Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA KOMPUTASI

INTEGRASI DAN DIFFERENSIASI NUMERIK

Oleh:
Balqyz Lovelila Hermansyah Azari
171810201002

Praktikum ke: 10
Hari/Tanggal: Jum’at/ 12 September 2018
Tempat/Waktu: Laboratorium Komputasi/18.00 – 20.40

LABORATORIUM FISIKA KOMPUTASI


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2018
Identitas Praktikum

1 JUDUL PRAKTIKUM : INTEGRASI DAN


DIFFERENSIASI NUMERIK
2 PRAKTIKUM KE : 10
3 NAMA MAHASISWA : Balqyz Lovelila Hermansyah Azari
4 NIM : 171810201002
5 Rekan Kerja Praktikum : Nadhiya Ayu Rohadatul Putut

6 Nama Mahasiswa : Nadhiya Ayu Rohadatul Putut

7 NIM : 171810201001
8 Nama Dosen Pengampu : Dr. Artoto Arkundato
9 Nama Asisten : Siti Aisyah Ayudya
10 Nama Asisten : Fajar Alfian Yusuf
11 Nama Asisten : Dimas Sony
12 Nama Asisten : Andik Dwi Prasetya
BAB 1 TEORI

1.1 Tujuan
Tujuan yang didapatkan pada praktikum ini adalah:
1. Mengetahui cara menghitung differensiasi dan integrasi secara numerik

1.2 Teori
Metode yang digunakan antara lain metode analitik,metode
grafik, kalkulator dan slide rules. Metode Analitik yaitu solusi ini sangat
berguna namun terbatas pada masalah sederhana. Sedangkan Masalah real
yang komplek dan non linier tidak dapat diselesaikan. Metode grafik yaitu
metode ini digunakan Sebagai pendekatan penyelesaian yang kompleks.
Kendalanya bahwa metode ini Tidak akurat, sangat lama, dan banyak
membutuhkan waktu. Kalkulator dan Slide Rule yaitu penyelesaian
numerik secara manual. Cara ini cukup lama dan mungkin bisa terjadi
kesalahan pemasukan data (Bambang,1992).
Metode numerik adalah teknik-teknik yang digunakan untuk
merumuskan masalah-masalah matematika agar dapat diselesaikan dengan
operasi-operasi aritmatika (hitungan) biasa (tambah, kurang, kali, dan bagi).
Secara harfiah metode numerik berarti cara berhitung dengan menggunakan
angka-angka. Perhitungan ini melibatkan sejumlah besar operasi-operasi
hitungan yang berulang-ulang, melelahkan, dan menjemukan. Tetapi
dengan adanya komputer digital yang semakin lama semakin cepat dalam
melakukan hitungan dan dengan adanya penemuan metode-metode baru
dan beberapa modifikasi dari metode-metode lama, maka penggunaan
metode numerik dalam menyelesaikan masalah-masalah matematika
mengalami kenaikan secara dramatis. Kemajuan yang cepat pada bidang
metode numerik dikarenakan perkembangan komputer itu sendiri. Kita
melihat perkembangan teknologi komputer tidak pernah berakhir.
Keunggulan tiap generasi baru komputer dalam hal waktu, memori,
ketelitian, dan kestabilan perhitungan menyebabkan pengembangan
algoritma numerik yang lebih baik (Basuki,2005).
Penyelesaian masalah dalam matematika ada dua macam yaitu
secara analisiss dan numeris. Secara analisis yaitu dengan menggunakan
rumus-rumus yang sudah lazim dan konvensional sehingga diperoleh solusi
eksak. Solusi eksak yaitu solusi dengan galat sama dengan nol. Secara
numeris, yaitu dengan menggunakan metode numerik untuk memperoleh
nilai solusi hampiran dari solusi eksak. Cara ini biasanya dilakukan jika nilai
eksak sukar dicari dengan cara analisis (Besari,1997).
Tahap-tahap dalam menyelesaikan masalah matematika secara
numerik dengan memakai alat bantu komputer secara umum adalah
pemodelan, pemilihan metode numeric, pemrograman, dokumentasi dan
penafsiran hasil. Pemodelan dan pemetaan model matematis, yakni
merumuskan masalah dalam istilah matematis, mendefinisikan peubah-
peubah bebas dan tak bebas, dan persamaan-persamaan yang terlibat
(persamaan linear atau tak linear, integral, sistem persamaan, persamaan
diferensial, dan sebagainya); dengan memperhitungkan jenis komputer
yang ingin dipakai. Pemilihan metode (algoritma) numerik, perumusan
secara matematis dilanjutkan dengan rancang bangun algoritma; bersama
dengan analisis galat pendahuluan (taksiran galat, penentuan ukuran
langkah, dan sebagainya). Pemrograman (koding), biasanya dimulai dengan
pembuatan diagram alir yang memperlihatkan diagram blok dari prosedur
yang harus dilaksanakan oleh komputer dan kemudian penulisan program
dalam bahasa komputer (koding); pencarian dan perbaikan kesalahan dan
pengujian. Dokumentasi: pemberian keterangan (penjelasan).
Penyimpanan: disket, hard-disk, dan lain-lain. Perawatan: proteksi,
penyesuaian dengan perkembangan yang baru. Penafsiran hasil,
menjalankan ulang dengan data yang lebih jauh dan bervariasi
(Dulimarta,1996).
BAB 2 HASIL PRAKTIKUM

Adapun hasil yang didapatkan pada praktikum kali ini yaitu:


BAB 3 PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini kita diaharuskan merunning bahasa C. Bahasa C


yang dirunning dapat langsung dicompile tanpa harus mengganti format ke dalam
bahasa C. Dalam menggunakan bahasa C dan C++ terdapat perbedaan sehingga
format saat mengcompile sangat diperhatikan. Saat format C di compile dengan
bahasa c++ maka akan terjadi kesalahan saat pengcompilean dan tidak akan dapat
dilakukan.
Bahasa pemrograman C dan C++ merupakan bahasa pemrograman tingkat
tinggi. Bahasa C++ dicipitakan oleh Bjarne Stroustrup, ia menggunakan Bahasa
pemrograman C sebagai dasar dari Bahasa pemrograman C++. Maka bisa dilihat
bahwa Bahasa pemrograman C++ dengan Bahasa pemrograman C merupakan satu
garis keturunan. Perbedaan dari kedua bahasa tersebut bisa dilihat dari kasat mata
dalam struktur pemrogramannya. C++ pada awalnya disebut sebagai “C dengan
Kelas” (C With Classes) dan diciptakan untuk memiliki fitur pemrograman
berorientasi objek. Karena C++ berdasarkan dari Bahasa pemrograman C, maka
kebanyakan kode C bisa dirakit di kompilator C++ dengan mudah. Perbedaan kecil
contohnya kata “new” dan “delete” yang terdapat di kode C tidak bisa dirakit di
C++ karena kata-kata ini adalah kata dipesan C++. Pustaka C biasanya bisa diimpor
ke pustaka C++, tapi karena kompilator C dan C++ memiliki “name mangling”
yang berbeda, maka perubahan kecil di kode C perlu dilakukan.
Pada bahasa pemrograman C++, bool dapat berisi true ataupun false, mirip
Pascal. Sedangkan pada bahasa pemrograman C tidak ada type boolean. Sebagai
gantinya, type bilangan bulat apapun bisa dipakai sebagai ganti boolean dengan
aturan false adalah 0 dan true adalah angka selain 0. Pada bahasa pemrograman C,
tidak ada type data khusus string, sehingga string didefinisikan sebagai array of
char. Sedangkan pada bahasa pemrograman C++, untuk menggunakan type string
harus ada #include di awal program harus menggunakan std::string.
Pada bahasa pemrograman C++, perlu #include di awal program dan input
menggunakan std::cin.Dalam Bahasa pemrograman C, file header yang digunakan
adalah stdio.h.
Dalam Bahasa pemrograman C++, file header yang digunakan adalah iostream.h.
Terkadang juga memakai conio, stdio, dll. Tetapi iostream wajib digunakan dalam
file header nya. Dalam Bahasa pemrograman C, penggunaan untuk fungsi output
digunakan printf (print formatted). Dalam Bahasa pemrograman C++, penggunaan
untuk fungsi output digunakan perintah cout. Dalam Bahasa pemrograman C, untuk
pengambilan karakter melalui keyboard mengunakan scanf. Dalam Bahasa
pemrograman C++, untuk pengambilan karakter melalui keyboard menggunakan
Cin.

Bahasa pemrograman C dan C++ merupakan bahasa pemrograman tingkat


tinggi. Bahasa C++ dicipitakan oleh Bjarne Stroustrup, ia menggunakan Bahasa
pemrograman C sebagai dasar dari Bahasa pemrograman C++. Maka bisa dilihat
bahwa Bahasa pemrograman C++ dengan Bahasa pemrograman C merupakan satu
garis keturunan. Perbedaan dari kedua bahasa tersebut bisa dilihat dari kasat mata
dalam struktur pemrogramannya. C++ pada awalnya disebut sebagai “C dengan
Kelas” (C With Classes) dan diciptakan untuk memiliki fitur pemrograman
berorientasi objek. Karena C++ berdasarkan dari Bahasa pemrograman C, maka
kebanyakan kode C bisa dirakit di kompilator C++ dengan mudah. Perbedaan kecil
contohnya kata “new” dan “delete” yang terdapat di kode C tidak bisa dirakit di
C++ karena kata-kata ini adalah kata dipesan C++. Pustaka C biasanya bisa diimpor
ke pustaka C++, tapi karena kompilator C dan C++ memiliki “name mangling”
yang berbeda, maka perubahan kecil di kode C perlu dilakukan.

BAB 4 KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari praktikum ini yaitu:
1. Metode Numerik adalah teknik untuk menyelesaikan permasalahan-
permasalahan yang diformulasikan secara matematik dengan cara operasi
hitungan (arithmetic).
2. Pada umumnya permasalahan dalam sains dan teknologi digambarkan
dalam persamaan matematika. Persamaan ini sulit diselesaikan dengan model
analitik sehingga diperlukan penyelesaian pendekatan numerik. Dengan metode
numerik, manusia terbebas dari hitung menghitung manual yang membosankan.
3. tahapan memecahkan persoalan secara numerik yang dilakukan dakam
pemecahan persoalan dunia nyata dengan menggunakan metode numeric yaitu
pendefinisian masalah, pemodelan, penyederhanaan model, formulasi numeric,
pemrograman, operasional, evaluasi

DAFTAR PUSTAKA
Bambang, Triatmodjo. 1992. Metode Numerik. Yogyakarta: Beta Offset

Basuki, Achmad. 2005. Metode Numerik dan Algoritma Komputasi.


Yogyakarta: ANDI

Besari. 1997. Interaksi Matematika, Sains dan Rekayasa. Bandung: ITB

Dulimarta. 1996. Diktat Kuliah Pengolahan Citra Digital. Bandung: ITB

Anda mungkin juga menyukai