Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

I. IDENTITAS
1. Mata Kuliah : Kesehatan Reproduksi
2. Program Studi : DIV Sarjana Terapan
3. Kode/Bobot SKS : MW2708 / 4 sks
4. Semester : 7 (Tujuh)
5. Elemen Kompetensi : MKB
6. Jenis Kompetensi : Utama
7. Waktu Kuliah : 1 x 20 Menit
8. Pokok Bahasan : Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana Pelepasan KB Implan

II. STANDAR KOMPETENSI


Mahasiswa mampu melakukan keterampilan dalam Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana
khususnya dalam Pelepasan Implan sesuai dengan PERMENKES PERMENKES
1464/MENKES/PER/X/2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan mengatur tentang
kewenangan bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan. Kaitan kewenangan bidan dalam
pelaksanaan Program KB tertuang dalam Pasal 9, 12, 13 dan 15.

III. KOMPETENSI DASAR


Mampu melakukan Tindakan Pelepasan Implan sesuai dengan prosedur.

IV. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


Mahasiswa dapat:
1. Menunjukkan Lokasi Pelepasan Implan dengan benar.
2. Menentukan alat-alat untuk Pelepasan Implan dengan benar.
3. Melakukan Tindakan Pelepasan Implan sesuai dengan prosedur secara teliti dan aman.

V. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui BST mahasiswa dapat :
1. Menunjukkan Lokasi Pelepasan Implan dengan benar.
2. Menentukan alat-alat untuk Pelepasan Implan dengan benar.
3. Melakukan Tindakan Pelepasan Implan sesuai dengan prosedur secara teliti dan aman.

VI. DESKRIPSI MATERI


1. Lokasi Pelepasan Implan
2. Alat-alat untuk Pelepasan Implan.
3. Langkah-langkah Pelepasan Implan

VII. METODE/STRATEGI PEMBELAJARAN


BST
VIII. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Pasien
2. Pesiapan Peralatan
1. Klem lengkung
2. Klem lurus
3. Klem U
4. Bisturi
5. Skapel
6. Duk steril berlubang
7. Kassa streil
8. Betadine
9. Band aid
10. Spuit 5cc
11. Lidocain 1 ampl
12. Aquabidest
13. Kapas
3. Jobsheet
4. Cheklist

IX. KEGIATAN PEMBELAJARAN


Komponen UraianKegiatan Estimasi
Langkah Waktu
Pendahuluan / 1. Membuka pertemuan dengan salam 5 menit
Pre Conference 2. Meminta mahasiswa membahas ulang praktik yang
dilakukannya
3. Menanyakan kepada mahasiswa pengetahuan baru
yang didapat selama praktik dan relevansinya
4. Menanyakan kepada mahasiwa langkah mana yang
dilatih secara khusus dalam praktik yang
dikerjakan
5. Review langkah-langkah di dalam penuntun belajar
yang dianggap sulit oleh mahasiswa yang akan
dipraktikannya
6. Bersama mahasiswa menentukan tujuan spesifik
yang akan dicapai pada praktik
7. Menyampaikan kepada mahasiswa tahapan dan
waktu yang akan dilalui
8. Menekankan kepada mahasiswa pentingnya praktik
klinik yang akan dilakukan
Inti / Conference 1. Melakukan pengamatan selama mahasiswa 10 menit
melakukan ketrampilan
2. Memberi dorongan positif dan saran perbaikan saat
mahasiswa melakukan praktik
3. Merujuk pada penuntun belajar saat mengadakan
pengamatan
4. Mencatata kinerja mahasiswa kebidanan dalam
penuntun belajar selama pengamatan
5. Memperhitungkan keberadaan pasien saat member
umpanbalik kepada mahasiswa
6. Memberi komentar perbaikan hanya pada saat
kemananan dan kenyamanan klien dipertaruhkan
7. Mampu menguasai diri sendiri dan lingkungan

Penutup / Post 1. Memberikan salam kepada mahasiswa 5 menit


Conference 2. Menanyakan pendapat mahasiswa tentang praktik
yang baru saja dikerjakan
3. Meminta mahasiswa menyebutkan langkah-
langkah yang dapat dikerjakan dengan baik
4. Merujuk kembali kepada penuntun belajar
5. Memberi saran spesifik untuk perbaikan
6. Meberikan umpan balik positif untuk langkah-
langkah yang telah dikerjakan dengan baik oleh
mahasiswa
7. Bersama mahasiwa menentukan tujuan / goal
praktik yang akan datang
8. Menutup pertemuan dan mengucapkan salam

X. PENILAIAN
A. Jenis
Unjuk kerja: Performance test
B. Bentuk
1. Cheklist
XI. SUMBER BELAJAR
Marmi. 2016. Buku Ajar Pelayanan KB. Jakarta: Pustaka Pelajar
Sulistyawati, Ari. 2011. Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta: Salemba Medika
Manuaba. 2010. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta: EGC
Handayani, Sri. 2016. Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta: Pustaka Rihama

Yogyakarta,……………………..2018

Dosen Pembimbing Praktikan

(………………………….) (………………………….)
CHEK LIST
KETERAMPILAN CLINICAL INTRUCTURE

Nama Mahasiswa
NIM
Hari/Tanggal
TANDA TANGAN

Petunjuk pengisian daftar tilik:


Beri tanda cek (V) pada kolom yang sesuai dengan situasi pengamatan, yaitu:
1. Skor 0 : Apabila alat tidak disediakan, prosedur kerja tidak dikerjakan.
2. Skor 1 : Apabila prosedur kerja dikerjakan tetapi tidak sempurna, alat tidak dapat dimanfaatkan.
3. Skor 2 : Apabila prosedur kerja dikerjakan secara sempurna.

NO LANGKAH
Latihan
KERJA 0 1 2
A PERSIAPAN ALAT
Bak Instrumen Berisi :
1. 1 kom berisi larutan klorin 0,5 %
2. 1 kom kosong untuk tempat implant steril
3. Sepasang handscoon
4. Klem lengkung
5. Klem lurus
6. Bisturi dalam kemasan
7. Skapel
8. Doek steril berlubang
9. Kassa Steril
Di luar bak instrumen :
10. Lidocain 2%
11. 2 Spuit 3 cc
12. Epinefrin
13. Bengkok
14. Band aid
15. Kassa pembalut
16. Tensimeter
17. Termometer
18. Kapas DTT di kom tertutup
19. Spidol/pulpen
20. Kain alas / perlak
21. Baskom berisi larutan klorin 0,5%
22. Baskom berisi air DTT
B PERSIAPAN PETUGAS, LINGKUNGAN & KLIEN
PETUGAS & LINGKUNGAN :
1. Berada di sebelah kanan klien
2. Mencuci tangan di air mengalir
3. Ruangan dalam keadaan tertutup, nyaman dan terang
KLIEN :
4. Mengetahui dan menyetujui tindakan yang akan dilakukan
5. Mengatur posisi klien senyaman mungkin
C LANGKAH KERJA
1. Menyambut klien dan mempersilahkan duduk
2. Memperkenalkan diri anda
3. Menanyakan tujuan kedatangan klien
4. Tanyakan pada klien alasannya ingin mencabut implant
5. Tanyakan apakah sudah mengetahui prosedur pencabutan implant
6. Informed consent
7. Tanyakan tentang adanya reaksi alergi terhadap obat anastesi
8. Meminta klien untuk mencuci lengannya sebersih mungkin dengan
sabun dan air serta membilasnya sehingga tidak ada sisa sabun
9. Bantu klien naik ke tempat tidur periksa, letakkan kain alas / perlak
yang bersih dan kering di bawah lengan klien dan atur posisi lengan
klien dengan benar
10. Menutup sampiran/scherm
11. Mencuci tangan efektif
12. Melakukan pemeriksaan TTV
13. Raba kapsul untuk menentukan lokasi tempat insisi guna mencabut
kapsul untuk memperhitungkan jarak yang sama dari ujung akhir
semua kapsul. (tanpa Handscoon)
14. Pastikan posisi dari setiap kapsul dengan membuat tanda pada kedua
ujung setiap kapsul dengan menggunakan pulpen/spidol
15. Pakai sarung tangan steril : Bila sarung diberi bedak, hapus bedak
dengan menggunakan kassa yang telah dicelupkan ke dalam air steril
16. Usap tempat pemasangan dengan larutan Antiseptic, lakukan gerakan
ke arah luar secara melingkar seluas 8-13 cm dan biarkan kering
17. Pasang kain penutup (Doek) steril atau DTT di sekililing lengan klien
18. Suntikkan jarum anastesi 0.3 cc tepat di bawah kulit tempat insisi akan
dibuat, kemudian lakukan aspirasi untuk memastikan jarum tidak
masuk ke dalam pembuluh darah, untuk membuat gelembung kecil di
bawah kulit.
19. Masukkan jarum secara hati-hati di bawah ujung kapsul pertama
sampai kurang sepertiga panjang kapsul (1 cm). Tarik jarum pelan-
pelan sambil menyuntikkan obat anastesi 0.3 - 0.5 cc untuk
mengangkat ujung kapsul.
20. Buat insisi kecil (4 mm) dengan skapel sekitar 5 mm di bawah ujung
dari kapsul yang terdekat dengan siku
21. Tentukan lokasi kapsul yang termudah untuk dicabut dan dorong
pelan-pelan ke arah insisi sehingga ujung dari kapsul tampak.
22. Jepit ujung kapsul dengan klem lengkung (mosquito) dengan
lengkungan jepitan mengarah ke atas bawah ke arah insisi
23. Bersihkan kapsul dari jaringan ikat yang mengelilingi dengan
mengunakan kassa setril atau skapel
24. Untuk kapsul yang jauh dari tempat insisi, dorong kapsul dengan jari
ke arah tempat insisi, masukkan klem lengkung yang terbuka
mengarah ke atas dan jepit kapsul dengan ujung-ujung klem
25. Jatuhkan klem tersebut 180 o ke arah bahu klein
26. Setelah menjatuhkan klem ke arah bahu, bersihkan jaringan ikat yang
mengelilingi kapsul dengan menggunakan kassa steril atau skapel
27. Setelah jaringan ikat dilepaskan dari ujung kapsul. Tekan dengan jari
tangan, jaringan ikat yang mengelilingi kapsul sehingga ujung kapsul
mencuat
28. Jepit kapsul yang telah mencuat itu dengan klem lain sambil melepas
klem lengkung
29. Kapsul yang sudah berhasil dicabut taruh ke dalam mangkok kecil
yang berisi air klorin 0,5% untuk di dekontaminasi sebelum dibuang
30. Tekan luka insisi dengan kasa steril untuk menghentikan perdarahan
31. Pilih kapsul berikutnya yang tampak paling mudah dicabut, gunakan
teknik yang sama untuk mencabut kapsul berikutnya.
32. Sebelum mengakhiri tindakan, hitung untuk memastikan keenam
kapsul sudah dicabut. Tunjukan keenam kapsul tersebut pada klien.
Hal ini penting untuk meyakinkan klien
33. Bersihkan bekas desinfektan pada lengan klien di sekitar insisi dengan
kapas DTT
34. Dekatkan ujung-ujung insisi dan tutup dengan Band Aid
35. Beri pembalut tekan untuk mencegah perdarahan dan mengurangi
memar
36. Beri petunjuk pada klien cara merawat luka (misalnya bila ada nanah
dan darah, klien harus segera kembali ke klinik)
37. Masukan klorin dalam tabung suntik dan rendam alat suntuk dalam
larutan klorin selama 10 menit
38. Letakan semua peralatan dalam larutan klorin selama 10 menit untuk
dekontaminasi
39. Buang peralatan yang sudah tidak dipakai lagi ke tempatnya
40. Celupkan tangan yang masih memakai sarung tangan ke dalam
larutan klorin, kemudian buka dan rendam selama 10 menit
41. Cuci tangan dengan air dan sabun, keringkan dengan kain bersih.
42. Lakukan pendokumentasian
43. Lakukan observasi selama 5 menit sebelum memperbolehkan klien
pulang

Nilai = Skor perolehan X 100


43

Yogyakarta, 2018
Penguji

(....……………..……………)

Anda mungkin juga menyukai