Anda di halaman 1dari 5

Cerebral angiografi adalah pemeriksaan radiologi pada pembuluh darah di kepala

atau otak dengan bantuan kontras media.


Pencitraan arteriografi cerebralis dapat terdiri dari:
a. Arteriografi Karotis Komunis
Arteriografi karotis komunis merupakan pemeriksaan pembuluh darah yang
paling sering dilakukan pada arteriografi cerebralis. Terkadang sebelum tiga atau
empat pembuluh darah angiogram karotis dilakukan, dua pengambilan
gambaran radiografi leher terlihatuntuk memvisualisasikan setiap pengambilan
gambaran arteri karotis komunis.
Arteri karotis komunis kanan ditunjukkan pada posisi AP dan juga posisi
lateral untuk pemeriksaan arteri ini dan terlihat bifurcatio pada arteri karotis
internal dan arteri karotis eksternal. Area bifurcation merupakan pemeriksaan
yang harus dilakukan secara hati-hati untuk kasus oklusive. Arteri karotis
komunis kiri dipelajari dengan cara yang sama selama pemeriksaan.
b. Arteriografi karotis komunis internal
Arteriografi karotis komunis internal menunjukkan fase arteri pada
angiografi karotis internal kiri. Pada proyeksi AP Axial menggambarkan
permukaan fossa anterior dan superposisi dengan petrous ridge. Ini
memungkinkan visualisasi dari bifurcatio dari arteri karotis internal ke dalam
arteri serebri anterior dan tengah.

1. ANATOMI DAN FISIOLOGIS


Arteri adalah tuba tempat darah dialirkan ke jaringan dan organ. Arteri terdiri atas
suatu selaput terdaam atau intima yaitu lapisan dalam yang halus. Arteri yang lebih kecil
mempunyai lapisan tengah otot (yang dapat mengatur suplai), perubahan suatu tipe
jaringan yang lainnya adalah bertahap.
Aorta adalah arteri yang utama dalam tubuh. Bagian yang berada dalam rongga
thorax dikenal dengan aorta torasika. Aorta meninggalkan ventrikel kiri jantung dengan
pintunya dijaga oleh katup aorta. Kemudian melengkung mengarah ke dasar jantung sebagai
arcus aorta dan berjalan samai setinggi manubrium sterni (Pearce, 1999: 147)
Peredaran darah pada otak di suplai melalui pembuluh darah utama yaitu arteri
utama yang kemudian membentuk sistem sirkulasi darah. Terdapat empat pembuluh darah
arteri utama yaitu:
1. Arteri karotis komunis kanan
2. Arteri karotis komunis kiri
3. Arteri vertebralis kanan
4. Arteri vertebralis kiri

Pembuluh darah arteri utama yaitu kedua arteri karotis memperdarahi bagian otak
sebelah anterior. Dan dua arteri vertebralis memperdarahibagian posterior. Pemeriksaan
radiografi pada pembuluh darah leher dan kepala melalui empat pembuluh darah tersebut
karena empat pembuluh darah tersebut dapat dilakukan penyuntikan secara kolektif dan
selektif dengan kontras media. Namun ada yang hanya dengan tiga pembuluh darah yaitu
dengan dua pembuluh darah carotis dan satu pembuluh darah vertebral (Bontranger, 2005:
689)
Arteri yang berda di kepala (Pearce, 1999: 148) ;

a. Arteri karotis komunis. Arteri karotis komunis berjalan ke atas masuk leher dan
membelah menjadi arteri karotis eksterna dan interna pada ketinggian tulang rawan
tiroid.
b. Arteri temporalis yang naik di sisi kepala dapat diraba denyutnya ditempat ia
berjalan pada permukaan luar tulang temporalis di depan telinga
c. Arteri karotis interna berjalan keatas tanpa memberi cabang satupun didlam leher,
berjalan melalui kanalis dan tulang temporalis masuk kedalam tengkorak dan
bercabang menjadi arteri oftalmika, arteri cerebri anterior dan arteri cerebri media.
Arteri cerebral anterior dan cabang-cabangnya memperdarahi sebagian besar otak
depan dekat garis midline kepala. Arteri cerebral tengah adalah adalah cabang
terbesar dari arteri karotis interna. Arteri ini memperdarahi aspek lateral pada
sirkulasi cerebral anterior
d. Arteri karotis eksterna bercabang menjadi tiga cabang guna melayani sisi luar
cranium dan wajah.
e. Arteri fasialis berjalan menyebrangi mandibula dekat sudutnya, bercabang di sudut
mulut menjadi cabang labial dan naik untuk melayani hidung dan pipi, dan berakhir
pada ujung medial mata.
f. Arteri oksipitalis berjalan ke sebelah belakang kepala dan bercabang-cabang untuk
melayani bagian ini.
g. Arteri maxillaris berjalan dalam ke arah leher mandibula, masuk pipi dan melayani
otot pengunyah. Ia juga memberi cabang yang penting yaitu arteri meningia media
yang berjalan ke atas melalui dasar tengkorak masuk ke dalam rongga tengkorak.
Adakalanya arteri ini menjadi tempat “perdarahan ekstradural” akibat fraktur pada
tengkorak karena ia melalui sebuah gili-gili disisi tengkorak.
h. Circulus arteriosus willisi adalah susunan anastomosis pembuluh nadi berupa
lingkaran dibentuk oleh arteri komunikans anterior, kedua arteria serebri anterior,
kedua arteria karotis interna, kedua arteria komunikans posterior dan kedua arteria
serebri posterior yang dicabangkan dari arteria basilaris.
a. Patologi
Pemeriksaan arteriografi cerebral dilakukan berdasarkan indikasi yang dapat berupa
aterosklerosis obliterans, aneurisma, trauma, malformasi arteriovenousis, arteritis, dan
neoplasma.
a. Anterosklerosis obliterans, adalah penyakit arteri oklusif paling menonjol yang
mempengaruhi aorta perut dan arteri kecil dan menengah dari ekstremitas bawah, yang
dapat menyebabkan dorsalis pedis yang tidak ada, arteri tibialis posterior, dan / atau
poplitea. Hal ini ditandai dengan fibrosis tunika intima dan kalsifikasi media tunika.
b. Aneurisma, adalah pelebaran abnormaldari pembuluh darah sehingga membentuk
struktur seperti balon dan terisi oleh darah.
c. Malformasi arteriovenosa (AVM) adalah lesi bawaan yang terdiri dari koleksi pembuluh
darah tidak normal, dimana darah arteri mengalir langsung ke dalam vena pengeringan
tanpa campur tangan kapiler secara normal. AVMs muncul sebagai pembuluh darah
"kusut" dan paling sering terjadi pada otak atau sumsum tulang belakang.
d. Arteritis, adalah adalah suatu peradangan pada lapisan arteri - pembuluh darah yang
membawa darah yang kaya oksigen dari jantung ke seluruh tubuh. Paling sering,
peradangan mempengaruhi arteri di kepala.
e. Neoplasma, adalah pertumbuhan abnormal, namun bukan kanker yang mungkin terjadi
di berbagai bagian tubuh. Kata “neoplasma” berasal dari kata Yunani “neo”, yang berarti
baru, dan “plasma”, yang berarti “pembentukan atau penciptaan”, dengan demikian
berkaitan dengan pertumbuhan abnormal jaringan baru.
b. Alat dan bahan
Menurut Rasad (2005: 203), persiapan alat angiografi:
1) Punksi perkutan
a. Jarum punksi seldinger atau abbocath, untuk dewasa no. 18 sedaangkan
untuk anak-anak no. 20
b. Tube plastik transparan untuk menghubungkan jarum dengan spuit.
c. Konektor
d. Spuit 10 ml, 20 ml, 40 ml
e. Kontras angiografin 65% atau sejenisnya (Conray 280, Hypaque 45% atau
65%). Kontras yang digunakan untuk pemeriksaan angiografin cerebral
kurang lebih 10ml.
f. NaCl fisiologis
2) Kateterisasi perkutan:
a. Jarum punksi seldinger atau abbocath no. 18 atau 16.
b. Baja penuntun (guide wire) no. 32 atau 34
c. Kateter dengan ujung lurus atau bengkok, selektif atau semiselektif
d. Spuit 20 ml, 30 ml, dan 40 ml
e. Kontras angiografin 65% atau sejenisnya (Conray 280, Hypaque 45% atau
65%). Kontras yang digunakan untuk pemeriksaan angiografin cerebral
kurang lebih 10ml
f. NaCl untuk bilas

c. Prosedur pemeriksaan
Menurut Rasad (2005: 202), persiapan pasien pemeriksaan arteriografi:
1. Izin tertulis untuk melakukan tindakan pemeriksaan arteriografi (inform
consent). Untuk anak-anak harus ada izin orang tua. Untuk pasien yang oleh
karena suatu sebab tidak dapat menandatangani izin tertulis (misalnya: lumpuh,
kesadaran menurun, dan lain-lain) dapat dimintakan persetujuan dari keluarga
terdekat.
2. Pasien dipuasakan sejak malam hari, terutama apabila dilakukan pemeriksaan
dengan anestesi umum.
3. Apabila punksi dilakukan di daerah inguinal untuk melakukan antisepsi di daerah
tersebut rambut pubis harus dicukur habis. Begitu pua apabila dilakukan punksi
arteri aksilaris, rambut ketiak harus dicukur habis.
4. Dua jam sebelum pemeriksaan diberikan obat penenang, seperti suntikkan
diazepam sebanyak 10 mg.
Tempat yang sering digunakan untuk punksi, ialah:
a. Daerah lipat paha (inguinal)
b. Daerah leher
c. Daerah ketiak (axial)
d. Aorta abdominalis
e. Arteri subklavia
f. Arteri vertebralis
Umumya tempat yang sering digunakan punksi adalah daerah inguinal untuk
arteri femoralis dan leher untuk arteri carotis komunis
5. Teknik pemeriksaan
A. Punksi jarum perkutan
a. Dilakukaan tindakan aseptis dengan iodium atau betadine pada daerah punksi
b. Disuntikkan antiseptik lokal (misalnya xilocain, dan lain- lain) pada daerah
punksi. Daerah punksi adalah daerah yang teraba oleh jari telunjuk, jari tengah,
dan jari manis yang digunakan untuk meraba dan memfiksasi arteri
c. Jarum seldinger/abbocath ditusukkan ke daerah denyut yang paling kuat dekat
jari tengah dengan sudut 60’
d. Setelah jarum abbocath masuk, kanulanya dicabut dan jarum abbocath ditarik
perlahan-lahan ke atas
e. Bila jarum seldinger berada di dalam pembuluh arteri, darah akan memancar.
Bila memakai abbocath akan terlihat suatu aliran balik (back flow
f. Teflon dihubungkan dengan tube plastik dan konektor lalu dibilas dengan NaCl
yang dicampur dengan heparin.
B. Kateterisasi arteri perkutan
a. Melalui arteri femoralis
b. Arteri ditusuk dengan seldinger atau abbocath, tekniknya sama dengan
teknik jarum perkutan seperti diatas
c. Bila kanula telah berada di dalam lumen arteri, maka dimasukkan baja
penuntun (guide wire) melalui jarum seldinger ke dalam lumen arteri
dengan bagian yang lemas lebih dahulu
d. Dibawah fluoroskopi, ujung guide wire diawasi (hati-hati saat
pemasukkannya, jangan dipaksa)
e. Ujung guide wire diletakkan setinggi lumbal ke 2 atau lumbal ke 3
6. Teknik pengambilan gambar arteriografi cerebralis
a. Menurut Ballinger (2003), dilakukan foto proyeksi AP Towne dengan tujuan
untuk menghindari superposisi dengan Os. Petrosum
1. Posisi pasien: supine diatas meja pemeriksaan
2. Posisi obyek: kepala diatur sehingga MSP dipusatkan iatas dan tegak lurus
pada midline of grid dan kepala ekstensi maksima sehingga IOML vertical
3. Central ray : 15’ caudally setinggi glabella
b. Dilakukan posisi lateral dengan tujuan untuk mengetahui sirkulasi anterior
cerebral (Ballinger, 2003)
1. Posisi pasien: supine
2. Posisi objek: kepala diekstensikan secukupnya sehingga IOML tegak lurus
bidang horizontal
3. Central Ray: Horizontal tegak lurus film
4. Pada titik diatas auricle dan pertengahan antara dahi dan occipital.

Anda mungkin juga menyukai