Anda di halaman 1dari 2

1. Strategi proaktif (proactive strategy) .

Strategi pengembangan produk yang dilakukan untuk mengantisipasi kondisi di masa depan.
Pengembangan produk dimulai dari perusahaan sendiri. Beberapa bentuk dari strategi proaktif,
yaitu sebagai berikut.
a. Penelitian dan Pengembangan (Research and Development) .
Strategi ini menempatkan perusahaan untuk terus berusaha mengembangkan produknya secara
teknis.
Contoh dari strategi ini adalah perusahaan ABC menginvestasikan modal yang cukup banyak
pada bagian R&D-nya. Hal tersebut kemudian membuahkan hasil dengan banyaknya inovasi
atas produk yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam jangka waktu yang cepat dibandingkan
dengan pesaing-pesaingnya.
b. Pemasaran (Marketing) .
Strategi ini menempatkan konsumen sebagai pertimbangan pertama dalam membuat produk
yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.
Contoh dari strategi ini adalah perusahaan DEF mengadakan survey skala besar mengenai
produk apa yang dibutuhkan oleh konsumen baik secara langsung kepada konsumennya,
maupun secara tidak langsung dengan membaca data penjualan produk yang memiliki
peringkat tertinggi. Data-data tersebut digunakan oleh perusahaan untu mengembangkan
produk yang selalu sesuai dengan kebutuhan konsumen.
c. Pengusaha (Entrepreneurial) .
Strategi ini memberi kesempatan kepada seorang pengusaha (entrepreneur) untuk mewujudkan
idenya dengan membuat divisi tersendiri dan mengumpulkan sumbernya. Strategi ini
dilaksanakan pada perusahaan yang sudah besar dan mapan.
Contoh dari strategi ini adalah perusahaan GHI merupakan perusahaan terkemuka di dunia.
Produk-produk yang dihasilkannya pun sudah sesuai dengan kebutuhan konsumen, handal,
inovatif, dll. Kemudian, perusahaan ini dituntut untuk terus menciptakan atau mengembangkan
produk yang dapat menjadi kiblat atau trendsetter produk A di dunia. Dengan segala
kemapanan yang dimiliki, perusahaan ini menciptakan suatu bagian yang khusus
memperkerjakan pegawai-pegawai berjiwa inventor, kreatif, dan berfikir secara tidak
biasa (think-out-of-the-box) yang ditugaskan untuk menciptakan atau mengembangkan
produk yang dapat menjadi kiblat atau trendsetter dunia. Hal ini menghasilkan kesuksesan
dengan hadirnya produk IHG yang kemudian menjadi kiblat atau trendstetter untuk produk
sejenisnya.
d. Akuisisi (Acquisition) .
Strategi ini melibatkan perusahaan untuk mengambil alih atau membeli perusahaan lain yang
menghasilkan suatu produk yang sama sekali baru bagi perusahaan atau bahkan bagi pasar.
Contoh dari strategi ini adalah perusahaan penyedia komunikasi PT. JKL baru-baru ini
diketahui telah mengakuisisi perusahaan penyedia komunikasi PT. MNO. Keputusan ini
diambil oleh PT. JKL karena seperti yang masyarakat ketahui bahwa PT. MNO baru saja
mengadakan fitur aplikasi perpesanannya yang dapat mengirimkan pesan singkat tanpa dikenai
biaya ataupun menggunakan koneksi internet. Aplikasi tersebut sangat diminati oleh pasar
sehingga dengan segala kemampuan yang dimiliki, PT. JKL memutuskan unruk mengakuisisi
PT. MNO.

2. Strategi reaktif (reactive strategy) .


Strategi pengembangan produk yang dilakukan sebagai respon dari kondisi pasar atau
pesaingnya. Beberapa bentuk dari strategi proaktif, yaitu sebagai berikut.
a. Strategi defensif (defensive strategy) .
Strategi ini dilakukan dengan menciptakan suatu aksi untuk melindungi perusahan terhadap
produk baru yang dikeluarkan pesaing yang meraih sukses di pasar.
Contoh dari strategi ini adalah perusahaan PQR baru saja meluncurkan ponsel Galaxy X yang
meraih kesuksesan di pasar. Perusahaan STU yang merupakan kompetitor dari perusahaan
PQR dalam ponsel cerdas (smartphone) kemudian berinisiatif untuk mengadakan promo
diskon untuk setiap pembelian ponsel dari perusahaannya. Hal ini dilakukan demi menjaga
pasar yang selama ini perusahaan STU miliki.
b. Strategi imitatif (Imitative strategy) .
Strategi ini dilakukan dengan meniru produk baru dengan cepat sebelum produk tersebut
mendapat pasaran yang kuat.
Contoh dari strategi ini adalah perusahaan VWX dikabarkan akan segera meluncurkan ponsel
Galaxy YZ yang memiliki model menarik dan potensi besar akan meraih kesuksesan di pasar.
Perusahaan XYZ yang berasal dari Negara China membuat strategi untuk meniru model ponsel
Galaxy YZ, meskipun sistem operasi dari ponsel tersebut tidak sama.
c. Strategi second-but-better .
Strategi ini dilakukan dengan sebelumnya menunggu hasil pemasaran produk baru dari
pesaingnya; lalu tidak hanya meniru produk pesaing, tetapi juga memperbaikinya dan
memperkuat posisinya di pasaran.
Contoh dari strategi ini adalah perusahaan BCD dikabarkan akan segera meluncurkan ponsel
Galaxy AB yang memiliki model menarik dan potensi besar akan meraih kesuksesan di pasar.
Perusahaan EFG membuat strategi untuk meniru model ponsel Galaxy YZ, tetapi dengam
penyempurnaan model dari ponsel yang ditirunya dan mengembangkan sistem operasi berbasis
android versi terbaru.
d. Strategi responsif (responsive strategy) .
Strategi ini dilakukan dengan mengakomodasi keinginan konsumen.
Contoh dari strategi ini adalah perusahaan EFG meluncurkan ponsel 5X yang merupakan hasil
dari berbagai keinginan dan permintaan pasar untuk penyempurnaan atas kekuragan keluaran
ponsel sebelumnya, yaitu 5W.

Anda mungkin juga menyukai