Anda di halaman 1dari 5

LATAR BELAKANG

Filsafat secara etimologi berarti cinta kebijaksanaan dalam arti yang


sedalam-dalamnya. Filsafat merupakan cinta dalam kebenaran. Dalam dunia
pendidikan, filsafat memiliki peranan yang sangat besar. Sebab, filsafat yang
merupakan pandangan hidup itu menentukan arah dan tujuan proses pendidikan.
Filsafat dan pendidikan memiliki hubungan yang erat, karena pada
hakekatnya pendidikan adalah proses pewarisan dari nilai-nilai filsafat dan filsafat
itu adalah teori umum dari pendidikan, landasan dari semua pemikiran mengenai
pendidikan. Filsafat pendidikan merupakan ilmu yang mempelajari dan berusaha
mengadakan penyelesaian terhadap masalah-masalah pendidikan yang bersifat
filisofis. Dalam memecahkan persoalan masing-masing filosofis akan
menggunakan teknik atau pendekatan yang berbeda, sehingga melahirkan
kesimpulan-kesimpulan yang berbeda pula. Dari perbedaan tersebut kemudian
lahirlah aliran-aliran atau sistem filsafat.

RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian Perenialisme, Esensialisme, Rekonstruksionisme ?
2. Bagaimana implikasi aliran essensialisme, Rekonstruksionisme dalam
dunia pendidikan ?
3. Bagaimana kelebihan dan kekurangan dari aliran Esensialisme ?

PEMBAHASAN
D. Implikasi Aliran Essentialisme Terhadap Pendidikan
1. Pandangan ontologi essensialisme
Sifat khas dari ontologi esensialisme adalah suatu konsepsinbahwa dunia ini di
kuasai oleh tatanan yang cela, yang mengatur dunia beserta isinya dengan tiada cela
pula. Ini berarti bahwa bagaimanpun bentuk, sifat, kehendak dan cita-cita manusia
haruslah disesuaikan dengan tatanan tersebut. Secara filosofis esensialisme
dilandasi oleh prisip-prinsip klasik dari filsafat realisme dan idialisme moderen.
Ontologinya dapat disebut realisme objektif, yang berpendapat bahwa kenyataan
adalah sebuah pokok (subtansi) mater atau idialisme objektif yang berpandangan
bahwa kenyataan itu pada pokoknya bersifat rohaniah.
2. Pandangan epistemologi essensialisme
Epistemologi essensialisme pada tingkat tertinggi merupakan teori persesuaian
pengetahuan, yang meyakini bahwa kebenaran tampil mewakili atau sesuia dengan
fakta objektif. Realisme memperhatikan pandangan tiga aliran psikologi yaitu
assosianesmi, behavorisme, dan koneksionisme. Lazimnya metosde yang
digunakan dalam aliran psikologi ini adalah menerapkan metode ilmu alam.
3. Pandangan mengenai Pendidikan
Essensialisme timbul karena adanya pandangan kaum progesif mengenai
pendidikan yang fleksibel. Oleh karena adanya saingan dari progresibvisme, maka
pada sekitar tahun 1930 muncul organisasi. Dengan munculnya komite ini
pandangan-pandangan essensilaisme menurut tafsiran abad XX mulai
diketengahkan dalam dunia pendidikan.
.
4. Pandangan mengenai belajar
Essensialisme yang didukung oleh pandangan idealisme berpendapat bahwa bila
seseorang itu belajar pada taraf permulaan adalah memahami akunya sendiri, terus
bergerak keluar untuk memahami dunia objektif. Akal budi manusia membentuk,
mengatur, mengelompokkannya dalam ruang dan waktu. Dengan prinsip itu dapat
dikatakan bahwa belajar pada seseorang sebenarnya adalah mengembangkan jiwa
pada dirinya sendiri sebagai substansi spritual. Jiwa membina dan menciptakan
dirinya sendiri. Jadi belajar adalah menerima dan mengenal dengan sungguh-
sungguh nilai-nilai sosial oleh angkatan baru yang timbul untuk ditambah dan
dikurangi serta diteruskan kepada angkatan berikutnya (Barnadib:1996:56). Belajar
adalah cerminan dari jiwa yang aktif.

5. Pandangan Kurikulum Essentialisme


Essensialisme adalah suatu teori pendidikan yang menegaskan bahwa pendidikan
selayaknya bergerak dalam kegiatan pembelajaran tentang keahlian dasar, seni dan
sains yang telah nyata-nyata berguna dimasa lalu dan tetap demikian dimasa yang
akan datang. Para essensialis percaya bahwa beberapa keahlian esensi atau dasar
mempunyai kontribusi yang besar terhadap keberadaan manusia seperti membaca,
menulis, aritmatika dan perilaku sosial yang beradab. Keahlian dasar ini merupakan
hal yang selayaknya dan memeng dibutuhkan sehingga selalu ada dalam setiap
kurikulum sekolah dasar yang baik.
Pada kurikulum sekolah pertama, kurikulum dasar seharusnya terdiri dari sejarah,
matematika, sains dan sastra. Kurikulum perguruan tinggi terdiri dari dua
komponen yaitu mata kuliah umum dan sains. Dengan menguasai mata kuliah ini
yaitu yang berkaitan dengan lingkungan sosial dan alam, seorang siswa
mempersiapkan diri untuk berpartisipasi ssecara efektif dalam masyarakat beradab.
Jadi intinya kurikulum hendaknya disusun secara sistematis, dari mulai yang
sederhana sampai yang kompleks. Kurikulum direncanakan dan disusun
berdasarkan pikiran yang matang agar manusia dapat hidup harmonis dan
menyesuaikan diri dengan sifat-sifat kosmis.
PERENIALISME TERHADAP PENDIDIKAN

Pandangan tentang realita (ontologis)

Peremialisme memandang bahwa realitas itu bersifat universal dan ada dimana
saja, juga sama disetiap waktu. Inilah jaminan yang dapat dipenuhi dengan jalan
mengerti wujud harmoni bentuk-bentuk realita, meskipun tersembunyi dalam satu
wujut materi atau pristiwa-pristiwa yang berubah, atau pun didalam ide-de yang
bereang.

2. Pandangan tentang pengetahuan (Epistimologi)

Perennialisme mengakui bahwa impresi atau kesan melalui pengamatan tentang


individual thing adalah pangkal pengertian tentang kebenaran. Tetapi manusia
akan memperoleh pengetahuan lebih tepat jika bersandar pada asas-asas
kepercayaan dan bantuan wahyu; dan itulah tahu dalam makna tertinggi, yang
ideal

3. Pandangan tentang nilai (Axiologi)

Pandangan tentang hakikat nilai menurut perennialisme adalah pandangan


mengenai hal-hal yang bersifat spiritual. Yang absolut atau ideal (Tuhan) adalah
sumber nilai dan oleh karena itu nilai selalu bersifat teologis.

4. Pandangan tentang pendidikan

Pendidikan

Perenialisme memandangedukation as cultural regresion: pendidikan sebagai


jalan kembali,atau proses mengembalikan keadaan manusia sekarang seperti
dalam kebudayaan masa lampau yang dianggap sebagai kebudayaan yang ideal.
Tujuan pendidikan

Bagi perenialist bahwa nilai-nilai kebenaran bersifat universal dan abadi, inilah
yang harus menjadi tujuan pendidikan yang sejati. Sebab itu, tujuan
pendidikannya adalah membantu peserta didik menyingkapkan dan
menginternalisasikan nila-nilai kebenaran yang abadi agar mencapai kebijakan
dan kebaikan dalam hidup.

Sekolah

Sekolah merupakan lembaga tempat latihan elite itelektual yang mengetahui


kebenaran dan suatu waktu akan meneruskannya kepada generasi pelajar yang
baru. Sekolah adalah lembaga yang berperan mempersiapkan peserta didik atau
orang muda untuk terjun kedalam kehidupan. Sekolah bago perenialist merupakan
peraturan-peraturan yangartificial dimana peserta didik berkenalan dengan hasil
yang paling baik dari warisan sosial budaya.

Kurikulum

Kurikulum pada aliran ini berpusat pada mata pelajaran, dan cenderung
menitikberatkan pada: sastra, matematika, bahasa, dan humaniora, termasuk
sejarah. Kurikulum adalah pendidikan liberal.

Metode

Metode pendidikan atau metode belajar utama yang digunakan oleh perenialist
adalah membaca dan diskusi, yaitu membaca dan mendikusikan karya-karya besar
yang tertuang dalam the great books dalam rangka mendisiplinkan pikiran.

Peranan guru dan peserta didik

Peran guru bukan sebagai perantara antara dunia dengan jiwa anak, melainkan
guru juga sebagai “mirid” yang mengalami proses belajar serta mengajar. Guru
mengembangkan potensi-potensi self-discovery, dan ia melakukan moral
authority (otoritas moral) atas murid-muridnya karena ia seorang propesional
yang qualifietdan superior dibandingkan muridnya. Guru harus mempunyai
aktualitas yang lebih, danperfect knowladge.

Anda mungkin juga menyukai