FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ALKHAIRAAT
PALU
REFLEKSI KASUS
Januari 2018
Disusun Oleh :
IDENTITAS
Nama : Ny. MA Nama Suami : Tn. M
Umur : 43 tahun Umur : 44 tahun
Alamat : BTN Kalukubula No.10 Alamat : Palu
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
ANAMNESIS
G P3 A1 Menarche : 14 tahun
HPHT : 22 Oktober 2017 Perkawinan : Pertama
TP : (-) Coitarche : 18 tahun
Rw. Obstetri :
Hamil pertama : perempuan, 23 tahun, lahir spontan LBK di RS Undata
ditolong bidan.
Hamil kedua : laki-laki, 21 tahun, lahir spontan LBK di rumah, ditolong
bidan.
Hamil ketiga : abortus, tidak dikuret.
Hamil keempat : perempuan, 2 tahun, lahir spontan LBK di klinik bersalin.
Rw. penggunaan kontrasepsi : suntik ± 7 tahun.
Rw. Penyakit Dahulu : Rw. leukorrhea (+) sejak 6 bulan yang lalu, agak
banyak, tidak berbau. Warna putih kekuningan.
PEMERIKSAAN FISIK
KU : Baik Tekanan Darah : 100/70 mmHg
Kesadaran : Kompos mentis Nadi : 88x/menit
BB : 57 Kg Respirasi : 22x/menit
TB : 155 cm Suhu : 36,7ºC
Kepala – Leher : Konjungtiva anemis +/+, sklera Ikterik -/-, pupil isokor D = 3
m, Pembesaran KGB (-), pembesaran tiroid (-)
Thoraks : I : Pergerakan thoraks simetris, sikatrik (-)
P : Nyeri tekan (-), massa tumor (-)
P : Sonor pada kedua lapang paru, pekak pada area
jantung, batas
paru-hepar SIC VII LMD, batas jantung DBN
A : Bunyi pernapasan vesikular +/+, rhonki -/-,
wheezing -/-
Bunyi jantung I/II murni reguler
Abdomen : I : Tampak datar, seirama gerak nafas, sikatrik (-)
A : Peristaltik (+), kesan normal
P : Timpani
P : Nyeri tekan (+) suprapubik, tidak teraba massa tumor,
Genitalia :
VT : Vulva : tidak ada kelainan
Vagina : tidak ada kelainan
Porsio : konsistensi keras, teraba permukaan
berbenjol-benjol, nyeri tekan (+)
Pelepasan : darah segar
Inspekulo : Tampak porsio dengan permukaan berbenjol-benjol,
perdarahan aktif, ulserasi (+)
Ekstremitas : Akral hangat, oedem (-)
A. PERMASALAHAN
a. Perdarahan pervaginam sejak 4 minggu yang lalu
b. Haid yang tidak teratur dalam 4 bulan terakhir.
c. Pasien juga mengalami perdarahan setelah berhubungan suami-istri, yang
dialami sejak 6 bulan yang lalu namun tidak disertai nyeri.
d. Riwayat keputihan sejak 6 bulan yang lalu
e. Pasien mengalamai keluhan perdarahan pervaginam, keputihan, dan haid
yang tidak teratur sejak sekitar 6 bulan yang lalu, namun pasien tidak
memeriksakan dirinya kedokter.
B. DIAGNOSIS BANDING
Karsinoma servix
Polip servix
Cervicitis
C. MENENTUKAN DIAGNOSIS
Susp. Ca servix + Anemia
D. PENATALAKSANAAN
Intervensi perawatan :
Rencana rawat inap
Pemeriksaan darah rutin
Rencana transfusi darah bila Hb <8 g/dl
Rencana pemeriksaan histopatologi
Intervensi pengobatan
IVFD RL 16 tpm
Inj. Kalnex 1 amp/8jam/iv
Inj. Ceftriaxone 1 gr/12jam/iv
Bila Hb < 8 g/dl Tranfusi PRC bertahap hingga Hb > 8 gr/dl
DISKUSI
Kanker serviks adalah tumor ganas primer yang berasal dari metaplasia epitel di
daerah scuamocolumner junction yaitu daerah peralihan mukosa vagina dan mukosa
kanalis servikalis. Kanker serviks merupakan kanker yang terjadi pada serviks atau
leher rahim, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk
ke arah rahim, letaknya antara rahim (uterus) dan liang senggama atau vagina.
Kanker leher rahim biasanya menyerang wanita berusia 35-55 tahun. Sebanyak
90% dari kanker leher rahim berasal dari sel skuamosa yang melapisi serviks dan
10% sisanya berasal dari sel kelenjar penghasil lendir pada saluran servikal yang
menuju ke rahim.
Kanker seviks uteri adalah tumor ganas primer yang berasal dari sel epitel
skuamosa. Sebelum terjadinya kanker, akan didahului oleh keadaan yang disebut lesi
prakanker atau neoplasia intraepitel serviks (NIS). Penyebab utama kanker leher
rahim adalah infeksi Human Papilloma Virus (HPV).
Saat ini terdapat 138 jenis HPV yang sudah dapat teridentifikasi yang 40 di
antaranya dapat ditularkan lewat hubungan seksual. Beberapa tipe HPV virus risiko
rendah jarang menimbulkan kanker, sedangkan tipe yang lain bersifat virus risiko
tinggi. Baik tipe risiko tinggi maupun tipe risiko rendah dapat menyebabkan
pertumbuhan abnormal pada sel tetapi pada umumnya hanya HPV tipe risiko tinggi
yang dapat memicu kanker.
Pada kasus ini, pasien perempuan (P3A1) usia 43 tahun datang dengan keluhan
perdarahan pervaginam yang dialami sejak 4 minggu SMRS, perdarahan memberat
sejak 1 hari SMRS, banyak dan menggumpal. Pasien mengalami siklus haid yang
tidak teratur dalam 4 bulan terakhir. Post coital bleeding (+), yang dialami sejak 6
bulan yang lalu. Pasien juga mengeluhkan nyeri suprapubik yang dirasakan menjalar
sampai ke belakang. Letargi (+). Penurunan berat badan ± 6 kg dalam 4 bulan
terakhir. Pasien juga mengeluhkan nyeri kepala, pusing dan nyeri ulu hati. BAK dan
BAB lancar. Coitarche usia 18 tahun. Saat ini pasien tinggal dengan suami keduanya.
Rw. merokok (+). Rw. penggunaan kontrasepsi suntik (+) 7 tahun. Rw. leukorrhea
(+), warna putih kekuningan.
Berdasarkan pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva anemis +/+, pada
pemeriksaan VT teraba porsio dengan konsistensi keras, permukaan berbenjol-benjol,
tidak ada pembukaan, nyeri tekan (+), pelepasan darah segar. Pada pemeriksaan
inspekulo tampak porsio dengan permukaan berbenjol-benjol, perdarahan aktif,
ulserasi (+).
Pada pasien ini, stadium klinis belum dapat ditentukan stadiumnya secara pasti,
diperlukan pemeriksaan lanjutan untuk menentukan stadium klinisnya sehingga
pasien ini dirujuk ke rumah sakit yang mempunyai fasilitas pelayanan kesehatan yang
lebih lengkap setelah di lakukan penanganan konservatif selama 6 hari dan
diharapkan setelah pemeriksaan tambahan yang memadai pasien juga dapat menjalani
pengobatan yang sesuai dengan stadium klinis carcinoma serviks yang diderita.
Pada pasien ini diberikan terapi antibiotik yaitu ceftriaxone 1 g/12 jam mengingat
dimana infeksi merupakan penyebab kematian paling utama pada pasien kanker di
samping perdarahan. Sekitar 90% pasien kanker meninggal akibat infeksi,
perdarahan, atau infeksi bersama-sama denganperdarahan. Pasien kanker seringkali
memiliki penurunan daya tahan tubuh yang disebabkan oleh penyakit kanker itu
sendiri atau akibat berbagai pengobatan baik bedah, radiasi maupun kemoterapi.
Infeksi pada pasien kanker dapat disebabkan oleh bakteri gram negatif maupun
positif. Akhir-akhir ini terjadi pergeseran pola kuman yang menginfeksipasien
kanker. Dahulu, bakteri gram negatif merupakan organisme penginfeksiutama pada
pasien kanker, namun saat ini frekuensi infeksi oleh bakteri gram negatif menurun
dan sebaliknya infeksi oleh bakteri gram positif makinmeningkat (60-70%) terutama
Staphylococcus epidermidis dan berbagai jenisstreptococcus.
Pada kasus ini pasien mengalami perdarahan yang sering sehingga agar tidak
terjadi anemia maka perlu diberikan terapi antifibrinolitik yaitu asam traneksamat
yaitu injeksi Kalnex 1 amp/8jam/iv. Namun apabila perdarahan telah berhenti maka
penggunaan asam traneksamat dapat dihentikan penggunaannya.