Abstract Abstrak
77
Handayani, Faturrohman, Prastanto, Ramadhan, dan Kinasih
nilai perpanjangan putus tidak terlalu sekitar USD 3,50-6,50/Kg. Berdasarkan SNI
signifikan untuk silika 115 m2/g, sedangkan rubber seal (SNI 7655:2010) dan SNI selang
untuk silika 175 m2/g, perpanjangan putus karet (SNI 06-7213-2006), ketahanan rubber
naik sampai dosis silika 15 bsk dan turun seal dan selang karet dapat didekati dengan
kembali pada penambahan silika di atas 15 pelarut n-pentana untuk lebih
bsk. memudahkan uji laboratorium. Oleh karena
itu setiap komponen karet yang terdapat
Kata kunci: Karet alam; karet perapat; karet pada katup, regulator, dan selang karet
sintetik; paduan karet; silika harus memiliki ketahanan terhadap n-
pentana. Karet NBR memiliki ketahanan
yang baik terhadap n-pentana sedangkan
PENDAHULUAN karet alam bersifat non polar dan apabila
kontak dengan n-pentana akan mengalami
Rubber seal katup tabung gas LPG pengembangan (swelling), sehingga dapat
adalah cincin karet yang digunakan untuk menurunkan kualitas dari rubber seal gas
perapat pada katup tabung gas LPG pada LPG. Oleh karena itu pemakaian karet alam
saat regulator dipasang dan berfungsi untuk tidak bisa digunakan sebagai bahan baku
mencegah terjadinya kebocoran gas pada untuk rubber seal gas LPG.
waktu pengisian atau penggunaan tabung
LPG serta memperkuat kedudukan Untuk mengatasi hal tersebut
regulator. Agar fungsi rubber seal berjalan diperlukan teknologi untuk menghasilkan
dengan baik, maka rubber seal harus karet alam yang bersifat polar sehingga
memiliki standar yang dapat menyeleksi memiliki ketahanan yang baik terhadap n-
produk rubber seal. pentana. Teknologi tersebut dapat berupa
modifikasi karet alam baik secara fisika
Saat ini standar Indonesia untuk maupun kimia. Salah satu teknologi yang
rubber seal sudah tersedia, yaitu SNI umum digunakan di industri barang jadi
7655:2010 dan SNI tersebut sudah karet adalah modifikasi secara fisika yang
diberlakukan secara wajib sesuai dengan dilakukan melalui pencampuran (blending)
Peraturan Menteri Perindustrian Republik antara karet alam dengan karet sintetik,
Indonesia Nomor: 67/M-IND/PER/6/2012 seperti yang dilakukan dalam penelitian ini.
yang kemudian direvisi dengan peraturan Penelitian mengenai penggunaan karet alam
yang baru Nomor: 84/M-IND/PER/9/2015. untuk kompon rubber seal gas LPG di
SNI rubber seal mengacu pada ISO 16010 Indonesia belum pernah dilakukan oleh
“Elastomeric seals – Material requirements for peneliti yang lain, hal tersebut dianggap
seals used in pipes and fittings carrying kebaruan dalam penelitian yang dilakukan
gaseous fuels and hydrocarbon fluids”. ini.
Parameter uji untuk rubber seal
diantaranya: kekerasan, kuat tarik, Saat ini, rubber seal yang beredar di
perpanjangan putus, pampatan tetap, pasaran umunya berwarna merah,
ketahanan terhadap ageing, ketahanan walaupun di dalam SNI 7655:2010 tidak
terhadap ozon, stress relaksasi , dan mempersyaratkan warna. Pemakaian warna
ketahanan terhadap n-pentana. Namun, pada rubber seal berpengaruh terhadap
syarat mutu yang terdapat di dalam standar desain kompon, biasanya, silika digunakan
tersebut masih belum dapat dipenuhi oleh sebagai bahan pengisi (filler) untuk kompon
produsen rubber seal sehingga produsen warna. Sifat karet alam yang non polar dan
kesulitan memproduksi rubber seal sesuai silika yang polar menyebabkan kedua bahan
dengan syarat mutu yang terdapat di dalam tersebut kurang kompatibel sehingga
SNI 7655:2010 tentang karet perapat (rubber menyulitkan dalam pencampuran.
seal) pada katup tabung LPG. Penelitian mengenai dosis dan ukuran
partikel silika yang tepat dapat
Saat ini, industri rubber seal gas LPG meningkatkan kompatibilitas antara silika
masih menggunakan karet sintetik yang dengan karet alam sehingga diharapkan
memiliki sifat polar salah satunya adalah diperoleh sifat mekanik produk yang baik
karet Nitrile Butadiene Rubber (NBR) yang dan memenuhi persyaratan SNI.
diimpor dengan harga di pasar domestik
78
Sifat Mekanik Rubber Seal Katup Tabung Gas LPG pada Variasi Ukuran dan Dosis Silika
Tujuan dari penelitian ini adalah Kegiatan dalam penelitian ini diawali
mempelajari pengaruh variasi jenis dan dengan formulasi dan pembuatan kompon
dosis silika terhadap sifat fisik dari rubber seal menggunakan 3 ukuran silika
vulkanisat kompon rubber seal gas LPG. yang tersedia di pasaran yaitu ukuran
Melalui penelitian ini diharapkan diperoleh partikel dengan luas permukaan 175, 115,
komposisi silika dan karet alam terbaik agar dan 55 m2/g. Dari ketiga kompon tersebut
sifat mekanik dari produk rubber seal dapat kemudian dipilih 2 jenis silika dengan hasil
memenuhi persyaratan SNI 7655:2010 terbaik untuk dilakukan percobaan variasi
tentang rubber seal. Implementasi hasil dosis. Kompon tersebut kemudian dibuat
penelitian ini diharapkan dapat vulkanisat dan diuji sesuai persyaratan SNI
meningkatkan penguasaaan teknologi 7655:2010 tentang rubber seal.
pembuatan rubber seal gas LPG berbasis
karet alam sehingga dapat meningkatkan Pembuatan Kompon dan Vulkanisat
konsumsi karet alam dalam negeri sekaligus Rubber Seal
meningkatkan nilai tambah karet alam.
Karet alam dan karet sintetik digiling
dengan bahan-bahan lain di dalam open mill
BAHAN DAN METODE sesuai dengan resep kompon. Penambahan
dosis silika menggunakan satuan bsk
Kegiatan penelitian ini dilaksanakan (bagian per seratus karet), ini digunakan
dari bulan Mei sampai bulan Juli 2017 untuk perhitungan rumus dimana bahan
bertempat di Pabrik Percobaan dan kimia lainnya dihitung sebagai bagian per
Laboratorium Penguji Pusat Penelitian 100 berat polimer karet. Resep kompon
Karet, Bogor. Bahan yang digunakan dalam dengan variasi tiga jenis silika dapat dilihat
penelitian ini meliputi karet SIR 20 dan karet pada Tabel 1. Ketiga kompon tersebut
NBR Krynac 3370 yang diperoleh dari kemudian diamati karakteristik
supplier lokal, n-pentana kualitas p.a. dari pematangannya.
Merck, serta bahan kimia kompon karet
kualitas teknis dari supplier lokal. Adapun Ketiga kompon tersebut dirancang
bahan kimia kompon karet meliputi: sulfur, dengan formula tertentu (dosis penambahan
asam stearat, seng oksida, bahan pengisi silika dibuat berbeda antar formula) agar
silika ukuran 55, 115, dan 175 m2/g, kaolin, ketiga formula tersebut menghasilkan
antiozonan antilux (senyawa parafin), cross kekerasan yang sama sehingga diharapkan
79
Handayani, Faturrohman, Prastanto, Ramadhan, dan Kinasih
diperoleh kurva karakteristik pematangan kompon yang lain formulasinya dibuat tetap.
yang sama. Penambahan silane Si-69 Bahan elastomer yang digunakan
disesuaikan dengan dosis dan jenis silika menggunakan kombinasi karet alam 70 bsk
yang digunakan. Dari ketiga kompon di atas, dan karet sintetik NBR 30 bsk. Bahan
kemudian diambil 2 jenis silika terbaik dan penunjang lainnya diantaranya rhenosin
selanjutnya dibuat sepuluh kompon dengan (resin fenol formaldehida), kaolin, coupling
variasi dosis seperti yang dapat dilihat pada agent (silane Si-69), rhenofit (asam lemak
Tabel 2 berikut. Kompon tersebut kemudian amida), pigmen merah, pigmen kuning,
divulkanisasi hingga membentuk vulkanisat bahan pemutih (titanium oksida), antilux
di dalam mesin press vulkanisasi pada suhu (senyawa paraffin), antioksidan (TMQ),
160OC selama waktu tertentu sesuai dengan plasticizer (DOP), vulcuren, seng oksida,
hasil Rheometernya yang diukur asam stearat, CBS, TMTD, DTDM, dan
menggunakan alat Rheometer MDR 2000. sulfur. Komposisi masing-masing bahan
penunjang dengan dosis berurutan adalah
Komposisi yang ditampilkan pada sebagai berikut: 5, 10, 2, 3, 0,33, 0,67, 1, 2,
Tabel 2 hanya untuk silika yang 2, 7, 1, 5, 2, 4,5, 2, 3, dan 0,3 bsk.
divariasikan, sementara bahan kimia
Tabel 2. Susunan resep kompon dengan variasi dosis silika untuk pembuatan rubber seal
gas LPG
Table 2. Compound formula at variation of silica doses for manufacture of rubber seal of LPG
80
Sifat Mekanik Rubber Seal Katup Tabung Gas LPG pada Variasi Ukuran dan Dosis Silika
NBRSi175
NBRSi115
NBRSi55
Waktu (menit)
Time (minute)
81
Handayani, Faturrohman, Prastanto, Ramadhan, dan Kinasih
82
Sifat Mekanik Rubber Seal Katup Tabung Gas LPG pada Variasi Ukuran dan Dosis Silika
80
) 70
A
er 60
Kekerasan
o 50
Hardness
(Shore A)
h
S(
n 40
as
rae 30
ke 20
K 10
0
5 10 15 25 30
Dosis
Dosis sIlika (bsk)
silika (bsk)
Dose of silica (phn)
Gambar 2. Pengaruh penambahan silika terhadap tingkat kekerasan sebelum dan sesudah
pengusangan
Figure 2. The influence of silica addition on hardness before and after ageing
maupun 175. Kenaikan tingkat kekerasan tarik naik sampai dosis 15 bsk, pada dosis
dapat disebabkan karena penambahan 25 bsk kuat tarik turun dan kembali naik
silika menyebabkan kompon lebih berisi pada 30 bsk. Kenaikan kuat tarik dapat
karena silika mengisi bagian-bagian kosong disebabkan penambahan silika memperkuat
dari struktur kompon akibatnya kompon interaksi karet-filler, sehingga
menjadi lebih keras. Semakin banyak silika meningkatkan elastisitas kompon rubber
yang ditambahkan, kompon semakin rapat seal. Nilai kuat tarik sebelum pengusangan
dan padat sehingga kompon semakin keras. untuk kompon A-J masih di bawah 10 Mpa,
Tingkat kekerasan kompon A-J sebelum yang artinya belum memenuhi persyaratan
pengusangan pada penambahan silika SNI 7655:2010.
sampai 30 bsk masih memenuhi
persyaratan SNI 7655:2010. Setelah Pengaruh pengusangan terhadap
pengusangan terjadi kenaikan tingkat kuat tarik juga dapat dilihat pada Gambar 3.
kekerasan pada semua kompon. Hal ini Data pada Gambar 3 menunjukkan bahwa
disebabkan karena pengusangan kuat tarik setelah pengusangan cenderung
menyebabkan karet menjadi lebih getas atau mengalami penurunan kecuali untuk silika
kaku (fleksibilitas karet menurun). Akan 115 pada dosis 5, 10, dan 25 bsk yang
tetapi nilai perubahan kekerasan kompon A- mengalami kenaikan. Hal ini dapat
J setelah pengusangan masih memenuhi disebabkan karena pengusangan
persyaratan SNI 7655:2010 tentang rubber menyebabkan putusnya ikatan sulfida dan
seal (di bawah 10 Shore A). ikatan C=C yang menyebabkan
berkurangnya derajat ikatan silang sehingga
Pengaruh Terhadap Kuat Tarik (Tensile kekuatan tariknya menurun (Vinod,
Strength) Varghese, & Kuriakose, 2002). Nilai
perubahan kuat tarik setelah pengusangan
Pengaruh dosis silika terhadap kuat tidak memenuhi persyaratan SNI 7655:2010
tarik kompon rubber seal dapat dilihat pada untuk kompon B, C, dan E dengan jenis
Gambar 3. Dari Gambar 3 terlihat bahwa silika 115, sedangkan untuk silika 175, nilai
kuat tarik sebelum pengusangan meningkat kuat tarik setelah pengusangan tidak
seiring dengan kenaikan dosis silika untuk memenuhi persyaratan SNI 7655:2010 pada
jenis 115, sedangkan untuk silika 175, kuat kompon F dan H.
83
Handayani, Faturrohman, Prastanto, Ramadhan, dan Kinasih
9
8
)a 7
P6
Tensile strenght
M
Kuat tarik
(5
(MPa) ki
ra
t4
ta
u3
K
2
1
0
5 10 15 25 30
Dosissilika
Dosis sIlika(bsk)
(bsk)
Dose of silica (phn)
Gambar 3. Pengaruh penambahan silika terhadap kuat tarik sebelum dan sesudah
pengusangan
Figure 3. The influence of silica addition on tensile strenght before and after ageing
Dari data yang diperoleh mengenai tarik kompon rubber seal berbasis karet
kuat tarik sebelum dan sesudah alam agar dapat memenuhi persyaratan SNI
pengusangan, sebagian besar nilainya 7655:2010.
masih belum memenuhi persyaratan SNI
7655:2010. Hal ini dapat disebabkan karena Pengaruh Terhadap Perpanjangan Putus
silika kurang kompatibel dengan karet alam (Elongation At Break)
(kepolaran silika berbeda dengan karet alam)
sehingga kurang homogen pada saat Pengaruh dosis silika terhadap
pencampuran di dalam open mill (Mihara et perpanjangan putus kompon rubber seal
al., 2009; Stöckelhuber et al., 2011). Adapun dapat dilihat pada Gambar 4. Dari Gambar 4
keberadaan senyawa coupling agent (silane terlihat bahwa perpanjangan putus sebelum
Si-69) untuk meningkatkan kompatibilitas pengusangan tidak memberikan pola yang
antara silika dengan karet alam belum linear terutama untuk silika 115. Nilai
optimal karena reaksi silanisasi antara silika perpanjangan putus untuk penambahan
dengan karet alam pada saat komponding jenis silika 115 berkisar antara 270-300%,
seharusnya dijalankan pada suhu 135-150 Kompon B, D, dan E belum memenuhi
°C (Kaewsakul, Sahakaro, Dierkes, & persyaratan SNI 7655:2010 karena nilainya
Noordermeer, 2012). Sementara itu, di bawah 300%. Sementara itu untuk jenis
penggilingan kompon dengan menggunakan silika 175, perpanjangan putus meningkat
open mill tidak bisa mencapai suhu tersebut, sampai penambahan 15 bsk, dan menurun
hal ini menyebabkan fungsi silika sebagai ketika dosis silika dinaikkan lebih dari 15
pengisi penguat (reinforced filler), salah bsk. Nilai perpanjangan putus masih
satunya untuk menguatkan elastisitas memenuhi persyaratan SNI 7655:2010
kompon, tidak dapat berjalan dengan baik sampai penambahan 25 bsk, di atas dosis
(Yasin, Ansarifar, Hameed, & Wang, 2011). tersebut nilai perpanjangan putus tidak
Oleh karena ini masih diperlukan memenuhi persyaratan SNI 7655:2010.
pengembangan untuk memperbaiki kuat
84
Sifat Mekanik Rubber Seal Katup Tabung Gas LPG pada Variasi Ukuran dan Dosis Silika
400
) 350
(%300
Perpanjangan putus
Elongation at breaks
s
u
t
u 250
p
n
(%)
ag 200
n
aj 150
n
a
p
re 100
P 50
0
5 10 15 25 30
Dosis silika (bsk)
DosisofsIlika
Dose silica (bsk)
(phn)
Gambar 4. Pengaruh penambahan silika terhadap perpanjangan putus sebelum dan
sesudah pengusangan
Figure 4. The influence of silica addition on elongation at break before and after ageing
85
Handayani, Faturrohman, Prastanto, Ramadhan, dan Kinasih
16
) 14
%
(
s 12
u
t
Compression set
Pampatan tetap
u 10
p
(%) n
ag 8
n
aj 6
n
a 4
p
re
P 2
0
0 10 20 30 40
Dosis silika (bsk)
Dosis sIlika
Dose of silica(bsk)
(phn)
12
)
%
( 10
s
tu 8
Compression set
Pampatan tetap
u
p
n
(%)
ag 6
n
aj
n 4
a
p
re 2
P
0
0 10 20 30 40
Dosis silika (bsk)
Dosis sIlika (bsk)
Dose of silica (phn)
(b)
Gambar 5. Pengaruh penambahan silika terhadap pampatan tetap selama 72 jam pada
suhu: (a) 27±2 °C dan (b) -5±2 °C
Figure 5. The influence of silica addition on compression set for 72 hours at temperature: (a)
27±2 °C dan (b) -5±2 °C
86
Sifat Mekanik Rubber Seal Katup Tabung Gas LPG pada Variasi Ukuran dan Dosis Silika
87
Handayani, Faturrohman, Prastanto, Ramadhan, dan Kinasih
Vinod, V.S., Varghese, S., & Kuriakose, B. Yasin, K.A., Ansarifar, A., Hameed, S., &
(2002). Degradation behaviour of Wang, L. 2011. A new method for
natural rubber-aluminium powder crosslinking and reinforcing
composites: effect of heat, ozone and acrylonitrile–butadiene rubber using a
high energy radiation. Polymer silanized silica nanofiller. Polymer
Degradation and Stability, 75, 405- Advanced Technology, 22, 215–224.
412. Doi : 10.1016/S0141-3910(01)00 Doi : 10.1002/pat.1518.
228-2.
88