Anda di halaman 1dari 4

TESTOSTERON

Testosteron
Testosterone adalah hormone penting dalam proses reproduksi dan dihasilkan di testis yang berfungsi
mempengaruhi perkembangan sifat seks sekunder pria.
Fungsi testosteron yaitu mempengaruhi perkembangan sifat-sifat seks sekunder pria, memberikan
feedback negatif melalui pituitari dan hipotalamus sehingga menghasilkan penurunan sekresi luteinizing
hormone (LH) dan menjaga fungsi kelenjar prostat.
Pemeriksaan testosterone adalah untuk mengetahui kadar testosterone dalam darah yang berfungsi
mengevaluasi fungsi gonad dan adrenal, mengetahui penyebab pubertas dini pada pria, dan mendiagnosis
hipogonadisme, hipopituarisme, sindrom Klinifelter, dan impoten.
Persiapan : Sebaiknya pemeriksaan Hormon dilakukan pada pagi hari sebelum jam 10 pagi, tidak perlu
puasa.

DAPUS : http://www.maximalab.co.id/page-service/services?id=36&page=2

Pendahuluan
Ikterik atau dalam bahasa Inggrisnya “Jaundice” dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah “sakit
kuning”. Kuning terjadi pada hampir seluruh permukaan kulit, membran mukosa dan bagian putih dari mata
(sklera). Hal ini terjadi karena adanya peningkatan bilirubin di dalam darah
(hiperbilirubinemia). Sebenarnya ikterik sendiri bukan suatu penyakit, tapi suatu kondisi yang ada karena
suatu proses penyakit. Bilirubin adalah zat sisa hasil dari penghancuran sel darah merah yang berlangsung
setiap hari di tubuh kita. Dalam kondisi normal hepar memetabolisme zat sisa ini ke dalam bentuk cairan
empedu. Tapi bila ada gangguan dari metabolisme normalnya, maka dapat terjadi ikterik. Kali ini kita hanya
akan membahas ikterik yang terjadi pada orang dewasa.
Fakta Tentang Ikterik

 Liver adalah organ yang paling besar di tubuh manusia dan memiliki lebih dari 500 tugas.
 Fungsi terbesar dari liver adalah membuat energi dari cadangan glikogen yang ditampung di dalamnya dan
punya peranan besar dalam melawan infeksi.
 Tapi juga merupakan tempat daur ulang terutama sel darah merah yang memiliki umur 120 hari. Artinya
setiap hari ada sel darah merah yang dihancurkan dan didaur ulang di dalam liver.
 Karena fungsi sebagai tempat daur ulang sel darah merah inilah dapat terjadi ikterik.
 Kasus ikterik merupakan kasus bahaya dan sangat memerlukan perhatian medis, karena dapat
menyebabkan kematian.
Jenis dan Penyebab Ikterik
1. Pre-hepatik (sebelum cairan empedu dibuat di liver)
Terjadi karena adanya peningkatan tiba-tiba dari hasil penghancuran sel darah merah (hemolysis),
melebihi dari kemampuan liver untuk menghancurkannya. Kondisi yang dapat menyebabkan hemolysis
adalah: malaria, sickle cell anemia, spherocytosis, thalassemia, defisiensi zat G6PD, penyakit autoimun,
dan karena obat-obatan atau racun.

2. Hepatik (masalah ada di dalam liver)


Terjadi karena ketidakmampuan liver untuk memetabolisme dan melepas bilirubin. Kondisi yang dapat
menyebabkannya adalah: hepatitis, cirrhosis, Crigler-Najjar Syndrome, Gilbert’s Syndrome (kongenital
bilirubin metabolism disorder) dan kanker.

3. Post-hepatic (setelah cairan empedu dibuat oleh liver)


Disebut juga sebagai ikterik obstruktif yang terjadi karena hambatan penyaluran bilirubin dari liver ke
usus. Kondisi yang dapat menyebabkannya adalah: batu empedu, kanker pankreas, kanker kantung
empedu, pankreatitis, cholangitis, parasit, kehamilan, dll.

4. Ikterik Fisiologis. Biasa terjadi pada bayi baru lahir karena kondisi liver bayi yang memang belum
sempurna. Kondisi yang dapat menyebabkannya adalah: Perbedaan golongan darah antara ibu dan bayi,
karena pemberian ASI, dan cephalohematoma.

Gejala Ikterik
Ikterik merupakan tanda terhadap proses kondisi penyakit yang sedang berlangsung. Tanda dan gejala
dapat terlihat pada orang ikterik adalah sbb.:
 Kulit dan selaput lendir menjadi menguning
 Sklera menjadi menguning
 Urine berwarna gelap
 Gatal di kulit.
Baca artikel lainnya di blog Dr. Indra K. Muhtadi
Kapan Mencari Pertolongan Medis
Jika mengalami tanda-tanda seperti di atas, apa lagi bila disertai dengan keluhan-keluhan lain, maka
harus segera mencari pertolongan medis. Ikterik bukan sesuatu yang bisa ditunda untuk mendapatkan
pertolongan.

Pemeriksaan Penunjang Diagnosis


1. Darah lengkap; yang dapat melihat fungsi liver, jumlah bilirubin yang ada dalam darah, ada tidaknya
pankreatitis, level elektrolit, dll.
2. Urinalysis; dapat melihat fungsi ginjal dan melihat perubahan dari air kemih.
3. USG; dapat memantau liver, kantung empedu, dan pankreas sehingga dapat melihat ada tidaknya batu
empedu, pelebaran saluran empedu, dll.
4. CT Scan; lebih detil dari USG yang dapat mengukur dengan akurat besar dari batu empedu dan kelainan
lain di dalam liver.
5. MRI; apa bila dibutuhkan untuk melihat secara detil dari saluran empedu.
6. Biopsi Liver; untuk menilai inflamasi yang terjadi di liver, ada tidaknya cirrhosis dan kanker.

Penanganan Ikterik
Dilakukan Sendiri
1. Memperbanyak istirahat
2. Minum cairan lebih banyak
3. Menangani penyakit penyebab semaksimal mungkin
4. Hindari pemakaian obat alternatif karena biasanya justru akan memperburuk kondisi
5. Jangan mengkonsumsi alkohol
6. Berhenti merokok dan jauhi asap rokok orang lain, karena 4000 zat yang terdapat di dalam rokok sudah
dikenal dapat merusak sistem biliaris manusia di mana liver adalah organ terbesar di dalam sistem
tersebut.

Dilakukan Dokter
1. Dokter akan memberikan obat untuk mengurangi keluhan yang ada pada pasien.
2. Bila diperlukan dokter akan memberikan antibiotik, antiviral, dll. sesuai dengan latar belakang penyakit
yang menyebabkan ikteriknya.
3. Dokter biasa memberikan tambahan cairan intra vena agar menjaga kondisi tidak bertambah parah.
Selain itu agar lebih mudah bila akan menyuntikkan obat.
4. Untuk kasus yang berat, bila diperlukan dokter dapat melakukan operasi pengangkatan organ yang
bermasalah, seperti pengangkatan kantung empedu, liver, transplantasi liver, dll.

Pencegahan Ikterik
 Pencegahan ikterik sesungguhnya adalah pencegahan dari terkena penyakit-penyakit atau kondisi-
kondisi yang dapat menimbulkan ikterik.
 Seperti tindakan bijaksana untuk vaksinasi hepatitis A dan B, sehingga terhindar dari penyakit hepatitis A
dan hepatitis B.
 Mengkonsumsi obat-obatan anti malaria bila akan bepergian ke daerah endemis, karena malaria seperti
dibahas di atas dapat menyebabkan ikterik.
 Jangan mengkonsumsi alkohol.

Anda mungkin juga menyukai