2. Judul jurnal : Kesadaran Perpajakan, Sanksi Pajak, Sikap Fiskus Terhadap Kepatuhan WPOP Di Kabupaten Minahasa Selatan 3. Penulis : Tryana A.M. Tiraada 4. Volume : Vol.1 No.3 September 2013, Hal. 999-1008 5. ISSN : 2303-1174 6. Tujuan Penelitian : untuk mengetahui pengaruh kesadaran perpajakan, sanksi pajak, sikap terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi di Kabupaten Minahasa Selatan. 7. Hasil penelitian dan pembahasan : Berdasarkan data yang diperoleh dari 30 responden, domografi responden berdasarkan jenis kelamin menunjukkan 19 orang (63%) adalah lakilaki dan sisanya 11 orang (37%) adalah perempuan. Sementara berdasarkan pekerjaan, PNS (Pegawai Negeri Sipil) yang terbanyak yaitu sebanyak 21 orang (70%), kedua terbanyak adalah Swasta sebanyak 6 orang (20%), untuk wiraswasta sebanyak 3 orang (10%) dan lain-lain tidak ada (0%). Berdasarkan pendidikan kebanyakan adalah sarjana 27 orang (27,90%), SMA sebanyak 3 orang (3,10%), dan lain-lain tidak ada (10%). disimpulkan juga bahwa Kesadaran Perpajakan, Sanksi Pajak dan Sikap fiskus memberikan pengaruh sebesar 0,948 = 94,8% terhadap Kepatuhan Wajib Pajak di Kabupaten Minahasa Selatan dan faktor-faktor lainnya yang tidak dibahas di penelitian ini memberikan pengaruh sebesar 5,2% terhadap perubahan Kepatuhan Wajib Pajak di Kabupaten Minahasa Selatan. Hasil regresi ini menunjukkan pengaruh beberapa variabel bebas terhadap variabel tergantung Kepatuhan Wajib Pajak. Nilai konstan sebesar 0,095 menunjukkan bahwa jika variabel Kesadaran Perpajakan, Sanksi Pajak dan Sikap Fiskus dianggap konstan atau sama dengan nol (0) maka Kepatuhan Wajib Pajak adalah sebesar 0,095 satuan score. Koefisien regresi X2 (Sanksi Pajak) sebesar 0,787 mengartikan bahwa jika faktor Sanksi Pajak meningkat sebesar 1 satuan score dari kondisi sebelumnya maka Kepatuhan Wajib Pajak akan meningkat sebesar 0,787 satuan score dari kondisi sebelumnya dengan asumsi variabel lain (X1 (Kesadaran Perpajakan) dan X3 (Sikap Fiskus)) yang diteliti tetap. Koefisien regresi X3 (Sikap Fiskus) sebesar - 0,279 mengartikan bahwa jika faktor Sikap Fiskus meningkat sebesar 1 satuan score dari kondisi sebelumnya maka Kepatuhan Wajib Pajak akan menurun sebesar 0,279 satuan score dari kondisi sebelumnya dengan asumsi variabel lain (X1 (Kesadaran Perpajakan) dan X2 (Sanksi Pajak)) yang diteliti tetap. 8. Kesimpulan : Kesadaran Perpajakan berpengaruh signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi, Sanksi Pajak berpengaruh signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi, Sikap Fiskus tidak berpengaruh signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak, Kesadaran Perpajakan, Sanksi Pajak dan Sikap fiskus memiliki pengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak di Kabupaten Minahasa Selatan.
B. Laporan Hasil Kritikan Jurnal
1. Kelebihan : jurnal ini membahasa tentang kesadaran perpajakan, sanksi
pajak serta sikap fiskus kepatuhan wajib pajak di kota minahasa selatan, penelitian menggunakan data yang mencakup secara luas dan pengamatan terhadap pengambilan data diambil berdasarkan banyaknya pekerja di daerah tersebut sehingga lebih mudah untuk mengetahui mengapa masyarakat tidak taat pajak serta sanksi yang diberikan bisa untuk menyadarkan masyarakat agar taat pajak. 2. Kelemahan : sebaiknya dalam pemberian sanksi dalam keterlambatan pembayaran pajak tidak terlalu berat, sebaiknya jika tidak bisa dibayar pajak dalam suatu waktu dibebankan ke periode berikutnya ditambahi. Sehingga masyarakat membayar pajak dengan tetat waktu. B. JURNAL DUA
1. Judul jurnal : Economic And Noneconomic Factors In Tax Compliance
(Faktor Ekonomi Dan Nonekonik Dalam Kepatuhan Pajak ) 2. Penulis : JAMES ALM, ISABEL SANCHEZ, and ANA DE JUAN* 3. Volume : KYKLOS, Vol. 48 - 1995 ~ Fasc. I, 1 – 18 4. Tujuan Penelitian : Untuk menggunakan metode eksperimental untuk mengeksplorasi faktor utama ekonomi dan non ekonomi yang tampaknya mempengaruhi kepatuhan pajak. 5. Hasil temuan : Desain dasar semua eksperimen adalah sama. Mata pelajaran siswa menerima pendapatan, dan membayar pajak atas penghasilan yang dilaporkan secara sukarela. Subjek tidak membayar pajak atas penghasilan yang tidak dilaporkan, namun Pelaporan tidak ditemukan dengan probabilitas tertentu, pada saat mana subjek harus membayar denda pajak yang belum dibayar Proses pelaporan dan audit ini diulang untuk sejumlah putaran, dan pada akhir sesi setiap subjek dibayar dengan jumlah yang tergantung pada akumulasinya pendapatan. Variasi pada desain eksperimental dasar ini menyelidiki dampak pada kepatuhan perubahan probabilitas deteksi dan mekanisme audit, tingkat denda, tarif pajak dan pajak struktur, dan penyediaan barang publik. Juga, meskipun kebanyakan eksperimen dijalankan di Spanyol dengan menggunakan mata pelajaran siswa Spanyol, eksperimen serupa telah dilakukan di Amerika Serikat dengan subjek siswa Amerika, dan perbandingan kedua rangkaian percobaan ini memungkinkan investigasi peran norma sosial dalam kepatuhan pajak. Subjek yang digunakan dalam eksperimen yang dijalankan di Spanyol diambil dari kelas sarjana. Hasil eksperimen dengan jelas menunjukkan bahwa kepatuhan meningkat seiring dengan peningkatan tingkat audit, setidaknya untuk tingkat denda lebih besar dari 1. Bila f = 2, kenaikan p dari 5 persen menjadi 30 persen sampai 60 persen meningkatkan kepatuhan dari 7 persen menjadi 21 persen menjadi 55 persen, perbedaan yang sangat signifikan secara statistik. Peningkatan yang serupa pada probabilitas pada denda Tingkat kenaikan 4 menaikkan kepatuhan dari 12 persen menjadi 40 persen menjadi lebih dari 70 persen. Pemeriksaan tingkat kepatuhan rata-rata putaran-putaran menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan tidak berbeda jauh dari putaran sesi. Juga, data individu mengungkapkan banyak bukti perilaku semua atau tidak, yang akan dihasilkan dari tujuan linier atau netral berisiko. 6. Kesimpulan umum : Orang menunjukkan keragaman dalam perilaku mereka, dan mereka termotivasi oleh beragamnya faktor. Ada individu yang selalu menipu dan mereka yang selalu patuh, beberapa orang memaksimalkan utilitas yang diharapkan, orang lain yang kelebihan berat badan probabilitas rendah, individu yang merespons beda cara untuk perubahan beban pajak mereka, beberapa yang kadang kala kooperatif dan lainnya kali pembalap bebas, dan banyak yang dipandu oleh norma sosial. Temuan ini secara total menunjukkan bahwa strategi kepatuhan pemerintah hanya didasarkan pada deteksi dan hukuman mungkin menjadi titik awal yang masuk akal tapi tidak titik akhir yang baik. Sebaliknya, yang dibutuhkan adalah pendekatan multi- faceted yang menekankan penegakan hukum, begitu pula Hal-hal sebagai imbalan positif dari kepatuhan pajak yang lebih besar, penggunaan yang bijaksana dari dolar pembayar pajak, dan kewajiban sosial untuk membayar pajak seseorang. Secara berbeda, menjelaskan persyaratan kepatuhan pajak mengenali berbagai faktor yang memotivasi perilaku individu, faktor yang jauh melampaui pendekatan standar ekonomi-of-crime untuk memasukkan teori perilaku yang disarankan oleh psikolog, sosiolog, dan ilmuwan sosial lainnya. Sampai usaha ini dilakukan, nampaknya tidak mungkin bahwa kita akan datang lebih dekat untuk mengungkap teka-teki kepatuhan pajak. B. Laporan Hasil Kritikan Jurnal
1. Kelebihan : Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa faktor non ekonomi
juga mempengaruhi pembayaran pajak. Faktor ekonomi dan nonekonomi digabukan maka akan memenuhi pemenuhan kebutuhan pajak. Sehingga negara lain bisa menggunaka penggabungan kedua faktor ini dalam memperlancar pemenuhan kebutuhan pajak. 2. Kelemahan : Dalam jurnal ini tidak dijelaskan secara rinci tentang faktor ekonomi dan non ekonomi tersebut, langsung diangkat ke pokok permasalahannya, sehingga landasan untuk pemahaman ekonomi dan ekonomi tersebut masih kurang tepat dan kurang dijelaskan.