Anda di halaman 1dari 3

2.

2 Perilaku Produsen

2.2.1 Pengertian Perilaku Produsen

Menurut Pardanawati (2015), teori produksi memberikan penjelasan

tentang perilaku produsen tentang perilaku produsen dalam memaksimalkan

keuntungannya maupun mengoptimalkan efisiensi produksinya. Kegiatan

produksi merupakan mata rantai dari konsumsi dan distribusi. Kegiatan

produksilah yang menghasikan barang dan jasa, kemudian dikonsumsi oleh

para konsumen. Tanpa produksi maka kegiatan ekonomi akan berhenti,

begitu pula sebaliknya. Untuk menghasilkan barang dan jasa kegiatan

produksi melibatkan banyak faktor produksi. Fungsi produksi menggambarkan

hubungan antar jumlah input dengan output yang dapat dihasilkan dalam satu

waktu periode tertentu.

Perilaku produsen adalah semua upaya yang dilakukan oleh produsen

dalam menghasilkan produk yang berkualitas dan efisien serta dapat diterima

dengan baik dipasaran dan mampu menghasilkan laba yang besar. Dalam hal

ini produsen berusaha melakukan produksi semaksimal dan seefisien

mungkin demi memenuhi permintaan pasar. Perilaku produsen dilakukan

untuk bisa mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya tanpa harus

memberatkan atau merugikan konsumen. Segala yang dilakukan oleh

produsen yang berhubungan dengan kegiatan bisnis perusahaanya maka itu

disebut sebagai perilaku produsen. Perilaku produsen tidak hanya terbatas

pada proses produksi saja, akan tetapi dalam segala hal.

2.2.2 Hukum Penawaran


Menurut Sunusi et al (2014), penawaran adalah jumlah suatu produk yang

ingin dan dapat ditawarkan oleh pihak penjual atau produsen pada berbagai

tingkat harga. Hukum penawaran berbunyi Jika harga barang naik maka

jumlah yang ditawarkan akan bertambah. Jika harga barang turun maka

jumlah yang ditawarkan akan berkurang. Kurva penawaran pasar menunjukan

hubungan antara harga yang dikenakan untuk sebuah produk dengan jumlah

yang ditawarkan. Penawaran bisa dilihat dengan asumsi faktor lain tidak

berubah (cateris paribus).

Hukum penawaran yaitu apabila harga mengalami kenaikan maka jumlah

barang yang ditawarkan akan naik, dan apabila tingkat harga turun maka

jumlah barang yang ditawarkan akan turun. Dalam hukum penawaran jumlah

barang yang ditawarkan akan berbanding lurus dengan tingkat dari harga. Di

hukum penawaran hanya menunjukan hubungan searah antara jumlah

barang yang ditawarkan dengan tingkat harga barang. Hukum penawaran

akan berlaku jika faktor faktor lain yang mempengaruhi penawaran tidak

berubah (cateris paribus). Beberapa faktor yang mempengaruhi penawaran

antara lain harga barang itu sendiri, harga barang lain yang berkaitan erat

dengan barang tersebut, biaya produksi, dan teknologi.

2.2.3 The Law Of Diminishing Return

Menurut Hasibuan (2015), dengan terbatasnya luas tanah, maka

pertumbuhan penduduk (tenaga kerja) akan menurunkan produk marginal

(Marginal Product) yang dikenal dengan istilah The Law of Diminishing Return.

Selama buruh yang diperkerjakan pada tanah tersebut bisa menerima tingkat

upah diatas tingkat upah alamiah, maka penduduk (tenaga kerja) akan terus

bertambah dan hal ini akan menurunkan lagi produk marginal tenaga kerja
dan pada gilirannya akan menekan tingkat upah kebawah. Proses ini akan

berhenti jika tingkat upah turun sampai tingkat upah alamiah. The law of

diminishing return terungkap setelah penduduk semakin bertambah begitu

juga dengan produksi nasional, namun setelah jaman keemasan tersebut

mulai dirasakan bahwa semakin lama penduduk semakin bertambah,

sementara jumlah lahan tidak bertambah yang menyebabkan lahan terasa

semakin sempit. Setiap pekerja baru akan mendapatkan lahan yang semakin

kecil untuk digarap. Menurunnya rasio antara lahan yang digarap dengan

jumlah pekerja yang banyak akan menimbulkan penurunan marginal product

sehingga akan menurunkan upah riil.

The law of diminishing return adalah sebuah hukum dalam ekonomi yang

menjelaskan tentang proporsi input yang tepat untuk mendapatkan output

maksimal. Ketika input yang dimiliki melebihi kapasitas produksi dari input

maka return (pendapatan) akan semakin menurun. Terdapat tiga tingkat

dalam teori ini yaitu fase increasing return (pendapatan meningkat), fase

kedua fase dimana pendapatan tetap meningkat tapi pada intensitas yang

lebih rendah dan fase ketiga adalah fase diminishing return (pendapatan

turun). Dalam teori the law of diminishing return asumsi yang muncul yaitu

hanya 1 variabel yang berubah, teknologi yang digunakan dalam proses

produksi tidak berubah dan sifat koefisien produksi berubah. Peranan

akumulasi modal dan kemajuan teknologi adalah cenderung meningkatkan

produktivitas tenaga kerja artinya bisa memperlambat bekerjanya the law of

diminishing returns yang pada gilirannya akan memeperlambat pula

penurunan tingkat hidup ke arah tingkat hidup minimal.

Anda mungkin juga menyukai