Antenatal Tempuran
Antenatal Tempuran
Oleh:
11.2014.164
Oleh:
11.2014.164
Lembar Persetujuan
Pembimbing
Penguji I Penguji II
III
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME, Evaluasi Program Pelayanan Antenatal di
UPTD Puskesmas Tempuran periode Agustus 2015- Juli 2016 dapat terselesaikan dengan
baik. Evaluasi program ini merupakan salah satu tugas dan tugas ujian Kepaniteraan Ilmu
Kesehatan Masyarakat di Fakultas Kedokteran UKRIDA yang harus diselesaikan sebagai
syarat kelulusan penulis. .
Dengan ini penulis juga menyadari bahwa manusia tidak luput dari kelalaian dan kesalahan,
dengan rendah hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
sekalian. Penulis berharap dengan disusunnya evaluasi program ini dapat meningkatkan
pengetahuan dan minat para pembaca untuk mengevaluasi program ANC dan
menyumbangkan beberapa saran yang membangun sehingga pelaksanaan program ANC di
pelayanan kesehatan di Indonesia dapat lebih ditingkatkan dan menjadi lebih baik. Dengan
pelaksanaan program ANC yang baik akan mengakibatkan berkurangnya Angka Kematian
Ibu Hamil, peningkatan kesehatan Ibu Hamil dan ibu hamil dapat melahirkan anak yang
sehat, dan akhirnya derajat kesehatan Bangsa Indonesia meningkat.
Akhir kata, selamat membaca dan menikmati Evaluasi Program Pelayanan Antenatal di
UPTD Puskesmas Tempuran periode Agustus 2015 – Juli 2016.
Penulis
IV
Evaluasi Program Pelayanan Antenatal
di UPTD Puskesmas Tempuran
Periode Agustus 2015 sampai dengan Juli 2016
Abstrak
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih jauh dari target MDGs tahun 2015, pada tahun 2015
AKI adalah 305 per 100.000 kelahiran hidup. Kabupaten Karawang merupakan salah satu
penyumbang AKI terbesar di provinsi Jawa Barat. Salah satu upaya untuk menekan AKI yaitu dengan
meningkatkan Pelayanan Antenatal (Ante Natal Care). Evaluasi program Pelayanan Antenatal di
Puskesmas Tempuran dengan pendekatan sistem manajemen kesehatan, difokuskan pada keluaran
pelayanan program ANC dibandingkan dengan tolok ukur. Keluaran tersebut meliputi perawatan
kehamilan; kunjungan pertama (K1) dan kunjungan keempat (K4); pemberian tablet zat besi, terutama
Fe3; pemberian imunisasi TT2; penyuluhan perorangan dan kelompok; deteksi resiko tinggi pada ibu
hamil oleh tenaga masyarakat; rujukan ibu hamil risiko tinggi; kunjungan rumah; serta pencatatan dan
pelaporan. Dari hasil evaluasi program ANC Puskesmas Tempuran periode Agustus 2015- Juli 2016
didapatkan beberapa masalah dimana prioritas masalah yang didapatkan adalah cakupan kunjungan
ibu hamil K4 sebesar 86.40% dari target 98% dan cakupan deteksi ibu hamil risiko tinggi sebesar
24.34% dari target 100%. Untuk mencapai keberhasilan sesuai tolok ukur yang diharapkan dalam
progran ANC, diperlukan usaha dalam meningkatkan program tersebut diantaranya dengan
menggiatkan kegiatan penyuluhan dan kunjungan rumah, pengorganisasian kader dan bidan desa agar
dapat meningkatkan pengawasan program serta melengkapi pencatatan dan pelaporan secara lengkap
dan terpadu.
Kata kunci : AKI, Pelayanan Antenatal, evaluasi program, Puskesmas Tempuran
V
Antenatal Care Program Evaluation
at UPTD Puskesmas Tempuran
Period August 2015 to July 2016
Abstract
Maternal Mortality Rate (MMR) in Indonesia is still far from the MDG’s target in 2015. In 2015,
MMR was 305 per 100,000 live births. Karawang regency is one of the largest contributors of
maternal mortality in the province of West Java. One effort to suppress AKI is is increasing the
Antenatal Care program Antenatal evaluation program in Puskesmas Tempuran with health
management system approach, focused on the output of ANC program as compared to the benchmark.
Outputs include prenatal care; The first visit (K1) and the fourth visit (K4); provision of iron tablets,
especially Fe3; TT2 immunization; individual and group counseling; detection of high risk pregnant
women by community workers; referral of high risk pregnant women; home visits; as well as
recording and reporting. From the results of the evaluation of the ANC program Puskesmas
Tempuran period of August 2015- July 2016 obtained some issues where the priority issue that is
obtained is coverage of pregnant women visit K4 amounting to 86.40% of the target of 98% and
coverage detection of high risk pregnant mothers for 24.34% of the target of 100%. To achieve
success according to benchmarks that are expected in the program as the ANC, the necessary effort
into improving the program by activating activities including counseling and home visits, organizing
cadres and midwives in order to improve the monitoring program and completing the recording and
reporting completely and integrated.
Key words: AKI, Antenatal Services, program evaluation, Puskesmas Tempuran
VI
DAFTAR ISI
VII
BAB I
PENDAHULUAN
1
Upaya untuk mempercepat penurunan AKI telah dimulai sejak akhir tahun
1980-an melalui program SafeMotherhood Initiative, yang secara konseptual
diperkenalkan dengan strategi Making Pregnancy Safer (MPS) yang dicanangkan
pemerintah pada tahun 2000, dimana terdapat tiga pesan kunci MPS; setiap
persalinanan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih, setiap komplikasi obsetri dan
neonatal mendapat pelayanan yang adekuat, setiap wanita usia subur mempunyai
akses terhadap upaya pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganan
komplikasi keguguran.2,7
Salah satu upaya untuk menekan angka kematian ibu dapat dilakukan melalui
peningkatan pelayanan kesehatan ibu hamil yang dikenal sebagai Antenatal Care
(ANC). Pelayanan Antenatal adalah pelayanan yang diberikan kepada ibu-ibu hamil
oleh petugas kesehatan untuk memastikan kehamilannya sehat dan selamat sesuai
dengan standar Pelayanan Antenatal yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan
Kebidanan (SPK). Tujuan antenatal care (ANC) adalah ibu hamil agar dapat bersalin
dengan sehat dan memperoleh bayi yang sehat, mendeteksi dan mengantisipasi dini
kelainan kehamilan, dan deteksi serta antisipasi dini kelainan janin.3
Tujuan Antenatal Care untuk pengawasan wanita hamil secara teratur dan
tertentu. Dengan usaha itu ternyata angka mortalitas serta morbiditas ibu dan bayi
jelas menurun.
Indikator yang digunakan untuk menggambarkan akses ibu hamil terhadap
pelayanan antenatal adalah cakupan K1 - kontak pertama dan K4 - kontak 4 kali
dengan tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi, sesuai standar. Secara
nasional angka cakupan pelayanan antenatal saat ini sudah tinggi, K1 mencapai
95,75% dan K4 87,48% (data Kementerian Kesehatan tahun 2015). Walaupun
demikian, masih terdapat disparitas antar provinsi dan antar kabupaten/kota yang
variasinya cukup besar. Selain adanya kesenjangan, juga ditemukan ibu hamil yang
tidak menerima pelayanan dimana seharusnya diberikan pada saat kontak dengan
tenaga kesehatan (missed opportunity).
Dalam Rencana Strategi Kementrian Kesehatan 2010-2014 telah ditetapkan
target untuk Kunjungan Antenatal pada tahun 2014 adalah untuk cakupan
pemeriksaan kehamilan pertama kali pada trimester pertama (K1) adalah 100% dan
pemeriksaan kehamilan keempat pada trimester ketiga (K4) adalah 95%. 7
Cakupan kunjungan ANC di Indonesia berdasarkan Riskesdas pada tahun
2013 yaitu K1 81,6% dan K4 70,4%. Cakupan K1 di Kabupaten Karawang tahun
2
2015 sebanyak 95,4%, sedangkan target 100%. Untuk jumlah cakupan K4 sebanyak
89,51% dengan target 100%.8,9
Untuk mendukung Tujuan Pembangunan Millenium Indonesia atau MDGs,
Puskesmas Kecamatan Tempuran, Kabupaten Karawang, menjalankan pelayanan
Ante Natal Care yang termasuk dalam Program Pokok Puskesmas. Pelayanan
antenatal dengan indikator kunjungan ibu hamil pertama (K1) dan keempat (K4),
pemberian tablet zat besi (Fe1 dan Fe4), pemberian imunisasi tetanus kepada ibu
hamil, deteksi ibu hamil yang berisiko tinggi oleh tenaga kesehatan dan masyarakat,
serta rujukan kasus risiko tinggi ibu hamil. Laporan puskesmas periode Agustus 2015
sampai dengan Juli 2016 besarnya cakupan kunjungan K1 sebesar 87.17% dari target
99%, besarnya kujungan K4 sebesar 86.40% dari target 98%, besarnya cakupan
imunisasi TT2+ sebesar 33.72% dari target 90% dan cakupan pemberian tablet Fe3
82.92% dari target 90% serta cakupan deteksi ibu hamil yang berisiko tinggi oleh
tenaga kesehatan dan masyarakat 24.34% dari target 90%, cakupan rujukan kasus
risiko tinggi ibu hamil 23.94 dari target 90% Berdasarkan latar belakang diatas maka
perlu dilakukan evaluasi untuk menilai tingkat keberhasilan program Antenatal Care
di Puskesmas Kecamatan Tempuran, Kabupaten Karawang periode Agustus 2015
sampai dengan Juli 2016.
3
1.2.6 Di Puskesmas Tempuran periode Agustus 2015 sampai dengan Juli 2016, jumlah
cakupan K1 sebanyak 87.17 % dengan target 99%. Sedangkan untuk jumlah
cakupan K4 sebanyak 86.40 % dengan target 98%.
1.2.7 Belum ada diketahuinya tingkat keberhasilan program pelayanan antenatal di
Puskesmas Kecamatan Tempuran periode Agustus 2015 sampai dengan Juli 2016.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Terselesaikannya masalah pada program pelayanan antenatal di Puskesmas
Tempuran pada periode Agustus 2015 sampai dengan Juli 2016.
4
c. Mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam mengambil langkah-
langkah yang harus dilakukan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan,
antara lain perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.
d. Mempunyai pengalaman dan pengetahuan tentang evaluasi program
pelayanan antenatal di puskesmas dalam lingkup wilayah kerjanya.
1.5 Sasaran
Semua ibu hamil yang ada di wilayah kerja Puskesmas Tempuran periode Agustus
2015 sampai dengan Juli 2016.
5
BAB II
MATERI DAN METODE
2.1 Materi
Program ini mengevaluasi materi yang terdiri dari catatan hasil kegiatan bulanan
(LB3) yang dilakukan Puskesmas mengenai program cakupan ibu hamil lebih ke
Pelayanan Antenatal (ANC) di Puskesmas Tempuran, Kabupaten Karawang periode
Agustus 2015 sampai dengan Juli 2016 yang terdiri dari:
1. Kunjungan pertama ibu hamil K1
2. Kunjungan keempat ibu hamil K4
3. Pemberian tablet zat besi, terutama Fe3 pada ibu hamil
4. Pemberian imunisasi TT2 pada ibu hamil
5. Deteksi dini ibu hamil risiko tinggi
6. Rujukan ibu hamil risiko tinggi
7. Penyuluhan ibu hamil
8. Kunjungan rumah ibu hamil
9. Pencatatan dan pelaporan
2.2 Metode
Evaluasi dilakukan dengan cara mengetahui cakupan program antenatalcare di
Puskesmas Tempuran, Kecamatan Tempuran , Kabupaten Karawang periode Agustus
2015- Juli 2016 yang kemudian dibandingkan dengan tolak ukur yang ditetapkan
dengan mengadakan pengumpulan data, pengolahan data, analisis data dan
interpretasi data dengan menggunakan pendekatan sistem sehingga dapat ditemukan
masalah yang ada dari pelaksanaan program antenatalcare di Puskesmas Tempuran
dan kemudian dibuat usulan dan saran sebagai pemecahan masalah tersebut
berdasarkan masalah yang ditemukan dari unsur-unsur sistem.
6
BAB III
KERANGKA TEORI
5
Lingkungan
1 2 3 6
4
Umpan balik
Sistem adalah suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu sama lain dan
mempunyai tujuan yang jelas. Menurut Ryans, sistem adalah gabungan dari elemen-
elemen yang saling dihubungkan oleh suatu proses atau struktur dan berfungsi sebagai
salah satu kesatuan organisasi dalam upaya menghasilkan sesuatu yang telah ditetapkan.
Pendekatan sistem adalah prinsip pokok atau cara kerja sistem yang ditetapkan pada
waktu menyelenggarakan pekerjaan administrasi. Dibentuknya suatu sistem pada
dasarnya untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang telah ditetapkan. Ada 6 unsur yang
saling berhubungan dan mempengaruhi pada system, yaitu
1. Masukan (input)
Masukan adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem dan yang
diperlukan untuk dapat berfungsinya sistem tersebut. Terdiri dari sumber daya atau
masukan yang dikonsumsikan oleh suatu sistem, misalnya: Man (staf), Money (dana
operasional), Material (logistic, obat, vaksin, alat medis), Method (ketrampilan/cara,
prosedur kerja, peraturan, kebijaksanaan).
2. Proses (process)
Proses adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem dan yang
berfungsi untuk mengubah masukan menjadi keluaran yang direncanakan. Mulai dari
7
perencanaan (planning), organisasi (organization), pelaksanaan (actuating) dan
pengawasan (controlling).
3. Keluaran (output)
Keluaran adalah kumpulan bagian atau elemen yang dihasilkan dari berlangsungnya
proses dalam sistem.
4. Lingkungan (environment)
Lingkungan adalah dunia di luar sistem yang tidak dikelola oleh sistem tetapi
mempunyai pengaruh besar terhadap sistem.
5. Umpan balik (feedback)
Umpan balik adalah kumpulan bagian atau elemen yang merupakan keluaran dari
sistem dan sekaligus sebagai masukan bagi sistem tersebut.
6. Dampak (impact)
Dampak adalah akibat yang dihasilkan oleh keluaran suatu sistem.
8
BAB IV
PENYAJIAN DATA
9
Sebelah Barat : Berbatasan dengan Puskesmas Kertamukti
Sebelah Timur : Berbatasan dengan Puskemas Pasirukem
4.2.1.3. Luas wilayah kerja
Luas wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Tempuran adalah 886.791
km2.Wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Tempuran meliputi satu
Kecamatan Tempuran, yang terdiri dari 9 desa, 38 dusun,38 RW dan121 RT.
Desa di UPTD Puskesmas Tempuran:
- Desa Pancakarya
- Desa Pagadungan
- Desa Purwajaya
- Desa Cikuntul
- Desa Tempuran
- Desa Sumber Jaya
- Desa Ciparage Jaya
- Desa Tanjung Jaya
- Desa Jayanegara
4.2.1.4.Demografis (lampiran I)
1. Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Tempuran tahun
2015 berdasarkan data PKP adalah 43.089 jiwa, yang terdiri dari:
Jumlah penduduk laki-laki : 21.430 orang
Jumlah penduduk perempuan : 21.659 orang
Jumlah rumah tangga : 13.195 rumah tangga
2. Sebagian besar penduduk mempunyai mata pencaharian sebagai petani
sebesar 31,26%, pedagang sebesar 21,22%, buruh sebesar 7,8%, nelayan
sebesar 7,4%, dan PNS/ABRI 2,2%.
3. Sebagian besar penduduk beragama Islam (99,9 %).
4. Tingkat pendidikan penduduk Kecamatan Tempuran yang terbanyak
adalah tamat SD sebanyak 2.396 orang.
10
4.2.1.5. Fasilitas Kesehatan
Jenis fasilitas pelayanan kesehatan yang ada pada wilayah kerja
Puskesmas Tempuran Kabupaten Karawang antara lain :
a. Puskesmas Pembantu (PUSTU) : 2
b. Polindes : 2
c. Wahana : 0
d. Pusling : 1
e. BP Swasta : 0
f. Praktek Dokter Swasta :2
g. Praktek Bidan Swasta :5
h. Klinik 24 jam :3
i. Posyandu : 42
j. Posbindu :9
k. Kader Posyandu : 210
l. Paraji : 21
- Stick proteinuria
12
Buku KIA : Ada
Buku pencatatan hasil imunisasi : Ada
Buku pencatatan stok vaksin : Ada
Kartu pencatatan suhu lemari es : Ada
Kartu pencatatan suhu freezer : 1 lembar/bulan
Tempat tidur ibu hamil : 1 buah
d. Metode
Terdapat metode untuk:
13
trimester I (0-12 minggu), minimal 1 kali pada trimester II (12-24minggu), dan
2 kali pada trimester III (>24 minggu sampai kelahiran) 3. Kunjungan antenatal
care bisa lebih dari 4 kali sesaui kebutuhan/indikasi dan jika ada keluhan,
penyakit atau gangguan kehamilan.
2. Pemberian tablet zat besi
Diberikan minimal sebanyak 90 tablet besi dan asam folat selama kehamilan,
yaitu 30 tablet (Fe1) pada kunjungan pertama (K1), 30 tablet besi (Fe2) pada
kunjungan kedua (K2) dan 30 tablet besi (Fe3)pada kunjungan keempat (K4).
Untuk pencegahan anemia diberikan 1 tablet sehari, sedangkan untuk pengobatan
anemia diberikan 3 tablet sehari. Tablet besi diminum setelah makan. 3
3. Pemberian imunisasi TT
Untuk mencegah terjadinya tetanus neonatorum, ibu hamil harus mendpatkan
imunisasi TT. Pada kontak pertama ibu hamil diskrining status imunisasi TT nya.
Pemberian imunisasi TT pada ibu hamil, di sesuaikan dengan status TT pada ibu
saat ini. Ibu hamil minimal meliliki status imunisasi T2 agar mendapatkan
perlindungan terhadap infeksi tetanus. Ibu hamil dengan status imunisasi T5 (TT
long life) tidak perlu diberikan imunisasi TT lagi.
4. Penyuluhan
14
Letak sungsang pada primigravida
Berat janin lebih dari 4 Kg
Penyakit jantung
Ketuban pecah dini
Infeksi berat/sepsis
Partus preterm
Gemelli
Riwayat obstetri buruk : HPP, riwayat SC dan sebagainya.3
Penangan komplikasi obsteri yang di tanganin
6. Penanganan komplikasi obstetri
Merupakan penanganan komplikasi kebidanan, penyakit menular maupun tidak
menular serta masalah gizi yang terjadi pada waktu hamil, bersalin dan
nifas.pelayanan diberikan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi.
Komplikasi kebidanan, penyakit dan masalah gizi yang sering terjadi adalah
perdarahan, preeklamsia/eklamsia, persalinan macet, infeksi, abortus, malaria,
HIV/AIDS, sifilis, TB, hipertensi, diabetes melitus, Anemia gizi besi (AGB) dan
kurang energi kronis (KEK).
7. Rujukan kasus risiko tinggi ibu hamil:
Merupakan pelayanan kepada ibu hamil dengan komplikasi kebidanan untuk
mendapat penanganan definitif sesuai standar oleh tenaga kesehatan kompeten
pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan. Ibu hamil yang tidak dapat dilakukan di
Puskesmas mampu PONED dirujuk ke rumah sakit PONEK.
8. Kunjungan rumah ibu hamil :
Mengunjungi rumah minimal 1x/bulan, untuk memeriksakan keadaan kesehatan
ibu hamil dan janinnya dengan menghitung DJJ (Denyut Jantung Janin) terutama
pada kasus ibu hamil dengan risiko tinggi dan sedang serta memberikan nasihat-
nasihat tentang menjaga kehamilannya oleh bidan desa.
9. Pencatatan dan pelaporan :
Pencatatan
o Register ibu hamil : buku register untuk mencatat setiap ibu hamil yang
diperiksa.
o Buku KIA : buku untuk memantau perkembangan kesehatan ibu hamil
setiap kali pemeriksaan kehamilan, dipegang oleh ibu hamil.
15
o Kohort ibu hamil : buku pencatatan perkembangan kesehatan ibu hamil.
o Pencatatan PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan
Anak): Setiap bulannya, Puskesmas melakukan pencatatan PWS KIA
berdasarkan data pencatatan di Puskesmas. Selain itu data sasaran juga
diperoleh dengan mengumpulkan data yang berasal dari lintas program
dan fasilitas pelayanan lain yang ada di wilayah kerja. 3
- Pelaporan
o Laporan Bulanan KIA (LB3): merupakan formulir pelaporan KIA untuk
dilaporkan ke Suku Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang.
4.2.2.2 Proses
A. Perencanaan
Ada tertulis, lengkap, terperinci mengenai:
1. Perawatan kehamilan
Akan dilakukan oleh bidan setiap hari kerja pada pkl 08.00- 12.00 WIB.
Penerapannya terdiri atas 10T ( Timbang, Tensi, Tinggi badan, Tinggi
fundus uteri, Tetanus Toksoid, Tablet Fe, penilaian status gizi (lingkar
lengan atas), pemeriksaan laboratorium (rutin dan khusus), penentuan
presentasi janin dan denyut jantung janin, tatalaksana kasus persalinan, dan
temu wicara (konseling).
2. Kunjungan ibu hamil K1 dan K4
Akan dilakukan oleh bidan setiap hari kerja pada pkl 08.00-12.00 WIB.
Ibu hamil melakukan kunjungan untuk mendapatkan pelayanan antenatal
sesuai dengan standar paling sedikit empat kali kunjungan dengan
distribusi waktu 1 kali pada trimester ke-1, 1 kali pada trimester ke-2 dan 2
kali pada trimester ke-3 di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
5. Penyuluhan
Perorangan: Akan dilakukan oleh bidan kepada setiap Bumil yang
melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan setiap hari kerja pada pk.
08.00-12.00 WIB.
Kelompok : 2-3 desa per bulan dengan 3 kali pertemuan disertai penjelasan
tentang materi, ceramah, diskusi kelompok, senam hamil, disertai pretest.
Masing-masing pertemuan diikuti oleh 15 Bumil. Pada hari Selasa dan
Kamis pk. 08.00-09.30 di 2 sampai 3 desa Wilayah Kerja Puskesmas
Tempuran, setiap Kelas dilakukan Kelas Bumil 3 kali pertemuan dengan
jarak 1 minggu di setiap pertemuannya. Masing-masing dilakukan
pencatatan dan pelaporan berupa Notulen Pertemuan dan lembar Absensi
peserta Kelas Ibu Hamil.
6. Deteksi risiko ibu hamil
Akan dilakukan oleh bidan setiap hari kerja pada pkl 08.00-12.00 WIB.
7. Penanganan komplikasi obstetri
Akan dilakukan oleh bidan setiap hari kerja pada pkl 08.00-12.00 WIB dan bidan
jaga PONED 24 jam.
8. Rujukan kasus risiko tinggi ibu hamil
Akan dilakukan oleh bidan setiap hari kerja pada pkl 08.00-12.00 WIB dan bidan
jaga PONED 24 jam
9. Kunjungan rumah
Akan dilakukan minimal 1 bulan sekali oleh bidan desa dengan sasaran ibu hamil
dengan risiko tinggi dan sedang
10. Pencatatan dan pelaporan :
Pencatatan : akan dilakukan setiap hari kerja pada pkl 08.00-12.00 WIB.
Pelaporan : akan dilakukan setiap awal bulan.
B. Pengorganisasian
Struktur organisasi tertulis dan pemberian tugas yang teratur dalam melaksanakan
tugasnya.
17
Kepala Puskesmas
H. Surisno, SKM
dr. Wahyudin
Bagan 1. Struktur Organisasi Program Antenatal Care Puskesmas Tempuran, Kecamatan Tempuran,
Kabupaten Karawang
C. Pelaksanaan
Sesuai dengan rencana dan metode yang telah ditetapkan, dilaksanakan secara
berkala:
1. Perawatan kehamilan
Dilakukan setiap hari kerja pkl 08.00-12.00 WIB.
2. Kunjungan ibu hamil K1 dan K4
Dilakukan setiap hari kerja pada pkl 08.00-12.00 WIB.
3. Pemberian tablet zat besi Fe1 dan Fe3
Dilakukan setiap hari kerja pada pkl 08.00-12.00 WIB.
18
4. Pemberian imunisasi TT
Dilakukan setiap hari kerja pada pkl 08.00-12.00 WIB.
5. Penyuluhan
Perorangan: Setiap kali kunjungan (wawancara) hari kerja pkl 08.00-12.00 WIB.
Kelompok: data tidak lengkap
6. Deteksi risiko ibu hamil
Dilakukan setiap hari kerja pada pkl 08.00-12.00 WIB.
7. Penanganan komplikasi obstetri yang di tangain
Dilakukan oleh bidan setiap hari kerja pada pkl 08.00-12.00 WIB dan bidan jaga
PONED 24 jam
8. Kunjungan rumah:
Tidak didapatkan data
9. Pencatatan dan pelaporan :
Pencatatan: Dilakukan setiap hari kerja pada pkl 08.00-12.00 WIB.
Pelaporan: Dilakukan setiap awal bulan.
D. Pengawasan
1. Pengawasan kepala Puskesmas rapat bulanan : Ada, tiap bulan.
2. Pencatatan dan pelaporan bulanan : Ada, 1 x / bulan.
4.3.1 Keluaran
Jumlah sasaran ibu hamil yang digunakan adalah jumlah sasaran ibu hamil
berdasarkan data UPTD Puskesmas Tempuran, Kabupaten Karawang periode
Agustus 2015 sampai dengan Juli 2016 sebanyak 1.376 jiwa.
Data yang digunakan adalah data dari periode Agustus 2015 sampai dengan
Juli 2016.
1. Cakupan Kunjungan K1
Jumlah Kunjungan Ibu Hamil K1
Cakupan kunjungan K1 = x 100%
Jumlah sasaran ibu hamil
1199
Cakupan kunjungan K1 = x 100% = 87.17%
1376
2. Cakupan Kunjungan K4
19
Jumlah Kunjungan Ibu Hamil K4
Cakupan kunjungan K4 = x 100%
Jumlah sasaran ibu hamil
1189
Cakupan kunjungan K4 = x 100% = 86.40%
1376
464
= x 100% = 33.72%
1376
66
= 20%x 1376 x 100% = 23.98%
8. Cakupan kunjungan rumah ibu hamil tidak dapat dinilai karena tidak didapatkan
data.
20
9. Pelaporan dan Pencatatan kurang lengkap.
Laporan yang disajikan merupakan laporan absolut kedatangan ibu hamil ke
semua prasarana kesehatan seperti posyandu, puskesmas, bidan desa dan
swasta namun tidak spesifik dalam menyatakan tempat kunjungan.
Tidak ada data mengenai penyuluhan kelompok
Tidak ada data mengenai kunjungan rumah ibu hamil
4.3.2 Lingkungan
1. Fisik
Lokasi Puskesmas : mudah dijangkau oleh ibu hamil, namun rumah sakit
rujukan berlokasi agak jauh kurang lebih 45 km daripada UPTD Puskesmas
Tempuran sehingga membutuhkan waktu sekitar 1 jam.
Transportasi : Tersedia transportasi umum yang relatif murah seperti
ojek dan angkutan umum. Jalur jalan raya yang rata dan tidak sukar dilalui
oleh prasarana trasportasi darat., terdapat 2 ambulans yang siap pakai untuk
merujuk pasien.
Fasilitas Kesehatan : Adanya fasilitas kesehatan yang lain antaranya tiga
klinik 24 jam, 2 Praktek swasta dokter umum, dan 5 Bidan praktek swasta.
2. Non fisik
Pendidikan : Mayoritas berpendidikan rendah (tamat SD) sebanyak
2.396 jiwa. Pengetahuan masyarakat tentang ANC masih kurang.
Sosial Ekonomi : Mayoritas bekerja sebagai petani sebanyak 3.951
orang dan berpendapatan rendah. WUS banyk yang bekerja sebagai TKI.
Dukungan suami : Mayoritas istri akan meminta persetujuan suami untuk
setiap tindakan. Suami berperan besar terutama dalam menetukan persetujuan
tindakan medis.
21
Adanya rapat kerja bulanan bersama Kepala Puskesmas satu bulan satu kali yang
membahas laporan kegiatan evaluasi program yang telah dilaksanakan.
4.3.4 Dampak
Dampak langsung : Menurunkan angka kematian ibu
Dampak tidak langsung : Meningkatkan kualitas pelayanan ibu hamil di wilayah
kerja puskesmas Tempuran, meningkatkan derajat kesehatan ibu hamil di wilayah
kerja puskesmas Tempuran.
22
BAB V
PEMBAHASAN
Keterangan : = bermasalah
23
hamil dengan risiko tinggi
dan sedang
3 Pencatatan dan Lengkap tidak lengkap (+)
pelaporan
24
BAB VI
PERUMUSAN MASALAH
25
BAB VII
PRIORITAS MASALAH
No Parameter Masalah
A B C D E F
1. Besar masalah 3 3 1 5 5 4
2. Akibat yang ditimbulkan 3 5 3 3 5 5
3. Keuntungan sosial yang diperoleh 3 5 2 2 3 3
4. Teknologi yang tersedia 5 5 2 4 4 3
5. Sumber daya yang tersedia 5 5 4 5 3 3
Jumlah 19 23 13 19 20 18
26
BAB VIII
PENYELESAIAN MASALAH
Masalah :
1. Cakupan kunjungan ibu hamil K4 sebesar 86.40 % dari target 98% besar masalah
11.87%
Penyebab Masalah :
a. Proses
- Pengorganisasian : Tidak adanya petugas penyuluhan kelompok mengenai
pentingnya K1 - K 4
- Pelaksanaan: Masih kurangnya penyuluhan kelompok tentang manfaat
kunjungan minimal 4 kali
- Pengawasan : Kurang lengkapnya pencatatan dan pelaporan K1 dan K4
dari sarana kesehatan lain di wilayah kerja puskesmas
b. Lingkungan :
- Rendahnya pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu hamil terhadap kunjungan
terhadap tenaga kesehatan sehubungan dengan rendahnya tingkat
pendidikan dan ekonomi masyarakat.
Penyelesaian Masalah:
a. Pengorganisasian para kader dan bidan desa untuk melakukan kunjungan rumah
dan mendata ibu hamil yang belum melakukan kunjungan kehamilan K4 serta
membujuk ibu hamil tersebut untuk segera datang ke pelayanan kesehatan
seperti bidan desa, puskesmas, atau klinik bersalin untuk melakukan
pemeriksaan kehamilan.
b. Meningkatkan promosi kesehatan mengenai pemeriksaan kehamilan ke
pelayanan kesehatan dengan penyuluhan perorangan dan penyuluhan
kelompok yang isi dan metode penyuluhan disesuaikan dengan tingkat
ekonomi dan pendidikan ibu.
c. Menjalin kerja sama dengan klinik-klinik bersalin lainnya untuk melengkapi
pencatatan dan pelaporan. Dapat dilakukan dengan cara pengorganisasian kader
kesehatan untuk “menjemput” data pencatatan dan pelaporan yang ada di
tempat pelayanan kesehatan tersebut.
27
2. Cakupan deteksi dini ibu hamil risiko tinggi sebesar sebesar 24.34% dari target
100% besar masalah (+) 75.66%
Penyebab Masalah
a. Masukan
o Kurangnya media yang dapat menginformasikan mengenai faktor risiko
kehamilan.
o Kurangnya pengetahuan dari tenaga masyarakat seperti kader, paraji
ataupun keluarga pasien mengenai faktor risiko dan komplikasi kehamilan.
b. Proses
o Kunjungan rumah masih belum rutin dilaksanakan.
o Pencatatan dan pelaporan mengenai kunjungan rumah belum lengkap.
o Masih kurangnya ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di fasilitas
kesehatan secara rutin, sehingga risiko tidak terdeteksi.
o Kurangnya koordinasi pencatatan dan pelaporan antar tenaga dan fasilitas
kesehatan.
c. Lingkungan
Tingkat pendidikan dan ekonomi masyarakat di wilayah kerja Puskesmas rata-rata
masih rendah sehingga pengetahuan, sikap dan perilaku ibu hamil terhadap
kesehatan dan keselamatan ibu serta janin yang dikandungnya masih kurang.
Penyelesaian Masalah
a. Mengoptimalkan sistem pencatatan dan pelaporan antar tenaga dan fasilitas
kesehatan.
b. Memberikan pembelajaran kepada para kader, dan keluarga pasien mengenai faktor
risiko dan tanda komplikasi kehamilan. Sehingga lebih banyak masyarakat yang
dapat ikut mendeteksi risiko tinggi kehamilan pada ibu hamil dan dapat
melaporkannya ke fasilitas kesehatan.
c. Mempertanggungjawabkan para kader dan bidan desa untuk melakukan kunjungan
rumah dan melakukan pendataan terutama untuk ibu hamil yang berisiko tinggi yang
tidak dapat memeriksakan kehamilannya di fasilitas kesehatan.
d. Mengadakan penyuluhan kelompok yang disesuaikan dengan tingkat pendidikan ibu
hamil,agar dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya kesehatan
dan keselamatan ibu dan janin yang dikandungnya serta risiko tinggi dalam
28
kehamilan sehingga ibu hamil memiliki kesadaran untuk memeriksakan sendiri
kehamilannya di fasilitas kesehatan.
29
BAB IX
PENUTUP
9.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil evaluasi program pelayanan antenatal di UPTD Puskesmas
Tempuran periode Agustus 2015 sampai dengan Juli 2016 dapat diambil kesimpulan
bahwa sebagian besar program belum mencapai target. Ditemukan beberapa program
yang menjadi masalah yaitu:
A. Cakupan kunjungan ibu hamil K1 sebesar 87.17 % dari target 99%
B. Cakupan kunjungan ibu hamil K4 sebesar 86.40% dari target 98%
C. Cakupan pemberian tablet besi Fe3 sebesar 82.92 % dari target 90%
D. Cakupan Imunisasi TT2 sebesar 33.72% dari target 90%
E. Cakupan deteksi ibu hamil risiko tinggi sebesar 24.34% dari target 100%
F. Cakupan rujukan kasus risiko tinggi ibu hamil 23.98 % dari target 100%
Dengan prioritas masalah:
1. Cakupan kunjungan ibu hamil K4 sebesar 86.40 % dari target 98%
2. Cakupan deteksi dini ibu hamil risiko tinggi sebesar 24.34% dari target 100%
9.2 Saran
30
d. Menggiatkan dan mengoptimalkan MKIA (Motivator Kesehatan Ibu dan Anak)
dengan memberi penyuluhan mengenai pelayanan antenatal agar MKIA dapat
lebih memotivasi ibu hamil untuk melakukan perawatan antenatal sehingga
kesadaran ibu hamil juga meningkat.
2. Cakupan deteksi dini ibu hamil risiko tinggi yang mempunyai besar masalah
75.66%
a. Meningkatkan pengetahuan tenaga masyarakat seperti kader, paraji dan suami
atau keluarga ibu hamil dalam mendeteksi risiko kehamilan dengan cara
memberikan penyuluhan mengenai faktor risiko dan komplikasi dalam
kehamilan.
b. Mengadakan koordinasi dengan tenaga kesehatan lainnya di wilayah kerja
puskesmas Tempuran dalam hal pencatatan dan pelaporan ibu hamil dengan
risiko tinggi.
31
DAFTAR PUSTAKA
32
Lampiran 1
Jumlah Penduduk
No. Nama Desa Jumlah
Laki-laki Perempuan
2.937 3.050 5.987
1 Sumber Jaya
2.627 2.630 5.257
2 Tanjung Jaya
2.473 2.562 5.035
3 Tempuran
2.877 2.790 5.667
4 Ciparage Jaya
2.616 2.571 5.187
5 Cikuntul
2.458 2.620 5.078
6 Pagadungan
2.102 2.075 4.177
7 Panca Karya
1.988 1.954 3.942
8 Purwa Jaya
1.352 1.407 2.759
9 Jaya Negara
21.430 21.659 43.089
JUMLAH
Sumber: Profil Puskesmas Tempuran Tahun 201
Tabel 3. Mata Pencaharian / Pekerjaan Penduduk Kecamatan Tempuran Tahun 2015
Mata Pencaharian
No Nama Desa
Petani Pedagang Buruh Nelayan PNS/ABRI Lain-lain
1 Sumber Jaya 576 375 145 65 33 512
2 Tanjung Jaya 678 232 135 - 23 458
3 Tempuran 406 394 283 - 20 473
4 Ciparage Jaya 534 320 80 117 75 482
5 Cikuntul 138 80 - 762 8 424
6 Pagadungan 460 432 170 - 31 468
7 Panca Karya 408 318 76 - 19 352
8 Purwa Jaya 451 256 47 - 43 341
9 Jaya Negara 300 275 50 - 32 281
JUMLAH 3951 2682 986 944 284 3791
Sumber: Profil Puskesmas Tempuran Tahun 2015
Tingkat Pendidikan
No Nama Desa
Tamat SD Tamat SMP Tamat SMA
1 Sumber Jaya 426 380 116
2 Tanjung Jaya 330 207 95
3 Tempuran 211 121 157
4 Ciparage Jaya 325 242 63
5 Cikuntul 176 108 33
6 Pagadungan 317 236 218
7 Panca Karya 184 137 233
8 Purwa Jaya 216 211 49
9 Jayanegara 211 105 84
JUMLAH 2396 1747 1048
Sumber: Profil Puskesmas Tempuran Tahun 2015
Lampiran 2
2
Buku KIA Tersedia
Buku pencatatan hasil imunisasi 1 buah/bulan
Buku pencatatan stok vaksin 1 buah/bulan
Kartu pencatatan suhu lemari es Tersedia
Kartu pencatatan suhu freezer : 1 lembar/bulan
Tempat tidur ibu hamil 1 buah
1.4 Metode
1. Kunjungan Kehamilan K1 Kontak pertama ibu hamil dengan tenaga
kesehatan yang mempunyai kompetensi,
untuk mendapatkan pelayanan terpadu dan
komprehensif sesuai standar. Kontak
pertama harus dilakukan sedini mungkin
pada trimester pertama, sebaiknya sebelum
minggu ke 8.
3
T2 agar mendapatkan perlindungan terhadap
infeksi tetanus. Ibu hamil dengan imunisasi
T5 (TT Long Life) tidak perlu diberikan
imunisasi TT lagi
5. Deteksi hamil resti Menemukan ibu hamil yang mempunyai
faktor risiko dan komplikasi kebidanan baik
dari tenaga kesehatan maupun dari lapisan
masyaraka dan edukasi masyarakat tentang
tanda bahaya kehamilan
6. Pelayanan rujukan buimil resti Pada setiap kasus berat yang menunjukkan
tanda bahaya yang tidak dapat ditangani
7. Pelayanan Kelas ibu hamil Mendaftar semua ibu hamil yang ada di
wilayah kerja. Jadwal kelas ibu hamil
disesuaikan dengan perjanjian antara bidan
desa dan ibu hamil. Lalu mempersiapkan
tempat dan sarana pelaksanan kelas ibu
hamil serta materi dan alat peraga untuk
penyuluhan.
2 Proses
2.1 Perencanaan
a. Pelayanan kunjungan K1 dan K4 Dilakukan pada hari pelayanan ANC yaitu
setiap hari kerja oleh bidan di Puskesmas
dengan anamnesa dan pemeriksaan 10 T
b. Pemberian tablet Fe Dilakukan pada hari pelayanan ANC yaitu
setiap hari kerja oleh bidan di Puskesmas
sesuai kunjungan ibu hamil pada bulan 1, 4
dan 7 hingga memenuhi pemberian 90 tablet
besi
.
4
imunisasi TT harus mendapatkan imunisasi
paling sedikit 2 kali suntikan selama
kehamilannya, yaitu pertama pada saat K1
dan kedua kali pada 4 minggu kemudian.
Disuntikan secara subkutan dosis 0,5 cc pada
lengan atas
d. Deteksi dini bumil resti Dilakukan pada hari pelayanan ANC yaitu
setiap hari kerja oleh bidan di Puskesmas
dan laporan dari masyarakat
e. Rujukan bumil resti Dilakukan setiap hari oleh bidan di
Puskesmas
f. Pelaksanaan kelas ibu hamil Dilakukan oleh bidan desa minimal 3 kali
sebulan
g. Kunjungan rumah Dilakukan 1 kali/bulan
5
3.3 Pemberian tablet Fe1 90%
3.4 Pemberian tablet Fe3 90%
3.5 Pemberian imunisasi TT1 95%
3.6 Pemberian imunisasi TT2 90%
3.7 Deteksi dini bumil resti 100%
3.8 Pelayanan rujukan bumil resti 100%
4 Lingkungan
Fisik
a. Lokasi Mudah dijangkau
b. Transportasi Tersedia sarana transportasi
c. Fasilitas kesehatan lain Ada, terdapat kerjasama
Non-fisik
a. Pendidikan Tidak menjadi faktor penghambat
b. Social ekonomi Tidak menjadi faktor penghambat
c. Agama Tidak menjadi faktor penghambat
d. Dukungan suami Tidak menjadi faktor penghambat
5 Umpan Balik
Rapat kerja Bulanan
6 Dampak
6.1 Langsung
a. Angka kematian ibu Penurunan jumlah
6.2 Tidak Langsung
a. Derajat kesehatan masyarakat Meningkat
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang Tahun 2015
6
Lampiran 3
Tabel 5. Laporan Kegiatan KIA Ibu Hamil bulan Agustus – Desember 2015
Agustus 1376 90 87 90 87 22 23 6 8
Sumber: Laporan Bulanan Program KIA Puskesmas Kecamatan Tempuran , Kabupaten Karawang Tahun 2015
Tabel 6. Laporan Kegiatan KIA Ibu Hamil bulan Januari– Juli 2016
Februari 1376 85 84 85 84 26 42 5 5
Maret 1376 90 90 90 90 28 50 9 3
April 1376 96 90 81 80 29 34 4 1
Mei 1376 98 92 89 87 31 31 5 10
Juli 1376 99 95 99 95 22 21 1 7
2
Tabel 7. Laporan Kegiatan Kelas Senam Ibu Hamil bulan Agustus – Desember 2015
3
Tabel 7. Laporan Kegiatan Kelas Senam Ibu Hamil bulan Januari-Juli 2016