Case Saraf SH
Case Saraf SH
Pembimbing :
dr. Satya Gunawan, Sp.S
Disusun oleh
Ananto Adi Swasono
30101306868
II. SUBJEKTIF
Anamnesa : Alloanamnesa tanggal 7 Maret 2018
Keluhan Utama : Lemah anggota gerak bagian kanan kiri dan penurunan
kesadaran
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
- Lokasi : Lengan sampai tungkai kanan kiri
- Onset : ± 1 minggu SMRS
- Kualitas : Anggota gerak bagian kanan dan kiri tidak dapat
digerakan
- Kuantitas : Terus - menerus
- Faktor memperberat : -
- Faktor memperingan : -
- Gejala penyerta :-
- Kronologi :
Pasien dibawa ke RSUD kudus pada tanggal 03 Maret 2018 pukul 17.00 WIB
ke IGD RSUD Kudus dengan keluhan lemah anggota gerak bagian kanan kiri
dan penurunan kesadaran. Keluhan muncul saat pasien akan melakukan sholat
subuh di kamar, tiba-tiba tubuh pasien lemas dan akhirnya jatuh. Riwayat
trauma seperti terjatuh atau kepala terbentur sesuatu (+), mual (-), muntah (-),
kejang (-). Pasien memiliki riwayat hipertensi tetapi pasien jarang
memeriksakan dirinya ke dokter. Dengan keluhan seperti itu pasien dibawa
keluarganya ke IGD RSUD dr Lukmono Hadi Kudus. Pasien merupakan
rujukan dari RS PKU Muhammadiyah Mayong, Jepara dengan keluhan yang
sama.
III. OBJEKTIF
1. Status Present
Keadaan Umum : Tampak lemas
Kesadaran : Somnolen, GCS: E2 V1 M4
Tekanan Darah : 130/67 mmHg
Nadi : 112 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,8 o C
SpO2 : 98 %
Kepala : Hidrocephalus
Mata : CA (-/-), SI (-/-), pupil bulat isokor 3mm/3mm, reflex cahaya
(+/+) / (+/+)
Leher : Tidak ada pembesaran KGB
Thorax : Inspeksi : simetris, otot bantu pernapasan (-)
Palpasi : stem fremitus kanan = stem fremius kiri
Perkusi : sonor diseluruh lapang paru
Auskultasi : SDV +/+, Ronki +/+, Wheezing -/-
Jantung: : tidak dilakukan
Abdomen : Inspeksi : datar
Auskultasi : peristaltic (+)
Perkusi : timpani diseluruh kuadran abdomen
Palpasi : Supel
2. Status Neurologi
a) Kepala:
Bentuk : Hidrocephalus
Nyeri tekan : (-)
Pulsasi : (-)
Mata: pupil bulat ,isokor, 3mm/3mm, reflex cahaya (+/+)/(+/+)
b) Leher
Sikap : Tidak dapat dinilai
Pergerakan : Tidak dapat dinilai
Kaku kuduk : -
Brudzinky 1 – 4 : (-)
c) Nervus Cranialis
1. Nervus I (Olfaktorius) : Tidak dilakukan
2. Nervus II (Opticus)
KANAN KIRI
KANAN KIRI
Pergerakan bulbus Simetris Simetris
Strabismus - -
Nistagmus - -
Eksoftalmus , - -
endoftalmus
Pupil :
Bentuk Isokor, bulat Isokor, bulat
Diameter 3mm 3mm
4. Nervus V (Trigeminus)
KANAN KIRI
Sensibilitas muka Tidak dapat Tidak dapat
dinilai dinilai
Membuka mulut Tidak dapat Tidak dapat
dinilai dinilai
KANAN KIRI
Raut muka Simetris
Fissura palpebra Sama
Mengangkat alis Tidak dapat dinilai Tidak dapat
dinilai
KANAN KIRI
Gesekan rambut Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Suara berbisik Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Tes Webber Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Tes Rinne Tidak dilakukan Tidak dilakukan
7. Nervus IX, X (Glossopharyngeus, Vagus)
8. Nervus XI (Accesorius)
KANAN KIRI
Mengangkat bahu Tidak dapat dilakukan Tidak dapat dilakukan
KANAN KIRI
Atrofi papil lidah -
Lidah mencong -
Fasikulasi lidah -
Tremor lidah -
Artikulasi Tidak dapat dinilai
KANAN KIRI
Refleks kulit perut atas Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Refleks kulit perut tengah Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Refleks kulit perut bawah Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Kanan Kiri
Refleks fisiologis :
Bisep (+) (+)
Trisep (+) (+)
Kanan Kiri
Motorik :
- Pergerakan Terbatas Terbatas
- Kekuatan 3 3
- Tonus Baik Baik
- Trofi Eutrofi Eutrofi
Sensibilitas :
- Taktil Tidak dilakukan Tidak dilakukan
- Nyeri (+) (+)
- Thermi Tidak dilakukan Tidak dilakukan
- Diskriminasi Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Reflek fisiologis :
- Patella (+) (+)
- Achilles (+) (+)
Reflek patologis :
- Babinski (+) (+)
- Chadock (-) (-)
- Openheim (-) (-)
- Schaefer (-) (-)
- Gordon (-) (-)
- Klonus paha (-) (-)
- Klonus kaki (-) (-)
5. Gerakan Abnormal :
Tremor -
Khorea -
Athetosis -
Mioklonus -
6. Alat Vegetatif :
Miksi + baik
Defekasi + baik
• Kolesterol : 152mg/dL
• Calcium : 1,83 mmol/L
• Kalium : 4,2 mmol/L
• Natrium : 135 mmol/L
• Klorida : 100 mmol/L
• Magnesium : 0,8 mmol/L
V. RESUME
Anamnesa : Allo anamnesa tanggal 7 Maret 2018
Keluhan Utama : Lemah anggota gerak bagian kanan kiri dan penurunan
kesadaran
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
- Lokasi : Lengan sampai tungkai kanan kiri
- Onset : ± 1 minggu SMRS
- Kualitas : Anggota gerak bagian kanan dan kiri tidak dapat
digerakkan
- Kuantitas : Terus - menerus
- Faktor memperberat : -
- Faktor memperingan : -
- Gejala penyerta :-
- Kronologi :
Pasien dibawa ke RSUD kudus pada tanggal 03 Maret 2018 pukul 17.00 WIB
ke IGD RSUD Kudus dengan keluhan lemah anggota gerak bagian kanan kiri
dan penurunan kesadaran. Keluhan muncul saat pasien akan melakukan sholat
subuh di kamar, tiba-tiba tubuh pasien lemas dan akhirnya jatuh. Riwayat
trauma seperti terjatuh atau kepala terbentur sesuatu (+), mual (-), muntah (-),
kejang (-). Pasien memiliki riwayat hipertensi tetapi pasien jarang
memeriksakan dirinya ke dokter. Dengan keluhan seperti itu pasien dibawa
keluarganya ke IGD RSUD dr Lukmono Hadi Kudus. Pasien merupakan
rujukan dari RS PKU Muhammadiyah Mayong, Jepara dengan keluhan yang
sama.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Tampak lemas
Kesadaran : Somnolen, GCS: E2 V1 M4
Tekanan Darah : 130/67 mmHg
Nadi : 112 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,8 o C
SpO2 : 98 %
PEMERIKSAAN NEUROLOGI
Motorik:
o Anggota gerak atas :
- Kanan : pergerakan terbatas, kekuatan 3, RF + normal, RP
(hoftman – trommer -)
- Kiri : pergerakan terbatas, kekuatan 3, RF + normal, RP
(hoftman – trommer -)
o Anggota gerak bawah :
- Kanan : pergerakan terbatas, kekuatan 3, RF+ normal , RP
Babinski (+)
DAFTAR MASALAH
MASALAH AKTIF MASALAH PASIF
1. Lemah anggota gerak kanan -
dan kiri
2. Hidrocephalus -
2. Riwayat Stroke -
3. Riwayat HT -
VI. ASSESMENT
a) Diagnose neurologis
Diagnosis Klinis :
o Paresis dextra et sinistra spastik
o Hipertensi
o Hydrocephalus
Diagnosis Topis :
o ICH dengan edema perifokal di lobus frontal kanan-kiri
Diagnosis Etiologi :
o Stroke Hemorargik (SH) e.c Intaserebral Cerebral Hemorargik
VII. PLANNING
Medikamentosa :
• Inf. Asering 20 tpm
• Inj. Citicolin 2 x 1gr
• Inj. Ceftriaxon 1 x 2gr
• Inj. As. Tranexamat 3 x500mg
• Inj. Phenitoin 2 x 100mg (k/p)
Monitor:
- Vital signs, KU, serta perbaikan gejala
Edukasi:
- Menjelaskan pada keluarga tentang penyakit yang diderita merupakan
penyakit penyumbatan pembuluh darah pada otak sehingga terjadi
beberapa gangguan saraf seperti lemah anggota gerak dan penurunan
kesadaran
- Menjelaskan bahwa penyakit merupakan komplikasi dari penyakit yang
sudah diderita pasien selama ini yaitu hipertensi
- Minum obat secara teratur.
- Libatkan keluarga dalam memotivasi pasien.
VIII. PROGNOSA
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad sanam : dubia ad malam
Quo ad fungsionam : dubia ad malam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Menurut Chandra B, stroke adalah suatu gangguan fungsi saraf akut yang disebabkan
oleh karena gangguan peredaran darah otak, dimana secara mendadak (dalam beberapa detik)
atau secara cepat ( dalam beberapa jam ) timbul gejala dan tanda yang sesuai dengan daerah
Sedangkan menurut WHO, stroke adalah suatu gangguan fungsional otak yang terjadi
secara mendadak dengan tanda dan gejala klinik baik fokal maupun global yang berlangsung
lebih dari 24 jam, atau dapat menimbulkan kmatian, disebabkan oleh gangguan perearan
darah otak.
B. Klasifikasi
1. Perdarahan serebral
4. Infark serebri
dikelompokkan menjadi :
4. Completed stroke
C. STROKE HEMORAGIK
Secara umum gejala klinik PIS yang timbul adalah merupakan akibat dari
adanya akumulasi darah di dalam parnkim otak. Biasanya disertai dengan penurunan
kesadaran yang bervariasi dalam derajatnya, tergantung dari lokasi dan besarnya
arterial non traumatic kedalam ruang sub arachnoid di sekeliling otak. Gejala dan tanda
- Kaku kuduk
- Anisokorisasi pupil
ringan.
deserebrasi
Secara singkat perbedaan antara PIS dan PSA adalah seperti tertera di bawah ini :
B.
Untuk membedakan antar stroke hemoragis dan non hemoragis adalah sangat mudah
Bila kita menemui kasus yang benar stroke, langkah selanjutnya adalah menetapkan
stroke tersebut hemoragis atau non hemoragis. Untuk mebedakan antara keduanya, dapat
ditentukan berdasarkan :
I. ANAMNESA
Berikut adalah tabel perbedaan antara stroke hemoragik dan non hemoragik
berdasarkan anamnesa :
Pada pemeriksan ini dicari tanda-tanda yang muncul, bila dibandigkan keduanya
Kaku kuduk + -
Kernig sign ++ -
D. Pedoman Penatalaksanaan
Pada strok hemoragik dengan tekanan darah yang sangat tinggi ( sistole >220 dan
diastol >120 mmhg ) harus diturunkan sedini dan secepat mungkin, untuk membatasi
pembentukan edem vasogenik akibat robeknya sawar darah otak pada daerah iskemi sekitar
perdarahan.
Penurunan tekanan darah menurunkan resiko perdarahan ulang atau perdarahan yang
terus menerus.
- Penderita harus istirahat total, paling sedikit 4 minggu, agar proliferasi fibroblastik dan
Penggunaan obat parenteral untuk terapi emergensi hipertensi pada stroke akut seperti
dibawah ini :
- Labetolol : terutama untuk kegawatan hipertensi kecuali pada gagal jantung akut.
- Esmolol
tepat, dan cermat memegang peranan besar dalam menentukan hasil akhir pengobatan. Hal
- Pasang jalur infus dengan larutan isotonis dengan kecepatan 20 ml/ jam
- Berikan oksigen