Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PSIKOSOSIAL DAN BUDAYA

DIVERSITY (KERAGAMAN)

Disusun Oleh :

Kelompok 6

Korina Emilianti (16142010066)

Mila Purnamasari (16142010068)

Moh Cholili (16142010069)

Moh Jimly Asshiddiqi (16142010070)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

NGUDIA HUSADA MADURA

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari kelompok yang telah bekerja sama dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin


masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Bangkalan, 8 Oktober 2017

Kelompok 6 Psikososial Budaya


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keragaman berasal dari kata ragam yang menurut kamus besar bahasa
indonesia artinya tingkah laku, macam jenis, lagu musik langgan, warna corak
ragi, laras. Sehingga kergaman berarti perihal beraga-ragam berjenis-jenis;perihal
ragam hal jeniskergaman yang di maksud di sini suatu kondisi dalam masyarakat
dimana terdapat perbedaaa-perbedaan dalam berbagai bidang, terutama suku
bangsa dan ras, agama dan keyakinan,ideologi,adat kesoponan serta situasi
ekonomi. Suku bangsa yang menempati wilayah Indonesia dari Sabang sampai
Merauke sangat beragam. Sedangkan perbedaan ras muncul karena adanya
mpengelompomkan besar manusia yang memiliki ciri-ciri biologis lahiriah yang
sama seperti rambut, warna kulit, ukuran-ukuran tubuh, mata, ukuran kepala dan
lain sebagainya.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa pengertian diversity (keragaman) dalam masyarakat ?
b. Bagaimana pengaruh diversity (keragaman) dalam masyarakat ?
c. Bagaimana alternative dalam pemecahan masalah dalam masyarakat
multikultur ?

1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui diversity (keragaman) dalam masyarakat
b. Untuk mengetahui pengaruh diversity (keragaman) dalam masyarakat
c. Unttuk mengetahui alternative dalam pemecahan masalah dalam masyarakat
multikultur

1.4 Manfaat
a. Dapat mengetahui diversity (keragaman) dalam masyarakat
b. Dapat mengetahui pengaruh diversity (keragaman) dalam masyarakat
c. Dapat mengetahui alternative dalam pemecahan masalah dalam masyarakat
multikultur
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Makna Diversity (Keragaman)


Keragaman berasal dari kata ragam yang menurut kamus besar bahasa
indonesia artinya tingkah laku, macam jenis, lagu musik langgan, warna corak
ragi, laras. Sehingga kergaman berarti perihal beraga-ragam berjenis-jenis;perihal
ragam hal jeniskergaman yang di maksud di sini suatu kondisi dalam masyarakat
dimana terdapat perbedaaa-perbedaan dalam berbagai bidang, terutama suku
bangsa dan ras, agama dan keyakinan,ideologi,adat kesoponan serta situasi
ekonomi.

2.2 Unsur-unsur Keragaman Dalam Masyarakat Indonesia


a. Suku Bangsa dan Ras
Suku bangsa yang menempati wilayah indonesia dari sabang sampai
merauke sangat beragam.sedangkan perbedaan ras muncul karena adanya
pengelompokkan besar manusia yang memiliki ciri-ciri biologis lahiriyah
yamg sama seperti rambut, warna kulit, ukuran tubuh, mata, ukuran kepala
dan lain sebagainya.
Di indonesia, terutama bagian barat mulai dari sulawesi adalah
termasuk ras mongoloid melayu muda. Kecuali batak dan toraja yang
termasuk mongoloid melayu tua sebelah timur indonesia termasuk ras
austroloid, termasuk bagian NTT. Sedangkan kelompokterbesar yang tidak
termasuk kelompok pribumi adalah golongan chinayang termasuk atratic
mongooid

b. Agama dan Keyakinan


Agama mengandung arti ikatan yang harus di pegang dan di patuhi
manusia. Ikatan yang di maksud berasal dari kekuatan yang lebih tinggi dari
manusia sebagai kekuatan gaibyang tak dapat di tangkap dengan panca indra.
Namun mempunyai pengaruh besar yang besar sekali terhadap kehidupan
manusia sehari-hari ( Haru nasution: 10).
Agama sebagai keyakinan memang sulit di ukur secara tepat dan
rinci.Hal ini pula yang barang kali menyulitkan para ahli untuk memberikan
definisi yang tepat tentang agama. Namun apapun bentuknya kepercayaan
yang di anggap sebagai agama, tampaknya memang memilki ciri umum yang
hampir sama, baik dalam agama pitif maupun agama monoteisma. Menurut
Robert H. Thouless, fakta menunjukkan bahwa agama berpusat pada tuhan
atau dewa-dewa sebagai ukuran yang menentukan yang tak boleh di abaikan (
psikologi agama:14)
Masalah agama tak akan mungkin dapat di pisahkan dari kehidupan
masyarakat. Dalam praktiknya fungsi agama dalam masyarakat antara lain
adalah :
1. Berfungsi edukatif: ajaran agama secara yuridis berfungsi menyuruh dan
melarang
2. Berfungsi penyelamat
3. Berfungsi sebagai perdamaian
4. Berfungsi sebagai sosial kontrol
5. Berfungsi sebagai pemupuk ras dan solidaritas
6. Berfungsi tranformatif
7. Berfungsi kreatif
8. Berfungsi sublimatif

Pada dasarnya agama dan keyakinan merupkan unsur penting dalam


keragaman bangsa indonesia. Hal ini terlihat dari banyaknya agama yang di
akui di indonesia.

c. Tata Krama
Tata krama yang di anggap sebagai dari bahasa jawa yang berarti “adat
sopan santun, basa basi” pada dasarnya ialah segala tindakan, prilaku, adat
istiadat, tegur sapa,ucap dan cakap sesuai kaidah atau norma tertentu. Tata
krama di bentuk dan di kembangkan oleh masyarakat yang terdiri dari aturan-
aturan yang kalo di patuhi di harapkan akan tercipta interaksi sosial yang
tertib dan efektif di dalam masyarakat yang bersangkutan. Indonesia memiliki
keragaman suku bangsa dimanadi setiap suku bangsa memiliki adat tersendiri
meskipun kerena adanya sosialisasi nila-nilai dan norma secara turun menurun
dan berkisenambungan dari generasi ke generasi menyebabkan suatu
masyarakat yang ada dalam suatuisuku bangsa yang sama akan memiliki adat
dan kesopanan yang relatif sama.
d. Kesenjangan Ekonomi
Bagi sebagian negara, perkonomian akan menjadi salah satu perhatian
yang harus di tingkatkan namun umumnya, masyarakat kita berada di
golongan tingkat ekonomi menengah kebawah. Hal ini tentu saja menjadi
sebuah pemicu adanya kesenjangan yang tak dapat di hindari lagi
e. Kesenjangan Sosial
Masyarakat indonesia merupakan masyarakat yang majemmuk dengan
bermacam tingkat pangkat, dan seterata sosial yang hierarkis.hal ini, dapat
terlihat dan di rasakan dengan jelas dengan adanya penggologan orang
berdasarkan kasta.Hal ini yang dapat menimbulkan kesenjangan sosialyang
tidak saja dapat menyakitkan, namun juga membahayakan bagi kerukunan
masyarakat.Tak hanya itu bahkan menjadi sebuah pemicu perang antara etnis
atau suku.

2.3 Pengaruh Keragaman dam Kehidupan Beragama, Bermasyarakat,


Bernegara, dan Kehidupan Global
Berdirinya negara indonesia di latar belakangi oleh masyarakat yang
demikian majemuk baik secara eknis, biogarfis.kultural, maupun religius. Kita
tidak dapat mengingkari prulalistik bangsa kita.sehingga kita perlu memberi
tempat bagi berkembangnya kebudayaan suku bangsa dan kebudayaan
beragama yang di anut oleh warga indonesia.masalah suku bangsa dan, kesatuan
nasional di indonesia telah menunjukkan kepada kita bahwa suatu negara yang
multi etnik memerlukan suatu kebudayaan nasional untuk menistasikan peranan
identitas nasional dan solidaritas nasional di antara warganya. Gagasan tentang
kebudayaan nasional yang menyangkut kesadaran dan identitas suatu bangsa
telah di rancang saat bangsa kita belum merdeka.

Manusia secara kodrat diciptakan sebagai makhluk yang mengusung


nilai harmoni.Perbedaan yang mewujud baik secara fisik ataupun mental,
sebenarnya merupakankehendak tuhan yang seharusnya dijadikan sebagai
sebuah potensi untuk menciptakan sebuah kehidupan yang menjunjung tinggi
toleransi. Dikehidupan Sehari-Hari,Kebudayaan Suku Bangsa dan kebudayaan
agama,bersama-sama dengan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara,
mewarisi perilaku dan kegiatan kita.berbagai kebudayaan itu beriringan, saling
melengkapi. Bahkan mampu saling menyesuaikan dalamkehidupan sehari-hari
tetapi sering kali yang terjadi malah sebaliknya.Perbedaa-perbedaan tersebut
menciptkan ketegangan hubungan antara anggota masyarakat. Hal ini di
sebabkan oleh sifat dasar yang selalu di miliki oleh masyarakat majemuk
sebagai mana di jelaskan oleh Van de Berghe:

a. Terjadinya sikmentasi ke dalam kelompok-kelompok yang seringkali


memiliki kebudayaan yang berbeda.
b. Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi ke dalam lembaga-lembaga yang
bersifat non komplenter
c. Kurang mengembangkan konsensuf di antar anggota masyarakat tentang
nilai-nilai sosial yang bersifat dasar.
d. Secara relatif sering kali terjadi konflikdi antara kelompokyang satu dengan
yang lainnya.
e. Secara relatif integrasi tumbuh di atas paksaan yang saling ketergantungan
di dalam bidang ekonomi
f. Adanya dominasi politik oleh suatu kelomok terhadap kelompok yang lain

Realitas di atas harus di akui dengan sikap terbuka logis, dan dewasa
karena dengannya, kemajemukkan yang adad dapat di pertumpul. Jika
keterbukaan dan kedewasaan sikap dikesampingkan, besarkemungkinan
tercipta masalah-masalah menggoyahkan persatuan dan kesatuan bangsa
seperti:

1. Disharmonisasi, adalah tidak adanya kesesuaian atas keragaman antara


manusia dengan dunia lingkungannya. Disharmonisasi di bawa oleh
virus paparoks yang ada dalam globalisasi. Paket globalisasi begitu
memikat masyarakat dunia dengan tawarannya akan keseragman global
untuk maju bersama dan komunikasi gaya hidup ,manusia yang bebas
dan harmonis dalam tatanan dunia, dengan menyampingkan keunikan
dan keberagaman indonesia sebagai pelaku utama.
2. Perilaku diskriminatif terdapat etnis atau kelompok masyarakat tertentu
akan muncul masalah yang lain, yaitu kesenjangan dalam berbagai
bidang yang tentu saja yang tidak mengentungkan bagi hidup berbangsa
dan bernegara.
3. Eksklusivme,realisis, bersumber dari superioritas, alasannya dapat
bermacam-macam antara lain; keyakinan bahwa secara koadrati
ras/sukunya ke kelompoknya lebih tinggi dari ras/suku/kelompok lain

Adanya beberapa hal yang dapat dilakukan memperkecil masalah


yang di akibatkan oleh pengaruh negatif dari keragaman, yaitu:

1. Semangat religius
2. Semangat nasionalisme
3. Semangat pluralisme
4. Semangat humanisme
5. Dialog antar umat beragama
6. Membangun suatu pola komikasi untuk interaksi maupun konfigurasi
hubungan antara agama,media massa, dan harmonisasi dunia.

Keterbukaan, kedewasaan sikap, pemikiran globalyang


bersifat inklusif, kesadaran kebesamaan dalam mengarungi sejarah,
merupakan modalyang menentukan bagi terujudnya sebuah bangsa
yang di bhineka tunggal ika.menyatu dalamkeragaman, dan beragam
dalam kesatuan.Segala bentuk kesenjangan di dekatkan, segala ke
anekaragaman di pandang sebagaikekayaan bangsa milik bersama.
Sikap inilah yang perlu di kembangkan dalampikir masyarakat untuk
menuju indonesia raya merdeka.

2.4 Problem Deskriminasi


Dsiskriminasi adalah sebuah tindakan yang melakukan perbedaan
terhadap seseorang atau kelompok orang berdasarkan ras,agama,suku, etnis,
kelompok, golongan, status, dan kelas soaial ekonomi, jenis kelamin, kondisi
fisik tubuh, usia,orientasi seksual, pandangan ideologi dan politik. serta batas
negara, dan kebangsaan seseorang.

Tuntutan atas kesamaan hak bagi setiap manusia di dasarkan pada prinsi-
prinsip hak asasi manusia.Sifat dari HAM adalah universal dan tanpa pengecuali
tidak dapat di pisahkan dan saling tenrgantung. Berngkat dari pemahaman
tersebut seyogianyasikap-sikap yang didasarkan pada ethnosentrisme, resisme,
religius fanatisme,dan diskrimination harus dipandang sebagai dipandang
sebagaiti8ndakan yang menghambat pengembangan kesedarajatan dan
demokrasi, penegakan hukum dalam kerangka pemajuan dan pemenuhan HAM.

PASAL 218 Ayat (2) UUD NKRI 1945 telah menegaskan bahwa: “setiap
orang berhak bebas dari perlakuan bersifat diskriminatif atas dasar apapun dan
berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif
itu.” Sementara itu pasal 3 UU No 1999 tentang HAM telah menegaskan bahwa
“... setiap orang di lahirkan bebas dengan harkat dan martabat yang sama dan
sederajat... “ ketentuan tersebut merupakan landasan hukumyang mendasari
prinsip non-diskriminasi di indonesia.

Pencantuman prinsip ini pada awal pasal berbagai instrumen hukum


yang mengatur HAM pada dasarnya menunjukkan bahwa diskriminasi telah
menjadi realitas yang promblematik sehingga:

a. Komunitas internasional telah mengakui bahwa diskriminasi masih terjadi di


berbagai belahan dunia
b. Prinsip non-diskriminasi harus mengawali kesepakatan antar bangsa untuk
dapat hidup dalamkebebasan keadilan dan perdamaian

Dalam demokrasi diskriminasi seharusnya telah di tiadakan dengan


adanya kesetaraan dalam bidang hukum, kesedarajatan dalam perlakuan
adalah salah satu wujud ideal dalam kehidupan negara yang demokratis.
Akan tetapi berbagai penelitian dan pengkajian menunjukkan bahwa kondisi
di indonesia saat ini belum mencerminkan penerapan asas persamaan di
muka hukum secara utuh

Promblematika lainnya timbul dan harus di waspadai adalah


disentegrasi bangsa dari kajian yang di lakukan terhadap berbagai kasus
dissntegrasi bangsa dan bubarnya sebuah negara dapat di simpulkan adanya
enam faktor utama secara gradualbisa menjadi penyebab utama proses itu,
yaitu:

1. Kegagalan kepemimpinan
2. Krisis ekonomi yang akut dan berlangsung lama
3. Krisis politik
4. Krisis sosial
5. Demoralisasi tentara dan polisi
6. Intervensi asing

2.5 Pemecahan Masalah dalam Masyarakat Multikultural

Kemampuan untuk menampung berbagai perbedaan dan keanekaragaman


kebudayaan dalam sebuah kesatuan yang di landasi suatu ikatan kebersamaan.
Salah satu pengembangan konsep toleransi terhadap keberagaman budaya adalah
mewujudkan masyarakat indonesia yang multikultural dengan bentuk pengakuan
dan toleransi, terhadap perbedaan dalam kesetaraan individual maupun secara
kebudayaan. Dalam masyarakat multikultural, masyarakat anatar suku bangsa
dapat hidup berdampingan, bertoleransi, dan saling menghargai. Selain itu,
alternatif penyelesaian keberagaman budaya yang ada di indonesia di lakukan
melalui interaksi lintas budaya dengan mengembangkan media sosial, seperti
pengembangan lambang-lambang komunikasi lisan maupun tertulis, norma-
norma yang di sepakati dan di terima sebagai pedoman bersama, dan perangkat
nilai sebagai kerangka acuian bersama.

BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
keragaman berasaldarikata ragamyang menurut kamus besar bahasa indonesia
artinya tingkah laku, macam jenis, lagu musik langgan, warna corak ragi, laras.
Sehingga kergaman berarti perihal beraga-ragam berjenis-jenis;perihal ragam hal
jeniskergaman yang di maksud di sini suatu kondisi dalammasyarakat diman
terdapat perbedaaa-perbedaan dalamberbagai bidang, terutama suku bangsa dan
ras, agama dan keyakinan,ideologi,adat keseponan serta situasi ekonomi.

3.2 Saran
Sebagai mahasiswa seharusnya mengetahui bagaimana cara bersikap ketika
berada dalam masyarakat yang berbagai macam kultur, dalam menangangi
masalah harus sesuai norma yang dianut oleh masing-masing suku. Agar tidak
terjadi perselisihan atau permasalahan.
Daftar Pustaka

M. Si, Dr. Elly M. Setiadi, et al. 2006. Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar edisi kedua
catatan ke-5. Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Anda mungkin juga menyukai