Asisten : Dahlan
Khamidi
Kelompok 3 / P.1
Anggota :
Anggrian Nugraha J3P115012
Suratman J3P115007
PARAMEDIK VETERINER
PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2015
I. Pendahuluan
Babi memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi apabila diternakan. Pakan
dan pemeliharaan yang mudah menjadi alasan mengapa beternak Babi begitu
menggiurkan. Pemberian pakan sangatlah mudah tidak seperti memberikan pakan
pada binatang lain karena babi memakan apapun yang diberikan oleh peternak.
Bahkan cukup memberikan pakan dari sisa-sisa restoran sehingga tidak perlu
mengeluarkan biaya yang berlebih untuk membeli pakan. Selain itu, beternak babi
sangat menguntungkan karena seluruh hasil dari hewan ini dapat menghasilkan uang
seperti kotoran yang dapat dijadikan sebagai pupuk dan jeroan yang sering dijadikan
bahan makanan.
Dalam beternak babi kita harus pandai memilih bibit babi yang benar-benar
berkualitas. Dengan melakukan pengamatan saja tidak cukup karena itu tidak akan
menjamin ketepatan kita dalam memilih bibit babi yang benar-benar berkualitas.
Metode dengan melihat pencatatan atau rekam jejak dari bibit babi yang akan kita
pilih mungkin akan lebih baik jika menggunakan metode ini. Oleh karena itu,
mempelajari ilmu tilik tentang Babi sangat dibutuhkan bagi peternak yang akan
memelihara babi.
II. Tujuan
Mahasiswa dapat mengenal dan mengamati ciri-ciri, karakteristik dan tingkah
laku babi
Mahasiswa dapat membedakan ciri-ciri, karakteristik dari babi jantan dan betina
Mahasiswa dapat mengetahui prilaku atau sifat alami babi
Mahasiswa dapat mengetahui cara mengendalikan babi
III. Alat dan bahan
Beberapa ekor babi
Makanan dan minuman babi
IV. Metode
1. Mengamati kulit babi dan coraknya
2. Mengamati bentuk kepala, telinga, hidung, mata, leher, panjang badan, ekor babi
3. Mengamati cara makan dan minum pada babi
4. Mengamati cara berdiri dan duduk pada babi
5. Mengamati cara bersosialisasi antar sesama babi
6. Mengamati bagaimana cara babi merespon rangsangan ( stimulus ) dari luar, baik
rangsangan positif atau negative
7. Mengamati cara urinasi dan defekasi babi
V. Hasil
Jantan: Umur pubertas sekitar 7 bulan. sperma sudah tumbuh pada umur 4 bulan sampai
umur 1 tahun belum mampu membuahi.Pada umur 5 – 8 bulan biasanya belum bisa
ejakulasi. Babi jantan puber menaiki apa saja :
Betina
VI. Pembahasan
1) Bangsa-bangsa Babi
Sesungguhnya babi asli Indonesia adalah babi hutan yang sekarang masih
berkeliaran di hutan-hutan. Menurut sejarah, yang paling dahulu menjinakkan babi liar
ialah orang Asia Timur; dua atau tiga ribu tahun kemudian barulah orang Eropa memulai
memelihara. Maka babi-babi yang sekarang ini ada ialah keturunan babi hutan.
Adapun bangsa babi yang terkenal sebagai babi asli Indonesia antara lain:
1. Babi Bali
Babi Bali keturunan babi yang didatangkan dan Tiongkok. Lama-kelamaan menjadi
babi Bali asli, yang asalnya dan babi liar.
2. Babi Krawang
Seperti halnya babi Bali, babi Krawang keturunan dan Tiongkok, yang keduanya
mempunyai ciri-ciri sbb:
Kepala : kecil
Telinga : pendek, berdiri tegak
Tulang belakang : lemah dan agak panjang
Perut : hampir menyusur tanah
Kaki : pendek
Warna : belang hitam, atas hitam dan bagian bawah
putih.
3. Babi Sumba
Babi Sumbapun masih dekat hubungannya dengan babi hutan, yakni babi betina yang dikawini
babi liar. Adapun ciri-ciri yang dimiliki ialah:
4. Babi Nias
Babi Nias masib dekat pula hubunganya dengan babi liar. Ia memiliki ciri-ciri sebagai berikut
Badan : sedang
Kepala : lebih pendek daripada babi Sumba
Telinga : kecil, tegak
Mulut : runcing
Bulu : agak tebal, terutama pada leher dan bahu
Warna : putih atau belang hitam.
2) Babi Import
Di Indonesia sudah banyak babi yang didatangkan dan luar negeri, sehigga dewasa ini kita
kenal adanya babi-babi:
1. Babi VDL (Veredeld Dulls Landvarkefl)
Babi VDL jenis babi unggul dari Jerman Barat yang rnemiliki ciri-ciri sebagai berikut:
2. Yorkshire
Babi Yorkshire dikenal pula dengan nama large white, berasal dari Inggris yang mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut:
3. Tamworth
Babi Tamworlh dikenal sebagai penghasil daging yang bermutu inggi. Babi tersebut berasal
dari Inggris, kota Tamworth.
3) Babi silang
Untuk menentukan salah satu bangsa babi, sering masih mengalami kesulitan. Hal ini
disebabkan adanya babi-babi dan luar yang sudah banyak silang dengan babi asli Indonesia.
Sehingga sering-sering bangsa yang satu dengan yang lain menjadi kacau untuk diperbedakan.
4) Seleksi
Seleksi ialah: memilih hewan-hewan ternak yang bernilai tinggi. OIeh karena itu untuk
mengadakan seleksi, haruslah dipilih babi-babi yang menguntungkan (bernilai). Dengan
seleksi bisa diharapkan ada perbaikan.
a. Pemilihan individu
Pemilihan ini dilakukan dengan melihat bentuk luar babi induk dan pejantan
Tanda-tanda babi yang sehat: Babi kelihatan Iincah (gesit); nafsu makan baik; kotoran
tak terlalu encer atau keras; yang jantan kencingnya terputus-putus (bertentangan dengan
lembu); dan pertumbuhan bagus.
Hanya pada saat-saat babi biraIi saja mereka mau rnenerima pejantan atau dapat
dikawinkan. Tanpa timbul birahi, babi tak dapat dipaksakan kawin. Oleh karena itu para
peternak dituntut secara tepat mengetahui masa birahinya.
Tanda-tanda birahi:
Lama birahi berlangsung 1-5 hari atau rata-rata 2-3 hari. Gejala birahi akan terulang kembali
setiap 21 hari, apabila babi tidak bunting.
Babi mulai birahi yang pertama 5-6 bulan. Pada saat itu ia belum bisa dikawinkan, dan baru
bisa dikawinkan pada masa birahi Yang ke-3 atau ke-4. Oleh karena itu perlu diperhatikan
bahwa:
a. faktor bibit
b. faktor lingkungan, seperti iklim, makanan, stress akibat sakit. dll.
c. karena terlalu gemuk bisa terlambat.
6) Mengawinkan babi
Untuk mengawinkan babi bisa dilakukan dua sistem, yakni alam dan buatan.
1. Perkawinan Alam
Di negara kita, pada umumnya babi dikawinkan secara alamjah yang lazim ialah babi betina
yang sedang birahi dicampur di kandang pejantan dan setelah terjadi perkawinan harus dipisah
kembali. Pada satu ovulasi babi bisa dikawinkan sampai dua kali. Kawi pertama yang paling
baik pada waktu babi umur 8-10 bulan atau pada birahi ketiga atau keempat. Hasil dari
perkawinan babi yang birahi pertama kali kurang sehat dan kecil-kecil.
AI belum begitu banyak dilakukan di negara kita, bila disbanding dengan AI pada lembu.
Sedangkan di luar negeri atau negara-negara yang telah maju hal ini telah biasa dilakukan.
Perkawinan ini dilakukan dengan memasukkan air mani (sperma) ke dalam alat kelamin betina
oleh tindakan manusia.
Keuntungan AI antara lain:
a. Tidak semua inseminator mempunyai pengalaman yang cukup, sehingga hasil kurang
terjamin.
b. Kemungkinan akan terbawanya berbagai penyakit senantiasa ada, karena pelaksanaan yang
ceroboh.
c. Menyebarkan keturunan yang jelek. Misalnya karena sperma diambil tanpa memilih
pejantan yang bagus.
d. Terlalu banyak babi yang mempunyai turunan yang sama (inbreed).
7) Pemotongan gigi
Walaupun anak babi baru saja lahir, akan tetapi giginya cukup tajam sehingga bisa
melukai puting induk ataupun sesama anak-anak babi yang saling menggigit. Apabila bal ini
dibiarkan, mereka bisa saling melukai dan menimbulkan jnfeksi. Oleh karena itu anak babi
yang baru lahir, gigi-gigi bagian depan, baik di atas maupun bawah, perlu dipotong semua.
Pemotongan ini bisa dilakukan dengan alat semacam tang. Pemotong hendaknya dilakukan
dengan sangat hati-hati supaya tidak melukai gusi yang dapat berakibat masuknya bibit-bibit
penyakit.
8) Pengebirian (kastrasi)
Pengebirian ialah melakukan pemotongan testes dan mematikan sel-sel jantan terhadap
babi jantan, atau ovum terhadap babi betina. Yang dikebiri terutama babi-babi jantan, sedang
babi betina jarang, karena merupakan operasi yang lebih berat.
Tujuan kastrasi ialah:
- Untuk mempertahankan kwalitet daging. Babi yang dikebiri, dagingnya lebih bagus,
lagipula penimbunan daging dan lernakpun lebih cepat.
- Supaya pejantan yang sudah tidak dipergunakan lagi dagingnya tak berbau.
- Untuk menjinakkan babi jantan yang memiliki sifat buas atau kanibalis.
- Untuk menghindari babi-babi jantan yang berkwalitet jelek agar tidak mengawini babi-
babi induk yang bagus.
10) Yang perlu diperhatikan terhadap anak babi dan babi kecil
Terhadap anak babi umur 2 minggu: pemberian makan khusus (Creep feeder).
Terhadap babi umur 4 minggu : melakukan kastrasi.
Babi umur 6 minggu : diadakan vaksinasi
Babi umur 8 minggu : penyapihan
Babi umur 10 minggu : pencegahan atau pemberantasan terhadap cacing
VII. Kesimpulan
Babi merupakan sejenis hewan ungulata dan berasal dari Eurasia. Babi
memiliki berbagai jenis ras yang berbeda-beda dan setiap jenis atau ras tersebut
memiliki ciri khas yang bebeda-beda mengenai karakteristik fisik maupun
perilakunya.
Babi memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi apabila diternakan. Pakan
dan pemeliharaan yang mudah. Peternak yang mengembangbiakkan babi harus
mengetahui masa estrus, ciri birahi, ciri kebuntingan dan melakukan penanganan
yang tepat.
Babi memiliki nafsu makan yang tinggi, senang berkelahi. Babi memiliki
gigi yang tajam, sebaiknya dilakukan pemotongan sejak kecil. Babi jantan bias
dilakukan kastrasi untuk penggemukan atau supaya tidak mengganggu dan
mengawini babi betina.