67 13 398 1 10 20171008 PDF
67 13 398 1 10 20171008 PDF
1 (Agustus, 2017)
ABSTRAK
Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik dapat menimbulkan berbagai komplikasi, salah satunya yaitu
ulkus kaki diabetik. Ulkus kaki diabetik adalah kerusakan sebagian atau keseluruhan pada kulit yang dapat
meluas ke jaringan bawah kulit, tendon, otot, tulang atau persendian yang terjadi pada seseorang yang
menderita penyakit diabetes mellitus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang
berhubungan dengan ulkus kaki diabetik Poliklinik Kaki Diabetik di BLUD Rumah Sakit Ulin Banjarmasin.
Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive
samplingdengan sampel sebanyak 50 orang di Poliklinik Kaki Diabetik di BLUD Rumah Sakit Ulin
Banjarmasin.Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner dan observasi.Data dianalisis
secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan faktor durasi diabetes (p=0,001), usia (p=0,042),
dan sensasi (p=0,016) merupakan faktor yang berhubungan dengan ulkus kaki diabetik sedangkan faktor
denyut nadi perifer (p=0,186) dan deformitas anatomi (p=0,147) tidak berhubungan dengan ulkus kaki
diabetik.
Kata kunci : ulkus kaki diabetik, faktor yang berhubungan dengan diabetes, diabetes mellitus
ABSTRACT
Uncontrolled diabetes can cause various complications, one of which is diabetic foot ulcers. Diabetic foot
ulcers are partial or total damage to the skin that may extend into the underlying tissues of the skin, tendons,
muscles, bones or joints that occur in a person suffering from diabetes mellitus. The purpose of this study
was to determine the factors associated with diabetic foot ulcers Diabetic Foot Polyclinic in Ulin General
Banjarmasin Hospital (BLUD).This research use cross sectional design. Purposive sampling method was
used, 50 people in Diabetic Foot Polyclinic at Ulin General Hospital Banjarmasin (BLUD). Used instruments
in this research were questionnaire and observation. Data analyzed by univariate and bivariate. The results
showed that the duration of diabetes (p = 0.001), age (p = 0.042), and sensation (p = 0.016) were factors
associated with diabetic foot ulcers while the peripheral pulse factor (p = 0.186) and anatomical deformity (p
= 0.147) were not associated with diabetic foot ulcers.
journal.umbjm.ac.id/index.php/healthy 32
ISSN : 2597-3851 Vol. 1 No. 1 (Agustus, 2017)
diabetes melitus. Penderita ulkus kaki diabetik di diabetik di BLUD Rumah Sakit Ulin Banjarmasin
Indonesia memerlukan biaya yang tinggi sebesar pada tanggal 22 Desember 2014 - 2 Januari
Rp. 1,3 juta - Rp. 1,6 juta perbulan dan Rp. 43,5 2015.Sampel pada penelitian ini adalah pasien
juta pertahun untuk seorang penderita (Riyanto, diabetes mellitus dengan ulkus kaki diabetik di
2007, dalam Hastuti, 2008). Poliklinik Kaki Diabetik BLUD Rumah Sakit Ulin
Data rekam medis di BLUD Rumah Sakit Ulin Banjarmasin yang memenuhi kriteria inklusi dan
Banjarmasin untuk jumlah pasien diabetes mellitus eksklusi.Jumlah sampel 50 orang.Teknik
di rawat jalan dan rawat inap menunjukkan pada pengambilan sampel yang digunakan peneliti
tahun 2013 menempati 10 besar penyakit untuk adalah non probability sampling. Cara
jumlah kunjungan. Data jumlah kunjungan pasien pengambilan sampel yang digunakan adalah
diabetes mellitus dengan ulkus kaki diabetik pada purposive sampling, Teknik pengambilan
tahun 2012 terdapat 2194 kunjungan dari 1622 sampeldengan 2 kriteria, yaitu kriteria inklusi
penderita, dan pada tahun 2013 meningkat (pasien diabetes mellitus tipe 2 dan bersedia
menjadi 2893 kunjungan dari 2374 penderita. menjadi responden), kriteria eksklusi (pasien yang
Peneliti melakukan studi pendahuluan dengan mengalami penurunan kesadaran, pasien yang
wawancara dan observasi kepada penderita mempunyai riwayat merokok, dan pasien tidak
diabetes mellitus dengan ulkus kaki diabetik pada bersedia menjadi responden).
tanggal 8 Mei - 14 Mei 2014 di Polklinik Kaki Instrumen penelitian terdiri dari lembar
Diabetik BLUD Rumah Sakit Ulin Banjarmasin. pengkajian karakteristik responden dan kuesioner
Berdasarkan hasil wawancara terhadap 10 dan lembar observasi denyut nadi perifer, sensasi,
penderita diabetes mellitus dengan ulkus kaki deformitas anatomi, dan grade ulkus.Analisadata
diabetik di Poliklinik Kaki Diabetik, 6 orang (60%) dianalisis univariat dan bivariat. Analisa data
menyatakan menderita penyakit diabetes mellitus bivariat dengan menggunakan uji statistikchi
lebih dari 10 tahun dan pasien menyatakan square pada probabilitas p = 0,05 pada rentang
perasaan kebal pada kaki, 7 orang (70%) usia kepercayaan (CI) 95 %.
penderita lebih dari 40 tahun. Berdasarkan hasil
observasi didapatkan 6 orang (60%) ulkus kaki HASIL DAN PEMBAHASAN
diabetik grade 3. Analisis Univariat
Gangguan kaki pada penderita diabetes Durasi diabetes
mellitus akibat adanya ulkus, gangren, infeksi
bahkanamputasi.Gangguan kaki ini dapat terjadi Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan Durasi
perubahan aktivitas,menyebabkan Diabetes di Poliklinik Kaki Diabetik BLUD
kesakitan,mempengaruhi lamanya seseorang Rumah Sakit Ulin Banjarmasin
melakukan perawatan luka, dan biaya yang Durasi diabetes
Jumlah Responden
dikeluarkan lebih besar pada penderita diabetes Frekuensi Persentase
Tidak Berisiko 23 46
mellitus dengan ulkus kaki diabetik. Untuk itu, perlu Berisiko 27 54
mengetahui faktor yang berhubungan dengan Jumlah 50 100
ulkus kaki diabetik agar dapat waspada dan
mencegah terjadi ulkus kaki diabetik pada Berdasarkan Tabel 1 di atas dapat diketahui
penderita diabetes mellitus. bahwa sebagian besar responden yang memiliki
Berdasarkan paparan di atas peneliti tertarik durasi diabetes berisiko (> 10 tahun) yaitu
melakukan penelitian mengenai “Faktor-Faktor sebanyak 27 responden (54%).Hal ini
Yang Berhubungan Dengan Ulkus Kaki Diabetik di menunjukkan pasien yang berkunjung di Poliklinik
Poliklinik Kaki Diabetik BLUD Rumah Sakit Ulin Kaki Diabetik BLUD Rumah Sakit Ulin
Banjarmasin”. Banjarmasin lebih banyak memiliki durasi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui diabetes berisiko (> 10 tahun) daripada memiliki
faktor-faktor yang berhubungan dengan ulkus kaki durasi diabetes tidak berisiko (≤ 10 tahun).
diabetik Poliklinik Kaki Diabetik di BLUD Rumah
Sakit Ulin Banjarmasin. Usia
journal.umbjm.ac.id/index.php/healthy 33
ISSN : 2597-3851 Vol. 1 No. 1 (Agustus, 2017)
Frekuensi Persentase
Tidak berisiko 3 6
Berisiko 47 94
Jumlah 50 100 Deformitas Anatomi
Sensasi
Berdasarkan Tabel 6 di atas dapat diketahui
Tabel 4. Distribusi Responden Berdasarkan bahwa sebagian besar grade ulkus dikategorikan
Sensasi di Poliklinik Kaki Diabetik BLUD Limb Threatening/mengancam ekstremitas yaitu
Rumah Sakit Ulin Banjarmasin sebanyak 32 responden (64%).Hal ini
Jumlah Responden
Sensasi
Frekuensi Persentase menunjukkan pasien yang berkunjung di Poliklinik
Normal 17 34 Kaki Diabetik BLUD Rumah Sakit Ulin
Turun 33 66 Banjarmasin lebih banyak grade ulkus yang
Jumlah 50 100
mengancam ekstremitas dari pada ulkus yang
tidak mengancam ekstremitas.
Berdasarkan Tabel 4 di atas dapat diketahui
bahwa sebagian besar sensasi dikategorikan turun Tabel 7. Distribusi Responden Berdasarkan Ulkus
yaitu sebanyak 33 responden (66%).Hal ini Wagner di Poliklinik Kaki Diabetik BLUD
menunjukkan pasien yang berkunjung di Poliklinik Rumah Sakit Ulin Banjarmasin
Kaki Diabetik BLUD Rumah Sakit Ulin Ulkus Kaki Jumlah Responden
Banjarmasin lebih banyak mengalami penurunan Diabetik Frekuensi Persentase
Grade 0 0 0
sensasi dari pada sensasi normal. Grade 1 18 36
journal.umbjm.ac.id/index.php/healthy 34
ISSN : 2597-3851 Vol. 1 No. 1 (Agustus, 2017)
journal.umbjm.ac.id/index.php/healthy 35
ISSN : 2597-3851 Vol. 1 No. 1 (Agustus, 2017)
journal.umbjm.ac.id/index.php/healthy 36
ISSN : 2597-3851 Vol. 1 No. 1 (Agustus, 2017)
Hal ini menunjukkan faktor penuaan seseorang Menurut Maryunani (2013) manifestasi
cenderung terkena ulkus kaki diabetik. angiopati pada pembuluh darah penderita DM
Sebagian besar responden yang berusia antara lain berupa penyempitan dan penyumbatan
berisiko (> 40 tahun) yaitu sebanyak 47 responden pembuluh darah perifer. Sering terjadi pada
(94%), tetapi didapatkan juga responden yang tungkai bawah (terutama kaki).Akibatnya, perfusi
berusia tidak berisiko (≤ 40 tahun) yaitu sebanyak jaringan bagian distal dari tungkai menjadi kurang
3 responden (6%). Responden yang berusia tidak baik dan timbul ulkus yang kemudian dapat
berisiko (≤ 40 tahun) diharapkan mewaspadai berkembang menjadi nekrosis/gangren yang
serta memahami faktor risiko diabetes mellitus sangat sulit diatasi dan tidak jarang memerlukan
agar komplikasi tidak terjadi seperti ulkus kaki tindakan amputasi.
diabetik khususnya faktor usia, semakin
bertambah usia kemungkinan terkena diabetes Sensasi
menjadi semakin besar. Faktor risiko yang dapat Berdasarkan hasil penelitian dengan
diubah seperti obesitas/kegemukan dan hipertensi menggunakan Semme-Weistein Monofilament
juga perlu diwaspadai sebagai faktor risiko 5.07.10 Gr, responden dominan mengalami
diabetes mellitus yang akan berdampak pada penurunan sensasi ditandai dengan dari 10 area
komplikasi ulkus kaki diabetik. pemeriksaan di kaki, responden tidak dapat
Menurut Tandra (2014) semakin bertambah menunujukkan 3 area kaki.
umur, kemungkinan anda kena diabetes menjadi Sebagian besar sensasi responden
semakin besar.Ketika masih berumur di bawah 30 dikategorikan turun yaitu sebanyak 33 responden
tahun, kemungkinan diabetes hanya ditemukan (66%), tetapi didapatkan juga masih ada sensasi
kurang 1%.Artinya dari 100 penduduk yang responden dikategorikan normal yaitu sebanyak
berumur di bawah 30 tahun kemungkinan 1 orang 17 responden (34%). Responden yang
harus berobat ke dokter karena gula darahnya dikategorikan sensasinya normal juga mengalami
tinggi.Bila di atas umur 40 tahun, kemungkinan ulkus kaki diabetik dikarenakan faktor trauma
terkena diabetes menjadi 8 persen. Di atas 50 seperti terluka, teriris, terpotong, kena api. Faktor
tahun, kemungkinan mengidap diabetes naik lain seperti alas kaki tidak tepat (kekecilan).
sampai 20%, kemungkinan penduduk di atas umur Menurut Tjahjadi (2002) banyak faktor yang
60 tahun menjadi diabetes menjadi 25%. bisa mendorong seseorang mengalami kelainan
pada kaki penderita diabetes.Contoh faktor yang
Denyut nadi perifer mendorong masalah kaki adalah alas kaki tidak
Denyut nadi perifer responden dikategorikan tepat misalnya kekecilan, callus yang tidak
ada, berarti masih banyak yang diklasifikasikan disembuhkan, luka pada kaki, kulit terbakar,
normal.Tetapi adanya denyut nadi perifer tidak infeksi, merokok, riwayat stroke dan penyakit
mempengaruhi masih banyaknya responden jantung, hipertensi, dan kegemukan.
terjadinya ulkus kaki diabetik.
Pada orang yang tidak menderita diabetes Deformitas Anatomi
mellitus biasanya pemeriksaan denyut nadi Sebagian besar responden dikategorikan tidak
dilakukan palpasi di daerah tangan, tetapi pada ada deformitas anatomi, hanya 11 responden
penderita diabetes mellitus selain di tangan (22%) yang didapatkan deformitas anatomi seperti
pemeriksaan denyut nadi perifer juga dilakukan di adanya ibu jari yang berbentuk seperti palu
daerah kaki yang mana daerah tersebut terjauh (hammertoe) sebanyak 1 responden, ibu jari kaki
dari pada jantung. Denyut nadi perifer di daerah seperti cakar (claw toe) sebanyak 1 responden,
kaki (arteri dorsalis pedis dan tibialis posterior) pembengkakan sendi pangkal ibu jari kaki (bunion)
untuk mengetahui sejauh mana pembuluh darah sebanyak 3 responden, kalus (callus) atau kapalan
besar arteri yang memperdarahi bagian bawah sebanyak 6 responden.
yaitu kaki berfungsi.Pada penderita diabetes Beberapa kelainan bentuk kaki mudah terjadi
mellitus, daerah kaki merupakan hal yang pada diabetes yang berlangsung lama.Misalnya
tersering terjadi luka dan selanjutnya menjadi ibu jari yang berbentuk seperti palu (hammertoe),
ulkus kaki diabetik, karena pembuluh darah besar ibu jari kaki seperti cakar (claw toe), atau
arteri bagian kaki berfungsi untuk membawa pembengkakan sendi pangkal ibu jari kaki
oksigen dan nutrisi bagi jaringan daerah kaki dan (bunion). Keadaan-keadaan ini dinamakan kalus
hal ini berkaitan dengan penyembuhan luka ulkus (callus) atau awam mengenalnya sebagai kapalan.
kaki diabetik. Mungkin pula terjadi lecet, luka, sampai borok.Jika
journal.umbjm.ac.id/index.php/healthy 37
ISSN : 2597-3851 Vol. 1 No. 1 (Agustus, 2017)
ditelapak kaki ada kalus, anda 11 kali lebih mudah berkonsultasi dengan bagian orthopaedi dalam
mengalami borok dan amputasi (Tandra, 2014). tindakan amputasi.
journal.umbjm.ac.id/index.php/healthy 38
ISSN : 2597-3851 Vol. 1 No. 1 (Agustus, 2017)
insulin sehingga terjadi makroangiopati, yang akan vaskuler perifer dapat mencakup berkurangnya
mempengaruhi penurunan sirkulasi darah salah denyut nadi perifer dan klaudikasio intermiten
satunya pembuluh darah besar atau sedang di (nyeri pada pantat atau betis ketika berjalan).
tungkai yang lebih mudah terjadi ulkus kaki Bentuk penyakit oklusif arteri yang parah pada
diabetik (Waspadji, 2006 dalam Hidayah, 2012). ekstremitas bawah ini merupakan penyebab
Hasil penelitian ini senada dengan penelitian utama meningkatnya insiden gangren dan
Zahtamal (2007) pada 79 responden terdapat 70 amputasi pada pasien-pasien diabetes (Smeltzer
responden (88,61%) yang berusia >45 tahun dan Bare, 2001)
menderita diabetes melitus tipe 2 dan akan
meningkat kasusnya sejalan dengan pertambahan Hubungan sensasi dengan ulkus kaki diabetik
usia karena adanya penurunan fungsi organ Analisis didapatkan hasil p = 0,016 (p <
tubuh, terutama gangguan organ pankreas dalam 0,05)yang berarti ada penurunan sensasi dengan
menghasilkan hormon insulin. Namun faktor usia ulkus kaki diabetik.
bukanlah faktor utama terjadinya ulkus diabetikum Faktor neuropati merupakan salah satu faktor
karena apabila responden dapat melakukan kejadian ulkus.Sekitar 45 - 60% semua penderita
penatalaksanaan diabetes melitus dengan baik, ulkus kaki diabetik murni karena neuropati,
maka risiko terjadinya komplikasi dapat sedangkan 45% akibat neuropati dan iskemia
terminimalisir. (Frykberk, et al, 2006).Neuropati dapat terjadi
akibat glukosa di reduksi menjadi sorbitol di dalam
Hubungan denyut nadi perifer dengan ulkus kaki sel mengandung enzim aldoreduktase.
diabetik Penumpukan sorbitol di sel swam dan neuron akan
Analisis didapatkan hasil p = 0,186 (p < mengurangi konduksi saraf, sehingga dapat terjadi
0,05)yang berarti tidak ada hubungan denyut nadi polineuropati terutama saraf sensorik (Silbernagl &
perifer dengan ulkus kaki diabetik. Pada Lang, 2007 dalam Purwanti 2013).
pemeriksaan denyut nadi perifer didapatkan Kehilangan sensasi pada bagian perifer
responden yang sama banyak antara ada dan memperberat perkembangan ulkus.Defisiensi
tidak ada teraba denyut nadi perifer yang sensori meliputi kehilangan persepsi nyeri,
mengalami grade ulkus mengancam ekstremitas. temperatur, sentuhan ringan dan
Pengkajian penyakit arteri perifer dalam tekanan.Walaupun beberapa pasien memiliki
menentukan status resiko kaki diabetes dapat gejala parestesia proteksinya (Scahaper,
dilakukan dengan pemeriksaan sederhana yaitu Prompers dan Huijberts, 2007).Saat trauma terjadi
dengan palpasi denyut nadi perifer yaitu dorsalis pada daerah yang terpengaruh tersebut, pasien
pedis atau jika lukanya luas ke seluruh bagian kaki sering tidak dapat mendeteksi kerusakan yang
dapat dipalpasi denyut nadi tibialis posterior terjadi pada ekstremitas bawahnya. Akibatnya
sebagai alternatif.Tetapi ada alternatif banyak luka yang tidak diketahui dan berkembang
pemeriksaan yang lebih spesifik untuk mendeteksi menjadi lebih parah karena mengalami penekanan
penurunan denyut nadi perifer yaitu dengan dan pergesekan berulang-ulang dari proses
pemeriksaan Anklebrachial Index (ABI), yaitu ambulasi dan pembebanan tubuh.
merupakan pemeriksaan noninvasif yangdengan Deteksi awal neuropati sensorik dapat
mudah dilakukan dengan menggunakan alat menurunkan insiden ulkus kaki diabetik.Neuropati
Doppler. atau kehilangan sensasi protektif lebih banyak
Ada denyut nadi perifer yaitu pada arteri muncul menjadi faktor predisposisi terjadi ulkus
dorsalis pedis yaitu akan mengalami grade ulkus kaki diabetik.Deteksi dengan Semme-Weistein
mengancam ekstremitas, hal ini berbeda dengan Monofilament 5.07.10 Gr dengan posisi supine
teori yang menyatakan tidak ada denyut nadi pada 10 titik lokasi. Tes monofilamen ini dapat
perifer akan mengalami grade ulkus mengancam. mudah digunakan untuk mengidentifikasi
Ada faktor lain yang berkontribusi selain faktor neuropati sensorik (Ayello, Sibbad, Ostrow and
denyut nadi perifer yang berhubungan dengan Smart, 2012 dalam Purwanti, 2013).
ulkus kaki diabetik seperti faktor umur. Hasil penelitian ini senada dengan hasil
Perubahan aterosklerotik dalam pembuluh penelitian Purwanti (2013) terdapat hubungan
darah besar pada ekstremitas bawah merupakan antara neuropati sensorik dengan kejadian ulkus.
penyebab meningkatnya insiden (dua atau tiga kali
lebih tinggi dibandingkan pada pasien-pasien
nondiabetes).Tanda-tanda dan gejala penyakit
journal.umbjm.ac.id/index.php/healthy 39
ISSN : 2597-3851 Vol. 1 No. 1 (Agustus, 2017)
Hubungan deformitas anatomi dengan ulkus lanjutan tentang faktor lain yang berhubungan
kaki diabetik dengan ulkus kaki diabetik.
Analisis didapatkan hasil p = 0,147(p < Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh
0,05)yang berarti tidak ada hubungan deformitas pelayanan kesehatan sebagai acuan untuk
anatomi dengan ulkus kaki diabetik. Sebagian memberikan pendidikan kesehatan khususnya
besar responden yang tidak ada deformitas faktor-faktor yang berhubungan dengan ulkus kaki
anatomi seperti tidak didapatkan adanya seperti diabetik seperti durasi diabetes, umur atau
ibu jari yang berbentuk seperti palu (hammertoe), penurunan sensasi, serta penelitian ini dapat
ibu jari kaki seperti cakar (claw toe), atau meningkatkan perawatan ulkus kaki diabetik.
pembengkakan sendi pangkal ibu jari kaki Penelitian ini dapat dijadikan tambahan
(bunion), kalus (callus) atau kapalan mengalami dalam pengembangan ilmu kesehatan
grade ulkus mengancam ektremitas. Hal ini khususnya mengenai faktor-faktor yang
berbeda dengan teori yaitu apabila ada deformitas berhubungan dengan ulkus kaki diabetik, yaitu
anatomi maka akan mengalami grade ulkus faktor durasi diabetes > 10 tahun, umur > 40
mengancam ekstremitas. Deformitas anatomi tahun, dan penurunan sensasi.
bukan faktor yang berhubungan dengan ulkus kaki
diabetik, namun tedapat faktor lain yang DAFTAR PUSTAKA
berhubungan dengan ulkus kaki diabetik seperti Ariyanti (2012).Hubungan Perawatan Kaki Dengan
faktor umur dan penurunan sensasi/neuropati. Risiko Ulkus Kaki Diabetes Di RS PKU
Hasil penelitian ini berbeda dengan teori Tandra Muhammadiyah Yogyakarta.Tesis.
(2014) beberapa kelainan bentuk kaki mudah Univesitas Indonesia
terjadi pada diabetes yang berlangsung Dharma, K (2013).Metodelogi Penelitian
lama.Misalnya ibu jari yang berbentuk seperti palu Keperawatan. Jakarta: Trans Info Media
(hammertoe), ibu jari kaki seperti cakar (claw toe), Diani, N. (2013). Pengetahuan dan Praktik
atau pembengkakan sendi pangkal ibu jari kaki Perawatan Kaki Pada Klien Diabetes Melitus
(bunion). Keadaan-keadaan ini dinamakan kalus Tipe 2 di Kalimantan
(callus) atau awam mengenalnya sebagai kapalan. Selatan.Penelitian.Jakarta : Universitas
Mungkin pula terjadi lecet, luka, sampai borok. Jika Indonesia.
ditelapak kaki ada kalus, anda 11 kali lebih mudah Doupis J, Veves A. Classification, Diagnosis, and
mengalami borok dan amputasi Treatment of Diabetic Foot Ulcers.
Wound.May 2008; 20:117-126
KESIMPULAN Ferawati, I (2014).Faktor-Faktor Yang
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, Mempengaruhi Terjadinya Ulkus Diabetikum
maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Di
durasi diabetes, ada hubungan usia, tidak ada RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo
hubungan denyut nadi perifer, ada hubungan Purwokerto.Penelitian. Universitas Jenderal
sensasi, dan tidak ada hubungan deformitas Sudirman Purwokerto
anatomi dengan ulkus kaki diabetik di Poliklinik Hariani, L (2013), Perawatan Kaki Diabetes.
Kaki Diabetik BLUD Rumah Sakit Ulin Spesialis Bedah Plastik (Konsultan), Staf
Banjarmasin. SMF Bedah Plastik Fakultas
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor KedokteranUniversitas Airlangga / RSUD Dr.
durasi diabetes > 10 tahun, umur > 40 tahun, dan Soetomo Surabaya
penurunan sensasi berhubungan dengan ulkus Hastuti, R (2008). Faktor-Faktor Risiko Ulkus
kaki diabetik sehingga hasil penelitian ini dapat Diabetika Pada Penderita Diabetes Mellitus
dijadikan sumber informasi yang berguna untuk (Studi Kasus di RSUD Dr. Moewardi
mencegah terjadinya ulkus kaki diabetik bagi Surakarta). Tesis. Universitas Diponegoro
pasien diabetes mellitus tanpa ulkus, dan Semarang
mencegah komplikasi dari ulkus kaki diabetik bagi Hidayah, A (2012). Tingkat Pengetahuan Pasien
pasien diabetes mellitus dengan ulkus kaki Diabetes Mellitus Tentang Risiko Terjadinya
diabetik. Ulkus Kaki Diabetes Di Poliklinik Penyakit
Perlu adanya penelitian tentang faktor yang Dalam Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam
paling dominan antara faktor durasi diabetes, umur Malik Medan.Penelitian. Universitas
atau sensasi. Juga perlu adanya penelitian Sumatera Utara
journal.umbjm.ac.id/index.php/healthy 40
ISSN : 2597-3851 Vol. 1 No. 1 (Agustus, 2017)
journal.umbjm.ac.id/index.php/healthy 41