Anda di halaman 1dari 5

A.

Judul Penelitian : Penerapan Model Pembelajaran Think Talk Write (Ttw) Pada

materi program linear siswa kelas X di SMK Negeri 7

Pontianak

B. Latar Belakang
Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di

Indonesia ialah dengan mengembangkan kurikulum. Mulai tahun ajaran

2013/2014 diterapkan kurikulum baru yaitu Kurikulum 2013. Dalam Peraturan

Menteri nomor 65 tahun 2013 tentang standar proses menyatakan bahwa “proses

pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, serta

memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai

dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta siswa (Kemendikbud,2013).

Salah satu indikator keberhasilan proses pendidikan dapat dilihat dari hasil belajar

yang diperoleh siswa .


Berdasarkan hasil pengalaman peneliti selama melaksanakan praktik

mengajar di sekolah, peneliti memperoleh data bahwa hasil belajar matematika

siswa kelas X SMK Negri 7 Pontianak masih belum maksimal. Hal ini dilihat

dari hasil ulangan umum semester ganjil tahun ajaran 2017/2018 yang telah

dilaksanakan pada bulan desember tahun 2017. Pada ulangan umum tersebut soal

yang diberikan adalah soal dengan materi program linear. Dari empat kelas yang

mengikuti ulangan yaitu kelas jurusan Teknik Komputer jaringan (TKJ) dan

Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) hanya sekitar 40% saja siswa yang mampu

memenuhi kriteria kelulusan minimal (KKM). Nilai rata-rata ulangan harian


siswa sebesar 68 sedangkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan

pada sekolah tersebut yaitu 75.


Rendahnya hasil belajar siswa terhadap pelajaran matematika disebabkan

oleh beberapa faktor, diantaranya siswa kurang termotivasi untuk belajar karena

model pembelajaran yang terbilang masih monoton . Model pembelajaran yang

digunakan di sekolah adalah model pembelajaran Ekspositori .Pada pembelajaran

dengan model ekspositori dengan meotide ceramah , guru lebih banyak

menjelaskan materi pelajaran didepan dan siswa hanya tinggal menyalinnya

dibuku catatan . Hal ini mengakibatkan kurangnya keaktifan siswa dalam

pembelajaran matematika, kurangnya rasa percaya diri siswa dalam

mengemukakan pendapat, kurangnya pemahaman konsep-konsep pada

pembelajaran matematika, sehingga siswa tidak mampu mengaplikasikan

pengetahuan untuk menyelesaikan permasalahan pada soal yang diberikan

(Basri,2016).
Berdasarkan hal tersebut diperlukan suatu upaya strategis dan efektif guna

meningkatkan hasil belajar matematika, salah satunya dengan menerapkan Model

pembelajaran Think Talk Write (TTW). Pembelajaran TTW diperkenalkan oleh

Huinker dan Laughlin pada tahun 1996. Pada dasarnya pembelajaran tersebut

dibangun melalui tiga aktivitas utama yaitu berpikir (Think), berbicara (Talk), dan

menulis (Write) (Basri,2016). Tahap think diawali dengan kegiatan siswa

memikirkan permasalahan yang diberikan. Hal tersebut membuat siswa harus

aktif mengeksplorasi kemampuannya untuk memahami masalah, mengidentifikasi

data yang diperlukan untuk memecahkan masalah, memunculkan beragam ide


matematika, dan menyatakannya dalam bentuk tulisan untuk didiskusikan dengan

teman sekelompoknya.
model pembelajaran Think Talk Write adalah model pembelajaran yang

membangun pemikiran, merefleksi, dan mengorganisasi ide, kemudian menguji

ide tersebut sebelum siswa menuliskannya (Lestari dan Yudhanegara , 2015 : 55).

Sedangkan menurut Shoimin (2016:212) Think Talk Write (TTW) merupakan

suatu model pembelajaran untuk melatih keaktifan siswa dalam membangun

penetahuanya sendiri. Hal ini sesuai dengan teori belajar yang dikemukakan oleh

Piaget, bahwa pengetahuan terbentuk berdasarkan keaktifan orang itu sendiri

dalam berhadapan dengan persoalan, bahan, atau lingkungan baru (Lestari dan

Yudhanegara, 2015 : 31 ).Berdasarka uraian diatas peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian yang berjudul “penerapan model pembeljaran Think Talk

Write (TTW) pada materi Program linear siswa kelas X di SMK Negeri 7

Pontianak”.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah penerapan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) pada materi

Program Linear dapat mencapai ketuntasn hasil belajar ?


2. Bagaimana aktifitas siswa selama proses pembelajaran melalui penerapan
pembelajaran Think Talk Write (TTW) pada materi program linear?
3. Bagaiamanakah respon siswa terhdap penerapan model pembelajaran Think

Talk Write (TTW) pada materi program Linear?

D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan yang

ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :


1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam menerapkan model

pembelajaran Think Talk Write (TTW) pada materi Program Linear.


2. Untuk mengetahui aktifitas siswa selama proses pembelajaran melalui

penerapan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) pada materi program

linear.
3. Untuk mengetahui respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran

Think Talk Write (TTW) pada materi program Linear

E. Manfaat PenelitianAdapun manfaat yang diharapkam dari penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Peneliti berharap penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang

pembelajaran matematika dengan menerapkan model Think Talk Write

(TTW) pada materi program linear siswa kelas X, Sehingga hasil dari

penelitian ini dapat dijadikan referensi atau bahan pertimbangan dalam

mengembangkan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran selenjutnya, serta

meningkatkan hasil belajar matematika siswa.

2. Manfaat Praktis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi sekolah,

bagi guru , dan bagi peneliti :

a. Bagi Sekolah
Bagi Sekolah, diharapkan dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai

bahan masukan dan pertimbangan salah satu bahan alternatif dalam

kemajuan semua mata pelajaran khususnya pelajaran matematika.

b. Bagi Guru Matematika

Sebagai gambaran mengenai pembelajaran dengan model think talk write

( TTW) yang dapat digunakan sebagai alternative dalam pembelajaran.

a. Bagi Peneliti

Bagi Peneliti, untuk menambah pengetahuan dan pengalaman dalam

mengatasi masalah yang ada di dunia pendidikan secara nyata serta bekal

untuk dimasa mendatang.

Anda mungkin juga menyukai