Anda di halaman 1dari 2

Nama : Yulianda pratiwi

Nim : J1A017124

TUGAS
Jelaskan begaimana proses respirasi pada buah segar dan perbedaanya dengan yang di
fermentasi ?
Respirasi didefinisikan sebagai perombakan senyawa komplek yang terdapat pada sel
seperti pati, gula dan asam organik menjadi senyawa yang lebih sederhana seperti
karbondioksida, dan air, dengan bersamaan memproduksi energi dan senyawa lain yang dapat
digunakan sel untuk reaksi sintetis. Respirasi dapat terjadi dengan adanya oksigen (respirasi
aerobik) atau dengan tidak adanya oksigen (respirasi anaerobik, sering disebut fermentasi). Laju
respirasi yang dihasilkan merupakan petunjuk yang baik dari aktifitas metabolis pada jaringan
dan berguna sebagai pedoman yang baik untuk penyimpanan hidup hasil panen. Jika laju
respirasi buah atau sayuran diukur dari setiap oksigen yang diserap atau karbondioksida
dikeluarkan – selama tingkat perkembangan (development), ketuaan (maturation), pemasakan
(ripening), kebusukan (senescent), dapat diperoleh pola karakteristik repirasi. Laju respirasi per
unit berat adalah tertinggi untuk buah dan sayur yang belum matang dan kemudian terus
menerus menurun dengan
Produk dengan laju respirasi tinggi cenderung cepat mengalami kerusakan. Percepatan
respirasi ini juga dipengaruhi oleh keberadaan etilen. Etilen adalah senyawa organik sederhana
yang berfungsi sebagai hormon pertumbuhan, perkembangan dan kelayuan. Oleh sebab itu
keberadaan etilen perlu ditekan pada saat produk telah mengalami kematangan agar daya
simpan produk lebih lama.Proses respirasi diawali dengan adanya penangkapan oksigen dari
lingkungan. Proses transport gas-gas dalam tumbuhan secara keseluruhan berlangsung secara
difusi. Oksigen yang digunakan dalam respirasi masuk ke dalam setiap sel tumbuhan dengan
jalan difusi melalui ruang antar sel, dinding sel, sitoplasma dan membran sel. Demikian juga
halnya dengan karbondioksida yang dihasilkan respirasi akan berdifusi ke luar sel dan masuk ke
dalam ruang antar sel. Hal ini karena membran plasma dan protoplasma sel tumbuhan sangat
permeabel bagi kedua gas tersebut. Setelah mengambil oksigen dari udara, oksigen kemudian
digunakan dalam proses respirasi dengan beberapa tahapan, diantaranya yaitu glikolisis,
dekarboksilasi oksidatif, siklus asam sitrat, dan transpor elektron (Winarno dan Aman 2004).
Selain etilen yang mempengaruhi laju respirasi buah-buahan adalah pola respirasinya.
Pola respirasi produk hortikultura dibagi menjadi 2 yaitu : klimaterik dan non-klimaterik. Produk
yang termasuk respirasi klimaterik ditandai dengan produksi karbohidrat meningkat bersamaan
dengan buah menjadi masak dan diiringi pula peningkatan produksi etilen. Saat produk
mencapai masak fisiologi, respirasinya mencapai klimaterik yang paling tinggi. Respirasi
klimaterik dan proses pemasakan dapat berlangsung pada saat buah masih di pohon atau telah
dipanen. Pemanenan dapat dilakukan ketika laju respirasi suatu produk sudah mencapai
klimaterik. Hal ini karena ketepatan pemanenan sangat mempengaruhi kualitas produk
tersebut. Produk yang dipanen terlalu muda pada produk buah-buahan menyebabkan
kematangan yang tidak sempurna sehingga kadar asamnya meningkat dan menjadikan buah
terasa masam. Untuk pemanenan yang terlalu tua menyebabkan kualitas produk turun pada
saat disimpan dan rentan terjadi pembusukan. Produk yang tergolong klimaterik adalah pisang,
tomat, pepaya, apel dan mangga. Pola respirasi produk yang tidak menunjukkan karakteristik
seperti klimaterik disebut non-klimaterik. Contoh produknya adalah storwbery, jeruk, cabai,
dan nanas. Pengurangan laju respirasi sampai batas tertentu dapat memperpanjang daya
simpan produk segar tetapi kebutuhan energi sel terpenuhi. Pengendalian respirasi tersebut
dapat dilakukan dengan cara pelapisan, penyimpanan suhu rendah, dan modifikasi atmosfir
ruang penyimpanan (Kader 2004).
Perbedaan respirasi dengan fermentasi
Respirasi dan fermentasi, keduanya adalah proses untuk memperoleh energi.
Perbedaan utama antara fermentasi dengan respirasi adalah respirasi menggunakan oksigen
untuk mendapat energi makanan sementara fermentasi tidak membutuhkan oksigen.
Fermentasi pada dasarnya adalah menghilangkan glukosa dari zat sementara meninggalkan
alkohol di dalamnya. Fermentasi adalah proses anaerob sehingga mengapa tidak memerlukan
oksigen seperti respirasi.
Fermentasi
Fermentasi terjadi dalam kondisi dimana tidak ada oksigen. Dalam proses fermentasi,
gula dimetabolisme utnuk asam lemak. Menggunakan glukosa dalam tempat oksigen dana
menghasilkan energi dalam bentuk ATP membentuk senyawa lain dan produk juga. Gula
maltosa diubah menjadi laktat,etanol dan karbondioksida, selam proses fermentasi utama.
Energi yang dihasilkan langsung dari glukosa, oleh karena itu menghasilkan lebih sedikit
energi.selama latihan berat,proses fermentasi terjadi pada otot-otot kita,yang menghasilkan
pembentukan asam laktat. Asalm laktat ini terakumulasi dalam otot dan menyebabkan
kekakuan tubuh atau nyeri. Pembentukan asam laktat ini adalah penyebab keram kaki.
Fermentasi juga digunakan dalam pembuatan makanan manusia dan minuman seperti
roti,keju,gula,yughurt,cuka dan banyak lagi. Hal ini juga digunakan dalam industri bahan bakar.
Respirasi
Dalam proses respirasi, energi berasal dari metabolisme glukosa. Selama respirasi,
oksigen terinspirasi sementara karbondioksida yang dihembuskan keluar dari tubuh. Energi
yang dihasilkan oleh respirasi yang digunakan untuk fungsi-fungsi fisiologis tubuh kita karena
menghasilkan beberapa ATP dalam molekul glukosa tunggal. Energi yang dihasilkan oleh ATP ini
digunakan untuk kontaksi otot, pergerakan, implus listrik dan lebih banyak fungsi tubuh.
Respirasi sel bisa menjadi respirasi aerobik atau respirasi anaerobik. Oksigen digunakan dalam
aerobik tetapi tidak dalam anaerobik.
Perbedaan :
 Fermentasi terjadi dalam kondisi anaerob tetapi respirasi terjadi lebih dalam kondisi
aerobik.
 Hasil respirasi dalam pembentukan energi yang berasal dari glukosa atau kimia organik
lainya.
 Respirasi smenggunakan dan menghasilkan 38 ATP sedangkan fermentasi menghasilkan
hanya 2.
 Respirasi lebih efisien daripada fermentasi dalam pembentukan ATP .
 Produksi ATP lebih cepat dalam fermentasi daripada dalam respirasi.
 Energi yang dihasilkan dalam proses fermentasi yang digunakan ketika tidak ada oksigen
yang cukup untuk proses respirasi berlangsung.
 Produksi ATP lebih lambat dari repirasi dilengkapi dengan proses fermentasi.

Anda mungkin juga menyukai