Anda di halaman 1dari 7

BAGIAN ILMU KEBIDANAN DAN PENYAKIT KANDUNGAN

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ALKHAIRAAT
PALU

REFLEKSI KASUS
Januari 2018

Susp. Karsinoma Servix + Anemia

Disusun Oleh :

Sakinah Alwy Alaydrus (11 16 777 14 087)

Pembimbing : dr. John Abbas Kaput, Sp.OG

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


PADA BAGIAN ILMU KEBIDANAN DAN PENYAKIT KANDUNGAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ALKHAIRAAT
PALU
2017
REFLEKSI KASUS

Tanggal Pemeriksaan : 6 November 2017 Ruangan : Merak


Jam : 10.00 WITA

IDENTITAS
Nama : Ny. MA Nama Suami : Tn. M
Umur : 43 tahun Umur : 44 tahun
Alamat : BTN Kalukubula No.10 Alamat : Palu
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP

ANAMNESIS
G P3 A1 Menarche : 14 tahun
HPHT : 22 Oktober 2017 Perkawinan : Pertama
TP : (-) Coitarche : 18 tahun

Keluhan Utama : Keluar darah dari jalan lahir.


Rw. Penyakit Sekarang : Pasien masuk dengan keluhan keluar darah dari jalan
lahir yang dialami sejak 4 minggu SMRS, perdarahan
memberat sejak 1 hari SMRS, banyak dan
menggumpal. Pasien mengalami haid yang tidak
teratur dalam 4 bulan terakhir. Pasien juga mengalami
perdarahan setelah berhubungan suami-istri, yang
dialami sejak 6 bulan yang lalu namun tidak disertai
nyeri. Pasien juga mengeluhkan nyeri perut bagian
bawah yang dirasakan menjalar sampai ke belakang.
Pasien merasa badannya lemas. Pasien juga
mengalami penurunan berat badan ± 6 kg dalam 4
bulan terakhir. Pasien juga mengeluhkan nyeri kepala,
pusing dan nyeri ulu hati. Pasien tidak mengeluhkan
demam, mual maupun muntah. BAK dan BAB lancar.
Rw. merokok (+).

Rw. Obstetri :
 Hamil pertama : perempuan, 23 tahun, lahir spontan LBK di RS Undata
ditolong bidan.
 Hamil kedua : laki-laki, 21 tahun, lahir spontan LBK di rumah, ditolong
bidan.
 Hamil ketiga : abortus, tidak dikuret.
 Hamil keempat : perempuan, 2 tahun, lahir spontan LBK di klinik bersalin.
Rw. penggunaan kontrasepsi : suntik ± 7 tahun.

Rw. Penyakit Dahulu : Rw. leukorrhea (+) sejak 6 bulan yang lalu, agak
banyak, tidak berbau. Warna putih kekuningan.

PEMERIKSAAN FISIK
KU : Baik Tekanan Darah : 100/70 mmHg
Kesadaran : Kompos mentis Nadi : 88x/menit
BB : 57 Kg Respirasi : 22x/menit
TB : 155 cm Suhu : 36,7ºC

 Kepala – Leher : Konjungtiva anemis +/+, sklera Ikterik -/-, pupil isokor D = 3
m, Pembesaran KGB (-), pembesaran tiroid (-)
 Thoraks : I : Pergerakan thoraks simetris, sikatrik (-)
P : Nyeri tekan (-), massa tumor (-)
P : Sonor pada kedua lapang paru, pekak pada area
jantung, batas
paru-hepar SIC VII LMD, batas jantung DBN
A : Bunyi pernapasan vesikular +/+, rhonki -/-,
wheezing -/-
Bunyi jantung I/II murni reguler
 Abdomen : I : Tampak datar, seirama gerak nafas, sikatrik (-)
A : Peristaltik (+), kesan normal
P : Timpani
P : Nyeri tekan (+) suprapubik, tidak teraba massa tumor,

 Genitalia :
 VT : Vulva : tidak ada kelainan
Vagina : tidak ada kelainan
Porsio : konsistensi keras, teraba permukaan
berbenjol-benjol, nyeri tekan (+)
Pelepasan : darah segar
 Inspekulo : Tampak porsio dengan permukaan berbenjol-benjol,
perdarahan aktif, ulserasi (+)
 Ekstremitas : Akral hangat, oedem (-)

A. PERMASALAHAN
a. Perdarahan pervaginam sejak 4 minggu yang lalu
b. Haid yang tidak teratur dalam 4 bulan terakhir.
c. Pasien juga mengalami perdarahan setelah berhubungan suami-istri, yang
dialami sejak 6 bulan yang lalu namun tidak disertai nyeri.
d. Riwayat keputihan sejak 6 bulan yang lalu
e. Pasien mengalamai keluhan perdarahan pervaginam, keputihan, dan haid
yang tidak teratur sejak sekitar 6 bulan yang lalu, namun pasien tidak
memeriksakan dirinya kedokter.
B. DIAGNOSIS BANDING
 Karsinoma servix
 Polip servix
 Cervicitis

C. MENENTUKAN DIAGNOSIS
Susp. Ca servix + Anemia

D. PENATALAKSANAAN
 Intervensi perawatan :
 Rencana rawat inap
 Pemeriksaan darah rutin
 Rencana transfusi darah bila Hb <8 g/dl
 Rencana pemeriksaan histopatologi

 Intervensi pengobatan
 IVFD RL 16 tpm
 Inj. Kalnex 1 amp/8jam/iv
 Inj. Ceftriaxone 1 gr/12jam/iv
 Bila Hb < 8 g/dl Tranfusi PRC bertahap hingga Hb > 8 gr/dl
DISKUSI

Kanker serviks adalah tumor ganas primer yang berasal dari metaplasia epitel di
daerah scuamocolumner junction yaitu daerah peralihan mukosa vagina dan mukosa
kanalis servikalis. Kanker serviks merupakan kanker yang terjadi pada serviks atau
leher rahim, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk
ke arah rahim, letaknya antara rahim (uterus) dan liang senggama atau vagina.
Kanker leher rahim biasanya menyerang wanita berusia 35-55 tahun. Sebanyak
90% dari kanker leher rahim berasal dari sel skuamosa yang melapisi serviks dan
10% sisanya berasal dari sel kelenjar penghasil lendir pada saluran servikal yang
menuju ke rahim.
Kanker seviks uteri adalah tumor ganas primer yang berasal dari sel epitel
skuamosa. Sebelum terjadinya kanker, akan didahului oleh keadaan yang disebut lesi
prakanker atau neoplasia intraepitel serviks (NIS). Penyebab utama kanker leher
rahim adalah infeksi Human Papilloma Virus (HPV).
Saat ini terdapat 138 jenis HPV yang sudah dapat teridentifikasi yang 40 di
antaranya dapat ditularkan lewat hubungan seksual. Beberapa tipe HPV virus risiko
rendah jarang menimbulkan kanker, sedangkan tipe yang lain bersifat virus risiko
tinggi. Baik tipe risiko tinggi maupun tipe risiko rendah dapat menyebabkan
pertumbuhan abnormal pada sel tetapi pada umumnya hanya HPV tipe risiko tinggi
yang dapat memicu kanker.
Pada kasus ini, pasien perempuan (P3A1) usia 43 tahun datang dengan keluhan
perdarahan pervaginam yang dialami sejak 4 minggu SMRS, perdarahan memberat
sejak 1 hari SMRS, banyak dan menggumpal. Pasien mengalami siklus haid yang
tidak teratur dalam 4 bulan terakhir. Post coital bleeding (+), yang dialami sejak 6
bulan yang lalu. Pasien juga mengeluhkan nyeri suprapubik yang dirasakan menjalar
sampai ke belakang. Letargi (+). Penurunan berat badan ± 6 kg dalam 4 bulan
terakhir. Pasien juga mengeluhkan nyeri kepala, pusing dan nyeri ulu hati. BAK dan
BAB lancar. Coitarche usia 18 tahun. Saat ini pasien tinggal dengan suami keduanya.
Rw. merokok (+). Rw. penggunaan kontrasepsi suntik (+) 7 tahun. Rw. leukorrhea
(+), warna putih kekuningan.
Berdasarkan pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva anemis +/+, pada
pemeriksaan VT teraba porsio dengan konsistensi keras, permukaan berbenjol-benjol,
tidak ada pembukaan, nyeri tekan (+), pelepasan darah segar. Pada pemeriksaan
inspekulo tampak porsio dengan permukaan berbenjol-benjol, perdarahan aktif,
ulserasi (+).

Pada pasien ini, stadium klinis belum dapat ditentukan stadiumnya secara pasti,
diperlukan pemeriksaan lanjutan untuk menentukan stadium klinisnya sehingga
pasien ini dirujuk ke rumah sakit yang mempunyai fasilitas pelayanan kesehatan yang
lebih lengkap setelah di lakukan penanganan konservatif selama 6 hari dan
diharapkan setelah pemeriksaan tambahan yang memadai pasien juga dapat menjalani
pengobatan yang sesuai dengan stadium klinis carcinoma serviks yang diderita.
Pada pasien ini diberikan terapi antibiotik yaitu ceftriaxone 1 g/12 jam mengingat
dimana infeksi merupakan penyebab kematian paling utama pada pasien kanker di
samping perdarahan. Sekitar 90% pasien kanker meninggal akibat infeksi,
perdarahan, atau infeksi bersama-sama denganperdarahan. Pasien kanker seringkali
memiliki penurunan daya tahan tubuh yang disebabkan oleh penyakit kanker itu
sendiri atau akibat berbagai pengobatan baik bedah, radiasi maupun kemoterapi.
Infeksi pada pasien kanker dapat disebabkan oleh bakteri gram negatif maupun
positif. Akhir-akhir ini terjadi pergeseran pola kuman yang menginfeksipasien
kanker. Dahulu, bakteri gram negatif merupakan organisme penginfeksiutama pada
pasien kanker, namun saat ini frekuensi infeksi oleh bakteri gram negatif menurun
dan sebaliknya infeksi oleh bakteri gram positif makinmeningkat (60-70%) terutama
Staphylococcus epidermidis dan berbagai jenisstreptococcus.
Pada kasus ini pasien mengalami perdarahan yang sering sehingga agar tidak
terjadi anemia maka perlu diberikan terapi antifibrinolitik yaitu asam traneksamat
yaitu injeksi Kalnex 1 amp/8jam/iv. Namun apabila perdarahan telah berhenti maka
penggunaan asam traneksamat dapat dihentikan penggunaannya.

Anda mungkin juga menyukai