Anda di halaman 1dari 14

“Peningkatan Daya Saing Daerah

Melalui Pemerataan Pembangunan & Pemanfaatan Iptek”


Disampaikan dalam :
Pembukaan Masa Musrenbang dan Konsultasi Publik Rancangan Awal RKPD Prov
Jateng Tahun 2019
CAPAIAN INDIKATOR MAKRO PROV JATENG
Pertumbuhan Ekonomi 8,38 8,36 Inflasi
5,56
5,42 5,47 7,99 8,22
5,28 5,27

5,14 3,71
5,02 5,07 3,35
5,01 3,02
4,88 3,61
2,73 2,36
2013 2014 2015 2016 2017
2013 2014 2015 2016 2017
Jateng Nasional Jateng Nasional

Nilai Tukar Petani (NTP) 103,48 Indeks Pembangunan Manusia (IPM)


70,18

102,03 69,55
69,98
101,42 68,9 69,49
100,65 68,31
68,78

99,35 68,02

Jateng Nasional

2013 2014 2015 2016


2013 2014 2015 2016 2017
Kemiskinan Pengangguran (TPT)
14,44 6,25 6,18
5,94
13,58
13,32 13,19 5,61 5,5
6,02
12,23 5,68

4,99
11,47 4,63 4,57
10,96 11,13
10,64 2013 2014 2015 2016 2017
10,12
Jateng Nasional
2013 2014 2015 2016 2017
PERSEBARAN TPT JATENG 2017
Jateng Nasional

Persentase Dukkin Kota & Desa

16,05 15,35 14,86 14,88


13,92
Desa

Kota
12,53 11,5 11,5 11,38 10,55

2013 2014 2015 2016 2017


Lebih baik dari (dibawah) TPT Prov dan Nasional
Tingkat Kemiskinan Cenderung Tinggi
Lebih baik (dibawah) TPT Nasional tetapi diatas Prov
di Perdesaan Diatas TPT Nasional dan Prov
ISU STRATEGIS
1. Kemiskinan 4. Kedaulatan Pangan dan Energi
Kemiskinan diatas rata – rata prov dan nas ➢ Ketersediaan, ketercukupan &
15 kab tingkat kemiskinan di atas rata-rata didominasi Keberagaman pangan
perdesaan pekerjaan utama sektor pertanian ➢ Pemerataan listrik untuk Rumah Tangga
Miskin
➢ Bauran Energi
2. Daya Saing Ekonomi
➢ Didominasi industri padat karya 5. Kesenjangan Wilayah
dengan buruh berpendidikan rendah, ▪ Konektivitas antar wilayah
➢ Investasi sektor jasa, pariwisata dan ▪ Transportasi publik yang memadai.
pengolahan SDA masih rendah, ▪ Sarana dasar seperti Perumahan
➢ akses permodalan dan daya saing permukiman dan RTLH
produk UMKM Lemah;
➢ Kesenjangan wilayah 6. Pengelolaan SDA - LH
➢ Kerusakan ekosistem pesisir dan laut
3. Kualitas dan Daya Saing SDM ➢ Pencemaran lingkungan
➢ Naker yg berkualitas & mampu ➢ Pertambangan illegal
bersaing. ➢ Bencana.
➢ Bonus demografi
➢ Radikalisme & terorisme,
7. Tata kelola pemerintahan
➢ Ancaman NAPZA
✓ Pengembangan kompetensi aparatur,
✓ good governance dan clean goverment,
✓ Wujudkan persatuan dan kesatuan &
kondusivitas wilayah Jawa Tengah.
KEBIJAKAN KEUANGAN TAHUN 2019
Pendapatan Belanja Pembiayaan
Optimalisasi PAD Belanja Tidak Langsung Penerimaan Pembiyaan
Intensifikasi pajak & restribusi Belanja Pegawai, BanKeu Kab/Kota & Revitalisasi dan restrukturisasi
BUMD dan BLUD
Upayakan sumber pendapatan baru Pemdes; Hibah; Bansos
Kerjasama pemerintah dengan
Penyesuaian tarif pajak dan dasar Pemerataan pembangunan di daerah swasta (KPBU)
pengenaan pajak Utamakan kawasan perbatasan, rawan
Optimalisasi dan pemberdayaan/ bencana, kumuh dan kawasan pertanian Pengeluaran Pembiyaan
revitalisasi aset daerah Belanja Langsung Penyertaan modal dalam
Optimalisasi kinerja BUMD Prioritas pada urusan wajib & yan dasar
rangka pemenuhan kewajiban
Pembentukan dana cadangan
Peningkatan perekonomian, kesejahteraan rakyat Pilakada
Prioritas pada mendorong percepatan pencapaian
PSN
Utamakan Prog/Keg prioritas Th 2019 :
1. Kemiskian, 4. Pengelolaan SDA-
2. Penguatan Daya LH & Bencana
Saing 5. Pangan dan Energi
3. Kualitas SDM 6. Kesenjangan
Wilayah
7. Tatakelola
Pemerintahan
SASARAN PEMBANGUNAN TAHUN 2019

Pertumbuhan Inflasi Indeks Pembangunan


Ekonomi 4 + 1% Manusia
5,2 – 5,6% 71,60

Kemiskinan Tingkat Pengangguran


11,01 – 12,01% Terbuka
4,33 – 4,43%,
ARAH KEBIJAKAN & PRIORITAS PEMBANGUNAN

A. Basic Life Access


1. Penanggulangan Kemiskinan
Penanganan RTLH Pendidikan perlindungan sosial

Akses dasar Kesehatan sertifikat lahan

Penanganan Pangan
Permukiman kumuh

B. Sustainable Livelihood

Fasilitasi akses terhadap aset, modal, manajemen dan pasar;


Start up wirausaha baru;

19,14
19,6
20,32
18,35
18,8
Peningkatan keterampilan & kompetensi naker;

17,37
17,21
17,05
14,15
14,02
13,94
13,81
13,41
13,27
13,04
12,61
12,42
12,28

12,9
11,96
11,46
11,38
10,65

11,1
10,8
C. Penguatan Basis Data (Spasial)

9,9
8,75
8,75
8,12
8,11
7,78
7,59
7,47
5,07
4,62

Berbasis komunitas &


Pendampingan yang berkelanjutan
Pelibatan swasta dan pihak lainnya
2. Penguatan daya saing ekonomi daerah
Meningkatkan produktivitas pertanian dan Meningkatkan produksi dan produktivitas IKM &
perkebunan Menengah
Melalui peningkatan keterampilan petani; asuransi; Melalui diversifikasi produk; inovasi teknologi; keperantaraan
penyediaan alsintan; peningkatan irigasi; TTG bidang akses modal; akses pasar (digital ekonomi); kemitraan UMKM
pertanian dan perkebunan; pengembangan corporate dan industri besar; peningkatan infrastruktur jaringan
farming; revitalisasi peran balai pertanian dan perkebunan distribusi; fasilitasi standarisasi dan sertifikasi produk
UMKM.

Meningkatkan produksi dan kualitas hasil perikanan Mendorong pariwisata berbasis masyarakat
Melalui peningkatan keterampilan nelayan; penyediaan Melalui perbaikan sarpras, manajemen dan meningkatkan
sarpras perikanan tangkap (kapal, TPI); perbaikan kualitas kapasitas pelaku pariwisata; meningkatkan promosi &
benih dan pakan ikan; dan peningkatan kualitas dan kapasitas kerjasama dengan pelaku wisata; meningkatkan aksesibilitas
untuk ekspor menuju daerah tujuan wisata.

Optimalisasi potensi sumber daya hutan Perbaikan iklim investasi yang semakin kondusif
Melalui peningkatan kualitas tata kelola kehutanan; Melalui kemudahan perijinan investasi; digital investment
penerapan SVLK (Sistem Verifikasi Legalitas Kayu) dan SILK promotion; investasi yang mengakomodasi produk-produk
(Sistem Informasi Legalitas Kayu); keterlibatan masyarakat unggulan kabupaten/kota; mendorong perwujudan investasi
(hutan tanaman rakyat, hutan adat, hutan rakyat); bibit hijau dan pengembangan investasi berbasis produk unggulan
tanaman hutan; peningkatan keterampilan masyarakat; serta lokal
pemanfaatan sumber daya hutan non kayu
Perbaikan kualitas dan akses penyelenggaraan pendidikan
3. Kualitas Hidup & Daya • Keterjangkauan biaya pendidikan;
• Pengembangan kurikulum berbasis skill, knowledge, attitude & learning culture;
Saing SDM • Penguatan pendidikan kejuruan dan vokasi;
• Meningkatkan kualifikasi, kompetensi & mutu tenaga & penyelenggaraan pendidikan;
• Optimasi peran lembaga pemerintah dan non pemerintah & Kerjasama dengan PT;
Prioritaskan promotif & preventif & memperbaiki upaya kuratif dan rehabilitatif
➢ peningkatan akses pelayanan kesehatan untuk seluruh lapisan masyarakat,
➢ peningkatan dan pemerataan sarpras & tenaga kesehatan
➢ Open Defecation Free (tidak buang air besar sembarangan)

Naker yang memiliki kompetensi, kualifikasi & berdaya saing tinggi


▪ penguatan program pendidikan link and match berbasis demand-driven;
▪ peningkatan keterampilan dan keahlian tenaga kerja berbasis kompetensi;
▪ Memeperluas pendidikan kejuruan dan vokasi;
Peningkatan kualitas hidup & perlindungan perempuan dan anak,
serta pembangunan keluarga
▪ keterlibatan perempuan dalam proses politik dan jabatan publik.
▪ peningkatan kesejahteraan dan perlindungan hak anak
▪ peningkatan bina keluarga dari balita – lansia
Peningkatan peran Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)
melalui penguatan pengetahuan & ketrampilan dalam mendukung penyelenggaraan kesejahteraan sosial
Pemanfaatan Bonus Demografi
Peningkatan penyadaran dan pemberdayaan kepemudaan
Pembinaan dan pengembangan kebudayaan
4. Pengelolaan SDA – LH dan Penanggulangan Bencana

penanggulangan bencana berbasis pengurangan risiko bencana


 memperkuat kebijakan dan kelembagaan penanggulangan bencana,
pengelolaan SDA - LH  pengembangan sistem informasi penganggulangan bencana,
 penanganan tematik rawan bencana,
• Rehabilitasi hutan dan lahan;  memperkuat kesiapsiagaan dan penanganan darurat,
• pengembangan kelembagaan KTH (Kelompok Tani  mengembangkan sistem rehabilitasi dan rekonstruksi bencana.
Hutan) dan perkuatan LMDH;
• konservasi sumber air, pengendalian pemanfaatan
air tanah;
• Pengelolaan sumber daya air dan pengendalian
banjir rob
• Reklamsi lahan bekas pertambangan & Pengendalian
pencemaran tanah;
• Rehabilitasi kawasan mangrove, terumbu karang di
wilayah pesisir;
• Pengendalian pencemaran air, tanah, dan udara,
• Pengelolaan limbah secara komunal
• peningkatan Ruang Terbuka Hijau.
5. Ketahanan Pangan
Mewujudkan ketahanan pangan dan daya saing pangan
dan Energi
1. Peningkatan ketersediaan pangan
Mempertahankan luasan lahan pertanian, penyediaan infrastruktur pengolahan, penyimpanan,
meningkatkan kewirausahaan, manajeman dan bisnis petani serta distribusi pangan;
2. Peningkatan aksesibilitas pangan
Menjaga stabilitas harga dan pasokan; pengembangan diversifikasi pangan, serta
peningkatan kuantitas, nilai tambah dan keragaman produk pangan
3. Peningkatan mutu pangan yang berkualitas serta memenuhi standar, sertifikat aman
dan layak pasar;
4. Pengembangan dan penerapan inovasi teknologi paska panen

Mewujudkan pemerataan akses energi dan listrik


➢ Penyediaan infrastruktur ketenagalistrikan
➢ Pengembangan listrik perdesaan;
➢ Pengembangan Listrik Murah dan Hemat;
➢ Pengembangan Energi Baru Terbarukan (biogas, biomassa, gas rawa,
mikro hidro dan tenaga surya).
6. Kesenjangan Wilayah
1. Penguatan infrastruktur konektivitas
• pengembangan kawasan strategis dan pemerataan
antara wilayah
• menghubungkan pantura – pansela & daerah
perbatasan
• Pengembangan angkutan umum lintas regional,
perkotaan - perdesaan;
2. Pemerataan sarpras dasar dan ekonomi • Peningkatan sarpras simpul dan pemaduan moda
transportasi (terminal, pelabuhan, bandara, dan
• Keperentaraan Penyediaan rumah umum bagi
stasiun).
masyarakat berpenghasilan rendah;
• Peningkatan jaringan air minum layak dan sanitasi
berbasis kawasan dan komunitas;
• Meningkatkan kualitas dan kapasitas pasar, pusat
perdagangan, dan pusat jasa lainnya.

3. Menciptakan pusat-pusat pertumbuhan baru


di wilayah selatan, barat dan timur yang diwujudkan
dengan penetapan kawasan peruntukan industri baru
wewenang provinsi dalam RTRWP dan dukungan dana
untuk pengembangannya serta meningkatkan peran dan
fungsi perkotaan yang semula PKL menjadi PKWp.
7. Tata Kelola Pemerintahan
Peningkatan pelayanan publik
01. membangun pemerintah yang melayani melalui upaya perkuatan keterbukaan
informasi, transparansi, serta mendorong partisipasi publik;

Perwujudan pemerintahan yang bersih dan akuntabel


02. • ASN yang inovatif, & pemanfaatan teknologi informasi;
• Membangun sistem manajemen pembangunan berbasis kinerja (penguatan
proses perencanaan, penganggaran, pengendalian dan evaluasi
pembangunan daerah);
• Meningkatkan pengawasan (APIP dan SPIP);
• Meningkatkan pengendalian produk hukum, dan penegakkan perda;
• Meningkatkan profesionalisme ASN;

Perwujudan kelembagaan birokrasi yang profesional


03. • Perbaikan tata laksana organisasi;
• Peningkatan efisiensi dan efektivitas kelembagaan;
• Peningkatan profesionalisme ASN (clean and clear government) dan
menerapkan “keperantaraan dan enterpreuneur”

04. Peningkatan kualitas kehidupan demokrasi


dalam rangka mewujudkan persatuan dan kesatuan serta kondusivitas
wilayah Jawa Tengah.
Terimakasih

14

Anda mungkin juga menyukai