Anda di halaman 1dari 1

Fase Orientasi:

Perawat : “Assalamu’alaikum, selamat pagi Bapak M. Saya perawat Pasien : “kalau saja saya tidak menhijinkan istri saya Pasien : “saya sadar sus, kalau kejadian ini semua atas
Dhinar, Bapak bisa memanggil saya suster Dhinar. Saya perawat yang pergi dari rumah waktu itu, pasti dia masih hidup sekarang, kehendak-Nya, dan harus bisa menenangkan diri dengan
dinas pagi ini dari pukul 07.00 sampai 14.00 nanti dan saya yang akan masih bersama saya saat ini. (sambil menangis)” cara ambil napas dalam seperti tadi sus”
merawat Bapak. Nama Bapak siapa? Bapak senangnya dipanggil apa?” Perawat : “Bapak, hidup matinya seseorang semua sudah Perawat : “Ya, bagus sekali Pak. Nah, setiap kali Bapak
Pasien : Mirjan diatur oleh Tuhan. Meninggalnya istri Bapak juga merasa cemas, Bapak dapat melakukan teknik tersepakat.
Perawat : “Baiklah pak, bagaimana keadaan Bapak M hari ini?” merupakan kehendak-Nya sebagai Maha Pemilik Hidup. Dan setiap kali Bapak merasa Bapak tidak terima dengan
Pasien : “baik” Tidak ada satu orang pun yang dapat mencegahnya, kenyataan ini, Bapak dapat mengingat kembali
Perawat : “Kalau begitu, bagaimana jika kita berbincang-bincang termasuk saya ataupun Bapak sendiri. Bapak sudah bisa perbincangan kita hari ini.
sebentar tentang keadaan bapak? Tujuannya supaya bapak bisa lebih tenang memahaminya?” Pasien : “iya terimakasih banyak sus”
pak dalam menghadapi keadaan ini, dengan bapak mau berbagi cerita Pasien : (menangis lebih keras) Perawat : “Pak, ini ada buku kegiatan untuk bapak.
dengan saya, kesedihan bapak mungkin bisa berkurang” Perawat : “Bapak tidak perlu cemas. Umur Bapak masih Bagaimana kalau kegiatan teknik rileksasi bapak masukkan
Pasien : (diam) muda, Bapak bisa mencoba mencari pekerjaan untuk kedalam jadwal kegiatan bapak? Bapak setuju? Nah, Disini
Perawat : “Bapak maunya berapa lama kita berbincang-bincang?” memenuhi kepaktuhan keluarga Bapak. Saya percaya Bapak ada kolom kegiatan, tanggal, waktu dan keterangan. Bapak
Pasien : “sebentar” mempunyai keahlian yang bisa digunakan. Bapak juga tidak bisa mengisi kegiatan tenik rileksasi pada kolom kegiatan.
Perawat : “Bapak mau kita berbincang-bincang dimana? Di sini akan hidup sendiri. Bapak masih punya saudara-saudara, Kira-kira jam berapa bapak nanti melakukan teknik rileksasi
saja? Baiklah.” anak-anak dan orang lain yang sayang dan peduli sama pak?” baik besok kita berbincang bincang lagi ya pak,
Fase kerja Bapak.” waktunya kurang lebih 10 menit seperti sekarang, bapak
Perawat : “Baiklah Bapak M, bisa Bapak jelaskan kepada saya Pasien : “istri saya sudah meninggal ya sus? Beri saya setuju?
bagaimana perasaan Bapak M saat ini?” solusi untuk menghilangkan pikiran tentang istri saya sus” Pasien : “baik sus”
Pasien : “saya masih tak percaya orang yang sangat saya cintai Perawat : “Untuk mengurangi rasa cemas Bapak, sekarang Perawat : “Saya permisi dulu ya pak, terimakasih kembali”
telah meninggalkan saya” Bapak ikuti teknik relaksasi yang saya lakukan. Coba
Perawat : “Saya mengerti Bapak sangat sulit menerima kenyataan sekarang Bapak tarik napas yang dalam, tahan sebentar,
ini. Tapi kondisi sebenarnya memang istri Bapak telah meninggal. kemudian hempakskan perlahanlahan, seperti ini ya pak
Sabar ya, Pak ” (mencontohkan), sekarang coba bapak lakukan sendiri pak.
Pasien : “tidak!!!!!!!!! Istri saya seharusnya tidak meninggal, istri Ya, bagus sekali Pak, seperti itu.”
saya belum meninggal!!!!!!!!!” 1. Tahap terminasi
Perawat : “Saya tidak bermaksud untuk tidak mendukung Bapak. Perawat : “Bagaimana perasaan Bapak sekarang? Apa
Tapi coba Bapak pikir, jika Bapak pulang ke rumah nanti, Bapak tidak Bapak sudah mulai memahami kondisi yang sebenarnya
akan bertemu dengan istri Bapak karena beliau memang sudah terjadi?”
meninggal. Itu sudah menjadi kehendak Tuhan, Pak. Bapak harus Pasien : “iya sus”
berusaha menerima kenyataan ini.” Perawat : “Kalau begitu, coba Bapak jelaskan lagi, hal-hal
yang Bapak dapatkan dari perbincangan kita tadi dan coba
Bapak ulangi teknik relaksasi yang telah kita lakukan.”

Anda mungkin juga menyukai