Anda di halaman 1dari 13

TELAAH DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

MATEMATIKA
“KOMPETENSI-KOMPETENSI PEMBELAJARAN
MATEMATIKA SMP SERTA KETERKAITAN ANTARA SI, KD
DAN INDIKATOR PEMBELAJARAN”

Disusun oleh :
Kelompok 1 (Satu)
Pendidikan Matematika 4A

Ika Ramadhanty 11308502160025


Shelly Alvionita 11308502160056

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN SINGKAWANG


SINGKAWANG
2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam pembelajaran matematika, tujuan (objective) menunjukkan apa


yang perlu dipelajari siswa, yang dituangkan dalam “rumusan eksplisit untuk
mengubah performa siswa melalui proses pendidikan.” Tujuan secara khusus
penting dalam pengajaran, sebab pengajaran adalah suatu tindakan yang disengaja
dan beralasan. Pengajaran adalah disengaja sebab guru mengajar untuk beberapa
tujuan, terutama, membantu mahasiswa. Pengajaran beralasan, sebab apa yang
dipelajari siswa dipertimbangkan manfaatnya (Wahyu Widada, 2002).
Tujuan pembelajaran matematika yang terdapat dalam KTSP (dalam
Depdiknas 2006), peserta didik harus memiliki kemampuan memecahkan masalah
yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika,
menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh. Kemampuan
pemecahan masalah sangat penting dimiliki oleh setiap siswa karena (a)
pemecahan masalah merupakan tujuan umum pengajaran matematika, (b)
pemecahan masalah yang meliputi metoda, prosedur dan strategi merupakan
proses inti dan utama dalam kurikulum matematika, dan (c) pemecahan masalah
merupakan kemampuan dasar dalam belajar matematika (Branca, 1980).
Sedangkan tujuan pembelajaran matematika dalam kurikulum 2013
(Kemendikbud, 2013) adalah menekankan pada dimensi pedagogik modern
dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan scientific (ilmiah). Dalam
pembelajaran matematika kegiatan yang dilakukan agar pembelajaran bermakna
yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta.
Pembelajaran matematika pada tingkat dasar (SD dan SMP) memiliki peran yang
sangat penting dalam meletakan dasar yang berkarakter bagi peserta didik, untuk
dapat mencapai kompetensi siswa.
Kompetensi adalah seperangkat sikap, pengetahuan, dan keterampilan,
yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh Peserta Didik setelah mempelajari
suatu muatan pembelajaran, menamatkan suatu program, atau menyelesaikan
satuan pendidikan tertentu. Kompetensi dasar merupakan pernyataan minimal
atau memadai tentang pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang
direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak setelah siswa menyelesaikan
suatu aspek atau sub aspek mata pelajaran tertentu. Sedangkan Standar
Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Dalam makalah ini akan
membahas kompetensi-kompetensi pembelajaran matematika khusus nya pada
SMP.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini yaitu:
1. Apa definisi kompetensi ?
2. Apa definisi standar kompetensi lulusan (SKL) ?
3. Apa sajakah SKL matematika SMP menurut kurikulum KTSP ?
4. Apa sajakah SKL matematika SMP menurut kurikulum 2013 ?
5. Bagaimana penjabaran kompetensi dasar ke dalam indikator
pembelajaran?
6. Apa definisi SI, KD, dan Indikator pembelajaran ?
7. Keterkaitan antara SI, KD, dan Indikator pembelajaran ?
C. Tujuan
Adapun tujuan pada makalah pengembangan silabus ini yaitu:
1. Untuk mengetahui definisi kompetensi.
2. Untuk mengetahui definisi standar kompetensi lulusan (SKL).
3. Untuk mengetahui apa saja SKL matematika SMP menurut kurikulum
KTSP.
4. Untuk mengetahui apa saja SKL matematika SMP menurut kurikulum
2013.
5. Untuk mengetahui penjabaran kompetensi dasar ke dalam indikator
pembelajaran.
6. Untuk mengetahui definisi SI, KD, dan Indikator pembelajaran.
7. Untuk mengetahui keterkaitan SI, KD, dan Indikator pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Kompetensi
Istilah kompetensi menurut Webster’s Dictionary mulai muncul
pada tahun 1596. Istilah ini diambil dari kata latin “competere” yang
artinya “to be suitable”. Kemudian ini secara substansial mengalami
perubahan dengan masuknya berbagai isu dan pembahasan mengenai
konsep kompetensi dari berbagai literatur. Menurut Keputusan Kepala
Badan Kepegawaian Negara No 46 A Tahun 2003 yang menyatakan
bahwa kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh
seorang pegawai negeri sipil berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap
perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya, sehingga
pegawai negeri tersebut dapat melaksanakan tugasnya secaara profesional,
efektif dan efisien.
Menurut Wibowo (2012:324) menjelaskan bahwa kompetensi
adalah “Suatu kemampuan untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang
dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan serta didukung oleh sikap
kerja yang dituntut oleh pekerja tersebut.” Adapun pengertian kompetensi
menurut PP No 13 Tahun 2015 “ Kompetensi adalah seperangkat sikap,
pengetahuan, dan keterampilan, yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai
oleh Peserta Didik setelah mempelajari suatu muatan pembelajaran,
menamatkan suatu program, atau menyelesaikan satuan pendidikan
tertentu . “
Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa
kompetensi adalah kemampuan dalam kerja dengan menintegrasikan
pengetahuan, keterampilan, kemampuan serta nilai-nilai pribadi
berdasarkan pengalaman dan pembelajaran. Dalam rangka pelaksanaan
tugasnya secara profesioal, efektif dan efisien.

B. Definisi Standar Kompetensi Lulusan


Yang dimaksud Standar Kompetensi Lulusan (SKL) adalah
seperangkat kompetensi lulusan yang dibakukan dan diwujudkan dengan
hasil belajar peserta didik. Standar ini harus diukur dan diamati untuk
memudahkan pengambilan keputusan bagi dosen, tenaga kependidikan
lain, peserta didik, orang tua, dan penentu kebijaksanaan. Standar
bermanfaat sebagai dasar penilaian dan pemantauan proses kemajuan dan
hasil belajar peserta didik (Muhaimin, 2012:230). Adapun pengertian
Standar Kompetensi Lulusan menurut PP No 13 Tahun 2015 “Standar
Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.”
C. SKL Matematika SMP Menurut Kurikulum KTSP
(PERMENDIKNAS No 26 Tahun 2006)
Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP) meliputi:
1. SD/MI/SDLB/Paket A;
2. SMP/MTs./SMPLB/Paket B;
3. SMA/MA/SMALB/Paket C;
4. SMK/MAK.
Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP) dikembangkan
berdasarkan tujuan setiap satuan pendidikan, yakni:
1. Pendidikan Dasar, yang meliputi SD/MI/SDLB/Paket A dan
SMP/MTs./SMPLB/Paket B bertujuan: Meletakkan dasar
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih
lanjut
2. Pendidikan Menengah yang terdiri atas SMA/MA/SMALB/Paket C
bertujuan: Meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,
akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut
3. Pendidikan Menengah Kejuruan yang terdiri atas SMK/MAK
bertujuan: Meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,
akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya
Adapun Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP) SMP
adalah:
1. Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap
perkembangan remaja
2. Menunjukkan sikap percaya diri
3. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan
yang lebih luas
4. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan
sosial ekonomi dalam lingkup nasional
5. Mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan
sumber-sumber lain secara logis, kritis, dan kreatif
6. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan
inovatif
7. Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan
potensi yang dimilikinya
8. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah
dalam kehidupan sehari-hari.
9. Mendeskripsi gejala alam dan sosial
10. Memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab
11. Menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara demi terwujudnya
persatuan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
12. Menghargai karya seni dan budaya nasional
13. Menghargai tugas pekerjaan dan memiliki kemampuan untuk
berkarya
14. Menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan
waktu luang
15. Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun
16. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan
di masyarakat
17. Menghargai adanya perbedaan pendapat
18. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis naskah pendek
sederhana
19. Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan
menulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sederhana
20. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti
pendidikan menengah
D. SKL Matematika SMP Menurut Kurikulum 2013
(PERMENDIKBUD No 20 Tahun 2016)
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah
digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar proses,
standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan,
standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar
pembiayaan.
Standar Kompetensi Lulusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi:
1. Kompetensi Lulusan SD/MI/SDLB/Paket A;
2. Kompetensi Lulusan SMP/MTs/SMPLB/Paket B; dan
3. Kompetensi Lulusan SMA/MA/SMK/MAK/SMALB/ Paket C.
Setiap lulusan satuan pendidikan dasar dan menengah memiliki
kompetensi pada tiga dimensi yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Lulusan SD/MI/SDLB/Paket A; SMP/MTs/SMPLB/Paket B; dan
SMA/MA/ SMALB/Paket C memiliki kompetensi pada dimensi sikap
sebagai berikut.
DIMENSI SIKAP
SD/MI/SDLB/ SMP/MTs/SMPLB/ SMA/MA/SMALB/
Paket A Paket B Paket C
RUMUSAN
Memiliki perilaku yang Memiliki perilaku yang Memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap: mencerminkan sikap: mencerminkan sikap:
1. beriman dan bertakwa 1. beriman dan bertakwa 1. beriman dan bertakwa
kepada Tuhan YME, kepada Tuhan YME, kepada Tuhan YME,
2. berkarakter, jujur, dan 2. berkarakter, jujur, dan 2. berkarakter, jujur, dan
peduli, peduli, peduli,
3. bertanggungjawab, 3. bertanggungjawab, 3. bertanggungjawab,
4. pembelajar sejati 4. pembelajar sejati 4. pembelajar sejati
sepanjang hayat, dan sepanjang hayat, dan sepanjang hayat, dan
5. sehat jasmani dan rohani 5. sehat jasmani dan rohani 5. sehat jasmani dan rohani

sesuai dengan sesuai dengan sesuai dengan


perkembangan anak di perkembangan anak di perkembangan anak di
lingkungan keluarga, lingkungan keluarga, lingkungan keluarga,
sekolah, masyarakat dan sekolah, masyarakat dan sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, lingkungan alam sekitar, lingkungan alam sekitar,
bangsa, dan negara. bangsa, negara, dan bangsa, negara, kawasan
kawasan regional. regional, dan internasional.
DIMENSI PENGETAHUAN
SD/MI/SDLB/ SMP/MTs/SMPLB/ SMA/MA/SMALB/
Paket A Paket B Paket C
RUMUSAN
Memiliki pengetahuan Memiliki pengetahuan Memiliki pengetahuan
faktual, konseptual, faktual, konseptual, faktual, konseptual,
prosedural, dan prosedural, dan prosedural, dan
metakognitif pada tingkat metakognitif pada tingkat metakognitif pada tingkat
dasar berkenaan dengan: teknis dan spesifik teknis, spesifik, detil, dan
1. ilmu pengetahuan, sederhana berkenaan kompleks berkenaan
2. teknologi, dengan: dengan:
3. seni, dan 1. ilmu pengetahuan, 1. ilmu pengetahuan,
4. budaya. 2. teknologi, 2. teknologi,
3. seni, dan 3. seni,
Mampu mengaitkan 4. budaya. 4. budaya, dan
pengetahuan di atas dalam 5. humaniora.
konteks diri sendiri, Mampu mengaitkan
keluarga, sekolah, pengetahuan di atas dalam Mampu mengaitkan
masyarakat dan lingkungan konteks diri sendiri, pengetahuan di atas dalam
alam sekitar, bangsa, dan keluarga, sekolah, konteks diri sendiri,
negara. masyarakat dan lingkungan keluarga, sekolah,
alam sekitar, bangsa, masyarakat dan lingkungan
negara, dan kawasan alam sekitar, bangsa,
regional. negara, serta kawasan
regional dan internasional.
DIMENSI KETERAMPILAN
SD/MI/SDLB/ SMP/MTs/SMPLB/ SMA/MA/SMALB/
Paket A Paket B Paket C
RUMUSAN
Memiliki keterampilan Memiliki keterampilan Memiliki keterampilan
berpikir dan bertindak: berpikir dan bertindak: berpikir dan bertindak:
1. kreatif, 1. kreatif, 1. kreatif,
2. produktif, 2. produktif, 2. produktif,
3. kritis, 3. kritis, 3. kritis,
4. mandiri, 4. mandiri, 4. mandiri,
5. kolaboratif, dan 5. kolaboratif, dan 5. kolaboratif, dan
6. komunikatif 6. komunikatif 6. komunikatif

melalui pendekatan ilmiah melalui pendekatan ilmiah melalui pendekatan ilmiah


sesuai dengan tahap sesuai dengan yang sebagai pengembangan dari
perkembangan anak yang dipelajari di satuan yang dipelajari di satuan
relevan dengan tugas yang pendidikan dan sumber lain pendidikan dan sumber lain
diberikan secara mandiri secara mandiri

Gradasi untuk dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan antar jenjang


pendidikan memperhatikan:
1. perkembangan psikologis anak;
2. lingkup dan kedalaman;
3. kesinambungan;
4. fungsi satuan pendidikan; dan
5. lingkungan.

E. Penjabaran Kompetensi Dasar ke Dalam Indikator Pembelajaran


Indikator merupakan penjabaran dari kompetensi dasar yang
menunjukkan tanda-tanda, perbuatan atau respon yang dilakukan atau
ditampilkan oleh peserta didik (Musclih 2007:29). Penjabaran tersebut harus
sesuai dengan potensi dari lingkungan dan siswanya. Seiring dengan pendapat
Musclih tersebut, Susilo berpendapat bahwa indikator adalah karakteristik,
ciri-ciri, tanda-tanda, perbuatan, atau respon yang harus dilakukan atau
ditampilkan oleh siswa untuk menunjukkan bahwa siswa itu telah memiliki
kemampuan dasar atau kompetensi dasar tertentu. BSNP (2006:13)
menetapkan bahwa indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi
dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang
mencangkup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Pengertian indikator di atas dapat disimpulkan bahwa indikator
adalah penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai dengan perbuatan
atau respon yang ditampilkan oleh siswa yang menunjukkan bahwa siswa
tersebut memiliki kompetensi dasar tertentu. Indikator dikembangkan sesuai
dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi
daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur. Indikator
digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.
Indikator dikembangkan dan diuraikan dari kompetensi dasar
dengan menggunakan kata kerja operasional. Tiap kompetensi dasar dapat
dijabarkan dalam tiga atau lebih indikator. Indikator merupakan acuan dalam
menentukan jenis tagihan. Jenis tagihan ini bisa berbentuk ujian atau bentuk
lain yang bisa diukur. Oleh karena itu kata kerja yang digunakan harus kata
kerja operasional dan cakupan materinya lebih terfokus dan lebih sempit dari
kompetensi dasar.
Dengan demikian guru dituntut kompeten untuk mengembangkan
kompetensi dasar dan menguraikannya dalam indikator-indikator. Hal-hal
yang perlu dipertimbangkan dalam pengembangan indikator adalah sebagai
berikut.
1) Tuntutan kompetensi yang dapat dilihat melalui kata kerja yang
digunakan dalam KD.
2) Karakteristik mata pelajaran, peserta didik, dan sekolah.
3) Potensi dan kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan
lingkungan/daerah.
Ada lima hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan indikator
yaitu:
1. menganalisis tingkat kompetensi dalam SK dan KD,
2. menganalisis karakteristik mata pelajaran,
3. menganalisis kebutuhan dan potensi,
4. merumuskan indikator,
5. mengembangkan indikator penilaian.
Langkah pertama pengembangan indikator adalah menganalisis
tingkat kompetensi dalam SK dan KD. Sekolah dapat mengembangkan
indikator melebihi standar minimal tersebut. Tingkat kompetensi dapat dilihat
melalui kata kerja operasional yang digunakan dalam SK dan KD. Tingkat
kompetensi dapat diklasifikasi dalam tiga bagian, yaitu tingkat pengetahuan,
tingkat proses, dan tingkat penerapan. Dari ketiga tingkat kompetensi tersebut
tuntutan kompetensi yang paling tinggi adalah tingkat penerapan, dilanjutkan
dengan tingkat proses dan yang paling rendah adalah tingkat pengetahuan.
Pengembangan indikator mempertimbangkan karakteristik mata
pelajaran, peserta didik, dan sekolah karena indikator menjadi acuan dalam
penilaian. Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik tertentu yang
membedakan dari mata pelajaran lainnya oleh karena itu, perlu pertimbangan
penting dalam mengembangkan indikator. Karakteristik mata pelajaran dapat
dikaji pada dokumen standar isi mengenai tujuan, ruang lingkup dan SK serta
KD masing masing mata pelajaran. Pengembangkan indikator memerlukan
informasi karakteristik peserta didik yang unik dan beragam. Peserta didik
memiliki keragaman dalam intelegensi dan gaya belajar. Oleh karena itu,
indikator selayaknya mampu mengakomodir keragaman tersebut. Sekolah
mempunyai peranan penting dalam pengembangan indikator. Sekolah dengan
keunggulan tertentu juga menjadi pertimbangan dalam mengembangkan
indikator.
Penyelenggaraan pendidikan seharusnya dapat melayani kebutuhan
peserta didik, lingkungan, serta mengembangkan potensi peserta didik secara
optimal. Indikator juga harus dikembangkan guna mendorong peningkatan
mutu sekolah di masa yang akan datang, sehingga diperlukan informasi hasil
analisis potensi sekolah yang berguna untuk mengembangkan kurikulum
melalui pengembangan indikator.
Enam hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan indikator
adalah sebagai berikut.
a. Setiap KD dikembangkan sekurang-kurangnya menjadi tiga indikator.
b. Keseluruhan indikator memenuhi tuntutan kompetensi yang tertuang
dalam kata kerja yang digunakan dalam SK dan KD. Indikator harus
mencapai tingkat kompetensi minimal KD dan dapat dikembangkan
melebihi kompetensi minimal sesuai dengan potensi dan kebutuhan
peserta didik.
c. Indikator yang dikembangkan harus menggambarkan hirarki
kompetensi.
d. Rumusan indikator sekurang-kurangnya mencakup dua aspek, yaitu
tingkat kompetensi dan materi pembelajaran.
e. Indikator harus dapat mengakomodir karakteristik mata pelajaran
sehingga menggunakan kata kerja operasional yang sesuai.
f. Rumusan indikator dapat dikembangkan menjadi beberapa indikator
penilaian yang mencakup ranah kognitif, afektif, dan/atau
psikomotorik
Enam hal tersebut akan menjadi ukuran dalam menghasilkan
indikator yang sesuai dengan KD. Selain hal tersebut di atas dalam
pengembangan indikator juga harus memperhatikan prinsip pengembangan
indikator antara lain: sesuai dengan kepentingan (urgensi), kesinambungan
(kontinuitas), kesesuaian (relevansi), dan kontekstual keseluruhan indikator
dalam satu KD merupakan tanda-tanda, perilaku, dan lain-lain untuk
pencapaian kompetensi yang merupakan kemampuan bersikap, berfikir, dan
bertindak secara konsisten.
Indikator penilaian merupakan pengembangan lebih lanjut dari
indikator (indikator pencapaian kompetensi). Indikator penilaian perlu
dirumuskan untuk dijadikan pedoman penilaian bagi guru, peserta didik
maupun evaluator disekolah. Dengan demikian indikator penilaian bersifat
terbuka dan dapat diakses dengan mudah oleh warga sekolah. Rumusan
indikator penilaian memiliki batasan-batasan tertentu sehingga dapat
dikembangkan menjadi instrumen penilaian dalam bentuk soal, lembar
pengamatan, dan atau penilaian hasil karya atau produk, termasuk penilaian
diri.
F. Definisi SI, KD, Dan Indikator Pembelajaran
Standar Isi adalah kriteria mengenai ruang lingkup materi dan
tingkat Kompetensi untuk mencapai Kompetensi lulusan pada jenjang dan
jenis pendidikan tertentu. Kompetensi Dasar adalah kemampuan untuk
mencapai Kompetensi Inti yang harus diperoleh Peserta Didik melalui
pembelajaran. Indikator adalah penanda pencapaian kompetensi dasar yang
ditandai dengan perbuatan atau respon yang ditampilkan oleh siswa yang
menunjukkan bahwa siswa tersebut memiliki kompetensi dasar tertentu.
Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata
pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja
operasional yang terukur. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun
alat penilaian.

G. Keterkaitan antara SI, KD, dan Indikator pembelajaran


Standar isi adalah kriteria mengenai ruang lingkup materi dan
tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenis serta
jenjang pendidikan.
Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus
dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu. Sebagai rujukan
penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran. Kompetensi
dasar merupakan penjabaran SK peserta didik yang cakupan materinya
lebih sempit dibanding dengan SK peserta didik. Kurikulum 2013: istilah
SK-KD ini akan digantikan menjadi kompetensi inti dan kompetensi dasar.
Kompetensi dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk
setiap kelas yang diturunkan dari kompetensi inti.kompetensi dasar adalah
kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan dan keterampilan yang
bersumber pada kompetensi inti yang hatus dikuasai peserta didik.
Indikator adalah ukuran, karakteristik, ciri-ciri, pembuatan atau
proses yang menunjukkan ketercapaian suatu kompetensi dasar. Oleh
karena itu, indikator dirumuskan dengan menggunakan kata kerja
operasional yang dapat diukur. Indikator merupakan penanda pencapaian
KD yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Ini menunjukkan bahwa
SI, KD, dan Indikator pembelajaran saling berkaitan satu sama lain.
DAFTAR PUSTAKA

Herawaty, D. 2017. Peningkatan Kompetensi Siswa Smp Di Kota Bengkulu


Melalui Penerapan Model Pembelajaran Matematika (Mpm-Smp).Vol 2,
No 2.
Kemendikbud.(2016).Permendikbud No.20 tentang Standar Kompetensi Lulusan
Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.
Kemendikbud.(2016).Permendikbud No.21 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar
dan Menengah. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kemendikbud.(2016).Permendikbud No.24 tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar
Dan Menengah. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Peraturan Meteri Pendidikan Nasional No.22 Tahun 2006 tentang Standar Isi.
Jakarta: Depdiknas.
Peraturan Meteri Pendidikan Nasional No.23 Tahun 2006 tentang Standar
Kompetensi Lulusan. Jakarta: Depdiknas.
Vianti, L.S. 2011. Kesesuaian Antara Pengembangan Indikator Dan Kompetensi
Dasar Dalam Silabus Ktsp Aspek Membaca Di Smp Negeri 3 Batang
Tahun Ajaran 2010/2011[Skipsi]. Semarang: Universitas Negeri
Semarang.

Anda mungkin juga menyukai