Anda di halaman 1dari 6

BTS System & Monitoring

BTS ( Base Tranceiver System ) merupakan salah satu elemen sistem komunikasi selluler yang
menghubungkan MS ( mobile station ) dengan BSC ( base station control ). BTS sendiri terdiri
dari 3 bagian utama yaitu tower, shelter dan feeder. Di dalam shelter terdapat berbagai combiner,
module per carrier, core module yaitu power suplai, fan pendingin, air conditioner, baterai, dan
AC/DC converter. Beberapa perangkat seperti, kipas, air conditioner, pintu, power suplay, suhu
kelembaban harus sering dilakukan pengecekan secara rutin untuk menunjang kinerja dan
kondisi BTS.

Kondisi Umum BTS

Perangkat Shelter BTS yang jarang dipantau kinerja dan kondisinya secara kontinue secara
langsung merupakan pekerjaan yang harus dicermati. Pada sebagian tempat dimana suplai PLN
sulit dijangkau, maka pemakaian Genset dan Suplai DC merupakan solusi yang cermat. Apalagi
dengan pemakaian sistem CDC yaitu teknik untuk melakukan effisiensi bahan bakar minyak
(BBM) dengan mengkonversi catu daya site BTS ( Base Tranceiver Station ) dari dua genset
menjadi satu genset dan baterai ( berikut rectifier ) pada remote area.

Beberapa permasalahan teknis lain yang perlu disiasati sebagai pembenahan sistem komunikasi
data untuk mendapatkan performance BTS yang makin baik harus segera dilakukan. Diantaranya

 penghematan energi secara maksimal sekaligus sejalan dengan misi ramah lingkungan.
 memodifikasi perangkat yang ada sehingga bisa menghemat energi. Terutama BTS yg
terpasang di daerah sulit dijangkau.
 menerapkan sistem Charge Discharge Battery. CDC merupakan kombinasi antara
penggunaan baterai dan genset secara bergantian sehingga mengurangi operasi genset
dari 24 jam sehari menjadi hanya 11 jam sehari.
 menerapkan Intelligent Ventilation System (IVS) yaitu sistem pendingina dalam shleter
yang menggunakan kombinasi antara DC fan dan Air Conditioning sehingga
pengoperasian AC berkurang hingga 30 persen.

Genset dan Baterai


Efisiensi penggunaan bahan bakar akan tinggi jika besarnya beban antara 50% – 70% dari total
kapasitas. Sangat direkomendasikan untuk tidak menggunakan genset dengan beban dibawah
35% kapasitas karena akan merusak mesin. Hal ini disebabkan piston genset tidak memuai
maksimal karena mesin tidak mencapai panas yang optimal akibat beban yang rendah.
Dampaknya adalah oli/pelumas di sela-sela piston akan masuk ke ruang bakar dan ikut terbakar.
Lama kelamaan akan terjadi penumpukan arang/karbon sisa pembakaran oli di ruang bakar dan
akibatnya mesin akan rusak.

Disinilah pentingnya penggunaan kontrol pengatur beban dan sistem suplai DC, yaitu effisiensi
bahan bakar dan keamanan genset serta pengaturan sistem charge discharge baterai. Untuk
pengaturan tegangan suplai DC dan penggunaan beban, maka dibuatkan sistem kontrol dan
monitoring dari seluruh bagian genset dan baterai dengan menggunakan timer, phase voltage
monitoring relay dan sensor tambahan pada perangkat genset ( yaitu sensor level bahan bakar,
sensor oil temperatur ). Pembuatan monitoring dan kontrol berguna untuk mengontrol waktu
kerja genset dan baterai, performace genset dan baterai, dan aktivitas beban. Tentunya
dibutuhkan sistem hardware dan software untuk melaksanakan pengaturan ini.

Kontrol Monitoring System BTS Jarak Jauh dan Pengiriman Data

Suplai listrik untuk menjaga kontinuitas operasional perangkat BSC, transmisi dan BTS dengan
menggunakan genset ( sebagai pembangkit listrik tenaga diesel) dan battery rectifier mempunyai
peran penting dalam suplai listrik saat PLN mati. 65% dari kegagalan shelter dan ruangan teknik
berhubungan dengan listrik. Langkah penurunan resiko downtime saat energi listrik tidak
tersedia adalah dengan memonitor baterai, sistem UPS, outpur rectifier, dan genset. Suatu
pekerjaan yang tidak selalu konsisten dilakukan. Mengingat biaya, jarak dan peralatan yang tidak
selalu tersedia saat pengecekan dilapangan. Pengecekan data kondisi shelter sistem online
menjadi pre-maintenance sebelum terjadinya gangguan lebih jauh.

Beberapa data monitoring online yang harus dilakukan pada sistem power sulai DC adalah:

 un-balaced status of R-S-T voltage


 DC Upper Voltage
 DC Lower Voltage
 Overcurrent
 Low Power Battery
 Battery Disconnect Fail
 Over temperatur DC
 Fail of Surge
 Battery Voltage Status
Alfa Perkasa Engineering melakukan pekerjaan instalasi kontrol dan perbaikan perangkat
power suplai dan system kontrol dan monitoring baterai, kontrol operasi genset dengan sistem
CDC, perbaikan baterai, inverter dan rectifier, menambahkan sistem kontrol CDC, melakukan
monitoring data dan melakukan eksekusi kerja generator dan battery.

Sistem yang dibuat akan memberikan data monitor real time tentang PLN, genset dan baterai
secara keseluruhan dan akan dipergunakan sebagai

 evaluasi, perencanaan, tindakan manajement pemeliharaan dan troubleshooting


dilapangan.
 pengaturan management beban. Yaitu bahwa apabila terjadi kelebihan maupun
kekurangan tegangan pada daya DC, maka generator akan bekerja sesuai permintaan,
yaitu genset OFF saat tegangan battery penuh dan genset akan ON kembali saat battery
drop tegangan.

Kelebihan dan kekurangan tegangan pada daya DC akan menghidupkan alarm, sehingga akan
segera diketahui terjadinya kesalahan dan cepat dalam menanganinya.

Kami menyiapkan sistem lokal panel dan remote jarak jauh yang akan memonitor kerja dan
performace sistem genset dan CDC rectifier sesuai dengan kondisi existing panel di lapangan.

Hal penting yang harus dilakukan sehubungan dengan pengaturan suplai DC adalah :

 Main runnning hours


 Battery running hours
 Battery Total Charge Times
 Battery Total Discharge Times

Board Temperatur Monitor

Berfungsi untuk memantau suhu board tertentu secara real-time. Keadaan temperatur lingkungan
yang ideal untuk BTS adalah antara 5 derajad Cecius sampai 50 derajad Cecius (23 derajad
Farenheid sampai 122 derajd Farenheid ). Pada rentang suhu tersebut BTS dapat bertahan dalam
jangka waktu yang lama. BTS dapat bekerja pada suhu-10 oC sampai -5 oC dan 50 oC - 55 oC,
akan tetapi hanya dapat bertahan dalam waktu sebentar. Bilamana temperatur sudah melebihi
ambang batas yang diijinkan, BTS akan mengirim board temperatur.

Apabila temperatur mencapai titik diluar rencana, maka data akan terkirim secara langsung ke
pusat pengendali dan secara otomatis akan melakukan perintah ke unit kontrol dan memberikan
perintah kendali On/OFF mesin AC sesuai dengan temperatur yang diinginkan.

Alarm Management System

Alarm Management System berfungsi untuk memantau alarm-alarm yang terjadi. Alarm
Management System menyediakan alarm view, alarm query, dan fungsi maintenance alarm.

 Alert / indikasi saat generator minim bahan bakar


 Alert/Indikasi saat pintu terbuka atau tertutup.
 Alert/Indikasi saat AC on/OFF.
 Alert/Indikasi saat generator abnormal.
 Alert/Indikasi saat posisi generator start atau stop
 Alert/Indikasi AC abnormal.
 Alert/Indikasi Inverter abnormal
 Alert/ Indikasi saat kontrol PLN, Genset dan baterai abnormal

Kinerja dan Performance Tegangan DC pada BTS

Sebagaimana layaknya sebuah unit mesin telekomunikasi, maka BTS membutuhkan suplai DC
yang didalamnya merupakan kombinasi antara converter, distribusi, controller dan back up.
Permasalahan pada tegangan suplai DC sering muncul pada beberapa stasiun BTS dan antara
lain disebabkan oleh beberapa kendala berikut :

 Penambahan perangkat BTS dan kualitas tegangan yang fluktuatif mengakibatkan


terjadinya overcurrent (trip protection) melebihi daya kontrak PLN terpasang. Hal ini
memaksa operator telepon seluler berpikir keras untuk mengatasi masalah penyediaan
daya listrik yang kontinyu.
 sistem suplai tegangan DC tidak efektif seiring dengan ketidakseimbangan daya PLN
dan pembagian beban pada unit beban DC pada unit shelter BTS. Meskipun PLN dan
genset dipakai sebagai catu daya utama (main) dan baterai sebagai cadangan

Maintenance Tegangan DC dan AC pada BTS ( sebelum dimodifikasi )

Masalah tegangan suplai DC yang ada dalam perangkat BTS ( Base Tranceiver System ) harus
segera diatasi dengan manajemen pembebanan, sehingga tidak terjadi overcurrent pada unit
suplai tegangan DC. Untuk mengetahui dan mengatasi gangguan tegangan DC yang terjadi,
maka diperlukan sistem operasional dan perawatan.

Salah satu tindakan operasional dan perawatan tersebut yang harus sering dilakukan sebagai
tindakan penyediaan tegangan AC adalah meliputi beberapa tindakan kegiatan seperti :

 pengukuran tegangan phasa R-N, S-N, T-N


 pengecekan tegangan DC
 pengecekan grounding

Dan tindakan lain yang bisa dilakukan adalah dengan pembuatan sistem monitoring dengan
menggunakan internet seperti dilakukan beberapa provider penyedia layanan jasa
telekomunikasi.

Kami membuat sistem pengukuran tegangan, arus beban dan power suplai DC dan melakukan
modifikasi panel kontrol lokal untuk lebih lanjut bisa bekerja secara otomatis jarak jauh. Data
aktifitas monitoring tersebut akan mengurangi beban kerja dan biaya saat dilakukan
pengontrolan di lokasi.
Kontrak Maintenance BTS

Secara umum. teknis perawatan dan pengecekan sistem BTS adalah dengan melalui pengecekan
rutin berkala yang dilakukan oleh beberapa kontraktor yang ditunjuk sebagai pelaksana tugas.

Kegiatan maintenance tersebut meliputi :


• Pemeliharaan kebersihan Ruangan Genset.
• Pemeliharaan Body Genset.
• Pengecekan Battery Accu
• Pengecekan Charger Battery
• Pengecekan Sistem Kerja Panel ATS
• Pengecekan Volume Tangki , Filter Oil dan Filter Bahan Bakar
• Pengecekan Bahan Bakar
• Pengecekan Time Relay
• Pengecekan Tegangan / Voltage
• Pengecekan Grounding

Monitoring Online ( setelah dimodifikasi )

Sistem monitoring online sedikit berbeda dengan sistem datang langsung. Persoalan biaya, jarak
lokasi BTS, kesiapan perangkat bantu, dan ketidaksiapan data kerusakan yang real time, serta
minimnya informasi terakhir sebelum ke lokasi menyebabkan beberapa persoalan lain diluar
rencana muncul di lapangan tanpa persiapan yang lebih matang.

Sistem monitoring online mempunyai sejumlah keuntungan yang bisa dibagi atas fungsi berikut ;

1. Dengan adanya fungsi monitoring kita dapat mengetahui status perangkat, dan dapat
melakukan perbaikan dengan cepat dan effisien, melakukan reschedule peninjauan atau
perawatan, tanpa harus mendatangi lokasi terlebih dahulu sebelum pada akhirnya
keadaan sangat urgent untuk peninjauan lokasi.
2. Dengan adanya fungsi reporting otomatis, maka kita dapat mengetahui sejarah kerusakan
dan kegiatan apa saja yang telah kita lakukan terhadap perangkat BTS dann BSC,
sehingga dapat berfungsi sebagai referensi untuk melakukan tindakan selanjutnya.
3. Komputer server menerima data hasil pengukuran BTS setiap jam dalam bentuk data
mentah ( raw data ). Selanjutnya selama 24 jam data akan dilaporkan dalam bentuk daily
measurement. Dari data ini dapat diketahui kehandalan suatu BTS, sehingga dapat
dilakukan proses perawatan dan perbaikan terhadap BTS yang bermasalah.
Pembuatan sistem ini akan memonitor perangkat, mengirimkan data real time, dan melakukan
tindakan pencegahan kerusakan lebih jauh saat sistem diluar rencana, serta melaporkan setiap
kejadian di lapangan dalam bentuk :

 pengiriman data monitoring dan data alarm ke sebuah server melalui SMS atau email
secara periodik baik kondisi normal ataupun kondisi abnormal.
 SMS yang diterima dan dimasukkan ke database MySQL atau ke kontrol pusat atau
handpone.
 kondisi pre-maintenace power supply, genset, dan lainnya
 perekaman semua status dan alarm
 informasi web yang merekam aktifitas power supply, pintu, ac dan fire protection.

Monitoring dan pengumpulan data, analisa data, penanganan gangguan dan optimalisasi
BTS

Untuk menjaga kehandalan perangkat shelter, maka Base Transceiver Station ( BTS ) harus
dijaga kestabilan dan kinerjanya. Untuk menjaga agar BTS bekerja dengan optimal, maka
diperlukan perangkat yang dapat memantau keadaannya, sehingga dapat dilakukan perbaikan
dengan cepat. Perangkat-perangkat yang dipergunakan sebagai modul monitoring BTS sudah
banyak diproduksi baik hardware maupun software dan tergantung dari pihak operator
telekomunikasi dan pihak terkait yaitu konsultan perencana atau kontraktor.

Dengan demikian setiap gangguan yang muncul akan segera diketahui dan diperbaiki dari pusat
pemeliharaan tersebut yang biasanya berlokasi jauh dari lokasi BTS. Sistem monitoring ini
terdiri server, Human Machines Interface, dan workstation, router dan printer.

Anda mungkin juga menyukai