Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM AC

KOMPRESOR TIPE ROTARY VANE

Dosen pembimbing :
Afri Yudantoko, S.Pd, M.Pd.

Anggota Kelompok :
1. Ardi Cahyo Kristian NIM : 16509134015

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2018
KOMPRESOR TIPE ROTARY VANE
I. Kompetensi :
Memahami, merawat dan memperbaiki unit kompresor tipe rotary vane

II. Tujuan
Setelah melakukan praktikum kali ini , mahasiswa diharapkan dapat :
1. Membongkar dan memasang unit kompresor tipe rotary vane
Mengidentifikasi komponen komponen dari unit kompresor tipe
rotary vane
2. Memeriksa kondisi komponen unit kompresor tipe rotary vane
3. Memahami cara kerja dari unit kompresor tipe rotary vane

III. Dasar Teori


Kompresor adalah pompa yang dirancang untuk menaikan tekanan
refrigeran. Kenaikan tekanan juga akan menaikan suhu refrigeran. Uap
refrigeran bersuhu tinggi akan mengembun secara cepat di dalam
kondensor dengan melepaskan panas ke udara sekitar.
Ada dua jenis kompresor pada ac yang biasa digunakan diantaranya
dinding rotari dan piston meskipun mempunyai jenis yang sama hanya saja
kerja masing-masing berbeda. Prinsip kerja kompresor mirip dengan
‘jantung’ pada tubuh manusia dan refrigeran sebagai darahnya.
Tenaga penggerak kompresor untuk mensirkulasikan refrigeran
berasal dari tenaga mesin. Dengan perantaraan belt, pulley dan magnetic
clutch, kompresor dapat berputar seirama dengan putaran mesin. Dengan
adanya pembagian tenaga mesin untuk menggerakkan kompresor, maka
beban mesin akan bertambah, sehingga secara otomatis konsumsi bahan
bakar pun akan meningkat. Kompresor itu sendiri berfungsi untuk
memompakan refrigeran yang berbentuk gas agar tekanannya meningkat
sehingga juga akan mengakibatkan temperaturnya meningkat.
Proses Kerja kompresor adalah untuk memastikan bahwa suhu gas
refrigeran yang disalurkan ke kondenser harus lebih tinggi dari suhu
condensing medium. Bila suhu gas refrigeran lebih tinggi dari suhu
condensing medium ( udara atau air) maka energi panas yang dikandung
refrigeran dapat dipindahkan ke condensing medium akibatnya suhu
refrigerant dapat diturunkan walaupun tekanannya tetap.
Oleh karena itu kompresor harus dapat mengubah kondisi gas
refrigeran yang bersuhu rendah dari evaporator menjadi gas yang bersuhu
tinggi pada saat meninggalkan saluran discharge kompresor. Tingkat suhu
yang harus dicapai tergantung pada jenis refrigeran dan suhu
lingkungannya.
Pada kompresor rotary vane terdapat sepasang vane yang akan
bergerak atau terlempar keluar akibat adanya gaya sentrifugal. Gaya
sentrifugal diakibatkan oleh putaran mesin yang diteruskan ke rotor
melalui pulley ketika magnetic clutch aktif. Gerakan vane pada saat
putaran rotor atau tekanan refrigeran rendah di bantu oleh trigger valve
pada posisi normally open yang akan memberi gaya dorong pada vane.
Namun ketika putaran dan tekanan tinggi, trigger valve akan menutup
sehingga refigrant tidak lagi melalui trigger valve melainkan mengalir
melalui pressure relief valve (baypass valve).

IV. Data Praktik


1. Gambar Praktikum

Gambar 1. Unit kompresor tipe Gambar 2. Discharge and

rotary vane suction port


Gambar 3. Kopling magnet (stator) Gambar 4. Vane dan Rotor

Gambar 5. Silinder vane stator


Gambar 6. Rear cover

Gambar 7. Front cover Gambar 8. Discharge and suction


service
Gambar 9. Trigger valve Gambar 10. Gasket silinder

Gambar 11. Ball bearing

2. Kondisi Komponen

Nama komponen Kondisi Keterangan

Discarge and suction port Rusak Berkarat

Kopling magnet Rusak Kabelnya putus


Terdapat keausan
Vane dan rotor Rusak
dan berkarat
Korosi dan
Silinder vane rotor Rusak terdapat bagian
yang aus
Rear cover Rusak Berkarat
Front cover Rusak Berkarat
Discharge and suction
Rusak Katup rusak
service
Trigger valve Rusak Patah
Terdapat keausan
Discharge valve and stoper Rusak
dan berkarat
Gasket silinder Rusak Patah dan aus

V. Analisis dan Pembahasan


1. Fungsi Komponen
a. Discarge and suction port
Berfungsi untuk saluran keluar masuk refrigrant dari
kompresor dan menuju kompresor.
b. Kopling magnet
Berfungsi sebagai pemutus dan penghubung putaran mesin
dengan putaran rotor pada kompresor
c. Vane dan rotor
Berfungsi untuk menciptakan dan meneruskan dari mesin
untuk mendapat gaya sentrifugal
d. Silinder vane stator
Berfungsi sebagai tempat perputaran rotor untuk membuat
perubahan volume.
e. Rear cover
Sebagai pengaman pada bagian belakang kompresor dan juga
penampung refrigrant.
f. Front cover
Sebagai penutup bagian depan kompresor dan dudukan pully
g. Discharge and suction service valve
Sebagai tempat pengurasan dan pengisian pada saat perbaikan
sistem AC.
h. Trigger valve
Sebagai pembantu pengembangan vane pada saat putaran
rendah.
i. Discharge valve dan valve stopper
Sebagai laluan dari refrigrant saat penekanan.
j. Gasket silinder
Sebagai perapat celah antar sambungan agar tidak bocor.

2. Analisis Kondisi Komponen


a. Discarge and suction port
i. Kerusakan
Terjadi pengaratan di komponen tersebut
ii. Penyebab
Karena efek refigeran yang sudah tidak baik lagi dan
adanya kontaminasi terhadap H2O
iii. Akibat
Menyababkan aliran masuk refrigeran terganggu
iv. Solusi
Apabila korosi maka dibersihkan saja dari korosi dari
cairan khusus dan dapat melakukan komponen.
v. Pemeliharaan
Memeriksakan komponen secara berkala sesuai dengan
SOP pabrikan. Jangan sampai pada saat pengisian refigeran
masuk udara yang mengandung air.

b. Kopling magnet
i. Kerusakan
Tidak terdapat kabel penghubung
ii. Penyebab
Terputus dari magnet karena usia pemakaian dan seringnya
dibongkar pasang.

iii. Akibat
Kopling magnet tidak akan terhubung dengan magnetik
cluth
iv. Solusi
Menambahkan atau mengganti kabel penghubung dengan
yang baru
v. Pemeliharaan
Menggunakan komponen sesuai SOP dan di cek secara
berkala.

c. Vane dan rotor


i. Kerusakan
Ada beberapa bagian yang berkarat dan mengalami keausan
ii. Penyebab
Karena pembongkaran dan pemasangan yang tidak sesuai
SOP, seringnya dibongkar pasang.
iii. Akibat
Terjadi keausan yang menyababkan kerja kompresor tidak
maksimal
iv. Solusi
Mengganti komponen dengan yang baru
v. Pemeliharaan
Lakukan penggantian komponen secara berkala sesuai
dengan anjuran pabrikan.

d. Silinde vane rotor


i. Kerusakan
Korosi dan terjadi keausan
ii. Penyebab
Karena usia pakai yang mencapai batas dan kurangnya
perawatan

iii. Akibat
Mengakibatkan kebocoran dan kerja kompresi tidak
maksimal
iv. Solusi
Diganti dengan yang baru
v. Pemeliharaaan
Dengan cara pemeriksaan dan pemdersihan secara berkala

e. Rear cover
i. Kerusakan
korosi
ii. Penyebab
Kurangnya perawatan yang mengakibatkan korosi
iii. Akibat
Gram-gram pada korosi dapat menyumbat saluran
iv. Solusi
Dibersihkan dengan cairan khusus pembersih karat
v. Pemeliharaan
Dibersihkan dan diganti secara berkala sesuai standar
pabrikan

f. Fornt cover
i. Kerusakan
Terdapat bagian berkarat.
ii. Penyebab
Disebabkan karena terkontaminasi oleh udara
iii. Akibat
Gram-gram karat dapat menyumbat saluran refrigrant.
iv. Solusi
Melakukan pembersihan bagian yang berkarat

v. Pemeliharaan
Melakukan pemeriksaan secara berkala sesuai standar.

g. Discharge and suction service valve


i. Kerusakan
Katupnya rusak
ii. Penyebab
Disebabkan karena kurang berhati hati dalam penggunaan
dan kurangnya perawatan
iii. Akibat
Tidak dapat melakukan pengisian dan pengurasan pada
refrigrant.
iv. Solusi
Melakukan penggantian pada service valvenya
v. Pemeliharaan
Melakukan penggunaannya secara berahati hati dan dengan
cara yang benar
h. Trigger valve
i. Kerusakan
Terdapat bagian yang patah pada penutup relief valvenya
ii. Penyebab
Disebabkan karena pemasangan dan pelepasan yang tidak
benar
iii. Akibat
Tidak dapat mentrigger vane pada putaran rendah
iv. Solusi
Mengganti dengan yang baru
v. Pemeliharaan
Melakukan pemeriksaan secara berkala sesuai standar dan
berhati hati dalam melakukan bongkar pasang komponen

i. Discharge valve and valve stopper


i. Kerusakan
Komponennya sudah banyak berkarat
ii. Penyebab
Disebabkan kurangnya pelumasan yang baik dan kualitas
refrigrant yang buruk yang telah terkontaminasi dengan
udara.
iii. Akibat
Jika sampai parah dapat menyebakan kompresinya tidak
bekerja secara maksimal
iv. Solusi
Mengganti dengan komponen yang baru
v. Pemeliharaan
Melakukan perawatan dan pemeriksaan secara berkala
j. Gasket silinder
i. Kerusakan
Terdapat keausan dan komponenya sudah patah
ii. Penyebab
Disebabkan karena kurang berhati hati dalam melakukan
pembongkaran dan umur pakai yang melebihi batas
pemakaian.
iii. Akibat
Terjadinya kebocoran kompresi
iv. Solusi
Mengganti dengan komponen yang baru.
v. Pemeliharaan
Melakukan perawatan dan pemeriksaan secara berkala

3. Cara Kerja Unit


Refrigrant dialirkan melalui suction port kemudian
refrigrant masuk ke ruang silinder. Pada saat putaran rendah
refrigrant mengalir ke ruangan rear cover, kemudian masuk ke
trigger valve dan kembali ke ruang silinder dan mendorong vane
lebih jauh. Kemudian saat rotor bergerak maka refrigrant dialirkan
melalui discharge valve dan ke ruang discharge, refrigrant
kemudian mengalir ke discharge port.
Pada kecepatan tinggi trigger valve menutup, dikarenakan
tekanan pada kompresor yang tinggi katup bypass (pressure relief
valve) membuka sehingga refrigrant dari silinder dapat mengalir
langsung ke ruangan penampung discharge.

4. Kelebihan dan kekurangan kompresor tipe rotary vane


Kelebihan
a. Konstruksinya sederhana dan lebih kecil
b. Beban untuk memutar kompresor ringan
c. Mampu bekerja pada RPM tinggi
Kekurangan
a. Mudah terjadi kebocoran
b. Vane mudah aus

VI. Kesimpulan
Setelah melaksanakan praktikum mahasiswa dapat melakukan:
1. Pembongkaran maupun pemasangan dari sistem unit kompresor
AC tipe rotary vane dari melepas suction and discharge port, vane
dan juga rotor, silinder vane, trigger valve dan juga discharge
valve sesuai dengan SOP.
2. Mengidentifikasi komponen-komponen kompresor tipe rotary
vane beserta dengan fungsi, kerusakan, solusi dan juga
pemeliharaannya.
3. Memahami cara kerja kompresor tipe rotary vane yaitu Refrigeran
masuk ke ruang silinder melalui suction port kemudian diteruskan
ke rear cover dan ke ruang silinder. Karna putaran ataupun tekanan
masih rendah, maka akan dibantu trigger valve untuk bisa
mendorong vane supaya bisa menekan refrigeran melewati
dischrge valve dan akan diteruskan ke discharge port. Kemudian
ketikatekan dan putaran sudah tinggi maka trigger valve tidak lagi
berkerja, katup akan menutup dan refigeran akan dialirkan melalui
baypass valve untuk tetap menjaga tekanan.

VII. Daftar Pustaka


http://edie666.blogspot.co.id/2012/05/compresor-ac.html
Anonym, dasar air conditioner, Suzuki

Anda mungkin juga menyukai