Anda di halaman 1dari 6

CRITICAL JOURNAL RIVIEW

PERPAJAKAN

Dosen Pengampu

Sondang Aida Silalahi S.Pd M.Si/

Disusun Oleh:

MAHDALENA SIRINGORINGO

7163342021

C 2016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2017/2018
A. Jurnal Satu

1. Nama jurnal : Jurnal EMBA


2. Judul jurnal : Kesadaran Perpajakan, Sanksi Pajak, Sikap Fiskus Terhadap
Kepatuhan WPOP Di Kabupaten Minahasa Selatan
3. Penulis : Tryana A.M. Tiraada
4. Volume : Vol.1 No.3 September 2013, Hal. 999-1008
5. ISSN : 2303-1174
6. Tujuan Penelitian : untuk mengetahui pengaruh kesadaran perpajakan,
sanksi pajak, sikap terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi di
Kabupaten Minahasa Selatan.
7. Hasil penelitian dan pembahasan : Berdasarkan data yang diperoleh dari
30 responden, domografi responden berdasarkan jenis kelamin menunjukkan
19 orang (63%) adalah lakilaki dan sisanya 11 orang (37%) adalah
perempuan. Sementara berdasarkan pekerjaan, PNS (Pegawai Negeri Sipil)
yang terbanyak yaitu sebanyak 21 orang (70%), kedua terbanyak adalah
Swasta sebanyak 6 orang (20%), untuk wiraswasta sebanyak 3 orang (10%)
dan lain-lain tidak ada (0%). Berdasarkan pendidikan kebanyakan adalah
sarjana 27 orang (27,90%), SMA sebanyak 3 orang (3,10%), dan lain-lain
tidak ada (10%). disimpulkan juga bahwa Kesadaran Perpajakan, Sanksi
Pajak dan Sikap fiskus memberikan pengaruh sebesar 0,948 = 94,8% terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak di Kabupaten Minahasa Selatan dan faktor-faktor
lainnya yang tidak dibahas di penelitian ini memberikan pengaruh sebesar
5,2% terhadap perubahan Kepatuhan Wajib Pajak di Kabupaten Minahasa
Selatan. Hasil regresi ini menunjukkan pengaruh beberapa variabel bebas
terhadap variabel tergantung Kepatuhan Wajib Pajak. Nilai konstan sebesar
0,095 menunjukkan bahwa jika variabel Kesadaran Perpajakan, Sanksi Pajak
dan Sikap Fiskus dianggap konstan atau sama dengan nol (0) maka Kepatuhan
Wajib Pajak adalah sebesar 0,095 satuan score. Koefisien regresi X2 (Sanksi
Pajak) sebesar 0,787 mengartikan bahwa jika faktor Sanksi Pajak meningkat
sebesar 1 satuan score dari kondisi sebelumnya maka Kepatuhan Wajib Pajak
akan meningkat sebesar 0,787 satuan score dari kondisi sebelumnya dengan
asumsi variabel lain (X1 (Kesadaran Perpajakan) dan X3 (Sikap Fiskus))
yang diteliti tetap. Koefisien regresi X3 (Sikap Fiskus) sebesar - 0,279
mengartikan bahwa jika faktor Sikap Fiskus meningkat sebesar 1 satuan score
dari kondisi sebelumnya maka Kepatuhan Wajib Pajak akan menurun sebesar
0,279 satuan score dari kondisi sebelumnya dengan asumsi variabel lain (X1
(Kesadaran Perpajakan) dan X2 (Sanksi Pajak)) yang diteliti tetap.
8. Kesimpulan : Kesadaran Perpajakan berpengaruh signifikan terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi, Sanksi Pajak berpengaruh signifikan
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi, Sikap Fiskus tidak
berpengaruh signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak, Kesadaran
Perpajakan, Sanksi Pajak dan Sikap fiskus memiliki pengaruh terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak di Kabupaten Minahasa Selatan.

B. Laporan Hasil Kritikan Jurnal

1. Kelebihan : jurnal ini membahasa tentang kesadaran perpajakan, sanksi


pajak serta sikap fiskus kepatuhan wajib pajak di kota minahasa selatan,
penelitian menggunakan data yang mencakup secara luas dan pengamatan
terhadap pengambilan data diambil berdasarkan banyaknya pekerja di daerah
tersebut sehingga lebih mudah untuk mengetahui mengapa masyarakat tidak
taat pajak serta sanksi yang diberikan bisa untuk menyadarkan masyarakat
agar taat pajak.
2. Kelemahan : sebaiknya dalam pemberian sanksi dalam keterlambatan
pembayaran pajak tidak terlalu berat, sebaiknya jika tidak bisa dibayar pajak
dalam suatu waktu dibebankan ke periode berikutnya ditambahi. Sehingga
masyarakat membayar pajak dengan tetat waktu.
B. JURNAL DUA

1. Judul jurnal : Economic And Noneconomic Factors In Tax Compliance


(Faktor Ekonomi Dan Nonekonik Dalam Kepatuhan Pajak )
2. Penulis : JAMES ALM, ISABEL SANCHEZ, and ANA DE JUAN*
3. Volume : KYKLOS, Vol. 48 - 1995 ~ Fasc. I, 1 – 18
4. Tujuan Penelitian : Untuk menggunakan metode eksperimental untuk
mengeksplorasi faktor utama ekonomi dan non ekonomi yang tampaknya
mempengaruhi kepatuhan pajak.
5. Hasil temuan : Desain dasar semua eksperimen adalah sama. Mata pelajaran
siswa menerima pendapatan, dan membayar pajak atas penghasilan yang
dilaporkan secara sukarela. Subjek tidak membayar pajak atas penghasilan
yang tidak dilaporkan, namun Pelaporan tidak ditemukan dengan probabilitas
tertentu, pada saat mana subjek harus membayar denda pajak yang belum
dibayar Proses pelaporan dan audit ini diulang untuk sejumlah putaran, dan
pada akhir sesi setiap subjek dibayar dengan jumlah yang tergantung pada
akumulasinya pendapatan. Variasi pada desain eksperimental dasar ini
menyelidiki dampak pada kepatuhan perubahan probabilitas deteksi dan
mekanisme audit, tingkat denda, tarif pajak dan pajak struktur, dan
penyediaan barang publik. Juga, meskipun kebanyakan eksperimen dijalankan
di Spanyol dengan menggunakan mata pelajaran siswa Spanyol, eksperimen
serupa telah dilakukan di Amerika Serikat dengan subjek siswa Amerika, dan
perbandingan kedua rangkaian percobaan ini memungkinkan investigasi peran
norma sosial dalam kepatuhan pajak. Subjek yang digunakan dalam
eksperimen yang dijalankan di Spanyol diambil dari kelas sarjana. Hasil
eksperimen dengan jelas menunjukkan bahwa kepatuhan meningkat seiring
dengan peningkatan tingkat audit, setidaknya untuk tingkat denda lebih besar
dari 1. Bila f = 2, kenaikan p dari 5 persen menjadi 30 persen sampai 60
persen meningkatkan kepatuhan dari 7 persen menjadi 21 persen menjadi 55
persen, perbedaan yang sangat signifikan secara statistik. Peningkatan yang
serupa pada probabilitas pada denda Tingkat kenaikan 4 menaikkan kepatuhan
dari 12 persen menjadi 40 persen menjadi lebih dari 70 persen. Pemeriksaan
tingkat kepatuhan rata-rata putaran-putaran menunjukkan bahwa tingkat
kepatuhan tidak berbeda jauh dari putaran sesi. Juga, data individu
mengungkapkan banyak bukti perilaku semua atau tidak, yang akan
dihasilkan dari tujuan linier atau netral berisiko.
6. Kesimpulan umum : Orang menunjukkan keragaman dalam perilaku
mereka, dan mereka termotivasi oleh beragamnya faktor. Ada individu yang
selalu menipu dan mereka yang selalu patuh, beberapa orang memaksimalkan
utilitas yang diharapkan, orang lain yang kelebihan berat badan probabilitas
rendah, individu yang merespons beda cara untuk perubahan beban pajak
mereka, beberapa yang kadang kala kooperatif dan lainnya kali pembalap
bebas, dan banyak yang dipandu oleh norma sosial. Temuan ini secara total
menunjukkan bahwa strategi kepatuhan pemerintah hanya didasarkan pada
deteksi dan hukuman mungkin menjadi titik awal yang masuk akal tapi tidak
titik akhir yang baik. Sebaliknya, yang dibutuhkan adalah pendekatan multi-
faceted yang menekankan penegakan hukum, begitu pula Hal-hal sebagai
imbalan positif dari kepatuhan pajak yang lebih besar, penggunaan yang
bijaksana dari dolar pembayar pajak, dan kewajiban sosial untuk membayar
pajak seseorang. Secara berbeda, menjelaskan persyaratan kepatuhan pajak
mengenali berbagai faktor yang memotivasi perilaku individu, faktor yang
jauh melampaui pendekatan standar ekonomi-of-crime untuk memasukkan
teori perilaku yang disarankan oleh psikolog, sosiolog, dan ilmuwan sosial
lainnya. Sampai usaha ini dilakukan, nampaknya tidak mungkin bahwa kita
akan datang lebih dekat untuk mengungkap teka-teki kepatuhan pajak.
B. Laporan Hasil Kritikan Jurnal

1. Kelebihan : Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa faktor non ekonomi


juga mempengaruhi pembayaran pajak. Faktor ekonomi dan nonekonomi
digabukan maka akan memenuhi pemenuhan kebutuhan pajak. Sehingga
negara lain bisa menggunaka penggabungan kedua faktor ini dalam
memperlancar pemenuhan kebutuhan pajak.
2. Kelemahan : Dalam jurnal ini tidak dijelaskan secara rinci tentang faktor
ekonomi dan non ekonomi tersebut, langsung diangkat ke pokok
permasalahannya, sehingga landasan untuk pemahaman ekonomi dan
ekonomi tersebut masih kurang tepat dan kurang dijelaskan.

Anda mungkin juga menyukai