. Lembaga penjaminan mutu (LPM) dibentuk
berdasarkan Surat Keputusan (SK) Rektor IKIP Siliwangi Bandung. Adapun tugas–

10 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


tugas yang harus dilaksanakan oleh anggota Lembaga Penjamin Mutu adalah sebagai
berikut:
1) Mengembangkan Sistem Penjaminan Mutu (SPM) secara keseluruhan di IKIP
SIliwangi Bandung, termasuk penyusunan perangkat yang diperlukan dalam rangka
pelaksanaannya.
2) Membantu Ketua LPM dalam monitoring, evaluasi serta audit pelaksanaan
Sistem Penjaminan Mutu (SPM) di lingkungan IKIP SIliwangi Bandung, dan
melaporkan secara berkala pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu (SPM) kepada
Rektor IKIP Siliwangi Bandung.

Ketua dan sekretaris Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) bertanggungjawab


dalam penyelenggaraan penjaminan mutu akademik. Pimpinan Lembaga penjaminan
mutu juga berkewajiban untuk memberikan laporan secara periodik kepada pimpinan
lembaga mengenai perkembangan pelaksanaan penjaminan mutu akademik.
Divisi bidang audit mutu akademik bertanggungjawab dalam pelaksanaan audit
mutu akademik di tingkat lembaga dan program studi. Di bawah bidang ini, terdapat
pool of auditors yang akan berperan dalam aktivitas audit yang dilaksanakan secara
periodik berdasarkan pedoman prosedur audit mutu akademik.
Divisi bidang monitoring dan evaluasi bertanggungjawab melakukan
aktivitas monitoring dan evaluasi pada seluruh penerima hibah kompetitif.
Monitoring dan evaluasi dilakukan oleh tim monitoring evaluasi yang ditunjuk melalui
surat keputusan (SK) Rektor.
Divisi bidang sistem penjamin mutu internal bertanggungjawab dalam
pelaksanaan sistem penjamin mutu internal di tingkat lembaga dan unit kerja. Tim
sistem penjamin mutu internal berperan dalam aktivitas sistem penjamin mutu
internal yang dilaksanakan secara periodik berdasarkan pedoman sistem penjamin
mutu internal.

d. Mekanisme Penjaminan Mutu

Mekanisme penjaminan mutu pada tingkat lembaga dilaksanakan dengan


kerangka Plan–Do–Evaluate/Check–Improve/Action (PDCA). Pada tahap
perencanaan mekanisme yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1) Perencanaan program dan anggaran bersifat bottom up dengan
mengedepankan prinsip efektifitas, efisiensi, dan akuntabilitas.
2) Kebijakan akademik disusun dan disahkan oleh Senat Akademik sebagai
rujukan arah pengembangan kualitas akademik.
3) Pimpinan Lembaga di bawah koordinasi Rektor kemudian menyusun
Peraturan Akademik dan Standar Mutu Akademik sebagai representasi upaya
pemenuhan visi lembaga dengan merujuk pada kebijakan akademik.
4) Lembaga Penjaminan Mutu menyusun Pedoman Mutu Akademik yang
menunjukkan hubungan antara kebijakan mutu akademik, standar mutu
akademik, atau tujuan mutu (quality objectives), tujuan institusi di bidang
akademik, serta berbagai prosedur dan organisasi yang dibutuhkan.
Pedoman mutu berfungsi untuk mengkoordinasikan, mengendalikan, dan
mengarahkan berbagai aktivitas dalam rangka mencapai standar mutu
akademik dan quality objectives.

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 11


5) Lembaga yang terkait, menyusun dan mengembangkan Pedoman Prosedur, yaitu
dokumen tertulis yang menjelaskan berbagai tahapan yang harus dilalui dalam satu
aktivitas tertentu. Lembaga di tingkat lembaga juga dapat mengembangkan
berbagai instruksi kerja dan dokumen pendukung lainnya sesuai dengan
kebutuhan di tingkat lembaga.
6) Pada tahap pelaksanaan, mekanisme yang berjalan berkaitan dengan
penjaminan mutu akademik, setiap unsur lembaga dan pelaksana lembaga
menjalankan program kerja sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran
Tahunan (RKAT).

Pada tahap evaluasi, setiap unsur di atas diwajibkan untuk melakukan fungsi
monitoring dan evaluasi secara internal dalam rangka pengendalian mutu program
kerja. Pada tahap improvement, setiap unsur wajib untuk menyusun rencana
tindak lanjut sebagai respon dari hasil monitoring dan evaluasi. Hasil monitoring dan
evaluasi serta rencana tindak lanjut tersebut wajib dilaporkan secara berkala pada
Rektor.

e. Pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu di Tingkat Lembaga

Dalam Sistem Penjaminan Mutu tingkat lembaga, organisasi yang


bertanggungjawab dalam mengkoordinasikan pelaksanaan sistem penjaminan mutu
akademik adalah Gugus Kendali Mutu (KM), yang didirikan atas Surat Keputusan (SK)
Rektor IKIP Siliwangi Bandung. Gugus Kendali Mutu secara umum memiliki tugas
pokok dan fungsi sebagai berikut.
1) Bersama pimpinan lembaga mengkoordinasikan aktivitas penjaminan mutu
akademik di tingkat lembaga.
2) Bersama pimpinan lembaga dan unsur lembaga lainnya menyusun sistem
dokumentasi mutu yang terdiri dari : (a) Kebijakan Mutu Akademik, (b)
Standar Mutu Akademik, (c) Pedoman Mutu Akademik, (d) Pedoman
Prosedur Akademik, (e) Instruksi Kerja, (f) Formulir dan Dokumen pendukung
lainnya, Satuan Penjaminan Mutu juga bertanggungjawab dalam
pengelolaan seluruh dokumen mutu di atas.
3) Mendukung pimpinan lembaga dan unsur lembaga lainnya dalam
menjalankan aktivitas dan program kerja dalam rangka pencapaian standar
mutu.
4) Mengkoordinasikan audit mutu akademik pada semua unit.
5) Membantu pimpinan lembaga dalam mengintegrasikan improvement plan milik
unit ke dalam program kerja tahunan lembaga sebagai tindak lanjut audit unit
oleh lembaga.
6) Bersama pimpinan lembaga dan unsur lembaga lainnya menyusun
improvement plan sebagai tindak lanjut dari audit mutu akademik lembaga oleh
lembaga dan mengkoordinasikan pelaksanaan improvement plan.

f. Struktur Organisasi Unit Kendali Mutu

Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Lembaga Kendali Mutu, maka lembaga
dapat mengembangkan struktur organisasi Lembaga Kendali Mutu yang terdiri dari
seorang ketua, sekretaris dan anggota.

12 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


Tugas Pokok Lembaga Kendali Mutu Lembaga adalah melakukan penjaminan
internal mutu akademik di lembaga untuk:
1) Kepatuhan terhadap kebijakan akademik, standar akademik, peraturan
akademik serta manual mutu akademik.
2) Kepastian bahwa setiap mahasiswa memiliki pengalaman belajar sesuai
dengan spesifikasi program studi.
3) Kepastian bahwa lulusan memiliki kompetensi sesuai dengan yang
ditetapkan di setiap jurusan/program studi.
4) Fleksibilitas kurikulum untuk mengakomodasi minat setiap mahasiswa untuk
memprogram mata kuliah pilihan lintas jurusan/lembaga.
5) Relevansi program pendidikan dan penelitian dengan tuntutan masyarakat, dunia
kerja dan profesional.
6) Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk menjadi agen perubahan

Dalam melaksanakan jaminan mutu akademik di IKIP SIliwangi Bandung dibentuk


struktur fungsional organisasi penjaminan mutu. Struktur tersebut mencakup tingkat
lembaga dan program studi.
1) Unsur organisasi jaminan mutu akademik di tingkat Lembaga melibatkan
Pimpinan Lembaga, Ketua, Sekretaris, Anggota dan tenaga administrasi
2) Ketua bertanggungjawab atas terjaminnya mutu akademik di lembaga.
3) Untuk mempersiapkan Sistem Penjaminan Mutu Akademik (SPMA), maka
Lembaga membentuk Lembaga kendali mutu dengan Surat Keputusan Rektorat.
4) PKM membantu Ketua dalam peningkatan mutu akademik, untuk:
- penyusunan dokumen kebijakan, peraturan, standar dan manual
prosedur akademik
- penyusunan Laporan Evaluasi Diri Lembaga berdasarkan Laporan ke Pangkalan
Data Pendidikan Tinggi (PDPT) ke Dikti
- penyiapan Audit Internal Mutu Akademik (AIMA)
- peningkatan mutu lembaga berkelanjutan berdasarkan rumusan koreksi.
- PKM beranggotakan: Ketua, para dosen perwakilan Program Studi dan
mahasiswa yang ditunjuk.
- PKM melaporkan hasil audit kepada Pimpinan Lembaga
- Tindak lanjut atas laporan audit tersebut (termasuk permintaan tindakan
koreksi/PTK) dilaksanakan oleh Rektor.
- Ketua melakukan koordinasi tindaklanjut atas PTK, membuat keputusan dalam
batas kewenangannya serta memobilisasi sumberdaya di Lembaga untuk
melaksanakan keputusan tersebut.
- Setiap tahun Senat Lembaga menerima Laporan Evaluasi Diri serta
Laporan Audit Internal Mutu Akademik dari Rektor. Senat Lembaga akan
mempelajari kedua laporan tersebut dan menentukan kebijakan dan
peraturan baru di tingkat lembaga untuk peningkatan mutu pendidikan.

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 13


g. Deskripsi Tugas SPMI

Ketua:

Melaksanakan koordinasi, pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan


tugas yang dilaksanakan oleh staf SPMI Lembaga dan akan bertanggung jawab dalam
pelaksanaan tugas SPMI lembaga dan melaporkannya kepada Rektor IKIP Siliwangi
Bandung.

Sekretaris:

1) Membantu Ketua SPMI dalam perencanaan, koordinasi, pemantauan, evaluasi


dan pelaporan kegiatan berikut anggarannya
2) Bertanggung jawab dalam pelaksanaan surat-menyurat yang berkaitan dengan
SPMI Lembaga dan mengarsipkannya
3) Bertanggung jawab dalam perencanaan, pelaksanaan dan hasil agenda rapat
rutin, rapat koordinasi dan rapat evaluasi kegiatan
4) Menyusun konsep laporan kegiatan setiap semester
5) Bertanggung jawab kepada Ketua SPMI -Lembaga

Anggota

1) Mengembangkan SPMI Lembaga dan implementasinya


2) Mengembangkan Sistem Monevin pengelolaan PHK dan pelaporannya
3) Mengkoordinasikan Standarisasi Akreditasi PS S-1 maupun S-2
4) Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan terkait SPMI maupun Monevin
5) Mengembangkan Sistem Layanan Masyarakat
6) Melaksanakan Audit Sistem & Kepatuhan
7) Mengembangkan Dokumen Sistem Penjaminan Mutu
8) Mengembangkan Konsep Sistem Reward dan Early Warnin

h. Pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu di Tingkat Program Studi

Pada tingkat program studi, organisasi yang bertanggungjawab dalam


mengkoordinasikan pelaksanaan sistem penjaminan mutu akademik di tingkat program
studi adalah Unit penjaminan Mutu (UPM), yang didirikan atas Surat Keputusan (SK)
Rektor. Unit Penjaminan Mutu secara umum memiliki tugas pokok dan fungsi sebagai
berikut.
1) Bersama pimpinan program studi mengkoordinasikan aktivitas penjaminan
mutu akademik di tingkat program studi. Dan, bersama pimpinan program
studi menyusun spesifikasi program studi dan instruksi kerja serta dokumen
pendukung.
2) Bersama pimpinan program studi menyusun dokumen pelaporan kegiatan
semester ke Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDPT) Dikti.
3) Bersama pimpinan program studi melakukan segala persiapan untuk
kepentingan akreditasi atau re-akreditasi. Dan membantu pimpinan
program studi dalam menjalankan aktivitas dan program kerja dalam rangka
pencapaian standar mutu.

14 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


4) Bersama pimpinan program studi menyusun improvement plan sebagai
tindak lanjut dari audit mutu akademik yang dilakukan lembaga pada
program studi dan mengkoordinasikan serta melaporkan pelaksanaan
improvement plan.

i. Deskripsi Tugas UPM Program Studi

Ketua
1) Menyusun dokumen spesifikasi program studi, manual prosedur (SOP) akademik
dan instruksi kerja akademik
2) Melaksanakan koordinasi, pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas
yang dilaksanakan oleh anggota UPM
3) Bertanggung jawab dalam kegiatan rutin Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
4) Penyiapan Audit Internal Mutu (AIM)

Sekretaris
1) Membantu ketua UPM dalam menyusun dokumen spesifikasi program studi,
manual prosedur akademik dan instruksi kerja akademik
2) Membantu Ketua UPM dalam perencanaan, koordinasi, pemantauan, evaluasi
dan pelaporan kegiatan
3) Bertanggung jawab dalam pelaksanaan dan pengarsipan surat menyurat yang
berkaitan dengan UPM
4) Bertanggung jawab dalam perencanaan, pelaksanaan dan hasil agenda rapat
rutin, rapat koordinasi dan rapat evaluasi kegiatan
5) Melakukan koordinasi dengan SPMI Lembaga
6) Penyiapan Audit Internal Mutu (AIM)

Anggota
1) Bertanggung jawab mengumpulkan dokumen-dokumen pendukung yang
diperlukan dalam sistem penjaminan mutu seperti yang ditugaskan ketua tim
2) Membantu pekerjaan administrasi dan dokumentasi kegiatan harian dan notulensi
rapat UPM
3) Membantu pengelolaan database UPM
4) Membantu dan bertanggung jawab atas pekerjaan lain terkait tugas UPM

7. Istilah dan Definisi dalam Dokumen SPMI

Istilah yang digunakan dalam buku SPMI disusun untuk menghindari salah
pengertian dalam memahami istilah-istilah yang penting yang berkaitan dengan sistem
penjaminan mutu.
a. Mutu Pendidikan Tinggi adalah tingkat kesesuaian antara penyelenggaraan
pendidikan tinggi dengan standar pendidikan tinggi yang terdiri dari Standar
Nasional Pendidikan Tinggi dan Standar Pendidikan Tinggi.
b. Penjaminan Mutu adalah proses penetapan dan pemenuhan standar mutu
pengelolaan secara konsisten dan berkelanjutan sehingga konsumen, produsen, dan
pihak lain yang berkepentingan memperoleh kepuasan.
c. Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi adalah proses penetapan dan pemenuhan
standar mutu pengelolaan pendidikan tinggi secara konsisten dan berkelanjutan
sehingga stakeholders memperoleh kepuasan.

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 15


d. Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) adalah kegiatan sistemik penjaminan mutu
pendidikan tinggi secara otonom untuk mengendalikan penyelenggaraan pendidikan
tinggi secara berencana dan berkelanjutan.
e. Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) adalah kegiatan penilaian melalui
akreditasi untuk menentukan kelayakan Program Studi oleh lembaga akreditasi
mandiri dan Perguruan Tinggi oleh Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Tinggi
atas dasar kriteria yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
f. Manual Mutu adalah dokumen yang menjadi panduan implementasi manajemen
mutu Pusat Penjaminan Mutu IKIP Siliwangi Bandung untuk menunjukkan
kemampuan organisasi dalam menghasilkan produk dan layanan secara konsisten
sesuai dengan persyaratan pelanggan dan peraturan yang berlaku
g. Sistem Manajemen Mutu adalah sistem manajemen untuk mengarahkan dan
mengendalikan suatu organisasi yang berkaitan dengan mutu.
h. Mutu adalah keseluruhan karakteristik produk yang menunjukkankemampuannya
dalam memenuhi permintaan atau persyaratan yangditetapkan oleh Costomer
(Stakeholder) baik yang tersurat (dinyatakan dalam kontrak) maupun yang tersirat.
i. Manual Mutu adalah dokumen tingkat pertama yang menjadipanduan implementasi
manajemen mutu untuk menunjukkan kemampuan organisasi dalam menghasilkan
produk secara konsistensesuai dengan persyaratan pelayanan dan peraturan yang
berlaku.
j. Kebijakan mutu (quality policy) adalah pernyataan resmi manajemen puncak (top
management) mengenai tujuan dan arah kinerja mutu (quality performance)
organisasi. Pernyataan resmi ini harus terdokumentasi dan mencakup komitmen
untuk memenuhi persyaratan-persyaratan (requirements) dan secara
berkesinambungan meningkatkan efektifitas sistem manajemen mutunya.
k. Standar mutu adalah seperangkat tolok ukur kinerja sistem pendidikan yang
mencakup masukan, proses, hasil, keluaran serta manfaatpendidikan yang harus
dipenuhi oleh unit-unit kerja. Suatu standar mutu terdiri atas beberapa parameter
(elemen penilaian) yang dapat digunakan sebagai dasar untuk mengukur dan
menetapkan mutu dan kelayakan unit kerja untuk menyelenggarakan program-
programnya.
l. Sasaran Mutu (quality objective) adalah target yang terukur, sebagai indikator
tingkat keberhasilan dari tujuan yang telah ditetapkan selama waktu tertentu.
Sasaran mutu ditetapkan sesuai dengan persyaratan pelanggan dan kebijakan
organisasi.

B. Rincian Kebijakan

1. Tujuan dan Strategi SPMI

Secara umum tujuan penjaminan mutu pendidikan tinggi adalah untuk


merencanakan, mencapai, memelihara, mengevaluasi, dan meningkatkan mutu
pendidikan tinggi secara berkelanjutan. Dalam hal ini penjaminan mutu IKIP Siliwangi
Bandung bertujuan untuk merencanakan, mencapai, memelihara, dan meningkatkan
standar atau sasaran mutu IKIP Siliwangi Bandung secara berkelanjutan sesuai dengan
rencana strategis yang ditetapkan, serta memuaskan stakeholders. Dalam jangka
panjang, penjaminan mutu IKIP Siliwangi Bandung dilakukan untuk mewujudkan Visi

16 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


IKIP Siliwangi Bandung sebagai Perguruan Tinggi yang smart and reliable campus pada
tahun 2024
Untuk mencapai tujuan penjaminan mutu di atas, IKIP Siliwangi Bandung
merancang dan melaksanakan strategi penjaminan mutu yang mengacu pada pedoman
penjaminan mutu yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia, Direktorat Pendidikan Tinggi, dan Direktorat Pembelajaran dan
Kemahasiswaan. Penjaminan mutu IKIP Siliwangi Bandung dikoordinasikan oleh Rektor
IKIP Siliwangi Bandung melalui Satuan Penjaminan Mutu (SPM). Adapun strategi
penjaminan mutu IKIP Siliwangi Bandung adalah seperti diuraikan berikut:
a. Mengembangkan sistem penjaminan mutu IKIP Siliwangi Bandung dan perangkat
implementasinya;
b. Membangun dan meningkatkan komitmen pimpinan IKIP Siliwangi Bandung dan
seluruh unit kerja untuk melaksanakan penjaminan mutu setiap kegiatan yang
diselenggarakannya sesuai dengan sistem penjaminan mutu IKIP Siliwangi Bandung
dan model implementasinya;
c. Menetapkan sasaran atau standar mutu IKIP Siliwangi Bandung dan unit kerja di
lingkungan IKIP Siliwangi Bandung untuk setiap periode mutu;
d. Merancang organisasi dan mekanisme kerja penjaminan mutu IKIP Siliwangi
Bandung serta melaksanakannya secara konsisten;
e. Mengidentifikasi satuan kegiatan untuk setiap butir mutu pada setiap tahap dalam
proses bisnis IKIP Siliwangi Bandung, serta menetapkan kegiatan yang mutunya
dijaminkan;

2. Prinsip atau Asas-Asas Pelaksanaan SPMI

Pengendalian mutu dalam rangka penjaminan mutu pendidikan di IKIP Siliwangi


Bandung didasarkan pada prinsip berikut:
a. Quality First
Seluruh pikiran dan tindakan pimpinan pada berbagai tingkat organisasi dan atau
unit di IKIP Siliwangi Bandung harus memprioritaskan mutu.

b. Stakeholder-in
Seluruh pikiran dan tindakan pimpinan pada berbagai tingkat organisasi dan atau
unit di IKIP Siliwangi Bandung harus ditujukan pada kepuasan stakeholders.

c. The Next Process is Our Stakeholders


Setiap orang yang melaksanakan tugas dalam penyelenggaraan proses pendidikan
di IKIP Siliwangi Bandung harus menganggap pihak lain yang menggunakan hasil
pelaksanaan tugasnya sebagai stakeholder-nya. Yang harus dipuaskan.

d. Speak With Data


Setiap orang yang menyelenggarakan proses pendidikan di IKIP Siliwangi Bandung
dalam melakukan tindakan dan pengambilan keputusan harus didasarkan pada
hasil analisis data yang relevan.

e. Upstream Management
Seluruh pengambilan keputusan dalam penyelenggaraan proses pendidikan di IKIP
Siliwangi Bandung dilakukan secara partisipatif.

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 17


3. Manajemen SPMI

Untuk mencapai tujuan yang dirumuskan di atas, ditetapkan prioritas


pengembangan IKIP Siliwangi Bandung 5 tahun ke depan sebagai berikut:
a. Peningkatan status IKIP Siliwangi Bandung menjadi Perguruan tinggi sebagai pusat
kegiatan tridharma perguruan tinggi.
b. Peningkatan mutu Tri Dharma Perguruan Tinggi dan kemahasiswaan;
c. Modernisasi kampus dan fasilitas serta pengembangan jaringan ICT secara bertahap;
d. Penataan kelembagaan dan sistem manajemen dalam masa transisi IKIP Siliwangi
Bandung;
e. Pengembangan usaha;
f. Pengokohan kehidupan beragama;
g. Peningkatan kesejahteraan;
h. Peningkatan citra IKIP Siliwangi Bandung.

Implementasi prioritas pengembangan di atas didukung oleh strategi dasar berikut:


a. Kepemimpinan yang transparan, konsisten, dan mengutamakan kebersamaan.
b. Pengelolaan kelembagaan yang sinergis, efisien, dan produktif.
c. Profesionalisme dalam manajemen.
d. Partisipasi aktif, menyeluruh, dan terbuka melalui penguatan peran unit-unit dasar.
e. Jejaring dan kemitraan pada tingkat lokal, nasional, dan internasional.

4. Hubungan kebijakan dengan Statuta, RIP dan Renstra

a. Hubungan Kebijakan SPMI dengan STATUTA

Kebijakan penetapan SPMI mengacu pada Statuta IKIP Siliwangi Bandung yang
merupakan pedoman dasar pengelolaan pendidikan berdasarkan peraturan pemerintah
nomor 85 tahun 2008 tentang Pedoman Penyusunan Statuta.
Statuta merupakan anggaran dasar bagi perguruan tinggi dalam melaksanakan
Tridharma Perguruan Tinggi yang dipakai sebagai acuan untuk merencanakan,
mengembangkan program, dan menyelenggarakan kegiatan fungsional sesuai dengan
tujuan perguruan tinggi. Kebijakan SPMI sejalan dengan anggaran dasar pelaksanaan
Tridharma Perguruan Tinggi yang tercantum di dalam Statuta IKIP Siliwangi Bandung.
Statuta berisi dasar yang dipakai sebagai rujukan pengembangan peraturan
umum, peraturan akademik, dan prosedur operasional yang berlaku di IKIP Siliwangi
Bandung

b. Hubungan Kebijakan SPMI dengan RIP


Standar yang dirumuskan dalam SPMI harus sejalan dengan Rencana Induk
Pengembangan (RIP) IKIP Siliwangi Bandung yang direncanakan setiap lima tahun
untuk jangka waktu 20 tahun.
Pimpinan IKIP Siliwangi bersama-sama Tim SPMI menyusun SPMI yang mengacu
pada RIP dengan memuat unsur-unsur sebagai berikut: (a). rencana di bidang akademik
(b). rencana di bidang kesejahteraan seluruh civitas academika (c). rencana di bidang
sarana dan prasarana (d). rencana di bidang kerjasama (e). keselarasan dengan upaya
pencapaian visi dan misi IKIP Siliwangi Bandung, dan (f). jangka waktu pencapaian RIP.

18 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


Tahap-tahap Rencana Induk Pengembangan IKIP Siliwangi untuk 15 tahun meliputi
1) 2014-2019 Smart and Innovative Campus
2) 2019-2024 Reliable and Friendly Campus
3) 2024-2029 Exellent Campus

c. Hubungan Kebijakan SPMI dengan RENSTRA

Sasaran sistem penjaminan mutu internal (SPMI) harus ditetapkan dan


dituangkan dalam Rencana Strategis dan Rencana Kegiatan serta didukung oleh
Anggaran Tahunan masing-masing satuan kerja.
IKIP Siliwangi menyusun Rencana Strategis Lima Tahunan dengan melibatkan
unit-unit kerjanya dan pemangku kepentingan berdasarkan evaluasi diri, hasil audit,
dan benchmarking, serta mempertimbangkan masukan kelompok pemikir dari berbagai
program studi. Rencana Strategis tersebut menjadi acuan dalam penyusunan SPMI IKIP
Siliwangi.

C. Lingkup Penjaminan Mutu

1. Konsep Penjaminan Mutu


Pada dasarnya mutu lembaga Pendidikan Tinggi berkaitan dengan pencapaian
tujuan pendidikan dan kompetensi lulusan yang telah ditetapkan oleh Perguruan Tinggi
di dalam rencana strategis pendidikan tinggi yang bersangkutan atau kesesuaian tujuan
dan kompetensi dengan standar yang telah ditetapkan. Sementara itu penjaminan mutu
berkaitan dengan keseluruhan aktivitas dalam berbagai bagian dari suatu sistem untuk
memastikan bahwa mutu produk atau layanan yang dihasilkan itu konsisten dan sesuai
dengan yang direncanakan atau ditetapkan.
Secara umum penjaminan mutu Perguruan Tinggi merupakan proses penetapan
dan pemenuhan standar mutu pengelolaan Perguruan Tinggi secara konsisten dan
berkelanjutan sehingga seluruh stakeholders memperoleh kepuasan.
Sehubungan dengan konsep penjaminan mutu di atas, IKIP Siliwangi Bandung
harus mampu merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan mutu, baik untuk
setiap satuan kegiatan pada setiap butir mutu maupun untuk seluruh kegiatan dalam
proses pembelajaran yang diselenggarakannya.
Penjaminan mutu IKIP Siliwangi Bandung secara internal dikoordinasikan/
difasilitasi oleh Satuan Penjaminan Mutu (SPM) IKIP Siliwangi Bandung dan secara
eksternal penjaminan itu melibatkan Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Tinggi
(BAN-PT) dan atau lembaga lain yang kompeten. Penjaminan mutu tersebut dapat
digambarkan seperti berikut.

2. Standar dan Indikator Mutu


IKIP Siliwangi Bandung menentukan dan merumuskan standar mutunya melalui
analisis sistemik terhadap komponen-komponen sistem penyelenggaraan program studi
yang mencakup masukan, proses, keluaran, dan dampak.

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 19


3. Proses Penjaminan Mutu
Kegiatan penjaminan mutu di IKIP Siliwangi Bandung dilaksanakan berdasarkan
ketetapan Rektor tentang penetapan buku kebijakan, manual mutu, dan standar mutu
IKIP Siliwangi Bandung. Dalam ketetapan tersebut ditegaskan:
a. Rektor IKIP Siliwangi Bandung melaksanakan penjaminan mutu untuk memenuhi
Standar Nasional Pendidikan secara konsisten dan berkelanjutan sebagai wujud
akuntabilitas publik program studi kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
b. Penjaminan mutu dilakukan secara berkelanjutan oleh seluruh unit unsur pelaksana
dan penunjang dan atau dibantu lembaga lain.
c. Mutu sebagaimana dimaksud ayat (1) dan ayat (2) dijamin dengan memperhatikan:
1) pelaksanaan visi, misi, dan tujuan secara nyata;
2) ketanggapan lembaga terhadap kebutuhan dan aspirasi pihak-pihak yang
berkepentingan;
3) kesesuaian penyelenggaraan lembaga khususnya program studi dengan Standar
Nasional Pendidikan;
d. Lembaga lain seperti yang dimaksud dalam ayat (2) dapat berupa Satuan
Penjaminan Mutu (SPM) atau lembaga lainnya; tatanan kelembagaan, tugas pokok,
fungsi, dan kewenangannya diatur dalam keputusan ketua dengan persetujuan
Senat Akademik dan Dewan Audit.
e. Keberhasilan penjaminan mutu dinilai dengan akreditasi yang menentukan
program studi.
f. Akreditasi wajib bagi setiap program studi yang dilaksanakan oleh Badan
Akreditasi Nasional (BAN PT) dan atau badan akreditasi lainnya yang ditentukan
oleh peraturan perundang-undangan.
g. Ketentuan tentang program pelaksanaan penjaminan mutu diatur lebih lanjut dalam
keputusan Rektor dengan persetujuan Senat Akademik.

Selanjutnya, ketetapan ihwal penjaminan mutu IKIP Siliwangi Bandung tersebut


dilaksanakan melalui proses atau tahapan kegiatan sebagai berikut:
a. Menyusun standar atau sasaran mutu yang dituangkan dalam rencana mutu IKIP
Siliwangi Bandung untuk setiap periode mutu. Penyusunan standar atau sasaran
mutu ini didasarkan pada rencana strategis IKIP Siliwangi Bandung;
b. Setiap unit kerja menyusun standar mutu unit kerja yang bersangkutan dan standar
atau sasaran mutu setiap kegiatan untuk setiap butir mutu pada setiap periode
mutu;
c. Setiap unit kerja menyusun mekanisme kegiatan untuk setiap satuan kegiatan yang
dituangkan dalam prosedur operasional standar {standard operational procedure);
d. Setiap unit kerja melaksanakan penjaminan mutu kegiatan yang diselenggarakannya
dengan melaksanakan prosedur operasional standar (standard operational
procedure) kegiatan itu;
e. Setiap unit kerja melaksanakan pengendalian mutu kegiatan yang
diselenggarakannya dengan melakukan evaluasi atau pengukuran hasil kegiatan
dengan standar atau sasaran mutu yang telah ditetapkan. Hasil kegiatan evaluasi
atau pengukuran ini kemudian ditindaklanjuti dengan tindakan perbaikan mutu
secara berkelanjutan {continuous quality improvement);
f. Melaksanakan evaluasi mutu untuk setiap periode mutu yang difokuskan pada audit
implementasi sistem penjaminan mutu dan audit tingkat ketercapaian standar atau
sasaran mutu IKIP Siliwangi Bandung dan atau unit kerja di lingkungan IKIP

20 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


Siliwangi Bandung. Kegiatan audit mutu ini dilaksanakan oleh Lembaga Penjamin
Mutu (LPM) IKIP Siliwangi Bandung.

4. Landasan Kebijakan Manajemen Mutu

Landasan kebijkan mutu IKIP Siliwangi Bandung merujuk pada:


1) PP Nomor 13 Tahun 2015, tentang penyelenggaraan Pendidikan Tinggi
2) PP Nomor 04 Tahun 2014, tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan
Pengelolaan Perguruan Tinggi
3) PP Nomor 49 Tahun 2014, tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
4) Undang-undang Nomor 12 tahun 2012, tentang pendidikan tinggi
5) Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2015, tentang Kementerian Riset, Teknologi
dan Pendidikan Tinggi
6) Peraturan Presiden Nomor 08 Tahun 2012, tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
7) Permenristek & Dikti no. 2 Tahun 2016 tentang Perubahan Permenristekdikti
No.26 Tahun 2015 tentang Registrasi Pendidik pada Perguruan Tinggi, Lampiran
8) Permenristek & Dikti no. 51 Tahun 2015 tentang Tata Naskah Dinas di Lingkungan
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (membatalkan
Permenristekdikti no. 20 Tahun 2015)
9) Permenristek & Dikti no. 50 Tahun 2015 tentangPendirrian, Perubahan,
Pembubaran PTN dan Pendirian, Perubahan, Pencabutan Ijin PTS
10) Permenristek& Dikti no. 49 Tahun 2015: Kelas Jabatan di Lingkungan Kementerian
Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
11) Permenristek & Dikti no. 45 Tahun 2015 tentang Perubahan Permen No. 2 Tahun
2015 tentang Penerimaan Penerimaan Mahasiswa Baru Program Sarjana pada
PTN
12) Permenristek & Dikti no. 44 Tahun 2015 tentang Standard Nasional Pendidikan
Tinggi, lampiran
13) Permenristek & Dikti no. 43 Tahun 2015 tentang Penyampaian LHKPN di
Lingkungan Kemristekdikti
14) Permenristek & Dikti no. 26 Tahun 2015 tentang Registrasi Pendidik Pada
Perguruan Tinggi atau di SINI
15) Permenristek & Dikti no. 22 Tahun 2015 tentang biaya kuliah tunggal dan uang
kuliah tunggal pada PTN di lingkungn Kemenriste & Dikti, Lampiran 1, Lampiran 2
dan Lampiran 3 atau di SINI
16) Permenristek & Dikti no. 20 Tahun 2015 tentang Tata Naskah Dinas di Lingkungan
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Lampiran 1 , Lampiran 2 ,
Lampiran 3
17) Permenristek & Dikti no. 19 Tahun 2015 tentang Program Pembinaan Perguruan
Tinggi Swasta Tahun 2015
18) Permenristek & Dikti no. 15 Tahun 2015 tentang 15 tahun 2015 tentang Organisasi
dan Tata Kerja KemenRistekDikti
19) Permenristek & Dikti no. 14 Tahun 2015 tentang Panduan dan Pelaksanaan
Program Pengembangan Teknologi Industri Kementeritan Riset, Teknologi dan
Pendidikan Tinggi dan Lampiran
20) Permenristek & Dikti no. 13 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Kementerian
Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Tahun 2015-2019 dan Lampiran

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 21


21) Permenristek & Dikti no. 4 Tahun 2015 tentang Unit Layanan Pengadaan di
Lingkungan KemRistekDikti
22) Peraturan Pemerintah RI No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
23) Peraturan Pemerintah RI No.17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan
24) Peraturan Pemerintah RI No.66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah RI No.17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan
25) Pedoman Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi, Tahun 2003.
26) Pedoman Akreditasi Perguruan Tinggi dan Akreditasi Program Studi
27) Sarjana, Magister dan Doktor oleh Badan Akreditasi Nasional, 2010.
28) Visi, Misi dan Tujuan IKIP Siliwangi Bandung
29) Organisasi dan Tata Kerja (OTK) IKIP Siliwangi Bandung
30) Statuta IKIP Siliwangi Bandung
31) Rencana Strategis (Renstra) IKIP Siliwangi Bandung
32) Standar Nasional Indonesia (SNI) Sistem Manajemen Mutu (SMM) Badan
33) Standarisasi Nasional.
34) Dokumen Sistem Penjaminan Mutu Internal IKIP Siliwangi Bandung.

22 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


BAB II
MANUAL SPMI

A. Lingkup Manual Mutu

Manual mutu ini adalah dokumen yang menjadi panduan implementasi


manajemen mutu Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) IKIP Siliwangi Bandung untuk
menunjukkan kemampuan organisasi dalam menghasilkan produk dan layanan secara
konsisten sesuai dengan persyaratan pelanggan dan peraturan yang berlaku. Secara
garis besar Manual Mutu ini menjelaskan mengenai:
1. Lingkup Sistem Manajemen Mutu yang terkait dengan mandat utama Lembaga
Penjaminan Mutu dari Ketua seperti tertuang dalam dokumen Organisasi Tata
Kelola
2. Sistem Pengendalian Mutu IKIP Siliwangi Bandung
3. Organisasi Lembaga Penjamin Mutu IKIP Siliwangi Bandung
4. Kegiatan Lembaga Penjamin Mutu IKIP Siliwangi Bandung
5. Tanggung Jawab Manajemen
6. Pengelolaan Sumber daya Manusia
7. Realisasi Layanan
8. Pemantauan, Pengukuran, Analisis, dan Peningkatan Mutu

B. Tujuan Penetapan Manual Mutu

Tujuan ditetapkannya Manual Mutu ini adalah untuk:


1. Memberi arahan bagi manajemen dan personalia Lembaga Penjaminan Mutu IKIP
Siliwangi Bandung untuk menerapkan sistem yang efektif dalam rangka melakukan
perbaikan secara berkelanjutan terhadap kinerja untuk menjamin kepuasan
pelanggan.

2. Menyediakan panduan penyusunan bagi pengembangan system manajemen mutu


secara keseluruhan.
3. Memelihara kesesuaian penerapan sistem manajemen mutu yang memenuhi
persyaratan Standar Nasional.

C. Definisi Istilah Manual Mutu

1. Sistem Penjaminan Mutu adalah seluruh kegiatan terencana dan sistematis yang
dilaksanakan dengan menggunakan Sistem Manajemen Mutu untuk meyakinkan
bahwa suatu produk (hasil) akan memenuhi persyaratan tertentu.
2. Sistem Penjaminan Mutu Internal adalah sistem pengelolaan yang dirancang untuk
dapat menjamin mutu layanan dan hasil pendidikan tinggi sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan.
3. Sistem Manajemen Mutu adalah system manajemen untuk mengarahkan dan
mengendalikan suatu organisasi yang berkaitan dengan mutu.
4. Mutu adalah keseluruhan karakteristik produk yang menunjukkan kemampuannya
dalam memenuhi permintaan atau persyaratan yang ditetapkan oleh Costomer
(Stakeholder) baik yang tersurat (dinyatakan dalam kontrak) maupun yang tersirat.
5. Manual Mutu adalah dokumen tingkat pertama yang menjadi panduan implementasi

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 23


manajemen mutu untuk menunjukkan kemampuan organisasi dalam menghasilkan
produk secara konsisten sesuai dengan persyaratan pelayanan dan peraturan yang
berlaku.
6. Kebijakan mutu adalah pernyataan resmi manajemen puncak (top management)
mengenai tujuan dan arah kinerja mutu (quality performance) organisasi.
7. Pernyataan resmi ini harus terdokumentasi dan mencakup komitmen untuk memenuhi
persyaratan dan secara berkesinambungan meningkatkan keefektifan system
manajemen mutunya.
8. Standar mutu adalah seperangkat tolok ukur kinerja sistem pendidikan yang
mencakup masukan, proses, hasil, keluaran serta manfaat pendidikan yang harus
dipenuhi oleh unit-unit kerja.
9. Suatu standar mutu terdiri atas beberapa parameter (elemen penilaian) yang dapat
digunakan sebagai dasar untuk mengukur dan menetapkan mutu dan kelayakan unit
kerja untuk menyelenggarakan program-programnya.
10. Sasaran Mutu adalah target yang terukur, sebagai indikator tingkat keberhasilan dari
tujuan yang telah ditetapkan selama waktu tertentu.
11. Sasaran mutu ditetapkan sesuai dengan persyaratan pelanggan dan kebijakan
organisasi.
12. Pelanggan. Secara umum pelanggan adalah orang perorangan atau badan yang ikut
menerima atau menggunakan layanan Lembaga Penjaminan Mutu IKIP Siliwangi
Bandung
13. Unit Pelaksana Akademis terdiri dari program studi.
14. Unit Kerja Penunjang Pelaksana Akademik terdiri dari bagian dan unit pelaksana
teknis lainnya.
15. Standar Operaasional Prosedur (SOP) merupakan dokumen yang berisi tata cara
untuk menjalankan suatu proses. SOP digambarkan sebagai suatu aliran langkah
demi langkah kegiatan dalam suatu proses yang dilaksanakan oleh masing-masing
penanggung jawab, dan disertai dengan penjelasan tata cara pelaksanaannya.

16. Dokumen adalah informasi dan media pendukungnya (bisa berupa kertas, file
elektronik/digital, cakram padat/CD, dll). Dokumen Lembaga Penjaminan Mutu IKIP
Siliwangi bandung dibagi menjadi:
a. dokumen internal,
b. dokumen eksternal dan
c. rekaman.
17. Formulir adalah alat atau instrumen untuk meberikan informasi mengenai kinerja
organisasi dalam rangka pengendalian mutu, di dalamnya terdapat seperangkat
pertanyaan yang sebagian berupa pertanyaan tertutup, dan sebagian lagi berupa
pertanyaan terbuka yang dapat dijawab dengan menuliskan jawabannya pada
tempat yang disediakan dalam formulir dan sebagian lagi memerlukan lembaran
tersendiri.
18. Rekaman adalah dokumen yang menyatakan hasil yang dicapai atau yang
memberikan bukti tentang kegiatan yang dilakukan.
Dokumen Pendukung adalah dokumen-dokumen lain sebagai acuan dalam
melaksanakan kegiatan operasional.

D. Sistem Pengendalian Mutu IKIP Siliwangi Bandung

24 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


1. Model Pengendalian Mutu
IKIP Siliwangi Bandung dituntut untuk melakukan perbaikan mutu
penyelenggaraan pendidikannya secara berkelanjutan. Hal ini merupakan konsekuensi
logis dari keberadaan IKIP Siliwangi Bandung dalam lingkungan dan persaingan
perguruan tinggi yang semakin kompleks dan dinamis. Perbaikan mutu secara
berkelanjutan ini harus dilakukan secara sistematis dengan pendekatan atau model
pengendalian mutu yang tepat.
Pengendalian mutu pendidikan di IKIP Siliwangi Bandung menggunakan
pendekatan total quality management (TQM). Dalam pendekatan ini terdapat empat
komponen dasar pengendalian mutu, yaitu: input, transformasi atau proses, output, dan
nilai bagi stakeholders. Pengendalian mutu untuk setiap kegiatan pada setiap komponen
dasar dilakukan secara sistematis mencakup kegiatan penetapan standar, pengukuran,
studi, dan tindakan koreksi. Kegiatan pengendalian mutu ini dilakukan pada setiap
tingkatan organisasi dan atau unit kerja di IKIP Siliwangi Bandung sesuai dengan
fungsinya yang berkaitan dengan komponen dasar pengendalian.
Pengendalian mutu di lembaga dilakukan oleh Satuan Kendali Mutu (SKM) ,
sedangkan pengendalian mutu di setiap unit kerja untuk setiap kegiatan yang
diselenggarakan dilakukan oleh Satuan Kendali Mutu (SKM) di unit kerja yang
bersangkutan. Pengendalian mutu ini diarahkan pada pencapaian standar atau sasaran
mutu yang telah ditetapkan dan perbaikan mutu berkelanjutan {continuous quality
improvement). Pada setiap periode mutu, Lembaga Penjamin Mutu IKIP Siliwangi
Bandung melakukan audit mutu yang difokuskan pada tingkat ketercapaian standar
atau sasaran mutu dan atau pelaksanaan sistem penjaminan mutu, baik di tingkat
lembaga, program studi maupun di setiap unit kerja. Periode mutu disesuaikan dengan
rencana strategis IKIP Siliwangi Bandung, mencakup: satu tahun, lima tahun, dan
sepuluh tahun.

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 25


Pada dasarnya kegiatan pengendalian mutu di atas menggambarkan pendekatan
perbaikan mutu, yaitu:

a. Preliminary Control
Preliminary control bersifat preventif untuk menghindari mutu yang tidak
diinginkan dan proaktif untuk mencapai mutu yang semakin meningkat. Preliminary
control ini difokuskan pada input atau sumber penyebabnya. Dengan memperbaiki input
berarti melakukan pengendalian terhadap komponen transformasi, output, dan nilai
bagi stakeholders.

b. Concurrent Control
Concurrent control dilakukan terhadap kegiatan yang telah dilakukan dan
menggambarkan pengendalian operasional. Fokus concurrent control ini pada
transformasi atau proses.

c. Rework Control
Rework control dilakukan apabila preliminary control dan concurrent control
mengalami kegagalan sehingga perlu rework terhadap defect dan output yang tidak
sesuai dengan target. Pendekatan perbaikan mutu ini memerlukan sumber daya yang
relatifbesar. Fokus rework control pada komponen output.

d. Demage Control
Demage control dilakukan untuk meminimalkan dampak negatif dari tidak
tercapainya target nilai bagi stakeholders. Fokus damage control ini pada komponen nilai
bagi stakeholders.
Secara skematis pendekatan atau model pengendalian mutu yang digunakan IKIP
Siliwangi Bandung dalam rangka penjaminan mutu pendidikan disajikan sebagai

berikut:
Gambar 2.1: Model Pengendalian Mutu

26 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


2. Prinsip Pengendalian Mutu IKIP Siliwangi Bandung

Pengendalian mutu dalam rangka penjaminan mutu pendidikan di IKIP Siliwangi


Bandung didasarkan pada prinsip berikut:
a. Quality First
Seluruh pikiran dan tindakan pimpinan pada berbagai tingkat organisasi dan
atau unit di IKIP Siliwangi Bandung harus memprioritaskan mutu.

b. Stakeholder-in
Seluruh pikiran dan tindakan pimpinan pada berbagai tingkat organisasi dan
atau unit di IKIP siliwangi Bandung hams ditujukan pada kepuasan stakeholders.

c. The Next Process is Our Stakeholders


Setiap orang yang melaksanakan tugas dalam penyelenggaraan proses
pendidikan di IKIP Siliwangi Bandung harus menganggap pihak lain yang menggunakan
hasil pelaksanaan tugasnya sebagai stakeholder-nya. Yang harus dipuaskan.

d. Speak With Data


Setiap orang yang menyelenggarakan proses pendidikan di IKIP Siliwangi
Bandung dalam melakukan tindakan dan pengambilan keputusan harus didasarkan
pada hasil analisis data yang relevan.

e. Upstream Management
Seluruh pengambilan keputusan dalam penyelenggaraan proses pendidikan di
IKIP Siliwangi Bandung dilakukan secara partisipatif.

3. Proses Pengendalian Mutu

Proses pengendalian mutu dalam rangka penjaminan mutu pendidikan di IKIP


Siliwangi Bandung mengarah pada pengendalian mutu berbasis PDCA (Plan, Do, Check,
Action). Proses ini sesuai dengan model TQM sebagai pendekatan atau model
pengendalian mutu yang dipilih/digunakan IKIP Siliwangi Bandung. Proses
pengendalian mutu berbasis PDCA ini akan menghasilkan perbaikan berkelanjutan atas
mutu pendidikan.
Secara skematis pengendalian mutu berbasis PDCA dalam rangka perbaikan
mutu berkelanjutan disajikan sebagai berikut:

Gambar 2.2: Pengendalian Mutu Berbasis PDCA

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 27


E. Sistem Dokumentasi

1. Standar Dokumen

Standar dokumen dalam Penjaminan Mutu di IKIP Siliwangi Bandung diatur


sebagaimana contoh berikut:
a. Standar format penulisan, yakni diketik dalam ukuran kertas A4, huruf calibri
font 11 atau 12.
b. Standar lembar pengesahan contohnya sebagaimana berikut:

Tabel 2.1
Contoh Lembar Pengesahan

Kode Dokumen : 00000000


Revisi ke- : 0
Tanggal :
Diajukan oleh : Wakil Ketua 1
ttd
………………………..

Dikendalikan oleh : Ketua Lembaga Penjaminan Mutu


Ttd
……………………….

Disetujui oleh : Ketua


ttd
……………………..

2. Standar isi dokumen

a. Standar isi dokumen manual mutu penetapan standar, pelaksanaan standar,


pengendalian standar, pengembangan/peningkatan meliputi:
1) Visi, misi, tujuan Lembaga IKIP Siliwangi Bandung
2) Tujuan Manual Mutu
3) Luas lingkup Manual mutu dan Penggunaannya
4) Definisi istilah
5) Langkah
6) Kualifikasi pejabat yang menjalankan
7) Catatan
8) Referensi

b. Standar isi dokumen manual prosedur (SOP), berisi :


1) Definisi istilah
2) Tujuan Prosedur
3) Luas Lungkup Prosedur dan Penggunaannya
28 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung
4) Prosedur dan Bagan Alir
5) Kualifikasi Akademik Pejabat/Petugas yang Menjalankan Prosedur
6) Peralatan, Perlengkapan dan bahan
7) Catatan
8) Referensi
9) Verifikasi

c. Standar isi dokumen instruksi kerja, meliputi urutan-urutan instruksi kerja yang
diberikan kepada orang lain untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu, untuk
menjamin pekerjaan sesuai dengan standar.

d. Standar isi dokumen borang, meliputi :


1) borang atau blangko (form) dibuat dan dikembangkan untuk mencatat data yang
sesuai dengan persyaratan dokumentasi sistem penjaminan mutu
2) Borang harus mudah dimengerti dan mudah digunakan untuk mencatat
data
3) Borang dapat diacu dalam lampiran atau ditunjukkan sebagai lampiran dalam
manual mutu, manual prosedur (SOP) atau instruksi kerja

e. Standar isi dokumen pendukung,


a) Dokumen terkendali (rekaman)
b) Dimasukkan dalam dokumen sistem manajemen mutu untuk menunjukkan
asal informasi penting

Contoh dokumen pendukung adalah hasil tracer study, nilai ujian, buku teks, laporan,
dll.

F. Sistem Coding Dokumen

Sistem coding dalam dokumen sistem penjaminan mutu terdiri atas 10 digit,
lima digit di depan kode unit kerja/lembaga, dan lima digit di belakang kode jenis
dokumen.

Tabel 2.2.
Kode Unit Kerja/Lembaga

No Nama Lembaga Kode


1 Senat Lembaga 00001
2 Lembaga 00002
3 Bagian Administrasi Umum 00003
4 Bagian Administrasi Akademik 00004
5 Bagian Administrasi Kemahasiswaan 00005
6 Bagian Administrasi Kepegawaian 00006
7 Bagian Administrasi Keuangan 00007
8 Bagian Administrasi Kerjasama dan Aset Fasilitas 00008
9 Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat 00009
10 Unit Pengembangan Profesi 00010
11 Kemuhammadiyaan
Unit Koperasi 00011

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 29


No Nama Lembaga Kode
12 Lembaga Penjaminan Mutu 00012
13 Lembaga Bahasa 00013
14 Lembaga IT 00014
15 Perpustakaan 00015
16 Program Studi PLS S-2 00016
17 Program Studi Pendidikan Matematika S-2 00017
18 Program Studi Pendidikan Luar Sekolah 00018
19 Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris 00019
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
20 00020
Indonesia
21 Program Studi Matematika 00021
22 Program Studi PG PAUD 00022
23 Program Studi Bimbingan dan Konseling (BK) 00023
24 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) 00024
25 Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia 00025

Tabel 2.3
Kode Jenis Dokumen

No Nama Dokumen Kode


1 Statuta 0100
2 RIP 02
3 Kebijakan Akademik 03
4 Rencana Strategis 04
5 Rencana Operasional 05
6 Program kerja 06
7 Pedoman/peraturan Akademik 07
8 Standar Mutu Lembaga 08
9 Standar Mutu Program Studi 09
M
10 Manual Mutu 10
11 Manual Prosedur (SOP) 11
2 Instruksi Kerja 12
13 Borang-borang/formulir 13
14 Dokumen Pendukung 14

Standar dalam Sistem Penjaminan Mutu Internal

a. Standar Mutu Kompetensi Lulusan


b. Standar Mutu Isi
c. Standar Proses Pembelajaran
d. Standar Penilaian
e. Standar Dosen dan tenaga Kependidikan
f. Standar Sarana dan Prasarana
g. Standar Pengelolaan
h. Standar pembiayaan

30 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


i. Standar Penelitian
j. Standar Pengabdian Pada Masyarakat
k. Standar Kerjasama
l. Standar Kemahasiswaan
m. Standar Informasi dan Teknologi
n. Standar Pengembangan Usaha

Standar dalam Penjaminan Mutu eksternal disesuaikan dengan standar


yang ditetapkan BAN/PT atau lembaga lain sesuai dengan perundangan.

G. Kegiatan Penjaminan Mutu IKIP Siliwangi Bandung

Dalam melakukan kegiatan sistem penjaminan mutu, maka perlu


melakukan beberapa hal sebagai berikut yaitu antara lain (1) Membangun
komitmen bersama segenap civitas akademika untuk menerapkan penjaminan mutu di
institusi perguruan tinggi dalam rangka mewujudkan visi dan misi institusi. (2)
Mendapat dukungan pimpinan institusi pendidikan. (3) Mensosialisasikan ke seluruh
jajaran institusi perguruan tinggi. (4) Membentuk tim atau Lembaga penjaminan mutu
(PPM) yang terdiri dari wakil-wakil lembaga maupun prodi dan menyusun uraian
tugas serta tata hubungan kerja. (5) Melaksanakan pelatihan pemahaman
system penjaminan mutu dan dokumentasi. (6) Mengkaji kondisi pendidikan di
institusi perguruan tinggi (SWOT Analisis). (7) Menyediakan Sumber Daya (SDM,
Sarana Prasarana, Dana, dll ).
Penjaminan mutu institusi perguruan tinggi IKIP SIliwangi Bandung
menggunakan model sistem penjaminan mutu institusi perguruan tinggi yang
lainnya meliputi tahapan antara lain: penetapan standar, pelaksanaan,
monitoring, evaluasi diri, audit mutu, rumusan koreksi, dan peningkatan mutu.

Monitoring
Standar Pelaksanaan
Standar Baru

Evaluasi diri

Peningkatan Rumusan Audit Mutu


Mutu Koreksi

Gambar 2.3: Proses Pelaksanaan SPMI

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 31


1. Penetapan Standar

Penetapan standar adalah kegiatan perencanaan, penetapan, dan


pengesahan standar, diawal sebuah periode penjaminan mutu pada institusi
pendidikan perguruan tinggi, langkah-langkah penetapan standar antara lain sebagai
berikut:
a. Melakukan studi terhadap seluruh ketentuan normatif: peraturan perundang-
undangan, termasuk peraturan interent institusi yang dihubungkan dengan visi
dan misi institusi. Standar merupakan ukuran pencapaian minimal (minimum
objective achievement) yang ditetapkan oleh institusi pendidikan perguruan tinggi
dalam suatu periode penjaminan mutu.
b. Menetapkan SWOT Analysis:
1) Perumusan standar mutu menetapkan komponen yang masuk dalam lingkup
standar yang ditetapkan, misalnya standar dosen, komponen yang ditetapkan yaitu
kualifikasi akademik dosen.
2) Analysis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats). Analisis
terhadap aspek S dan W berfokus pada faktor internal institusi, misalnya tentang
ketersediaan dana, sarana prasarana, dll. Analisis terhadap O dan T, berfokus
pada faktor eksternal institusi perguruan tinggi, misalnya perkembangan
institusi perguruan tinggi, perkembangan teknologi informasi, dan perubahan
perundang-undangan.
3) Tentukan dan rumuskan substansi standar, diantarnya 1) buat batasan tentang
standar dan standar turunannya, 2) acuan untuk menetapkan standar 3) siapa
yang menetapkan standar. 4) standar yang akan disusun. 5) kapan standar
ditetapkan.
4) Mekanisme Penetapan Standar: Siapa yang harus memenuhi standar. memenuhi
standar:
- Misalnya melalui sosialisasi,
- mempersiapkan sarana prasarana,
- mempersiapkan dana. Kapan standar harus dipenuhi.
- Dokumen/formulir yang diperlukan untuk mengukur pemenuhan standar.
c. Uji publik dengan unit terkait, bila substansi / isi standar telah dirumuskan,
perlu disosialisasikan kepada publik, khususnya kepada unsur terkait di
institusi perguruan tinggi. Tujuan sosialisasi yaitu sebagai berikut :
e. Memperkenalkan dan atau menguji tingkat akseptabilitas dan akurasi isi
standar menurut penilaian.
f. Memperoleh usulan yang kontruktif.

Pernyataan sebuah standar sebaiknya memenuhi unsur ABCD:


- A (Audience): Subyek, atau pokok kalimat dalam struktur sebuah kalimat
lengkap, sesuai rumusan standar. Subyek ini dapat berupa orang, misalnya tenaga
pendidik atau tenaga kependidikan.
- B (Behavior): Bagian dari pernyataan standar yang menjelaskan/menceritakan
apa yang harus dilakukan, dicapai, atau dipenuhi. Unsur ini berupa
perbuatan atau perilaku yang harus dapat diukur, misalnya membuat satuan acara
perkuliahan, melakukan penilaian, hindari rumusan yang sulit untuk diukur,
seperti memahami maupun mengerti.
- C (Competence): Bagian dari pernyataan standar yang mirip dengan unsur
obyek. Unsur ini dapat berupa criteria, persyaratan, target, sasaran, atau cita-

32 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


cita yang hendak dicapai
- D (Degree): Keterangan yang menjelaskan tingkat/level, frekuensi dari
behavior yang dirumuskan dalam standar, misalnya setiap semester dan
setiap tahun akademik.

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan penjaminan mutu didasarkan atas dokumen, yaitu dokumen


akademik dan dokumen mutu. Dokumen akademik sebagai rencana atau standar,
dokumen akademik memuat arah/kebijakan, visi, misi, standar pendidikan,
penelitian, pengabdian masyarakat serta peraturan akademik, sedangkan dokumen
mutu sebagai instrumen untuk mencapai dan untuk memenuhi standar ysng telah
ditetapkan. Dokumen mutu terdiri dari manual mutu, manual prosedur, instruksi kerja,
dokumen pendukung dan borAng. Dalam rangka menyusun dokumen untuk pengukuran
standar diperlukan kegiatan yaitu antara lain sebagai berikut:

a. Pembentukan Tim Penyusunan Dokumen


1) Melibatkan personil yang secara langsung terlibat dalam pendidikan.
2) Tim terdiri dari setiap bagian di Ketua/prodi yang dikoordinir oleh Lembaga
Penjaminan mutu.
3) Melakukan pelatihan penjaminan mutu.

b. Perencanaan Penyusunan Dokumen


1) Harus mendapatkan dukungan pimpinan: keuangan, waktu dan sumber daya.
2) Tetapkan tujuan, jadwal, tanggung jawab dan kebutuhan sumber daya.

c. Persiapan Penyusunan Dokumen


1) Identifikasi standar yang ada dan persyaratan.
2) Tentukan dokumen yang akan disusun:
- Dokumen Akademik
- Dokumen Mutu
3) Pembentukan format dokumen yang ada disusun

d. Penyusunan Dokumen
1) Langkah-langkah dalam penyusunan dokumen:
- Tetapkan cara penulisan dokumen (kalimat, diagram, alur, dll)
- Buat hirarki / urutan dokumen
- Rancang kerangka, format, dan struktur dokumen
- Penulisan draf dokumen
- Uji coba terhadap dokumen
- Perbaikan
- Pengesahan

2) Dokumen yang perlu disusun dalam rangka sistem penjaminan mutu adalah:
Dokumen Akademik yang terdiri dari:
- Kebijakan Akademik
Kebijakan akademik ini disusun institusi akademik perguruan tinggi
dengan tujuan memberikan arah kebijakan dan pedoman bagi
penyelenggaraan kehidupan akademik. Kebijakan ini berisikan arah

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 33


kebijakan institusi akademik perguruan tinggi, kebijakan umum institusi
akademik perguruan tinggi dan asas penyelenggaraan institusi akademik
perguruan tinggi.

- Standar Akademik
Standar akademik disusun di tingkat institusi akademik perguruan tinggi
berisikan visi, misi, tujuan dan standar-standar dalam penyelenggaraan
pendidikan institusi perguruan tinggi. Standar pengelolaan institusi
akademik perguruan tinggi (termasuk Standar Sistem Informasi), Standar
Sumber Daya Manusia, Kurikulum (termasuk Standar Kompetensi
Lulusan), Proses Belajar Mengajar, Kemahasiswaan, Sarana dan
Prasarana, Suasana Akademik, Pengelolaan Keuangan, Pendidikan,
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat.

- Peraturan Akademik
Peraturan akademik disusun di tingkat institusi akademik perguruan tinggi
untuk mengatur kehidupan akademik intitusi perguruan tinggi. Peraturan
akademik meliputi antara lain sebagai berikut : penerimaan
mahasiswa baru, proses belajar mengajar, sumber daya manusia, sarana dan
prasarana, pelanggaran, sanksi akademik dan penghargaan, perpindahan
mahasiswa dan cuti akademik, penatalaksanaan ijasah, transkip, wisuda,
dan alumni.

- Kompetensi Akademik
Kompetensi lulusan disusun sesuai dengan karakteristik
akademiberdasarkan pada standar kompetensi Standar Nasional
Pendidikan (SNP), untuk mempersiapkan peserta didik menjadi anggota
berakhlak mulia, memiliki pengetahuan, keterampilan, kemandirian dan
sikap untuk menemukan, mengembangkan serta menerapkan ilmu,
teknologi dan seni yang bermanfaat bagi kemanusiaan. Kompetensi
lulusan meliputi: pengetahuan dan pemahaman (Knowledge and
Understanding), keterampilan intelektual (Intellectual Skills),
keterampilan praktis (Practical Skills).

- Spesifikasi Program Studi


Spesifikasi program studi disusun di tingkat jurusan/program studi yang
memuat informasi tentang program studi, tujuan pendidikan, kompetensi
lulusan, kurikulum, peta kurikulum, kriteria calon mahasiswa dan
criteria kelulusan. Spesifikasi program studi meliputi antara lain: Nama
Institusi Perguruan Tinggi, Pelaksanaan proses pembelajaran, Nama
program, Status Akreditasi, Penggelaran lulusan, Nama Program
Studi, Tanggal penyusunan, Tujuan Pendidikan, Kompetensi lulusan,
Peta kurikulum, dukungan untuk mahasiswa dalam proses pembelajaran,
Kriteria kelulusan, Metode penilaian, Indikator Kualitas Pendidikan dan
Standar Akademik.

- Kurikulum dan Peta Kurikulum


Kurikulum dan peta kurikulum disusun di tingkat jurusan / program studi.
Pengembangan kurikulum dilakukan oleh institusi perguruan tinggi

34 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


masing-masing dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan dan
dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan
pendidikan, potensi daerah dan peserta didik. Peta kurikulum disusun untuk
menggambarkan peran masing-masing mata kuliah dan kegiatan akademik
dalam pencapaian kompetensi lulusan. Peta kurikulum meliputi sebaran
mata kuliah wajib terkait dengan kompetensi lulusan.

- Silabus disusun di tingkat program studi yang format silabus meliputi : latar
belakang, perencanaan pembelajaran, nama mata kuliah, kode/sks, semester,
tujuan pembelajaran, outcome pembelajaran, jumlah dan
pembagiannya, jadwal kegiatan mingguan, metode pembelajaran yang
dikembangkan, penilaian, bahan, sumber informasi dan referensi, perencanaan
monitoring dan IKIP SIliwangi Bandungan balik serta perencanaan evaluasi.

- Rencana Pelaksanaan Semester disusun oleh dosen yang memuat tentang :


identitas mata kuliah, bahan kajian, alokasi waktu, kemampuan akhir yang
diharapkan, metode pembelajaran, pengalaman belajar mahasiswa, kriteria
penilaian, dan bobot penilaian.

Dokumen Mutu yang terdiri dari:


- Manual Mutu
Manual mutu memuat pernyataan ringkas kebijakan, tujuan dan proses
utama. Manual mutu bersifat unik untuk setiap institusi sesuai dengan latar
belakang, sejarah, dan cakupan institusi perguruan tinggi. Manual mutu
meliputi: judul dan cakupan, daftar isi, persetujuan dan revisi, kebijakan
dan tujuan mutu, tanggung jawab dan wewenang organisasi, acuan,
deskripsi sistim mutu (standar/sasaran dan manual mutu yang dipilih )
dan lampiran.

- Manual Prosedur (SOP)


Manual prosedur memuat tentang prosedur tertulis, bagan alir, tabel, dan
metode lain yang sesuai dengan keperluan institusi perguruan tinggi.
Manual prosedur meliputi : judul, tujuan, lingkup, tanggung jawab dan
wewenang, penjelasan/keterangan kegiatan, rekaman, lampiran, kaji ulang,
persetujuan dan revisi, identifikasi perubahan.

- Instruksi Kerja
Instruksi kerja disusun untuk menjelaskan kinerja semua pekerjaan.
Instruksi kerja harus menerangkan tujuan, lingkup pekerjaan dan manual
prosedur yang terkait secara cermat, lengkap dan singkat. Instruksi kerja
tidak perlu mengikuti struktur atau format tertentu dan dapat disajikan
dalam bentuk dokumen tertulis terstruktur, checklist, bagan alir, grafik,
video, template dan catatan teknis berupa gambar atau manual kerja
alat. Instruksi kerja meliputi urutan–urutan pelaksanaan pekerjaen.

- Dokumen Pendukung
Dokumen pendukung dimasukan ke dalam penjaminan mutu untuk
menunjukan asal informasi penting tentang cara melaksanakan

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 35


pekerjaan. Dokumen pendukung dapat dikembangkan oleh institusi
perguruan tinggi itu sendiri atau oleh pihak lain.

- Borang
Borang dibuat dan dikembangkan untuk mencatat data yang sesuai
persyaratan dokumentasi penjaminan mutu. Boring dapat diacu dalam
lampiran atau ditunjukan sebagai lampiran dalam manual mutu, manual
prosedur, atau instruksi kerja.

e. Pengendalian Dokumen
Organisasi harus membuat dan memelihara prosedur untuk mengendalikan semua
dokumen yang diperlukan oleh standar untuk menjamin bahwa:
1) Dokumen dapat ditempatkan pada lokasi yang sudah ditentukan.
2) Dokumen secara berkala dikaji, direvisi bila perlu dan disetujui atas
kecukupannya oleh personel yang diberi wewenang.
3) Dokumen mutakhir yang releven tersedia diseluruh lokasi operasi yang sangat penting.
4) Dokumen kadaluarsa segera dimusnahkan dan dokumen terkait dengan
perundang-undangan dapat disimpan sesuai keperluan.

Dokumen harus dapat dibaca, diberi tanggal, mudah diidentifikasi,


dipelihara dengan teratur untuk jangka waktu yang ditentukan. Pentingnya
pengendalian dokumen agar menjamin (1) Dokumen selalu tersedia bilamana
diperlukan. (2) Dokumen didistribusikan kepada pihak yang memerlukannya. (3)
Menjamin bahwa dokumen yang digunakan merupakan edisi terkini.

3. Monitoring

Sistem penjaminan mutu Perguruan Tinggi dilaksanakan secara berjenjang mulai


dari Perguruan Tinggi/Lembaga, lembaga hingga program studi. Pelaksanakan akreditasi
institusi terhadap Perguruan Tinggi sebagai bentuk penilaian kelayakan program
institusi serta saran peningkatan berkelanjutan. Hal ini merupakan bentuk penjaminan
mutu eksternal. Perguruan Tinggi menjamin bahwa lembaga melaksanakan
penjaminan mutu, lembaga menjamin bahwa prodi melaksanakan penjaminan mutu,
dan prodi menjamin bahwa program studi melaksanakan penjaminan mutu. Standar
mutu dan metode pengukuran hasil ditetapkan oleh Perguruan Tinggi sesuai dengan
visi dan misinya. Hal ini merupakan bentuk penjaminan mutu internal. Pelaksanaan
penjaminan mutu didasarkan atas dokumen, yaitu dokumen akademik dan
dokumen mutu.
Dokumen akademik sebagai rencana atau standar. Dokumen akademik memuat
tentang arah/kebijakan, visi-misi, standar pendidikan, penelitian, dan
pengabdian pada masyarakat, serta peraturan akademik. Berbeda dengan dokumen
akademik, dokumen mutu sebagai instrumen untuk mencapai dan memenuhi standar
yang telah ditetapkan. Dokumen mutu terdiri dari manual mutu, manual prosedur,
instruksi kerja, dokumen pendukung, dan borang.

36 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


Tabel 2.4
Jenis Dokumen

Tingkat Dokumen
Lembaga Dokumen Akademik/mutu
1 . St at u ta
2 . Re nc an a In d u k P en g em ban g an
3 . Rencana Strategis
4 . Rencana operasional
5 . Program kerja Ketua
6 . Peraturan/Pedoman Akademik
7 . Standar Akademik
8. Kebijakan Akademik
9. Manual Mutu
10. Manual Prosedur (SOP)
11. Pedoman PPL
12. Pedoman Microteaching
13. Pedoman KKN/PPM
14. Pedoman Penelitian
15. Pedoman Kemahasiswaan
16. Pedoman SPMI
17. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
18. Pedoman Rencana Anggaran Pendapatan Belanja
19. RIP Penelitian
20. RIP PPM
Program Studi 1. Spesifikasi Program Studi
2. Kompetensi Lulusan
3. Manual Prosedur/SOP
4. Instruksi Kerja
5. Silabus/RPS
6. Hand out

Untuk menjamin bahwa standar yang telah ditetapkan, dilaksanakan,


dipenuhi, dievaluasi dan ditingkatkan maka diperlukan monitoring dan evaluasi, evaluasi
diri, dan audit internal. Monitoring dilakukan dalam rangka pengawalan dan
pengendalian aktifitas atau kegiatan satuan pendidikan dalam pemenuhan standar.
Melalui monitoring kinerja satuan akademik pendidikan selalu terpantau, sehingga
menjadi efektif dan efisien. Monitoring atau pemantauan merupakan kegiatan yang
dapat dilakukan setiap waktu, berarti bahwa kegiatan monitoring tidak harus
menunggu sampai pelaksanaan atau implementasi penjaminan mutu selesai, akan
tetapi dapat dilakukan paralel atau bersamasama tahap pelaksanaan.

Dengan monitoring stakeholders memperoleh informasi yang lengkap


mengenai kondisi dan kemajuan yang telah dicapai dalam suatu kegiatan. Tujuan
monitoring adalah untuk mendapatkan informasi ketepatan kegiatan terhadap arah
dan proses pencapaian tujuan pelaksanaan kegiatan. Tahapan kegiatan monitoring
adalah sebagai berikut antara lain : (1) Penelaahan dokumen, (2) Supervise, (3)
Laporan, (4) Rapat-rapat.
Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 37
Dalam monitoring semua informasi yang didapat menentukan apakah semua
standar dan kebijakan telah direalisasikan oleh institusi perguruan tinggi. Dalam tahap
ini tidak menutup kemungkinan untuk merevisi dokumen bila dalam penerapannya
ditemukan kesalahan. Setelah monev, dilakukan evaluasi diri. Evaluasi diri adalah
upaya sistematik untuk menghimpun dan mengolah data yang handal dan sahih
sehingga dapat disimpulkan kenyataan yang dapat digunakan sebagai landasan
tindakan manajemen untuk mengelola kelangsungan lembaga atau program.
Tujuan evaluasi diri adalah untuk peningkatan mutu sedangkan kegunaan evaluasi
diri adalah untuk mengungkap mutu berupa efektivitas, akuntabilitas, produktivitas,
efisiensi, pengelolaan sistem, dan suasana akademik. Audit Mutu Akademik Internal
(AMAI) adalah audit penjaminan dan konsultasi yang independen dan objektif
terhadap kegiatan operasional akademik atau proses akademik. Prosedur Pelaksanaan
Monitoring:
a. Penyusunan rencana dan jadwal pelaksanaan siklus SPM-PT. LPM menyusun rencana
dan jadwal pelaksanaan siklus SPM-PT yang selanjutnya diserahkan kepada wakil
rektor bidang akademik. Wakil rektor bidang akademik menetapkan rencana
pelaksanaan siklus SPM-PT.
b. Pengiriman rencana dan jadwal pelaksanaan siklus SPM-PT ke semua kepala bagian.
Wakil rektor mengirimkan rencana dan jadwal pelaksanaan siklus SPM-PT ke semua
kepala bagian dan ketua prodi.
c. Penunjukan penanggung jawab pelaksanaan sistem penjaminan mutu dan
pembentukan lembaga penjaminan mutu di lembaga. Rektor menunjuk dan
mengeluarkan SK pengangkatan untuk : (a) penanggung jawab pelaksanaan sistem
penjaminan mutu dan (b) ketua, sekretaris, anggota lembaga penjaminan mutu
lembaga dan anggota lembaga penjaminan mutu /bagian/prodi.
d. Pengesahan Dokumen Akademik tingkat lembaga. Senat Lembaga
merumuskan dan mengesahkan: dokumen akademik yang baru atau tetap memakai
yang lama. Dalam menetapkan pengesahan dokumen ini, senat lembaga dapat
meminta masukan dari gugus kendali mutu lembaga.
e. Penyusunan dokumen mutu di tingkat lembaga. Gugus kendali mutu lembaga dan
wakil/pembant bidang akademik/penanggung jawab pelaksanaan sistem
penjaminan mutu menyusun dokumen mutu tingkat lembaga yang baru atau tetap
memakai yang lama. Penyusunan dilakukan dengan mengacu pada: dokumen
akademik tingkat lembaga.
f. Penyusunan Kompetensi Lulusan dan Spesifikasi Program Studi. Rektor ke
program studi menyusun kompetensi lulusan dan spesifikasi program studi yang
baru atau tetap memakai yang lama. UPM dapat membantu proses penyusunan
kompetensi lulusan dan spesifikasi program studi.
g. Evaluasi Proses Pembelajaran Semester. UPM melakukan pemantauan dan evaluasi
proses pembelajaran semester.
h. Penyusunan Laporan Evaluasi Diri. UPM menyusun laporan evaluasi diri dan rencana
tindak lanjut untuk peningkatan mutu proses pembelajaran dan melaporkannya
kepada kepala bagian.
i. Perencanaan Peningkatan Mutu Akademik. Ketua mempelajari laporan Gugus
kendali mutu lembaga (GKM) dan menyusun rencana tindak lanjut untuk
peningkatan mutu proses pembelajaran.
j. Peningkatan Mutu Proses Pembelajaran. GKM dan UPM melaksanakan peningkatan
mutu proses pembelajaran.

38 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


k. Penunjukan Auditor Mutu Akademik Internal (AMAI). Ketua menetapkan SK
pengangkatan Auditor Mutu Akademik Internal (AMAI) atas usul wakil rektor
bidang akademik/penanggung jawab pelaksanaan sistem penjaminan mutu.
l. Penyiapan Tim Audit Mutu Akademik Internal. Ketua AMAI membentuk tim Audit
Mutu Akademik Internal tingkat lembaga dan mengkoordinasi pelatihan audit
internal. Ketua AMAI dapat meminta bantuan teknis untuk pelatihan tersebut
kepada auditor mutu akademik tingkat lembaga melalui PPM.
m. Perencanaan Audit Mutu Akademik Internal. Ketua AMAI bersama dengan tim
Audit Mutu Akademik Internal tingkat lembaga merencanakan pelaksanaan
audit.
n. Pelaksanaan Audit Mutu Akademik Internal. Tim Audit Mutu Akademik Internal
tingkat lembaga melaksanakan audit.
o. Penyerahan Laporan Audit dan Permintaan Tindakan Koreksi (PTK). Tim Audit
Mutu Akademik Internal tingkat lembaga menyerahkan laporan audit dan
Permintaan Tindakan Koreksi (PTK) kepada ketua AMAI yang akan meneruskan
kepada ketua.
p. Pelaksanaan Tindakan Koreksi oleh Pimpinan Lembaga. Pimpinan lembaga
melakukan tindakan koreksi sesuai dengan PTK dan melaporkan hasil tindakan
koreksi kepada wakil rektor bidang akademik dengan tembusan ke PPM.
q. Penyempurnaan Dokumen Akademik. Rektor melaporkan hasil evaluasi diri, hasil
audit, dan tindak lanjut PTK kepada SF. Setelah mempelajari kedua laporan tersebut
SF merekomendasikan kebijakan dan peraturan baru di tingkat lembaga untuk
peningkatan mutu pendidikan.
r. Pemantauan pelaksanaan Audit Mutu Akademik Internal. PPM melakukan : (a) audit
pelaksanaan penjaminan Mutu tingkat lembaga, (b) pemantauan pelaksanaan Audit
Mutu Akademik Internal tingkat lembaga, (c) pemantauan pelaksanaan tindakan
koreksi, (d) penyusunan rencana peningkatan sistem penjaminan mutu, serta (d)
melaporkan hasil kerjanya kepada wakil Rektor bidang akademik.
s. Perencanaan Peningkatan Mutu Akademik. Wakil rektor bidang akademik
mempelajari laporan PPM, menyusun rencana peningkatan mutu, serta
menyampaikannya kepada Ketua. Ketua meminta masukan tentang rencana
peningkatan mutu akademik kepada Senat Akademik.
t. Peningkatan Mutu Akademik. Wakil/pembantu Ketua bidang akademik melakukan
tindak lanjut peningkatan mutu akademik.
u. Penyempurnaan Sistem Penjaminan Mutu. PPM melakukan penyempurnaan sistem
penjaminan mutu.

4. Evaluasi Diri

Evaluasi diri yang dimaksud pada bab ini ialah evaluasi diri satuan
akademik pendidikan. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi telah merumuskan evaluasi
diri merupakan upaya sistematik untuk menghimpun dan mengolah data (fakta dan
informasi ) yang handal dan sahih sehingga dapat disimpulkan kenyataan yang dapat
digunakan sebagai landasan tindakan manajemen untuk mengelola kelangsungan
lembaga atau program. Evaluasi diri dapat dilakukan di lingkungan jurusan/program
studi yang bersangkutan dalam rangka untuk mengetahui kekuatan dan
kelemahannya untuk tindak lanjut perbaikan kerja, evaluasi diri sekurang-kurangnya
dilakukan setahun sekali. Dari definisi ini tersurat dengan jelas pentingnya
objektivitas sebagai bagian upaya mengusahakan keberlanjutan suatu program.

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 39


Kaitannya dengan keberlanjutan maka evaluasi merupakan bagian yang direncanakan
dengan sistematis periodik serta tidak boleh ditinggalkan. Dengan demikian evaluasi diri
merupakan simpul suatu kegiatan yang menjadi acuan untuk kegiatan selanjutnya.
Evaluasi diri telah dibuktikan di banyak tempat sebagai salah satu langkah yang
baik dalam peningkatan mutu suatu institusi. Bab berikut diharapkan dapat memberikan
inspirasi dasar-dasar pelaksanaan evaluasi diri dan audit mutu akademik internal
khususnya dalam pengembangan satuan pendidikan (program studi, lembaga maupun
lembaga). Dengan melakukan evaluasi diri dan audit mutu akademik internal maka
dapat dipahami bersama oleh segenap anggota satuan pendidikan segala kelebihan
dan kelemahan institusinya sehingga langkah-langkah perbaikan dan titik tekan
pengembangan dapat dilakukan dengan tepat sehingga akan menghemat waktu
pencapaian tingkat mutu yang dikehendaki. Kegiatan evaluasi diri dan audit mutu
akademik internal dapat dikaitkan atau diikuti oleh evaluasi eksternal atau
akreditasi, namun hal ini tidaklah menjadi keharusan, artinya evaluasi diri dan audit
mutu akademik internal lebih baik diinternalisasikan sebagai bagian dari budaya
peningkatan mutu. Dengan evaluasi maka capaian kegiatan dapat diketahui dengan pasti
dan tindakan lebih lanjut untuk memperbaiki kinerja suatu kegiatan dapat
ditetapkan sesuai dengan visi serta misi institusi penyelenggara kegiatan. Dari uraian
singkat tersebut sebenarnya pihak yang paling membutuhkan evaluasi adalah
pimpinan satuan pendidikan karena dengan demikian pemimpin dapat melihat hasil
kerjanya selama periode tertentu untuk selanjutnya meningkatkan kinerja atau
memberikan tekanan serta perbaikan pada satuan pendidikan untuk mencapai tujuan
satuan pendidikan pada jangka waktu tertentu. Dengan adanya batasan jangka waktu
tertentu dalam melakukan evaluasi diri, hal ini dapat dipahami sebagai langkah
logis dan realistis sesuai pertumbuhan suatu penyelenggaraan satuan pendidikan
atau kedewasaan serta tingkat kematangan satuan pendidikan.
Dalam kaitannya dengan pertumbuhan suatu satuan pendidikan atau institusi
maka evaluasi diri dapat disederhanakan dengan kegiatan bercermin yang akan
memberikan gambaran nyata dari objek di depannya atau objek evaluasi diri. Pada
evaluasi diri selanjutnya dapat dipahami bahwa objek dan subjek menyatu menjadi
bagian integral dari suksesnya kegiatan evaluasi diri. Objek yang dievaluasi adalah
kegiatannya sendiri yang mengevaluasi dirinya sendiri (dalam arti luas, institusi) dan
komitmen untuk menyelenggarakan evaluasi adalah komitmen pada dirinya sendiri
serta alasan mengapa dilakukan evaluasi diri adalah alasan internal bukan eksternal.
Dengan demikian evaluasi diri adalah salah satu strategi untuk memperoleh
pertumbuhan yang optimal (bukan selalu yang cepat). Agar pertumbuhan optimal maka
sebaiknya diketahui bagian mana yang telah tumbuh dengan baik bagian mana yang
kurang serta peluang apa yang sebaiknya digunakan. Hal tersebut dapat dilakukan
dengan berbagai cara salah satu cara sederhana yang bisa ditempuh ialah dengan
melakukan analisis SWOT. Dengan analisis SWOT diberbagai aspek dan kemudian
dilakukan metaanalisis (analisis terhadap berbagai analisis yang telah dilakukan) maka
langkah-langkah konkrit dalam meningkatkan mutu suatu penyelenggaraan satuan
pendidikan dapat dibuat skala prioritas dengan jelas.
Tujuan/Alasan Penyelenggaraan Evaluasi Diri. Dari uraian di muka maka alasan
utama dilakukannya evaluasi diri dapat dipertegas sebagai berikut :
a. Mengetahui diketahui efektivitas penyelenggaraan satuan pendidikan.
b. Mendokumentasikan bahwa tujuan satuan pendidikan telah terpenuhi.
c. Penyediaan informasi tentang pelayanan satuan pendidikan yang telah dilakukan
yang akan bermanfaat bagi seluruh staf maupun pihak lain Panduan Sistem

40 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi.
d. Perubahan program satuan pendidikan untuk peningkatan mutu serta efisiensi.
e. Mengetahui kelebihan, kelemahan, peluang dan ancaman satuan pendidikan.

5. Atribut Evaluasi Diri

Mutu suatu kegiatan hampir selalu dapat ditengarai dengan atribut-atribut yang
melekat pada kegiatan tersebut demikian juga pada penyelenggaraan evaluasi diri.
Pelaksanaan kegiatan evaluasi diri yang baik dapat ditengarai dengan beberapa
atribut yang menyangkut proses penyelenggaraan evaluasi diri dan pembuatan laporan
evaluasi diri. Sebagian atribut- atribut tersebut adalah sebagai berikut:

a. Keterlibatan semua pihak


Keterlibatan semua unsur dalam perencanaan dan pengambilan keputusan
merupakan bagian yang sangat penting dalam manajemen modern termasuk
manajemen pendidikan tinggi. Dalam laporan evaluasi diri yang baik
dicerminkan dengan seberapa besar dukungan berbagai pihak yang berkepentingan
dalam penyusunan laporan evaluasi diri. Keterlibatan aktor kunci didalam maupun di
luar institusi sebaiknya disampaikan dengan rinci. Bukti lain yang mudah dilihat
adalah keterlibatan staf, mahasiswa dan pimpinan dalam penyusunan laporan
evaluasi diri. Beberapa aktor penting di luar institusi yang dapat dilibatkan antara lain:
alumni, orang tua mahasiswa, asosiasi profesi, pengguna lulusan dan sebagainya. Di
samping rincian keterlibatan maka bukti pendukung misalnya perjanjian,
kesepakatan, MOU dan sebagainya perlu dilampirkan.

b. Tingkat komprehensif
Tingkat komprehesif dapat diketahui berdasar kesesuaian dan kelengkapan
aspek atau isu penting yang diperhatikan atau diamati pada evaluasi diri. Aspek
tersebut seharusnya ada pada tingkat program studi dan programnya maupun pada
tingkat yang lebih tinggi/lembaga. Laporan evaluasi diri dikatakan komprehensif
apabila dapat dipercaya secara logis dan didukung data yang relevan serta akurat
dalam mempresentasikan masalah yang berhasil diidentifikasi serta solusi yang
ditawarkan berdasarkan data internal maupun eksternal. Panduan Sistem Penjaminan
Mutu Perguruan Tinggi.

c. Keakuratan data
Data bahan evaluasi diri seharusnya akurat dan konsisten serta disebutkan
sumbernya. Diperlukan data yang cukup sesuai dengan aspek yang dibahas. Data yang
berlebihan dan tidak terkait dengan isu yang dibahas dapat menurunkan mutu
evaluasi diri.

d. Kedalaman analisis
Kedalaman analisis dapat ditengarai dengan adanya benang merah atau
keterkaitan yang jelas antara permasalahan strategis yang berhasil diidentifikasi
dengan data pendukung yang dicantumkan. Penggunaaan metode-metode analisis
seperti SWOT, Root-Cause Analysis atau yang lain serta metaanalisis akan sangat
membantu kedalaman analisis.

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 41


6. Peranan Evaluasi Diri dalam Peningkatan Mutu

Pada peningkatan mutu pendidikan maka evaluasi menyeluruh secara periodik


sangat disarankan. Dengan demikian kebermaknaan satuan pendidikan dapat diukur
dan kiranya ada hal-hal yang tidak sejalan dengan visi satuan pendidikan tersebut
dapat langsung diketahui sejak dini untuk selanjutnya dilakukan perbaikan. Lebih
lanjut hasil evaluasi diri yang diketahui masyarakat diharapkan akan meningkatkan
peran serta masyarakat dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Evaluasi diri pada satuan pendidikan tinggi merupakan bagian integral dari proses
perkembangan satuan pendidikan tersebut. Tingkat kedewasaan institusi dapat dirunut
dari hasil evaluasi diri selama periode tertentu. Dokumen ini akan sangat bermanfaat
bagi pimpinan berikutnya terutama dalam peningkatan mutu satuan pendidikan. Dari
evaluasi diri dapat diketahui beberapa hal antara lain (a) Kekuatan, kelemahan,
dan peluang satuan pendidikan, (b) Prioritas pengembangan dan investasi pada
satuan pendidikan, (c) Tingkat kesiapan satuan pendidikan untuk evaluasi
eksternal, dan (d) Akuntabilitas satuan pendidikan.
Dengan demikian apabila budaya melakukan evaluasi diri telah terjadi maka
satuan pendidikan misalnya program studi akan selalu siap dengan data yang selalu
diperbaharui. Hal tersebut Panduan Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi pada
akhirnya sangat berguna dalam pengembangan program studi tersebut.

7. Cakupan Evaluasi Diri

Evaluasi diri dilakukan lebih karena alasan internal maka parameter evaluasi
diri sebenarnya dapat ditetapkan internal sesuai kondisi satuan pendidikan yang
bersangkutan. Namun demikian sebaiknya cakupan lingkup evaluasi sebaiknya
dilakukan sesuai dengan peraturan pemerintah terbaru yang sedang berlaku maka dalam
hal ini sebaiknya mengacu pada PP 19 tahun 2005. Dalam PP ini maka Standar
Nasional Pendidikan dapat dijadikan arah evaluasi diri yang akan dilakukan. Dengan
demikian evaluasi diri dapat dilakukan dengan membandingkan kondisi riil dengan
standar yang seharusnya dicapai. Akan sangat dimungkinkan bahwa satuan
pendidikan yang baik kinerjanya akan melampaui standar yang ditetapkan. Standar
yang dapat dijadikan acuan dalam evaluasi diri sesuai dengan PP 19 2005 ialah 8
standar yang telah disebutkan pada bab di muka (uraian lebih rinci tentang standar
tersebut dapat dilihat pada bagian penjelasan PP 19 Tahun 2005).
Dalam pelaksanaan evaluasi diri maka sebaiknya dilakukan hal terbaik yang
paling sesuai dengan kondisi dan tingkat perkembangan serta waktu yang tepat bagi
satuan pendidikan yang bersangkutan. Sebagai contoh evaluasi 8 standar serta
parameter dalam visi, misi satuan pendidikan tersebut tidak dilakukan sekaligus
tetapi bertahap dalam periode tertentu misalnya satu tahun, atau bagi PT yang sangat
maju perlu ditambah materi-materi lain sebagai objek evaluasi diri atau
menyelenggarakan evaluasi diri yang menyeluruh (holistik).

42 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


8. Prosedur Evaluasi Diri

Evaluasi diri dapat dilaksanakan dengan baik maka beberapa langkah atau
prosedur dapat dikembangkan sebagai berikut.
a. Kesepakatan untuk mengadakan evaluasi diri. Satuan pendidikan
menetapkan periode dan waktu evaluasi diri. Pelaksanaan evaluasi diri dilakukan
sesuai dengan satu siklus SPM-PT.
b. Pembentukan tim evaluasi diri di satuan pendidikan. Pembentukan tim evaluasi
diri (sebaiknya berjumlah gasal) yang dapat diterima segenap anggota satuan
pendidikan, MONEVIN yang sudah ada dapat dilibatkan.
c. Penerbitan surat tugas dari pimpinan satuan pendidikan. Pemberian
wewenang kepada tim dengan SK pimpinan satuan pendidikan.
d. Penyusunan tujuan dan penetapan cakupan evaluasi diri. Tujuan dan cakupan
evaluasi diri seharusnya disetujui pimpinan satuan pendidikan.
e. Penyusunan rencana kerja serta jadwal pelaksanaan. Jadwal dan rencana kerja
disampaikan kepada segenap anggota satuan pendidikan.
f. Pengumpulan informasi/data primer dan sekunder yang sesuai cakupan evaluasi
diri. Pelaksanaan evaluasi diri dilakukan anggota tim dibantu staf yang lain serta
staf administrasi.
g. Analisis data sesuai dengan standar dengan SWOT atau yang lain. Analisis data
sesuai dengan standar dan cakupan evaluasi diri yang telah ditetapkan.
h. Dilakukan metaanalisis. Analisis keseluruhan terhadap berbagai analisis yang telah
dilakukan.
i. Pemaparan hasil evaluasi diri kepada segenap anggota satuan pendidikan.
Pemaparan dilakukan untuk klarifikasi dan penyempurnaan dokumen.
j. Penyempurnaan dokumen evaluasi diri. Penyempurnaan dokumen dilakukan oleh
tim.
k. Penyerahan dokumen evaluasi diri serta saran kebijakan kepada pimpinan satuan
pendidikan. Kegiatan evaluasi diri diakhiri dengan pengesahan dokumen oleh
pimpinan satuan pendidikan.

9. Rekomendasi Peningkatan Mutu

Rencana pengembangan merupakan salah satu hasil kegiatan evaluasi diri


yang secara ringkas sebaiknya disampaikan dalam akhir laporan. Rencana
pengembangan ini merupakan gambaran secara global, ringkas dan jelas yang
merupakan solusi dari permasalahan yang berhasil diidentifikasi maupun langkah
yang tepat untuk mendapatkan keunggulan kompetitif. Secara ringkas rencana
pengembangan dapat dikategorikan menjadi dua yaitu (a) Rencana pengembangan
yang arahnya untuk ekspansi. (b) Rencana pengembangan yang arahnya konsolidasi.
Semua rencana pengembangan tersebut haruslah berdasarkan kekuatan serta
peluang yang dimiliki satuan pendidikan, yang dalam hal ini metode analisis SWOT
yang telah dilakukan akan sangat membantu.

10. Laporan Evaluasi Diri

Tujuan pembuatan laporan ialah agar kegiatan evaluasi diri dapat


digunakan untuk pengembangan satuan pendidikan. Maka sangat disarankan laporan
yang singkat jelas dan lengkap sesuai atribut evaluasi diri yang baik. Dalam lampiran

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 43


terdapat alternatif bentuk laporan evaluasi diri yang tentu saja masih dapat
dikembangkan lebih baik lagi sesuai perkembangan satuan pendidikan yang
lengkap.

11. Audit Mutu

a. Pengertian dan Jenis Audit Mutu


Audit Mutu adalah Suatu pemeriksaan yang sistematis dan independent untuk
menentukan apakah kegiatan menjaga mutu serta hasilnya telah dilaksanakan
secara efektif sesuai dengan rencana yang ditetapkan untuk mencapai tujuan. Ada
beberapa jenis dan tipe audit yang dapat dilakukan, yaitu dapat dibedakan menjadi : a)
Audit mutu produk / pelayanan: berdasar atas karakteristik , b) Audit mutu proses :
berdasar atas indikator kinerja kunci, c) Audit mutu sistem : berdasar pada elemen-
elemen dari sistem.
Audit dapat dibedakan menjadi a) Audit pengamatan Untuk memantau kendali
proses, b) Inspeksi untuk penerimaan produk, c) Penilaian, untuk pertimbangan
berdasar hasil evaluasi seberapa baik pencapaian tingkat mutu.
Sehubungan dengan jenis dan tipe di atas, maka kegiatan audit sering disebut
dengan beberapa istilah, seperti: (a) Audit, (b) Audit Mutu, (c) Audit Mutu Internal,
(d) Audit Mutu Eksternal, (e) Audit Mutu Akademik Internal, (f) Pemeriksaan, dan
sebagainya. Untuk selanjutnya dalam bagian ini yang akan digunakan adalah istilah
Audit Mutu Akademik Internal ( AMAI).

b. Tujuan dan Fungsi Audit Mutu

Audit mutu dirancang untuk salah satu tujuan atau lebih dari butir-butir berikut
antara lain (1) Memeriksa kesesuaian atau ketidaksesuaian unsur-unsur sistem mutu
dengan standar yang telah ditentukan. (2) Memeriksa keefektifan pencapaian tujuan
mutu yang telah ditentukan. (3) Menemukan akar penyebab dari suatu ketidaksesuaian
yang ada. (4) Memfasilitasi teraudit dalam penetapan langkah-langkah peningatan
mutu. (5) Memfasilitasi teraudit memperbaiki sistem mutu. (6) Memenuhi syarat-
syarat peraturan/perundangan.
Secara sederhana, tujuan audit mutu adalah membantu seluruh satuan
pendidikan akademik dalam melaksanakan tugas untuk mencapai sasaran akademik
yang ditetapkan secara efektif dan bertanggung-jawab. Audit mutu bagi jurusan atau
program studi, memiliki tujuan sebagai berikut antara lain : (1) Untuk memastikan
konsistensi penjabaran kurikulum dan silabus dengan spesifikasi program studi,
tujuan pendidikan dan kompetensi lulusan, (2) untuk memastikan konsistensi
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi proses pembelajaran terhadap
pencapaian kurikulum dan silabus, (3) Untuk memastikan kepatuhan
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi proses pembelajaran terhadap manual
prosedur (MP) dan instruksi kerja (IK) program studi, dan (4) untuk memastikan
kecukupan penyediaan sarana-prasarana dan sumberdaya pembelajaran.
Audit mutu memiliki dua fungsi yaitu: (1) fungsi akuntabilitas yang
dilakukan dalam kegiatan penjaminan; dan (2) fungsi peningkatan yang dilakukan
dalam kegiatan konsultasi. Di dalam menjalankan fungsi akuntabilitas, Audit mutu
akademik internal melaksanakan kegiatan klarifikasi dan verifikasi yang
independen dan objektif sebagai upaya mempertahankan dan meningkatkan

44 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


mutu kegiatan akademik. Kegiatan akademik tersebut harus sesuai dengan standar
mutu akademik secara tepat dan efektif serta dilaksanakan secara bertanggung
jawab. Fungsi peningkatan dilakukan untuk membantu unit kerja yang bersangkutan
agar lebih memahami kondisinya, serta dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
dalam kebijakan, praktik, dan prosedur, sehingga dapat merumuskan usaha
peningkatan mutu secara berkelanjutan.

c. Lingkup Audit Mutu

Ruang lingkup Audit mutu akademik dalam satu siklus sistem penjaminan mutu
perguruan tinggi bisa dimulai dengan memfokuskan pada kelengkapan dokumen
standar mutu yang meliputi: (1) Dokumen Akademik dan (2) Dokumen Mutu,
kemudian dikembangkan kapada kepatuhan dan ketertiban pelaksanaannya,
meliputi butir-butir sebagai berikut antara lain (a) Spesifikasi program studi, tujuan
pendidikan, dan kompetensi lulusan (b) Kurikulum, peta kurikulum, dan silabus (c)
Perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi proses (d) Sarana-prasarana, dan sumber
daya pembelajaran (e) Indikator keberhasilan proses pembelajaran (f) Upaya
perbaikan mutu berkelanjutan.
Apabila mau lengkap, maka audit mutu akademik dapat difokuskan pada standar
mutu yang digunakan oleh satuan pendidikan perguruan tinggi, dalam menjalankan
kegiatan akademik atau proses pembelajaran. Dokumen standar mutu tersebut
meliputi : kebijakan akademik, standar akademik, dan peraturan akademik. Sasaran
atau obyek dari AMAI dapat dibedakan menjadi dua, meliputi: (1) pihak teraudit;
dan (2) obyek audit.
Tabel 2.5
Penjelasan sasaran atau obyek Audit Mutu Akademik

No Pihak Teraudit Obyek Teraudit


1. Para Pimpinan, dan tim Visi, Misi, Tujuan Pendidikan,
penjaminan mutu akademik Spesifikasi Prodi, Strategi Pelaksanaan,
dari masing-masing prodi Pelaksanaan Pembelajaran, Evaluasi,
dan Proses Tindakan Perbaikan.

2. Dosen dan mahasiswa Kurikulum, CP, SOP, Sarana


prasarana, Dokumen Pendukung,
Borang
d. Fokus Audit Mutu Akademik

Audit mutu akademik dapat dilakukan pada berbagai aras satuan pendidikan
tetapi dengan fokus yang berbeda, yaitu (a) Audit institusi/proses akademik,
difokuskan pada manajemen. (b) Audit program studi/mata kuliah/program
pembelajaran, difokuskan pada kepatuhan.

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 45


e. Tahapan Pelaksanaan Audit Mutu Akademik

Inisiasi Audit Mutu Akademik, meliputi:


1) Penentuan lingkup Audit Mutu Akademik antara lain sebagai berikut:
- Klien bersama auditor menentukan unsur sistem mutu, lokasi, aktivitas unit
organisasi, dan waktu audit.
- Klien bersama auditor menentukan lingkup dan kedalaman AMAI.
- Klien menentukan standar atau dokumen sistem mutu yang harus dipatuhi.
- Teraudit menunjukkan bukti yang cukup dan tersedia pada saat audit.
- Teraudit menyediakan sumberdaya yang memadai sesuai dengan lingkup dan
kedalaman audit.

2) Frekuensi Audit Mutu Akademik, Hal-hal yang perlu dipertimbangkan untuk


menentukan frekuensi Audit Mutu Akademik antara lain sebagai berikut:
- Kebutuhan untuk melakukan audit ditentukan oleh klien dengan
mempertimbangkan persyaratan atau peraturan tertentu.
- Perubahan dalam manajemen, organisasi, kebijakan, teknik atau teknologi
yang dapat mempengaruhi atau mengubah sistem mutu dan mengubah hasil
audit terdahulu.
- Audit mutu akademik dapat dilakukan secara teratur.

3) Telaah awal sistem mutu teraudit antara lain sebagai berikut:


- Sebagai dasar perencanaan audit, auditor menelaah metode yang ada untuk
memenuhi persyaratan sistem mutu teraudit.
- Jika hasil telaah terhadap sistem mutu tidak memenuhi persyaratan, langkah
audit selanjutnya tidak diteruskan sampai persyaratan tersebut dipenuhi.

Persiapan Pelaksanaan Audit Mutu Akademik, meliputi:


1) Perencanaan Audit Mutu Akademik
Rencana Audit Mutu Akademik disusun oleh ketua tim Audit Mutu
Akademik, disetujui oleh klien, dan dikomunikasikan kepada tim Audit Mutu
Akademik/tim auditor dan teraudit. Rencana Audit Mutu Akademik dirancang secara
fleksibel agar dapat diubah berdasarkan informasi yang dikumpullkan selama
Audit Mutu Akademik dan memungkinkan penggunaan sumberdaya yang
efektif. Rencana Audit Mutu Akademik meliputi:
- Tujuan dan lingkup Audit Mutu Akademik.
- Identifikasi individu yang bertanggung jawab langsung terhadap tujuan dan
lingkup Audit Mutu Akademik.
- Identifikasi dokumen acuan yang berlaku, antara lain standar sistem mutu dan
manual mutu teraudit.
- Identifikasi anggota tim auditor.
- Tanggal dan tempat audit dilakukan.
- Identifikasi unit organisasi teraudit.
- Waktu dan lama Audit Mutu Akademik untuk tiap aktivitas Audit Mutu
Akademik.
- Jadwal pertemuan yang diadakan dengan pimpinan teraudit.
- Jadwal penyerahan laporan Audit Mutu Akademik.

46 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


Jika teraudit keberatan terhadap rencana Audit Mutu Akademik segera
memberitahukan kepada ketua tim auditor, dan harus diselesaikan sebelum
pelaksanaan Audit Mutu Akademik.

2) Penugasan Tim Auditor Audit Mutu Akademik


Masing-masing anggota tim Audit Mutu Akademik/Tim Auditor Audit Mutu
Akademik mengaudit unsur sistem mutu atau bagian fungsional yang telah ditentukan
melalui rapat tim auditor.

3) Dokumen Kerja Audit Mutu Akademik


Dokumen kerja yang diperlukan untuk memfasilitasi tugas Tim Auditor Audit
Mutu Akademik adalah sebagai berikut:
- Daftar pengecekan yang disiapkan oleh tim auditor.
- Borang untuk melaporkan pengamatan audit dan mendokumentasi bukti
pendukung.

Dokumen kerja tidak membatasi aktivitas atau tugas audit tambahan yang
mungkin diperlukan sebagai akibat informasi selama audit. Dokumen kerja yang
melibatkan informasi rahasia harus dijaga oleh organisasi audit.

Pelaksanaan Audit Mutu akademik, meliputi:


1) Pertemuan pembukaan, tujuan pertemuan pembukaan untuk:
- Memperkenalkan anggota tim auditor kepada pimpinan teraudit.
- Menelaah lingkup dan tujuan audit.
- Menyampaikan ringkasan metode dan prosedur yang digunakan dalam
melaksanakan audit.
- Menegaskan hubungan formal antara tim auditor dan teraudit.
- Mengkonfirmasikan ketersediaan sumberdaya yang diperlukan.
- Mengkonfirmasikan jadwal pertemuan-pertemuan dan penutupan audit.
- Mengklarifikasi setiap rencana audit yang tidak jelas.

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 47


2) Pemeriksaan lapangan dan bukti:
- Bukti dikumpulkan melalui wawancara, pemeriksaan dokumen, pengamatan
aktivitas dan keadaan di lokasi. Jika ada indikasi yang mengarah kepada
ketidaksesuaian dicatat, walaupun tidak tercakup dalam daftar pengecekan
dan diselidiki lebih lanjut. Hasil wawancara harus diuji dengan mencari
informasi tentang hal yang sama dari sumber lain yang independen.
- selama kegiatan audit, ketua tim auditor dapat mengubah tugas kerja tim auditor
dan rencana audit dengan persetujuan teraudit. Hal ini diperlukan untuk
menjamin pencapaian tujuan audit yang optimal.
- jika tujuan audit tidak tercapai, ketua tim auditor memberitahukan alasannya
kepada teraudit.

3) Hasil pengamatan audit


Semua hasil pengamatan audit didokumentasikan. Setelah semua aktivitas
diaudit, tim auditor menelaah semua hasil pengamatannya untuk menentukan
adanya ketidaksesuaian yang akan dilaporkan. Hasil pengamatan ditelaah oleh
ketua tim auditor dengan pimpinan teraudit. Semua ketidaksesuaian dari
hasil pengamatan harus disepakati oleh ketua tim auditor dan pimpinan teraudit.

4) Pertemuan penutupan
Sebelum menyiapkan laporan audit, tim auditor mengadakan pertemuan
penutupan dengan teraudit. Tujuan utama pertemuan ini adalah untuk
menyampaikan hasil audit. Catatan-catatan dalam pertemuan penutupan
didokumentasikan.

Dokumen Audit
1) Persiapan laporan audit
Laporan audit disiapkan dengan pengarahan ketua tim auditor yang
bertanggung jawab atas keakuratan dan kelengkapannya.

2) Isi laporan
Laporan audit berisi hasil pelaksanaan audit secara lengkap. Laporan audit
harus diberi tanggal dan ditandatangani oleh ketua tim auditor dan pimpinan
teraudit. Laporan audit berisi hal-hal berikut :
- Tujuan dan lingkup audit.
- Rincian rencana audit, identitas anggota tim auditor dan perwakilan teraudit,
tanggal audit, dan identitas unit organisasi teraudit.
- Identitas dokumen standar yang dipakai dalam audit, antara lain : Standar
Mutu Akademik, dan Manual Mutu Akademik teraudit.
- Temuan ketidaksesuaian.
- Penilaian tim auditor mengenai keluasan kesesuaian teraudit dengan standar
sistem mutu yang berlaku dan dokumen terkait.
- Kemampuan sistem mutu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
- Daftar distribusi laporan audit.

3) Distribusi laporan
Laporan audit dikirim oleh ketua tim auditor untuk diteruskan ke PPM. Jika
laporan audit tidak dapat diterbitkan sesuai jadwal yang disepakati maka perlu

48 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


disepakati jadwal baru penerbitan, dengan menyampaikan alasan
penundaan.

Prosedur Pelaksanaan Audit


Prosedur Implementasi Audit Mutu Akademik Lembaga / Program Studi Oleh
Auditor Lembaga/Lembaga sebagai berikut:
1) Perintah audit dari rektor. Rektor memerintahkan atau mendisposisikan
permintaan dekan kepada ketua audit Mutu Akademik lembaga/lembaga untuk
menunjuk Tim Audit Mutu Akademik.
2) Penunjukan Tim Audit Mutu Akademik lembaga / lembaga oleh ketua Audit
Mutu Akademik lembaga/lembaga, ketua Audit Mutu Akademik
lembaga/lembaga menunjuk tim AMAI lembaga/lembaga untuk
melaksanakan audit.
3) Pembentukan Tim Audit Mutu Akademik lembaga/lembaga dengan
persetujuan teraudit, Ketua Tim Audit Mutu Akademik lembaga/lembaga
membentuk Tim Audit Mutu Akademik lembaga / lembaga minimal 3 orang auditor
yang terdiri dari ketua, sekretaris dan anggota, dan meminta persetujuan
teraudit.
4) Penerbitan surat tugas, Ketua menerbitkan surat tugas untuk Tim Audit Mutu
Akademik lembaga/lembaga.
5) Penyusunan tujuan, kewenangan dan tanggungjawab Audit Mutu Akademik, Tim
Audit Mutu Akademik lembaga/lembaga menyusun tujuan, kewenangan dan
tanggungjawab Audit Mutu Akademik yang sesuai dengan ruang lingkupnya
merujuk surat tugas Ketua atau permintaan ketua
6) Pengesahan tujuan, kewenangan dan tanggungjawab Audit Mutu Akademik. Tujuan,
kewenangan dan tanggungjawab Audit Mutu Akademik disahkan oleh rektor
7) Penyusunan rencana dan jadwal Audit Mutu Akademik, Tim Audit Mutu
Akademik lembaga/lembaga menyusun rencana dan jadwal Audit Mutu Akademik
bersama teraudit.
8) Penyerahan dokumen yang diperlukan kepada ketua Tim Audit Mutu
Akademik, teraudit menyerahkan dokumen yang diperlukan kepada ketua Tim
Audit Mutu Akademik lembaga/lembaga sesuai dengan waktu yang telah
disepakati.
9. Rapat persiapan Tim Audit Mutu Akademik lembaga/lembaga untuk audit sistem,
pembagian tugas Tim Audit Mutu Akademik lembaga/lembaga untuk audit
sistem.
10. Pelaksanaan audit system, melaksanakan audit dokumen yang tersedia sesuai
dengan standar yang disepakati dan menyusun checklist untuk persiapan audit
kepatuhan.
11. Penyampaian jadwal audit kepatuhan (visitasi), Ketua Tim Audit Mutu
Akademik lembaga / lembaga mengkomunikasikan jadwal visitasi kepada teraudit
untuk disetujui.
12. Pelaksanaan audit kepatuhan, berdasarkan daftar pengecekan bukti di
lembaga
13. Diskusi hasil temuan audit, semua hasil temuan audit didiskusikan dengan teraudit
untuk mendapatkan persetujuan. Ketidaksesuaian minor (OB) harus segera
diperbaiki dalam waktu yang disepakati.

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 49


14. Pembuatan laporan audit, laporan dibuat sesuai jadwal berdasarkan hasil temuan
yang telah disetujui oleh teraudit.
15. Penyerahan laporan audit, laporan audit diserahkan kepada MP - Audit Mutu
Akademik lembaga / lembaga untuk diteruskan kepada Rektor untuk
ditindaklanjuti.
16. Pembubaran Tim Audit Mutu Akademik lembaga / lembaga, Tim Audit Mutu
Akademik lembaga dibubarkan oleh Wakil Rektor bidang akademik, dan Tim
Audit Mutu Akademik lembaga dibubarkan oleh Wakil / Pembantu bidang
akademik, atas permintaan ketua Audit Mutu Akademik lembaga/lembaga
dengan SK pemberhentian.

12. Rumusan Koreksi / Tindakan Korektif.

a. Pengendalian Standar
Pengendalian standar merupakan kegiatan pemantauan, pengawasan dan / atau
penilaian sesaat terhadap pelaksanaan standar dan standar turunan, termasuk
tindakan korektif terhadap penyimpangan-penyimpangan yang terjadi terhadap
pelaksanaan standar pada masa berlakunya periode penjaminan mutu tertentu.

b. Evaluasi Standar
Setiap unit harus mampu memonitor, mengevaluasi dan menyusun laporan
tentang pemenuhan standar pada kondisi faktual. Apabila ditemukan
penyimpangan atau kesalahan dalam penerapan standar, perlu segera diambil
tindakan korektif. Apabila standar belum terpenuhi, perlu dicari penyebabnya dan
tentukan upaya untuk memenuhi standar. Apabila standar telah tercapai, standar
tersebut perlu ditingkatkan.

c. Pengembangan Standar
Pengembangan standar merupakan kegiatan pada akhir sebuah periode
penjaminan mutu yang meliputi tindakan evaluasi terhadap tingkat keberhasilan kinerja
dan hasil kerja unit dalam memenuhi standar. Kemudian diikuti dengan kegiatan
perencanaan serta pengambilan keputusan untuk mengembangkan, memodifikasi
atau mengubah standar yang bersangkutan untuk ditetapkan sebagai standar pada
periode penjaminan mutu berikutnya.

13. Peningkatan Mutu

Proses penjaminan mutu bukan hanya aktivitas untuk memastikan bahwa


mutu yang dijanjikan dapat terpenuhi melainkan juga meliputi usaha
peningkatan mutu berkelanjutan melalui kegiatan, monitoring dan evaluasi
(monev), evaluasi diri, audit, dan benchmarking.
Siklus penjaminan mutu dimulai dengan penetapan standar mutu yang ingin
dicapai dalam kurun waktu tertentu dan selanjutnya standar ini dilaksanakan dengan
upaya semaksimal mungkin agar dapat terpenuhi. Untuk melihat kemajuan
pelaksanaan standar tadi dan untuk memastikan bahwa arah pelaksanaan ini
sesuai dengan rencana, perlu dilakukan monitoring dan evaluasi. Evaluasi diri dilakukan
terutama untuk melihat kekuatan dan kelemahan satuan pendidikan kaitannya dengan
upaya pemenuhan standar. Tahapan selanjutnya adalah Audit Mutu Akademik

50 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


Internal untuk melihat kepatuhan terhadap standar mutu yang telah ditetapkan.
Hasil-hasil yang diperoleh dari tahapan monitoring dan evaluasi, evaluasi diri, dan
audit mutu internal serta ditambah dengan masukan dari seluruh stakeholders,
digunakan sebagai pertimbangan di dalam melakukan peningkatan mutu.
Ada dua macam peningkatan mutu yaitu peningkatan mutu untuk mencapai
standar mutu yang ditetapkan dan peningkatan mutu dalam konteks
peningkatan standar mutu yang telah dicapai melalui benchmarking. Apabila hasil
evaluasi diri dan audit menunjukkan bahwa standar mutu yang telah ditetapkan
belum tercapai, maka harus segera dilakukan tindakan perbaikan untuk mencapai
standar tersebut. Sebaliknya apabila hasil evaluasi diri dan audit menyatakan bahwa
standar mutu yang ditetapkan telah tercapai, maka pada proses perencanaan
berikutnya standar mutu tersebut ditingkatkan melalui benchmarking.
Benchmarking adalah upaya pembandingan standar baik antar bagian internal
organisasi maupun dengan standar eksternal secara berkelanjutan dengan
tujuan untuk peningkatan mutu.
Tujuan peningkatan mutu adalah untuk pencapaian standar mutu yang telah
ditetapkan bagi satuan pendidikan yang belum memenuhi standar tersebut,
sedangkan bagi satuan pendidikan yang telah memenuhi standar mutu,
peningkatan mutu bertujuan untuk peningkatan standar baru, dan yang tidak kalah
pentingnya adalah dalam rangka pemuasan stakeholders.

14. Benchmarking

Benchmarking adalah pendekatan yang secara terus menerus mengukur dan


membandingkan produk barang dan jasa, dan proses-proses dan praktik-
praktiknya terhadap standar ketat yang ditetapkan oleh para pesaing atau mereka
yang dianggap unggul dalam bidang tersebut. Dengan melakukan atau melalui
benchmarking, suatu organisasi dapat mengetahui telah seberapa jauh mereka
dibandingkan dengan yang terbaiknya.
Benchmarking adalah suatu kegiatan untuk menetapkan standar dan target
yang akan dicapai dalam suatu periode tertentu. Benchmarking dapat
diaplikasikan untuk individu, kelompok, organisasi ataupun lembaga. Ada
sebagian orang menjelaskan benchmarking sebagai uji standar mutu.
Maksudnya adalah menguji atau membandingkan standar mutu yang telah
ditetapkan terhadap standar mutu pihak lain, sehingga juga muncul istilah rujuk mutu.
Secara umum benchmarking digunakan untuk mengatur dan meningkatkan
kualitas pendidikan dan standar akademik. Benchmarking dapat merupakan
perbandingan antara proses dan sistem yang telah dirancang tersebut dengan fungsi
pendidikan tinggi yang harus dilaksanakan semua perguruan tinggi. Dalam banyak cara
dan bentuk, bahkan mungkin tanpa disadarinya, banyak lembaga pendidikan
terutama pendidikan tinggi telah senantiasa bergelut dengan benchmarking.
Mereka senantiasa telah membandingkan diri mereka dengan kolega dan perguruan
tinggi lain, disertai pengharapan peningkatan pada jumlah mahasiswa yang diterima,
dana yang diterima, nilai akreditasi, dan prestise.
Perguruan tinggi sebenarnya telah lama memiliki tradisi knowledge-sharing
(berbagi pengetahuan) yang direalisasikan melalui pertemuan-pertemuan ilmiah,
seminar, publikasi, mailinglist, dan kegiatan bersama lainnya. Benchmarking
sebenarnya bukanlah barang baru, karena kenyataannya selama ini sudah dijalankan,

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 51


mungkin istilahnya saja yang baru muncul belakangan ini. Benchmarking bukanlah
meng-copy atau menjiplak. Ini adalah proses mempelajari, mengamati orang
lain atau organisasi lain dan mengadaptasi praktik-praktik baik mereka untuk dapat
diterapkan dalam organisasi sendiri. Lebih daripada sekedar penetapan tujuan,
benchmarking dipergunakan untuk memahami proses yang dipakai untuk
mencapai hasil-hasil yang terbaik tersebut.
Pertama-tama benchmarking harus melibatkan penelitian dan pemahaman
tentang prosedur kerja internal sendiri, kemudian mencari ”praktik terbaik” pada
organisasi atau lembaga lain, kemudian mencocokkannya dengan yang telah
diidentifikasi dan akhirnya mengadaptasi praktik-praktik itu dalam
organisasinya sendiri untuk meningkatkan kinerjanya. Pada dasarnya,
benchmarking adalah suatu cara belajar dari orang lain secara sistematis, dan
mengubah apa kita kerjakan.
Tiga pertanyaan mendasar yang akan dijawab oleh proses benchmarking
adalah (1) Seberapa baik kondisi kita sekarang ? (Evaluasi Diri) (2) Harus menjadi
seberapa baik ? (Target) (3) Bagaimana cara untuk mencapai yang baik tersebut ?
(Rencana Tindakan)

a. Proses Benchmarking

Proses benchmarking biasanya terdiri dari enam langkah yaitu:


1) Menentukan Apa yang Akan Di-benchmark
Hampir segala hal dapat di-benchmark: suatu proses lama yang memerlukan
perbaikan, suatu permasalahan yang memerlukan solusi, suatu perancangan proses
baru; suatu proses yang upaya-upaya perbaikannya selama ini belum berhasil. Perlu
dibentuk suatu Tim Peningkatan Mutu yang akan menyelidiki proses dan
permasalahannya. Tim ini akan mendefinisikan proses yang menjadi target, batas-
batasnya, operasi-operasi yang dicakup dan urutannya, dan masukan (input) serta
keluarannya (output).

2) Menentukan Apa yang Akan Diukur


Ukuran atau standar yang dipilih untuk dilakukan benchmarknya harus yang
paling kritis dan besar kontribusinya terhadap perbaikan dan peningkatan mutu. Tim
yang bertugas me-review elemen-elemen dalam proses dalam suatu bagan alir dan
melakukan diskusi tentang ukuran dan standar yang menjadi fokus. Contoh-contoh
ukuran adalah misalnya durasi waktu penyelesaian, waktu penyelesaian untuk setiap
elemen kerja, waktu untuk setiap titik pengambilan keputusan, variasi-variasi waktu,
jumlah aliran balik atau pengulangan, dan kemungkinan terjadinya kesalahan pada
setiap elemennya. Jika memang ada pihak lain (internal dan eksternal) yang
berkepentingan terhadap proses ini maka tuntutan atau kebutuhan (requirements)
mereka harus dimasukkan atau diakomodasikan dalam tahap ini. Tim yang bertugas
dapat pula melakukan wawancara dengan pihak yang berkepentingan terhadap proses
tersebut (dapat pula dipandang sebagai pelanggan) tentang tuntutan dan kebutuhan
mereka dan menghubungkan atau mengaitkan tuntutan tersebut kepada ukuran dan
standar kinerja proses. Tim kemudian menentukan ukuranukuran atau standar yang
paling kritis yang akan secara signifikan meningkatkan mutu proses dan hasilnya. Juga
dipilih informasi seperti apa yang diperlukan dalam proses benchmarking ini dari
organisasi lain yang menjadi tujuan benchmarking.

52 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


3) Menentukan kepada Siapa akan Dilakukan Benchmark
Tim Peningkatan Mutu kemudian menentukan organisasi yang akan menjadi
tujuan benchmarking ini. Pertimbangan yang perlu adalah tentunya memilih organisasi
lain tersebut yang memang dipandang mempunyai reputasi baik bahkan terbaik
dalam kategori ini.

4) Pengumpulanlan Data / Kunjungan Tim Peningkatan Mutu IKIP Siliwangi


Bandung data tentang ukuran dan standar yang telah dipilih terhadap organisasi
yang akan dibenchmark.
Pencarian informasi ini dapat dimulai dengan yang telah dipublikasikan:
misalkan hasil-hasil studi, survei pasar, survey pelanggan, jurnal, majalah dan lain-lain.
Barangkali juga ada lembaga yang menyediakan bank data tentang benchmarking untuk
beberapa aspek dan kategori tertentu. Tim dapat juga merancang dan mengirimkan
kuesioner kepada lembaga yang akan di-benchmark, baik itu merupakan satu-
satunya cara mendapatkan data dan informasi atau sebagai pendahuluan sebelum
nantinya dilakukan kunjungan langsung. Pada saat kunjungan langsung (site
visit), tim benchmarking mengamati proses yang menggunakan ukuran dan
standar yang berkaitan dengan data internal yang telah diidentifikasi dan dikumpulkan
sebelumnya. Tentu akan lebih baik jika ada beberapa obyek atau proses yang
dikunjungi sehingga informasi yang didapat akan lebih lengkap. Asumsi yang perlu
diketahui adalah bahwa organisasi atau lembaga yang dikunjungi mempunyai
keinginan yang sama untuk mendapatkan informasi yang sejenis dari lembaga yang
mengunjunginya yaitu adanya keinginan timbal balik untuk saling mem-
benchmark. Para pelaku benchmarking telah dapat menyimpulkan bahwa
kunjungan langsung kepada organisasi dengan praktik terbaik dapat menghasilkan
pandangan dan pemahaman yang jauh lebih dalam dibandingkan dengan cara-cara
pengumpulan data yang manapun. Kunjungan ini memungkinkan kita untuk secara
langsung berhubungan dengan “pemilik proses” yaitu orang-orang yang benar-benar
menjalankan atau mengelola proses tersebut.

5) Analisis Data
Tim Peningkatan Mutu kemudian membandingkan data yang diperoleh dari
proses yang di benchmark dengan data proses yang dimiliki (internal) untuk
menentukan adanya kesenjangan (gap) diantara mereka. Tentu juga perlu
membandingkan situasi kualitatif misalnya tentang sistem, prosedur, organisasi, dan
sikap. Tim mengindentifikasi mengapa terjadi kesenjangan (perbedaan) dan apa saja
yang dapat dipelajari dari situasi ini. Satu hal yang sangat penting adalah
menghindari sikap penolakan; jika memang ada perbedaan yang nyata maka
kenyataan itu harus dapat diterima dan kemudian disadari bahwa harus ada hal-hal
yang diperbaiki.

6) Merumuskan Tujuan dan Rencana Tindakan


Tim Peningkatan Mutu menentukan target perbaikan terhadap proses.
Target-target ini harus dapat dicapai dan realistis dalam pengertian waktu,
sumber daya, dan kemampuan yang ada saat ini; juga sebaiknya terukur, spesifik,
dan didukung oleh manajemen dan orang-orang yang bekerja dalam proses tersebut.
Kemudian tim dapat diperluas dengan melibatkan multidisiplin yang akan

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 53


memecahkan persoalan dan mengembangkan suatu rencana untuk memantapkan
tindakan spesifik yang akan diambil, tahapan-tahapan waktunya, dan siapa-siapa
yang harus bertanggung jawab.
Hasil ini akan diserahkan kepada para pelaksana penjaminan mutu
(executive) untuk kemudian memantau kemajuan dan mengidentifikasi
persoalan-persoalan yang timbul. Ukuran dan standar dievaluasi secara
bertahap, barangkali diperlukan penyesuaian-penyesuaian terhadap rencana untuk
dapat mengatasi halangan dan persoalan yang muncul. Juga para pelaksana
memerlukan dukungan balik dari mereka yang berkepentingan terhadap proses dan
hasilnya (stakeholders).
Kesenjangan standar mungkin saja tidak dapat dihilangkan karena target
organisasi terus saja berkembang dan memperbaiki diri. Yang lebih penting dari semata-
mata mengejar kesenjangan adalah menjadikan benchmarking sebagai suatu kebiasaan,
yang akan mendorong untuk terus memperbaiki diri. Jika perlu bahkan dapat dibuat atau
dibentuk suatu departemen atau divisi tersendiri yang bertanggung jawab
melaksanakan benchmarking secara terus menerus (berkelanjutan).
Proses benchmarking ini mempunyai banyak keuntungan. Benchmarking
mendorong terciptanya suatu budaya perbaikan terus menerus, menghargai orang
lain dan prestasinya dan membangun indera dan intuisi akan pentingnya perbaikan
yang dijalankan terus menerus tersebut. Jika suatu jaringan dan kemitraan dalam
benchmarking telah terbentuk maka berbagai praktik baik dan terbaik dapat saling
dibagi di antara mereka. Benchmarking dapat dilakukan secara :
- internal benchmarking, dilakukan di dalam lingkup perguruan tinggi itu sendiri.
Bisa dilakukan internal benchmarking antar program studi dalam satu lembaga,
atau antar unit atau lembaga dalam satu PT itu sendiri. Dalam kenyataan pasti bisa
diperbandingkan standar antar mereka atau untuk memperbandingkan standar
kualitas yang dipakai.
- external benchmarking, dilakukan dengan benchmarking terhadap lembaga atau
PT lain, baik yang menyangkut satu program studi tertentu ataupun satu unit
atau lembaga tertentu, baik di dalam maupun di luar negeri.

Benchmarking yang sebenarnya akan mendorong kita untuk melihat jauh ke


dalam proses-proses di pesaing kita (atau sejawat kita) yang sejenis, yang
barangkali diimplementasikan dengan lebih baik dan terbukti memberikan kualitas
hasil atau keluaran yang lebih baik. Juga benchmarking ini dapat membantu untuk
mendapatkan ”jalan pintas” untuk mencapai tujuan (target), dengan meniru maka
banyak hal dapat dihemat, antara lain kita dapat lebih mempersingkat proses
pembelajaran (learning process), mengurangi kemungkinan kegagalan karena
bisa belajar dari kegagalan dan kesalahan orang lain. Hasil dari proses benchmarking
dapat berupa :
a. Proses atau prosedur yang baru untuk standar atau target yang tetap/lama: situasi
ini dapat terjadi apabila target atau standar yang telah ditetapkan ternyata sulit
untuk dicapai atau proses / metodenya gagal terus mencapai standar tersebut.
b. Standar baru yang lebih baik: keadaan ini dapat terjadi dalam upaya
meningkatkan mutu dengan memperbaiki atau meningkatkan standar yang telah
tercapai.
c. Proses atau prosedur baru dan standar baru : hal ini dapat terjadi saat belum
pernah dibuat standar atau prosedur sebelumnya, jadi merupakan suatu kegiatan
atau tolok ukur yang baru.

54 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


H. Tanggungjawab Manajemen

1. Komitmen Manajemen
Ketua Lembaga Penjaminan Mutu memberikan komitmennya sehubungan
dengan pengembangan penerapan sistem manajemen mutu dan meningkatkan
efektivitasnya secara berkelanjutan berdasarkan prinsip manajemen mutu.
Manajemen Lembaga Penjaminan Mutu melaksanakan tanggung jawabnya untuk:
a. Menetapkan dan memelihara kebijakan maupun pencapaian sasaran mutu
Lembaga Penjaminan Mutu melalui rapat rutin guna mengukur ketepatan
kebijakan dan sasaran.
b. Mensosialisasikan kebijakan dan sasaran mutu di seluruh elemen Lembaga
Penjaminan Mutu untuk meningkatkan kesadaran, motivasi dan
keterlibatannya dengan menempelkan tabel kebijakan dan sasaran mutu
Lembaga Penjaminan Mutu pada papan kegiatan.
c. Memastikan bahwa standar persyaratan pelanggan dilaksanakan di seluruh jajaran
Lembaga Penjaminan Mutu dengan pelaksanaan pelatihan pada setiap anggota dan
staf Lembaga Penjaminan Mutu .
d. Memastikan bahwa proses manajemen yang sesuai telah diterapkan dan
sustainable, serta terpenuhinya persyaratan pelanggan sehingga sasaran mutu
tercapai.
e. Memastikan ketersediaan sumber daya yang mempengaruhi kegiatan Lembaga
Penjaminan Mutu .
f. Meninjau ulang sistem manajemen mutu secara berkala, mengambil
keputusan untuk bertindak berdasarkan kebijakan dan perbaikannya

2. Kepuasan Pengguna Jasa Layanan

Lembaga Penjaminan Mutu berkomitmen untuk menghasilkan jasa layanan


dengan hasil terbaik. Keberhasilan jangka panjang Lembaga Penjaminan Mutu
menuntut komitmen menyeluruh tentang standar kinerja dan produktivitas yang
tinggi, kerjasama yang efektif, kesediaan untuk menyerap gagasan-gagasan baru serta
keinginan untuk belajar secara berkelanjutan. Untuk itu Lembaga Penjaminan Mutu:
a. Memastikan bahwa standar persyaratan pengguna jasa layanan dilaksanakan di
seluruh jajaran Lembaga Penjaminan Mutu dengan pelaksanaan pelatihan pada
setiap anggota dan staf Lembaga Penjaminan Mutu .
b. Memastikan keluhan pengguna jasa layanan ditanggapi dan ditindaklanjuti.
c. Melakukan evaluasi terhadap kepuasan pelanggan diatur dalam peraturan Evaluasi
Kepuasan Pelanggan.

3. Kebijakan Mutu

Kebijakan mutu Lembaga Penjaminan Mutu ditujukan untuk mendukung


pencapaian Visi dan Misi IKIP SIliwangi Bandung. Oleh karena itu Lembaga
Penjaminan Mutu IKIP SIliwangi Bandung mempunyai komitmen yang kuat untuk
memuaskan kebutuhan semua stakeholder melalui perbaikan berlanjut. Untuk
mencapai tujuan tersebut, Manajemen akan:
a. Mengkoordinasikan penyusunan baku mutu akademik yang dibuat oleh
lembaga/program;

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 55


b. Melaksanakan audit sistem dan audit kepatuhan secara rutin;
c. Menyampaikan laporan hasil audit dengan rekomendasinya secara tertulis kepada
Ketua;
d. Memantau, mengevaluasi, dan melakukan analisis terhadap tindak lanjut
pelaksanaan audit.

4. Perencanaan Sistem Mutu

Ketua Lembaga Penjaminan Mutu IKIP SIliwangi Bandung


merencanakan sistem mutu dengan memperhatikan dua aspek utama yang meliputi
sasaran mutu dan perencanaan Sistem Manajemen Mutu. Dalam menentukan
sasaran mutu, Ketua Lembaga Penjaminan Mutu IKIP SIliwangi Bandung harus
memastikan bahwa sasaran mutu termasuk yang diperlukan untuk memenuhi
persyaratan produk, selain sasaran mutu diperlukan masukan dari pelbagai pengguna
jasa layanan dengan mengisi borang masukan persyaratan produk, ditetapkan untuk
fungsi dan tingkat yang relevan dalam organisasi. Dalam perencanaan sistem
manajemen mutu, Ketua Lembaga Penjaminan Mutu IKIP SIliwangi Bandung
memastikan bahwa rencana sistem manajemen mutu dijalankan dalam rangka
memenuhi persyaratan yang diberikan pada sasaran mutu. Selain itu keterpaduan
sistem manajemen mutu akan tetap dipelihara meskipun ada perubahan pada sistem
manajemen mutu, antara yang direncanakan dengan yang diterapkan. Sejak tahap
perencanaan kegiatan, sasaran mutu ditetapkan dan dibuat konsisten dengan
kebijakan mutu. Sasaran mutu ditetapkan secara terukur (Tabel 2). Sasaran ini
disebarluaskan secara efektif pada seluruh elemen organisasi berikut tanggung
jawabnya mencapai sasaran yang ditetapkan untuk setiap elemen terkait. Sasaran ini
ditinjau secara periodik, yaitu selama tiga tahun dan direvisi sesuai keperluan.
Sasaran mutu Lembaga Penjaminan Mutu untuk kepentingan IKIP SIliwangi
Bandung adalah:
a. Menjadikan IKIP Siliwangi Bandung sebagai PT swasta terbaik di Jawa Barat
dalam implementasi SPMI.
b. Meningkatkan peran SPMI untuk penyehatan dan efisiensi penyelenggaraan kegiatan
akademik dan non akademik IKIP SIliwangi Bandung .
c. Meminimalkan produk Penjaminan Mutu IKIP SIliwangi Bandung yang tidak
sesuai dengan mandat atau kontraproduktif dengan Program Kerja Rektor.
d. Meminimalkan keluhan Ketua akibat ketidaksesuaian produk Lembaga
Penjaminan Mutu IKIP SIliwangi Bandung sesuai standar Badan Akreditasi
Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dan Dikti.

Tabel 2.6
Sasaran Mutu Lembaga Penjamin Mutu

Baseline Target Capaian


No Indikator Kinerja
2014 2015 2016 2017 2018 2019
1 Manajemen representative
Tingkat kepuasan pimpinan 25 40 60 80 100 100
terhadap kinerha LPM (%)

56 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


Baseline Target Capaian
No Indikator Kinerja
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Tingkat kepuasan 30 50 70 90 100 100
stakeholde (selain
pimpinan) terhadap kinerha LPM
(%)
2 Bidang pelayanan Umum
Evaluasi kepuasan stakeholder 0 25 50 75 90 100
terhadap website LPM (persen
jumlah orang yang memberikan
80%)
Evaluasi kepuasan terhadap 0 25 50 75 90 100
layanan Technical
Assisstance (TA), Narasumber,
layanan Studi Banding dan
Konsultasi, layanan magang,
layanan pelatihan (persen
jumlah orang yang memberikan
3 Bidang Pengembangan SPMI
Kepuasan pelanggan (%) 25 50 75 85 90 100
4 Bidang AMI
Jumlah Auditor diseluruh 100
25 50 75 85 90
Lembaga (orang)
Tingkat Kepuasan Auditee 100
25 50 75 85 90
terhadap pelaksanaan AMI (%)
Tingkat Kepuasan Auditor 100
25 50 75 85 90
terhadap pelaksanaan AMI (%)
AMI untuk Manajemen 100
25 50 75 85 90
Laboratorium (%)
5 Bidang Akreditasi Nasional
Ijin Operasional PS 50 75 100 100 100 100
(unit/unit)
Tingkat Kepuasan PS 50 50 60 75 90 100
terhadap proses
pendampingan akreditasi
(%)
Jumlah PS yang 6 6 6 7 7 8
mengirimkan dokumen
akreditasi ke BAN-PT

I. Pengelolaan Sumber Daya

1. Penyediaan Sumber Daya


Lembaga Penjaminan Mutu IKIP SIliwangi Bandung menentukan dan menjamin
ketersediaan sumber daya yang dibutuhkan dengan tujuan menerapkan,
memelihara sistem manajemen mutu dan terus menerus mengembangkan
efektivitasnya. Hal ini termasuk sumber daya yang digunakan untuk menjalankan dan
meningkatkan sistem manajemen, kepuasan pelanggan dan pihak lain yang terkait.
Lembaga Penjaminan Mutu IKIP SIliwangi Bandung telah membuat rencana
Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 57
pengembangan sumber daya sesuai dengan visi Lembaga Penjaminan Mutu IKIP
SIliwangi Bandung.

2. Sumber Daya Manusia dan Pelatihan


Setiap personel yang terlibat dalam Lembaga Penjaminan Mutu IKIP
SIliwangi Bandung sangat berpengaruh besar terhadap mutu produk jasa layanan.
Didalam organisasi Lembaga Penjaminan Mutu IKIP SIliwangi Bandung,
setiap personel memiliki kompetensi berdasarkan pendidikan, pelatihan dan
pengalaman. Ketua Lembaga Penjaminan Mutu IKIP SIliwangi Bandung akan
selalu memastikan bahwa kompetensi dan pengalaman yang dibutuhkan sesuai
dengan standar kinerja organisasi yang efektif. Untuk memenuhi tuntutan terhadap
tanggung jawab sebagaimana ditetapkan dalan SMM, maka Lembaga Penjaminan Mutu
IKIP SIliwangi Bandung:
a. Menempatkan personel yang sesuai dengan kompetensinya pada bidang yang
relevan sehingga mutu produk jasa layanan terjamin.
b. Mengadakan pelatihan bagi anggota baru dan pendampingan bagi pemula.
c. Mengevaluasi efektivitas proses, kinerja dan tindakan yang dilakukan.
d. Memastikan keterlibatan dan kepedulian tiap personil dengan kontribusinya dalam
usaha pencapaian sasaran mutu.
e. Pemeliharaan rekaman sesuai dengan pelatihan dan pengalaman kerja.

3. Sarana, Prasarana dan Lingkungan Kerja


Lembaga Penjaminan Mutu IKIP SIliwangi Bandung menyediakan dan
memelihara beberapa infrastruktur yang diperlukan untuk mempermudah
organisasi dalam pencapaian sistem manajemen mutu. Infrastruktur mencakup sarana
dan prasarana, yang penggunaannya diupayakan untuk meningkatkan
efektivitaskinerja organisasi. Sarana yang dibutuhkan meliputi ruang kantor utama,
ruang rapat dan ruang pelatihan. Sementara itu, prasarana yang disediakan
meliputi alat komunikasi (telepon, fax, internet), komputer, scanner, printer,faxcimile,
mesin ketik elektrik, papan tulis, kamera, voice recorder, software, meja, kursi dan
lemari dokumen. Seluruh personil Lembaga Penjaminan Mutu IKIP SIliwangi
Bandung bertanggung jawab untuk menciptakan suasana kerja yang nyaman,
dinamis, dan produktif. Dalam penetapan infrastruktur dan lingkungan kerja
digunakan pertimbangan sebagai berikut (a) Mengevaluasi sumber daya yang
diperlukan untuk keberlangsungan kinerja. (b) Kesesuaian sarana dan prasarana
tersebut dengan fungsi, kinerja, sasaran, kemampuan pengadaan dan pemeliharaan,
pembiayaan operasional, keamanan dan pembaharuan.

J. Realisasi Layanan

1. Perencanaan Layanan

Lembaga Penjaminan Mutu IKIP SIliwangi Bandung telah merancang spesifikasi


produk jasa layanan sesuai dengan yang berkenaan dengan jasa layanan dan telah
merencanakan proses yang diperlukan untuk merealisasikannya.
Perencanaan realisasi produk berjalan sesuai dengan persyaratan proses lainnya
dari sistem manajemen mutu. Dalam perencanaan realisasi produk, Lembaga
Penjaminan Mutu IKIP Siliwangi Bandung telah menetapkan hal- hal sebagai berikut:

58 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


a. Sasaran dan persyaratan mutu bagi produk yang terdapat dalam setiap MP jasa
layanan.
b. Kebutuhan untuk penetapan proses, dokumentasi dan penyediaan sumber daya
untuk menghasilkan produk.
c. Melakukan verifikasi, validasi, pemantauan, inspeksi, kegiatan pengujian khusus
dan kriteria untuk penerimaan produk didalam jasa layanan melalui borang pre-test
dan post-test dalam MP terkait.
d. Menyiapkan dokumen (Modul) yang diperlukan untuk menjadi bukti bahwa proses
menghasilkan produk yang memenuhi persyaratan.

2. Proses Terkait dengan Pelanggan


Lembaga Penjaminan Mutu IKIP SIliwangi Bandung telah menentukan
persyaratan realisasi produk dan meninjau ulang persyaratan tersebut secara
periodik. Untuk itu, Lembaga Penjaminan Mutu IKIP SIliwangi Bandung
menentukan:
a. Persyaratan yang telah ditentukan pelanggan, mencakup persyaratan
ketepatan waktu proses, mutu isi, kuantitas, akuntabilitas dan telah
dirumuskan serta dikomunikasikan pada seluruh elemen organisasi, sehingga secara
sinergis pihak terkait peduli untuk memenuhinya.
b. Persyaratan yang tidak ditentukan oleh pelanggan tetapi dibutuhkan pada realisasi
produk.
c. Persyaratan dari undang-undang dan peraturan yang berlaku
d. Lembaga Penjaminan Mutu IKIP SIliwangi Bandung mentukan persyaratan
lainnya.

Lembaga Penjaminan Mutu IKIP SIliwangi Bandung meninjau persyaratan


yang berhubungan dengan produk. Tinjauan ini dilakukan sebelum organisasi
memenuhi janji untuk menyampaikan produk ke pelanggan. Sebelum menentukan dan
menetapkan peraturan atas produk, pihak manajemen terlebih dahulu meninjau
permintaan pelanggan dalam rapat pleno untuk memastikan pemenuhan persyaratan
pelanggan yang disesuaikan dengan kemampuan organisasi. Dalam hal ini harus
dipastikan bahwa:

a. Persyaratan produk sudah terdefinisi.


b. Ada kejelasan jika persyaratan proses berbeda antara yang dinyatakan
sebelumnya dengan yang direalisasikan.
c. Lembaga Penjaminan Mutu IKIP SIliwangi Bandung memiliki kemampuan untuk
memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan.

K. Pemantauan, Pengukuran, Analisis dan Peningkatan Mutu Perbaikan

Memperhatikan bahwa produk yang dihasilkan Lembaga Penjaminan


Mutu IKIP SIliwangi Bandung adalah SPMI dan jasa, maka Lembaga Penjaminan
Mutu IKIP SIliwangi Bandung menggunakan kuisioner feedback sebagai alat untuk
mengukur keberhasilan proses maupun pemenuhan persyaratan pengguna jasa.

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 59


1. Pemantauan dan Pengukuran

Lembaga Penjaminan Mutu IKIP SIliwangi Bandung menentukan metode yang


diperlukan dan digunakan untuk melakukan pengukuran kinerja sistem manajemen
mutu dalam organisasi. Variabel terikat adalah kepuasan pelanggan. Kepuasan
pelanggan dapat dipantau melalui kuisioner tervalidasi yang secara rutin
disampaikan kepada pelanggan setelah kegiatan. Secara lengkap prosedur audit
internal terdapat dalam MP/SOP Audit Internal.

2. Pengendalian Produk

Lembaga Penjaminan Mutu IKIP SIliwangi Bandung memastikan bahwa


produk yang tidak sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan akan dicegah
penggunaannya dan merekam setiap produk yang tidak sesuai melalui boring Daftar
Ketidaksesuaian Produk/Layanan dan Solusi. Pengendalian dilakukan oleh
Sekretaris Lembaga Penjaminan Mutu IKIP SIliwangi Bandung dibantu dua Koordinator
Bidang dengan menetapkan dan memelihara prosedur terdokumentasi untuk
menangani hal ini. Pengendalian yang meliputi identifikasi, dokumentasi, evaluasi,
pemisahan dan disposisi produk-produk yang tidak sesuai, serta pemberitahuan
kepada bidang terkait. Pengendalian dilakukan dengan (a) Mengambil tindakan
untuk menghilangkan penyebab ketidaksesuaian; (b) Memperbolehkan pemakaian,
pelepasan, atau penerimaan melalui konsesi oleh pihak berwenang yang relevan
misalnya rektor atau Wakil Rektor; (c) Melakukan tindakan pencegahan pemakaian.

3. Analisis Pemantauan dan Pengukuran

Lembaga Penjaminan Mutu IKIP Siliwangi Bandung menentukan, mengsulkan


dan menganalisis data yang tepat untuk memperlihatkan kesesuaian dan
efektivitas sistem manajemen mutu serta mengevaluasi efektivitas peningkatan
berkelanjutan. Data dihasilkan dari pemantauan, pengukuran dan dari sumber
lainnya yang relevan. Analisis data harus menyediakan informasi yang
berhubungan dengan (a) Kepuasan pelanggan. (b) Kesesuaian dengan persyaratan
produk dapat dianalisa dengan menggunakan borang IKIP SIliwangi Bandung.
(c) Karakteristik dan kecenderungan proses maupun produk, termasuk tindakan
pencegahan dan korektif.

4. Perbaikan dan Peningkatan Mutu

Lembaga Penjaminan Mutu IKIP Siliwangi Bandung melakukan perbaikan


berkelanjutan terhadap efektivitas Sistem manajemen mutu melalui penggunaan
kebijakan mutu, sasaran mutu, hasil audit, analisis data, tindakan korektif dan
pencegahan serta tinjauan manajemen. Tindakan korektif dan pencegahan
dilakukan untuk mengurangi kemungkinan ketidaksesuaian dan mencegah
ketidaksesuaian terulang kembali. Tindakan korektif dan pencegahan harus sesuai
dengan penyebab ketidaksesuaian dan akar penyebab masalah yang ditemukan.

Tabel 2.7.
Jadwal Kegiatan Penjaminan Mutu di IKIP Siliwangi Bandung

60 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


Jadwal Penaggung jawab
No Aktivitas/kegiatan
Pelaksanaan Kegiatan
1 Sosialisasi Proggram Bulan Lembaga Penjaminan Mutu
Penjaminan Mutu September
2 Penyusunan dan Minggu 2-4 Lembaga Penjaminan Mutu,
Pengesahan Dokumen Bulan Juni Gugus Kendali Mutu
Mutu
3 Monitoring dan evaluasi Minggu 1-2 Lembaga Penjaminan Mutu,
pelaksanaan Standar Bulan Agustus Gugus Kendali Mutu
4 Sosialisasi persiapan Minggu ke 3-4 Lembaga Penjaminan Mutu,
pelaksanaan Audit Mutu Bulan Agustus Gugus Kendali Mutu
Internal
5 Audit Mutu Internal Minggu 1-2 Lembaga Penjaminan Mutu,
Bulan Gugus Kendali Mutu
September
6 Penyiapan pelaporan Minggu ke-3-4 Lembaga Penjaminan Mutu,
audit Bulan Gugus Kendali Mutu
September
7 Laporan audit di Minggu 1-2 Lembaga Penjaminan Mutu,
Lembaga Penjaminan Bulan Oktober Gugus Kendali Mutu
Mutu

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 61


62 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung
BAB III
STANDAR SPMI

A. Luas Lingkup Standar SPMI

1. Standar Nasional Pendidikan

Untuk mewujudkan Visi IKIP Siliwangi yaitu menjadikan Institut Keguruan dan
Ilmu Pendidikan yang unggul dan berdaya saing nasional dalam mutu serta
pengembangan pembelajaran sekolah dan luar sekolah pada tahun 2021, SPMI
IKIP Siliwangi telah menetapkan standar untuk menjaga mutu pendidikan di IKIP
Siliwangi. Standar pendidikan yang ditetapkan tersebut yaitu: 1) Standar kompetensi
lulusan; 2) Standar isi pembelajaran; 3) Standar proses pembelajaran; 4) Standar
penilaian pembelajaran; 5) Standar dosen dan tenaga kependidikan; 6) Standar sarana
dan prasarana pembelajaran; 7) Standar pengelolaan pembelajaran; 8) Standar
pembiayaan pembelajaran. Kedelapan standar yang ditetapkan oleh SPMI IKIP Siliwangi
tersebut dijabarkan sebagai berikut:

a. Standar Kompetensi Lulusan


Berdasarkan Permendikbud No 49 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi Pasal 5 menerangkan bahwa standar kompetensi lulusan merupakan
kriteria minimal tentang kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran
lulusan. Standar kompetensi lulusan tersebut dinyatakan dalam rumusan capaian
pembelajaran lulusan yang digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi
pembelajaran, standar proses pembelajaran, standar penilaian pembelajaran, standar
dosen dan tenaga kependidikan, dan standar pembiayaan pembelajaran. Rumusan
capaian pembelajaran lulusan tersebut harus termuat di dalam kurikulum. Berdasarkan
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas)
Pasal 1 ayat (19) menerangkan bahwa kurikulum adalah serangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.

1) Landasan Hukum Standar Kompetensi Lulusan


a) Peraturan Pemerintah RI No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (SNP) yang merupakan kriteria minimal tentang sistem pendidikan di
seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
b) Permendikbud No 22 Tahun 2006 yang mengatur standar isi, mencakup lingkup
materi dan tingkat kompetensi, untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang
dan jenis pendidikan tertentu.
c) Peraturan Pemerintah (PP) No 103 Tahun 2007 tentang Pengesahan: (i) Regional
Convention on the Recognition of Studies, Diplomas, and Degrees in Higher
Education in Asia and the Pacific; (ii) Asean and European Meeting (ASEM); (iii)
Konvensi Internasional lainnya yang terkait dengan:
- Pengakuan dunia internasional terhadap ijasah dan gelar.
- Pengakuan dunia internasional terhadap sebagian proses pembelajaran yang
dilakukan melalui transfer kredit (credit transfer) dan perolehan kredit
(credit earning).

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 63


- Pengakuan hasil studi sebelumnya (recognition of prior learning result).
d) Permendikbud No 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
pasal 5 yang menyebutkan bahwa standar kompetensi lulusan merupakan
kriteria minimal tentang kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dinyatakan dalam rumusan capaian
pembelajaran lulusan.
e) Statuta IKIP Siliwangi.
f) Rencana Strategis (Renstra) IKIP Siliwangi Tahun 2013-2018
g) Kebijakan SPMI IKIP Siliwangi Tahun akademik 2014/2015 – 2019/2020
h) Manual SPMI IKIP Siliwangi Tahun akademik 2014/2015 – 2019/2020

2) Fungsi Standar Kompetensi Lulusan


- Sebagai acuan dan tolak ukur dalam menghasilkan lulusan yang memiliki
kemampuan standar yang telah ditetapkan berdasarkan kebijakan SPMI IKIP
Siliwangi Tahun Akademik 2014/2015 – 2019/2020.
- Sebagai acuan para pejabat yang berwenang dan unit kerja yang terkait
sehingga memiliki wewenang dan tanggung jawab masing-masing agar mutu
kompetensi lulusan dapat ditingkatkan secara terus-menerus dan
berkelanjutan.
- Sebagai acuan guna memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja yang sedang
berkembang sehingga memiliki daya saing tinggi.

3) Lingkup Standar Kompetensi Lulusan


Dalam mempersiapkan lulusan yang mampu menghadapi persaingan global
diperlukan persyaratan kerja yang tidak hanya menekankan pada penguasaan hard skill,
tetapi juga membutuhkan penguasaan soft skill. Sehingga diperlukan perubahan pola
pikir yang dapat menghasilkan mutu lulusan sebagaimana yang diharapkan oleh pasar.
Demikian pula dalam standar mutu kompetensi lulusan yang ditetapkan oleh
IKIP Siliwangi meliputi garis besar batasan Standar Kompetensi Lulusan sesuai dengan
Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT), serta mengadopsi standar capaian dari
Quality Assurance Agency for Higher Education (2004) yang menetapkan bahwa suatu
program studi harus memiliki standar capaian (standard achievement) kompetensi
lulusan yang dihasilkan.
Agar mutu lulusan IKIP Siliwangi dapat terus ditingkatkan, diperlukan suatu
standar kompetensi lulusan beserta standar turunannya yang mengacu pada PP No 19
Tahun 2005 dan Permendikbd No 49 Tahun 2014, Statuta IKIP Siliwangi, Renstra IKIP
Siliwangi, Kebijakan SPMI IKIP Siliwangi Tahun Akademik 2019/2020, serta untuk
memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan yang meliputi: (1) Standar Profil
Lulusan; (2) Standar Kualifikasi Lulusan; (3) Standar Kompetensi dan Indikator
Capaian Kinerja Lulusan.

4) Pihak Yang Bertanggung Jawab Dalam Pencapaian Standar Kompetensi Lulusan


Dalam implementasi Standar Kompetensi Lulusan, terdapat pihak/subyek yang
bertanggung jawab terhadap pencapaian dan pemenuhan standar tersebut, yaitu:
- Pimipinan Sekolah Tinggi dan Program Studi
- Pimpinan Bagian IKIP Siliwangi
- Pimpinan Unit Pelaksana Teknis
- Dosen
- Mahasiswa

64 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


Secara garis besar standar kompetensi lulusan SPMI IKIP Siliwangi Tahun
Akademik 2014/2015 - 2019/2020 digambarkan dalam Tabel 1, Tabel 2, dan Tabel 3
dengan berbagai parameter sebagai berikut :

Tabel 3.
Standar Profil Lulusan

PERNYATAAN CAPAIAN SASARAN DOKUMEN


NO PARAMETER INDIKATOR
STANDAR 2015 2016 2017 2018 2019 2020 TERKAIT

1.1 Penyusunan Setiap program % program 40% 50% 60% 80% 100% 100%
profil lulusan studi wajib studi yang
menyusun telah
profil lulusan menyusun
sebagai kriteria profil lulusan
kompetensi sebagai
lulusan kriteria
program kompetensi
studinya lulusan
minimal tiga program
bidang studinya
minimal tiga
bidang
1.2 Penetapan Setiap % program 75 % 80% 85% 90% 95% 100%
profil lulusan program studi studi yang
dalam wajib telah
kurikulum menetapkan menetapkan
profil lulusan profil lulusan
sebagai sebagai
kriteria dasar kriteria
penyusunan dasar
dalam penyusunan
kurikulum dalam
untuk setiap kurikulum
mata kuliah untuk setiap
mata kuliah

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 65


Tabel 3.2
Standar Kualifikasi Lulusan

PERNYATAAN CAPAIAN SASARAN DOKUMEN


NO PARAMETER INDIKATOR
STANDAR 2015 2016 2017 2018 2019 2020 TERKAIT

2.1 IPK Lulusan Setiap lulusan % Setiap lulusan 60% 65% 70% 75% 80% 80%
program studi program studi
jenjang S-1 IPK ≥ jenjang S-1 yang
3,00 mencapai IPK ≥ 3,00
2.2 Kemampuan Setiap program % program studi 75 % 80% 85% 90% 95% 100%
Bahasa Inggris studi wajib yang telah
menetapkan nilai menetapkan nilai
(score) bahasa (score) bahasa
inggris dengan inggris dengan
acuan TOEFL acuan TOEFL
minimal 450 dalam minimal 450 dalam
kurikulum kurikulum
Setiap lulusan % lulusan program 50% 60% 70% 80% 90% 100%
program studi studi yang telah
wajib mencapai mencapai nilai
nilai (score) bahasa (score) bahasa
inggris dengan inggris dengan
acuan TOEFL acuan TOEFL
minimal 450 minimal 450
2.3 Kemampuan Setiap program % program studi 50% 60% 70% 80% 90% 100%
kewirausahaan studi wajib yang telah
menetapkan mata menetapkan mata
kuliah kuliah
kewirausahaan kewirausahaan
dalam penyusunan dalam penyusunan
kurikulum kurikulum

Tabel 3.3
Standar Kompetensi dan Indikator Capaian Kinerja Lulusan

PERNYATAAN CAPAIAN SASARAN DOKUMEN


NO PARAMETER INDIKATOR
STANDAR 2015 2016 2017 2018 2019 2020 TERKAIT

3.1 Kompetensi Setiap program % Setiap 60% 65% 70% 75% 80% 80%
Lulusan studi wajib program studi
menetapkan yang telah
kompetensi menetapkan
lulusan kompetensi
luusan
3.2 Kinerja Setiap % program 50 % 60% 70% 80% 90% 100%
Lulusan program studi studi yang
wajib telah
melakukan melakukan
penilaian penilaian
kinerja kinerja
lulusan lulusan
Setiap lulusan % lulusan 75% 80% 85% 90% 95% 100%
wajib yang
mempunyai mempunyai
kategori kategori
kinerja baik kinerja baik

66 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


b. Standar Isi Pembelajaran

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi maupun


bahan kajian dan pelajaran serta penyampaiannya dan penilaiannya yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar diperguruan tinggi (SK
Mendiknas No. 232/U/2000 Ps. 1 butir 6). Kurikulum dipahami sebagai dokumen, dan
sebagai kegiatan nyata pendidikan tinggi yang menjadi dasar penyelenggaraan program
studi.

Kurikulum disusun berdasarkan pada dua hal, yaitu


1) Kurikulum Inti yang mencirikan kompetensi utama.
2) Kurikulum Institusional yang merupakan bagian dari kurikulum pendidikan
tinggi, komplementer dengan kurikulum inti, disusun dengan memerhatikan
keadaan dan kebutuhan lingkungan, serta ciri khas perguruan tinggi yang
bersangkutan (SK Mendiknas No. 232/U/2000 Ps. 7).

Kurikulum disusun berdasarkan elemen-elemen kompetensi sebagai berikut:


1) Mata kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK).
2) Mata kuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK).
3) Mata kuliah Keahlian Berkarya (MKB).
4) Mata kuliah Perilaku Berkarya (MPB).
5) Mata kuliah Berkehidupan Bersama (MBB).

Kelima elemen tersebut menghantarkan mahasiswa untuk mencapai kompetensi


utama, kompetensi pendukung, dan kompetensi lainnya.

1) Landasan Hukum Standar Isi


a) Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Sisdiknas), yakni (i) Pasal 1 ayat (19) menyebutkan bahwa kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu; (ii) Pasal 38 ayat (4)
menandaskan bahwa Kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan tinggi
dikembangkan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan dengan mengacu pada
standar nasional pendidikan (SNP) untuk setiap program studi.

b) Peraturan Pemerintah (PP) No. 19 Tahun 2005 tentang SNP :


- Bab I Pasal 1 ayat 5 mendefinisikan bahwa Standar Isi adalah ruang lingkup
materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang
kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran
dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada
jenjang dan jenis pendidikan tertentu;
- Bab I Pasal 5 ayat 1 menyebutkan bahwa Standar isi mencakup lingkup
materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada
jenjang dan jenis pendidikan tertentu, Ayat 2, Standar isi sebagaimana
dimaksud pada ayat 1 memuat kerangka dasar dan struktur kurikulum,
beban belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan kalender
pendidikan/ akademik;

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 67


- Bab I Pasal 8 ayat 1 Kedalaman muatan kurikulum pada setiap satuan
pendidikan dituangkan dalam kompetensi pada setiap tingkat dan/atau
semester sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan, Ayat 2 Kompetensi,
sebagaimana dimaksud pada ayat 1 terdiri atas standar kompetensi dan
kompetensi dasar, dan Ayat 3 Ketentuan mengenai kedalaman muatan
kurikulum sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dikembangkan oleh BSNP dan
ditetapkan oleh Peraturan Menteri;
- Bab I Pasal 9 ayat 1 Kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan
tinggi dikembangkan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan untuk setiap
program studi;
- Bab I Pasal 15 ayat 1 Beban SKS minimal dan maksimal program
pendidikan pada pendidikan tinggi dirumuskan oleh BSNP dan ditetapkan
dengan Peraturan Menteri, Ayat 2 Beban SKS efektif program pendidikan
pada pendidikan tinggi diatur oleh masing-masing perguruan tinggi; (vi)
Pasal 17 ayat 4 Kurikulum tingkat satuan pendidikan untuk setiap
program studi di perguruan tinggi dikembangkan dan ditetapkan oleh
masing-masing perguruan tinggi dengan mengacu Standar Nasional
Pendidikan; dan (vii) Pasal 18 ayat 1 Kalender pendidikan/kalender
akademik mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu
pembelajaran efektif, dan hari libur, Ayat 2 Hari libur sebagaimana dimaksud
pada ayat 1 dapat berbentuk jeda tengah semester selama-lamanya satu
minggu dan jeda antar semester.

c) PP No. 66 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan:


Pasal 1 ayat 22 menyebutkan bahwa Program Studi adalah program yang
mencakup kesatuan rencana belajar sebagai pedoman penyelenggaraan
pendidikan yang diselenggarakan atas dasar suatu kurikulum, serta ditujukan
agar peserta didik dapat menguasai pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai
dengan sasaran kurikulum.

d) PP No. 17 Tahun 2010 Pasal 97 tentang Kurikulum menyatakan : (1) Kurikulum


perguruan tinggi dikembangkan dan dilaksanakan berbasis kompetensi. (2)
Kurikulum tingkat satuan pendidikan untuk setiap program studi di perguruan
tinggi dikembangkan dan ditetapkan oleh tiap-tiap perguruan tinggi dengan
mengacu Standar Nasional Pendidikan. (3) Kompetensi sebagaimana dimaksud
pada ayat 1 paling sedikit memenuhi elemen kurikulum sebagai berikut:
- landasan kepribadian;
- penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan/atau olahraga.
- kemampuan dan keterampilan berkarya;
- sikap dan perilaku dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan
ilmu dan keterampilan yang dikuasai;
- penguasaan kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan
keahlian dalam berkarya.

e) Keputusan Mendiknas No. 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan


Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa Pasal 1
ayat 7 Kelompok matakuliah pengembangan kepribadian (MPK) adalah
kelompok bahan kajian dan pelajaran untuk mengembangkan manusia Indonesia
yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti

68 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


luhur, berkepribadian mantap, dan mandiri, serta mempunyai rasa
tanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan; ayat 8 Kelompok matakuliah
keilmuan dan ketrampilan (MKK) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran
yang ditujukan terutama untuk memberikan landasan penguasaan ilmu dan
ketrampilan tertentu; ayat 9 Kelompok matakuliah keahlian berkarya (MKB)
adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan menghasilkan
tenaga ahli dengan kekaryaan berdasarkan dasar ilmu dan ketrampilan yang
dikuasai; ayat 10 Kelompok matakuliah perilaku berkarya (MPB) adalah
kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan untuk membentuk sikap
dan perilaku yang diperlukan seseorang dalam berkarya menurut tingkat
keahlian berdasarkan dasar ilmu dan ketrampilan yang dikuasai; dan ayat 11
Kelompok matakuliah berkehidupan bermasyarakat (MBB) adalah kelompok
bahan kajian dan pelajaran yang diperlukan seseorang untuk dapat memahami
kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam
berkarya.

f) Keputusan Mendiknas No. 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan


Tinggi, menjelaskan :
(1) Pasal 1, Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan Kompetensi
adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggungjawab yang dimiliki
seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam
melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu.
(2) Pasal 2 ayat 1, Kompetensi hasil didik suatu program studi terdiri atas :
- Kompetensi utama;
- Kompetensi pendukung dan
- Kompetensi lain yang bersifat khusus dan gayut dengan kompetensi
utama.
(3) Pasal 2 ayat 2 Elemen-elemen kompetensi terdiri atas :
- Landasan kepribadian;
- Penguasaan ilmu dan keterampilan;
- Kemampuan berkarya
- Sikap dan perilaku dalam berkarya menurut tingkat keahlian
berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai.
- Pemahaman kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan
keahlian dalam berkarya.
(4) Pasal 3
- Kurikulum inti merupakan penciri dari kompetensi utama.
- Kurikulum inti suatu program studi bersifat :
a) Dasar untuk mencapai kompetensi lulusan.
b) Acuan baku minimal mutu penyelenggaraan program studi
c) Berlaku secara nasional dan internasional.
d) Lentur dan akomodatif terhadap perubahan yang sangat cepat di
masa datang.
(5) Pasal 4 ayat 1
Kurikulum inti suatu program studi berisikan keterangan/penjelasan
mengenai :
- Nama program studi;
- Ciri khas kompetensi utama sebagai pembeda antara program studi satu
dengan lainnya;

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 69


- Fasilitas utama yang diperlukan untuk penyelenggaraan program studi;
- Persyaratan akademis dosen;
- Substansi kajian kompetensi utama yang dikelompokkan menurut elemen
kompetensi;
- Proses belajar mengajar dan bahan kajian untuk mencapai elemen-
elemen kompetensi;
- Sistem evaluasi berdasarkan kompetensi;
- Kelompok masyarakat pemrakarsa kurikulum inti.
(6) Pasal 4 ayat 2
Ciri khas kompetensi utama lulusan sebagai pembeda antara program studi
satu dan lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, harus ditinjau
dari gatra:
- nilai penting dalam membentuk kehidupan yang berkedayaan;
- keterkaitan komplementer-sinergis di antara berbagai kompetensi utama
lainnya.
(7) Pasal 5
Perbandingan beban ekivalen dalam bentuk satuan kredit semester antara
kompetensi utama dan kompetensi pendukung, serta kompetensi lain di
dalam kurikulum berkisar antara 40-80% : 20-40% : 0-30%.
(8) Pasal 6 ayat 1
Penyusunan kurikulum inti untuk setiap program studi pada program
sarjana, program Pascasarjana, dan program diploma berpedoman pada
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/U/2000 tentang
Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil
Belajar Mahasiswa dan ketentuan yang diatur dalam Keputusan ini.
(9) Pasal 6 ayat 2
Menteri Pendidikan Nasional tidak menetapkan kurikulum inti untuk setiap
program studi sebagaimana yang diatur pada pasal 11 ayat (1) Keputusan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/U/2000, dan selanjutnya
ditetapkan oleh kalangan perguruan tinggi bersama masyarakat profesi dan
pengguna lulusan.

2) Fungsi Standar Isi


- Petunjuk bagaimana Ketua Program Studi, dosen dan unit kerja yang terkait
dengan standar isi dapat merancang, menetapkan, melaksanakan,
mengendalikan, dan mengembangkan/meningkatkan standar isi;
- Petunjuk bagi para pejabat struktural dan atau unit kerja yang terkait
dengan standar isi dalam melaksanakan pengawasan dan penilaian kurikulum
sesuai dengan tugas, wewenang dan tanggung jawabnya masing-masing
sehingga mutu pembelajaran dapat ditingkatkan secara terus-menerus dan
berkelanjutan;
- Petunjuk bagaimana kegiatan kurikulum dapat dilaksanakan secara optimal
sesuai dengan standar yang ditetapkan.

3) Lingkup Standar Isi


Pedoman standar isi IKIP Siliwangi meliputi garis besar batasan mengenai
kurikulum sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT). Dalam
mekanisme pemenuhan standar isi memuat kriteria serta indikator dari berbagai isi
standar mutu yang harus dilaksanakan oleh unit kerja maupun pejabat/petugas yang

70 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


bertanggung jawab dalam pemenuhan standar isi, demikian pula, di dalam manajemen
pengendalian standar isi.
Oleh karena itu, agar mutu pembelajaran di IKIP Siliwangi dapat terus
ditingkatkan, diperlukan standar isi beserta standar turunannya, yang penyusunannya
mengacu pada PP No 19 tahun 2005, Permendikbud No 49 Tahun 2014, Statuta IKIP
Siliwangi, Renstra IKIP Siliwangi Tahun 2013-2018 dan Kebijakan SPMI IKIP Siliwangi
Tahun Akademik 2019/2020, yang meliputi:
- Kerangka Dasar dan Struktur kurikulum, mencakup tahapan proses penyusunan
kurikulum yang meliputi kurikulum berdasarkan KBK, substansi kurikulum
berbasis kompetensi, pemetaan kurikulum berbasis kompetensi, dan roadmap
mata kuliah, dan jenis mata kuliah;
- Beban belajar, mencakup pelaksanaan mata kuliah, lama studi, dan jumlah sks
per semester,
- Muatan kurikulum, mencakup kelengkapan kurikulum tingkat satuan pendidikan
yang memuat peninjauan silabus mata kuliah, mata kuliah kompetensi lainnya,
dan pengendalian kurikulum;
- Kalender Akademik, berisi penyusunan kalender akademik dan penetapan
kalender akademik.

Standar mutu tersebut dirancang dan disusun serta ditetapkan melalui suatu
mekanisme penetapan standar, pelaksanaan/pemenuhan, pengendalian dan
pengembangan/peningkatan standar SPMI. Standar mutu tersebut merupakan
dokumen yang tidak terpisahkan dari dokumen SPMI Standar Isi yang dilengkapi
dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Formulir (Borang).

4) Pihak Yang Bertanggung Jawab Dalam Pencapaian Standar Isi


Dalam implementasi Standar Isi, terdapat pihak/subyek yang bertanggung jawab
terhadap pencapaian dan pemenuhan standar tersebut, yaitu:
- Pimpinan Sekolah Tinggi dan Program Studi
- Pimpinan Bagian IKIP Siliwangi
- Pimpinan Unit Pelaksana Teknis
- Dosen

Secara garis besar standar isi SPMI IKIP Siliwangi Tahun Akademik 2014/2015 -
2019/2020 digambarkan dalam Tabel 4, Tabel 5, dan Tabel 6 dengan berbagai
parameter sebagai berikut :

Tabel 3.4
Standar Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum

Capaia
Pernyataan Sasaran Dokume
No Parameter Indikator n
Standar n terkait
2015 2016 2017 2018 2019 2020
4.1 Kurikulum Setiap % program 100% 100% 100% 100% 100 100%
berdasarkan program studi studi yang %
KKNI harus melaksanakan
menyusun menyusun
kurikulum kurikulum
berdasarkan : berdasarkan :
 Visi, Misi  Visi, Misi
dan dan
Tujuan Tujuan
IKIP IKIP
Siliwangi Siliwangi

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 71


Capaia
Pernyataan Sasaran Dokume
No Parameter Indikator n
Standar n terkait
2015 2016 2017 2018 2019 2020
 Keperlua  Keperluan
n stakeholde
stakehold rs
ers Peraturan dan
 Peraturan perundang-
dan undangan yang
perundan berlaku
g-
undangan
yang
berlaku
Ketua % program 100 % 100 100 100 100% 100
program studi yang % % % %
studi wajib melaksanaka
menyusun n menyusun
kurikulum kurikulum
KBK yang KBK yang
memuat memuat
kompetensi kompetensi
utama, utama,
kompetensi kompetensi
pendukung, pendukung,
dan dan
kompetensi kompetensi
lainnya lainnya
4. Pelaksanaa Setiap % program 80% 85% 90% 95% 100% 100
2 n Mata program studi yang %
Kuliah studi wajib menyusun
menyusun mata kuliah
mata kuliah berdasarkan
berdasarkan pemetaan
pemetaan kompetensi
kompetensi lulusan yang
lulusan yang terdiri dari:
terdiri dari: kompetensi
kompetensi utama,
utama, kompetensi
kompetensi pendukung
pendukung dan
dan kompetensi
kompetensi lainnya
lainnya
Setiap % program 80% 85% 90% 95% 100% 100
program studi yang %
studi wajib menyusun
menyusun mata kuliah
mata kuliah yang
yang menunjukkan
menunjukka posisi dalam
n posisi roadmap
dalam untuk
roadmap mencapai
untuk kompetensi
mencapai yang
kompetensi ditetapkan
yang
ditetapkan
4. Jenis Mata Setiap % program 80% 85% 90% 95% 100% 100
3 Kuliah program studi yang %
studi wajib menyusun
menyusun mata kuliah
mata kuliah yang
yang menunjukkan
menunjukka kompetensi
n kompetensi lulusan yang
lulusan yang ditetapkan
ditetapkan
4. Pemetaan Setiap % program 80% 85% 90% 95% 100% 100
4 Strategi program studi yang %
studi wajib memetakan
memetakan strategi

72 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


Capaia
Pernyataan Sasaran Dokume
No Parameter Indikator n
Standar n terkait
2015 2016 2017 2018 2019 2020
strategi pembelajaran
pembelajara pada setiap
n pada setiap mata kuliah
mata kuliah

Tabel 3.5
Standar Beban Belajar
Dokumen
Pernyataan Capaian Sasaran
No Parameter Indikator terkait
Standar
2015 2016 2017 2018 2019 2020
5.1 Pelaksanaan Setiap dosen % dosen yang 80% 85% 90% 95% 100% 100%
Mata Kuliah melaksanakan kuliah melaksanakan kuliah
tatap muka dan tatap muka dan
praktikum/praktek praktikum/praktek
sesuai dengan sesuai dengan
deskripsi mata kuliah deskripsi mata kuliah
5.2 Lama Studi Mahasiswa % Mahasiswa 90% 100% 100% 100% 100% 100%
Program Magister Program Magister
menyelesaikan yang
lama studi rerata 2 menyelesaikan
tahun lama studi rerata 2
tahun
Mahasiswa % Mahasiswa 80% 85% 90% 95% 100% 100%
Program sarjana Program sarjana
menyelesaikan yang
lama studi rerata 4 menyelesaikan
tahun lama studi rerata 4
tahun
5.3 Jumlah SKS Mahasiswa % Mahasiswa 80% 85% 90% 95% 100% 100%
per- Program Magister Program Magister
semester menyelesaikan yang
rerata beban studi menyelesaikan
/ semester 10 sks rerata beban studi /
semester 10 sks
Mahasiswa % Mahasiswa 80% 85% 90% 95% 100% 100%
Program Sarjana Program Sarjana
menyelesaikan yang
rerata beban studi menyelesaikan
/ semester 20 sks rerata beban studi /
semester 20 sks

Tabel 3.6
Standar Muatan Kurikulum

PERNYATAAN CAPAIAN SASARAN DOKUMEN


NO PARAMETER INDIKATOR
STANDAR 2015 2016 2017 2018 2019 2020 TERKAIT
6.1 Kelengkapan Ketua Program % termuatnya 80% 85% 90% 95% 100% 100%
Muatan Studi wajib aspek-aspek
Kurikulum menyusun dalam
muatan kurikulum
kurikulum tingkat satuan
dengan mengacu pendidikan
pada: program studi
 Visi, Misi,
Tujuan
Program
Studi.
 Jumlah mata
kuliah yang
sesuai dengan
kompetensi
lulusan
program studi
 Jumlah sks
sesuai dengan
spesifikasi
program studi
 Arah dan
kompetensi
kurikulum
sesuai dengan
tujuan dan
spesifikasi
program studi
6.2 Peninjauan Koordinator % Koordinator 80% 85% 90% 95% 100% 100%

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 73


PERNYATAAN CAPAIAN SASARAN DOKUMEN
NO PARAMETER INDIKATOR
STANDAR 2015 2016 2017 2018 2019 2020 TERKAIT
Silabus Mata bidang kajian bidang kajian
Kuliah wajib meninjau yang meninjau
silabus mata silabus mata
kuliah kuliah
kompetensi kompetensi
utama dan utama dan
pendukung pendukung
minimal sekali minimal sekali
setiap tahun setiap tahun
akademik akademik
6.3 Mata Kuliah Ketua program % program 80% 85% 90% 95% 100% 100%
Komptensi studi harus studi yang
Lainnya memuat mata memuat mata
kuliah terkait kuliah terkait
kompetensi kompetensi
lainnya minimal lainnya
8 SKS minimal 8 SKS
6.4 Pengendalian Ketua Program % Program 60% 70% 80% 90% 100% 100%
Kurikulum Studi wajib Studi yang
melaksanakan melaksanakan
peninjauan peninjauan
kurikulum setiap kurikulum
tahun kalender setiap tahun
akademik kalender
akademik
Ketua Program % Program 60% 70% 80% 90% 100% 100%
Studi wajib Studi yang
melaksanakan melaksanakan
evaluasi evaluasi
kurikulum setiap kurikulum
akhir periode setiap akhir
berdasarkan: periode
 S2 : 2 Th berdasarkan:
 S1 : 4 Th  S2 : 2 Th
 S1 : 4Th

74 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


c. Standar Proses Pembelajaran

Pembelajaran merupakan pengikat segala aktivitas dosen dan mahasiswa.


Pembelajaran membantu dosen untuk menentukan dan menyusun materi yang akan
disampaikan kepada mahasiswa, metode dan strategi pembelajaran, alat, media, dan
sumber belajar, serta menentukan dan merancang alat evaluasi untuk mengukur
keberhasilan belajar mahasiswa.
Dengan demikian, pembelajaran merupakan suatu proses pendidikan yang
harus ditetapkan standarnya oleh IKIP Siliwangi dengan tujuan agar dapat
melaksanakan dan mengevaluasi efektivitas keberhasilan proses pembelajaran. Suatu
proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila mahasiswa dapat mencapai tujuan
pendidikan secara optimal dan dapat memenuhi kompetensi yang dibutuhkan
oleh stakeholders.
Agar proses pembelajaran berjalan efektif dan bermanfaaat menjamin
terlaksananya mutu pembelajaran, maka diperlukan pedoman, ukuran dan kriteria
tertentu yang harus dipenuhi, dikendalikan, dan ditingkatkan oleh Sekolah Tinggi,
Program Studi, dan unit-unit terkait termasuk dosen dan karyawan non-dosen.
Untuk itu, ditetapkan “Standar Proses Pembelajaran” yang berlaku untuk seluruh
aktivitas penyelenggaraan pendidikan di IKIP Siliwangi.

1) Landasan Hukum Standar Proses Pembelajaran


a) Undang-Undang (UU) Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Sisdiknas), menyatakan bahwa:
- Pasal 1 ayat 20
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik, dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
- Pasal 35 ayat 1
Memuat penjelasan yang intinya adalah bahwa standar proses harus
ditingkatkan secara berencana dan berkala, demi meningkatkan keunggulan
lokal, kepentingan nasional, keadilan, dan kompetisi antarbangsa dalam
peradaban dunia.

b) Pasal 60 butir b UU Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,


menjelaskan bahwa tugas keprofesionalan dosen adalah merencanakan,
melaksanakan proses pembelajaran, serta menilai dan mengevaluasi hasil
pembelajaran. Proses pembelajaran diselenggarakan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat minat, perkembangan fisik,
serta psikologis peserta didik.

c) Peraturan Pemerintah (PP) No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional


Pendidikan (SNP) menjelaskan:
- Pasal 19 ayat (1) Proses pembelajaran diselenggarakan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat minat dan perkembangan
fisik serta psikologi peserta didik; ayat (2) Pendidik memberikan
keteladanan; ayat (3) Setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan,

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 75


pelaksanaan, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses
pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan
efisien.
- Pasal 20
Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang- kurangnya tujuan
pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan
penilaian hasil belajar.
- Pasal 21
Pelaksanaan proses pembelajaran harus memperhatikan jumlah maksimal
peserta didik per kelas dan beban mengajar maksimal per pendidik, rasio
maksimal buku teks pelajaran setiap peserta didik, dan rasio maksimal
jumlah peserta didik setiap pendidik.
- Pasal 23
Pengawasan proses pembelajaran meliputi pemantauan, supervisi, evaluasi,
pelaporan, dan pengambilan langkah tindak lanjut yang diperlukan.

d) Permendikbud No 49 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi


(SNPT) Pasal 9 - 24

e) Statuta IKIP Siliwangi

2) Fungsi Standar Proses Pembelajaran


Standar Proses Pembelajaran berfungsi sebagai :
a) Petunjuk bagaimana dosen, mahasiswa, dan unit kerja yang terkait dengan
proses pembelajaran dapat merancang, menetapkan, melaksanakan/
memenuhi, mengendalikan, dan mengembangkan/meningkatkan standar proses
pembelajaran.
b) Petunjuk para pejabat struktural dan/atau unit kerja yang terkait dengan proses
pembelajaran, melaksanakan pengawasan dan penilaian pembelajaran sesuai
dengan tugas, wewenang dan tanggung jawabnya masing-masing sehingga mutu
pembelajaran dapat ditingkatkan secara terus-menerus dan berkelanjutan.
c) Petunjuk bagaimana kegiatan proses pembelajaran dapat dilaksanakan
secara optimal sesuai dengan standar yang ditetapkan.

3) Lingkup Standar Proses Pembelajaran


Pedoman Standar Mutu Proses Pembelajaran IKIP Siliwangi meliputi garis besar
batasan mengenai proses pembelajaran sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan
Tinggi (SNPT), visi dan misi IKIP Siliwangi, serta Kebijakan SPMI IKIP Siliwangi.

4) Proses pembelajaran di IKIP Siliwangi juga mengacu pada asas pendidikan berupa:
a) Empat pilar pendidikan, meliputi: a) learning to know; b) learning to do
(perubahan dari skill ke competent, dematerialisasi dari pekerjaan, dan the rise
of service sector, serta bekerja di bidang ekonomi informal); c) learning to live
together, learning to live with others (discovering others and working toward
common objectives); dan d) learning to be.
b) Belajar sepanjang hayat (learning throughout life) sebagai wujud: a) imperative for
democracy; b) pendidikan multidimensional; c) munculnya new times, fresh

76 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


fields; d) pendidikan at the heart of society; dan e) kebutuhan sinergi dalam
pendidikan.

5) Karakteristik pembelajaran di IKIP Siliwangi diarahkan pada Student Centered


Learning (SCL) yang penjabarannya sebagai berikut :
a) Mahasiswa secara aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang
dipelajarinya
b) Mahasiswa secara aktif terlibat di dalam mengelola pengetahuan.
c) Tidak hanya menekankan pada penguasaan materi, tetapi juga dalam
mengembangkan karakter mahasiswa (life-long learning).
d) Memanfaatkan banyak media (multimedia).
e) Fungsi dosen sebagai fasilitator dan evaluasi dilakukan bersama dengan mahasiswa.
f) Proses pembelajaran dan penilaian dilakukan saling berkesinambungan dan
terintegrasi.
g) Penekanan pada proses pengembangan pengetahuan.
h) Sesuai untuk pengembangan ilmu dengan cara pendekatan interdisipliner.
i) Iklim yang dikembangkan lebih bersifat kolaboratif, suportif, dan kooperatif.
j) Mahasiswa dan dosen belajar bersama di dalam mengembangkan pengetahuan, konsep,
dan keterampilan.
k) Mahasiswa dapat belajar tidak hanya dari perkuliahan, tetapi dapat menggunakan
berbagai cara dan kegiatan.
l) Penekanan pada pencapaian kompetensi peserta didik, dan bukan tuntasnya materi.
m) Penekanan pada bagaimana cara mahasiswa dapat belajar dengan menggunakan
berbagai bahan pelajaran, metode interdisipliner, penekanan pada problem based
learning dan skill competency.

Dalam mekanisme pemenuhan Standar Mutu Proses Pembelajaran, memuat


kriteria serta indikator dari parameter tersebut, demikian pula di dalam manajemen
pengendalian Standar Mutu Proses Pembelajaran.
Oleh karena itu, agar mutu pembelajaran di IKIP Siliwangi dapat terus
ditingkatkan, diperlukan suatu standar proses pembelajaran beserta standar
turunannya yang mengacu pada PP No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, Permendikbud No 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi, Praktik Baik dalam Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (Dikti 2008), Statuta
IKIP Siliwangi, Renstra IKIP Siliwangi, Kebijakan SPMI IKIP Siliwangi Tahun Akademik,
serta untuk memenuhi kebutuhan stakeholders. Dengan demikian, Standar Mutu
Proses Pembelajaran IKIP Siliwangi meliputi:
a) Standar Mutu Perencanaan Proses Pembelajaran
b) Standar Mutu Pelaksanaan Proses Pembelajaran
c) Standar Mutu Penilaian Hasil Proses Pembelajaran
d) Standar Mutu Pengawasan Proses Pembelajaran

Standar mutu tersebut dirancang dan disusun serta ditetapkan melalui suatu
mekanisme penetapan standar, pelaksanaan/pemenuhan, pengendalian dan
pengembangan/peningkatan Standar SPMI. Standar SPMI tersebut merupakan
dokumen yang tidak terpisahkan dari dokumen SPMI IKIP Siliwangi. Standar ini
dilengkapi dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Formulir (borang).

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 77


6) Pihak Yang Bertanggungjawab Dalam Pencapaian/Pemenuhan Standar Proses
Pembelajaran
Dalam implementasi Standar Mutu Proses Pembelajaran, terdapat pihak/subyek
yang bertanggung jawab terhadap pencapaian dan pemenuhan standar tersebut, yaitu :
a) Pimpinan Sekolah Tinggi dan Program Studi
b) Pimpinan Bagian IKIP Siliwangi
c) Pimpinan Unit Pelaksana Teknis
d) Dosen
e) Mahasiswa

Secara garis besar standar proses pembelajaran SPMI IKIP Siliwangi Bandung
digambarkan dalam Tabel 7, Tabel 8, Tabel 9, dan Tabel 10 dengan berbagai parameter
sebagai berikut :

Tabel 3.7
Standar Mutu Perencanaan Proses Pembelajaran
PERNYATAAN CAPAIAN SASARAN DOKUMEN
NO PARAMETER INDIKATOR
STANDAR 2015 2016 2017 2018 2019 2020 TERKAIT
7.1 Garis-garis Setiap dosen % dosen yang 60 % 80 % 100% 100% 100% 100%
Besar wajib menyusun
Program menyusun GBPP
Pengajaran GBPP
(GBPP) matakuliah
yang
diampunya
7.2 Satuan Acara Setiap dosen % dosen yang 60 % 80 % 100% 100% 100% 100%
Perkuliahan wajib menyusun SAP
(SAP) menyusun SAP
matakuliah
yang
diampunya
7.3 Jadwal Kuliah Ketua Program % penetapan 80 % 100% 100% 100% 100% 100%
atau Studi wajib jadwal kuliah
Manajemen membuat 2 minggu
Kelas jadwal kuliah sebelum
dan pengisian KRS
memasukkan
jadwal secara
online setiap
awal semester
7.4 Pembimbing Pembimbing % mahasiswa 75 % 90 % 100% 100 100% 100%
Akademik / Akademik wajib mendapatkan %
Perwalian membimbing bimbingan
Akademik mahasiswa perencanaan
(PA) dalam kuliah 2
perencanaan minggu
kuliah, 2 sebelum
minggu perkuliahan
sebelum dimulai
perkuliahan
dimulai
7.5 Pendaftaran Mahasiswa % mahasiswa 60 % 75 % 90 % 100% 100% 100%
Rencana Studi wajib terdaftar
untuk memasukkan secara online,
mahasiswa daftar 2 minggu
matakuliah sebelum
yang telah perkuliahan
disetujui oleh dimulai
PA secara
online sesuai
dengan
kalender
akademik
7.6 Pendaftaran Perubahan % mahasiswa 30 % 40 % 50 % 60% 70% 100%
Perubahan rencana mendaftar
Rencana Studi studi dilakukan perubahan

78 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


PERNYATAAN CAPAIAN SASARAN DOKUMEN
NO PARAMETER INDIKATOR
STANDAR 2015 2016 2017 2018 2019 2020 TERKAIT
minggu kedua rencana
setiap awal studinya
semester (PKRS)
selama secara online
1 minggu sesuai dengan
secara online kalender
sesuai dengan akademik,
kalender yakni minggu
akademik, kedua pada
yakni minggu awal
kedua pada perkuliahan
awal
perkuliahan
7.7 Kompetensi Setiap Jurusan % matakuliah 30 % 50 % 75% 100 100% 100%
relevan yang / Program Studi yang sesuai %
dibutuhkan wajib dengan
oleh menyeleng kebutuhan
Stakeholders garakan mata stakeholders
kuliah
kompetensi
relevan yang
dibutuhkan
oleh
stakeholders
7.8 Substansi Setiap isi % Matakuliah 50 % 50% 75% 100% 100% 100%
Matakuliah matakuliah yang sesuai
sesuai dengan dengan visi
visi misi misi,
program studi kebutuhan
kebutuhan stakeholders,
stakeholders dan
dan keunggulan keunggulan
program studi program studi
7.9 Metode Setiap dosen % dosen yang 50 % 50% 75% 100% 100% 100%
Pembelajaran wajib telah
menerapkan menerapkan
SCL dalam SCL
perkuliahan
7.10 Koordinasi Setiap % Pengampu 70 % 100% 100% 100% 100% 100%
Materi pengampu mata matakuliah
kuliah wajib yang
memeriksa memeriksa
kesesuaian kesesuaian
materi kuliah materi kuliah
dengan GBPP dengan GBPP
sebelum sebelum
perkuliahan perkuliahan
dimulai dimulai
7.11 Rapat Dosen Setiap dosen % dosen yang 80 % 85 % 90% 90 % 100% 100%
wajib hadir dalam
menghadiri rapat dosen
rapat yang
diadakan oleh
Program Studi
Setiap Program % Program 90 % 100% 100% 100% 100% 100%
Studi wajib Studi yang
mengadakan menye
rapat lenggarakan
minimal 1x di rapat minimal
awal 1 x di awal
semester semester

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 79


Tabel 3.8
Standar Mutu Pelaksanaan Proses Pembelajaran

CAPAIAN SASARAN
PERNYATAAN DOKUMEN
NO PARAMETER INDIKATOR
STANDAR 2015 2016 2017 2018 2019 2020 TERKAIT

8.1 Beban Setiap dosen % dosen 70 % 100% 100% 100% 100% 100%
mengajar wajib yang telah
dosen memenuhi memenuhi
kewajiban kewajiban
mengajar: mengajar
• Minimal 12 sesuai
SKS bagi doen dengan
tetap standarnya
(termasuk
penelitian dan
pengabdian
kepada
masyarakat)
• Maksimal 9
SKS bagi
dosen tidak
tetap
8.2 Jumlah Jumlah % Jurusan/ 70 % 80% 100% 100% 100% 100%
maksimal maksimal Program
mahasiswa per mahasiswa Studi yang
kelas per kelas telah
setiap memenuhi
Jurusan/ standar
Program jumlah
Studi : mahasiswa
• Penguasaan
aspek skill
maksimal
20 mahasiswa
• Penguasaan
aspek
knowledge
maksimal 40
mahasiswa
8.3 Rasio maksimal Setiap % Jurusan/ 70 % 80% 100% 100% 100% 100%
jumlah dosen : Jurusan/ Program
mahasiswa Program Studi yang
Studi wajib telah
memenuhi memenuhi
rasio rasio
maksimal maksimal
jumlah jumlah dosen
dosen dan : mahasiswa
mahasiswa:
• Prodi ilmu
eksakta /
Pasti 1: 25
• Prodi ilmu
sosial
1 : 30
8.4 Buku (materi) Setiap dosen % dosen 50 % 70% 100% 100% 100% 100%
pelajaran wajib yang telah
menyusun menyusun
1 buku ajar buku ajar
atau diktat atau diktat
atau modul atau modul
per
matakuliah
8.5 Buku Wajib Setiap % 50 % 80% 100% 100% 100% 100%
Matakuliah Jurusan/ ketersediaan
Program buku wajib
Studi dan setiap
perpustakaan matakuliah
Universitas
wajib

80 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


CAPAIAN SASARAN
PERNYATAAN DOKUMEN
NO PARAMETER INDIKATOR
STANDAR 2015 2016 2017 2018 2019 2020 TERKAIT

menyediakan
buku wajib
setiap
matakuliah
8.6 Rasio Jumlah Ketersediaan Rasio jumlah 1:10 1:8 1:5 1:5 1:5 1:5
exemplar Buku buku di exemplar
: mahasiswa perpustakaan buku
Universitas : mahasiswa
dan Jurusan/
Program
Studi
8.7 Berita Acara Setiap dosen % dosen 80 % 90% 100% 100% 100% 100%
Perkuliahan wajib mengisi yang mengisi
(BAP) BAP secara BAP secara
lengkap lengkap
sesuai dengan sesuai
GBPP dan SAP dengan GBPP
dan SAP
8.8 Presensi Dosen wajib % dosen 80 % 90% 100% 100% 100% 100%
(Daftar memenuhi yang
Hadir Kuliah) presensi memenuhi
kuliah kehadiran
minimal minimal
12 x tatap
muka (tidak
termasuk UTS
dan UAS)
8.9 Pemberian Setiap dosen % dosen 70 % 100% 100% 100% 100% 100%
tugas kepada wajib yang telah
mahasiswa memberikan memberikan
minimal 2 minimal 2
macam macam
tugas kepada tugas kepada
mahasiswa mahasiswa
setiap
semester
8.10 Prasarana dan Setiap ruang % 50 % 70% 90% 100% 100% 100%
Sarana kelas ketersediaan
perkuliahan perkuliahan perlengkapan
(Ruang Kelas) harus perkuliahan
dilengkapi
dengan
prasarana dan
sarana
berupa:
• Kursi sesuai
jumlah
mahasiswa
• Whiteboard
sesuai d
ukuran
ruangan
• Spidol dan
penghapus
papan
• Alat bantu
pembelajaran
(infocus, layar
proyektor,
alat peraga,
chart, dll)
8.11 Prasarana dan Setiap % 50 % 60% 70% 80 % 100% 100%
Sarana laboratorium ketersediaan
perkuliahan harus perlengkapan
dilengkapi laboratorium
(Laboratorium) dengan:
• Jenis
peralatan
yang sesuai

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 81


CAPAIAN SASARAN
PERNYATAAN DOKUMEN
NO PARAMETER INDIKATOR
STANDAR 2015 2016 2017 2018 2019 2020 TERKAIT

dengan
kepentingan
program studi
• Jumlah
peralatan
harus sesuai
dengan
jumlah
peserta

Tabel 3.9
Standar Mutu Penilaian Hasil Proses Pembelajaran

CAPAIAN SASARAN
PERNYATAAN DOKUMEN
NO PARAMETER INDIKATOR
STANDAR TERKAIT
2015 2016 2017 2018 2019 2020

9.1 Penilaian Setiap dosen % dosen yang 90 % 100% 100% 100% 100% 100%
(Evaluasi) wajib memberi memberikan
ujian (UTS dan ujian (UTS
UAS) sesuai dan UAS)
dengan standar sesuai dengan
ujian dan tata standar ujian
tertib ujian dan tata tertib
ujian
Setiap % dosen yang 80 % 90% 100% 100% 100% 100%
dosen wajib menyerahkan
menyerahkan soal ujian
soal ujian selambat-
selambat- lambatnya
lambatnya seminggu
seminggu sebelum ujian
sebelum ujian dilaksanakan
dilaksanakan
Setiap dosen % dosen yang 90 % 100% 100% 100% 100% 100%
wajib memberi memberi
penilaian sesuai penilaian
dengan sesuai dengan
pedoman pedoman
penilaian yang penilaian yang
ditetapkan IKIP ditetapkan IKIP
Siliwangi Siliwangi
Setiap dosen % dosen yang 80 % 100% 100% 100% 100% 100%
wajib mengisi mengisi dan
dan menyerahkan
menyerahkan berita acara
berita acara ujian,
ujian, presensi ujian,
presensi ujian, dan naskah
dan naskah ujian ke
ujian ke sekretariat
sekretariat fakultas
fakultas pada hari
pada hari terakhir ujian
terakhir ujian
Setiap dosen % dosen yang 80 % 85% 90% 100% 100% 100%
wajib memasukkan
memasukkan nilai tepat
nilai waktu
secara online
1 (satu) minggu
setelah
ujian selesai
9.2 Evaluasi Setiap PA wajib % mahasiswa 70 % 100% 100% 100% 100% 100%
mahasiswa memberikan yang dievaluasi
oleh PA evaluasi hasil belajarnya

82 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


CAPAIAN SASARAN
PERNYATAAN DOKUMEN
NO PARAMETER INDIKATOR
STANDAR TERKAIT
2015 2016 2017 2018 2019 2020

hasil belajar
mahasiswa di
akhir
tahun akademik
Setiap PA wajib % PA yang 70 % 100% 100% 100% 100% 100%
melaksanakan melaksanakan
tindak lanjut tindak lanjut
hasil hasil evaluasi
evaluasi belajar belajar
mahasiswa di
akhir tahun
akademik
9.3 Evaluasi Setiap dosen % dosen yang 80 % 100% 100% 100% 100% 100%
dosen oleh wajib dievaluasi dievaluasi oleh
mahasiswa kinerjanya oleh mahasiswa
mahasiswa
melalui
Bimbingan
Akademik
setiap semester
Setiap Program % Program 80 % 100% 100% 100% 100% 100%
Studi wajib Studi yang
melaksanakan melaksanakan
tindak tindak lanjut
lanjut hasil Evaluasi Dosen
Evaluasi Dosen oleh
oleh Mahasiswa Mahasiswa
9.4 Penentuan Ketua Program % mahasiswa 80 % 100% 100% 100% 100% 100%
Kelulusan Studi wajib yang telah
memeriksa memenuhi
persyaratan persyaratan
kelulusan 1 minggu
1 (satu) minggu sebelum
sbelum sidang penentuan
skripsi. kelulusan

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 83


Tabel 3.10
Standar Mutu Pengawasan Proses Pembelajaran

PERNYATAAN CAPAIAN SASARAN DOKUMEN


NO PARAMETER INDIKATOR
STANDAR 2015 2016 2017 2018 2019 2020 TERKAIT
10.1 Pemantauan Ketua % Program 80 % 100% 100% 100% 100% 100%
Program Studi yang
Studi wajib memantau
memantau perencanaan
perencanaan dan
dan pelaksanaan
pelaksanaan proses
proses pembelajaran
pembelajaran
sesuai dengan
visi, misi,
tujuan, dan
sasaran
program studi
setiap bulan
10.2 Supervisi Pimpinan % Pimpinan 80 % 100% 100% 100% 100% 100%
(pengawasan Sekolah Sekolah
utama) Tinggi wajib Tinggi yang
melaksanakan melaksanakan
pengawasan, pengawasan
perencanaan
dan
pelaksanaan
proses
pembelajaran
sesuai
dengan visi,
misi, tujuan,
dan sasaran
sekolah tinggi
setiap bulan
10.3 Pelaporan Ketua % Program 70 % 80% 100% 100% 100% 100%
Program studi yang
Studi wajib membuat
membuat laporan
laporan tertulis pada
tertulis setiap akhir
mengenai semester
proses
pembelajaran
setiap
semester
10.4 Pengambilan Pimpinan / % Pimpinan 50 % 80% 100% 100% 100% 100%
tindakan Program Program
dalam Studi wajib Studi yang
pengawasan melaksanakan melaksanakan
tindak lanjut tindak lanjut
pelaporan pengawasan
proses proses
pembelajaran pembelajaran
setiap setiap
semester semester
10.5 Audit SPMI wajib % kesesuaian 70 % 80 % 90 % 100% 100% 100%
Internal mengevaluasi antara
kesesuaian standar dan
antara Implementasi
Standar dan proses
implementasi pembelajaran
proses
pembelajaran
setiap tahun
akademik

84 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


d. Standar Penilaian Pembelajaran

Penilaian pendidikan merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi


untuk menentukan pencapaian hasil proses pembelajaran yang diikuti oleh peserta
didik atau mahasiswa. Penilaian pendidikan digunakan untuk menilai pencapaian
kompetensi mahasiswa dalam proses pembelajaran IKIP Siliwangi harus menetapkan
standar penilaian pendidikan dengan tujuan sebagai evaluasi terhadap pencapaian
kompetensi mahasiswa secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran dan
menentukan keberhasilan belajar mahasiswa.
Agar penilaian pendidikan berjalan efektif dan bermanfaat, maka diperlukan
pedoman, ukuran dan kriteria tertentu yang harus dipenuhi, dikendalikan dan
ditingkatkan oleh Sekolah Tinggi, Program Pascasarjana, Program Studi di IKIP
Siliwangi.
1) Landasan Hukum Standar Penilaian Pendidikan
a) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 20 Tahun 2007
tentang Standar Penilaian Pendidikan.
b) Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang SNP Bab X tentang Penilaian
Pendidikan, yakni:
(1) Pasal 63 ayat 2
Penilaian Pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi terdiri atas:
- Penilaian hasil belajar oleh pendidik; dan
- Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan tinggi
(2) Pasal 63 Ayat 3
Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) diatur oleh masing-masing perguruan tinggi sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
c) Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/U/2000 Bab V tentang
penilaian hasil belajar mahasiswa.
(1) Pasal 12
- Terhadap kegiatan dan kemajuan belajar mahasiswa dilakukan penilaian
secara berkala yang dapat berbentuk ujian, pelaksanaan tugas, dan
pengamatan oleh dosen.
- Ujian dapat diselenggarakan melalui ujian tengah semester, ujian akhir
semester, ujian akhir program studi, ujian skripsi, ujian tesis, dan ujian
disertasi.
- Penilaian hasil belajar dinyatakan dengan huruf A, B, C, D, dan E yang
masing-masing bernilai 4, 3, 2, 1, dan 0.
(2) Pasal 13
Masing-masing pimpinan perguruan tinggi dapat menetapkan mahasiswa
putus kuliah berdasarkan kriteria yang diatur dalam keputusan pimpinan
perguruan tinggi.
(3) Pasal 14
- Syarat kelulusan program pendidikan ditetapkan atas pemenuhan jumlah
SKS yang diisyaratkan dan indeks prestasi kumulatif (IPK) minimum.
- Perguruan tinggi menetapkan jumlah SKS yang harus ditempuh
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dengan berpedoman pada kisaran
beban studi bagi masing-masing program sebagaimana ditetapkan dalam
pasal 5, pasal 6, dan pasal 8 Keputusan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 232/U/2000.

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 85


- IPK minimum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan oleh
masing-masing perguruan tinggi sama atau lebih tinggi dari 2,00 atau
program sarjana dan diploma, dan sama atau lebih tinggi dan 2,75 untuk
program magister.
(4) Pasal 15
(a) Predikat kelulusan terdiri atas 3 tingkat yaitu: memuaskan, sangat
memuaskan, dan dengan pujian, yang dinyatakan pada transkrip
akademik.
(b) IPK sebagai dasar penentuan predikat kelulusan program sarjana dan
program diploma adalah:
- IPK 2,00 – 2,75 : memuaskan;
- IPK 2,76 – 3,50 : sangat memuaskan;
- IPK 3,51 – 4,00 : dengan pujian.
(1) Predikat kelulusan untuk program magister:
- IPK 2,75 – 3,40 : memuaskan;
- IPK 3,41 – 3,70 : sangat memuaskan;
- IPK 3,71 – 4,00 : dengan pujian.
(2) Predikat kelulusan dengan pujian ditentukan juga dengan memperhatikan
masa studi maksimum yaitu tahun (masa studi minimum) ditambah 1
tahun untuk program sarjana dan ditambah 0,5 tahun untuk program
magister.
(3) Predikat kelulusan untuk program doktor diatur oleh perguruan tinggi
yang bersangkutan.

5) Pasal 16
(1) Penilaian terhadap hasil belajar mahasiswa dilakukan secara menyeluruh
dan berkesinambungan dengan cara yang sesuai dengan karakteristik
pendidikan yang bersangkutan.
(2) Untuk mendorong pencapaian prestasi akademik yang lebih tinggi dapat
dikembangkan sistem penghargaan pada mahasiswa dan lulusan yang
memperoleh prestasi tinggi.

2) Fungsi Standar Penilaian Pendidikan


- Petunjuk bagaimana ketua jurusan/program studi dan dosen yang terkait dengan
standar penilaian pendidikan melaksanakan/ memenuhi penilaian pendidikan
dalam proses pembelajaran.
- Petunjuk bagi para pejabat struktural atau unit kerja yang terkait dengan standar
penilaian pendidikan terhadap pelaksanaan penilaian pendidikan sesuai dengan
tugas, wewenang dan tanggung jawabnya masing-masing sehingga mutu
pembelajaran dapat ditingkatkan secara terus menerus dan berkelanjutan.
- Petunjuk bagaimana kegiatan penilaian pendidikan dapat dilaksanakan secara
optimal sesuai dengan standar yang ditetapkan.

3) Lingkup Standar Penilaian Pendidikan


Sejalan dengan pengembangan dan penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK) dan proses pembelajaran menuju student centered learning yang diterapkan di
IKIP Siliwangi membawa konsekuensi pada perbaikan sistem penilaian pendidikan yang
harus mampu mencerminkan mutu kompetensi lulusannya.

86 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


Dalam menentapkan standar penilaian pendidikan oleh dosen, maka perguruan
tinggi dalam menetapkan substansi standar penilaian, khususnya penilaian dosen
mengutamakan tiga aspek yaitu:
- Metode dan mekanisme penilaian
- Prosedur penilaian
- Instrumen penilaian

Metode dan instrumen penilaian pendidikan oleh dosen dapat berupa tes tertulis,
lisan atau praktek serta observasi berupa pengamatan langsung terhadap seorang
mahasiswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung, penugasan perseorangan atau
kelompok dapat berupa tugas mandiri atau kelompok seperti tugas rumah, penyusunan
makalah dan lain-lain serta bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi.
Sedangkan instrumen penilaian hasil belajar yang digunakan oleh dosen adalah
pemenuhan (1) substansi yaitu mempresentasikan kompetensi yang dinilai (2)
konstruksi yaitu memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk instrumen yang
digunakan (3) bahasa yaitu menggunakan bahasa yang baik dan benar serta
komunikatif.
Dalam melaksanakan penilaian pendidikan diperlukan suatu langkah-langkah
yang disebut prosedur penilaian pendidikan. Prosedur penilaian pendidikan sesuai
rujukan dalam menetapkan tahapan penilaian secara keseluruhan mulai dari
penyelarasan antara tujuan penilaian yang ditetapkan dengan tujuan pembelajaran
(learning objective) yang terkait dengan kompetensi lulusan mulai penetapan tujuan,
pemilihan metode penilaian agar dapat memberikan gambaran tentang capaian learning
objective sampai dengan penyusunan kompleksitas dan taraf kesukaran soal-soal tes dan
atau ujian sesuai dengan SAP dan atau kisi-kisi yang telah ditetapkan.
Adapun instrumen penilaian berkaitan dengan tahapan pemenuhaun standar
penilaian pendidikan oleh dosen mulai dari penerapan instrumen untuk mengikuto
tingkat kemampuan atau kompetensi mahasiswa yang dikaitkan dengan apa dan siapa
yang menjadi sasaran penilaian, mampu menangkap (capturing) pengalaman
pembelajaran mahasiswa, mengakomodasi keragaman karakteristik mahasiswa baik
aspek akademik maupun non aademik, mengakomodasi lingkup materi pembelajaran
untk mengukur tingkat pemahaman mahasiswa sampai dengan pertimbangan
ketersediaan media pembelajaran dan karakteristik alat penilaian pembelajaran.
Sedangkan aspek yang perlu diutamakan dalam standar penilaian pendidikan
oleh isntitusi dalam mengukur hasil belajar mahasiswa mengutamakan aspek-aspek
berupa: hasil belajar mahasiswa untuk setiap mata kuliah, setiap semester, dan pada
setiap tahap studi hingga tahap studi terakhir yaitu kelulusan mahasiswa dari jurusan/
program studi yang bersangkutan dengan tujuan untuk menjamin bahwa setiap lulusan
dari masing-masing jurusan/program studi memperoleh nilai akhir sesuai dengan
standar institusi yang telah ditetapkan.

Dalam penilaian pendidikan oleh institusi tersebut mengatur hal-hal tentang:


1) Sistem penilaian pendidikan yang disesuaikan dengan jenjangnya yang dijabarkan ke
dalam beberapa penilaian, yaitu:
a) Penilaian hasil belajar mahasiswa pada setiap mata kuliah yang berlaku untuk
semua jurusan/ program studi termasuk jenis komponen penilaian, kegiatan yang
dinilai, bobot/presentase nilai masing-masing komponen kegiatan yang
disesuaikan dengan karakteristik mata kuliah dan metode penilaian yang
digunakan serta nilai akhir.

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 87


b) Penilaian hasil belajar mahasiswa pada tiap semester termasuk penghitungan
indeks prestasi semester dan jumlah maksimal satuan kredit semester yang dapat
diambil atau ditempuh mahasiswa pada semester berikutnya.
c) Penilaian hasil mahasiswa pada tahap pertama masa studi untuk menentukan
tahap berikutnya.
d) Penilaian hasil mahasiswa pada tahap kedua masa studi untuk menentukan tahap
akhir atau tahap kelulusan.
2) Yudisium atau sebutan kelulusan bagi mahasiswa yang telah berhasil melewati masa
studi tahap akhir.
3) Administrasi pengelolaan nilai hasil belajar mahasiswayang meliputi:
a) Jangka waktu penyerahan berkas hasil ujian untuk dikoreksi dan dinilai.
b) Jangka waktu dosen dalam melaksanakan koreksi hasil ujian dan atau koreksi
tugas-tugas mahasiswa dan penyerahan nilai.
c) Jangka waktu mengolah seluruh komponen nilai hasil ujian mahasiswa hingga
waktu pengumuman hasil ujian.

Berkaitan dengan ketiga aspek penilaian pendidikan yang dilakukan baik oleh
dosen maupun aspek penilaian pendidikan olej instansi tersebut, dalam melakukan
penilaian mengacu pada Buku Panduan Akademik IKIP Siliwangi Tahun 2011 dan
Standar Proses Pembelajaran Sistem Penjaminan Mutu Tahun Akademik 2014/2015 –
2019/2020.
Dalam mekanisme pemenuhan standar penilaian pendidikan memuat kriteria
serta indikator dari berbagai isi standar mutu penilaian pendidikan yang harus
dilaksanakan oleh jurusan/program studi dan dosen serta unit kerja maupun pejabat/
petugas yang bertanggung jawab dalam pemenuhuan standar penilaian pendidikan.
Oleh karena itu, agar mutu pembelajaran di IKIP Siliwangi dapat terus ditingkatkan,
diperlukan Standar Penilaian Pendidikan beserta turunannya yang penyusunannya
mengacu pada PP No 19 tahun 2005, Permendikbud No 49 Tahun 2014, Statuta IKIP
Siliwangi, dan kebijakan SPMI IKIP Siliwangi Tahun Akademik 2019/2020, yang pada
intinya terdiri dari dua standar turunan yaitu:
1) Standar penilaian pendidikan oleh dosen
2) Standar penilaian pendidikan oleh perguruan tinggi

Standar tersebut dirancang dan disusun serta ditetapkan melalui suatu


mekanisme penetapan standar, pelaksanaan/pemenuhan, pengendalian dan
pengembangan/peningkatan standar SPMI dengan mengacu pada manual SPMI dan
standar mutu tersebut merupakan dokumen yang tidak terpisahkan dari dokumen
Sistem Penjaminan Mutu Internal Standar Penilaian Pendidikan yang dilengkapi dengan
Standar Operational Procedure (SOP) dan borang.

Dalam implementasi standar penilaian pendidikan terdapat pihak/subyek yang


bertanggung jawab terhadap pencapaian/pemenuhan dtandar tersebut, yaitu:
1) Pimpinan Sekolah Tinggi dan Program Studi
2) Pimpinan Bagian IKIP Siliwangi
3) Pimpinan Unit Pelaksana Teknis yang terkait dengan Standar Penilaian Pendidikan
4) Dosen

88 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


Secara garis besar standar penilaian pendidikan SPMI IKIP Siliwangi Tahun
Akademik 2019/2020 digambarkan dalam Tabel 11 dan Tabel 12 dengan berbagai
parameter sebagai berikut :
Tabel 3.11
Standar Penilaian Pendidikan Oleh Dosen
CAPAIAN SASARAN
PERNYATAAN DOKUMEN
NO PARAMETER INDIKATOR
STANDAR 2015 2016 2017 2018 2019 2020 TERKAIT

11.1 Penilaian Kehadiran Mahasiswa wajib % mahasiswa yang 80% 85% 90% 95% 100% 100%
Pembelajaran menghadiri menhadiri
pembelajaran pembelajaran
minimal 75% dari minimal 75% dari
14 kali tatap muka 14 kali tatap muka
setiap semester setiap semester
11.2 Penilaian terhadap Mahasiswa wajib % mahasiswa yang 80% 85% 90% 95% 100% 100%
tugas/kuis mengerjakan mengerjakan
tugas/kuis yang tugas/kuis yang
diberikan oleh diberikan oleh
dosen setiap dosen setiap
semester semester
Dosen wajib % mahasiswa yang 90% 95% 100% 100% 100% 100%
memberikan memberikan
penilaian terhadap tugas/kuis yang
tugas diberikan oleh
dosen setiap
semester
11.3 Penilaian UTS Setiap mahasiswa % mahasiswa yang 80% 85% 90% 95% 100% 100%
Pembelajaran wajib mengikuti mengikuti UTS
UTS setiap semester setiap semester

Dosen wajib % dosen yang 80% 85% 90% 95% 100% 100%
memberikan memberikan
penilaian UTS penilaian UTS
setiap semester setiap semester
mengacu standar mengacu standar
mutu penilaian mutu penilaian
pembelajaran tepat pembelajaran tepat
waktu waktu
11.4 Penilaian UAS Setiap mahasiswa % mahasiswa yang 80% 90% 95% 95% 100% 100%
Pembelajaran wajib mengikuti mengikuti UAS
UAS setiap semester setiao semester

Dosen wajib % dosen yang 90% 100% 100% 100% 100% 100%
memberikan memberikan
penilaian UAS penilaian UAS
setiap semester setiap semester
mengacu standar mengacu standar
mutu penilaian mutu penilaian
pembelajaran tepat pembelajaran tepat
waktu waktu
11.5 Penilaian praktik Mahasiswa wajib % mahasiswa yang 80% 85% 90% 95% 100% 100%
kerja mengikuti praktek mengikuti praktek
kerja pada akhir kerja pada akhir
masa studi masa studi
Dosen wajib % dosen yang 95% 100% 100% 100% 100% 100%
memberikan memberikan
penilaian terhdap penilaian terhadap
mahasiswa yang mahasiswa yang
mengikuti praktek mengikuti praktek
kerja kerja
11.6 Penilaian Mahasiswa wajib % mahasiswa yang 80% 85% 90% 95% 100% 100%
Thesis/skripsi/tugas membuat membuat
akhir thesis/skripsi/tugas thesis/skripsi/tugas
akhir masa studi akhir pada akhir
masa studi
Dosen wajib % dosen yang 80% 85% 90% 95% 100% 100%
melakukan melakukan
bimbingan dan bimbingan dan
penilaian penilaian
tesis/skripsi/tugas tesis/skripsi/tugas
akhir pada akhir akhir masa studi
masa studi mahasiswa dan
mahasiswa dan menyerahkan hasil
menyerahkan hasil penilaian kepada
penilaian kepada ketua jurusan/bag.
ketua jurusan/bag. Sekretariat sesuai
Sekretariat sesuai dengan ketentuan
dengan ketentuan yang berlaku di IKIP

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 89


CAPAIAN SASARAN
PERNYATAAN DOKUMEN
NO PARAMETER INDIKATOR
STANDAR 2015 2016 2017 2018 2019 2020 TERKAIT

yang berlaku di IKIP Siliwangi


Siliwangi

Tabel 3.12
Standar Penilaian Pendidikan oleh Institusi

CAPAIAN SASARAN
PERNYATAAN DOKUMEN
NO PARAMETER INDIKATOR
STANDAR TERKAIT
2015 2016 2017 2018 2019 2020
12.1 Penilaian hasil Nilai mahasiswa % mahasiswa 80% 85% 90% 95% 100% 100%
belajar setiap untuk setiap yang
mata kuliah mata kuilah menhadiri
minimal 68 (B) pembelajaran
minimal 75%
dari 14 kali
tatap muka
setiap
semester
12.2 Penilaian hasil Indeks prestasi % pencapaian 70% 80% 85% 90% 100% 100%
belajar setiap semester (IPS) indeks
semester mahaiswa untuk prestasi
setiap semester semester (IPS)
minima 2,75 mahasiswa
untuk setiap
semester
minimal
12.3 Penilaian Indeks Prestasi % pencapaian 75% 80% 85% 90% 100% 100%
Hasil Belajar Kumulatif (IPK) indeks
Tahap Pertana mahasiswa prestasi
untuk dua kumulatif
semester (IPK)
pertama mahaiswa
minimal 2,75 untuk dua
semester
pertama
minimal 2,75
12.4 Penilaian hasil Jumlah sks % pencapaian 75% 80% % 90% 100% 100%
belajar tahap mahasiswa pada mahasiswa
kedua empat semester jumlah SKS
pertama mahasiswa
minimal 80 SKS pada empat
semesterr
pertama
minimal 80
SKS
12.5 Penilaian Indeks prestasi % pencapaian 80% 85% 90% 95% 100% 100%
Yudisium Kumulatif (IPK) IPK
mahasiswa mahasiswa
tahap yudisium tahao
mnimal 2,75 yudisium
minimal 2,75
12.6 Sarana dan Pimpinan % 80% 85% 90% 100% 100% 100%
Prasarana universitas ketersediaan
Pengelolaan wajib sarana dan
Adinistrasi menyediakan prasarana
Penilaian sarana dan pengelolaan
Mahasiswa prasarana administrasi
secara online pengelilaan penilaian
administrasi mahasiswa
penilaian secara online
mahasiswa
secara online

90 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


e. Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan

Dosen dan tenaga kependidikan merupakan pengikat aktivitas penyelenggaraan


pendidikan. Dosen dan tenaga kependidikan menjadi fasilitator dalam proses
pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa (Student Centered Learning / SCL).
Dalam proses penyelengaraan pendidikan dosen harus menentukan dan
menyusun materi yang akan disampaikan kepada mahasiswa, metode dan strategi
pembelajaran, alat, media, dan sumber belajar, menentukan dan merancang alat
evaluasi untuk mengukur keberhasilan belajar mahasiswa sebagai penyelenggaraan
pendidikan, serta melaksanakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Oleh karena itu, kompetensi dosen dan tenaga kependidikan harus ditetapkan
standarnya oleh IKIP Siliwangi. Tujuannya agar dapat mengevaluasi efektivitas
keberhasilan dosen dan tenaga kependidikan dalam rangka pemenuhan kompetensi
yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Agar terlaksananya mutu penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi dapat
berjalan efektif dan bermanfaat, maka diperlukan pedoman, ukuran, dan kriteria
tertentu yang harus dipenuhi, dikendalikan dan ditingkatkan oleh Sekolah Tinggi,
Program Studi, Bagian-Bagian dan unit-unit terkait termasuk dosen serta karyawan
non-dosen. Untuk itu, ditetapkan “Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan”.

1) Landasan Hukum Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan


a) Undang-undang (UU) Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Sisdiknas), menyatakan bahwa Tenaga Kependidikan adalah
anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang
penyelenggaraan pendidikan; sedangkan pendidik adalah tenaga
kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong
belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang
sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam penyelenggaraan
pendidikan.

b) UU No 20 Tahun 2003 Pasal 39 Ayat (1) dan (2), menyatakan bahwa pendidik
(Dosen) bertugas merencanakan dan melaksanakan:
- Proses pembelajaran;
- Menilai hasil pembelajaran;
- Melakukan pembimbingan dan pelatihan;
- Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Sedangkan Tenaga Kependidikan (tenaga penunjang) bertugas melaksanakan:
- Administrasi;
- Pengelolaan;
- Pengembangan;
- Pengawasan;
- Pelayanan teknis.
c) UU No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen:
- Pasal 48 Ayat (2) tentang Jabatan Akademik Dosen.
- Pasal 72 tentang Beban Kerja Dosen, mencakupi kegiatan pokok yaitu
merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran,
melakukan evaluasi pembelajaran, membimbing dan melatih, melakukan
penelitian, melakukan tugas tambahan, serta melakukan pengabdian
kepada masyarakat.

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 91


- Pasal 50 tentang Rekrutasi Dosen dikatakan bahwa Perguruan Tinggi
harus melakukan proses rekrutasi dosen dengan prinsip tanpa
diskriminasi.

d) Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional


Pendidikan (SNP):
(1) Pasal 1 ayat (28) s.d (41) menetapkan:
- Standar mutu kualifikasi akademik dosen.
- Standar mutu kompetensi dosen.
- Standar sertifikat keahlian dosen
- Standar rasio dosen-mahasiswa
- Standar kualifikasi akademik tenaga kependidikan
- Standar kompetensi tenaga kependidikan
- Standar sertifikat keahlian tenaga kependidikan
(2) Pasal 19 Ayat (1) menjelaskan bahwa proses pembelajaran
diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai
dengan bakat minat dan perkembangan fisik serta psikologi peserta didik.
(3) Pasal 19 Ayat (2) menjelaskan bahwa pendidik memberikan keteladanan
(4) Pasal 19 Ayat (3) menjelaskan bahwa setiap satuan pendidikan melakukan
perencanaan, pelaksanaan, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan
proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang
efektif dan efisien.
(5) Pasal 20 menjelaskan bahwa perencanaan proses pembelajaran meliputi
silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-
kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber
belajar, dan penilaian hasil belajar.
(6) Pasal 21 menjelaskan bahwa pelaksanaan proses pembelajaran harus
memperhatikan jumlah maksimal peserta didik per-kelas dan beban mengajar
maksimal per pendidik, rasio maksimal buku teks pelajaran setiap peserta
didik, dan rasio maksimal jumlah peserta didik setiap pendidik.
(7) Pasal 23 menjelaskan bahwa pengawasan proses pembelajaran meliputi
pemantauan, supervise, evaluasi, pelaporan, dan pengambilan langkah
tindak lanjut yang diperlukan.
(8) Pasal 36 menetapkan Tenaga Kependidikan pada pendidikan tinggi harus
memiliki kualifikasi, kompetensi, dan sertifikasi sesuai dengan bidang
tugasnya.

e) Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No 49 Tahun


2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) :
1) Pasal 26 Ayat (1) menjelaskan bahwa dosen memiliki kualifikasi akademik
dan kompetensi pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki
kemampuan untuk menyelenggarakan pendidikan dalam rangka
pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.
2) Kualifikasi akademik dosen tersebut merupakan tingkat pendidikan paling
rendah yang harus dipenuhi oleh seorang dosen dan dibuktikan dengan
ijazah.

92 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


3) Kompetensi pendidik sebagaimana dimaksud pada Pasal 26 Ayat (1)
tersebut dinyatakan dengan sertifikat pendidik, dan/atau sertifikat profesi.
4) Pasal 26 Ayat (6) menjelaskan bahwa dosen program sarjana harus
berkualifikasi akademik paling rendah lulusan magister atau magister
terapan yang relevan dengan program studi, dan dapat menggunakan
dosen bersertifikat profesi yang relevan dengan program studi dan
berkualifikasi paling rendah setara dengan jenjang 8 (delapan) KKNI.
5) Pasal 26 Ayat (8) menjelaskan bahwa dosen program magister dan
program magister terapan harus berkualifikasi akademik paling rendah
lulusan doktor atau doktor terapan yang relevan dengan program studi,
dan dapat menggunakan dosen bersertifikat profesi yang relevan dengan
program studi dan berkualifikasi setara dengan jenjang 9 (sembilan) KKNI.
6) Pasal 27 Ayat (1) menjelaskan bahwa perhitungan beban kerja dosen
didasarkan antara lain pada:
(a) Kegiatan pokok dosen yang mencakup:
- Perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian proses pembelajaran;
- Pelaksanaan evaluasi hasil pembelajaran;
- Pembimbingan dan pelatihan;
- Penelitian; dan
- Pengabdian kepada masyarakat.
(b) Kegiatan dalam bentuk pelaksanaan tugas tambahan; dan
(c) Kegiatan penunjang.
7) Pasal 27 Ayat (2) menjelaskan bahwa beban kerja dosen sebagaimana
dinyatakan pada Ayat (1) paling sedikit 40 jam per minggu.
8) Beban kerja pada kegiatan pokok bagi dosen yang tidak mendapatkan
tugas tambahan menjabat structural paling sedikit setara dengan
mengelola 12 sks beban belajar mahasiswa.
9) Pasal 27 Ayat (5) menjelaskan bahwa beban kerja dosen dalam
membimbing penelitian terstruktur dalam rangka penyusunan
skripsi/tugas akhir, tesis, disertasi, atau karya desain/seni/bentuk lain
yang setara paling banyak 10 mahasiswa.
10) Pasal 28 Ayat (1) menjelaskan bahwa dosen terdiri atas dosen tetap dan
dosen tidak tetap.
11) Pasal 28 Ayat (3) menjelaskan bahwa jumlah dosen tetap pada perguruan
tinggi paling sedikit 75% (tujuh puluh lima persen) dari jumlah seluruh
dosen.
12) Pasal 28 Ayat (4) menjelaskan bahwa jumlah dosen tetap yang ditugaskan
secara penuh waktu untuk menjalankan proses pembelajaran pada setiap
program studi paling sedikit 6 (enam) orang.
13) Pasal 29 Ayat (1) menjelaskan bahwa tenaga kependidikan memiliki
kualifikasi akademik paling rendah lulusan program diploma 3 (tiga) yang
dinyatakan dengan ijazah sesuai dengan kualifikasi tugas pokok dan
fungsinya.
14) Tenaga kependidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 Ayat (1)
tersebut dikecualikan tenaga administrasi.
15) Pasal 29 Ayat (3) menjelaskan bahwa tenaga administrasi memiliki
kualifikasi akademik paling rendah SMA atau sederajat.

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 93


16) Pasal 29 Ayat (4) menjelaskan bahwa tenaga kependidikan yang
memerlukan keahlian khusus wajib memiliki sertifikat kompetensi sesuai
dengan bidang tugas dan keahliannya.
f) Statuta IKIP Siliwangi.
g) Rencana Strategis (Renstra) IKIP Siliwangi
h) Kebijakan Mutu IKIP Siliwangi Tahun Akademik 2019/2020.

2) Fungsi Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan

Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan berfungsi sebagai:


a) Petunjuk bagaimana dosen, tenaga kependidikan, dan bagian yang terkait
dengan sumber daya manusia (SDM) dapat merancang, menetapkan,
melaksanakan, mengendalikan, dan mengembangkan/meningkatkan standar
dosen dan tenaga kependidikan.
b) Petunjuk bagi pimpinan struktural dan/atau bagian yang terkait dengan
sumber daya manusia (SDM) untuk melakukan pengawasan dan penilaian
sesuai dengan tugas, wewenang dan tanggungjawabnya masing-masing
sehingga dosen dan tenaga kependidikan dapat ditingkatkan secara terus-
menerus dan berkelanjutan.
c) Petunjuk bagaimana kegiatan dosen dan tenaga kependidikan dapat
dilaksanakan secara optimal sesuai dengan standar yang ditetapkan.

3) Lingkup Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan

Standar mutu dosen dan tenaga kependidikan di IKIP Siliwangi meliputi garis
besar batasan mengenai dosen dan tenaga kependidikan dalam melaksanakan
proses penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang disesuaikan dengan
Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT).

Standar mutu dosen dan tenaga kependidikan di IKIP Siliwangi meliputi:


a) Standar Hak-hak Normatif Dosen dan Tenaga Kependidikan
b) Standar Kewajiban Normatif Dosen dan Tenaga Kependidikan
c) Standar Kualifikasi Akademik Dosen
d) Standar Kompetensi Dosen
e) Standar Sertifikat Keahlian Dosen
f) Standar Rasio Dosen dan Mahasiswa
g) Standar Kualifikasi Akademik Tenaga Kependidikan
h) Standar Kompetensi Tenaga Kependidikan
i) Standar Sertifikat Keahlian Tenaga Kependidikan

Agar mutu dosen dan tenaga kependidikan tersebut dapat ditingkatkan, maka
diperlukan suatu standar mutu beserta standar turunannya yang mengacu pada PP
No 19 Tahun 2005, Praktik Baik dalam Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (Dikti
2008), Permendikbud No 49 Tahun 2014, Statuta IKIP Siliwangi, Renstra IKIP
Siliwangi Tahun 2013-2018, dan Kebijakan Mutu IKIP Siliwangi Tahun Akademik
2014/2015 – 2019/2020. Standar mutu tersebut dirancang dan disusun serta
ditetapkan melalui suatu mekanisme penetapan standar, pelaksanaan / pemenuhan,
pengendalian dan pengembangan / peningkatan standar mutu. Standar mutu

94 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


tersebut merupakan dokumen yang tidak terpisahkan dari dokumen SPMI Standar
Dosen dan Tenaga Kependidikan yang dilengkapi dengan SOP dan formulir/borang.

4) Pihak yang Bertanggung Jawab dalam Pencapaian Standar Dosen dan


Tenaga Kependidikan

Dalam implementasi Standar Mutu Dosen dan Tenaga Kependidikan, terdapat


pihak-pihak yang bertanggung jawab terhadap pencapaian dan pemenuhan standar
tersebut, yaitu:
a) Rektor IKIP Siliwangi
b) Wakil Rektor bidang akademik, SDM dan Keuangan IKIP Siliwangi
c) Pimpinan Program Studi
d) Pimpinan Bagian
e) Pimpinan Unit Pelaksana Teknis
f) Dosen
g) Mahasiswa

Secara garis besar standar dosen dan tenaga kependidikan SPMI IKIP Siliwangi
Tahun Akademik digambarkan dalam Tabel 13 – Tabel 21 dengan berbagai parameter
sebagai berikut :

Tabel 3.13
Standar hak-hak normatif dosen dan tenaga kependidikan

Pernyataan Capaian Sasaran Dokumen


No Parameter Indikator
Standar 2015 2016 2017 2018 2019 2020 terkait

13.1 Pengahasilan Setiap dosen % dosen dan 40% 50% 60% 80% 100% 100%
dan jaminan dan tenaga tenaga
kesejahteraan kependidikan kependidikan
sosial berhak yang
mendapatkan mendapatkan
penghasilan dan penghasilan
jaminan dan jaminan
kesejahteraan kesejahteraan
sosial yang sosial yang
pantas dari pantas dari
STKIP sesuai STKIP sesuai
dengan dengan
Undang-Undang Undang-
yang berlaku Undang yang
berlaku
13.2 Penghargaan Setiap dosen % dosen dan 10 % 20% 30 40% 50% 60%
dan tenaga tenaga %
kependidikan kependidika
yang n yang
berprestasi mendapatka
berhak n
mendapatkan penghargaan
penghargaan
13.3 Pembinaan Setiap dosen % dosen dan 40% 50% 60 80% 100% 100
karier sesuai dan tenaga tenaga % %
dengan kependidikan kependidika
tuntutan berhak n yang
pengembang mendapatkan mendapatka
an kualitas pembinaan n pembinaan
karier karier
(pengembang (pengembanga
an kualitas) n kualitas)
yang meliputi: yang
studi meliputi:
lanjut,pelatiha studi lanjut,
n, lokakarya, pelatihan,
seminar lokakarya,
seminar
13.4 Perlindunga Setiap % dosen 10% 20% 30 40% 50% 60%
n hukum dosen dan dan tenaga %

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 95


Pernyataan Capaian Sasaran Dokumen
No Parameter Indikator
Standar 2015 2016 2017 2018 2019 2020 terkait
dalam tenaga kependidika
melaksanaka kependidik n yang
n tugas dan an berhak mendapatka
hak atas mendapatk n
hasil an perlindunga
kekayaan perlindung n hukum
intelektual an hukum dalam
dalam melaksanak
melaksana an tugas Tri
kan tugas Darma
Tri Perguruan
Dharma Tinggi
Perguruan
Tinggi
Setiap % dosen dan 10% 20% 30 40% 50% 60%
dosen dan tenaga %
tenaga kependidika
kependidika n yang
n berhak mendapatka
mendapatka n hak atas
n hak atas hasil
hasil kekayaan
kekayaan intelektual
intelektual
13.5 Kesempatan Setiap dosen % dosen dan 50% 60% 70% 80% 90% 100%
menggunaka dan tenaga tenaga
n prasarana, kependidika kependidika
sarana, dan n berhak n yang
fasilitas mendapatka mendapatka
pendidikan n n
untuk kesempatan kesempatan
menunjang menggunaka menggunaka
kelancaran n prasarana, n prasarana,
pelaksanaan sarana, dan sarana, dan
pembelajaran fasilitas fasilitas
pendidikan pendidikan
untuk untuk
menunjang menunjang
kelancaran kelancaran
pelaksanaan pelaksanaan
pembelajara pembelajara
n n
13.6 Kesempatan Setiap dosen % Dosen 50% 60% 70% 80% 90% 100%
meningkatka berhak yang
n kompetensi, mendapatka mendapatka
akses sumber n n
belajar dan kesempatan kesempatan
informasi meningkatk meningkatka
an n
kompetensi kompetensi
serta serta
mengakses mengakses
sumber sumber
belajar dan belajar dan
informasi informasi
13.7 Kebebasan Setiap dosen % Dosen 60% 70% 80% 90% 100 100%
akademik berhak yang %
mimbar mendapatka mendapatka
akademik n kebebasan n kebebasan
dan otonomi akademik, akademik,
keilmuan mimbar mimbar
akademik, akademik,
dan otonomi dan otonomi
keilmuan keilmuan
13.8 Kebebasan Setiap dosen % dosen 90% 100 100 100 100 100%
dalam berhak yang % % % %
memberikan memiliki memiliki
penilaian dan kebebasan kebebasan
menentukan dalam dalam
kelulusan memberikan memberikan
peserta didik penilaian penilaian dan
sesuai dan menentukan
peraturan menentukan kelulusan
yang berlaku kelulusan peserta didik
peserta didik sesuai
sesuai peraturan
peraturan yang berlaku
yang berlaku
13.9 Kebebasan Setiap dosen % Dosen 60% 70% 80% 90% 100 100%
berserikat berhak yang %
mendapatka mendapatka
n kebebasan n kebebasan

96 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


Pernyataan Capaian Sasaran Dokumen
No Parameter Indikator
Standar 2015 2016 2017 2018 2019 2020 terkait
berserikat berserikat
dalam dalam
organisasi / organisasi /
organisasi organisasi
profesi profesi
keilmuan keilmuan
13.1 Pembinaan Setiap dosen % Dosen 60% 70% 80% 90% 100 100%
0 karir dosen berhak yang %
mendapat mendapat
pembinaan pembinaan
karir melalui karir melalui
kesempatan kesempatan
studi lanjut studi lanjut
Setiap dosen % Dosen 60% 70% 80% 90% 100 100%
berhak yang %
mengikuti mengikuti
pelatihan- pelatihan-
pelatihan pelatihan
sesuai sesuai
standar standar mutu
mutu hak hak dosen
dosen dan dan tenaga
tenaga kependidika
kependidika n
n

Tabel 3. 14
Standar Kewajiban Normatif Dosen dan Tenaga Kependidikan
Pernyataan Capaian Sasaran Dokumen
No Parameter Indikator
Standar 2015 2016 2017 2018 2019 2020 terkait
Suasana Pendidikan Setiap dosen dan % dosen dan 60% 70% 80% 90% 100% 100%
14.1 yang bermakna, tenaga tenaga
menyenangkan,kreatif, kependidikan kependidikan
dinamis dan dialogis wajib yang mampu
menciptakan menciptakan
suasana suasana yang
pendidikan yang menyenangkan
bermakna, kreatif, dinamis
menyenangkan, dan dialogis
kreatif, dinamis
dan dialogis
14.2 Peningkatan Mutu Setiap dosen dan % dosen yang 50% 60% 70% 80% 90% 100%
Pendidikan tenaga dan tenaga
kependidikan kependidikan
wajib yang
meningkatkan melaksanakan
mutu pendidikan kegiatan
peningkatan
mutu pendidikan
14.3 Citra Baik Lembaga, Setiap dosen dan % dosen dan 80% 90% 100% 100% 100% 100%
profesi dan tenaga tenaga
kedudukan kependidikan kependidikan
wajib menjaga yang telah
nama baik IKIP menjaga
Siliwangi dan nama baik IKIP
profesi Siliwangi dan
profesi
14.4 Pelaksanaan Tri Setiap Dosen % dosen yang 40% 50% 60% 80% 90% 100%
Dharma Perguruan wajib melaksanakan
Tinggi melaksanakan Tri Dharma
Tri Dharma Perguruan
Perguruan Tinggi
Tinggi pendidikan,
(pendidikan, penelitian, dan
penelitian, dan pengabdian
pengabdian kepada
kepada masyarakat)
masyarakat)
14.5 Perencanaan , Setiap % dosen yang 90% 100% 100% 100% 100% 100%
Pelaksanaan Proses dosen wajib telah melakukan
Pembelajaran serta merencanakan, perencanaan
Penilaian hasil melaksanakan dalam
pembelajaran proses pelaksanaan
pembelajaran proses
pembelajaran
Setiap % dosen yang 90% 100% 100% 100% 100% 100%
dosen wajib telah
melaksanakan melaksanakan
penilaian hasil penilaian hasil
pembelajaran pembelajaran

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 97


Pernyataan Capaian Sasaran Dokumen
No Parameter Indikator
Standar 2015 2016 2017 2018 2019 2020 terkait
14.6 Pengembangan Setiap dosen % dosen 70% 80% 90% 100% 100% 100%
kualifikasi akademik wajib mengikuti
dan kompetensi yang meningkatkan pelatihan,
sejalan dengan dan seminar,
perkembangan ilmu mengembangkan lokakarya untuk
pengetahuan, kualifikasi mengembangkan
teknologi, dan seni. akademik dan kompetensi
kompetensi secara
secara berkelanjutan
berkelanjutan sejalan dengan
sejalan dengan perkembangan
perkembangan ilmu
ilmu pengetahuan,
pengetahuan, teknologi, dan
teknologi, dan seni.
seni.
14.7 Objektif dalam Setiap dosen % dosen yang 90% 100% 100% 100% 100% 100%
bertindak wajib bertindak bertindak
objektif dan obyektif
tidak dan tidak
diskriminatif diskriminatif
atas dasar atas dasar
pertimbangan pertimbangan
jenis kelamin, jenis kelamin,
agama, suku, agama, suku, ras,
ras, kondisi fisik kondisi fisik
tertentu, atau tertentu, atau
latar belakang latar belakang
sosial ekonomi sosial ekonomi
peserta didik peserta
dalam didik dalam
pembelajaran pembelajaran
14.8 Ketaatan Peraturan Setiap dosen % dosen yang 80% 90% 100% 100% 100% 100%
Perundang- undangan, wajib menaati menaati tata
Hukum, Kode Etik, tata tertib sekolah
Nilai- Nilai Agama dan tertib sekolah tinggi, peraturan
Etika tinggi, perundang-
peraturan undangan,
perundang- hukum, dan kode
undangan, etik,
hukum, dan kode serta nilai-nilai
etik, serta nilai- agama dan etika
nilai agama dan
etika
14.9 Pengembangan Setiap dosen % dosen yang 70% 80% 90% 100% 100% 100%
kualifikasi akademik wajib meningkatkan
dan kompetensi meningkatkan &
yang sejalan dengan dan mengembangkan
perkembangan mengembangkan kualifikasi
ilmu pengetahuan, kualifikasi akademik dan
teknologi, dan seni. akademik dan kompetensi
kompetensi secara
secara berkelanjutan
berkelanjutan sejalan dengan
sejalan dengan perkembangan
perkembangan ilmu
ilmu pengetahuan,
pengetahuan, teknologi, dan
teknologi, dan seni.
seni.

Tabel 3.15
Standar Kualifikasi Akademik Dosen

PERNYATAAN CAPAIAN SASARAN DOKUMEN


NO PARAMETER INDIKATOR
STANDAR 2015 2016 2017 2018 2019 2020 TERKAIT
15.1 Gelar Setiap dosen % dosen yang 90% 100% 100% 100% 100% 100%
Akademik harus memiliki memiliki
Dosen kualifikasi kualifikasi
minimal minimal
Magister yang Magister yang
sesuai dengan sesuai dengan
keahlian keahlian
dan/atau dan/atau
homebase homebase
program studi program studi

98 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


PERNYATAAN CAPAIAN SASARAN DOKUMEN
NO PARAMETER INDIKATOR
STANDAR 2015 2016 2017 2018 2019 2020 TERKAIT
Setiap dosen % dosen 20% 25% 30% 35% 40% 45%
harus memiliki harus
kualifikasi memiliki
Doktor yang kualifikasi
sesuai dengan Doktor yang
keahlian sesuai dengan
dan/atau keahlian
homebase dan/atau
program studi homebase
program studi
15.2 Kesesuaian Setiap dosen % dosen yang 80% 85% 90% 95% 100% 100%
keahlian wajib memiliki memiliki
dosen dengan keahlian yang keahlian yang
mata kuliah sesuai dengan sesuai dengan
yang diampu mata kuliah mata kuliah
yang diampunya yang
diampunya
15.3 Sertifikat Setiap dosen % dosen yang 70% 75% 80% 85% 90% 100%
Kompetensi harus memiliki memiliki
sertifikat sertifikat
kompetensi kompetensi
sesuai bidang sesuai bidang
keahlian yang keahlian yang
diajarkan diajarkan
15.4 Jabatan Setiap dosen % dosen yang 70% 80% 90% 100% 100% 100%
Akademik wajib memiliki memiliki
Dosen jabatan jabatan
akademik akademik
minimal asisten minimal
ahli asisten ahli
Setiap dosen % dosen yang 30% 40% 50% 60% 70% 80%
wajib memiliki memiliki
jabatan jabatan
akademik akademik
minimal lektor minimal
lektor
Setiap dosen % dosen yang 5% 10% 15% 20% 25% 30%
wajib memiliki memiliki
jabatan jabatan
akademik akademik
minimal lektor minimal
kepala dan guru lektor kepala
besar dan guru
besar

Tabel 3.16
Standar Kompetensi Dosen
PERNYATAAN CAPAIAN SASARAN DOKUMEN
NO PARAMETER INDIKATOR
STANDAR 2015 2016 2017 2018 2019 2020 TERKAIT
16.1 Kompetensi Setiap dosen wajib % dosen 80% 85% 90% 95% 100% 100%
Andragonik memiliki yang
kompetensi mememiliki
andragonik kompetensi
andragonik
16.2 Kompetensi Setiap dosen wajib % dosen 80% 85% 90% 95% 100% 100%
Kepribadian memiliki yang
kemampuan memiliki
kepribadian yang kemampuan
mantap, stabil, kepribadian
dewasa, arif, yang
berwibawa, mantap,
menjadi teladan stabil,
bagi peserta didik dewasa, arif,
dan berakhlak berwibawa,
mulia. menjadi
teladan
bagi peserta
didik dan
berakhlak
mulia.

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 99


PERNYATAAN CAPAIAN SASARAN DOKUMEN
NO PARAMETER INDIKATOR
STANDAR 2015 2016 2017 2018 2019 2020 TERKAIT
16.3 Kompetensi Setiap dosen wajib % dosen 80% 85% 90% 95% 100% 100%
Profesional memiliki yang wajib
kemampuan memiliki
menguasai materi kemampuan
perkuliahan menguasai
secara mendalam materi
dan luas yang perkuliahan
memungkinkannya secara
membimbing mendalam
peserta didik dan luas
16.4 Kompetensi Setiap % dosen 80% 85% 90% 95% 100% 100%
Sosial dosen wajib yang telah
menciptakan. menciptakan
suasana suasana
akademis yang akademis
kondusif yang
kondusif
Tabel 3.17
Standar Sertifkat Keahlian Dosen

PERNYATAAN CAPAIAN SASARAN DOKUMEN


NO PARAMETER INDIKATOR
STANDAR 2015 2016 2017 2018 2019 2020 TERKAIT
17.1 Sertifikat Setiap dosen wajib % dosen yang 80% 85% 90% 95% 100% 100%
Keahlian Dosen memiliki sertifikat mememiliki
keahlian sertifikat keahlian
17.2 Pemberian Setiap dosen % dosen yang 30% 40% 50% 60% 70% 80%
Sertifikasi Dosen mendapatkan mendapatkan
sertifikasi dosen sertifikasi dosen

Tabel 3.18
Standar Rasio Dosen – Mahasiswa

PERNYATAAN CAPAIAN SASARAN DOKUMEN


NO PARAMETER INDIKATOR
STANDAR 2015 2016 2017 2018 2019 2020 TERKAIT
18.1 Jumlah Dosen Setiap program studi % program studi 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Tetap wajib memiliki yang memiliki
minimal 6 dosen tetap minimal 6 dosen
sesuai kualifikasi tetap sesuai
dosen berdasarkan kualifikasi dosen
jenjang masing-masing berdasarkan jenjang
program studi masing-masing
program studi
18.2 Rasio Dosen Rasio dosen terhadap Besarnya rasio 1 : 29 1 : 28 1 : 27 1 : 26 1 : 25 1 : 25
terhadap mahasiswa untuk dosen terhadap
Mahasiswa prodi pendidikan mahasiswa untuk
matematika (S-1) prodi pendidikan
maksimal sebesar 1:25 matematika (S-1)
maksimal sebesar
1:25
Rasio dosen terhadap Besarnya rasio 1 : 39 1 : 38 1 : 37 1 : 36 1 : 35 1 : 35
mahasiswa untuk dosen terhadap
prodi pendidikan mahasiswa untuk
bahasa inggris (S-1) prodi pendidikan
maksimal sebesar 1:35 bahasa inggris (S-1)
maksimal sebesar
1:35
Rasio dosen terhadap Besarnya rasio 1 : 39 1 : 38 1 : 37 1 : 36 1 : 35 1 : 35
mahasiswa untuk dosen terhadap
prodi pendidikan mahasiswa untuk
bahasa Indonesia (S-1) prodi pendidikan
maksimal sebesar 1:35 bahasa Indonesia (S-
1) maksimal
sebesar 1:35
Rasio dosen terhadap Besarnya rasio 1 : 39 1 : 38 1 : 37 1 : 36 1 : 35 1 : 35
mahasiswa untuk dosen terhadap
prodi PLS (S-1) mahasiswa untuk
maksimal sebesar 1:35 prodi PLS (S-1)
maksimal sebesar
1:35
Rasio dosen terhadap Besarnya Rasio 1 : 20 1 : 19 1 : 18 1 : 17 1 : 16 1 : 15
mahasiswa untuk dosen terhadap
prodi Magister mahasiswa untuk
Pendidikan prodi Magister
Matematika (S-2) Pendidikan

100 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


PERNYATAAN CAPAIAN SASARAN DOKUMEN
NO PARAMETER INDIKATOR
STANDAR 2015 2016 2017 2018 2019 2020 TERKAIT
maksimal sebesar 1:15 Matematika (S-2)
maksimal sebesar
1:15
Rasio dosen terhadap Besarnya Rasio 1 : 25 1 : 24 1 : 23 1 : 22 1 : 21 1 : 20
mahasiswa untuk dosen terhadap
prodi Magister mahasiswa untuk
Pendidikan Luar prodi Magister
Sekolah (S-2) Pendidikan Luar
maksimal sebesar 1:20 Sekolah (S-2)
maksimal sebesar
1:20
18.3 Rasio ruang Setiap dosen tetap Besarnya ruang 4 m2 4 m2 6 m2 6 m2 8 m2 8 m2
kerja dosen wajib diberikan ruang kerja dosen tetap
tetap kerja minimal 4m2 minimal 4m2

Tabel 3.19
Standar Kualifikasi Akademik Tenaga Kependidikan
CAPAIAN SASARAN
PERNYATAAN DOKUMEN
NO PARAMETER INDIKATOR 201 201 201 201 202
STANDAR 2015 TERKAIT
6 7 8 9 0
19. Kualifikasi Setiap tenaga % tenaga 100% 100 100 100 100 100
1 Akademik Tenaga administrasi administrasi % % % % %
Administrasi wajib memiliki yang memiliki
kualifikasi kualifikasi
akademik akademik
minimal Diploma minimal Diploma
III III
19. Kualifikasi Tenaga Setiap tenaga % tenaga 70% 75% 80% 85% 90% 100
2 Perpustakaan/Pus perpustakaan / perpustakaan / %
takawan pustakawan pustakawan yang
wajib memiliki memiliki
kualifikasi kualifikasi
akademik akademik
minimal S1 minimal S1
Bidang Ilmu Bidang Ilmu
Perpustakaan Perpustakaan
19. Kualifikasi Tenaga Setiap tenaga % tenaga laboran 100% 100 100 100 100 100
3 Laboran laboran wajib yang memiliki % % % % %
memiliki kualifikasi
kualifikasi akademik
akademik minimal Diploma
minimal Diploma III
III

Tabel 3.20
Standar Kompetensi Tenaga Kependidikan

PERNYATAAN CAPAIAN SASARAN DOKUMEN


NO PARAMETER INDIKATOR
STANDAR 2015 2016 2017 2018 2019 2020 TERKAIT
20.1 Kompetensi Setiap tenaga % tenaga 75% 75% 80% 85% 90% 100%
tenaga kependidikan kependidikan
kependidikan wajib memiliki yang memiliki
kompetensi kompetensi
sesuai dengan sesuai dengan
bidang bidang
tugasnya tugasnya
20.2 Pengembangan Setiap % pimpinan 60% 70% 80% 90% 100% 100%
kompetensi pimpinan unit unit kerja yang
tenaga kerja wajib membuat
kependidikan membuat program
program pengembangan
pengembangan tenaga
tenaga kependidikan
kependidikan (pelatihan,
(pelatihan, lokakarya,
lokakarya, seminar, studi
seminar, studi lanjut)
lanjut)

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 101


Tabel 3.21
Standar Sertifikat Keahlian Tenaga Kependidikan

PERNYATAAN CAPAIAN SASARAN DOKUMEN


NO PARAMETER INDIKATOR
STANDAR 2015 2016 2017 2018 2019 2020 TERKAIT
21.1 Sertifikat Setiap tenaga % tenaga 75% 75% 80% 85% 90% 100%
Keahlian kependidikan kependidikan
wajib memiliki yang memiliki
sertifikat sertifikat
keahlian sesuai keahlian sesuai
dengan bidang dengan bidang
tugasnya tugasnya

f. Standar sarana dan prasarana pembelajaran;

Sarana dan prasarana merupakan pendukung kegiatan penyelenggara


pendidikan baik bidang akademik maupun non akademik di semua unit kerja termasuk
dosen, mahasiswa dan alumni. Sarana dan prasarana dalam bidang pendidikan
merupakan salah satu komponen yang memiliki peran penting bagi terselenggaranya
kesuksesan pendidikan. Oleh karena itu sarana dan prasarana pendidikan
membutuhkan pengelolaan. Pengelolaan tidak terlepas dari sebuah kegiatan manajemen
yang meliputi beberapa kegiatan perencanaan, pengadaan, pengawasan, penyimpanan,
dan penghapusan serta penataan secara efektif, efisien dan terintegrasi.
Dengan demikian, sarana dan prasarana harus ditetapkan standarnya oleh
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Siliwangi dengan tujuan agar dapat
mengevaluasi efektivitas keberhasilan sarana dan prasarana sebagai faktor pendukung
pencapaian penyelenggaraan pendidikan secara efektif dan efisien serta mendorong
terciptanya budaya mutu dan pemanfaatan sarana dan prasarana di seluruh lingkungan
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Siliwangi.
Agar sarana dan prasarana sebagai faktor pendukung penyelenggaraan
pendidikan di IKIP Siliwangi dapat berjalan efektif dan bermanfaat untuk menjamin
terlaksananya mutu penyelenggaraan pendidikan, maka diperlukan pedoman, ukuran
dan kriteria tertentu yang harus dipenuhi serta dikendalikan dan ditingkatkan oleh IKIP
Siliwangi dengan menetapkan “Standar Sarana dan Prasana”

1) Landasan Hukum Standar Sarana Dan Prasarana


a) Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, pasal 45 ayat 1 berbunyi :
Setiap satuan pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan
prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan
dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan, sosial, emosional dan kejiwaan
peserta didik.
b) Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (SNP)
(1) Pasal 42 ayat (1)
- Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot,
peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar
lainnya, bahan habis pakai serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk
menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
- Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan,
ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidik, ruang pendidik, ruang tata
usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja,
ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolah

102 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


raga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berrekreasi dan
ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

(2) Pasal 43
- Standar keragaman jenis peralatan laboratorium Ilmu Pendidikan Alam
(IPA), laboratorium bahasa, laboratorium komputer, dan peralatan
pembelajaran lain pada satuan pendidikan dinyatakan dalam daftar yang
berisi jenis minimal peralatan yang harus tersedia.
- Standar jumlah peralatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dinyatakan dalam rasio minimal jumlah peralatan per peserta didik.
- Standar buku perpustakaan dinyatakan dalam jumlah judul dan jenis buku
di perpustakaan satuan pendidikan.
- Standar jumlah buku teks pelajaran di perpustakaan dinyatakan dalam rasio
minimal jumlah buku teks pelajaran masing-masing mata pelajran di
perpustakaan satuan pendidikan untuk setiap peserta didik.
- Kelayakan isi, bahasa, penyajian, dan kegrafikan buku teks pelajaran dinilai
oleh BNSP dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri.
- Standar sumber belajar lainnya untuk setiap satuan pendidikan dinyatakan
dalam rasio jumlah sumber belajar terhadap peserta didik sesuai dengan jenis
sumber belajar dan karakteristik satuan pendidikan.
c) Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPM-PT) tahun 2010 Direktorat
Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Bab VII tentang
Praktik Baik Standar Sarana dan Prasarana.
d) Statuta IKIP Siliwangi
e) Rencana strategis (Renstra) IKIP Siliwangi
f) Kebijakan SPMI IKIP Siliwangi tahun akademik.

2) Fungsi Standar Sarana Dan Prasarana


- Petunjuk bagaimana unit kerja yang terkait dengan standar sarana dan prasarana
dapat merancang, menetapkan, melaksanakan, mengendalikan, dan
mengembangkan / meningkatkan standar sarana dan prasarana.
- Petunjuk para pejabat struktural dan/atau unit kerja yang terkait dengan standar
sarana dan prasarana dalam melaksanakan pengawasan dan penilaian
manajemen pengelolaan sarana dan prasarana sebagai penunjang
penyelengaraan pendidikan di IKIP Siliwangi dapat di tingkatkan secara terus
menerus dan berkelanjutan.
- Petunjuk bagaimana manajemen sarana dan prasarana dapat dilaksanakan
secara optimal sesuai dengan standar yang ditetapkan.

3) Lingkup Standar Sarana Dan Prasarana

Pedoman standar sarana dan prasarana IKIP Siliwangi meliputi garis besar
batasan mengenai standar sarana dan prasarana untuk kegiatan penyelenggaraan
pendidikan di semua unti kerja di IKIP Siliwangi.
a) Sarana akademik mencakup perabotan dan peralatan yang diperlukan sebagai
kelengkapan setiap gedung/ruangan dalam menjalankan fungsinya untuk
meningkatkan mutu dan relevansi hasil produk dan layanannya.

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 103


Berdasarkan jenisnya sarana dibagi dalam 2 (dua) kelompok yaitu:
(1) Sarana pembelajaran, mencakup:
- Sarana untuk melaksanakan proses pembelajaran sebagai kelngkapan di
ruang kelas, misal papan tulis, meja, kursi, OHP, LCD, komputer,
mikrophone, bahan habis pakai dan lain-lain.
- Peralatan laboratorium, sesuai jenis laboratorium masing-masing
program studi.
(2) Sarana sumber belajar terdiri dari buku teks, jurnal, majalah, lembar
informasi, internet, intranet, dan hotspot. Sumber belajar ini harus diseleksi,
dipilah, dan disesuaikan dengan tujuan pembelajaran.

b) Prasarana akademik adalah perangkat penunjang utama suatu proses atau usaha
pendidikan agar tujuan pendidikan tercapai
Prasarana akademik dapat dibagi 2 (dua) kelompok yaitu:
(1) Prasarana bangunan, mencakup lahan dan bangunan gedung baik untuk
keperluan ruang kuliah, ruang kantor, ruang dosen, ruang seminar, ruang
rapat, ruang laboratorium, ruang perpustakaan, ruang komputer, fasilitas
umum dan kesejahteraan seperti: mushola, kantin, pusat pelayanan
mahasiswa, dan prasarana olahraga.
(2) Prasarana umum berupa air, sanitasi, drainase, listrik, jaringan
telekomunikasi, transportasi, parkir, taman.

Agar mutu sarana dan prasarana di IKIP Siliwangi sebagai pendukung kegiatan
baik akademik maupun non akademik dapat ditingkatkan secara terus menerus dan
berkelanjutan maka diperlukan buku pedoman dalam implementasi standar sarana dan
prasarana dengan mengacu pada PP No 19 tahun 2005, Permendikbud No 49 Tahun
2014, Praktik Baik dalam Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (Dikti 2008), Statuta IKIP
Siliwangi, Renstra IKIP Siliwangi dan Kebijakan SPMI IKIP Siliwangi Tahun Akademik
yang meliputi:

a) Standar Lahan dan Bangunan


Lahan dan bangunan harus mempertimbangkan keamanan, kenyamanan, dan
kesehatan lingkungan, tahan gempa.

b) Standar Ruang dan Peralatan Kuliah


Ruang kuliah harus mempertimbangkan rasio luas ruang kuliah per mahasiswa,
memperhatikan aspek keamanan, kenyamanan, kesehatan lingkungan dan peralatan
ruang kuliah harus disediakan secara lengkap berdasarkan kebutuhan dan
keefektifan dalam pemakaian.

c) Standar Ruang Perpustakaan dan Sumber Belajar


Ruang perpustakaan harus memperhatikan rasio luas perpustakaan dengan ruang
koleksi, ruang pengguna, ruang referensi, ruang baca khusus dan ruang
pimpinan/staf. Mempertimbangkan aspek keamanan, kenyamanan, kesehatan
lingkungan dan tahan gempa, dan dilengkapi dengan perlengkapan sesuai kebutuhan
dan keefektifan penggunaannya serta kemampuan sekolah tinggi

104 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


d) Standar Ruang dan Peralatan Laboratorium dan/atau bengkel kerja dan/atau studio
Ruang laboratorium dan/atau bengkel dan/atau studio harus memberikan
keamanan, kenyamanan, ketenangan.

e) Standar Ruang Pimpinan, Ruang Dosen, Ruang Tata Usaha, Kantin dan
Perlengkapannya
Ruang pimpinan, Ruang Dosen, Ruang Tata Usaha, Kantin harus memberikan
keamanan, kenyamanan, ketenangan.

f) Standar Ruang Ibadah, Olah Raga dan Berekreasi dan Perlengkapannya


Ruang Ibadah, Olah Raga dan Berekreasi harus memberikan keamanan,
kenyamanan, kesehatan dan manfaatnya

g) Standar Ruang Lain untuk Menunjang Proses Pembelajaran


Ruang bersama untuk mahasiswa, ruang Senat Mahasiswa, ruang Himpunan
Mahasiswa, UKM, Poliklinik harus mempertimbangkan kebutuhan dan kefektifan
pengunaannya serta kemampuan sekolah tinggi.

h) Standar Peralatan dan Perlengkapan Pendidikan


Perlengkapan lain untuk menunjang proses pembelajaran harus mempertimbangkan
kebutuhan dan kefektifan pengunaannya serta kemampuan sekolah tinggi.

i) Standar Prasarana Umum


Prasarana umum berupa Ruang konseling , listrik dan telepon, WC/Toilet, Parkir,
Gudang dan taman harus mempertimbangkan pemenuhan persyaratan dan
perlengkapan peralatannya serta kemampuan sekolah tinggi.

Standar mutu tersebut dirancang dan disusun serta ditetapkan melalui suatu
mekanisme penetapan standar, pelaksanaan/pemenuhan, pengendalian dan
pengembangan/peningkatan standar mutu. Standar mutu tersebut merupakan
dom\kumen yang tidak terpisahkan dari dokumen SPMI standar sarana dan prasarana
yang dilengkapi dengan Standar Operational Prosedur (SOP) dan
formulir/borang/proforma.

4) Pihak Yang Bertanggungjawab Dalam Pencapaian / Pemenuhan Isi Standar Sarana


Dan Prasarana

Dalam implementasi standar sarana dan prasarana terdapat pihak/subyek yang


bertanggung jawab terhadap pencapaian dan pemenuhan isi standar tersebur, yaitu:
- Pimpinan Institusi dan Program Studi
- Pimpinan Bagian IKIP Siliwangi
- Pimpinan Unit Pelaksana Teknis
- Dosen
- Mahasiswa
- Organisasi Mahasiswa
- Organisasi Alumni

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 105


Secara garis besar standar sarana dan prasarana pembelajaran SPMI IKIP
Siliwangi Tahun Akademik 2014/2015 - 2019/2020 digambarkan dalam Tabel 22 –
Tabel 30 dengan berbagai parameter sebagai berikut :

Tabel 3.22

Standar Lahan dan Bangunan

PERNYATAAN CAPAIAN SASARAN DOKUMEN


NO PARAMETER INDIKATOR
STANDAR 2015 2016 2017 2018 2019 2020 TERKAIT
22. Persyaratan Lahan dan % Terpenuhinya 80% 85% 90% 95% 100 100
1 Lahan dan Bangunan keamanan di area % %
Bangunan memenuhi lahan dan
persyaratan : bangunan yang
- Keamanan dilengkapi dengan
- Keselamata pagar
n % Terpenuhinya 80% 85% 90% 95% 100 100
- Kesehatan keselamatan di % %
Lingkungan area lahan dan
bangunan yang
dilengkapi dengan :
rambu-rambu di
tempat pelayanan
dan umu, alat
pemadam
kebakaran,
penagkal petir dan
pedomana
keselamatan
%Terpenuhinya 80% 85% 90% 95% 100 100
kesehatan % %
lingkungan di area
lahan dan
bangunan yang
dilengkapi dengan :
tempat sampah,
penghijauan,
resapan dan
penanganan limbah
22. Pemanfaatan Lahan dan % Lahan dan 30% 40% 50% 60% 70% 80%
2 Lahan dan bangunan untuk bangunan
Bangunan pengembangan dimanfaatkan
sarana proses untuk
pembelajaran dan pengembangan
fasilitas kegiatan proses
kemahasiswaan pembelajaran
seperti : kantor,
ruang kelas, ruang
perpustakaan dan
laboratorium
% Lahan dan 30% 40% 50% 60% 70% 80%
bangunan harus
dimanfaatkan
untuk fasilitas
kegiatan
kemahasiswaan,
seperti lapangan
olah raga, ruang
fasilitas UKM,
ruang bersama dan
poliklinik
mahasiswa

Tabel 3.23
Standar Ruang dan Peralatan Kuliah
PERNYATAAN CAPAIAN SASARAN DOKUMEN
NO PARAMETER INDIKATOR
STANDAR 2015 2016 2017 2018 2019 2020 TERKAIT
23.1. Sarana Ruang Setiap ruang kuliah % ruang kuliah 50% 70% 90% 100% 100% 100%
Kuliah harus dilengkapi dilengkapi dengan
dengan : pendingin ruangan
- Pendingin
ruangan
23.2. Kecukupan Setiap ruang kuliahn % ruang kuliah yang 80% 90% 100% 100% 100% 100%
ruang kuliah harus memenuhi memenuhi
kecukupan 2 m2 per kecukupan 2 m2 per
peserta didik peserta didik

106 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


PERNYATAAN CAPAIAN SASARAN DOKUMEN
NO PARAMETER INDIKATOR
STANDAR 2015 2016 2017 2018 2019 2020 TERKAIT
23.3. Meja dan Kursi Setiap ruang kuliah % kecukupun 80% 100% 100% 100% 100% 100%
harus dilengkapi jumlah kursi kuliah
dengan kursi kuliah setiap ruang kuliah
mahasiswa : per prodi
- Prodi eksakta :
25 buah
- Prodi sosial :
30 buah
Setiap ruangan kuliah %Tersedianya 1 90% 100% 100% 100% 100% 100%
harus dilengkapi kursi dan 1 meja
dengan 1 kursi dan 1 dosen ukuran
meja dosen ukuran (100x60x75cm)
(100x60x75cm)
23.4. Whiteboard Setiap ruang kuliah % Tersedianya 100% 100% 100% 100% 100% 100%
harus dilengkapi whiteboard ukuran
dengan 1 buah 2,8 mx 1,5m
whiteboard ukuran
2,8 mx 1,5m
23.5. ATK Setiap ruang kuliah % tersedianya 100% 100% 100% 100% 100% 100%
harus dilengkapi perlengkapan
dengan 3 spidol dan 1 perkuliahan 3 spidol
penghapus dan 1 penghapus
23.6. Alat Pengeras Setiap ruang kuliah % tersedianya 50% 75% 100% 100% 100% 100%
Suara yang berkapasitas pengeras suara
minimum 40 orang (microphone) di
harus dilengkapi setiap ruang kuliah
dengan pengeras yang berkapasitas
suara (microphone) minimum
23.7. Peralatan LCD, Setiap ruang kuliah % tersedianya LCD, 30% 60% 90% 100% 100% 100%
Layar harus dilengkapi layar proyektor,
proyektor, dengan LCD, layar komputer
Komputer dan proyektor, komputer dilengkapi oleh
Jaringan dilengkapi oleh jaringan online
jaringan online

Tabel 3.24
Standar Perpustakaan dan Sumber Belajar

PERNYATAAN CAPAIAN SASARAN DOKUMEN


NO PARAMETER INDIKATOR
STANDAR 2015 2016 2017 2018 2019 2020 TERKAIT
24.1. Letak/ lokasi Lokasi ruang Lokasi ruang Ya Ya Ya Ya Ya Ya
ruang perpustakaan perpustakaan
perpustakaan mudah diakses mudah
diojangkau dan
memperhatikan
pemakai
kebutuhan
khusus
24.2. Alokasi ruang Ruang koleksi Ruang koleksi Ya Ya Ya Ya Ya Ya
perpustakaan umum dan umum dan
referensi 45% referensi 45%
dari luas dari luas
perpustakaan perpustakaan
Ruang pengguna Ruang Ya Ya Ya Ya Ya Ya
25% dari luas pengguna 25%
perpustakaan dari luas
perpustakaan
Ruang pimpinan Ruang Ya Ya Ya Ya Ya Ya
dan staf 20% pimpinan dan
dari ruang staf 20% dari
perpustakaan ruang
perpustakaan
Ruang lain-lain Ruang lain-lain Ya Ya Ya Ya Ya Ya
10% dari luas 10% dari luas
perpustakaan perpustakaan
24.3. Tata Ruang Tata ruang harus % tersedianya 90% 100% 100% 100% 100% 100%
berdasarkan tata ruang
efisiensi alur harus
kerja berdasarkan
efisiensi alur
kerja
Ruang Koleksi, % Ruang 90% 100% 100% 100% 100% 100%
ruang terbitan Koleksi, ruang
berkala, ruang terbitan
baca, ruang berkala, ruang
multimedia dan baca, ruang
ruang kerja multimedia dan
harus memadari ruang kerja
harus

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 107


PERNYATAAN CAPAIAN SASARAN DOKUMEN
NO PARAMETER INDIKATOR
STANDAR 2015 2016 2017 2018 2019 2020 TERKAIT
memadari
Penerangan % ruangan 100% 100% 100% 100% 100% 100%
ruangan harus dengan
memadai penerangan
memadai
Ruang % ruang 100% 100% 100% 100% 100% 100%
perpustakaan perpustakaan
harus memiliki memiliki
rambu-rambu rambu-rambu
perpustakaan dalam bentuk
dalam bentuk tulisan, simbol
tulisan, simbol dan gambar
dan gambar
24.4. Buku dan Buku teks setiap % terpenuhinya 90% 100% 100% 100% 100% 100%
Sumber Belajar program studi buku teks
minimal 400 setiap program
judul untuk S1, studi minimal
70 untuk S2 400 judul untuk
S1, 70 untuk S2
Skripsi setiap % terpenuhinya 100% 100% 100% 100% 100% 100%
program studi Skripsi setiap
200 judul untuk program studi
S1 200 judul untuk
S1,
Tesis setiap % terpenuhinya 60% 70% 80% 90% 100% 100%
program studi Tesis setiap
100 judul untuk program studi
S2 100 judul untuk
S2
Jurnal ilmiah % terpenuhi 30% 40% 60% 70% 80% 90%
terakreditasi per Jurnal ilmiah
program studi terakreditasi
minimal per program
(miniimal judul 3 studi minimal
untuk S1, 5 judul (miniimal judul
S2) 3 untuk S1, 5
judul S2)
Prosiding % terpenuhinya 80% 100% 100% 100% 100% 100%
seminar minimal Prosiding
9 judul untuk S1 seminar
dan S2 minimal 9 judul
untuk S1 dan S2
Semua mata % terpenuhinya 90% 100% 100% 100% 100% 100%
kuliah praktikum Semua mata
memiliki modul kuliah
praktikum
memiliki modul
Akses ke Jumlah akses ke 5 5 5 5 5 5
perpustakaan perpustakaan
luar (sumber luar (sumber
pustaka lainnya) pustaka
di luar PT lainnya) di luar
PT
24.5. Peralatan Ruang % tersedianya 90% 100% 100% 100% 100% 100%
Perpustakaan : perpustakaan ruang
- Meja harus dilengkapi perpustakaan
- Kursi dengan : harus
- Meja dan dilengkapi
kursi dengan :
perpustaka - Meja dan
an kursi
- Meja dan perpusta
kursi staf kaan
- Meja dan - Meja dan
kursi kursi staf
pengunjun - Meja dan
g kursi
- Meja pengunju
sirkulasi ng
- Meja - Meja
- Multimedia sirkulasi
yang - Meja
mencukupi Multimedia
bagi yang
pengunjun mencukupi bagi
g pengunjung
24.6. Peralatan Ruang % terpenuhinya 2 3 4 5 6 7
Perpustakaan perpustakaan peralatan
- Multimedia harus dilengkapi multimedia di
dengan peralatan ruang
multimedia perpustakaan
Peralatan % terpenuhinya 2 4 4 6 6 8

108 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


PERNYATAAN CAPAIAN SASARAN DOKUMEN
NO PARAMETER INDIKATOR
STANDAR 2015 2016 2017 2018 2019 2020 TERKAIT
komputer untuk komputer
pelayanan untuk
informasi pelayanan
pengunjung informasi
minimal 5 unit pengunjung
minimal 5 unit
Peralatan % terpenuhinya 80% 90% 100% 100% 100% 100%
Multimedia jaringan
harus dilengkapi internet yang
dengan mampu untuk
pelayanan mengakses
mengakses komputer
melalui internet perpustakaan
Peralatan Jumlah 1 1 2 3 4 5
Multimedia peralatan
harus dilengkapi mutimedia
dengan TV, DVD berupa : TV,
Player dan DVD Player dan
Komputer Komputer

Tabel 3.25

Standar Ruang dan Peralatan Laboratorium


dan/ atau Bengkel Kerja dan/ atau Studio

PERNYATAAN CAPAIAN SASARAN DOKUMEN


NO PARAMETER INDIKATOR
STANDAR 2015 2016 2017 2018 2019 2020 TERKAIT
25.1. Ruang Universitas % tersedianya 90% 100% 100% 100% 100% 100%
laboratorium/ harus ruang
bengkel kerja/ menyediakan laboratorium/
Studio ruang bengkel kerja/
laboratorium/ studi sesuai
bengkel kerja/ dengan
studi sesuai kebutuhan
dengan setiap
kebutuhan program
setiap studinya
program
studinya
25.2. Alokasi ruang Alokasi ruang % 90% 100% 100% 100% 100% 100%
laboratorium/ laboratorium/ terpenuhinya
bengkel kerja/ bengkel kerja/ alokasi ruang
studi studi meliputi : laboratorium/
- Ruang bengkel kerja/
praktik/ studi meliputi
kegiatan :
pembelaj - Ruang
aran praktik/
- Ruang kegiatan
preparasi pembelaj
dan aran
pelayana - Ruang
n/ teknisi preparas
- Ruang i dan
alat dan pelayana
bahan n/
teknisi
Ruang alat
dan bahan
25.3. Peralatan Setiap ruang % 50% 90% 100% 100% 100% 100%
Laboratorium/ laboratorium/ terpenuhinya
bengkel kerja/ bengkel kerja/ perlengkapan
studi studi harus ruang
dilengkapi laboratorium/
dengan jenis bengkel kerja/
peralatan studi setiap
sesuai program studi
kebutuhan
setiap
program studi

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 109


PERNYATAAN CAPAIAN SASARAN DOKUMEN
NO PARAMETER INDIKATOR
STANDAR 2015 2016 2017 2018 2019 2020 TERKAIT
Setiap ruang % 80% 90% 100% 100% 100% 100%
laboratorium/ terpenuhinya
bengkel kerja ruang
studio harus laboratorium/
dilengkapi bengkel kerja
meja dan kursi studio harus
sesuai dengan dilengkapi
kebutuhan meja dan
setiap kursi sesuai
program studi dengan
kebutuhan
setiap
program studi
Setiap ruang % 80% 90% 100% 100% 100% 100%
laboratorium/ terpenuhinya
bengkel kerja/ ruang
studi harus laboratorium/
dilengkapi bengkel kerja/
meja dan kursi studi harus
sesuai dengan dilengkapi
kebutuhan meja dan
setiap kursi sesuai
program studi dengan
kebutuhan
setiap
program studi

Tabel 3.26
Standar Ruang Pimpinan, Dosen, Ruang Tata Usaha
dan Kantin serta Perlengkapannya

Pernyataan Capaian Sasaran Dokumen


No Parameter Indikator
Standar 2015 2016 2017 2018 2019 2020 terkait
26.1. Ruang Setiap % terpenuhinya 90% 100% 100% 100% 100% 100%
pimpinan pimpinan unit ruang pimpinan
kerja harus unit kerja harus
mendapat mendapat
fasilitas fasilitas
ruangan ruangan
tersendiri tersendiri
dilengkapi dilengkapi
dengan dengan
pendingin pendingin
ruangan ruangan
26.2 Perlengkapan Setiap ruang % tersedianya 90% 90% 100% 100% 100% 100%
ruang pimpinan unit ruang pimpinan
pimpinan dilengkapi unit dilengkapi
dengan : dengan :
- Meja dan - Meja dan
kursi kursi kerja
kerja - Meja dan
- Meja dan kursi tamu
kursi - Meja dan
tamu kursi
- Meja dan rapat
kursi - Komputer
rapat dan
- Komputer printer
dan - Lemari
printer dokumen
- Lemari - Filling
dokumen cabinet
- Filling - Alat tulis
cabinet kantor
- Alat tulis Telpon dan
kantor jaringan
- Telpon internet
dan
jaringan

110 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


Pernyataan Capaian Sasaran Dokumen
No Parameter Indikator
Standar 2015 2016 2017 2018 2019 2020 terkait
internet
26.3. Kenyaman Setiap dosen % Setiap dosen 70% 80% 100% 100% 100% 100%
Ruang Dosen harus harus
mendapat mendapat
fasilitas ruang fasilitas ruang
dosen yang dosen yang
dilengkapi dilengkapi
dengan dengan
pendingin, pendingin,
komputer dan komputer dan
jaringan jaringan
internet internet
Setiap dosen % setiap dosen 80% 90% 100% 100% 100% 100%
harus harus
mendapat mendapat
kecukupan luas kecukupan luas
ruang dosen ruang dosen
min 4 m2 min 4 m2
26.4 Perlengkapan Setiap dosen % Setiap dosen 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Ruang Dosen harus harus
mendapat mendapat
fasilitas fasilitas
perlengkapan perlengkapan
berupa : berupa :
- Meja dan - Meja dan
kursi kursi kerja
kerja - Lemari/
- Lemari/ locker
locker - Alat tulis
- Alat tulis kantor
kantor - Kantor
- Kantor - Akses
- Akses Internet
Internet
26.5. Tuang Tata Rasio luas % luas ruang 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Usaha ruang tata tata usaha 63
usaha 63 m2 m2 dengan
dengan lebar 7 lebar 7 m,
m, panjang 9 m. panjang 9 m.
Rasio luas % luas ruang 100% 100% 100% 100% 100% 100%
ruang tata tata usaha 10
usaha 10 m2 m2 orang
orang karyawan
karyawan
26.6 Sarana Ruang Ruang tata % Ruang tata 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Tata Usaha usaha harus usaha harus
dilengkapi 1 dilengkapi 1
set/ ruang set/ ruang
perabot kerja perabot kerja
berupa : berupa :
- Kursi dan - Kursi dan
meja meja
setengah setengah
biro per biro per
karyawan karyawan
- Kursi Kursi untuk
untuk tamu
tamu
Ruang tata % terpenuhinya 100% 100% 100% 100% 100% 100%
usaha harus Ruang tata
dilengkapi 1 usaha harus
set/ ruang dilengkapi 1
perabot kerja set/ ruang
berupa : perabot kerja
- Kursi dan berupa :
meja Kursi dan meja
perkarya perkaryawan
wan
Ruang tata % terpenuhinya 100% 100% 100% 100% 100% 100%
usaha harus Ruang tata
memiliki usaha harus
peralatan memiliki

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 111


Pernyataan Capaian Sasaran Dokumen
No Parameter Indikator
Standar 2015 2016 2017 2018 2019 2020 terkait
untuk peralatan untuk
penyimpanan penyimpanan
dokumen : dokumen :
- Lemari - Lemari
- Filling - Filling
cabinet cabinet
- Locker - Locker
- Rak - Rak
- Lemari Lemari
Ruang tata % tersedianya 100% 100% 100% 100% 100% 100%
usaha harus peral
memiliki atan berupa :
peralatan - Penunjang
berupa : komunika
- Penunjang si (telepon
komunika dan
si (telepon internet)
dan Komputer,
internet) printer, scanner
- Komputer,
printer,
scanner
Biro umum dan % 100% 100% 100% 100% 100% 100%
pengadaan terlaksananya
melakukan pemantauan
pemantauan dan perawatan
dan perawatan terhadap
terhadap seluruh
seluruh peralatan di
peralatan di ruang tata
ruang tata usaha
usaha
26.7. Ruang kantin Luas kantin % terpenuhinya 80% 100% 100% 100% 100% 100%
minimum 25m2 Luas kantin
minimum 25m2
Universitas % tersedianya 0% 0% 0% 100% 100% 100%
mengadakan kantin terpadu
kantin terpadu
Ketersediaan % tersedianya Ada Ada Ada Ada Ada Ada
ruang kantin ruang kantin

Tabel 3.27
Standar Tempat Ibadah, Olah Raga dan Bekreasi dan Perlengkapannya
PERNYATAAN CAPAIAN SASARAN DOKUMEN
NO PARAMETER INDIKATOR
STANDAR 2015 2016 2017 2018 2019 2020 TERKAIT
27.1. Ruang ibadah Ketersediaan % tersedianya 100% 100% 100% 100% 100% 100%
ruang ibadah ruang ibadah
Perlengkapan Terpenuhinya % 100% 100% 100% 100% 100% 100%
ibadah perlengkapan Terpenuhinya
ibadah perlengkapan
ibadah
27.2. Ruang Olah Kampus % tersedianya 70% 100% 100% 100% 100% 100%
Raga menyediakan berbagai
berbagai sarana sarana olah
olah raga dalam raga dalam
kondisi baik kondisi baik
Setiap kegiatan % tersedia 90% 100% 100% 100% 100% 100%
olah raga UKM yang
dikoordinis aktif
oleh Unit mengelola
Kegiatan kegiatan olah
Mahasiswa raga
Ruang olah raga % tersedianya 70% 100% 100% 100% 100% 100%
dilengkapi perlengkapan
dengan fasilitas olah raga
peralatan olah sesuai dengan
raga sesuai bidang olah
dengan bidang raga
olah raga

112 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


Tabel 28
Standar Ruang Lain untuk Menunjang Proses Pembelajaran

PERNYATAAN CAPAIAN SASARAN DOKUMEN


NO PARAMETER INDIKATOR
STANDAR 2015 2016 2017 2018 2019 2020 TERKAIT
28.1. Ruang Kampus % tersedianya 50% 100% 100% 100% 100% 100%
Bersama menyediakan ruang
ruang bersama bersama
mahasiswa mahasiswa
Luar ruang % tersedianya 50% 100% 100% 100% 100% 100%
bersama ruang
mampu bersama
menampung mampu
minimum 20 menampung
orang minimum 20
mahasiswa orang
mahasiswa
Ruang bersama % tersedianya 50% 100% 100% 100% 100% 100%
harus Ruang
dilengkapi bersama harus
dengan akses dilengkapi
wifi dengan akses
wifi
Ruang bersama % tersedianya 50% 100% 100% 100% 100% 100%
harus Ruang
dilengkapi bersama harus
dengan dilengkapi
perlengkapan dengan
pembelajaran perlengkapan
pembelajaran
28.2. Ruang BEM Kampus harus % Kampus 50% 50% 100% 100% 100% 100%
tingkat melakukan harus
Kampus dan penataan ruang melakukan
Program BEM penataan
Studi ruang BEM
Ruang BEM % tersedianya 70% 100% 100% 100% 100% 100%
harus Ruang BEM
dilengkapi harus
dengan dilengkapi
peralatan ruang dengan
BEM peralatan
ruang BEM
Luas ruang % tersdianya 70% 100% 100% 100% 100% 100%
BEM 25 m2 ruang BEM
(5x5m) seluas 25 m2
(5x5m)
28.3. Ruang Setiap Program % Setiap 90% 100% 100% 100% 100% 100%
Himpunan studi harus Program studi
Mahasiswa melakukan harus
penataan ruang melakukan
himpunan penataan
mahasiswa ruang
himpunan
mahasiswa
Setiap program % program 90% 100% 100% 100% 100% 100%
studi harus studi harus
melakukan melakukan
penataan ruang penataan
himpunan ruang
mahasiswa himpunan
mahasiswa
Ruang % 90% 100% 100% 100% 100% 100%
himpunan terpenuhinya
harus ruang
dilengkapi himpunan
dengan dengan
peralatan peralatan
kegiatan kegiatan
himpunan himpunan
Luas ruang Luas ruang 90% 100% 100% 100% 100% 100%
himpunan himpunan
mahasiswa mahasiswa

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 113


PERNYATAAN CAPAIAN SASARAN DOKUMEN
NO PARAMETER INDIKATOR
STANDAR 2015 2016 2017 2018 2019 2020 TERKAIT
25m2- (5x5m) 25m2- (5x5m)
28.4. Ruang Unit Kampus harus % Kampus 90% 100% 100% 100% 100% 100%
Kegiatan melakukan harus
Mahasiswa penataan ruang melakukan
(UKM) UKM penataan
ruang UKM
Ruang UKM % tersedianya 90% 100% 100% 100% 100% 100%
harus perlengkapan
dilengkapi di ruang UKM
dengan
peralatan ruang
UKM
Luas ruang Luas ruang 90% 100% 100% 100% 100% 100%
UKM 25 m2 UKM 25 m2
(5x5m) (5x5m)
28.5. Poliklinik Kampus harus % Kampus 0% 100% 100% 100% 100% 100%
menyediakan harus
ruang poliklinik menyediakan
di lingkungan ruang
kampus bagi poliklinik di
seluruh civitas lingkungan
akademik kampus bagi
maupun seluruh civitas
mahasiswa akademik
maupun
mahasiswa
Ruang % poliklinik 0% 100% 100% 100% 100% 100%
poliklinik harus dilengkapi
dilengkapi dengan
dengan peralatan yang
peralatan yang standar
standar

Tabel 3.29
Standar Peralatan dan Perlengkapan Pendidikan

PERNYATAAN CAPAIAN SASARAN DOKUMEN


NO PARAMETER INDIKATOR
STANDAR 2015 2016 2017 2018 2019 2020 TERKAIT
29.1. Peralatan Setiap ruang % tersedianya 30% 50% 80% 100% 100% 100%
dan kuliah peralatan
perlengkapan dilengkapi pendukung
proses dengan perkuliahan
pembelajaran peralatan seperti :
pendukung : - Komputer
- Komputer - LCD
- LCD Proyektor
Proyektor - Layar
- Layar Proyektor
Proyektor
Ruang kuliah % tersedianya 100% 100% 100% 100% 100% 100%
harus Ruang kuliah
dilengkapi yang
dengan dilengkapi
peralatan yang dengan
dapat peralatan yang
mengakses dapat
informasi mengakses
(wifi) informasi
(wifi)
29.2. Peralatan Ketersediaan % 80% 100% 100% 100% 100% 100%
Praktikum laboratorium Ketersediaan
dan Praktek peralatan laboratorium
praktikum, peralatan
praktek dan praktikum,
alat peraga praktek dan
sesuai mata alat peraga
kuliah dan sesuai mata
kurikulum kuliah dan
kurikulum

114 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


Tabel 3.30
Standar Prasarana Umum

PERNYATAAN CAPAIAN SASARAN DOKUMEN


NO PARAMETER INDIKATOR
STANDAR 2015 2016 2017 2018 2019 2020 TERKAIT
30.1. Ruang Kampus harus % tersedianya ruang 50% 100% 100% 100% 100% 100%
Konseling menyediakn konseling di setiap program
ruang konseling studi
Peralatan dan Ruang konseling % tersedianya Ruang 50% 100% 100% 100% 100% 100%
perlengkapan dilengkapi konseling dilengkapi
ruang dengan dengan peralatan dan
konseling peralatan dan perlengkapan yang
perlengkapan memadai
yang memadai
30.2 Ruang Kampus harus % tersedianya ruang 50% 100% 100% 100% 100% 100%
organisasi menyediakan organisasi mahasiswa
mahasiswa ruang
organisasi
mahasiswa
Ruang % tersedianya peralatan 50% 100% 100% 100% 100% 100%
organisasi dan perlengkapan yang
mahasiswa memadai untuk ruang
dilengkapi organisasi mahasiswa
dengan
peralatan dan
perlengkapan
yang memadai
30.3. WC/ Toilet Kampus harus % tersedianya WC/ Toilet 50% 100% 100% 100% 100% 100%
menyediakan yang memadai
WC/ Toilet yang
memadai
Kampus harus % 50% 100% 100% 100% 100% 100%
menyediakan tersedianyaperlengkapan/
perlengkapan/ peralatan keperluan WC/
peralatan Toilet yang memadai
keperluan WC/
Toilet yang
memadai
Pimpinan %Pimpinan lembaga 50% 100% 100% 100% 100% 100%
lembaga melakukan pemantauan
melakukan dan penataan terhadap luas
pemantauan minimum WC/ Toilet
dan penataan
terhadap luas
minimum WC/
Toilet
30.4. Gudang Kampus harus % tersedianya gudang 80% 100% 100% 100% 100% 100%
menyediakan dengan luas dan
gudang dengan perlengkapan yang
luas dan memadai
perlengkapan
yang memadai
30.5. Tempat Kampus harus % terlaksananya penataan 80% 100% 100% 100% 100% 100%
parkir menata kembali kembali luas parkir
luas parkir
Luas tempat Luas tempat % tersedianya tempat 80% 100% 100% 100% 100% 100%
parkir parkir harus parkir yang memadai
memadai
Rambu- Tempat parkir % Tempat parkir harus 80% 100% 100% 100% 100% 100%
rambu harus dilengkapi dengan rambu-
dilengkapi rambu lalu lintas sesuai
dengan rambu- dengan keperluan
rambu lalu
lintas sesuai
dengan
keperluan
30.6. Instalasi Daya Kampus % pelaksanaan penataan 80% 100% 100% 100% 100% 100%
Listrik melakukan terhadap Instalasi listrik
pemantauan secara berkala
dan penataan
terhadap
Instalasi listrik
secara berkala
30.7. Jaringan Kampus hasrus % peninjauan terhadap 80% 100% 100% 100% 100% 100%
Telekom melakukan jaringan/ sambungan dan
peninjauan instalasi telepon
terhadap
jaringan/
sambungan dan
instalasi telepon
Pemakaian % Pemakaian fasilitas 80% 100% 100% 100% 100% 100%
fasilitas telpon telpon sesuai kebutuhan

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 115


PERNYATAAN CAPAIAN SASARAN DOKUMEN
NO PARAMETER INDIKATOR
STANDAR 2015 2016 2017 2018 2019 2020 TERKAIT
sesuai
kebutuhan
30.8. Air Penyediaan air % Penyediaan air bersh 80% 100% 100% 100% 100% 100%
bersh layak layak pakai sesuai standar
pakai sesuai PAM
standar PAM
30.9. Transportasi Jumlah bis % Jumlah bis kampus 80% 100% 100% 100% 100% 100%
Bis Kampus kampus memnuhi daya angkut
memnuhi daya mahasiswa, karyawan dan
angkut lain-lain
mahasiswa,
karyawan dan
lain-lain
Kualitas baik % pelaksanaan perawatan 20% 60% 80% 100% 100% 100%
(fisik baik, dilakukan secara berkala
terawat, ada
dokumen
pemakaian dan
perawatan)
30.10 Taman Pimpinan % pelaksanaan peninjauan 90% 100% 100% 100% 100% 100%
lembaga dan penataan taman untuk
melakukan menunjang suasana belajar
peninjauan dan yang nyaman dan
penataan taman pemilihan tanaman yang
untuk tepat untuk lingkungan dan
menunjang keindahan
suasana belajar
yang nyaman
dan pemilihan
tanaman yang
tepat untuk
lingkungan dan
keindahan
Perawatan dan % pelaksanaan Perawatan 90% 100% 100% 100% 100% 100%
pemeliharaan dan pemeliharaan taman
taman

g. Standar pengelolaan pembelajaran;

Pengelolaan adalah suatu istilah yang berasal dari kata “kelola” mengandung arti
serangkaian usaha yang bertujuan untuk menggali dan memanfaatkan segala potensi
yang dimiliki secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan tertentu yang telah
direncanakan sebelumnya.
Sedangkan Tata Pamong merupakan adanya suatu struktur organisasi yang jelas,
efisien dan fleksibel. Pengertian fleksibel adalah mampu menyesuaikan diri dengan
kondisi dan tuntutan kebutuhan. Apabila diperlukan, struktur organisasi dapat ditambah
dan apabila dirasa sudah tidak diperlukan dapat dihilangkan tanpa mengubah struktur
inti dari struktur sekolah tinggi. Ini penting mengingat dinamika serta persaingan antar
lembaga pendidikan tinggi yang semakin ketat, yang menuntut untuk adaptif terhadap
perubahan yang terjadi.
Struktur Organisasi (Tata Pamong ) di IKIP Siliwangi terdiri dari struktur bidang
akademik dan struktur bidanga non akademik. Dalam mengelola bidang akademik dan
non akademik diperlukan standar pengelolaan dengan tujuan agar kegiatan akademik
dan non akademik dapat dilaksanakaan secara efektif dan efisien serta secara terus
menerus dan berkelanjutan.
Agar pengelolaan bidang akademik dan non akademik dapat berjalan efektif dan
bermanfaat bagi terselenggarakannya pendidikan di IKIP Siliwangi, maka diperlukan
pedoman, ukuran dan kriteria yang harus dipenuhi, dikendalikan dan ditingkatkan
secara terus menerus baik di tingkat sekolah tinggi, program studi dan unit-unit terkait
termasuk dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa, untuk itu perlu ditetapkan
“Standar Pengelolaan”
Oleh karena itu dalam pengelolaan penyelenggaraan pendidikan di IKIP
Siliwangi bertujuan menguatkan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik melalui:

116 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


- Peningkatan kapasitas pendanaan untuk mewujudkan kemandirian,
- Peningkatan citra dan pelayanan publik,
- Peningkatan kapasitas pengelolaan yang kompeten, akuntabel dan transparan.
- Peningkatan kerjasama institusi.

1) Landasan Hukum Standar Pengelolaan


a) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
Pasal 49 ayat 2
Pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi menerapkan
otonomi perguruan tinggi yang dalam batas-batas yang diatur dalam
ketentuan perundang-undangan yang berlaku memberikan kebebasan dan
mendorong kemandirian dalam pengelolaan akademik, operasional, personalia,
keuangan, dan area fungsional kepengelolaan lainnya yang diatur oleh masing-
masing perguruan tinggi.

Pasal 52 Ayat (1) dan (6)


“Setiap satuan pendidikan harus memiliki pedoman yang mengatur tentang:
- Kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabus;
- Kalender pendidikan/akademik, yang menunjukkan seluruh kategori
aktivitas satuan pendidikan selama satu tahun dan dirinci secara semesteran,
bulanan, dan mingguan;
- Struktur organisasi satuan pendidikan;
- Pembagian tugas di antara pendidik;
- Pembagian tugas di antara tenaga kependidikan;
- Peraturan akademik;
- Tata tertib satuan pendidikan, yang minimal meliputi tata tertib pendidik,
tenaga kependidikan dan peserta didik, serta penggunaan dan pemeliharaan
sarana dan prasarana;
- Kode etik hubungan antara sesama warga di dalam lingkungan satuan
pendidikan dan hubungan antara warga satuan pendidikan dengan
masyarakat;
- Biaya operasional satuan pendidikan.

“Pedoman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk pendidikan tinggi diatur
oleh masing-masing perguruan tinggi sesuai ketentuan perundang-undangan
yang berlaku.

Pasal 53 Ayat (1) dan (2)


(1) Setiap satuan pendidikan dikelola atas dasar rencana kerja tahunan yang
merupakan penjabaran rinci dari rencana kerja jangka menengah satuan
pendidikan yang meliputi masa 4 (empat) tahun.
(2) Rencana kerja tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :
- kalender pendidikan/akademik yang meliputi jadwal pembelajaran,
ulangan, ujian, kegiatan ekstrakurikuler, dan hari libur;
- jadwal penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan untuk tahun
ajaran berikutnya;
- mata pelajaran atau mata kuliah yang ditawarkan pada semester gasal,
semester genap, dan semester pendek bila ada;

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 117


- penugasan pendidik pada mata pelajaran atau mata kuliah dan kegiatan
lainnya;
- buku teks pelajaran yang dipakai pada masing-masing mata pelajaran;
- jadwal penggunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana
pembelajaran;
- pengadaan, penggunaan, dan persediaan minimal bahan habis pakai;
- program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan yang
meliputi sekurang-kurangnya jenis, durasi, peserta, dan penyelenggara
program;
- jadwal rapat dewan pendidik, rapat konsultasi satuan pendidikan dengan
orang tua/wali peserta didik, dan rapat satuan pendidikan dengan komite
sekolah/madrasah, untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah;
- jadwal rapat dewan dosen dan rapat senat akademik untuk jenjang
pendidikan tinggi;
- rencana anggaran pendapatan dan belanja satuan pendidikan untuk masa
kerja satu tahun;
- jadwal penyusunan laporan akuntabilitas dan kinerja satuan pendidikan
untuk satu tahun terakhir.

Pasal 54 Ayat (1) dan (3)


(1) Pengelolaan satuan pendidikan dilaksanakan secara mandiri, efisien, efektif
dan akuntabel .
(2) (3) Pelaksanaan pengelolaan satuan pendidikan untuk jenjang pendidikan
tinggi yang tidak sesuai dengan rencana kerja tahunan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 52 harus mendapat persetujuan dari lembaga
berwenang sebagaimana diatur oleh masing-masing perguruan tinggi sesuai
ketentuan perundang- undangan yang berlaku.

Pasal 55
Pengawasan satuan pendidikan meliputi pemantauan, supervisi, evaluasi,
pelaporan, dan tindak lanjut hasil pengawasan.

Pasal 56
Pemantauan dilakukan oleh pimpinan satuan pendidikan dan komite
sekolah/madrasah atau bentuk lain dari lembaga perwakilan pihak- pihak yang
berkepentingan secara teratur dan berkesinambungan untuk menilai efisiensi,
efektivitas, dan akuntabilitas satuan pendidikan.

Pasal 57
Supervisi yang meliputi supervisi manajerial dan akademik dilakukan secara
teratur dan berkesinambungan oleh pengawas atau penilik satuan pendidikan
dan kepala satuan pendidikan.

Pasal 58 Ayat (1) , (2), (3), (7), (8)


(1) Pelaporan dilakukan oleh pendidik, tenaga kependidikan, pimpinan satuan
pendidikan, dan pengawas atau penilik satuan pendidikan.
(2) (2) Pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, laporan oleh pendidik
ditujukan kepada pimpinan satuan pendidikan dan orang tua/wali peserta

118 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


didik, berisi hasil evaluasi dan penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dan dilakukan sekurang-kurangnya setiap akhir semester.
(3) Laporan oleh tenaga kependidikan ditujukan kepada pimpinan satuan
pendidikan, berisi pelaksanaan teknis dari tugas masing-masing dan
dilakukan sekurang-kurangnya setiap akhir semester.
(4) (7) Untuk jenjang pendidikan tinggi, laporan oleh kepala satuan pendidikan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditujukan kepada Menteri, berisi hasil
evaluasi dan dilakukan sekurang- kurangnya setiap akhir semester.
(5) Setiap pihak yang menerima laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
sampai dengan ayat (7) wajib menindak lanjuti laporan tersebut untuk
meningkatkan mutu satuan pendidikan, termasuk memberikan sanksi atas
pelanggaran yang ditemukannya.
b) Statuta IKIP Siliwangi.
c) Rencana Induk Pengembangan (RIP) IKIP Siliwangi Tahun 2015-2019

2) Fungsi Standar Pengelolaan


- Sebagai acuan dan tolak ukur dalam pengelolaan bidang akademik maupun non
akademik berdasarkan Kebijakan SPMI IKIP Siliwangi Tahun 2014/2015 –
2019/2020.
- Sebagai acuan para pejabat berwenang dan/atau unit kerja yang terkait dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing agar pengelolaan
pendidikan tinggi dapat ditingkatkan secara terus-menerus dan berkelanjutnya.

3) Luas Lingkup Standar Pengelolaan


a) Standar Rencana Kerja Menengah Tahunan
Rencana Kerja Tengah Tahunan (RKTT) merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Rencana Kerja Jangka Tahunan (RKJT). RKJT disusun oleh IKIP
Siliwangi yang direncanakan untuk periode 2014 – 2019. RKTT tersebut
mengacu pada kebijakan mutu SPMI IKIP Siliwangi Tahun 2014/2015 –
2019/2020. Dalam RKTT tersebut mencakup Rencana Kerja Sekolah Tinggi
(RKST) yang disebut dengan RKTT (Rencana Kerja Tengah Tahunan). Rencana
Kerja Tengah Tahun (RKTT) disusun dengan mengacu pada Standar Mutu. RKT
atau RKS digunakan untuk panduan kegiatan sekolah tinggi setiap tengah tahun
ke depan dan akan dievaluasi pada akhir tengah tahun atau per semester.

b) Standar Rencana Kerja Tahunan


Rencana Kerja Tahunan (RKT) merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
dokumen Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM). RKJM IKIP Siliwangi
direncanakan untuk masa 2014 – 2019. RKJM tersebut mengacu pada kebijakan
mutu SPMI IKIP Siliwangi Tahun 2014/2015 – 2019/2020. Dalam RKJM
mencakup Rencana Kerja Universitas (RKU) atau disebut dengan RKT (Rencana
Kerja Tahunan). Rencana Kerja Tahunan (RKT) disusun untuk tahun akademik
2011-2015 dengan mengacu kepada Standar Mutu. RKT atau RKS digunakan
untuk panduan kegiatan sekolah tinggi satu tahun ke depan dan akan dievaluasi
pada akhir tahun akademik.

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 119


c) Standar Pengelolaan Akademik
Unsur utama manajemen akademik yaitu perencanaan proses pembelajaran,
pelaksanaan proses pembelajaran, layanan sarana penunjang proses
pembelajaran, dan penjaminan mutu proses pembelajaran.

Proses utama manajemen akademik maliputi : seleksi calon mahasiswa baru,


pendaftaran, pembayaran SPP dan pengisian KRS, pembelajaran di kelas dan di
luar kelas (laboratorium, workshop, studio dan perpustakaan) serta berbagai
kegiatan penunjang kemahasiswaan seperti: kegiatan minat dan bakat,
penalaran dan kesejahteraan mahasiswa. Keseluruhan proses ini disusun dan
dievaluasi dalam kerangka acuan sistem penjaminan mutu pendidikan tinggi.
Pengembangan manajemen akademik tersebut akan semakin kompleks dengan
banyaknya jumlah mahasiswa yang tercatat dalam perguruan tinggi,
sehingga sistem administrasi perlu dilaksanakan dengan rapih dan
didukung dengan sistem informasi yang memadai.

Kebijakan manajemen akademik ditetapkan oleh pimpinan perguruan tinggi dan


operasionalisasinya dilaksanakan oleh beberapa lembaga/unit yang relevan
seperti : Unit Pelaksana Teknis Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
(UPT P2M), Bagian Akademik, dan berbagai unit pelaksana Teknis (UPT) untuk
menunjang kegiatan akademik seperti UPT Perpustakaan, dan lain-lain.

d) Standar Pengelolaan Operasional


Standar pengelolaan operasional menjadi relevan karena sebagai tolak ukur
dalam menilai efektivitas dan efisiensi kinerja unit dalam melaksanakan
program kerjanya.

Secara konseptual operasional diartikan sebagai langkah-langkah sejumlah


instruksi logis untuk menuju pada suatu proses yang dikehendaki. Proses yang
dikehendaki tersebut berupa pengguna- pengguna sistem proses kerja dalam bentuk
aktivitas, aliran data, dan aliran kerja.
Dilihat dari fungsinya, pengelolaan operasional berfungsi membentuk sistem
kerja dan aliran kerja yang teratur, sistematis, dan dapat dipertanggungjawabkan;
menggambarkan bagaimana tujuan pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan kebijakan
dan peraturan yang berlaku; menjelaskan bagaimana proses pelaksanaan kegiatan
berlangsung; sebagai sarana tata urutan dari pelaksanaan dan pengadministrasian
pekerjaan harian sebagaimana metode yang ditetapkan; menjamin konsistensi dan
proses kerja yang sistematik; dan menetapkan hubungan timbal balik antar satuan kerja.
Secara umum, pengelolaan operasional merupakan gambaran langkah-langkah
kerja (sistem, mekanisme dan tata kerja internal) yang diperlukan dalam pelaksanaan
suatu tugas untuk mencapai tujuan instansi pemerintah. Pengelolaan operasional
sebagai suatu dokumen/instrumen memuat tentang proses dan prosedur suatu kegiatan
yang bersifat efektif dan efisien berdasarkan suatu standar yang sudah baku.
Pengembangan instrumen manajemen tersebut dimaksudkan untuk memastikan
bahwa proses pelayanan di seluruh unit kerja di seluruh lingkungan IKIP Siliwangi dapat
terkendali dan dapat berjalan dengan ketentuan yang berlaku. Sebagai instrumen
menejemen, pengelolaan operasioanl harus berlandaskan pada menejemen kualitas
(Quality Management System) yaitu sekumpulan prosedur yang terdokumentasi dan

120 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


praktek-praktek standar untuk manajemen sistem yang bertujuan menjamin kesesuaian
dari suatu proses terhadap tujuan yang telah ditetapkan
Sistem manajemen kualitas berfokus pada konsistensi dari proses kerja. Hal ini
mencakup beberapa tingkat dokumentasi terhadap standar-standar kerja. Sistem ini
berlandaskan pada pencegahan kesalahan, sehingga bersifat proaktif, bukan pada
deteksi kesalahan yang bersifat reaktif. Oleh karena dalam pengelolaan operasional
diperlukan standar operasional prosedur dan tahap penting dalam penyusunan standar
operasional prosedur adalah melakukan analisis sistem dan prosedur kerja, analisis
tugas, dan melakukan analisis prosedur kerja.
Penyusunan standar operasional prosedur dengan melakukan analisis sistem dan
prosedur kerja, analisis tugas, dan melakukan analisis prosedur kerja dapat dijelaskan
sebagai berikut:

a) Analisis sistem dan prosedur kerja


Analisis sistem dan prosedur kerja adalah kegiatan mengidentifikasikan fungsi-
fungsi utama dalam suatu pekerjaan, dan langkah-langkah yang diperlukan dalam
melaksanakan fungsi sistem dan prosedur kerja. Sistem adalah kesatuan unsur atau unit
yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi sedemikian rupa, sehingga muncul
dalam bentuk keseluruhan, bekerja, berfungsi atau bergerak secara harmonis yang
ditopang oleh sejumlah prosedur yang diperlukan, sedang prosedur merupakan urutan
kerja atau kegiatan yang terencana untuk menangani pekerjaan yang berulang dengan
cara seragam dan terpadu.

b) Analisis Tugas
Analisis tugas merupakan proses manajemen yang merupakan penelaahan yang
mendalam dan teratur terhadap suatu pekerjaan, karena itu analisa tugas diperlukan
dalam setiap perencanaan dan perbaikan organisasi. Analisa tugas diharapkan dapat
memberikan keterangan mengenai pekerjaan, sifat pekerjaan, syarat pejabat, dan
tanggung jawab pejabat.
Melalui analisa tugas ini, tugas-tugas dapat dibakukan, sehingga dapat dibuat
pelaksanaan tugas yang baku. Setidaknya ada dua manfaat analisis tugas dalam
penyusunan standar operasional prosedur yaitu membuat penggolongan pekerjaan
yang direncanakan dan dilaksanakan serta menetapkan hubungan kerja dengan
sistematis.
Di bidang manajemen dikenal sedikitnya 5 aspek yang berkaitan langsung
dengan analisis tugas yaitu :
- Analisis tugas, merupakan penghimpunan informasi dengan sistematis dan
penetapan seluruh unsur yang tercakup dalam pelaksanaan tugas khusus.
- Deskripsi tugas, merupakan garis besar data informasi yang dihimpun dari analis
tugas, disajikan dalam bentuk terorganisasi yang mengidentifikasikan dan
menjelaskan isi tugas atau jabatan tertentu. Deskripsi tugas harus disusun
berdasarkan fungsi atau posisi, bukan individual; merupakan dokumen umum
apabila terdapat sejumlah personel memiliki fungsi yang sama; dan
mengidentifikasikan individual dan persyaratan kualifikasi untuk mereka serta
harus dipastikan bahwa mereka memahami dan menyetujui terhadap wewenang
dan tanggung jawab yang didefinisikan itu.
- Spesifikasi tugas berisi catatan-catatan terperinci mengenai kemampuan pekerja
untuk tugas spesifik.

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 121


- Penilaian tugas, berupa prosedur penggolongan dan penentuan kualitas tugas
untuk menetapkan serangkaian penilaian untuk setiap tugas spesifik dalam
hubungannya dengan tugas lain.
- Pengukuran kerja dan penentuan standar tugas merupakan prosedur penetapan
waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap tugas dan menetapkan
ukuran yang dipergunakan untuk menghitung tingkat pelaksanaan pekerjaan.

c) Analisis prosedur kerja


Analisis prosedur kerja adalah kegiatan untuk mengidentifikasi urutan langkah-
langkah pekerjaan yang berhubungan apa yang dilakukan, bagaimana hal tersebut
dilakukan, bilamana hal tersebut dilakukan, dimana hal tersebut dilakukan, dan
siapa yang melakukannya. Prosedur diperoleh dengan merencanakan terlebih dahulu
bermacam-macam langkah yang dianggap perlu untuk melaksanakan pekerjaan.
Dengan demikian prosedur kerja dapat dirumuskan sebagai serangkaian langkah
pekerjaan yang berhubungan, biasanya dilaksanakan oleh lebih dari satu orang, yang
membentuk suatu cara tertentu dan dianggap baik untuk melakukan suatu keseluruhan
tahap yang penting. Analisis terhadap prosedur kerja akan menghasilkan suatu
diagram alur (flow chart) dari aktivitas organisasi dan menentukan hal-hal kritis yang
akan mempengaruhi keberhasilan organisasi.

d) Standar Pengelolaan Personalia


Untuk menunjang proses utama pendidikan tinggi, maka sumber daya manusia
yang meliputi dosen dan kependidikan merupakan faktor yang penting.
Manajemen meliputi tahapan: Rekruitmen dosen dan tenaga kependidikan baru,
penempatan pada tugas dan jabatan yang sesuai, penyusunan jenjang karir, pelatihan
dan penguatan kapasitas diri, penegakan disiplin dan pemberian penghargaan serta
persiapan pensiun. Pengembangan sumber daya manusia tersebut perlu di dukung oleh
sistem administrasi yang rapi yang memungkinkan semua pihak untuk memperoleh
akses informasi yang terkait dengan rencana pengembangan karir masing-masing.
Manajemen Personalia tersebut secara kebijakan di bawah pimpinan perguruan
tinggi dan secara operasional dilaksanakan oleh beberapa lembaga yang relevan seperti
Bagian Kepegawaian, serta berbagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) untuk penunjang
kegiatan sumber daya manusia.

e) Standar Pengelolaan Keuangan


Standar Pengelolaan Manajemen Keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan,
penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan
dana yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan.

Bentuk aktivitas pegelolaan keuangan seperti :


- Perencanaan keuangan adalah: Membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan
serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.
- Penganggaran keuangan, tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan
membuat detail pengeluaran dan pemasukan.
- Pengelolaan keuangan adalah menggunakan dana perusahaan untuk
memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.
- Pencarian keuangan adalah mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada
untuk operasional kegiatan perusahaan.

122 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


- Penyimpanan Keuangan adalah mengumpulkan dana perusahaan serta
menyimpan dana tersebut dengan aman.
- Pengendalian keuangan, adalah melakukan evaluasi serta perbaikan atas
keuangan dan sistem keuangan pada perusahaan.
- Pemeriksaan keuangan adalah melakukan audit internal atas keuangan
perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.

4) Pihak Yang Bertanggung Jawab Dalam Mencapai Standar Pengelolaan


Dalam implementasi Standar Pengelolaan, terdapat pihak/subyek yang
bertanggung jawab terhadap pencapaian dan pemenuhan standar tersebut yaitu :
- Pimpinan Sekolah Tinggi, dan Program Studi.
- Pimpinan Bagian IKIP Siliwangi
- Pimpinan Unit Pelaksana Teknis
- Kepala Laboratorium

Secara garis besar standar pengelolaan SPMI IKIP Siliwangi digambarkan dalam
Tabel 31 – Tabel 36 dengan berbagai parameter sebagai berikut:

Tabel 3.31
Standar Rencana Kerja Menengah Tahunan

PERNYATAAN CAPAIAN SASARAN DOKUMEN


NO PARAMETER INDIKATOR
STANDAR 2015 2016 2017 2018 2019 2020 TERKAIT
31.1 Rencana Induk Sekolah Tinggi Pimpinan Ya - - - Ya -
Pengembangan wajib sekolah tinggi
(RIP) menyusun menyusun
dan RIP dan
melakukan disahkan
peninjauan melalui
RIP rapat
dan disahkan senat
melalui rapat sekolah
senat sekolah tinggi
tinggi Pimpinan Ya - - - Ya -
dan Senat
sekolah
tinggi
melakukan
peninjauan
RIP setiap
5 tahun
sekali.
31.2 Rencana Sekolah % Pimpinan 70% 80% 90% 100% 100% 100%
Strategis Tinggi dan Sekolah
(Renstra) Prodi wajib Tinggi dan
menyusun Program
dan Studi
melakukan menyusun
peninjauan Renstra
Renstra berdasarkan
yang RIP sekolah
mengacu tinggi
pada RIP dan disahkan
yang melalui rapat
disyahkan senat sekolah
rapat senat tinggi
Sekolah Pimpinan Ya - - - Ya -
Tinggi dan dan senat
dilakukan Sekolah
peninjauan tinggi/
setiap 5 Program
(lima) tahun Studi
sekali melakukan
peninjauan
Renstra
setiap
5 (lima)
tahun sekali

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 123


Tabel 3.32
Standar Rencana Kerja Tahunan

PERNYATAAN CAPAIAN SASARAN DOKUMEN


NO PARAMETER INDIKATOR
STANDAR 2015 2016 2017 2018 2019 2020 TERKAIT
32.1 Rencana Setiap Unit % Pimpinan 70% 80% 90% 100% 100% 100%
Kerja dan kerja sekolah Sekolah tinggi/
Anggaran tinggi, wajib Program studi
Tahunan menyusun menyusun
(RKAT) RKAT RKAT tepat
sesuai dengan waktu (sesuai
program kerja dengan
yang telah peraturan yang
disyahkan berlaku)
% Pimpinan 70% 80% 19% 100& 100% 100%
Sekolah tinggi/
Program studi
menyusun
RKAT Unit kerja
yang telah
menyusun
RKAT sesuai
dengan Renstra
atau Rencana
Kerja Jangka
Panjang.
% Sekolah 70% 80% 90% 100% 100% 100%
tinggi/ Program
studi memenuhi
target/sasaran
sesuai dengan
RKAT yang
ditetapkan

Tabel 3.33
Standar Pengelolaan Akademik

PERNYATAAN CAPAIAN SASARAN DOKUMEN


NO PARAMETER INDIKATOR
STANDAR 2015 2016 2017 2018 2019 2020 TERKAIT
33.1 Ketetapan Sekolah Tinggi Pimpinan Ya Ya Ya Ya Ya Ya
Panduan (unit kerja sek\olah tinggi
akademik terkait) wajib (Unit kerja
melaksanakan terkait)
peninjauan melaksanakan
terhadap peninjauan
Panduan terhadap
Akademik panduan
setiap tahun akademik
akademik setiap 1 tahun
sekali
33.2 Kalender Setiap Kegiatan Sekolah Tinggi 90 % 90 % 90 % 100 100% 100%
akademik akademik Program Studi %
mengacu pada melaksanakan
kalender kegiatan
akademik akademik
mengacu dan
memenuhi
ketepatan
jadwal
kalender
akademik
33.3 Penerimaan Pimpinan Pimpinan Ya Ya Ya Ya Ya Ya
Mahasiswa Sekolah Tinggi Sekolah Tinggi
Baru menetapkan (unit kerja
ketentuan terkait)
kegiatan menyusun
pedoman pedoman
mahasiswa penerimaan
baru termasuk mahasiswa
jadwal, biaya baru

124 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


PERNYATAAN CAPAIAN SASARAN DOKUMEN
NO PARAMETER INDIKATOR
STANDAR 2015 2016 2017 2018 2019 2020 TERKAIT
kuliah dan Pimpinan Ya Ya Ya Ya Ya Ya
target capaian sekolah tinggi
(unit kerja
terkait)
menetapkan
kebijakan
penerimaan
mahasiswa
baru (jadwal
perimaan,
biaya kuliah,
target jumlah
mahasiswa
baru) setiap
awal tahun
akademik.
% Pemenuhan 70 % 80 % 90 % 100 100 100
target jumlah % % %
mahasiswa
baru di
jurusan/Prodi
33.4 Pimpinan Pimpinan % ketepatan 90% 95% 100% 100% 100 100
sekolah tinggi sekolah tinggi waktu % %
menetapkan menetapkan mahasiswa
penggunaan penggunaan mengisi
Sistem Sistem KRS dengan
Informasi Informasi menggunakan
Akademik Akademik SIKA
secara online % ketepatan 85% 100 100 100% 100 100
dosen % % % %
mengentri nilai
akhir dengan
menggunakan
SIKA
33.5 Pengelolaan Ketua Prodi % Prodi yang 90 % 95 % 100 100 100 100
Masa Studi wajib melakukan % % % %
melakukan Monev
Monev terhadap
terhadap evaluasi hasil
evaluasi hasil Studi
Studi mahasiswa
mahasiswa
33.6 Kelulusan dan Pimpinan Pimpinan Ya Ya Ya Ya Ya Ya
pemberian Sekolah Tinggi Sekolah Tinggi
ijazah menetapkan menetapkan
kelengkapan kebijakan
dokumen tentang
kelulusan dan kelengkapan
pemberian dokumen
ijazah kelulusan dan
pemberian
ijazah
% ketepatan 90 % 90 % 100 100 100 100
waktu % % % %
Pimpinan
Sekolah Tinggi
(unit kerja
terkait)
pemberian
ijazah kepada
lulusan
33.7 Pengelolaan Sekolah tinggi Pimpinan Ya Ya Ya Ya Ya Ya
Penelitian membentuk sekolah tinggi
lembaga dan membentuk
atau unit kerja lembaaga
sebagai wadah penelitian
pelaksanaan sebagai wadah
kegiatan pelaksanaan
peneltian kegiatan
peneltian
Sekolah Tinggi Pimpinan Ya Ya Ya Ya Ya Ya
(Lembaga Lembaga

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 125


PERNYATAAN CAPAIAN SASARAN DOKUMEN
NO PARAMETER INDIKATOR
STANDAR 2015 2016 2017 2018 2019 2020 TERKAIT
Penelitian) menyusun
wajib pedoman
menyusun penelitian
pedoman
penelitian
Sekolah Tinggi Pimpinan Ya Ya Ya Ya Ya Ya
(lembaga Lembaga
Penelitian) melakukan
wajib penijauan
melakukan terhadap
peninjauan pedoman
terhadap penelitian
pedoman sekurang-
penelitian kurangnya
sekurang- setiap
kurangnya 3 3 (tiga) tahun
tahun sekali
akademik
33.8 Pengabdian Sekolah Tinggi Pimpinan Ya Ya Ya Ya Ya Ya
kepada membentuk Sekolah Tinggi
masyarakat lembaga membentuk
sebagai wadah lembaga
pelaksanaan sebagai wadah
kegiatan pelaksanaan
pengabdian kegiatan
kepada pengabdian
masyarakat masyarakat
Sekolah tinggi Pimpinan Ya Ya Ya Ya Ya Ya
(Lembaga Lembaga
Pengabdian menyusun
Kepada pedoman
Masyarakat) pengabdian
wajib kepada
menyusun masyarakat
pedoman
pengabdian
kepada
masyarakat
Sekolah tinggi Pimpinan Ya Ya Ya Ya Ya Ya
wajib meninjau Lembaga
pedoman meninjau
pengabdian pedoman
masyarakat pengabdian
sekurang- masyarakat
kurangnya sekurang-
setiap 3 (tiga) kurangnya
tahun sekali setiap 3 (tiga)
tahun sekali

Tabel 3.34
Standar Pengelolaan Operasional
PERNYATAAN CAPAIAN SASARAN DOKUMEN
NO PARAMETER INDIKATOR
STANDAR 2015 2016 2017 2018 2019 2020 TERKAIT
34.1 Struktur Pimpinan sekolah tinggi Pimpinan sekolah tinggi Ya Ya Ya Ya Ya Ya
Organisasi mensosialisasikan Visi, mensosialisasikan visi,
Misi dan misi &
tujuan sekolah tinggi ke tujuan sekolah tinggi ke
semua unit kerja semua unit kerja secara
periodik
Pimpinan sekolah tinggi Pimpinan sekolah tinggi Ya Ya Ya Ya Ya Ya
mensosialisasikan mensosialisasikan
struktur organisasi serta Struktur Organisasi serta
fungsi dan tugas satuan fungsi dan tugas satuan
organisasi ke semua kerja ke semua unit kerja
unit kerja secara periodik
34.2 Uraian Setiap pimpinan Pimpinan unit kerja Ya Ya Ya Ya Ya Ya
Tugas pokok unit kerja/ organisasi menyusun pedoman taat
dan fungsi wajib menyusun kelola serta Uraian
(Tupoksi) pedoman taat kelola Tugas pokok dan fungsi
serta Uraian Tugas (Tupoksi) untuk sauan
pokok dan fungsi kerja unit kerjanya
(Tupoksi)

126 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


PERNYATAAN CAPAIAN SASARAN DOKUMEN
NO PARAMETER INDIKATOR
STANDAR 2015 2016 2017 2018 2019 2020 TERKAIT
34.3 Pengangkatan sekolah tinggi wajib Pimpinan sekolah tinggi Ya Ya Ya Ya Ya Ya
Pimpinan menyusun (unit kerja terkait)
Unit /pejabat dan melakukan menyusun dan
Struktural peninjauan melakukan peninjauan
terhadap pedoman terhadap pedoman
organisasi dan organisasi dan
tata laksana tata taksana
pengangkatan pengangkatan
pimpinan/pejabat di pimpinan/pejabat di
lingkungan IKIP lingkunagan IKIP
Siliwangi Siliwangi
Setiap pimpinan unit/ Pengangkatan dan Tdk Ya Ya Ya Ya Ya
pejabat struktural penetapan
Akademik ditetapkan pimpinan/pejabat di
melalui tata cara yang lingkungan IKIP
ditetapkan Siliwangi mengikuti
pedoman organisasi dan
tata
laksana yang telah
ditetapkan
Setiap pengangkatan Setiap pengangkatan Ya Ya Ya Ya Ya Ya
pimpinan unit/ pejabat pimpinan/pejabat non
struktural non struktural ditetapkan
Akademik ditetapkan dengan tata cara yang
melalui tata cara yang ditetapkan
ditetapkan
34.4 Gugus sekolah tinggi wajib Pimpinan sekolah tinggi Ya Ya Ya Ya Ya Ya
Kendali membentuk Gugus membentuk Gugus
Mutu Kendali Mutu untuk Kendali Mutu untuk
setiap unit kerja dengan setiap unit kerja dengan
SK Ketua SK Ketua
Pimpinan unit kerja Pimpinan sekolah tinggi Ya Ya Ya Ya Ya Ya
wajib membentuk /lembaga membentuk
struktur organisasi GKM struktur organisasi GKM
dilengkapi dengan dilengkapi dengan
Tupoksi Tupoksi

Tabel 3.35
Standar Pengelolaan Personalia

PERNYATAAN CAPAIAN SASARAN DOKUMEN


NO PARAMETER INDIKATOR
STANDAR 2015 2016 2017 2018 2019 2020 TERKAIT
35.1 Perencanaan Perencanaan Pimpinan Ya Ya Ya Ya Ya Ya
tenaga tenaga pendidik sekolah tinggi
pendidik dan (dosen) (unit terkait)
kependidikan dan tenaga menyusun
kependidikan pedoman dan
SOP perencanaan
tenaga pendidik
(dosen)
dan
kependidikan
dan ditetapkan
denagan SK
Ketua
35.2 Rekruitmen Pimpinan Pimpinan Ya Ya Ya Ya Ya Ya
Tenaga sekol;ah tinggi sekolah tinggi
pendidik dan wajib menyusun (unit terkait)
tenaga pedoman dan menyusun
kependidikan SOP rekruitmen pedoman dan
tenaga pendidik SOP rekruitmen
(doesn) dan tenaga pendidik
tenaga (dosen) dan
kependidikan kependidikan
dan ditetapkan
dengan SK Ketua.
35.3 Penempatan Pimpinan Sekolah Pimpinan Ya Ya Ya Ya Ya Ya
(Mutasi) Tinggi (unit Sekolah Tinggi
terkait) (unit terkait)
wajib menyusun menyusun
pedoman pedoman
dan SOP dan SOP
penempatan/ penempatan/
mutasi tenaga mutasi tenaga

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 127


PERNYATAAN CAPAIAN SASARAN DOKUMEN
NO PARAMETER INDIKATOR
STANDAR 2015 2016 2017 2018 2019 2020 TERKAIT
kependidikan kependidikan
dan ditetapkan
dengan SK Ketua
35.4 Peningkatan Pimpinan sekolah Pimpinan Ya Ya Ya Ya Ya Ya
mutu tenaga tinggi (unit kerja sekolah tinggi
pendidik terkait) wajib (unit kerja
dan tenaga menyusun terkait)
kependidikan pedoman dan menyusun
SOP tentang pedoman
pengembangan/ dan SOP
peningkatan pengembangan/
mutu tenaga peningkatan
pendidik dan mutu tenaga
kependidikan dan pendidik dan
ditetapkan kependidikan
dengan SK Ketua dan ditetapkan
dengan SK Ketua
35.5 Penilaian Pimpinan sekolah Pimpinan Ya Ya Ya Ya Ya Ya
Kinerja tinggi (unit kerja sekolah tinggi
tenaga terkait) wajib (unit kerja
pendidik dan menyusun terkait)
tenaga pedoman dan menyusun
kependidikan SOP Penilaian pedoman dan
Kinerja tenaga SOP Penilaian
pendidik dan Kinerja tenaga
kependidikan dan pendidik dan
ditetapkan kependidikan
dengan SK Ketua dan ditetapkan
dengan SK Ketua
35.6 Kode Etik Pimpinan sekolah Pimpinan Ya Ya Ya Ya Ya Ya
tenaga tinggi (unit kerja sekolah tinggi
pendidik dan terkait) wajib (unit kerja
kependidikan menyusun terkait)
pedoman dan menyusun
SOP Kode Etik pedoman dan
tenaga pendidik SOP Kode Etik
dan kependidikan tenaga pendidik
dan ditetapkan dan
dengan SK Ketua kependidikan
dan ditetapkan
dengan SK Ketua
35.7 Disiplin kerja Pimpinan Sekolah Pimpinan Ya Ya Ya Ya Ya Ya
dan tinggi (unit kerja sekolah tinggi
penegakan terkait) wajib (unit kerja
disiplin kerja menyusun terkait)
tenaga pedoman dan menyusun
pendidik dan SOP Disiplin kerja pedoman dan
tenaga dan penegakan SOP Disiplin
kependidikan disiplin kerja kerja dan
tenaga pendidik penegakan
dan tenaga disiplin kerja
kependidikan tenaga pendidik
dan tenaga
kependidikan
dan ditetapkan
dengan SK Ketua
35.8 Pemutusan Pimpinan Sekolah Pimpinan Ya Ya Ya Ya Ya Ya
Hubungan Tinggi (unit kerja Sekolah Tinggi
Kerja (PHK) terkait) wajib (unit kerja
tenaga pendid menyusun terkait)
pedoman dan menyusun
SOP Pemutusan pedoman dan
Hubungan SOP Pemutusan
Kerja (PHK) Hubungan
tenaga pendidik Kerja (PHK)
dan tenaga tenaga pendidik
kependidikan dan tenaga
kependidikan
dan ditetapkan
dengan SK Ketua

128 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


Tabel 36
Standar Pengelolaan Keuangan

PERNYATAAN CAPAIAN SASARAN DOKUMEN


NO PARAMETER INDIKATOR
STANDAR 2015 2016 2017 2018 2019 2020 TERKAIT
36.1 Sumber Sekolah tinggi Pimpinan Ya Ya Ya Ya
Pembiayaan menetapkan Sekolah tinggi
kebijakan sumber menetapkan
pembiayaan baik sumber
internal maupun pembiayaan
eksternal yang baik internal
dituangkan maupun
dalam RIP eksternal yang
dituangkan
dalam RIP
36.2 Rencana Pimpinan Sekolah Pimpinan Ya Ya Ya Ya
Anggaran dan tinggi menyusun Sekolah tinggi
Pendapatan Rencana menyusun
Belanja Pendapatan dan Rencana
(RAPB) Belanja (RAPB) Pendapatan dan
setiap tahun Belanja (RAPB)
akademik dan setiap tahun
disahkan oleh akademik dan
Yayasan disahkan oleh
Yayasan
36.3 Rencana Kerja Pimpinan Sekolah Pimpinan Ya Ya Ya Ya
dan Anggaran tinggi (unit kerja Sekolah tinggi
Tahunan terkait) menyusun (unit kerja
(RKAT) pedoman terkait)
dan SOP menyusun
penyusunan RKAT pedoman dan
SOP penyusunan
RKAT dan
disahkan
dengan SK
Ketua
36.4 Monevin Pimpinan Sekolah Pimpinan Tdk Ya Ya Ya
pelaksanaan Tinggi menyusun Sekolah Tinggi
pembiayaan pedoman dan SOP (unit kerja
keuangan monevin terkait)
pelaksanaan menyusun
pembiayaan pedoman dan
keuangan SOP monevin
pelaksanaan
pembiayaan
keuangan
36.5 Audit Internal Pimpinan Sekolah Pimpinan Ya Ya Ya Ya
pelaksanaan Tinggi menyusun Sekolah Tinggi
pembiayaan pedoman dan SOP (unit kerja
keuangan audit internal terkait)
pelaksanaan menyusun
pembiayaan pedoman dan
keuangan SOP audit
internal
pelaksanaan
pembiayaan
keuangan

h. Standar pembiayaan pembelajaran.

Pembiayaan adalah biaya yang diperoleh dan dibelanjakan oleh suatu institusi.
Unsur pembiayaan merupakan salah satu unsur utama dalam penyelenggaraan
pendidikan untuk kelancaraan dan keberhasilan penyelenggaraan seluruh kegiatan yang
dilakukan di perguruan tinggi.
Pembiayaan di perguruan tinggi tidak hanya diperuntukan bagi kegiatan
pendidikan saja,melainkan juga untuk kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 129


serta untuk menunjang kegiatan kemahasiswaan, kesejahtaraan dosen dan tenaga
kependidikan.
Agar seluruh kegiatan penyelenggaraan kegiatan pendididkan di perguruan
tinggi dapat berjalan dengan baik,maka diperlukan tolak ukur atau standar untuk
menunjang pembiayaan penyelenggaraan pendidikan. Oleh karena itu,agar
penyelenggaraan pendididkan IKIP Siliwangi dapat berjalan dengan baik,efektif dan
efisien,mak diperlukan pedoman,ukuran dan kriteria yang harus dipenuhi,dikendalikan
dan ditingkatkan secara terus menerus dan berkelanjutan di IKIP Siliwangi dengan
menetapkan standar pembiayaan.

1) Landasan Hukum Standar Pembiayaan

a) Undang – undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional


Pasal 12,ayat 1.d
Setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan biaya
pendidikan bagi merekan yang orang tuanya tidak mampu membiayai
pendidikan.

Pasal 46 ayat 1
Pendanaan pendiidkan menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah
pusat pemerintah daerah,dan masyarakat.

Pasal 47 ayat 1,2


(1) Sumber pendanaan pendidikan ditentukan berdasarkan prinsip
keadilan,kecukupan,dan keberlanjutan.
(2) Pemerintah,pemerintah daerah,dan masyarakat mengerahkan sumber daya
yang ada sesuai dengan peratuaran perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 48 ayat 1
Pengelolaan dana pendiidkan berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi,
transparansi, dan akuntabilitas publik.

b) Undang-undang nomor 12 tahun 2012 tentang pendidikan tinggi


Pasal 84 ayat 1,2
(1) Masyarakat dapat berperan serta dalam pendanaan pendidikan tinggi.
(2) Pendanaan pendidikan tinggi yang diperoleh dari masyarakat sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dapat diberikan kepada perguruan tinggi dalam
bentuk:
- Hibah;
- Wakaf;
- Zakat;
- Persembahaan kasih;
- Kolekte;
- Dana punia;
- Sumbangan individu dan /atau perusahaan;
- Dana abadi pendiidkan tinggi; dan / atau
- Bentuk lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

130 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


Pasal 85 ayat 1,2
(1) Perguruan tinggi dapat berperan serta dalam pendanaan pendiidkan tinggi
melalui kerja sama pelaksanaan IKIP Siliwangi.
(2) Pendanaan pendiidkan tinggi dapat juga bersumber daari biaya pendidikan
yang ditanggung oleh mahasiswa sesuai dengan kemampuan mahasiswwa,
orang tua mahasiswa, atau pihak lain yang membiayainya.

2) Peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendiidkan


meliputi:
Pasal 1
Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya
operasi satuan pendiidkan yang berlaku selam satu tahun.

Pasal 62 ayat 1,2,3,4


a) Pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi,biaya operasi, dan biaya
personal.
b) Biaya investasi satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
biaya penyedian sarana dan prasarana, pengembangan sumberdaya manusia,
dan modal kerja tetap.
c) Biaya personal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi biaya pendidikan
yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa
Mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan.
d) Biaya operasi satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi;
- Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat
pada gaji;
- Bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan
- Biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya air jasa telekomunikasi,
pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transporatasi, konsumsi,
pajak, asuransi, dan lain sebagainya.

3) Peraturan pemerintah nomor 48 tahun 2008 tentang pendanaan pendidikan terkait


dengan pembiayain meliputi
Pasal 2 ayat 1,2
a) Pendanaan pendiidkan menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah,
pemerintah daerah, dan masyarakat.
b) Masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
- Penyelenggara atau satuan pendidikan yang didirikan masyarakat;
- Peserta didik, orang tua atau wali peserta didik; dan
- Pihak lain selain yang dimaksud dalam huruf a dan huruf b yang mempunyai
perhatian dan peranan dalam bidang pendidikan;

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 131


Pasal 75, ayat 1-4
a) Pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi dan biaya operasi;
b) Biaya investasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi biaya penyediaan
sarana dan prasarana, pengembangan sumber daya manusia, dan modal kerja
tetap;
c) Biaya operasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi;
- Gaji tenaga pendidik dan tenaga kependidikan lainnya serta segala tunjangan
yang melekat pada gaji;
- Bahan atau peralatan pendidikan habis paka; dan
- Biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya listrik, air, jasa
telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang
lembur,transportasi, kosumsi, pajak, asuransi dan lain sebagainya yang
terkait.
- Ketentuan lebih lanjut tentang pembiayaan pendidikan sebagaimana
dimaksud dalam ayat (2), (3), dan (4), diatur dalam ketentuan tersendiri.

4) Fungsi Standar Pembiayaan

- Sebagaimana acuan dan tolak ukur dalam pengelolaan dan operasional


pembiayaan IKIP Siliwangi.
- Sebagai pedoman kegiatan pembiayaan dapat dilaksanakan berdasarkan disiplin
anggaran , efektif, efesien, dan tertib.
- Sebagai pengendalian kontrol dan evakuasi terhadap pemenuhan pembiayaan
pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan anggaran dasar
serta anggaran rumah tangga IKIP Siliwangi.

5) Lingkup Standar Pembiayaan

a) Standar pembiayaan
mengacu pada pasal 62 PP no 9 tahun 2005 tentang standar pendidikan nasional,
dijelaskan bahwa pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya
operasi, dan biaya operasional. Bbiaya investasi satuan pendidikan meliputi
biaya penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan sumberdaya
manusia,dan modal kerja tetap. Biaya operasi meliputi gaji pendidikan dan
tenaga kependidikan, serta segala tunjangan yang melekat pada gaji. Bahan atau
peralatan pendidikan habis pakai dan biaya operasi,pendidikan takn langsung
berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang
lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain sebagainya. Biaya
personal meliputi biaya pendidikan yang harus pembelajaran secara teratur dan
berkelanjutan.

b) Standar arah kebijakan pengelolaan keuangan


Standar mutu kegiatan pengelolaan keuangan disusun berdasarkan rencana
Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPB) /RKAT, dengan mengacu kepada
sasaran yang ingin dicapai oleh setiap kegiatan. Standar ditetapkan dengan
mengacu visi dan misi IKIP siliwangi dan semua pihak yang terkait (stakeholder)
dalam setiap satuan kegiatan dalam tridarma perguruan tinggi. IKIP siliwangi
merumuskan substansi standar sesuian dengan situasi lingkungan internal dan
external melalui analisis lingkungan strategis (Renstra dan Renop) sebagi bahan

132 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


penyusunan RAPB/ RKAT setiap kegiatan tridarma perguruan tinggi. Standar
arah kebijakan pengelolaan keuangan merupakan salah satu komponen yang
sangat penting mewujudkan good governance harus mengacu pada unsur –
unsur utama yaitu partisipatif, taat hukum, transparansi, efektif dan efesien serta
akuntabilitas.

c) Standar proses pengelolaan keuangan


Setelah RAPB/ RKAT disusun diperoleh jumlah anggaran yang diperlukan untuk
membiayai seluruh kegiatan yang direncanakan sesuai dengan ketersediaan dana
yang dapat dianggarkan untuk melaksanakan RAPB / RKAT. Hal tersebut perlu
dilakukan inventarisasi sumber- sumber pemasukan keuangan beserta besaran
dananya berupa donator, SPP mahasiswa, kontrak penelitian, kegiatan usaha,
dana rutin pemerintah, pinjaman bank dan lain-lain.

Revisi RPAB/RKAT dilakukan jika estimasi pemasukan keuangan dari sumber –


sumber pendapatan yang sudah pasti ternyata jumlahnya lebih kecil dari
anggaran untuk melaksanakan RAPB/RKAT, dimungkinkan menciptakan sumber
pemasukkan baru atau kebijakan baru seperti melakukan investasi dengan
pengembalian yang cepat dengan resiko kecil, menerapkan penghematan
pengeluaran pembiayaan, menerapkan manajemen asset untuk menurunkan
pemborosan.

d) Standar pertanggungjawaban pengelolaan keuangan


Standar pertanggungjawaban pengelolaan keuangan ditetapkan berdasarkan
standar atau sistem akuntasi meliputi: penyusunan neraca dan
penjelasannya,penulisan satuan alokasi anggaran, kodifikasi, dan pelaporannya,
yang berlaku agar memperlancar audit atau penilaian baik internal maupun
external menjamin ketercapaian mutu dalam rangka penyesuaian perencanaan
anggaran dan pelaksanaan, kesesuaian perencanaan dengan pelaksanaan dapat
menjamin mutu ketercapaian program kegiatan, sedangkan ketidakssesuaian
atau perubahan diperlukan penjelasan, agar dapat diketahui kendala
pelaksanaan sebagai pengalaman (project experiences) dalam penyusunan
perencanaan keuangan periode berikutnya.

6) Pihak Yang Bertanggung Jawab Dalam Pencapaian Standar Pembiayaan


Pihak / subyek yang bertanggung jawab terhadap pencapaian dan pemenuhan isi
standar tersebut yaitu:
- Pimpinan sekolah tinggi dan program studi.
- Pimpinan bagian IKIP Siliwangi
- Pimpinan Unit Pelaksana Teknis
- Unit lain yang terkait dengan penyelenggaraan kegiatan pendidikan IKIP
siliwangi.

Secara garis besar standar pembiayaan SPMI IKIP Siliwangi Tahun Akademik
digambarkan dalam Tabel 37 - 39 dengan berbagai parameter sebagai berikut:

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 133


Tabel 3.37
Standar Mutu Pembiayaan

Capaian Sasaran Dokum


Paramete Pernyataan
No Indikator 201 201 202 en
r Standar 2015 2017 2019
6 8 0 terkait
37. Partisipatif Partisipasi unit Keterlibatan 2x 2x 2x 2x 2x 2x
1 kerja dalam unit kerja
perencanaan dalam
penggalian dana perencanaan
untuk dana untuk
menunjang menunjang
kegiatan kegiatan
pendidikan pendidikan
37. Taat Pengelolaan Pimpinan Ya Ya Ya Ya Ya Ya
2 Hukum keuangan IKIP STKIP harus
Siliwangi melakukan
harus peninjauan
mengacu pada terhadap
peraturan pedoman
pemerintah pengelolaan
keuangan
setiap tahun
Seluruh unit % unit kerja 100% 100 100 100 100% 100
kerja harus yang % % % %
menyusun melakukan
RAPB penyusunan
RAPB
Seluruh unit % unit kerja 100% 100 100 100 100% 100
kerja harus taat yang taat % % % %
hukum dalam hukum
melaksanakan dalam
RAPB melaksanak
an RAPB
Seluruh unit % unit kerja 100% 100 100 100 100% 100
kerja harus yang % % % %
melakukan melakukan
pertanggungja pertanggung
waban jawaban
37. Transpar Kemudahan Semua Ya Ya Ya Ya Ya Ya
3 ansi memperoleh pemangku
informasi kepentingan
tentang dapat
pengelolaan mengakses
keuangan informasi
harus dapat keuangan
diterima oleh sesuai
pemangku kepentingan
kepentingan Bentuk Ya Ya Ya Ya Ya Ya
informasi
keuangan
disajikan
sesuai
dengan
standar
terhadap
PSAK
(Pernyataan
Standar
Akuntasi
Keuangan)
37. Efektif Ketersediaan Sekolah Ya Ya Ya Ya Ya Ya
4 dan rencana Tinggi
Efisien strategic dan menyusun
operasional rencana
strategic dan
operasional
setiap tahun
anggaran
Perencanaan Sekolah Ya Ya Ya Ya Ya Ya
anggaran harus Tinggi
dikoordinasika melaksanak

134 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


Capaian Sasaran Dokum
Paramete Pernyataan
No Indikator 201 201 202 en
r Standar 2015 2017 2019
6 8 0 terkait
n dengan an rapat
semua unit kerja setiap
kerja tahun
anggaran
37. Akuntabil Pengelolaan Laporan Ya Ya Ya Ya Ya Ya
5 itas keuangan pertanggung
harus dapat jawaban
dipertanggung keuangan
jawabkan untuk
kepada internal dan
pemangku untuk publik
kepentingan
37. Kompone Sekolah tinggi Pimpinan Ya Ya Ya Ya Ya Ya
6 n memiliki menetapkan
Pembiaya ketetapan komponen
an tentang biaya
Pendidika komponen investasi,
n pembiayaan biaya
pendidikan operasi dan
biaya
personal
secara
proporsional
setiap tahun
anggaran

Tabel 3.38
Standar Proses Pengelolaan Keuangan

PERNYATAAN CAPAIAN SASARAN DOKUMEN


NO PARAMETER INDIKATOR
STANDAR 2015 2016 2017 2018 2019 2020 TERKAIT
38.1 Rencana Setiap Unit kerja 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Kegiatan dan pimpinan unit yang
Anggaran kerja wajib menyusun
Tahunan membuat RKAT RKAT tepat
(RKAT) setiap tahun waktu
akademik
Peninjauan Dilakukan Ya Ya Ya Ya Ya Ya
kembali peninjauan
kesesuaian kesesuaian
antara RKAT antara RKAT
dengan dengan
pemasukan pemasukan
setiap akhir
semester

Tabel 3.39
Standar Pertanggungjawaban Pengelolaan Keuangan

Pernyataan Capaian Sasaran Dokumen


No Parameter Indikator
Standar 2015 2016 2017 2018 2019 2020 terkait
39.1 Sistem Sekolah tinggi memiliki Pimpinan meninjau Ya Ya Ya Ya Ya Ya
Pelaporan sistem kembali sistem
pertanggungjawaban pertanggungjawaban
pelaporan keuangan pelaporan keuangan
yang sesuai dengan setiap tahun
kebutuhan
39.2 Ketepatan Sekolah tinggi memiliki Sekolah tinggi selesai Ya Ya Ya Ya Ya Ya
waktu laporan menyusun laporan
pertanggungjawaban pertanggungjawaban
keuangan satu bulan satu bulan setelah
setelah akhir tahun akhir tahun anggaran
anggaran
Pelaporan Pengguna anggaran Ya Ya Ya Ya Ya Ya
pertanggungjawaban menyerahkan laporan
pengguna anggaran pertanggungjawaban
kepada pimpinan tepat dua minggu setelah
waktu kegiatan selesai

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 135


Pernyataan Capaian Sasaran Dokumen
No Parameter Indikator
Standar 2015 2016 2017 2018 2019 2020 terkait
39.3 Penilaian Penilaian Penilaian Ya Ya Ya Ya Ya Ya
pertanggungjawaban pertanggungjawaban
anggaran anggaran ditetapkan
berdasarkan sistem
akuntansi yang berlaku
Kesesuaian antara Dilakukan peninjauan Ya Ya Ya Ya Ya Ya
perencanaan dengan kesesuaian antara
pelaksanaan untuk perencanaan dengan
mencapai program pelaksanaan untuk
kegiatan pencapaian program
kegiatan

2. Standar Nasional Penelitian

Penelitian merupakan salah satu darma perguruan tinggi dari tri darma
pendidikan. Dalam UU Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian,
Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi menyebutkan bahwa
perguruan tinggi merupakan salah satu lembaga yang berfungsi membentuk sumber
daya manusia, ilmu pengetahuan dan teknologi serta bertanggung jawab meningkatkan
kemampuan pada masyarakat sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Disamping itu dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menjelaskan
bahwa terdapat tiga alasan mengapa dosen pada perguruan tinggi harus melakukan
penelitian yaitu (1) Dalam melaksanakan perkuliahan, dosen dapat mengajarkan materi
yang mereka kembangkan sendiri dan kuasai dengan baik, sehingga perkuliahan yang
mereka ampu menjadi lebih menarik dan bermakna. (2) Dosen juga dapat melatih
mahasiswa kemampuan pemecahan masalah dan learning how to learn dengan fasih,
karena mereka telah dan senantiasa mengalaminya. (3) Dosen dapat menumbuhkan
keingintahuan dan apresiasi mahasiswa terhadap ilmu pengetahuan, karena mereka
tahu betul betapa indah dan menariknya ilmu pengetahuan. Oleh karena itu antara
pendidikan dan penelitian dalam perguruan tinggi tidak dapat dipisahkan.
Dalam rangka meningkakan mutu penelitian yang dilakukan oleh dosen,
kelompok kajian/laboratorium dan/atau mahasiswa diperlukan adanya standar mutu
penelitian sebagai tolok ukur untuk menilai mutu penelitian yang dilakukan oleh dosen
dan atau mahasiswa mulai dari perencanan sampai dengan pelaporan penelitian.
Demikian pula di IKIP Siliwangi Penetapan Standar Penelitian dimaksudkan
sebagai acuan dalam menetapkan standar mutu yang berkaitan dengan dosen dalam
rangka pelaksanaan/pemenuhan beban kerja dosen. Tujuan penetapan standar
penelitian adalah sebagai pemenuhan penjaminan mutu seluruh proses kegiatan tri
darma perguruan tinggi dalam rangka pemenuhan beban kerja dosen di IKIP Siliwangi.
Selain itu, penetapan Standar Penelitian merupakan rujukan keunggulan mutu
kegiatan akademik dalam rangka memfasilitasi upaya pengembangan penelitian bagi
pengembangan ilmu, pengembangan institusi, dan pengembangan masyarakat pada
umumnya. Dengan demikian, IKIP Siliwangi dapat mewujudkan budaya akademik,
dalam rangka mencapai visi untuk menjadi salah satu Perguruan Tinggi terkemuka di
Indonesia.
Agar pelaksanaan penelitian dapat berjalan efektif dan sebagai pemenuhan
penjaminan mutu seluruh proses kegiatan tri darma perguruan tinggi dalam rangka
pemenuhan beban kerja dosen di IKIP Siliwangi, maka diperlukan standar penelitian
Secara garis besar, Standar Penelitian SPMI IKIP Siliwangi mengacu pada Praktek
baik dalam penjaminan mutu Pendidikan Tinggi (Dikti 2008), Statuta IKIP Siliwangi
Bandung, Renstra IKIP Siliwangi Tahun 2013-2018, Kebijakan SPMI IKIP Siliwangi
Tahun, Manual SPMI IKIP Siliwangi yang meliputi berbagai standar turunan yang
136 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung
mencakup agenda penelitian, pelaksanaan dan manajemen penelitian, kode etik dan
metode penelitian, pendanaan penelitian, sarana dan prasarana pendukung penelitian,
output dan outcome penelitian yang tertuang dalam berbagai parameter.
Standar penelitian tersebut dirancang dan disusun serta ditetapkan melalui suatu
mekanisme penetapan, pelaksanaan/pemenuhan, pengendalian dan pengembangan
/peningkatan standar SPMI. Standar penelitian tersebut merupakan dokumen yang
tidak terpisahkan dari dokemen SPMI IKIP Siliwangi dan dilengkapi dengan Standar
Operasional Prosedur (SOP) dan Formulir (Borang).

Secara garis besar standar penelitian IKIP Siliwangi Tahun Akademik


digambarkan dalam Tabel 40 dengan berbagai parameter sebagai berikut :

Tabel 3.40
Standar Penelitian

Pernyataan Capaian Sasaran Dokumen


No Parameter Indikator
Standar 2015 2016 2017 2018 2019 2020 terkait
40.1 Peta jalan UPT P2M IKIP % ketepatan waktu 75% 80% 85% 90% 95% 100%
penelitian/ Siliwangi wajib penyusunan peta
Roadmap menyusun peta jalan/ jalan/ roadmap
roadmap penelitian penelitian 1 bulan
setiap 1 bulan sebelum awal
sebelum awal tahun tahun akademik
akademik

40.2 pembentukan Setiap jurusan/ Jumlah jurusan/ 4 6 7 7 7 7


kelompok program studi wajib program studi
peneliti/ Membentuk yang membentuk
kelompok kelompok kajian/ kelompok
kajian/ penelitian peneliti/kajian/
penelitian penelitian

40.3 Usulan Dosen/kelompok Jumlah usulan 82 90 100 110 120 130


penelitian kajian penelitian yang
wajib mengajukan diajukan oleh
usulan penelitian dosen/kelompok
minimal 1 x setiap kajian/
semester minimal 1 x setiap
semester
Usulan penelitian % Usulan 90% 92% 94% 96% 98% 100%
dosen/kelompok penelitian dosen/
kajian kelompok kajian
wajib mengacu wajib mengacu
pedoman pedoman
administrasi administrasi
penelitian IKIP penelitian
Siliwangi Bandung IKIP Siliwangi
Bandung
40.4 Peneliti Setiap kelompok % Jumlah 90% 92% 94% 96% 98% 100%
kajian/ penelitian kelompok
wajib memiliki kajian/
peneliti dan penelitian
melaksanakan yang memiliki
penelitian minimal peneliti dan
satu penelitian dalam melaksanakan
satu semester penelitian minimal
satu
penelitian dalam
satu semester
40.5 Peneliti Setiap program % Jumlah peneliti 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Utama studi/ utama dalam
kelompok kajian/ setiap fakultas/
laboratorium kelompok kajian
wajib memiliki
peneliti utama

40.6 Kualifikasi Setiap ketua peneliti % ketua peneliti 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Peneliti harus memiliki yang memiliki
kualifikasi Jabatan kualifikasi Jabatan
Akademik minimal Akademik minimal
Asisten Ahli untuk Asisten Ahli untuk
Skema Dosen Pemula Skema Dosen
Pemula

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 137


Pernyataan Capaian Sasaran Dokumen
No Parameter Indikator
Standar 2015 2016 2017 2018 2019 2020 terkait
Setiap ketua peneliti % ketua peneliti 100% 100% 100% 100% 100% 100%
selain yang yang memiliki
mengambil skema jabatan akademik
penelitian dosen Lektor dalam
pemula, harus pengambilan
memiliki kualifikasi skema penelitian
Jabatan Akademik selain penelitian
minimal Lektor dosen pemula
40.7 Keterlibatan Setiap dosen/ Jumlah kelompok 60 80 100 120 140 160
Mahasiswa kelompok kajian/ mahasiswa yang
wajib dilibatkan dalam
melibatkan penelitian dosen/
mahasiswa dalam kelompok kajian
melaksanakan sesuai dengan
penelitian sesuai bidang kajian
dengan bidang kajian ilmunya
ilmunya
40.8 Komitmen Setiap peneliti wajib % peneliti yang 75% 80% 85% 90% 95% 100%
waktu dan melakukan penelitian melakukan
dedikasi tepat waktu dan penelitian tepat
peneliti tepat waktu dan tepat
sasaran sesuai sasaran sesuai
dengan usulan dengan usulan
penelitian penelitian

40.9 Komisi Penilai Komisi penilai wajib % Jumlah usulan 100% 100% 100% 100% 100% 100%
melaksanakan penelitian yang
peninjauan setiap ditinjau oleh
usulan penelitian komisi penilai
setiap semester setiap semester

40.10 Kode Etik Dosen/kelompok % kelompok 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Peneliti kajian kajian
wajib melaksanakan yang
penelitian sesuai melaksanakan
dengan kode etik penelitian sesuai
peneliti dengan kode etik
peneliti

40.11 Metode Dosen/kelompok % dosen/ 75% 80% 85% 90% 95% 100%
Penelitian kajian kelompok kajian
wajib melaksanakan yang
penelitian sesuai melaksanakan
dengan kaidah penelitian sesuai
keilmuan/bidang dengan kaidah
ilmu yang diteliti keilmuan/ bidang
ilmu yang diteliti

40.12 Pendanaan IKIP Siliwangi wajib % alokasi anggaran 10% 15% 20% 25% 30% 35%
Penelitian menganggarkan penelitian dalam
kegiatan penelitian RAT setiap tahun
dalam RAT setiap akademik
Tahun akademik
IKIP Siliwangi wajib % Jumlah usulan 75% 70% 65% 60% 55% 50%
membiayai usulan penelitian yang
penelitian tiap dibiayai oleh
semester IKIP Siliwangi

40.13 Sarana dan IKIP Siliwangi wajib % sarana dan 75% 80% 85% 90% 95% 100%
Prasarana menyediakan sarana prasarana yang
Penelitian dan prasarana disediakan IKIP
untuk kegiatan Siliwangi untuk
penelitian kegiatan penelitian

40.14 Manfaat dan Penelitian yang % penelitian 40% 45% 50% 55% 60% 70%
Relevansi dilaksanakan dosen/ yang dapat
penelitian kelompok kajian dimanfaatkan oleh
dapat dimanfaatkan peneliti lain
oleh peneliti lain, swasta, dan
swasta dan masyarakat
masyarakat
Penelitian yang % Jumlah 40% 45% 50% 55% 60% 70%
dilaksanakan dosen/ penelitian
kelompok kajian/ yang dapat
dapat dimanfaatkan dimanfaatkan
sebagai referensi sebagai referensi
dalam dalam
pengembangan ilmu pengembangan
pengetahuan ilmu pengetahuan

40.15 Publikasi Penelitian dosen/ % Jumlah 5% 10% 15% 20% 25% 30%
ilmiah kelompok kajian penelitian yang

138 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


Pernyataan Capaian Sasaran Dokumen
No Parameter Indikator
Standar 2015 2016 2017 2018 2019 2020 terkait
wajib dipublikasikan dipublikasikan di
ke jurnal ilmiah jurnal ilmiah
terakreditasi terakreditasi

40.16 Pelatihan, P2M wajib Jumlah kegiatan 16 20 25 30 35 40


lokakarya dan melaksanakan pelatihan,
seminar pelatihan, lokakarya lokakarya dan
penelitian dan seminar seminar penelitian
penelitian
40.17 Dokumentasi P2M wajib % hasil penelitian 75% 80% 85% 90% 95% 100%
melaksanakan yang
pendokumentasian didokumentasi-kan
hasil penelitian oleh P2M sarana
sebagai sarana referensi bagi
referensi bagi penelitian
penelitian selanjutnya
selanjutnya

3. Standar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Dalam Pasal 24, Butir 2 UU nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, dinyatakan bahwa Perguruan Tinggi memiliki otonomi untuk mengelola
sendiri lembaganya sebagai pusat penyelenggaraan pendidikan tinggi, penelitian ilmiah
dan Pengabdian pada masyarakat. Program penelitian yang dilakukan perguruan tinggi
dituntut untuk menghasilkan produk yang benar-benar berkualitas dan bermanfaat.
Sedangkan program pengabdian kepada masyarakat lebih diarahkan pada manfaat dan
penerapan hasil penelitian maupun hasil pendidikan di perguruan tinggi untuk
Pengabdian dan kesejahteraan masyarakat.
Demikian pula dalam Keputusan Mendiknas Pasal 5 Ayat (2) Nomor 234/U/2000
tentang Pedoman Pendidirian Perguruan Tinggi menyebutkan bahwa pengabdian
kepada masyarakat merupakan unsur pelaksana di lingkungan perguruan tinggi untuk
menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dan ikut mengusahakan
sumber daya yang diperlukan masyarakat serta mengendalikan administrasi sumber
daya yang diperlukan.
Dalam pandangan IKIP Siliwangi, program dan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat lebih ditekankan sebagai upaya Pengabdian yang harus dilakukan secara
berkesinambungan agar pada akhirnya masyarakat mampu berdiri sendiri.
Secara umum kegiatan Pengabdian pada masyarakat adalah untuk penerapan
ilmu yang bertujuan memberikan kemaslahatan sebanyak-banyaknya kepada
masyarakat agar masyarakat memiliki kemandirian. Dalam bidang ilmu pengetahuan
dan teknologi kegiatan Pengabdian diharapkan dapat mendorong tumbuhnya teknologi
tepat guna untuk menjawab kebutuhan masyarakat. Dalam Pasal 24, Butir 2 UU nomor
20 Tahun 2003 menjelaskan bahwa untuk menghasilkan kegiatan Pengabdian pada
masyarakat yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan dapat dimanfaatkan oleh
para ilmuwan, pengambil keputusan pemerintah/swasta ataupun kalangan industri,
dapat dibagi dalam dua kategori, yaitu:
a. Kategori I: kegiatan Pengabdian pada masyarakat dalam bentuk pendidikan kepada
masyarakat, pelayanan kepada masyarakat, pengembangan wilayah.
b. Kategori II: kegiatan Pengabdian pada masyarakat dalam bentuk pengembangan dan
penerapan hasil penelitian.

Dalam rangka meningkatkan mutu Pengabdian pada masyarakat yang dilakukan


oleh dosen, kelompok kajian/laboratorium dan/atau mahasiswa diperlukan adanya
standar mutu Pengabdian pada masyarakat dalam sistem penjaminan mutu internal
perguruan tinggi.

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 139


Demikian pula di IKIP Siliwangi penetapan standar Pengabdian pada masyarakat
dimaksudkan sebagai acuan dalam menetapkan standar mutu yang berkaitan dengan
dosen/ kelompok kajian/laboratorium dalam rangka pelaksanaan/pemenuhan beban
kerja dosen.
Tujuan penetapan standar Pengabdian pada masyarakat adalah sebagai
pemenuhan penjaminan mutu seluruh proses kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi
dalam rangka pemenuhan beban kerja dosen di IKIP Siliwangi. Selain itu, program dan
kegiatan Pengabdian pada masyarakat yang dilaksanaan oleh dosen/kelompok
kajian/labotratorium dan atau dengan mahasiswa diharapkan dapat lebih
meningkatkan empati, kepedulian, hubungan kerjasama secara multidisipliner dan
memberikan kontribusi serta mendorong terciptanya learning community dengan
masyarakat.
Dengan demikian, IKIP Siliwangi dapat mewujudkan budaya akademik, dalam
rangka mencapai visi untuk menjadi salah satu perguruan tinggi terkemuka di
Indonesia. Agar pelaksanaan Pengabdian pada masyarakat dapat berjalan efektif dan
sebagai pemenuhan penjaminan mutu seluruh proses kegiatan Tri Dharma Perguruan
Tinggi dalam rangka pemenuhan beban kerja dosen di IKIP Siliwangi, maka diperlukan
standar Pengabdian pada masyarakat.
Secara garis besar, standar kegiatan Pengabdian pada masyarakat IKIP Siliwangi
Tahun Akademik digambarkan dalam berbagai parameter dalam Tabel 41 sebagai
berikut:
Tabel 3.41
Standar Pengabdian Kepada Masyarakat
Pernyataan Capaian Sasaran Dokumen
No Parameter Indikator
Standar 2015 2016 2017 2018 2019 2020 terkait
41.1 Keterpaduan Program % Jumlah program 75% 80% 85% 90% 95% 100%
aspek tri Pengabdian Pengabdian
darma masyarakat IKIP masyarakat
perguruan Siliwangi Bandung yang mempunyai
tinggi (PT) harus terpadu dengan keterpaduan
aspek tri darma dengan aspek tri
perguruan tinggi darma perguruan
tinggi
41.2 Usulan Dosen/ kelompok Jumlah usulan 82 90 100 110 120 130
Pengabdian kajian wajib Pengabdian
masyarakat mengajukan masyarakat yang
usulan Pengabdian diajukan oleh
masyarakat minimal 1 x dosen/kelompok
dalam setiap kajian/laboratorim
semester minimal 1 x dalam
setiap semester
Usulan kegiatan % Usulan 90% 92% 94% 96% 98% 100%
Pengabdian kegiatan
masyarakat dosen/ Pengabdian
kelompok kajian masyarakat
wajib mengacu dosen/kelompok
pedoman kajian
administrasi P2M IKIP yang mengacu
Siliwangi Bandung pedoman
administrasi
P2M IKIP Siliwangi
Bandung
41.3 Keterlibatan Setiap dosen/ % Jumlah 75% 80% 85% 90% 95% 100%
Mahasiswa kelompok kajian kegiatan
dalam wajib melibatkan Pengabdian
kegiatan mahasiswa dalam masyarakat
Pengabdian melaksanakan yang
masyarakat kegiatan Pengabdian dilaksanakan
masyarakat oleh oleh dosen/
dosen/ kelompok kelompok
kajian/laboratorium kajian
sesuai dengan bidang yang melibatkan
kajian ilmunya masyarakat mulai
dari perencanaan,
program kegiatan
pelaksanaan dan
pengusahaan
pendanaan

140 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


Pernyataan Capaian Sasaran Dokumen
No Parameter Indikator
Standar 2015 2016 2017 2018 2019 2020 terkait
41.4 Komitmen Setiap dosen/ % dosen/ 75% 80% 85% 90% 95% 100%
waktu kelompok kajian kelompok kajian
pelaksanaan wajib melakukan wajib melakukan
kegiatan kegiatan kegiatan
Pengabdian Pengabdian Pengabdian
pada masyarakat masyarakat
masyarakat tepat waktu dan tepat waktu
tepat sasaran dan tepat
sesuai dengan sasaran sesuai
usulan kegiatan dengan usulan
Pengabdian pada kegiatanPengabdian
masyarakat pada masyarakat

41.5 Kegiatan UPT P2M wajib Jumlah kegiatan 85 90 95 100 105 110
Pengabdian mengkoodinir Pengabdian
masyarakat kegiatan Pengabdian masyarakat yang
yang bersifat masyarakat yang berasal dari berbagai
interdisipliner berasal dari berbagai disiplin ilmu
disiplin ilmu dikoordinir
oleh UPT P2M
41.6 Manfaat dan Program kegiatan Jumlah Program 85 90 95 100 105 110
relevansi Pengabdian pada kegiatan
kegiatan masyarakat yang Pengabdian pada
Pengabdian dilaksnakan oleh masyarakat yang
pada dosen/kajian dilaksanakan oleh
masyarakat harus bertumpu pada dosen/ kelompok
permasalahan dan kajian
kebutuhan di lapangan harus bertumpu pada
dan permasalahan dan
memberikan manfaat kebutuhan di
bagi masyarakat baik lapangan dan
dalam jangka pendek memberikan
maupun jangka panjang manfaat bagi
masyarakat baik
dalam jangka pendek
maupun jangka
panjang
Program kegiatan Jumlah Program 85 90 95 100 105 110
Pengabdian pada kegiatan
masyarakat yang Pengabdian pada
dilaksanakan oleh masyarakat yang
dosen/ kajian dilaksanakan oleh
dapat dimanfaatkan dosen/ kelompok
untuk melestarikan kajian
dan mengembangkan dapat
lingkungan fisik dan dimanfaatkan
sosial bagi kepentingan untuk
masyarakat melestarikan
dan mengem-
bangkan
lingkungan dan
sosisal bagi
kepentingan
masyarakat
41.7 Pendanaan IKIP Siliwangi wajib % alokasi 10% 15% 20% 25% 30% 35%
kegiatan menganggarkan anggaran
Pengabdian kegiatan Pengabdian Pengabdian pada
pada pada masyarakat dalam masyarakat
masyarakat RAT setiap tahun dalam RAT
akademik setiap tahun
akademik
12KIP Siliwangi wajib %Jumlah usulan 75% 70% 65% 60% 55% 50%
membiayai usulan Pengabdian pada
kegiatan masyarakat yang
Pengabdian pada dibiayai oleh IKIP
masyarakat tiap Siliwangi
semester
41.8 Sarana dan Max Siliwangi wajib % sarana dan 75% 80% 85% 90% 95% 100%
Prasarana menyediakan prasarana yang
Pengabdian sarana dan prasarana disediakan
pada untuk kegiatan universitas untuk
masyarakat Pengabdian pada kegiatan
masyarakat Pengabdian pada
masyarakat
41.9 Pelaporan Setiap dosen/ % dosen/ 80% 85% 90% 95% 100% 100%
hasil kegiatan kelompok kajian wajib kelompok kajian
yang melaksanakan yang telah
dalam kegiatan melaksanakan
Pengabdian pada dalam kegiatan
masyarakat wajib Pengabdian pada
menyusun dan masyarakat dan
menyampaikan laporan menyusun serta

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 141


Pernyataan Capaian Sasaran Dokumen
No Parameter Indikator
Standar 2015 2016 2017 2018 2019 2020 terkait
kegiatan ke menyampaikan
P2M laporan kegiatan ke
P2M

4. Standar Kerja Sama

Keberhasilan kegiatan penelitian atau Pengabdian pada masyarakat ditentukan


juga oleh dukungan dari mitra dan berbagai pihak. Model kerjasama akan difokuskan
dalam model kerjasama sebagai berikut:
a. Pelayanan jasa/konsultasi:
Layanan jasa/jasa konsultasi profesional adalah layanan jasa/jasa konsultasi
dalam berbagai bidang yang meliputi jasa perencanaan dan pengawasan, dalam
rangka mencapai sasaran tertentu yang keluarannya berbentuk piranti lunak yang
disusun secara sistematis berdasarkan kerangka acuan kerja yang ditetapkan
pengguna jasa.
b. Pendampingan
Pendampingan adalah sebuah bentuk hubungan yang memungkinkan terjadinya
proses berbagi keterampilan dan pengalaman dari yang dipandang lebih
berpengalaman atau lebih profesional kepada kelompok/seseorang yang
diposisikan masih kurang berpengalaman atau kurang profesional untuk
mendorong proses tumbuh dan berkembang sepanjang proses yang terjadi.
c. Manufaktur
Manufaktur adalah proses fisik dalam produksi barang nonjasa. Suatu kumpulan
operasi dan aktivitas yang berkorelasi untuk menghasilkan produk, seperti
perancangan produk, pemilihan bahan baku, perencanaan, pemrosesan, inspeksi,
dan manajemen.

Secara garis besar, standar kerja sama IKIP Siliwangi Tahun Akademik
digambarkan dalam berbagai parameter dalam Tabel 42 sebagai berikut:

Tabel 3.42
Standar Kerja Sama

PERNYATAAN CAPAIAN SASARAN DOKUMEN


NO PARAMETER INDIKATOR
STANDAR 2015 2016 2017 2018 2019 2020 TERKAIT
42.1 Agenda Kegiatan % ketercapaian 50% 60% 70% 80% 90% 100%
jangka kerjasama harus kegiatan
pendek dan terarah sesuai kerjasama
jangka dengan rencana sesuai
panjang PPM. dengan rencana
kegiatan PPM
42.2 Pengelola Setiap kegiatan % kegiatan 50% 60% 70% 80% 90% 100%
kerjasama kerjasama yang
harus memiliki memiliki
pengelola pengelola
penanggung penanggung
jawab kegiatan jawab kegiatan
kerjasama kerjasama
42.3 Perjanjian Setiap kegiatan % kegiatan 50% 60% 70% 80% 90% 100%
kegiatan kerjasama wajib kerjasama yang
kerjasama dituangkan dituangkan
dalam surat dalam
penjanjian perjanjian
secara tertulis tertulis

42.4 Manfaat dan Setiap kegiatan % kegiatan 50% 60% 70% 80% 90% 100%
relevansi kerjasama harus kerjasama

142 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


PERNYATAAN CAPAIAN SASARAN DOKUMEN
NO PARAMETER INDIKATOR
STANDAR 2015 2016 2017 2018 2019 2020 TERKAIT
kegiatan memberikan harus
kerjasama manfaat memberikan
bagi institusi manfaat bagi
(IKIP Siliwangi institusi (IKIP
Bandung) dan Siliwangi
relevan dengan Bandung) dan
pengembangan relevan dengan
PPM pengembangan
PPM
42.5 Monitoring P2Mwajib % kegiatan 50% 60% 70% 80% 90% 100%
dan Evaluasi memantau kerjasama yang
pelaksanaan dimonitor dan
kegiatan dievaluasi oleh
kerjasama P2M

42.6 Pelaporan Setiap kegiatan % kegiatan 50% 60% 70% 80% 90% 100%
kegiatan kerjasama wajib kerjasama yang
kerjasama dilaporkan dilaporkan
kepada kepada
pimpinan lIP pimpinan
Siliwangi IKIP Siliwangi
Bandung

5. Standar Kemahasiswaan dan Alumni

Dalam tugas pokok dan fungsinya yang terangkum dalam Tri Darma Perguruan
Tinggi terkait dengan pendidikan, IKIP Siliwangi Bandung mendidik dan mengantarkan
mahasiswa lulus jenjang pendidikan Strata 1 (S1) dan Strata 2 (S2).
Standar kemahasiswaan dan alumni SPMI IKIP Siliwangi Bandung ini adalah
acuan keunggulan mutu mahasiswa dan lulusan. IKIP Siliwangi Bandung harus
memberikan jaminan mutu, kelayakan kebijakan serta implementasi sistem rekrutmen
dan seleksi calon mahasiswa maupun pengelolaan lulusan sebagai satu kesatuan mutu
yang terintegrasi.
Di dalam pengelolaannya, IKIP Siliwangi Bandung harus menempatkan
mahasiswa sebagai pemangku kepentingan utama sekaligus sebagai pelaku proses nilai
tambah dalam penyelenggaraan kegiatan akademik untuk mewujudkan visi,
melaksanakan misi, mencapai tujuan melalui strategi-strategi pencapaian yang
dirumuskan oleh IKIP Siliwangi Bandung.
Didalam proses pengelolaan mahasiswa dari segi input, proses hingga output,
IKIP Siliwangi Bandung harus berpartisipasi secara aktif mulai dari sistem perekrutan
dan seleksi calon mahasiswa agar mampu menghasilkan input mahasiswa hingga
menjadi lulusan yang bermutu. IKIP Siliwangi Bandung harus mengupayakan akses
layanan kemahasiswaan dan pengembangan minat dan bakat.
Dalam kaitannya dengan pembinaan kemahasiswaan, IKIP Siliwangi Bandung
perlu memelihara dan meningkatkan mutu mahasiswa secara terus menerus dan
berkelanjutan dalam rangka mewujudkan visi dan misi IKIP Siliwangi Bandung, serta
untuk memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan. Melalui pembinaan
kemahasiswaan diharapkan dapat membentuk potensi mahasiswa dan yang berguna,
khususnya dalam kehidupan pribadi dan masyarakat pada umumnya. Demikian pula
untuk para alumninya perlunya pemberdayaan alumni dalam rangka pengembangan
perguruan tinggi baik bidang pendidikan, penelitian, pemberdayaan masyarakat dan
kemitraan.

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 143


Agar proses pembinaan dan pembimbingan kemahasiswaan dan alumni berjalan
efektif dan bermanfaaat untuk menjamin terlaksananya penjaminan mutu
kemahasiswaan dan alumni sesuai dengan visi misi dan tujuan IKIP Siliwangi Bandung,
maka diperlukan pedoman, ukuran dan kriteria tertentu yang harus dipenuhi,
dilaksanakan, dikendalikan, dan dikembangkan atau ditingkatkan oleh pembina atau
unit kerja terkait dengan kegiatan mahasiswa dan alumni.
Sehingga Standar Kemahasiswaan dan Alumni SPMI IKIP Siliwangi dibagi
menjadi tiga standar turunan, yaitu:
a. Standar Input Mahasiswa, yang meliputi:
1) Kebijakan sistem rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa, yang mencakup mutu
prestasi dan reputasi akademik serta bakat pada jenjang pendidikan sebelumnya,
equitas wilayah dan kemampuan ekonomi..
2) Keefektifan implementasi sistem rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa untuk
menghasilkan calon mahasiswa yang bermutu yang diukur dari jumlah peminat,
proporsi pendaftar terhadap daya tampung dan proporsi yang diterima dan yang
registrasi.

b. Standar Proses Mahasiswa, yang meliputi:


1) Profil mahasiswa yang meliputi: prestasi dan reputasi akademik, bakat dan
minat.
2) Layanan dan kegiatan kemahasiswaan: ragam, jenis, wadah, mutu, harga,
intensitas.
3) Pengembangan ilmiah/peningkatan student research activity dan pertemuan
ilmiah.
4) Pengembangan soft skill & entrepreneurship mahasiswa.
5) Pengembangan organisasi kemahasiswaan.
6) Pengembangan kegiatan kemahasiswaan.
7) Pemberdayaan mahasiswa.
Selain itu, standar proses mahasiswa juga mencakup pada Standar Proses
Pembelajaran.

c. Standar Output Mahasiswa (Alumni), yang meliputi:


1) Profil lulusan: ketepatan waktu penyelesaian studi, propsorsi mahasiswa yang
menyelesaikan studi dalam batas masa studi
2) Pengelolaan lulusan dan alumni (mencakup layanan alumni, peran dalam asosiasi
profesi atau bidang ilmu, dukungan timbal balik alumni).
3) Layanan dan pendayagunaan lulusan: ragam, jenis, wadah, mutu, harga,
intensitas.
4) Pelacakan dan perekaman data lulusan: kekomprehensifan, pemutakhiran, profil
masa tunggu kerja pertama, kesesuaian bidang kerja dengan bidang studi, dan
posisi kerja pertama.
5) Partisipasi lulusan dan alumni dalam mendukung pengembangan akademik dan
non-akademik program studi.

d) Fungsi Standar Kemahasiswaan dan Alumni


1) Petunjuk bagi unit kerja yang terkait dengan bidang kemahasiswaan dan alumni,
organisasi kemahasiswaan dan organisasi alumni dalam merancang,
menetapkan, melaksanakan, mengendalikan dan mengembangkan atau
meningkatkan standar mutu turunan dari Standar Mahasiswa dan Alumni.

144 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


2) Petunjuk bagi para pejabat struktural atau unit kerja yang terkait mutu input,
proses, hingga output mahasiswa dalam melaksanakan proses pendidikan,
pembinaan dan pembimbingan kemahasiswaan, serta pemberdayaan alumni
sesuai dengan tugas, wewenang dan tanggungjawabnya masing-masing sehingga
mutu mahasiswa dan alumni dapat ditingkatkan secara terus menerus dan
berkelanjutan.
3) Petunjuk bagi para pengambil kebijakan yang terkait untuk merumuskan dan
menetapkan mutu input, proses, hingga output mahasiswa agar dapat
dilaksanakan secara optimal sesuai dengan standar yang ditetapkan.

e) Lingkup Standar Kemahasiswaan dan Alumni


Agar mutu kemahasiswaan dan alumni IKIP Siliwangi Bandung dapat terus
ditingkatkan, diperlukan suatu standar kemahasiswaan dan alumni yang mengacu pada
SMP-PT Dikti 2008, Statuta IKIP Siliwangi Bandung, Renstra IKIP Siliwangi Bandung dan
Kebijakan Sistem Penjaminan Mutu internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung yang
meliputi:
1) Standar Mutu Input Mahasiswa.
2) Standar Mutu Proses Mahasiswa.
3) Standar Mutu Output Mahasiswa.

Standar Kemahasiswaan dan Alumni tersebut dirancang dan disusun serta


ditetapkan melalui suatu mekanisme penetapan standar sebagaimana dijelaskan dalam
Manual SPMI IKIP Siliwangi Bandung untuk dilaksanakan dalam rangka pemenuhan
penjaminan mutu yang selanjutkan diperlukan pengendalian untuk pengembangan/
peningkatan mutu secara terus menerus dan berkelanjutan.
Dalam mekanisme pemenuhan standar kemahasiswaan dan alumni memuat
kriteria serta indikator dari ketiga standar mutu tersebut, demikian pula dalam
manajemen pengendalian. Standar Kemahasiswaan dan Alumni ini merupakan dokumen
yang tidak terpisahkan dari dokumen SPMI dan dilengkapi dengan SOP dan Formulir
(Borang).

f) Pihak yang Bertanggung Jawab dalam Pencapaian/ Pemenuhan Isi Standar


Kemahasiswaan dan Alumni
Dalam implementasi standar terdapat pihak yang bertanggung jawab terhadap
pencapaian dan pemenuhan isi standar kemahasiswaan dan alumni, yakni:
1) Pimpinan Sekolah Tinggi dan Program Studi
2) Pimpinan Bagian IKIP Siliwangi Bandung
3) Pimpinan UPT
4) Dosen
5) Organisasi Mahasiswa
6) Organisasi Alumni
7) Mahasiswa
8) Alumni

Secara garis besar, standar kemahasiswaan dan alumni IKIP Siliwangi


digambarkan dalam berbagai parameter dalam Tabel 43 sebagai berikut:

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 145


Tabel 3.43
Standar Kemahasiswaan dan Alumni

PERNYATAAN CAPAIAN SASARAN DOKUMEN


NO PARAMETER INDIKATOR
STANDAR 2015 2016 2017 2018 2019 2020 TERKAIT
43.1 Kebijakan sistem Pimpinan Sekolah Pimpinan Sekolah YA YA YA YA YA YA
rekrutmen dan Tinggi telah Tinggi telah
seleksi calon membuat kebijakan membuat kebijakan
mahasiswa sistem rekrutmen sistem rekrutmen
dan seleksi calon dan seleksi calon
mahasiswa mahasiswa
berdasarkan SK berdasarkan SK
Ketua IKIP Ketua
Siliwangi sesuai Penansalarorna s
dengan Statuta dan Siliwangi sesuai
Pedoman dengan Statuta dan
Kemahasiswaan Pedoman
IKIP Siliwangi Kemahasiswaan
IKIP Siliwangi
43.2 Efektivitas Perbandingan calon Rasio calon 1:4 1:4,2 1:4,4 1:4,6 1:4,8 1:5
implementasi sistem mahasiswa yang mahasiwa yang ikut
rekrutmen dan ikut seleksi dengan seleksi terhadap
seleksi calon daya tampung daya tampung
mahasiswa untuk mahasiswa baru % mahasiswa baru 95% 96% 97% 98% 99% 100%
menghasilkan calon regular yang regular yang telah
mahasiswa yang melakukan melakukan
bermutu yang registrasi dengan registrasi dengan
diukur dari jumlah yang lulus seleksi yang lulus seleksi
peminat, proporsi Perbandingan % Perbandingan 0,25 0,24 0,23 0,22 0,21 0,20
pendaftar terhadap mahasiswa baru mahasiswa baru
daya tampung dan transfer terhadap transfer terhadap
proporsi yang mahasiswa baru mahasiswa baru
diterima dan yang bukan transfer bukan transfer
registrasi Rata-rata IPK Rata-rata IPK 3,10 3,12 3,14 3,16 3,18 3,20
selama lima tahun selama lima tahun
terakhir terakhir
43.3 Penerimaan Beban mengajar Jumlah SKS beban 13 13 13 12 12 12
Mahasiswa Non- dosen akibat dosen akibat
Reguler penerimaan penerimaan
mahasiswa non- mahasiswa non-
reguler reguler
43.4 Profil Mahasiswa Penghargaan atas % Penghargaan atas 5% 10% 15% 20% 25% 30%
dalam prestasi dan prestasi mahasiswa prestasi mahasiswa
reputasi bidang bidang nalar, bakat, bidang nalar, bakat,
akademik, bakat dan dan minat di dan minat di tingkat
minat tingkat Nasional Nasional atau
atau Internasional Internasional
43.5 Profil lulusan tetap Banyaknya % banyaknya 75% 80% 85% 90% 95% 95%
waktu penyelesaian mahasiswa yang kelulusan
studi lulus tepat waktu mahasiswa tepat
waktu
Banyaknya % banyaknya 5% 4% 3% 2% 2% 2%
mahasiswa yang DO mahasiswa DO atau
atau mengundurkan diri
mengundurkan diri
43.6 Layanan dan Mahasiswa telah % Mahasiswa yang 30% 35% 40% 45% 50% 50%
Kegiatan mendapatkan telah mendapatkan
Kemahasiswaan pelayanan berupa pelayanan berupa
Bimbingan dan Bimbingan dan
Konseling dari Konseling dari
Bagian terkait di Bagian terkait di
IKIP Siliwangi IKIP Siliwangi
Bandung Bandung
Mahasiswa telah % Mahasiswa yang 40% 45% 50% 55% 55% 60%
mendapatkan telah mendapatkan
pelayanan berupa pelayanan berupa
Minat dan Bakat Minat dan Bakat
(ekstra kurikuler) (ekstra kurikuler)
dari Bagian terkait dari Bagian terkait
di IKIP Siliwangi di IKIP Siliwangi
Bandung Bandung
Mahasiswa telah % Mahasiswa yang 30% 35% 40% 45% 50% 50%
mendapatkan telah mendapatkan
pelayanan berupa pelayanan berupa
pembinaan soft pembinaan soft skill
skill dari Bagian dari Bagian terkait
terkait di IKIP di IKIP Siliwangi
Siliwangi Bandung Bandung
Mahasiswa telah % Mahasiswa yang 40% 45% 50% 55% 55% 60%
mendapatkan telah mendapatkan
pelayanan berupa pelayanan berupa
layanan beasiswa layanan beasiswa

146 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


PERNYATAAN CAPAIAN SASARAN DOKUMEN
NO PARAMETER INDIKATOR
STANDAR 2015 2016 2017 2018 2019 2020 TERKAIT
dari Bagian terkait dari Bagian terkait
di IKIP Siliwangi di IKIP Siliwangi
Bandung Bandung
Mahasiswa telah % Mahasiswa yang 30% 35% 40% 45% 50% 50%
mendapatkan telah mendapatkan
pelayanan berupa pelayanan berupa
layanan kesehatan layanan kesehatan
dari Bagian terkait dari Bagian terkait
di IKIP Siliwangi di IKIP Siliwangi
Bandung Bandung
43.7 Pelacakan dan Jumlah Lulusan % Jumlah Lulusan 50% 55% 60% 65% 70% 75%
perekaman data yang terlacak dan yang telah terlacak
lulusan terekam dalam data dan terekam dalam
Tracer Study data Tracer Study
Penggunaan hasil % Penggunaan hasil 60% 65% 70% 75% 80% 90%
pelacakan Tracer pelacakan Tracer
Study dalam hal Study dalam hal
perbaikan bidang perbaikan bidang
proses proses
pembelajaran pembelajaran
Penggunaan hasil % Penggunaan hasil 60% 65% 70% 75% 80% 90%
pelacakan Tracer pelacakan Tracer
Study dalam hal Study dalam hal
perbaikan bidang perbaikan bidang
penggalangan dana penggalangan dana
Penggunaan hasil % Penggunaan hasil 60% 65% 70% 75% 80% 90%
pelacakan Tracer pelacakan Tracer
Study dalam hal Study dalam hal
perbaikan bidang perbaikan bidang
informasi informasi pekerjaan
pekerjaan
Penggunaan hasil % Penggunaan hasil 60% 65% 70% 75% 80% 90%
pelacakan Tracer pelacakan Tracer
Study dalam hal Study dalam hal
perbaikan bidang perbaikan bidang
membangun membangun
jejaring jejaring
Rata-rata masa Rata-rata masa 3,5 3,3 3,1 3 3 3
tunggu kerja tunggu kerja
pertama dari pertama dari
lulusan (dalam lulusan
Bulan)
Kesesuaian bidang % Kesesuaian 75% 78% 80% 83% 85% 85%
kerja dengan bidang kerja dengan
bidang studi bidang studi lulusan
lulusan
43.8 Partisipasi alumni Partisipasi alumni % alumni yang 5% 6% 7% 8% 9% 10%
dalam mendukung dalam mendukung mendukung
pengembangan pengembangan pengembangan
akademik dan non- akademik dalam akademik dalam
akademik bentuk sumbangan bentuk sumbangan
dana dana
Partisipasi alumni % alumni yang 5% 6% 7% 8% 9% 10%
dalam mendukung mendukung
pengembangan pengembangan
akademik dalam akademik dalam
bentuk sumbangan bentuk sumbangan
fasilitas fasilitas
Partisipasi alumni % alumni yang 3% 4% 5% 6% 7% 8%
dalam mendukung mendukung
pengembangan pengembangan
akademik dalam akademik dalam
bentuk keterlibatan bentuk keterlibatan
dalam kegiatan dalam kegiatan
akademik akademik
Partisipasi alumni % alumni yang 10% 15% 20% 25% 30% 35%
dalam mendukung mendukung
pengembangan pengembangan
akademik dalam akademik dalam
bentuk bentuk
pengembangan pengembangan
jejaring jejaring
Partisipasi alumni % alumni yang 3% 4% 5% 6% 7% 8%
dalam mendukung mendukung
pengembangan pengembangan
akademik dalam akademik dalam
bentuk penyediaan bentuk penyediaan
fasilitas fasilitas
43.9 Partisipasi alumni Partisipasi alumni % alumni yang 5% 6% 7% 8% 9% 10%
dalam mendukung dalam mendukung mendukung
pengembangan non- pengembangan pengembangan
akademik non-akademik non-akademik

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 147


PERNYATAAN CAPAIAN SASARAN DOKUMEN
NO PARAMETER INDIKATOR
STANDAR 2015 2016 2017 2018 2019 2020 TERKAIT
dalam bentuk dalam bentuk
sumbangan dana sumbangan dana
Partisipasi alumni % alumni yang 5% 6% 7% 8% 9% 10%
dalam mendukung mendukung
pengembangan pengembangan
non-akademik non-akademik
dalam bentuk dalam bentuk
sumbangan fasilitas sumbangan fasilitas
Partisipasi alumni % alumni yang 3% 4% 5% 6% 7% 8%
dalam mendukung mendukung
pengembangan pengembangan
non-akademik non-akademik
dalam bentuk dalam bentuk
keterlibatan dalam keterlibatan dalam
kegiatan akademik kegiatan akademik
Partisipasi alumni % alumni yang 10% 15% 20% 25% 30% 35%
dalam mendukung mendukung
pengembangan pengembangan
non-akademik non-akademik
dalam bentuk dalam bentuk
pengembangan pengembangan
jejaring jejaring
Partisipasi alumni % alumni yang 3% 4% 5% 6% 7% 8%
dalam mendukung mendukung
pengembangan pengembangan
non-akademik non-akademik
dalam bentuk dalam bentuk
penyediaan fasilitas penyediaan fasilitas

6. Standar Informasi dan Teknologi

Sebagaimana tercantum dalam Rencana Induk Pengembangan (RIP) IKIP


Siliwangi Bandung yaitu meningkatkan profesionalitas, kapabilitas, dalam tata kelola
serta kemandirian penyelenggaraan perguruan tinggi, serta mempertimbangkan
kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, maka sistem informasi manajemen yang
terpadu menjadi kebutuhan yang mutlak harus dipenuhi. Sistem informasi manajemen
yang baik akan memudahkan pengambilan keputusan yang tepat dan baik pula. Oleh
karena itu Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung
menetapkan Standar Informasi dan Teknologi.

Sistem Informasi Manajemen (SIM) IKIP Siliwangi Bandung sebagaimana yang


dimaksud tersebut antara lain adalah:

- SIM-PDPT (Sistem Informasi Manajemen Pangkalan Data Perguruan Tinggi)


- SIM-KEU (Sistem Informasi Manajemen Keuangan)
- SIM-SDM (Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia)
- SIM-JAD (Sistem Informasi Manajemen Jabatan Akademik Dosen)
- SIM-LIB (Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan)
- SIM-KKN (Sistem Informasi Manajemen Kuliah Kerja Nyata)
- SIM-PP (Sistem Informasi Manajemen Pengembangan Profesi)

a. Fungsi Standar Informasi dan Teknologi


1) Petunjuk bagaimana Ketua Program Studi, dosen dan unit kerja yang terkait
dengan standar informasi dan teknlogi dapat merancang, menetapkan,
melaksanakan, mengendalikan, dan mengembangkan/meningkatkan standar
informasi dan teknologi;
2) Petunjuk bagaimana informasi dan teknologi dapat dilaksanakan secara optimal
sesuai dengan standar yang ditetapkan.

148 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


b. Lingkup Standar Informasi dan Teknologi

Dalam mekanisme pemenuhan standar informasi dan teknologi memuat kriteria


serta indikator dari berbagai isi standar mutu yang harus dilaksanakan oleh unit kerja
maupun pejabat/petugas yang bertanggung jawab dalam pemenuhan standar informasi
dan teknologi, demikian pula di dalam manajemen pengendalian standar informasi dan
teknologi.
Oleh karena itu, agar mutu pengelolaan di IKIP Siliwangi dapat terus
ditingkatkan, diperlukan standar informasi dan teknologi beserta standar turunannya,
yang penyusunannya mengacu pada PP No 19 tahun 2005, Permendikbud No 49 Tahun
2014, Statuta IKIP Siliwangi, Renstra IKIP Siliwangi dan Kebijakan SPMI IKIP Siliwangi.
Standar mutu tersebut dirancang dan disusun serta ditetapkan melalui suatu
mekanisme penetapan standar, pelaksanaan/pemenuhan, pengendalian dan
pengembangan/peningkatan standar SPMI. Standar mutu tersebut merupakan
dokumen yang tidak terpisahkan dari dokumen SPMI Standar Informasi dan Teknologi
yang dilengkapi dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Formulir (Borang).

c. Pihak Yang Bertanggung Jawab Dalam Pencapaian Standar Isi


Dalam implementasi Standar Isi, terdapat pihak/subyek yang bertanggung jawab
terhadap pencapaian dan pemenuhan standar tersebut, yaitu:
1) Pimpinan Institusi dan Program Studi
2) Pimpinan Bagian IKIP Siliwangi
3) Pimpinan Unit Pelaksana Teknis
4) Dosen

Secara garis besar, standar informasi dan teknologi IKIP Siliwangi Tahun
Akademik digambarkan dalam berbagai parameter dalam Tabel 44 sebagai berikut:

Tabel 44
Standar Informasi dan Teknologi

PERNYATAAN CAPAIAN SASARAN DOKUMEN


NO PARAMETER INDIKATOR
STANDAR 2015 2016 2017 2018 2019 2020 TERKAIT
44.1 Penggunaan Pimpinan Sekolah % Pimpinan Sekolah 75% 80% 85% 90% 95% 100%
Sistem Informasi Tinggi / Program Tinggi / Program
Studi / Unit-unit Studi / Unit-unit
terkait telah memiliki terkait yang telah
dan menerapkan memiliki dan
sistem informasi menerapkan sistem
untuk semua bidang informasi untuk
yang efektif dan semua bidang yang
efisien. efektif dan efisien.
44.2 Penggunaan Pimpinan Sekolah % Pimpinan Sekolah 50% 60% 70% 80% 90% 100%
Jaringan Lokal Tinggi/Program Tinggi/Program
(Local Area Studi/Unit-unit Studi/Unit-unit
Network/LAN) terkait telah memiliki terkait yang telah
dan menerapkan memiliki dan
jaringan local (Local menerapkan jaringan
Area Network/LAN) local (Local Area
Network/LAN)
44.3 Penggunaan Pimpinan Sekolah % Pimpinan Sekolah 50% 60% 70% 80% 90% 100%
Jaringan Internet Tinggi/Program Tinggi/Program
(Wide Area Studi/Unit-unit Studi/Unit-unit
Network/WAN) terkait telah memiliki terkait yang telah
dan menerapkan memiliki dan
jaringan internet menerapkan jaringan
(Wide Area internet (Wide Area
Network/WAN) Network/WAN)
44.4 Penyediaan Pimpinan Sekolah % Pimpinan Sekolah 75% 80% 85% 90% 95% 100%
Fasilitas Tinggi/Program Tinggi/Program
Informasi yang Studi/Unit-unit Studi/Unit-unit

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 149


PERNYATAAN CAPAIAN SASARAN DOKUMEN
NO PARAMETER INDIKATOR
STANDAR 2015 2016 2017 2018 2019 2020 TERKAIT
mudah diakses terkait telah terkait yang telah
menyediakan menyediakan fasilitas
fasilitas informasi informasi yang
yang mudah diakses mudah diakses
44.5 Pemeliharaan Unit di lingkungan % Unit di lingkungan 50% 60% 70% 80% 90% 100%
Sistem Informasi Sekolah Tinggi telah Sekolah Tinggi yang
memelihara sistem telah memelihara
informasi sistem informasi

B. Strategi Implementasi Standar SPMI IKIP Siliwangi Bandung

Pimpinan Rektorat IKIP Siliwangi beserta pimpinan Program Studi, pimpinan


Bagian, serta Pimpinan Unit Pelaksana Teknis di IKIP Siliwangi sebagai penanggung
jawab standar mutu SPMI IKIP Siliwangi perlu menyusun dan melaksanakan beberapa
strategi dalam upaya pencapaian standar mutu tersebut.

Strategi pencapaian dari standar mutu SPMI IKIP Siliwangi tersebut diantaranya
adalah:
1. Dalam penetapan standar pendidikan tinggi IKIP Siliwangi serta standar turunannya
dilakukan melalui mekanisme seperti yang diatur dalam Manual SPMI IKIP Siliwangi.
Selain itu, dilakukan pula strategi sebagai berikut:
a. Mempelajari peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT).
b. Melakukan studi banding ke berbagai universitas/perguruan tinggi yang telah
mengimplementasikan standar nasional pendidikan tinggi dengan baik. Selain itu
universitas/perguruan tinggi tersebut juga sudah harus menjalankan audit
internal dan eksternal terhadap implementasi Standar Nasional Pendidikan
Tinggi.
c. Melibatkan secara aktif unit kerja yang terkait dalam perancangan, penyusunan,
penetapan Standar SPMI IKIP Siliwangi dan turunannya di tingkat Sekolah Tinggi
dan Program Studi.

2. Dalam melaksanakan Standar SPMI IKIP Siliwangi, strategi pemenuhan atau


pencapaian standar dan turunannya tersebut dilakukan melalui mekanisme dengan
mengacu kepada Manual SPMI IKIP Siliwangi, serta melalui strategi sebagai berikut:
a. Menyelenggarakan lokarkarya, pelatihan, seminar secara terstruktur dan
terencana dengan baik kepada para pemangku kepentingan yang sesuai dengan
sasaran dari mutu Standar SPMI IKIP Siliwangi.
b. Melakukan sosialisasi Standar SPMI IKIP Siliwangi, Standar Operasional Prosedur
(SOP), formulir/borang kepada para pemangku kepentingan seperti pejabat
struktural bidang akademik, para dosen, tenaga penunjang, dan staf administrasi.
3. Dalam implementasi Standar SPMI IKIP Siliwangi, diperlukan manajemen
pengendalian dengan mengacu kepada Manual SPMI IKIP Siliwangi serta melalui
strategi pengendalian Standar SPMI IKIP Siliwangi dan turunannya antara lain:
a. Melaksanakan evaluasi dan usaha peningkatan standar SPMI IKIP Siliwangi agar
terbangun “siklus kaizen” yang berkelanjutan atau continuous quality
improvement.
b. Melaksanakan pengendalian Standar SPMI IKIP Siliwangi dan turunannya secara
terus menerus selama kurun waktu “siklus manajemen SPMI”.

150 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


c. Melakukan manajemen pengendalian Standar SPMI dan turunannya melalui
evaluasi peninjauan yang dilakukan setiap akhir tahun akademik.
4. Melaksanakan audit internal guna mengetahui kekuatan dan kelemahan berbagai
kriteria yang terdapat dalam dokumen Standar SPMI IKIP Siliwangi dan sebagai
penilaian (assessment) dari setiap program studi dan unit kerja terkait dalam
mengontrol pelaksanaan/pemenuhan Standar SPMI IKIP Siliwangi yang ditetapkan
dengan mengacu kepada Audit Mutu Internal IKIP Siliwangi.

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 151


152 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung
BAB IV
FORMULIR SPMI-PT

Standar Nasional Pendidikan Tinggi adalah satuan standar yang meliputi Standar
Nasional Pendidikan, ditambah dengan Standar Nasional Penelitian, dan Standar
Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat. Standar Nasional Pendidikan Tinggi terdiri
atas:
1. Standar Kompetensi Lulusan
2. Standar Isi Pembelajaran
3. Standar Proses Pembelajaran
4. Standar Penilaian Pembelajaran
5. Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan
6. Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran
7. Standar Pengelolaan Pembelajaran
8. Standar Pembiayaan Pembelajaran

Standar nasional pendidikan tinggi wajib:


1. Dipenuhi oleh setiap perguruan tinggi untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional
2. Dijadikan dasar untuk pemberian izin pendirian perguruan tinggi dan izin
pembukaan program studi
3. Dijadikan dasar penyelenggaraan pembelajaran berdasarkan kurikulum pada
program studi
4. Dijadikan dasar penyelenggaraan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
5. Dijadikan dasar pengembangan dan penyelenggaraan sistem penjaminan mutu
internal
6. Dijadikan dasar penetapan kriteria sistem penjaminan mutu eksternal melalui
akreditasi

Terdapat banyak macam maupun jumlah fomulir SPMI-PT sesuai dengan


peruntukannya masing-masing. Dapat dipastikan bahwa setiap standar pasti
membutuhkan berbagai macam formulir sebagai alat untuk memenuhi atau melengkapi
apa yang diatur dalam masing-masing standar. Adapun Rincian Formulir SPMI-PT dapat
dilihat pada tabel sebagai berikut:

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 153


TABEL 4.1
FORMULIR SPMI-PT

STANDAR FORMULIR
Standar Kompetensi Lulusan 1. Formulir Standar Kompetensi Lulusan
2. Formulir Capaian Kompetensi Lulusan
3. Formulir Treasure studi
Standar Isi Pembelajaran 1. Pengembangan kurikulum
2. Format RPS (Rencana Program Semester)
3. Peta Konsep Mata Kuliah
Standar Proses 1. Formulir Rencana Studi Mahasiswa;
Pembelajaran 2. Formulir Silabus Perkuliahan
3. Daftar Hadir Mahasiswa di Kelas;
4. Berita Acara Perkuliahan;
5. Daftar Nilai Ujian Matakuliah;
6. Formulir Pembimbingan Akademik
Mahasiswa;
7. Formulir Jadwal Kegiatan Akademik
8. Formulir Pendaftaran Ujian;
9. Lembar Catatan Fakta Hasil Pengamatan dan
Pemantauan Proses Pembelajaran
10. Lembar Monitoring Perkuliahan Dosen
11. Lembar Evaluasi Dosen oleh Mahasiswa;
12. Formulir Jadwal UAS
13. Formulir Jadwal Pengawas UAS
14. Formulir TOEFL
15. Jadwal Kegiatan Tes TOEFL
16. Daftar Nilai dan Hadir Tes TOEFL
Standar Penilaian 1. Formulir Hasil UTS
Pembelajaran 2. Formulir Hasil UAS
3. Formulir Lembar Hasil Studi Mahasiswa,
Standar Dosen dan Tenaga 1. Formulir Penilaian Kinerja Pegawai;
Kependidikan 2. Daftar Hadir Pegawai;
3. Formulir Pengajuan Permohonan Cuti;
4. Formulir Pengajuan Tunjangan Kesehatan;
5. Formulir Test Kesehatan Pegawai.
6. Formulir Pernyataan Dosen Tetap
Standar Sarana dan 1. Formulir Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang
Prasarana Pembelajaran Pemeliharaan Gedung Kampus
2. Formulir Pemantauan Kegiatan Pemeliharaan
Sarana dan Prasarana Kampus
3. Formulir Daftar Barang Inventaris Kampus;
4. Formulir Petugas Pemeliharaan Sarana Prasarana
Kampus
Standar Pengelolaan 1. Formulir Penilaian Kelayakan Akademik S2 Pasca
Pembelajaran Sarjana
2. Formulir Pernyataan Izin Atasan
3. Pengumuman Seleksi Penerimaan Calon

154 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung


STANDAR FORMULIR
Mahasiswa;
4. Kartu Peserta Seleksi Masuk
5. Formulir Daftar Riwayat Hidup Calon Mahasiswa
Baru
6. Formulir Kelengkapan Persyaratan Mahasiswa
Baru;
7. Formulir Fakta Integritas Orang Tua/Wali
Mahasiswa Baru
8. Daftar Hadir Peserta Ujian Saringan Masuk;
Standar Pembiayaan 1. Formulir Pengisian Kontrak Semester Pendek (SP)
Pembelajaran 2. Formulir Pembayaran Mata Kuliah
3. Formulir Pembayaran Honor Pegawai/Staf

TABEL 4.2
DAFTAR KUESIONER
SPMI-IKIP SILIWANGI

STANDAR KUESIONER
Standar Kompetensi Lulusan Kuesioner Kompetensi Lulusan
Standar Isi Pembelajaran Kuesioner keaktifan mahasiswa di kelas
Standar Proses Pembelajaran Kuesioner proses pembelajaran
Standar Penilaian Pembelajaran Kuesioner Evaluasi Proses pembelajaran
Standar Dosen dan Tenaga 1. Kuesioner penilaian kinerja akademik
Kependidikan dosen
2. Kuesioner Kompetensi tenaga
kependidikan
3. Kuesioner peningkatan kompetensi SDM
Standar Sarana dan Prasarana Kuesioner pemeliharaan sarana dan
Pembelajaran prasarana
Standar Pengelolaan Pembelajaran Kuesioner kurikulum pembelajaran
Standar Pembiayaan Pembelajaran Kuesioner laporan keuangan

Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi 155


DAFTAR PUSTAKA

Directorat General of Higher Education Long Term Strategy (HELTS) 2003- 1010.

Kebijakan Sistem Penjaminan Mutu Internal IKIP Siliwangi, 2014/2015-2019/2020, 23


Januari 2015

Manual Sistem Penjaminan Mutu Internal IKIP Siliwangi, 2014/2015-2019/2020, 23


Januari 2015

Panduan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi Perguruan Tinggi. 2008

Pedoman Pengelolaan Standar Mutu Perguruan Tinggi, 2006, Direktorat Jenderal


Perguruan Tinggi-Departemen Pendidikan Nasional.

Penjaminan Penjaminan Mutu (Quality Assurance) Pendidikan Tinggi. 2003. Direktorat


Jenderal Perguruan Tinggi-Departemen Pendidikan Nasional.

Praktik Baik Dalam Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi, 2008 Departemen Pendidikan
Nasional–Direkorat Pendidikan Tinggi

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 49 tahun 2014
tentang Standar Nasional Pendidikan

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 50 tahun 2014
tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional
Pendidikan

Rencana Strategis IKIP Siliwangi Tahun 2013-2018

Statua IKIP Siliwangi

Sistem Penjaminan Mutu Internal, 2010, Bahan Pelatihan, Tim Pengembang SMI-PT-
Direkorat Jenderal Pendidikan Tinggi-Departemen Pendidikan Nasional.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan


Nasional Undang-undang Nomor 14/2005 tentang Guru dan Dosen

156 Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) IKIP Siliwangi Bandung

Anda mungkin juga menyukai