Bensin
Salah satu bahan terpenting adalah bensin. Dipasaran bensin tersedi dalam berbagai
jenis yaitu premium, premix dan pertamax yang mempunyai harga berbeda-beda sesuai
dengan mutunya. Mutu bensin ditentukan oleh efektifitas pembakarannya dalam mesin.
Bahan bakar yang baik bila didalam mesin tidak menimbulkan ketukan (knocking) atau
mempunyai angka oktan/ angka efisien yang tinggi.
Bensin adalah salah satu jenis bahan bakar minyak yang dimaksudkan untuk kendaraan
bermoto roda dua, tiga, atau empat. Dewasa ini, tersedia 3 jenis bensin, yaitu premium,
petamax, dan peamax plus. Ketiganya mempunyai mutu atau peformance yang berbeda.
Adapun mutu bahan bakar bensin dikaitkan dengan jumlah ketukan (knocking) yang
ditimbulkannya dan dinyatakn dengan nilai oktan. Semakin sedikit ketukannya, semakin baik
mutunya, dan semakin tinggi nilai oktannya.
Ketukan adalah suatu perilaku yang kurang baik dari bahan baka, yaiu pembakaran menjadi
terlalu dini sebelum piston berada pada posisi yang tepat. Ketukan menyebabkan mesin
menggelitik, mengurangi efisiensi bahan bakar dan dapat merusak mesin.
Untuk menentukan nilai oktan, dietapkan dua jenis senyawa sebagai pembanding yaitu
”isooktana” dan n-hepatana. Kedua senyawa ini adalah dua diantara banyak macam senyawa
yang tedapat dalam bensin. Isooktana menghasilkan ketukan palin sedikit dan dibei nilai
oktan 100. sedangkan n-heptana menyebabkan keukan paling banyak.
Pertamax mempunyai nilai oktan 92, bearti mutu bahan bakar itu setara denagn campuran
92% isooktana dan 8% n-heptana. Premium mempunyai nilai oktan 88. sedangakan pertamax
plus mempunyai nilai 94.
Seperti diketahui, bahan bakar minyak (BBM) mengambil porsi 52% dalam
kebutuhan energi nasional. Sebagian besar BBM adalah bersubsidi, bahkan pada tahun 2006
besar subsidi berjumlah 60,6 triliun dan sekitar 43% kebutuhan BBM dalam negeri masih
diimpor. (Timmas BBN, 2006). Pada tahun 2006 volume BBM mengalami penurunan
dibandingkan dengan tahun 2005, sebagai dampak Peraturan Presiden No. 5 tanggal 30
September 2005 yang menaikkan harga premium 188%, solar 20,5% dan minyak tanah
286%.
Bensin dan premium merupakan BBM peringkat kedua terbesar penggunaannya setelah
minyak solar dengan kebutuhan yang meningkat dari tahun ke tahun. Dengan pertumbuhan
sebesar 7%. Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral RI memperkirakan kebutuhan
bensin (premium) di Indonesia pada tahun 2009 sebesar 21 juta kilometer.
Bensin mengandung energi kimia. Energi ini diubah menjadi energi panas melalui proses
pembakaran (oksidasi) dengan udara didalam mesin atau motor bakar. Energi panas ini
meningkatkan temperatur dan tekanan gas pada ruang bakar. Gas bertekanan tinggi tersebut
berekspansi melawan mekanisme-mekanisme mesin. Ekspansi itu diubah oleh mekanisme
link menjadi putaran carnkshaft sebagai output dari mesin tersebut. Selanjutnya carnkshaft
dihubungkan kea system transmisi oleh sebuah poros untuk mentransmisikan daya atau
energy putaran mekanis. Energi ini kemudian dimanfaatkan sesuai dengan keperluan,
misalnya untuk menggerakkan roda motor atau mobil.
Secara sederhana, bensin tersusun dari hidrokarbon rantai lurus dengan rumus kimia
CnH2n+2, mulai dari C7 (heptana) sampai dengan Cn. Dengan kata lain, bensin terbuat dari
molekul yang hanya terdiri dari hydrogen dan karbon saling terikat satu dengan lainya
sehingga membentuk rantai.
Molekul hidrokarbon sengan panjang yang berbeda memiliki sifat dan kelakuan berbeda pula.
CH4 (metana) merupakan molekul paling “ringan”, bertambahnya atom C dalam rantai
tersebut membuatnya semakin “berat”. Empat molekul pertama hidrokarbon adalah metana,
etana, propane dan pbutana.Pada temperature dan tekanan kamar, keempatnya berwujud gas
dengan titik didih masing-masing -107o , -67o, -43o, dan -18oC. Berikutnya dari C5 sampai
C18 berwujud cair dan mulai dari C19 keatas berwujud padat.
Di Indonesia terdapat beberapa bahan bakar jenis bensin yang memiliki nilai mutu
pembakaran berbeda. Nilai mutu jenis BBM bensin ditemukan berdasarkan nilai RON
(reserch octane number).
· Premium (RON 88) Premium adalah bahan bakar minyak jenis distilat berwarna kuning
jernih. Warna tersebut akibat adanya zat pewarna tambahan (dye). Umumnya, premium
digunakan untuk bahan bakar kendaraan bermesin bensin, seperti mobil, sepeda motor, dan
motor tempel. Bahan bakar ini sering juga disebut motor gasoline atau petrol.
· Pertamax (RON 92), Pertamax ditujukan untuk kendaraan yang mensyaratkan penggunaan
bahan bakar beroktan tinggi tanpa timbel (unleaded). Pertamax juga direkomendasikan untuk
kendaraan yang diproduksi diatas tahun 1990, terutama yang telah menggunakan teknologi
setara dengan electronic fuel injection dan xatalytic converters.Pertamax Plus (RON 95),
jenis BBM ini mempunyai nilai oktan tinggi (95). Pertamax dan Pertamax Plus dipasarkan
sejak 10 Desember 2002. Pertamax Plus ditujuka untuk kendaraan berteknologi mutakhir
yang mensyaratkan penggunaan bahan bakar beroktan tinggi dan ramah lingkungan.
Pertamax Plus sangat direkomendasikan untuk kendaraan yang memiliki kompresi ratio lebih
besar dari 10,5 dan menggunakan teknologi electronic fuel injection (EFI), variable valve
timing (VVT-I pada Toyota, VVT pada Suzuki, VTEC pada Honda dan VANOS/Valvetronic
pada BMW), turbochargers, serta catalic converters
Kini bensin sudah hampir mejadi kebutuhan pokok masyarakat dunia yang semakin dinamis.
Bahkan orang Amerika menggunakan 1,36 miliar liter bensin setiap hari.
Karena merupakan campuran berbagai bahan, daya bakar bensin berbeda-beda menurut
komposisinya. Ukuran daya bakar ini dapat dilihat dari Oktan setiap campuran. Di Indonesia,
bensin diperdagangkan dalam dua kelompok besar: campuran standar, disebut premium, dan
bensin super.
Angka okatan atau bilangan oktan adalah bilangan yang menunjukkan perbandingan
komposisi antara rantai lururs (n-heptana) dan rantai bercabang (isooktana). Karana
komposisi bensin terdiri dari n-heptana dan isooktana, yang mempunyai struktur sebagai
berikut
Bilangan oktan mempunyai nilai nol (untuk n-heptana) sampai seratus (untuk isooktana).
Bensin perdagangan diantaranya premium dengan angka oktan 82 yaitu mengandung 82% iso
oktana dan 18 % n-heptana.
Berdasarkan keterangan diatas,
a. Pertamax mempunyai nilai oktan 92, berarti terdiri dari ….% n-heptana dan ….%
isooktana
b. Pertamax plus mempunyai bilangan oktan …. Yang terdiri dari 95 % isooktana dan ….%
n-heptana.
Bensin atau solar merupakan bahan bakar tak terbarukan yang terbuat dari minyak bumi.
Terbentuk dari sisa-sisa tanaman dan binatang (diatom) yang hidup ratusan juta yang disebut
fosil. Sisa-sisa jasad renik inilah yang kemudian ditutupi dengan lapisan sedimen dari waktu
ke waktu.
Dengan tekanan ekstrim dan suhu tinggi selama jutaan tahun, sisa organisme ini akan
menjadi campuran hidrokarbon cair (senyawa kimia organik dari hidrogen dan karbon) yang
kita sebut sebagai minyak mentah. Kilang memecah hidrokarbon ini menjadi produk yang
berbeda. Pemilahan produknya ini termasuk diantaranya bensin, solar, residu, dan produk
sejenis.
Karena dari fosil bumi maka jumlahnya lama kelamaan menipis otomatis harganya pun dari
waktu kewaktu kian melambung tinggi. Apalagi yang disebut Bensin atau solar yang
berkualitas tinggi, kelak harganya selangit dan kita berat menjangkaunya.Saat ini saja sudah
tembus pada kisaran harga 9500 sampai 12000.
Sebagaimana sifat kimiawi tetap dari bensin atau solar itu sendiri bahwa pada saat bensin
atau solar meninggalkan kilang minyak ( Refinery ) maka bensin atau solar tersebut
mengalami perubahan, yaitu penurunan ( degradasi ) kualitas dan kehilangan energy
potensialnya – yang disebabkan oleh proses oksidasi dan pertumbuhan mikroorganisme.
Pada awalnya bensin atau solar yang terdegradasi tidak bisa dilihat dengan kasat mata.
Dengan masa penyimpanan yang lama dan pengaruh lingkungan maka bensin atau solar akan
berubah menjadi semacam pernis yang mengental. Bensin atau solar yang kualitasnya turun
ini positif menimbulkan masalah serius pada kendaraan.
1. Penyulingan langsung dari minyak bumi (bensin straight run), dimana kualitasnya
tergantung pada susunan kimia dari bahan-bahan dasar. Bila mengandung banyak
aromatik-aromatik dan napthen-naphten akan menghasilkan bensin yang tidak
mengetok (anti knocking).
2. Merengkah (cracking) dari hasil-hasil minyak bumi berat, misalnya dari minyak gas
dan residu.
3. Merengkah (retor ming) bensin berat dari kualitas yang kurang baik.
4. Sintesis dari zat-zat berkarbon rendah.
Sebagai bahan bakar motor ada beberapa sifat yang diperhatikan untuk menentukan baik atau
tidaknya bensin tersebut.
Gangguan yang disebabkan oleh adanya gelembung-gelembung gas didalam karburator dari
sebuah motor yang disebabkan oleh adanya kadar yang terlalu tinggi dari fraksi-fraksi yang
sangat ringan dalam bensin. Hal ini terutama disebabkan oleh terlalu banyaknya propana dan
butana yang berasal dari bensin. Gelembung gelembung gas yang terdapat dalam keadaan
tertentu dapat menutup lubang-lubang perecik yang sempit dan pengisian bensin akan
terhenti.
Kecendrungan mengetok (knocking)
Ketika rasio tekanan dari motor relatif tinggi, pembakaran bisa menyebabkan peletusan
(peledakan) didalam silinder, sehingga :
- Kekuatan berkurang
Hidrokarbon rantai bercabang dan aromatik sangat mengurangi kecendrungan dari bahan
bakar yang menyebabkan knocking, misalnya 2,2,4 -trimetil pentana (iso-oktan) adalah anti
knock fuels. Harga yang tinggi dari bilangan oktan mengakibatkan makin baik melawan
knocking. Mesin automibil modern memerlukan bahan bakar dengan bilangan oktan antara
90 dan 140, semakin tinggi rasio penekanan (compression) maka diperlukan bilangan oktan
yang tinggi pula. Bilangan oktan dapat dinaikkan dengan menambahkan beberapa substansi,
antara lain fefraefyl lead (TEL) dan feframefyl lead (l-MI) yang ditambahkan dalam bensin
dengan kuantitas yang kecil karena dikuatirkan apabila ditambahkan terlalu banyak efek
timah bagi lingkungan. TEL (Pb(C2Hs)4) dibuat dari campuran timah hitam dengan natrium
dan eti!klorida, reaksinya :
Damar dapat terbentuk karena adanya alkena-alkena yang mempunyai satu ikatan ganda
sehingga berpotensi untuk berpolirherisasi membentuk molekulmolekul yang lebih besar.
Pembentukan damar ini dipercepat oleh adanya zat asam di udara, seperti peroksiden.
Kerugian yang disebabkan oleh pembentukan damar ini antara lain :
Bahan ini dapat menempel pada beberapa tempat dalam motor, antara lain saluran-
saluran gas dan pada kutub yang dapat mengakibatkan kerusakan pada motor.
Menurunkan bilangan oktan karena hilangnya alkena-alkena dari bensin.
Titik beku
Jika dalam bensin terdapat prosentasi yang tinggi dari aromatik-aromatik tertentu maka pada
waktu pendinginan, aromatik itu akan mengkristal dari mengakibatkan tertutupnya lubang-
lubang alai penyemprotan dalam karburator. Titik beku ini terutama dipengaruhi oleh benzen
(titik beku benzen murni ± 5ºC).
Kadar belerang
Kemudian minyak bumi diangkut ke pabrik pengolahan minyak bumi (kilang), disana minyak
akan dipisahkan dengan penyulingan I (Distilasi), yang akan menghasilkan 3 produk yaitu
Fraksi LPG I, Fraksi Sedang I, dan Fraksi Berat I.
Fraksi LPG dari penyulingan I sebagian masuk reaktor Isomerisasi menjadi Bensin, sebagian
lagi masuk ke reaktor Reforming menjadi bensin dan kondensat.
Fraksi sedang I masuk reaktor hydroteating menjadi minyak tanah, avtur dan minyak
diesel/solar.
Lalu Fraksi berat I masuk Alat Penyulingan/Distilasi II menghasilkan Fraksi LPG II, Fraksi
Sedang II, dan Fraksi Berat II. Fraksi LPG II inilah yang banyak kita pakai untuk masak di
dapur sekarang ini.
Fraksi Berat 2 kemudian masuk proses Coking yang menghasilkan dua produk yaitu aspal
dan petroleum Coke (petcoke/kokas). Kokas ini juga bisa sebagai bahan bakar padat seperti
batu bara.
Konsumsi bensin nasional mencapai 11 juta Kl pada tahun 1999 (190.000 bbl/hari).
Konsumsi premium sebesar 90 % sedangkan 10 % lagi Premix dan jenis lainnya. Super TT
diproduksi di Kilang Balongan sebesar 4464 bbl/hari (tahun 1994). Pertumbuhan konsumsi
Premix dan Super TT sebesar 15 % per-tahun.
Premix dihasilkan dari Premium ditambah MTBE 10 % dari volume pencampuran.
Sedangkan Premium dihasilkan dari MOGAS oktan 80 ditambah TEL sebanyak 3-4 cc/US
Gallon. Nilai import TEL Indonesia pada tahun 1995 sebesar US$ 47,5 juta. Penghilangan
TEL memaksa PERTAMINA untuk mengimpor HOMC sebesar 35 MBSD atau senilai US$
530 juta (pada tahun 2000) sebelum reformer berproduksi.
MTBE (Methyl Tertiary Buthil Ether) adalah sejenis oksigenat yang sama dengan Methanol,
Ethanol atau ETBE (Ethyl Tertiary Buthyl Ether). MTBE sudah dikenal dan dipakai secara
luas di dunia karena harganya yang relatif murah dibandingkan dengan oksigenat lain.
Perkembangan terakhir di California (USA) penggunaan MTBE dilarang karena telah
terbukti mencemari air tanah dan saat ini EPA (Environment Protection Agency – USA)
mulai merekomendasikan pemanfaatan oksigenat lain di luar MTBE.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Bensin, atau Petrol (biasa disebut gasoline di Amerika Serikat dan Kanada) adalah
cairan bening, agak kekuning-kuningan, dan berasal dari pengolahan minyak bumi yang
sebagian besar digunakan sebagai bahan bakar di mesin pembakaran dalam. Bensin juga
dapat digunakan sebagai pelarut, terutama karena kemampuannya yang dapat melarutkan cat.
Sebagian besar bensin tersusun dari hidrokarbon alifatik yang diperkaya dengan iso-oktana
atau benzena untuk menaikkan nilai oktan. Kadang-kadang, bensin juga dicampur dengan
etanol sebagai bahan bakar alternatif.
Seperti diketahui, bahan bakar minyak (BBM) mengambil porsi 52% dalam kebutuhan
energi nasional. Sebagian besar BBM adalah bersubsidi, bahkan pada tahun 2006 besar
subsidi berjumlah 60,6 triliun dan sekitar 43% kebutuhan BBM dalam negeri masih diimpor.
(Timmas BBN, 2006). Pada tahun 2006 volume BBM mengalami penurunan dibandingkan
dengan tahun 2005, sebagai dampak Peraturan Presiden No. 5 tanggal 30 September 2005
yang menaikkan harga premium 188%, solar 20,5% dan minyak tanah 286%.
Di Indonesia terdapat beberapa bahan bakar jenis bensin yang memiliki nilai mutu
pembakaran berbeda. Nilai mutu jenis BBM bensin ditemukan berdasarkan nilai RON
(reserch octane number).
· Premium (RON 88) Premium adalah bahan bakar minyak jenis distilat berwarna kuning
jernih. Warna tersebut akibat adanya zat pewarna tambahan (dye). Umumnya, premium
digunakan untuk bahan bakar kendaraan bermesin bensin, seperti mobil, sepeda motor, dan
motor tempel. Bahan bakar ini sering juga disebut motor gasoline atau petrol