Anda di halaman 1dari 5

1

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Daftar Permasalahan


Pasien merupakan pasien yang datang pertama kali ke Triage Obstetri dan
Ginekologi RSUP Sanglah pada tanggal 5 November 2018 dengan keluhan utama
nyeri perut yang hilang timbul yang disertai dengan keluar lendir disertai darah
dengan usia kehamilan 39 minggu. Pasien saat ini sedang dalam pemulihan post
sectio caecaria. Ketika kunjungan ke tempat tinggal, tidak terdapat keluhan dari
pasien, baik pendarahan pervaginam, sakit perut, mual muntah. Pasien mengaku
rutin meminum obat yang diberikan post SC.
Faktor yang mempengaruhi kondisi kehamilan pasien hingga terjadi
kehamilan letak sungsang adalah multipara, dan oligohindramnion. Dari segi
ekonomi, suami pasien cukup menafkahi keluarga untuk makanan dan kebutuhan
pasien. Pasien sudah mendapatkan kasih sayang dan perhatian yang cukup baik
dari suami, maupun anaknya. Namun, interaksi pasien dengan lingkungan
kerjanya di pasar dikatakan kurang baik sehingga mempengaruhi faktor psikologis
pasien.
Pada saat berkunjung ke tempat tinggal pasien, pasien menyambut dengan
sangat baik. Pasien dapat berkomunikasi dengan baik dan berinteraksi dengan
kooperatif.

3.2 Analisis Kebutuhan Pasien


3.2.1 Kebutuhan fisik-biomedis
a. Kecukupan gizi
Kebiasaan pola makan yang dimiliki oleh pasien diakui memang
kurang baik. Pasien makan sebanyak kurang lebih 3 kali sehari,
namun variasi dan jumlah makanan yang di konsumsi bisa
dikatakan belum memenuhi asupan gizi pasien termasuk kurang
terutama dalam memenuhi masa kehamilan.

b. Akses pelayanan kesehatan


Untuk akses ke pelayanan kesehatan pasien, tergolong mudah
karena dekat dengan puskesmas, beberapa rumah sakit swasta dan

1
2

RSUP Sanglah. Jarak tempuh ke puskesmas 10 menit dan ke RSUP


Sanglah 30 menit dengan menggunakan sepeda motor. Namun,
pasien sangat jarang memeriksakan kehamilannya, dan hanya
datang ke Puskesmas apabila merasa ada keluhan.

c. Lingkungan
- Rumah
Pasien tinggal di kamar kos bersama dengan suami dan anaknya.
Kamar kos pasien terdiri dari 1 ruangan permanen yang
mencakup tempat masak, tempat tidur, dan kamar mandi dengan
teras di bagian depan. Dapur dan kamar mandi terletak
disamping kamar, dibatasi dengan tembok. Dinding kamar pasien
terbuat dari batu bata dicat berwarna putih dan lantai sudah
dilapisi dengan keramik. Ventilasi dan penerangan ke dalam
kamar cukup dan sudah dilengkapi dengan jendela serta ventilasi.
Secara umum, tingkat kebersihan area kamar, dapur, dan kamar
mandi belum cukup baik dan belum terlalu bersih. Di luar kamar
kos pasien terdapat pula 3 buah kamar kos di sebelah timur, 2
kamar kos di sebelah barat. Pintu masuk berada di sebelah
selatan. Di area luar kamar kos ibu juga terbilang cukup bersih,
tidak ada sampah yang berserakan namun banyaknya jemuran
milik tetangga kos pasien di teras rumah membuat suasana teras
depan terlihat berantakan.

- Orang tua/keluarga
Pasien berasal dari Banyuwangi dan tidak lagi tinggal bersama
orang tua setelah lulus SMP karena menetap ke Denpasar untuk
bekerja, dan kemudian menikah. Pasien merupakan anak kedua
dari empat bersaudara dari orang tua kandungnya.

- Kebutuhan emosi/kasih sayang


Ini merupakan perkawinan pasien yang kedua kalinya.
Sebelumnya pasien menikah pertama kali ketika berusia 19 tahun
dan memiliki satu orang anak perempuan yang berusia 8 tahun.

2
3

Kemudian pasien bercerai dan menikah dengan suami yang


kedua. Pasien saat ini bekerja sebagai ibu rumah tangga.
Sementara suaminya bekerja sebagai montir di bengkel. Suami
pasien menyayangi pasien dan berusaha untuk memenuhi
kebutuhan pasien, namun sayangnya saat kehamilan pasien
mengaku jarang melakukan control dan tidak pernah melakukan
USG. Meskipun hubungan pasien dengan suami baik-baik saja,
pasien mengaku hanya bisa melihat suami pagi sebelum bekerja
dan malam setelah pulang dari kerja. Dapat disimpulkan bahwa,
kasih sayang untuk pasien cukup. Jarangnya pasien melakukan
ANC juga mempengaruhi kondisi kehamilan pasien.

3.2.2 Kebutuhan Bio-Psikososial


a. Lingkungan biologis
- Penyebab: Kos pasien tergolong belum cukup baik dan bersih.
Secara umum, lingkungan tempat tinggal pasien dan sekitarnya
belum kondusif untuk mendukung kondisi kehamilan pasien
sebelumnya. Air yang digunakan pasien sehari-hari
menggunakan sumur bor. Untuk pembuangan sampah diambil
setiap hari oleh petugas kebersihan.
- Gizi: Gizi pasien belum baik. Dikarenakan kebiasaan asupan
makanan yang kurang dengan komposisi sayur-mayur dan daging
yang tidak seimbang. Kebutuhan karbohidrat pasien sebagian
besar didapat dari nasi putih, sedangkan lemak didapatkan dari
sumber hewan dan minyak kelapa. Porsi makan pasien dikatakan
bisa 2 sampai 3 piring sehari dengan rasio nasi yang lebih banyak
dari sayur atau lauk sebanyak 3:4. Kebutuhan vitamin dan
mineral sendiri sebagian besar didapatkan dari konsumsi sayur
yang sedikit dan pasien sendiri mengaku jarang meminum
vitamin tambahan.
- Akses pelayanan kesehatan: Akses pelayanan kesehatan pasien
sudah baik dan mudah untuk mencapai puskesmas, dan rumah

3
4

sakit. Pasien juga memiliki transportasi pribadi untuk menuju ke


tempat pelayanan kesehatan tersebut.

b. Faktor psikososial
Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga. Di pagi hari pasien
menyiapkan makanan dan membersihkan kos. Sementara siang hingga
malam hari pasien lebih banyak menghabiskan waktu di kos. Suami
pasien yang bekerja sebagai montir di bengkel dengan gaji yang
dikatakan sudah cukup untuk membiayai kebutuhan sehari – hari
keluarga mereka.

3.3 Saran
1. Melakukan komunikasi, dan memberikan informasi serta edukasi yang
tepat kepada pasien dan keluarganya tentang kehamilan letak sungsang,
faktor risiko, dan persalinan SC.
2. Mengingatkan pasien untuk kontrol ke rumah sakit/poliklinik sesuai
jadwal yang diberikan, yaitu pada tanggal 12 November 2018.
3. Memberikan penjelasan kepada pasien untuk berusaha makan teratur
dengan gizi yang seimbang.
4. Menyarankan pada kehamilan berikutnya untuk lebih dini dan lebih rutin
untuk memeriksakan diri ke tempat pelayanan kesehatan terdekat.
5. Memberikan saran kepada pasien agar menggunakan kontrasepsi.

DAFTAR PUSTAKA

1. Sedh, G., Singh, S., and Hussain, R. Intended and Unintended Pregnancies
Worldwide in 2012 and Recent Trends. Stud Fam Plann. 2014 Sep; 45(3):
301–314.

4
5

2. Badan Pusat Statistik. SDKI 2014. [Cited October 24th, 2018].


https://microdata.bps.go.id/mikrodata/index.php/catalog/255
3. Silinaung MDG, Kaeng JJ, Suparman E. Karakteristik persalinan letak
sungsang di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode 1 Januari
2014-31 Desember 2014. Jurnal e-Clinic. 2016; 4(1):363-368.
4. South Australian Maternal, Neonatal & Gynaecology Community of
Practice. Breech presentation. Departement for Health and Ageing,
Government of South Australia. 2018; 4:1-13.
5. Riskiviawinanda F, Aditya R, Mutmainnah N. Hubungan Usia dan Paritas
dengan Kejadian Persalinan Sungsang di RSUD Ulin Banjarmasin Tahun
2013. Berkala Kedokteran. 2015;11(2):233-239.

Anda mungkin juga menyukai