Makalah Model Pembelajaran Langsung
Makalah Model Pembelajaran Langsung
PENDAHULUAN
b. Mendemontrasikan Keterampilan
Mendemonstrasikan suatu keterampilan adalah ruh dari model pembelajaran
langsung yang berpegang pada Teori Belajar Sosial (Teori Pemodelan Tingkah
Laku). Asumsi dari teori belajar pemodelan tingkah laku adalah, bahwasanya
belajar dilakukan sesorang melalui proses mengamati orang lain. Belajar dengan
melakukan pemodelan (peniruan) akan sangat mengehmat waktu, tenaga, biaya,
bahkan menghindarkan pebelajar dari bahaya. Pebelajar tidak perlu melakukan
trial and error (coba-coba dan gagal). Agar demonstrasi keterampilan yang
dilakukan guru sukses, maka guru perlu memperhatikan 2 hal berikut: (1)
melakukan demonstrasi keterampilan dengan benar; dan (2) berlatih sebelum
melakukan demonstrasi.
3. Membimbing Pelatihan
Fase ketiga sintak model pembelajaran langsung (direct instruction) adalah
membimbing pelatihan. Guru harus memberikan latihan terbimbing kepada siswa.
Pada fase ini siswa tidak sekedar berlatih saja, tetapi siswa harus berlatih di bawah
bimbingan guru. Tujuan diberikan pembimbingan adalah agar latihan yang
dilakukan siswa dapat efektif. Setidaknya ada 4 (empat) prinsip yang harus
dipegang guru saat melakukan latihan terbimbing untuk siswanya, yaitu: (a)
latihan singkat tapi utuh; (b) keterampilan harus benar-benar dikuasai; (c) hati-hati
terhadap kelebihan dan kelemahan latihan berkelanjutan (massed practice) dan
latihan terdistribusi (distributed practice); dan (d) perhatikan tahap awal latihan.
a. Ketika guru ingin mengenalkan suatu bidang pembelajaran yang baru dan
memberikan garis besar pelajaran dengan mendefinisikan konsep-konsep
kunci dan menunjukkan keterkaitan di antara konsep-konsep tersebut.
b. Ketika guru ingin mengajari siswa suatu keterampilan atau prosedur yang
memiliki struktur yang jelas dan pasti.
c. Ketika guru ingin memastikan bahwa siswa telah menguasai keterampilan-
keterampilan dasar yang diperlukan dalam kegiatan-kegiatan yang berpusat
pada siswa, misalnya penyelesaian masalah (problem solving).
d. Ketika guru ingin menunjukkan sikap dan pendekatan-pedekatan intelektual
(misalnya menunjukkan bahwa suatu argumen harus didukung oleh bukti-
bukti, atau bahwa suatu penjelajahan ide tidak selalu berujung pada jawaban
yang logis)
e. Ketika subjek pembelajaran yang akan diajarkan cocok untuk dipresentasikan
dengan pola penjelasan, pemodelan, pertanyaan, dan penerapan.
f. Ketika guru ingin menumbuhkan ketertarikan siswa akan suatu topik.
g. Ketika guru harus menunjukkan teknik atau prosedur-prosedur tertentu
sebelum siswa melakukan suatu kegiatan praktik.
h. Ketika guru ingin menyampaikan kerangka parameter-parameter untuk
memandu siswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran kelompok atau
independen.
i. Ketika para siswa menghadapi kesulitan yang sama yang dapat diatasi dengan
penjelasan yang sangat terstruktur.
j. Ketika lingkungan mengajar tidak sesuai dengan strategi yang berpusat pada
siswa atau ketika guru tidak memiliki waktu untuk melakukan pendekatan
yang berpusat pada siswa.
D. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Langsung
Secara umum setiap model pembelajaran mempunyai kelebihan-kelebihan
yang membuat model pembelajaran tersebut lebih baik digunakan dibanding
dengan model pembelajaran yang lainnya. Tetapi selain mempunyai kelebihan-
kelebihan pada setiap model pembelajaran juga ditemukan keterbatasan-
keterbatasan yang merupakan kelemahannya.
a. Model pengajaran langsung mempunyai beberapa kelebihan sebagai
berikut:
PENUTUP
A. Kesimpulan
Model pengajaran langsung ini dirancang khusus untuk menunjang proses
belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan prosedural dan pengetahuan
deklaratif yang terstruktur dengan baik, yang dapat diajarkan dengan pola
kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah.
Adapun pembahasan tentang aspek-aspek perencanaan model
pembelajaran langsung ini meliputi: (1) merumuskan tujuan pembelajaran; (2)
memilih materi pembelajaran; (3) melakukan analisis tugas (task analysis); (4)
merencanakan alokasi waktu; dan (5) merencanakan pengaturan ruang kelas.
Model pengajaran langsung memiliki lima fase yang sangat penting, yaitu
1) Menyampaikan Tujuan dan Mempersiapkan Siswa, 2) Mendemonstrasikan
Pengetahuan atau Keterampilan, 3) Menyediakan Latihan Terbimbing, 4)
Mengecek Pemahaman dan Memberikan Umpan Balik, 5) Memberikan
Kesempatan Latihan Mandiri.