Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH MANAJEMEN

“RS WARAS MRINGIS”

Disusun oleh :

Ahmad Farid Naufal (22030116140058)

R. Stephany Olivianta (22030116120044)

Dona Kusumawati (22030116120052)

KELAS GENAP

PROGRAM STUDI ILMU GIZI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2017
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sejalan dengan hakekat pembangunan di bidang kesehatan yaitu meningkatkan derajat


kesehatan setiap individu yang mampu memelihara dan meningkatkan kesehatan jasmani,
rohani dan sosial. Kesehatan merupakan faktor yang paling dominan dalam kehidupan
masyarakat kita, untuk itu diperlukan suatu lembaga atau balai yang bisa menangani pelayanan
di bidang kesehatan. Dengan melihat potensi yang ada di wilayah Kecamatan Rowosari baik
potensi Sumber Daya Manusia (SDM), potensi lingkungan maupun potensi penduduk yang
kurang lebih mencapai 50.000 jiwa, belum ada suatu lembaga yang menangani tentang
pelayanan kesehatan. Dalam rangka untuk memenuhi tuntutan pelayanan kesehatan yang
maksimal, sesuai dengan apa yang diharapkan masyarakat kecamatan Rowosari, maka Rumah
Sakit “Waras Mringis” memandang perlu untuk mendirikan suatu lembaga kesehatan untuk
melayani pelayanan kesehatan masyarakat di wilayah Rowosari dan sekitarnya.

Sebagai warga desa yang sedang berkembang, sampai saat ini kita masih menghadapi
banyak permasalahan kesehatan masyarakat. dalam rangka upaya menanggulangi
permasalahan kesehatan tersebut pemerintah telah berupaya mengembangkan berbagai macam
kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat, pelayanan tersebut selain dilaksanakan di sarana
kesehatan milik pemerintah juga sarana pelayanan milik swasta atau masyarakat sendiri.
Sistem kesehatan disusun untuk mendapatkan hasil guna kesehatan masyarakat secara
maksimal dengan cara mengefektifkan semua sumber daya manusia yang tersedia, juga
diperlukan adanya hubungan secara berjenjang dari tingkat yang tertinggi hingga tingkat yang
lebih rendah dalam kaitan kualitas pelayanan masyarakat.

Disadari masih cukup banyak kendala yang harus diatasi untuk menjamin berhasilnya
berbagai pelayanan kesehatan tersebut. Dalam kemajuan zaman di era globalisasi ini
masyarakat Indonesia semakin peduli dan sadar akan pentingnya kesehatan dan tingkat
pemanfaatan unit pelayanan kesehatan semakin meningkat pula. Masyarakat di daerah inipun
juga sadar akan pentingnya kesehatan itu sehingga memerlukan tempat pelayanan kesehatan,
namun sayangnya di daerah ini belum terdapat tempat pelayanan kesehatan yang mudah di
jangkau. Apabila masyarakat ingin berobat atau sekedar berkonsultasi kepada petugas
kesehatan, warga harus menempuh jarak yang agak jauh dari tempat tinggal mereka. Jarak ini
terkadang membuat warga menjadi kembali acuh akan kesehatan, mereka tidak menghubungi
petugas kesehatan atau menggunakan tempat pelayanan kesehatan sebelum mereka benar-
benar sakit yang tidak bisa mereka tahan lagi atau setelah sakit yang mereka alami terjadi lama,
sehingga setelah menggunakan tempat pelayanan kesehatan, mereka sudah dalam keadaan
sakit yang sudah dalam stadium lanjut. Sehingga terkadang penanganan penyakit itu menjadi
terlambat atau tidak bisa di sembuhkan lagi.

Oleh karena itu saya ingin membagun suatu tempat pelayanan kesehatan yang lebih
mudah dijangkau oleh warga sehingga warga dapat lebih mudah menjangkau tempat
pelayanannya kesehatan dan di harapkan warga dapat mencegah kemungkinan penyakitnya
menjadi lebih parah atau untuk mengurangi kemungkinan komplikasi yang dapat ditimbulkan.
Tingkat kesehatan warga akan meningkat dan seiring dengan itu kesejahteraannya juga akan
meningkat pula.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa visi, misi, dan tujuan Rumah Sakit “Waras Mringis” ?

2. Bagaimana analisis SWOT pendirian Rumah Sakit “Waras Mringis” ?

3. Bagaimana rencana strategi dalam pendirian rumah sakit ?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui visi, misi, dan tujuan Rumah Sakit “Waras Mringis”

2. Untuk mengetahui SWOT pendirian Rumah Sakit “Waras Mringis”

3. Untuk mengetahui rencana strategi


BAB II
PEMBAHASAN

VISI
“Menjadi Rumah Sakit Terbaik Sesuai Standart Pelayanan Kesehatan Yang Siap Bersaing Se-
Asia Tenggara Tahun 2045”
MISI

1. Memberikan Pelayanan Kesehatan Yang Berkualitas Bagi Seluruh Lapisan Masyarakat


2. Meningkatkan Pengelolaan Rumah Sakit Dan Kinerja Karyawan Secara Profesional
Demi Terciptanya Efisiensi Dan Efektifitas Yang Tinggi
3. Menerapkan Pengkaderan Dan Pelatihan Bagi Tenaga Kesehatan Sesuai Dengan
Perkembangan Iptek

TUJUAN

Mewujudkan Derajat Kesehatan Yang Setinggi-Tingginya Bagi Semua Lapisan


Masyarakat Melalui Pendekatan Pemeliharaan Kesehatan (Promotif), Pencegahan Penyakit
(Preventif), Penyembuhan Penyakit (Kuratif), Dan Pemulihan Kesehatan (Rehabilitatif) Yang
Dilaksanakan Secara Menyeluruh Sesuai Dengan Standart Pelayanan Kesehatan.

ANALISIS SWOT

STRENGHT : WEEKNES
 Melaksanakan pelayanan prima sesuai  Biaya rumah sakit yang mahal
kebutuhan pelanggan dan standar  Birokrasi atau prosedur yang berbelit-
pelayanan kesehatan belit
 Meningkatkan kualitas sumber daya  Obat yang dibutuhkan kadang tidak
manusia melalui pendidikan dan latihan tersedia di Apotek
berkelanjutan.
 Melaksanakan proses kegiatan secera
efektif dan efisien yang didukung oleh
sarana dan prasarana yang memadai.
 Dapat melaksanakan SOP dengan baik
 Adanya dokter umum dan dokter
spesialis
 Lingkungan rumah sakit bersih
 Memiliki ruang rawat inap dengan
berbagai macam kelas.

OPPORTUNITY THREAT
 Semakin terbuka kesempatan memiliki  Pemberian layanan kesehatan yang
SDM yang baik. lambat mengakibatkan warga tidak
 Rumah sakit ini berpeluang menjadi terdorong untuk ke rumah sakit ini.
rujukan bagi puskesmas  Daya tarik pasien rendah karena adanya
 Dapat bekerjasama dengan kementrian penolakan memberi layanan kesehatan
RI untuk lebih meningkatkan fasilitas di bagi warga yang tidak melewati proses
rumah sakit dengan mendatangkan administrasi
dokter ahli untuk melayani pasien yang  Tuntutan ketidakpuasan pelayanan
bertambah banyak pasien terhadap rumah sakit
 Adanya rumah sakit swasta yang
memiliki pelayanan lebih baik.

MATRIKS IFE

No Variabel internal yang Bobot Rating Bobot x Rating


penting
Kekuatan
1. Lokasi strategis 0.15 3 0.45
2. Kualitas sarana dan prasarana 0.1 2 0.2
3. Mutu pelayanan dan pelatihan 0.25 4 1.0
4. Profesionalisme tenaga kerja 0.15 3 0.45
Kelemahan
1. Biaya perawatan 0.1 2 0.2
2. Kerumitan prosedur 0.15 3 0.45
3. Ketersediaan obat 0.1 2 0.2
Total 1.0 2.95
MATRIKS EFE

No Variabel eksternal yang Bobot Rating Bobot x Rating


penting
Peluang
1. Kualitas SDM 0.2 3 0.6
2. Kinerja dan kerjasama 0.15 2 0.3
3. Rumah sakit rujukan 0.25 4 1.0
Ancaman
1. Persaingan antar rumah sakit 0.2 3 0.6
2. Daya tarik rendah 0.1 1 0.1
3. Tuntutan pasien 0.1 1 0.1
Total 1.0 2.7

Skor TOT IFE

s
k I II III
o
r
TOT Rata2 IV,c2E V VI
E
F VII VIII IX
E
RENCANA STRATEGI

1. SO : Pakai kekuatan untuk memanfaatkan peluang


 Melakukan perkembangan segi pelayanan, kualitas sumber daya, dan
dukungan sarana dan prasarana yang memandai guna menjadi rumah sakit
yang berkualitas.
 Membuat penambahan tenaga medis ahli atau dokter spesialis agar dapat
mengobati pasien dengan lebih baik.
 Menjadi rumah sakit yang dipercaya oleh kementerian kesehatan RI

2. WO : Tanggulangi kelemahan dengan memanfaatkan peluang


 Mengurangi biaya perawatan dengan adanya bantuan fasilitas dan sumber
daya berkualitas dari kementerian kesehatan RI.
 Melakukan penaatan kembali proses birokrasi .
 Menambah jumlah jenis obat.

3. ST : Pakai kekuatan untuk menghadapi tantangan atau mengubahnya menjadi peluang


 Mempercepat proses pelayanan sejalan dengan kualitas sumber daya dan SOP
yang baik.
 Meningkatkan tingkat kenyamanan pasien dengan menjaga kualitas rumah
sakit.

4. WT : Perkecil kelemahan dan hindari tantangan


 Mengurangi biaya perawatan pasien
 Permudah proses administrasi pengurusan perawatan
 Menambah ketersediaan sumber daya yang dibutuhkan
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Rumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis profesional yang
terorganisasi serta sarana kedokteran yang permanen menyelenggarakan pelayanan
kedokteran, asuhan perawatan yang berkesinambungan, diagnosis, serta pengobatan yang
diderita oleh pasien (American Hospital Association, 1974; dalam Azwar, 1996). Sementara
itu, dalam Sistem Kesehatan Nasional (1992) dinyatakan bahwa rumah sakit mempunyai fungsi
utama menyelenggarakan kesehatan bersifat penyembuhan dan pemulihan penderita serta
memberikan pelayanan yang tidak terbatas pada perawatan di dalam rumah sakit saja, tetapi
memberikan pelayanan rawat jalan, serta perawatan di luar rumah sakit.
Indikator berupa dimensi mutu pelayanan kesehatan dapat membantu pola pikir dalam
menetapkan masalah yang ada untuk mengukur sampai sejauh mana telah dicapai standar dan
efektivitas pelayanan kesehatan yang ada. Terdapat lima dimensi silang yang berhubungan
dengan efektivitas pelayanan kesehatan yaitu:
1. Kompetensi dari petugas
2. Kontinuitas dari pelayanan
3. Manajemen informasi yang mendukung kearah pengambilan keputusan.
4. Pendidikan dan pelatihan untuk mutu
5. Akreditasi dan penyelenggaraan pelayanan kesehatan.
Untuk mencapai hasil yang optimal, faktor petugas kesehatan tidak luput dari hal ini.
Seorang petugas kesehatan yang ideal adalah mereka yang memiliki ability (kemampuan),
performance (kinerja), personality (kepribadian), credibility (kepercayaan) dan maturity
(kematangan).

B. SARAN

Salah satu efektivitas Pelayanan Rumah Sakit Umum harus menciptakan dan
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit agar dapat melayani kebutuhan dan
keinginan serta memberikan kepuasan kepada pasien yang penerapannya harus dilaksanakan
oleh semua elemen organisasi rumah sakit secara komprehensif dan berkelanjutan termasuk
pula pasien sebagai pihak pemakai.

Anda mungkin juga menyukai