PBI Mall Ipal
PBI Mall Ipal
Kelompok 4
Pengelolaan limbah yang tepat dapat mengurangi dampak negatif yang timbul
dari limbah. Untuk itu diperlukan pengelolaan yang sesuai dengan karakteristik
limbah yang dihasilkan. Pengolahan limbah yang dilakukan bertujuan menghasilkan
effluent dengan konsentrasi yang berada di bawah baku mutu.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
b) BOD
Biochemical Oxygen Demand adalah suatu analisa empiris yang mencoba
mendekati secara global proses-proses mikrobiologis yang benar-benar terjadi
di dalam air. Angka BOD menunjukkan jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh
bakteri untuk menguraikan (mengoksidasikan) hampir semua zat organis yang
terlarut dan sebagian zat-zat organis yang tersuspensi dalam air.
Pemeriksaan BOD diperlukan untuk menentukan beban pencemaran
akibat air buangan penduduk atau industri, dan untuk mendesain sistem-sistem
pengolahan biologis bagi air yang tercemar tersebut. Penguraian zat organis
adalah peristiwa alamiah, apabila suatu badan air dicemari oleh zat organis
yang berlebih maka bakteri dapat menghabiskan oksigen terlarut dalam air
selama proses oksidasi tersebut. Peristiwa ini dapat mengakibatkan kematian
ikan-ikan dalam air dan menyebabkan keadaan menjadi anaerobik sehingga
timbul bau pada air tersebut. Mikroorganisme / bakteri yang memerlukan
oksigen untuk memecah bahan buangan organik sering disebut dengan bakteri
aerobik. Sedangkan mikroorganisme yang tidak memerlukan oksigen, disebut
dengan bakteri anaerobik.
c) COD
Chemical Oxygen Demand atau kebutuhan oksigen kimia adalah jumlah
oksigen yang diperlukan agar bahan buangan yang ada di dalam air dapat
teroksidasi melalui reaksi kimia. Dalam hal ini bahan buangan organik akan
dioksidasi oleh Kalium dikromat menjadi gas CO2 dan H2O serta sejumlah ion
krom. Kalium dikromat (K2Cr2O7) digunakan sebagai oksidator (oxidizing
agent). Reaksi oksidasi yang terjadi adalah :
CaHbOc + Cr2O72- + H+ → CO2 + H2O + Cr 3+
Reaksi diatas akan membutuhkan kalor dan juga penambahan katalisator perak sulfat
(Ag2SO4) untuk mempercepat reaksi. Apabila dalam bahan buangan organik
diperkirakan terdapat unsur klorida yang dapat mengganggu reaksi maka perlu
ditambahkan merkuri sulfat untuk menghilangkan gangguan tersebut. Klorida dapat
mengganggu karena dapat teroksidasi oleh kalium dichromat sesuai dengan reaksi
berikut ini :
6Cl- + Cr2O72- + 14H+ → 3Cl2 + 2 Cr3+ + 7H2O
Apabila dalam larutan lingkungan air terdapat unsur klorida, maka oksigen yang
dibutuhkan pada reaksi tersebut tidak menggambarkan keadaan sebenarnya sehingga
seberapa jauh tingkat pencemaran oleh bahan buangan organik tidak dapat diketahui
secara benar. Penambahan merkuri sulfat berguna untuk mengikat ion Chlor menjadi
merkuri chlorida mengikuti reaksi berikut ini :
Warna larutan air lingkungan yang mengandung bahan buangan organik sebelum
reaksi oksidasi adalah kuning. Setelah reaksi oksidasi selesai maka akan berubah
menjadi hijau. Jumlah oksigen yang diperlukan untuk reaksi oksidasi terhadap bahan
buangan organik sama dengan jumlah kalium bichromat yang dipakai pada reaksi
oksidasi, berarti makin banyak oksigen yang diperlukan. Ini berarti bahwa air
lingkungan makin banyak tercemar oleh bahan buangan organik. Dengan demikian
maka seberapa jauh tingkat pencemaran air lingkungan dapat ditentukan.
d) TSS
Suspended Solid dapat mengakibatkan lumpur yang berlebih dan kondisi
anaerobik ketika air buangan yang tidak diolah dialirkan ke lingkungan akuatik.
e) Minyak dan Lemak
Lemak merupakan komponen ketiga setelah protein dan karbohidrat.
Mengandung alkohol atau gliserol dengan asam lemak. Kontribusi lemak dan
minyak pada buangan domestik adalah mentega, kolesterol, lemak nabati dan
juga terdapat dalam daging, kacang, sereal dll. Lemak merupakan organik yang
stabil yang tidak mudah didekomposisikan oleh bakteri.
Minyak tidak dapat larut di dalam air, melainkan akan mengapung di
atas permukaan air. Bahan buangan cairan berminyak yang dibuang ke
lingkungan air akan mengapung menutupi permukaan air. Apabila bahan
buangan cairan berminyak mengandung senyawa yang volatil maka akan terjadi
penguapan dan luas permukaan minyak yang menutupi permukaan air akan
menyusut. Penyusutan luasan permukaan ini tergantung pada jenis minyaknya
dan waktu. Lapisan minyak yang menutupi permukaan air dapat juga
terdegradasi oleh mikroorganisme tertentu, namun memerlukan waktu yang
cukup lama.
Proses pegolahan air limbah secara biologis dapat dilakukan pada kondisi aerobic
(dengan udara), kondisi anaerobic (tanpa udara) atau kombinasi anaerobic atau
aerobic. Proses aerobic biologis biasanya digunakan untuk pengolahan air limbah
dengan beban BOD yang tidak terlalu besar, sdedangkan proses biologis anaerobic
digunakan untuk pengolahan air limbah dengan BOD yang sangat tinggi.
Pengolahan air limbah secara biologis secara garis besar dapat dibagi menjadi
tiga yakni proses biologis dengan biakan tersuspensi (suspended culture), proses
biologis dengan biakan melekat (attached culture) dan proses pengolahan dengan
system lagoon atau kolam.
Proses biologis dengan biakkan melekat yakni proses pengolahan limbah dimana
mikro-organisme yang digunakan dibiakkan pada suatu media sehingga mikro-
organisme tersebut melekat pada permukaan media. Proses ini disebut juga dengan
proses film mikrobiologis atau proses biofilm. Beberapa contoh teknologi pengolahan
air limbah dengan cara ini antara lain: tricking filter, biofilter tercelup, reactor kontak
biologis putar (RBC), contact aeration/oxidation dan lainnya.
Proses pengolahan air limbah secara biologis dengan lagoon atau kolam adalah
dengan menampung air limbah pada suatu kolam yang luas dengan waktu tinggal
yang cukup lama sehingga dengan aktivitas mikro-organisme yang tumbuh secara
alami, senyawa polutan yang ada dalam air akan terurai. Untuk mempercepat
penguraian senyawa polutan atau memperpendek waktu tinggal dapat juga dilakukan
proses aerasi. Salah satu contoh proses pengolahan air limbah dengan cara ini adalah
kolam aerasi atau kolam stabilisasi.
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI IPAL
BAB IV
METODOLOGI PERANCANGAN
MULAI
PERSIAPAN STUDI
PENGUMPULAN DATA
ANALISIS
SELESAI
BAB V
PERANCANGAN USULAN TEKNIS
TABEL 5.1
Karakteristik Air Limbah
Parameter Satuan Effluent Air Limbah Baku Mutu*
pH 8-9 6-9
COD mg/l 48 50
Alternative 2
Alternative 3
Neraca Massa
Q 60m3/hari Q : 60m3/hari
Q = 60m3/hari Q = 60m3/hari
c. Jumlah lumpur yang dihasilkan relative lebih sedikit dibandingkan dengan proses
lumpur aktif.
f. Dapat digunakan untuk air limbah dengan beban BOD yang cukup besar.
Efisiensi pengolahan:
BOD = 90%
TSS = 92%
= 162 mg/lt
= 18 mg/lt
= 230 mg/lt
= 20 mg/lt
Kriteria perencanaan:
-
Lebar maksimum 1,5 m dan tinggi maksimum 2 m. Dimensi ini dapat
disesuaikan dengan kondisi ruangan yang tersedia.
-
Waktu tinggal (residence time) 1,5-3 jam (standar JWWA).
Hasil perhitungan:
Q = V/td
V = Q x td
= 3,75 m3
Dimensi:
-
Lebar = 1,5 m
-
Panjang = 1,47 m
-
Tinggi = 1,9 m
-
Kedalaman air efektif = 1,7 m
-
Tinggi runag bebas = 0,2 m
-
Diameter inlet = 4”
-
Diameter outlet = 4”
-
Waktu tinggal (retention time) rata-rata = 2,86 jam
-
Waktu tinggal pada saat beban puncak = 1,43 jam (asumsi jumlah limbah 2x
jumlah rata-rata)
-
Jumlah ruang = 2 buah
-
Beban permukaan (surface loading) ruang I = 14,2 m3/m2 hari
-
Beban permukaan (surface loading) ruang I = 50 m3/m2 hari (standar JWWA= 20-
50 m3/m2 hari)
B. Biofilter Anaerob
Kriteria perencanaan:
-
Waktu tinggal di dalam reactor = 8 jam
-
Beban BOD per satuan permukaan media = 5-30 g BOD /m2 hari.
Hasil perhitungan:
-
Volume efektif reaktor total = 8/24 x 60 m3 = 20 m3
-
Lebar = 1,5 m
-
Tinggi air efektif = 1,7 m
-
Panjang bak yang diperlukan = 20 m3 /(1,5 m x 1,7 m) = 7,4 m
-
Panjang bak yang ditetapkan = 7,5 m
-
Tinggi ruang bebas = 0,2 m
-
Jumlah bak = 3 buah
-
Dimensi bak:
Lebar = 1,5 m
Panjang= 2,5 m
Tinggi= 1,9 m
Kedalaman air efektif= 1,7 m
Tinggi ruang bebas= 0,2 m
C. Biofilter Aerob
Hubungan inlet BOD dan beban BOD per satuan luas permukaan media untuk
mendapatkan efisiensi penghilangan BOD 90% dapat dilihat pada table.
Hasil perhitungan:
Jumlah ruang = 2 bak, yakni 1 untuk aerasi dan bak 2 untuk biofilter aerob.
Q = V/td
V = Q x td
= 5 m3
o Q = V/td
o V = Q x td
= 5 m3
Dimensi:
Q = V/td
V = Q x td
= 5 m3
Lebar = 1,5 m
Kedalaman air efektif= 1,7m
Panjang= 1,96 m
Tinggi ruang bebas= 0,3 m (disesuaikan dengan kondisi lapangan)
Catatan:
-
Kriteria standar : Waktu tinggal = 2 jam
-
Beban permukaan : 20-30 m3/m2 hari
Ketebalan: 0,15-0,23 mm
Diameter lubang: 2 cm x 2 cm
Total head: 9 m
Jumlah: 1 buah
Outlet: 1”
G. Blower udara
Kapasitas: 400 lt/menit
Jumlah: 2 unit
BAB VII
PENUTUP