Anda di halaman 1dari 28

LAMPIRAN

1. HASIL ASESMEN
A. Hasil Wawancara
DP menceritakan awal mula pertemuannya dengan AW. Mereka pertama kali
bertemu ketika DP menjadi salah satu nasabah di bank swasta tempat AW bekerja. AW
adalah karyawan yang memegang akun bank DP sehingga hal tersebut menjadikan
intensitas komunikasi diantara mereka berdua lebih banyak. Seiring berjalannya waktu
DP mulai menyadari ketampanan AW. DP kemudian menyarankan AW untuk menjajal
dunia hiburan sebagai aktor. Mendengar saran DP tersebut AW lantas tanpa pikir
panjang memberanikan diri untuk terjun di dunia hiburan sebagai aktor di ftv. Namun
kiprah AW sebagai aktor tidak berjalan dengan baik. AW tidak memiliki nama besar
di dunia hiburan sehingga membuat AW memutuskan untuk mundur dari dunia seni
peran. DP yang melihat perjuangan AW merasa iba dengan nasib AW. Hal ini membuat
DP lantas memutuskan untuk menjadikan AW sebagai managernya. DP cukup yakin
dengan keputusan ini karena dia sudah percaya dengan AW yang telah mampu
mengelola keungan DP di Bank dengan baik.
Seiring berjalannya waktu, kedekatan hubungan DP dan AW semakin intens.
Mereka dituntut untuk selalu bersama dan melakukan banyak aktifitas bersama selama
hampir 24 jam. Hubungan DP dan AW yang notabenenya secara professional
merupakan hubungan aktris – manager, mulai berubah dan tumbuh perasaan suka dan
sayang diantara keduanya. Pada akhirnya DP dan AW memantapkan diri untuk
memulai kehidupan rumah tangga bersama. Meskipun DP tidak terlalu mempedulikan
isu-isu dan pandangan negatif tentang single mother namun dia hanya menginginkan
adanya sososk ayah untuk perkembangan anaknya. AW juga merasa berubah setelah
dirinya memutuskan untuk menikah dengan DP, biasanya dia sangat suka berkumpul
dengan teman-temannya dan jika membeli sesuatu ia hanya memikirkan dirinya
sendiri. Tetapi sekarang jika ingin melakukan sesuatu terpikir anak istri dirumah dan
berusaha mencoba membahagiakan keluarga nya terlebih dahulu daripada dirinya
sendiri.Keduanya melangsungkan pernikahan di kediaman DP secara diam-diam. DP
menuturkan alasanya menikah secara diam-diam karena rasa malunya yang sudah
pernah menikah sebelumnya sebanyak 3 kali. Menurut DP dan AW, sebuah pernikahan
tidaklah perlu dilangsungkan secara megah dan ramai, karena menurut mereka berdua
yang terpenting adalah pernikahan tersebut dapat langgeng hingga maut memisahkan.
DP mengakui bahwa tidak mudah untuk meyakinkan keluarganya terutama
anaknya mengenai pernikahannya kembali. Awalnya keluarga masih meragukan
hubungan DP AW yang belum terjalin terlalu lama. Keluarga takut AW hanya
menumpang ketenaran DP supaya bisa melanjutkan karirnya di dunia hiburan. Namun
DP terus berupaya untuk meyakinkan kedua orang tuanya. Bahwa pernikahannya kali
ini akan bertahan dan AW bisa menjadi pasangan terbaik dan ayah terbaik untuk
keluarga dan anaknya. AW juga merasa akan membantu keluarga DP semampunya
apabila memang membutuhkan dan AW ingin mulai meyusun rencana kehidupan
bersama DP dan juga kebutuhan anak mereka nantinya.
Tetapi setelah menikah, kehidupan pernikahan DP dan AW pun tak semulus
harapan. Beberapa bulan menikah, terdapat beberapa masalah yang menghampiri.
Masalah pertama yang muncul dan cukup menyita perhatian publik karena tereskspos
di berbagai akun gosip adalah masalah ekonomi dan tuduhan pengekangan istri
terhadap suami. AW sebagai suami merasa sang istri cuek terhadap dirinya dan sering
mengabaikannya dirumah karena terlalu sibuk bermain HP dan mengurusi
pekerjaannya. AW merasa kurang dihargai sebagai imam dan kepala rumah tangga,
AW merasa hal ini mungkin disebabkan oleh dirinya yang bekerja untuk DP sebagai
manajer pribadi sehingga bisa dianggap DP lah yang menggaji AW. AW merasa ia
kurang memiliki andil terhadap peran suami sebagai pencari nafkah utama. Selain itu
AW juga merasa gugup karena ini merupakan pengalaman pertamanya dalam berumah
tangga.
Masalah selanjutnya muncul kembali saat sebuah acara televisi menampilkan
episode seorang peramal meramal pernikahannya dengan DP akan banyak berurai
airmata, terutama karena dirinya sebagai suami dikekang oleh DP. DP-AW merasa
cukup terganggu dengan pemberitaan ini, DP merasa dirinya tidak mengekang AW
yang harus menemaninya kemana saja, melainkan hal tersebut dikarenakan tuntutan
pekerjaan AW sebagai manajer DP.
Masalah terakhir yang paling membuat goncangan besar terhadap rumah tangga
DP-AW adalah ketika DP mengetahui pembicaraan via pesan singkat sang suami
dengan temannya. AW mengibaratkan seorang wanita sebagai sayur-sayuran, sayur
lodeh, sayur sop dan sayur kangkung. Dimana seorang lelaki bebas memilih sayurnya.
DP merasa marah dan sangat tersinggung yang membuatnya langsung bereaksi di
media sosial dengan menghapus semua foto antara dirinya dengan AW. DP juga sering
menyindir AW di media sosial mengenai dirinya yang tidak terima wanita diibaratkan
sebagai sayur. DP menantang laki-laki untuk tidak serakah menginginkan wanita bisa
menyesuaikan menjadi berbagai sayur jika laki-laki sendiri tidak sanggup untuk
menghabiskannya. Setelah berbagai masalah yang muncul DP dan AW memutuskan
untuk berdamai. DP meyakini pernikahnnya ini masih bisa bertahan meskipun dampak-
dampak dari konflik sebelumnya belum bisa teratasi hingga selesai
B. Hasil Skala Kepuasan Pernikahan
Hasil Skala Kepuasan Pernikahan pada Istri
NO Pernyataan STS TS S SS
1 Saya tetap menjaga keharmonisan dengan pasangan
meskipun kami sudah menikah
2 Perbedaan yang ada akan membuat saya belajar untuk
memahami pasangan
3 Konflik yang datang pada rumah tangga kami
merupakan pertanda berkurangnya cinta kami berdua
4 Pertengkaran yang terjadi dalam perkawinan adalah hal
yang wajar
5 Saya dan pasangan membahas segala hal secara terbuka
bersama-sama
6 Saya tidak mengalami kesulitan dalam membicarakan
masalah-masalah yang hadir dalam hubungan kami
7 Ketika ada perbuatan yang tidak saya sukai dari
pasangan saya maka saya akan mengutarakan kepada
pasangan dengan baik-baik
8 Saya lebih terbuka kepda teman dibandingkan dengan
pasangan saya
9 Cukup saya saja yang tahu apa yang saya rasakan
10 Pasangan saya menjadi tempat saya untuk mengutarakan
apa yang mengganjal di hati
11 Saya tidak malu untuk mengekspresikan apa yang
sedang saya rasakan didepan pasangan saya
12 Pasangan saya tidak begitu menghiraukan saya ketika
berbicara dengannya
13 Saya jarang membahas berbagai masalah secara terbuka
dengan pasangan saya
14 Teman-teman saya mendukung perkawinan saya
15 Saya merasa berhubungan dengan keluarga pasangan
bukanlah hal yang penting
16 Saya dan mertua saya saling mengenal satu sama lain
17 Menurut saya mengakrabkan diri dengan keluarga
pasangan adalah hal yang harus dilakukan
18 Pasangan saya kurang melibatkan saya ketika
berhubungan dengan temannya
19 Saya menjalin hubungan baik dengan orang tua dan
keluarga pasangan
20 Saya kurang dekat dengan mertua saya
21 Saya menyelesaikan masalah yang terjadi dengan
pasangan dalam keadaan tenang
22 Kami dapat menemukan jalan tengah untuk mengatasi
perbedaan kami
23 Pasangan saya memaksakan kehendaknya untuk
menyelesaikan masalah yang terjadi dalam hubungan
24 Kami bermusyawarah ketika menyelesaikan masalah
25 Saya mengutarakan apa yang menganjal dalam hati
kepada pasangan
26 Permasalahan yang kami hadapi sering mengalami jalan
buntu
27 Pasangan saya cenderung untuk mengungkit-ungkit
masalah yang lama
28 Saya dapat mengemukakan permasalahan yang terjadi
dengan jelas dan terbuka
29 Saya menyelesaikan konflik dalam keadaan emosi
30 Pembagian pos-pos pengeluaran keuangan kita lakukan
setiap bulan
31 Kami sering berkonflik untuk memutuskan apa yang
lebih penting terlebih dahulu
32 Saya tidak tahu untuk apa uang yang dikeluarkan
pasangan saya
33 Kami memiliki kesepakatan cara bagaimana kami
membelanjakan uang kami
34 Saya tidak khawatir bagaimana cara pasangan
memebelanjakan uangnya
35 Kami kesulitan untuk menyisihkan uang untuk
menabung
36 Pasangan saya yang lebih mendominasi pengaturan
pengeluaran keluarga
37 Kami menyisihkan uang kami untuk menabung
38 Kami membicarakan barang apa yang lebih penting
untuk dibeli terlebih dahulu ketika dihadapkan pada
beberapa pilihan
39 Pasangan saya terlalu boros dalam pengeluaran
40 Pengeluaran yang ada tidak kami control
41 Saya dan pasangan saya mempunyai kesepakatan
tentang bagaimana cara kami mendisiplinkan anak
42 Anak saya lebih dekat dengan orang lain dibanding kami
43 Saya merasa pasangan saya tidak banyak membantu
dlam mendidik anak
44 Saya merasa puas dengan waktu yang diluangkan
pasangan untuk anak
45 Saya merasa anak saya cukup mendapat limpahan kasih
sayang dari kami berdua
46 Mengasuh anak merupakan tanggung jawab ibu
47 Saya merasa pasangan saya dapat diajak bekerjasama
dalam mendidik dan memebesarkan anak
48 Pasangan saya tidak punya cukup waktu untuk anak
kami
49 Kami saling memahami karir pasangan kami
50 Seorang suami juga perlu melakukan pekerjaan yang
berhubungan dengan tugas ruma tangga
51 Saya dan pasangan saya bersepakat untuk melakukan
pembagian tugas rumah tangga secara adil
52 Saya merasa puas dengan peran pasangan saya sebagai
suami/istri
53 Kedua belah pasangan harus dapat saling menyesuaikan
dengan kehidupan perkawinan yang dijalani
54 Saya merasa istri/suami saya tidak melakukan perannya
dengan baik
55 Saya merasa puas dengan komunikasi mengenai
hubungan seksual dengan pasangan saya
56 Pasangan saya dapat memahami kebutuhan dan
keinginan seksual saya
57 Saya merasa ada yang kurang dengan hubungan intim
yang kami jalin
58 Kami kurang terbuka dalam membicarakan masalah
seksualitas
59 Saya merasa puas dengan hubungan seksual antara saya
dan pasangan saya
60 Saya dan pasangan saya menikmati variasi yang kami
lakukan dalam hubungan intim
61 Saya merasa hubungan intim kami membosankan
62 Kami cenderung monoton dalam berhubungan
63 Saya tidak menghalangi pasangan untuk mengisi waktu
luang dengan mengembangkan minatnya
64 Saya berusaha mengenal kegemaran pasangan,
meskipun saya kurang berminat
65 Saya lebih menikmati waktu yang di habiskan bersama
teman dibandingkan dengan pasangan saya
66 Saya menikmati waktu yang kami habiskan bersama
67 Saya berusaha menjalankan perintah agama yang saya
anut sebaik mungkin
68 Menjalani agama yang kita anut dengan baik akan
membuat kami lebih dekat satu sama lain
69 Kami jarang mendiskusikan nilai-nilai dalam agama
yang kami anut
70 Saya dan pasangan saya berusaha untuk saling
mendukung dalam menjalankan ibadah
71 Landasan utama dalam pernikahan kami adalah nilai-
nilai dari agama yang kami anut
72 Saya dan pasangan mempunyai perbedaan dalam
mengartikan makna agama
73 Tidak ada hubungan antara nilai-nilai agama yang kami
anut dengan perkawinan kami

Dari hasil skala kepuasaan pernikahan yang diberikan dapat disimpilkan bahwa subjek
(DP) memiliki tingkat kepuasan pernikahan yang rendah. DP merasa bahwa
hubungannya dengan sang suami tidak terlalu dekat. Menurutnya sang suami kurang
maksimal dalam menjalankan perannya sebagai suami. Hal tersebut menururt DP
terlihat dari bagaimana sang suami memperlakukan anaknya. Mereka tidak dekat
seperti halnya ayah dan anak pada umumnya. DP juga merasa adanya ketidakadilan
dalam hal finansial. DP merasa bahwa pengaturan finansial di keluarganya sangat
berantakan karena di keola dan diatur penuh oleh sang suam
Hasil Skala Kepuasan Pernikahan pada Suami
NO Pernyataan STS TS S SS
1 Saya tetap menjaga keharmonisan dengan pasangan
meskipun kami sudah menikah
2 Perbedaan yang ada akan membuat saya belajar untuk
memahami pasangan
3 Konflik yang datang pada rumah tangga kami
merupakan pertanda berkurangnya cinta kami berdua
4 Pertengkaran yang terjadi dalam perkawinan adalah hal
yang wajar
5 Saya dan pasangan membahas segala hal secara terbuka
bersama-sama
6 Saya tidak mengalami kesulitan dalam membicarakan
masalah-masalah yang hadir dalam hubungan kami
7 Ketika ada perbuatan yang tidak saya sukai dari
pasangan saya maka saya akan mengutarakan kepada
pasangan dengan baik-baik
8 Saya lebih terbuka kepda teman dibandingkan dengan
pasangan saya
9 Cukup saya saja yang tahu apa yang saya rasakan
10 Pasangan saya menjadi tempat saya untuk mengutarakan
apa yang mengganjal di hati
11 Saya tidak malu untuk mengekspresikan apa yang
sedang saya rasakan didepan pasangan saya
12 Pasangan saya tidak begitu menghiraukan saya ketika
berbicara dengannya
13 Saya jarang membahas berbagai masalah secara terbuka
dengan pasangan saya
14 Teman-teman saya mendukung perkawinan saya
15 Saya merasa berhubungan dengan keluarga pasangan
bukanlah hal yang penting
16 Saya dan mertua saya saling mengenal satu sama lain
17 Menurut saya mengakrabkan diri dengan keluarga
pasangan adalah hal yang harus dilakukan
18 Pasangan saya kurang melibatkan saya ketika
berhubungan dengan temannya
19 Saya menjalin hubungan baik dengan orang tua dan
keluarga pasangan
20 Saya kurang dekat dengan mertua saya
21 Saya menyelesaikan masalah yang terjadi dengan
pasangan dalam keadaan tenang
22 Kami dapat menemukan jalan tengah untuk mengatasi
perbedaan kami
23 Pasangan saya memaksakan kehendaknya untuk
menyelesaikan masalah yang terjadi dalam hubungan
24 Kami bermusyawarah ketika menyelesaikan masalah
25 Saya mengutarakan apa yang menganjal dalam hati
kepada pasangan
26 Permasalahan yang kami hadapi sering mengalami jalan
buntu
27 Pasangan saya cenderung untuk mengungkit-ungkit
masalah yang lama
28 Saya dapat mengemukakan permasalahan yang terjadi
dengan jelas dan terbuka
29 Saya menyelesaikan konflik dalam keadaan emosi
30 Pembagian pos-pos pengeluaran keuangan kita lakukan
setiap bulan
31 Kami sering berkonflik untuk memutuskan apa yang
lebih penting terlebih dahulu
32 Saya tidak tahu untuk apa uang yang dikeluarkan
pasangan saya
33 Kami memiliki kesepakatan cara bagaimana kami
membelanjakan uang kami
34 Saya tidak khawatir bagaimana cara pasangan
memebelanjakan uangnya
35 Kami kesulitan untuk menyisihkan uang untuk
menabung
36 Pasangan saya yang lebih mendominasi pengaturan
pengeluaran keluarga
37 Kami menyisihkan uang kami untuk menabung
38 Kami membicarakan barang apa yang lebih penting
untuk dibeli terlebih dahulu ketika dihadapkan pada
beberapa pilihan
39 Pasangan saya terlalu boros dalam pengeluaran
40 Pengeluaran yang ada tidak kami control
41 Saya dan pasangan saya mempunyai kesepakatan
tentang bagaimana cara kami mendisiplinkan anak
42 Anak saya lebih dekat dengan orang lain dibanding kami
43 Saya merasa pasangan saya tidak banyak membantu
dlam mendidik anak
44 Saya merasa puas dengan waktu yang diluangkan
pasangan untuk anak
45 Saya merasa anak saya cukup mendapat limpahan kasih
sayang dari kami berdua
46 Mengasuh anak merupakan tanggung jawab ibu
47 Saya merasa pasangan saya dapat diajak bekerjasama
dalam mendidik dan memebesarkan anak
48 Pasangan saya tidak punya cukup waktu untuk anak
kami
49 Kami saling memahami karir pasangan kami
50 Seorang suami juga perlu melakukan pekerjaan yang
berhubungan dengan tugas ruma tangga
51 Saya dan pasangan saya bersepakat untuk melakukan
pembagian tugas rumah tangga secara adil
52 Saya merasa puas dengan peran pasangan saya sebagai
suami/istri
53 Kedua belah pasangan harus dapat saling menyesuaikan
dengan kehidupan perkawinan yang dijalani
54 Saya merasa istri/suami saya tidak melakukan perannya
dengan baik
55 Saya merasa puas dengan komunikasi mengenai
hubungan seksual dengan pasangan saya
56 Pasangan saya dapat memahami kebutuhan dan
keinginan seksual saya
57 Saya merasa ada yang kurang dengan hubungan intim
yang kami jalin
58 Kami kurang terbuka dalam membicarakan masalah
seksualitas
59 Saya merasa puas dengan hubungan seksual antara saya
dan pasangan saya
60 Saya dan pasangan saya menikmati variasi yang kami
lakukan dalam hubungan intim
61 Saya merasa hubungan intim kami membosankan
62 Kami cenderung monoton dalam berhubungan
63 Saya tidak menghalangi pasangan untuk mengisi waktu
luang dengan mengembangkan minatnya
64 Saya berusaha mengenal kegemaran pasangan,
meskipun saya kurang berminat
65 Saya lebih menikmati waktu yang di habiskan bersama
teman dibandingkan dengan pasangan saya
66 Saya menikmati waktu yang kami habiskan bersama
67 Saya berusaha menjalankan perintah agama yang saya
anut sebaik mungkin
68 Menjalani agama yang kita anut dengan baik akan
membuat kami lebih dekat satu sama lain
69 Kami jarang mendiskusikan nilai-nilai dalam agama
yang kami anut
70 Saya dan pasangan saya berusaha untuk saling
mendukung dalam menjalankan ibadah
71 Landasan utama dalam pernikahan kami adalah nilai-
nilai dari agama yang kami anut
72 Saya dan pasangan mempunyai perbedaan dalam
mengartikan makna agama
73 Tidak ada hubungan antara nilai-nilai agama yang kami
anut dengan perkawinan kami

Dari hasil skala kepuasaan pernikahan yang diberikan dapat disimpulkan bahwa subjek
(AW) memiliki tingkat kepuasan pernikahan yang rendah. Menurutnya sang istri tidak
maksimal dalam menjalankan perannya sebagai istri. AW merasa bahwa sang istri kurang
memperhatikan kehidupan rumah tangga mereka. Menurut AW sang istri juga kurang
dalam memenuhi kebutuhan biologisnya. Dari hasil skala diatas juga tampak bahwa AW
merasa kurang adanya komunikasi dengan sang istri,bahkan dalam mengambil keputusan
hal – hal kecil sekalipun.
C. Hasil Tes Grafis DAP

I. Hasil Tes Grafis DP


Inisial : DP
Umur : 32 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : Sarjana
Tanggal Tes : 30 September 2018

NO KETENTUAN DESKRIPSI INTERPRETASI


1. Kesan Umum Gambar seorang perempuan
yang sedang berdiri tanpa
melakukan kegiatan apapun.
Perempuan tersebut tampak
tersenyum hingga nampak
giginya. Pakaian yang
digunakan terlihat kasual
dengan kaos putih, celana
jeans, dan sepatu tali.
2. Kualitas Garis Garis tebal dan terarah Menunjukkan sikap
individu yang suka
menuntut, menguasai
dan cenderung memiliki
kecemasan
3. Ukuran Gambar Ukuran gambar kecil Menunjukkan
kecenderungan adanya
perasaan yang tidak
pasti, merasa tertekan,
dan kurang mampu
dalam berhubungan
dengan lingkungan
4. Penempatan Di atas,garis tengah Menunjukkan adanya
Gambar kecenderungan tidak
yakin dengan dirinya.
Memiliki sikap tidak
mau tahu, optimis
terhadap kerja,
memandang rendah
terhadap orang lain
5. Urutan dan Gambar dimulai dari bagian Individu memiliki proses
Organisasi Gambar kepala hingga ke kaki berpikir yang teratur
6. Simetri Gambar simetris yang baik Menunjukkan konsep
diri baik, tidak ada
masalah sosial, dan siap
menghadapi lingkungan
luar
7. Detail
 Kepala Kepala berukuran normal Wajar, individu memiliki
(dibandingkan dengan fungsi intelektual baik
ukuran tubuh) dan digambar
secara lengkap (ada mata,
alis, hidung, mulut, dan
telinga)
 Mata Mata membelalak Menunjukkan bahwa
individu cenderung
memiliki rangsangan
atau gairah seksual yang
cukup besar
 Telinga Telinga lebar Mempunyai kepekaan
terhadap kritik
 Rambut Rambut sedikit sekali Menunjukkan adanya
perasaan kurang jantan
pada individu
 Mulut Mulut yang giginya Individu memiliki
kelihatan kecenderungan agresif
Mulut yang tertawa lebar oral, suka menyerang,
sinisme dan depresif

 Tangan Tangan yang digambar Menandakan adanya


disertai jari-jari yang jelas kecenderungan perasaan
(menampakkan garis dan cemas berlebih pada
lengkungan- individu (paranoid)
lengkungannya)
 Kaki Ruas kaki digambar dengan Adanya kecenderungan
jelas skizoid
 Tambahan  Lengan digambar secara  Mengindikasikan
langsung dan lancar . individu siap
Lengan juga digambar berhubungan dengan
tidak terlalu dekat lingkungan,
dengan tubuh memiliki sikap yang
normal, santai, dan
fleksibel

9. Perspektif Menghadap ke depan Memiliki kesipaan


dalam melakukan kontak
sosial
10. Transparansi Tidak ada transparansi Normal
11. Proporsi Gambar proporsional Individu menunjukkan
fungsi intelektual yang
baik
OBSERVASI
Saat diminta menggambar manusia lengkap Testee dengan santai langsung
menggambar manusia secara lengkap. Testee memang terkesan menekankan pensil
ketika menggambar. Testee mulai menggambar bagian kepala dan juga isinya.
Selanjutnya, Testee menggambar badan dan juga kaki serta tangan. Testee sempat
ragu ingin meggambar sepatu atau tidak,dan akhirnya Testee menggambar sepatu
didekat kaki. Di akhir menggambar, Testee hampir lupa untuk menggambar telinga,
dan akhirnya menggambar telinga di akhir.

KESIMPULAN

Dari hasil interpretai tes menunjukkan bahwa Testee merupakan inidividu yang
memiliki keinginan untuk berkuasa dan tegas. Namun disisi lain, nampak juga ada nya
sikap tidak yakin dengan dirinya sendiri dan memandang rendah orang lain. Terlihat
juga adanya kecenderungan bersikap tidak mau tahu, suka menyerang, sinis dan
agresif oral( tindakan menyakiti secara verbal). Selain itu itu, Testee juga memiliki
kecenderungan paranoid (kecemasan berlebih), serta gairah sex yang cukup besar.
Dalam beberapa hal testee cenderung memiliki ketergantungan dengan orang lain.

Disisi lain, Testee memiliki fungsi konsep diri yang baik. fungsi intelektual dan proses
berpikir yang baik dan teratur. Testee juga merupakan individu yang optimis, siap
untuk melakukan hubungan sosial dan peka terhadap kritik dari orang lain.

II. Hasil Tes Grafis AW


Inisial : AW
Umur : 30 tahun 1 bulan
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Pendidikan : Sarjana
Tanggal Tes : 30 September 2018
NO KETENTUAN DESKRIPSI INTERPRETASI
1. Kesan Umum Laki-laki yang terlihat
pada gambar memiliki
kepala dan wajah yang
sangat besar
dibandingkan anggota
tubuh lainnya. Juga
terlihat sedang tersenyum
dan memakai atasan
kemaja biasa dengan
kancing ditengah dan
celana panjang.
2. Kualitas Garis Garis dengan tekanan Kecenderungan individu
yang berubah-ubah yang kurang stabil, cepat
bertindak secara tiba-tiba
(impulsif), dan mudah
frustrasi.

3. Ukuran Gambar Besar Mengindikasikan sifat


agresif, bebas tanpa ditutupi
dan potensi untuk acting
out.
4. Penempatan Berada di dasar bawah Menunjukkan
Gambar kertas kecenderungan merasa
tidak aman, kebutuhan akan
kepastian dan
keseimbangan, serta mudah
menyerah. Tetapi berpijak
pada kenyataan dan
menunjukkan
keseimbangan dan
kestabilan.
5. Urutan dan Gambar dimulai dari Individu memiliki
Organisasi wajah dan berakhir di keteraturan dalam proses
Gambar kaki berpikir.
6. Simetri Simetris Menunjukkan konsep diri
baik, tidak ada masalah
sosial dan siap menghadapi
lingkungannya.
6. Penghapusan Penghapusan di kepala Menunjukkan adanya
keinginan dari individu
untuk menjadi lebih baik
lagi.
Detail
7.  Kepala Berukuran besar Individu memiliki fungsi
dibanding bagian lainnya, intelektual baik tetapi
dengan isi wajah yang cenderung terlalu
digambar lengkap. membanggakan intelek dan
suka berfantasi
 Mata Sipit Menunjukkan adanya
kepicikan.
 Alis Teratur Menunjukkan kesopanan
pada diri subjek tetapi
cenderung menghina.
 Telinga Tidak Digambar Menunjukkan
kecenderungan individu
yang menghindari dan
melakukan penolakan
terhadap kritik.
 Rambut Rambut yang lurus, dan Mengindikasikan individu
berulang-ulang yang suka menyerang
 Mulut Mulut yang tersenyum Mengungkapkan
dengan gigi terlihat kecenderungan suka
mengkritik, sinis dan suka
menyerang secara verbal.
 Dagu Adanya tekanan pada Mengungkapkan
dagu kecenderungan tidak bisa
mengambil keputusan,
takut bertanggung jawab,
dan suka berfantasi.
 Leher Leher yang besar dan Mengindikasikan individu
gemuk kaku dan mampu mengatur
dorongan-dorongan dalam
dirinya dengan baik
 Lengan Lengan panjang Menunjukkan
kecenderungan ambisius
dan usaha untuk sukses,
serta mengharapkan
perhatian dan kasih sayang.
 Kaki Ditonjolkan dengan Kecenderungan kekanak-
memakai sepatu kanakan.
 Pundak Bahu satu sisi tak Adanya kecenderungan
ketidakseimbangan emosi
seimbang dengan bahu
dan konflik pada peran
lainnya seksualnya.
 Tangan Tangan dan jari yang Menunjukkan
kecenderungan agresif
dan Jari terbuka dan digambar
dalam berprilaku.
dengan kuku

 Pakaian Pakaian digambar dengan Mengindikasikan


ketergantungan,
kancing

9 Perspektif Gambar tampak depan Menunjukkan individu


memiliki kesiapan dalam
melakukan kontak sosial
dengan lingkungannya
8. Transparansi Tidak ada transparasi, Normal
11. Proporsi Kepala paling besar Mengungkapkan
diantara bagian lainnya. kecenderungan individu
memiliki aspirasi yang
lebih besar daripada
kemauannya.

Observasi
Yang pertama digambar adalah wajah dan isinya, kemudian ke rambut. Setelah selesai di
bagian kepala kemudian dilakukan penghapusan di area rambut selama beberapa kali.
Penggambaran manusia dilakukan selama 8 menit. Postur ketika menggambar serius, tetapi
sesekali tersenyum ketika melihat gambar. Subjek tidak memiliki dasar kemampuan
menggambar.

Kesimpulan
Berdasarkan dari gambar yang sudah di interpretasi, subjek cenderung memiliki potensi untuk
acting out yang dipengaruhi oleh emosi yang kurang stabil, mudah frustrasi, perasaan tidak
aman, kebutuhan akan kepastian, dan ketergantungan terhadap orang lain yang terlihat dari
subjek cenderung tidak bisa mengambil keputusan dan takut untuk bertanggung jawab. Dalam
proses berpikir individu memiliki fungsi intelektual baik serta keinginan dari individu untuk
menjadi lebih baik lagi tetapi cenderung terlalu membanggakan intelek, suka berfantasi serta
mudah menyerah. Subjek menunjukkan konsep diri baik, kesopanan, realistis, tidak ada
masalah sosial dan siap menghadapi lingkungannya. Tetapi subjek cenderung kaku, suka
mengkritik, sinis dan suka menyerang secara verbal serta subjek menghindari dan melakukan
penolakan terhadap kritik yang ditujukan kepada dirinya sendiri. Subjek mampu mengatur
dorongan-dorongan dalam dirinya dengan baik. serta mengharapkan perhatian dan kasih
sayang dari orang lain.

II. MODUL RANCANGAN INTERVENSI


1. KONSELING KELUARGA

Sesi Pertama

Waktu 25 menit
Tempat Ruangan yang nyaman, dan tidak berisik

Aktivitas Terapis memulai konseling dengan perkenalan diri. Selanjutnya terapis mulai
menjelaskan tentang tujuan dan proses berjalannya konseling
Tujuan Untuk membangun rapport baik antara terapis dengan klien

Metode Ceramah

Sesi Kedua

Waktu 1 jam (untuk masing – masing individu)

Tempat Ruangan yang nyaman, dan tidak berisik

Aktivitas Pemberian pemahaman mengenai masalah yng dihadapai dengan pasangan serta
gambaran tentang pernikahan yang idela
Tujuan Membantu memecahkan masalah dan cara menentukan pola pemecahan yang
lebih baik
Metode Ceramah

Keterangan Dilakukan baik pada istri maupun suami pada waktu yang berbeda

Sesi Ketiga

Waktu 1 jam (untuk masing – masing individu)

Tempat Ruangan yang nyaman, dan tidak berisik


Aktivitas Klien menceritakan semua keluh kesah dalam keadaan emosi yang sangat berat

Tujuan Memberikan kesempatan pada masing – masing klien untuk melakukan katarsis
terhadap tekanan-tekanan emosional yang dihadapi keduanya.
Metode Ceramah

Keterangan Dilakukan baik pada istri maupun suami pada waktu yang berbeda

2. LOGOTERAPI

Sesi Pertama – Evaluasi Diri

Waktu 50 menit
Tempat Ruangan yang nyaman, dan tidak berisik

Aktivitas Terapis bertatap muka dengan klien dan menanyakan tentang pemikiran
pemikiran klien mengenai sifat dan bakat diri sendiri dan pasangannya, serta
kondisi lingkungannya.
Tujuan Untuk mengenali keunggulan dan kelemahan pribadi.

Metode Wawancara tatap muka

Sesi Kedua - Bertindak sesuai dengan peran

Waktu 50 menit

Tempat Ruangan yang nyaman, dan tidak berisik

Aktivitas Terapis memberikan tugas tugas sesuai dengan peran ideal klien di dalam rumah
tangga, yang dilakukan selama satu bulan.
Tujuan Untuk membangun perilaku dan tindakan yang menampilkan citra diri yang
diinginkan, sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing.
Metode Ceramah dan Pemberian Tugas.

Sesi Ketiga – Membangun Hubungan yang akrab dengan pasangan

Waktu 90 menit
Tempat Ruangan yang nyaman, diisi dengan fasilitas seperti music, makanan, film tanpa
gadget
Aktivitas Terapis mempertemukan kedua subjek tanpa memeberi tahu aktivitas apa yang
akan dilakukan, kemudian subjek disatukan dalam satu ruangan tanpa gadget,
dan dibiarkan untuk saling berinteraksi.
Tujuan Untuk mencapai kehidupan berumah tangga yang

Metode Terapis mengkondisikan kedua subjek yang berada di dalam satu ruangan yang
sama, untuk subjek saling bertukar pikiran, mengobrol dan berinteraksi.

Sesi Keempat – Memahami nilai-nilai manusia

Waktu 25 menit

Tempat Ruangan yang nyaman, dan tidak berisik

Aktivitas Terapis memeberikan pemahaman bahwa nilai-nilai berkeluarga itu merupakan


hal penting dalam pencarian makna hidup seseorang.
Tujuan Untuk memamahmi nilai-nilai berumah tangga dan berkeluarga yang menjadi
sumber makna hidup.
Metode Ceramah

Sesi Kelima - Komitmen


Waktu 40 menit

Tempat Ruangan yang nyaman, dan tidak berisik

Aktivitas Terapis memberikan pertanyaan mengenai peran dan tanggung jawab pada klien,
kemudian terapis menanyakan alasan dari jawaban yang dipilih dan terapis
memberikan tanggapan pada alasan-alasan yang dirasa kurang tepat.
Tujuan Untuk membangun kesadaran pada diri klien tentang pentingnya peran dan
tanggung jawab atas hidupnya sendiri dan orang di sekitarnya.
Metode Ceramah dan diskusi tatap muka

Sesi Keenam - Evaluasi

Waktu 35 menit

Tempat Ruangan yang nyaman, dan tidak berisik

Aktivitas Terapis memastikan apakah konseling yang dilakukan memeberi dampak efektif
dalam memperbaiki pada kehidupan rumah tangga subjek. Yang bisa terlihat dari
tingkat kepuasan kedua subjek dalam berumah tangga.
Tujuan Untuk mengukur sejauh mana intervensi berdampak pada kehidupan pernikahan
DP dan AW
Metode Diskusi secara tatap muka dengan AW dan DP

Anda mungkin juga menyukai