Anda di halaman 1dari 10

JURNAL BELAJAR

KEANEKARAGAMAN HEWAN (KH)


Dosen Pengampu Dr. Hj. Sri Endah Indriwati, M.Pd
dan Bagus Priambodo S.Si, M.Si, M.Sc

Hari, tanggal : Jum’at - Kamis, 9 & 14 November 2018


Nama/ NIM : Karlina Syabania/170341615099
Kelas : B 2017
Prodi : S1 Pendidikan Biologi
Topik : Kelas Reptil
Tujuan : Merekam dan memahami hasil pembelajaran
dari Kelas Reptil

I. Konsep belajar

CIRI-CIRI

KLASIFIKASI MORFOLOGI

REPTILIA

FISIOLOGI ANATOMI
II. Bukti Belajar
DENDOGRAM AMPHIBI
A. TABEL PASANGAN

B. DENDOGRAM
KELAS REPTILIA
A. CIRI UMUM
 Hidup di darat dan lingkungan yang kering
 Adanya sisik dan kulit yang menanduk mencegah hilangnya kelembaban
tubuh
 Memiliki dua pasangan anggota badan
 Memiliki lima jari yang pada ujung akar terdapat cakar dan dapat digunakan
untuk berlari, merayap atau memanjat.
 Kerangka terdiri dari tulang keras, tengkorak dilengkap rongga oksipital
 Jantung terdiri dari 4 ruang yang belum terpisah
 Terdapat 12 pasang saraf cranial
 Suhu tubuh berubah-ubah tergantung suhu lingkungan
B. MORFOLOGI
Morfologi Reptilia meliputi kepala yang terpisah, leher, tubuh, dan ekor,
angggota tubuh berukuran pendek dengan sejumlah jari yang pada bagian ujungnya
dilengkapi cakar dan begitupun ada juga sebagaian sub ordo yang lain yang tidak
memiliki jari. Mulutnya yang panjang dilengkapi dengan gigi. Buaya mialnya di dekat
ujung moncong terdapat dua lubang hidung. Mata berukuran besar dan terletak lateral,
dengan kelopak atas dan bawah, serta membrane nictatin transparan yang dapat
bergerak di bawah kelopak mata, telinga berukuran kecil terletak dibelakang mata.
Anus terletak longitudinal dibelakang pangkal kaki belakang.

Gambar 1.1: Varanus (Bhavya, 2013)


C. FISIOLOGI
1. Sistem Pernafasan
Paru-paru reptile berada dalam rongga dada dan dilingdungi oleh tulang
rusuk. Paru-paru retil terdiri dari lipatan dinding yang berfungsi memperbesar
permukaan untuk pertukaran gas. Paru-paru pada kura-kura, kadal, dan buaya
lebih kompleks dengan belahan dan tekstus seperti spons. Sedangkan paru-paru
bunglon mempunyai pundi-pundi hawa atau kantung udara cadangan sehingga
hal ini yang membuat bunglon dapat melayang di udara.
Gas O2 dalam udara masuk melalui lubang hidung => rongga mulut
=> anak tekak => trakea yang panjang => bronkiolus dalam paru-paru.
gas CO2 diangkut darah menuju jantung untuk dikeluarkan melalui paru-paru
=> bronkiolus => trakea yang panjang => anak tekak => rongga mulut =>
lubang hidung. Pada Reptilia yang hidup di air, lubang hidung dapat ditutup
ketika menyelam.
2. Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan pada tubuh reptil terdiri atas saluran pencernaan dan
kelenjar pencernaan. Salurannya diawali dari mulut, kerongkongan, lambung,
usus, dan kloaka. Kelenjar pencernaannya terdiri atas kelenjar ludah, pancreas
dan hati.
3. Sistem Ekskresi
Sistem ekskresi pada reptile terdiri dari ginjal, paru-paru, kulit dan kloaka.
Reptil yang hidup di darat akan mengluarkan hasil ekskresi berupa cairan asam
urat berwarna sedikit putih.
4. Sistem Peredaran Darah
Sistem sirkulasi reptil lebih maju dibandingkan dengan katak. Jantung
terdiri dari empat ruangan yaitu ventrikel kanan, ventrikel kiri, atrium kanan,
dan atrium kiri serta sebuah sinus venosus. Antara ventrikel kanan dan kiri
terdapat sekat yang belum sempurna sehingga terjadi percampuran darah yang
kaya O2 dalam ventrikel kiri dengan darah yang kaya CO2 dalam ventrikel
kanan. Khusus pada jantung buaya, pada sekat antar ventrikel terdapat lubang
kecil yang disebut foramen panizzae. Sistem sirkulasi darah pada reptil
termasuk sistem sirkulasi darah ganda. Darah dari vena yang kaya CO2
masuk ke jantung melalui sinus venosus ke bagian atrium kanan lalu ke
ventrikel kanan. Kemudian, darah dipompa menuju paru-paru. Darah dari paru-
paru yang kaya O2 masuk ke atrium kiri, dilanjutkan ke ventrikel kiri. Darah
dari ventrikel kiri dipompa keluar melalui aorta menuju ke seluruh tubuh.
5. Sistem Indera
a. Indera Penglihatan
mata pada reptile ada yang tidak berkelopak dan berkelopak. Pada ular
matanya tidak berkelopal tapi dilindungi oleh selaput transparan dan
memiliki penglihatan yang tidak jelas. Sensor yang ditangkap berasal dari
cahaya dan panas. Namun ada ular yang memiliki mata median. Fungsi mata
median adalah untuk mengamati durasi fotoperiodisme lingkungan dan
mendeteksi radiasi sinar matahari.
b. Indera Pendengaran
Reptile pada dasarnya memiliki terlinga namun tidak dilengkapi oleh daun
telinga. Pada kadal gendang telinganya terlihat jelas dari luar dan terletak
dibelakang rahang. Pada buaya gendang telinga berada di lubang telinga
dekat dengan ujung saluran telinga. Namun pada ular tidak memiliki telinga
tapi fungsinya diganti oleh lidahnya yang terus-menerus keluar.
6. Sistem Reproduksi
Pada jantan dilengkapi hemipenis, sepasang testis, epididymis, dan vas
deferens. Pada betina dilengkapi sepasang ovum, saluran telur, dan saluran
kloaka.

D. KLASIFIKASI
1. Ordo Chelonia
 Memiliki cangkang yang disebut karapas (carapace) di bagian atas dan
plastron di bagian bawah (perut). Mampu masuk ke dalam cangkangnya.
Lehernya dapat memanjang dan memendek.
 Dada dan tulang panggul beradal di dalam cangkang.
 Memiliki cakar.
 Bergerak lambat saat berjalan di darat.
 Tidak memiliki gigi, namun moncong yang keras di mulutnya dapat
dijadikan sebagai pengganti gigi.
 Bertelur dan mengerami telurnya dengan cara menanamnya di dalam pasir
(Cogger,2003).
2. Ordo Squamata.
 Kepalanya bersegi-segi dan bersudut.
 Dagu dengan kantung lebar, bertulang lunak.
 Mata dikelilingi pelupuk yang cukup lebar, lentur, tersusun dari sisik-sisik
berupa bintik-bintik halus yang indah.
 Dorsal (sisi atas tubuh) berwarna hijau muda sampai hijau tua, yang bisa
berubah menjadi coklat sampai kehitaman bila merasa terganggu.
 Sisi ventral (sisi bawah tubuh) kekuningan sampai keputihan di dagu,
leher, perut dan sisi bawah kaki.
 Telapak tangan dan kaki coklat kekuningan.
 Ekor di pangkal berwarna hijau belang-belang kebiruan, ke belakang
makin kecoklatan kusam dengan belang-belang keputihan di ujungnya.
 Sisik-sisik bunglon surai keras, kasar
(Berry,2001).
3. Ordo Crocodilia
 Termasuk hewan berdarah dingin.
 Hewan karnivora (pemakan daging)
 Berkembang biak dengan nertelur.
 Dapat bertelur hingga 6-8 butir telur.
 Memiliki rahang yang sangat kuat.
 Memiliki gigi taring yang sangat tajam.
 Memiliki selaput pada bagian hidung dan mata.
 Memiliki sepasang mata.
 Bernapas dengan paru-paru.
 Memiliki sisik yang sangat keras dan menutupi hampir seluruh tubuhnya.
 Memiliki sepasang laki depan dan sepasang kaki belakang.
 Memiliki kuku yang panjang dam tajam.
(Berry,2001).

III. Relevansi
Berikut merupakan relevansi saya dalam mengikuti perkuliahan
No Sebelum Sesudah
1. Sebelumnya saya belum Saya mengetahui tentang kelas reptile yaitu
mengetahui tentang morfologi meliputi kepala yang terpisah, leher, tubuh, dan
kelas reptil ekor, angggota tubuh berukuran pendek dengan
sejumlah jari yang pada bagian ujungnya
dilengkapi cakar dan begitupun ada juga
sebagaian sub ordo yang lain yang tidak
memiliki jari. Mulutnya yang panjang
dilengkapi dengan gigi. Buaya mialnya di dekat
ujung moncong terdapat dua lubang hidung.
Mata berukuran besar dan terletak lateral,
dengan kelopak atas dan bawah, serta membrane
nictatin transparan yang dapat bergerak di
bawah kelopak mata, telinga berukuran kecil
terletak dibelakang mata. Anus terletak
longitudinal dibelakang pangkal kaki belakang.
2. Saya belum memahami bagaimana Saya telah memahami bagaimana ciri – ciri
ciri – ciri Reptili reptil yaitu:
1. Hidup di darat dan lingkungan yang kering
2. Adanya sisik dan kulit yang menanduk
mencegah hilangnya kelembaban tubuh
3. Memiliki dua pasangan anggota badan
4. Memiliki lima jari yang pada ujung akar
terdapat cakar dan dapat digunakan untuk
berlari, merayap atau memanjat.
5. Kerangka terdiri dari tulang keras,
tengkorak dilengkap rongga oksipital
6. Jantung terdiri dari 4 ruang yang belum
terpisah
7. Terdapat 12 pasang saraf cranial
8. Suhu tubuh berubah-ubah tergantung suhu
lingkungan
3. Saya belum mengetahui klasifikasi Saya mengetahui klasifikasi filum Amphibia da
kelas Reptil tiga yaitu Ordo Squamata, Ordo Crododilia, dan
Ordo Chelonia.

IV. Identifikasi Masalah


Semua masalah yang ditanyakan dalam diskusi kelas, beserta dengan jawabannya.
1. Apakah pada ular memiliki foramen panizae seperti buaya saat menyelam?
Jawab:
Tidak, karena pada ular jantungnya sama seperti reptil lainnya yang terdiri dari
ventrikel kanan, ventrikel kiri, atrium kanan, dan atrium kanan.Ketika ular
menyelam, ular akan menahan nafasnya. Sementara pada buaya jantungnya
dilengkapi oleh foramen panizae untuk menjaga keseimbangan saat menyelam.
2. Mengapa lender pada komodo berbahaya?
Jawab:
Pada lender komodo mengandung racun serta bakteri gram negatif dan positif.
Bakteri gram negatif yang mampu membuat mangsa yang digigit akan mati
seminggu kemudian.
3. Apakah lender komodo berbahaya bagi komodo itu sendiri?
Jawab:
Lender komodo tidak akan berbahaya bagi komodo itu sendiri karena pada
tubuh komodo terdapat penawar racun sehingga tidak akan melukai komodo.
Namun jika terkena hewan lain maka akan menyebabkan kematian.
4. Mengapa pada ular dapat memakan mangsa yang besar?
Jawab:
Di rahang ular dilengkapi adanya ligamentum elastis yang dapat membuat ulat
dapat membuat ular memakan mangsa yang besar dan hal ini yang mengjaga
rahang ular yang tidak menyatu.
5. Apakah kadal termasuk endotermis atau ektotermis?
Jawab:
Kadal termasuk kedalam hewan ektotermis karena tidak dapat menghasilkan
panas pada tubuhnya sendiri atau hewan berdarah dingin sehingga perlu
menjemurkan badannya pada siang hari. Jika sinar matahari terlalu panas kadal
akan berteduh. Pada malam dan pagi hari kadal akan menguburkan tubuhnya di
dalam tanah atau lumpur.

V. Elemen yang menarik


Pada pertemuan minggu lalu kami mempelajari dan mempresentasikan tentang
dendogram yang sudah dikerjakan serta mengidentifikasi kodok dan katak yang dibawa
oleh setiap anak di kelas.

VI. Refleksi Diri (Umum) dan Pengalaman Belajar


Saya mulai memahami tentang kelas Reptil dan dendogram melalui identifikasi
dan penerapan langsung mengerjakan dendogram tetapi jam mata kuliah sangatlah
panjang. Namun pada kelas ini saya merasa tidak terbebani karena cara belajar yang
tidak monoton dan anggota kelas yang tidak terlalu banyak.
Keunnggulan : saya memahami tentang kelas Reptil dan dendogram
Kekurangan: jam teori yang terlalu lama
Harapan kedepannya, evaluasi terhadap pembelajaran dilakukan sehingga
pembelajaran akan berjalan dengan baik dan memperoleh hasil yang maksimal.

VII. Refleksi Diri (khusus)


Saya masih sedikit kelelahan dalam mengerjakan tugas karena waktu saya
hanya dihabiskan mengerjakan tugas dan tidak digunakan untuk belajar.

DAFTAR RUJUKAN
Goldenfawn. 2008. Apoda. https://www.google.co.id/url?sa=i&source=
images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwiXoKutlrXeAhVJ6Y8KHbbEDPUQ
jB16BAgBEAQ&url=https%3A%2F%2Fanimals.sandiegozoo.org%2Fanimals%2F
caecilian&psig=AOvVaw3KVbV-0zqq-7kCXO-OM5Mz&ust=1541229726918965
(diakses tanggal 2 November 2018)
Indriwati, S.E., Rahayu, S.E., Masjhudi, & Ibrohim. 2018. Bahan ajar Keanekaragaman
Hewan.Malang : Universitas Negeri Malang.
Stokstad, Erik. 2017. A deadly salamander disease just got a lot scarier.
http://www.sciencemag.org/news/2017/04/deadly-salamander-disease-just-got-lot-
scarier. (diakses tanggal 2 November 2018)
Vogeltanz, Jaroslav. 2009. Bufo sp. Etiopiehttp://www.nature-photogallery.eu /vypis.php ?
search=bufo+sp&x=0&y=0. (diakses tanggal 2 November 2018)

Anda mungkin juga menyukai