Anda di halaman 1dari 4

ISU YANG DIANGKAT ISU YANG BERKEMBANG

Waktu dalam Memproses SPJ Baku (Bukti Bayar


Efektifitas dalam Pengelolaan dan Kelengkapan Bukti Bayar) sampai ke SPM
Keuangan terlalu lama ( 2 -3 minggu)

Penyerapan Anggaran yang selalu dibawah target


Efektifitas Pengelolan Keuangan - Perencanaan tidak sesuai eksekusi di lapangan
dalam Perencanaan Anggaran
HIPOTESIS KETERANGAN

A. Mempersingkat waktu verifikasi berkas dengan tiga orang


verifikator (Staff keuangan, Kasubag Umum dan PPTK) dapat pula
mempersingkat waktu pembuatan SPJ hingga penerbitan SP2D

B. Melatih petugas operator SIMDA Keuangan agar lebih efisien


dalam penginputan SPJ
C. Membuat SOP sederhana mengenai SPJ di keuangan memperhatikan SOP yang telah dibuat
(dibagikan ke bidang jadi lebih efektif dan tahu tata caranya) SEBELUMNYA (kalau ada)
D. Membagi tugas antara staff yang bisa mengurus SPJ Perjalanan
Dinas dengan Kegiatan Biasa
E. Membuat Deadline (ini bisa dintegrasikan ke SOP yang di poin
C diatas)

A. Meminta Bidang/Seksi menyusun rencana KEBUTUHAN


PROGRAM (hanya kebutuhan program, kalo perlu pertimbangan
untuk uang yang dibutuhkan, tp ini bs juga dihilangkan, jd
kebutuhan sj dulu) di awal tahun untuk diintegrasikan bersama
dalam rapat staff perencanaan, shg usul dan kebutuhan sesuai
dengan renja (rencana kerja) SKPD dan visi misi Gubernur

B. Menyusun Rencana Program berdasar OUTPUT yang dicapai


(maksudnya berdasarkan goal akhir apa yang mau dicapai, bukan ini bisa juga dipakai di isu ketidaksesuaian
kuantitas, tapi kualitas/isi dari program) sehingga bisa perencanaan dengan eksekusi di lapangan
diminimalisir pemborosan uang untuk anggaran

contoh untuk poin B : kadang orang nyusun monev ke


kabupaten/kota, ngga lihat lihat dulu kondisi kab/kota,
seharusnya ngga perlu kesitu untuk dicek atau di evaluasi tapi
dibuat kesitu karena lupa output kegiatan sebenernya apa. Bisa
jadi output kegiatan itu sebenernya untuk memaksimalkan
pengumpulan data kah atau memaksimalkan partisipasi kab/kota
dalam mendukung program, tapi sebenernya dari awal kab/kota
itu sudah cukup aktif.

C. MONEV PENGANGGARAN dilakukan di triwulan kedua. Dan


staff perencanaan harus terlibat aktif, idealnya sih laporan
program yang bulanan diminta kebidang ditanyain juga kenapa
bisa begini-begitu. Jadi kalo apbd-p keluar, sudah tahu mana
yang mau dipangkas krn tidak efektif.
D. ADMINISTRASI DALAM PERENCANAAN. Form APBD-P pasti
setiap TAHUN sedikit/tidak ada berubahnya, bikin baku saja di
kantor seperti yang sudah sudah dan berikan pada bidang
sebulan sebelum APBD-P diwacanakan ada. Jadi pas APBD-P
keluar pengumumannya, nda molor lagi wktunya sehingga mesti
"diwarning" berulang kali sama perencaanaan baru bidang
ngumpulin perubahan pagunya

E. Melibatkan Petugas Lapangan dalam teknis pembahasan D


Penyusunan Anggaran (yang tahu kondisi lapangan)

Anda mungkin juga menyukai