Anda di halaman 1dari 15

60 Tips untuk membantu Orang Dengan Skizofrenia(ODS) - Bagian I

· Tips untuk Mengatasi Krisis


· Tips untuk Berkomunikasi
· Tips untuk Menghindari Kambuh
· Mengelola Batasan
· Bagaimana Bersikap terhadap Orang yang menderita Penyakit Otak seperti Skizofrenia
· Tips untuk Hidup erdampingan dengan anggota Keluarga yang ODS

By Rex Dickens or the NAMI Sibling and Adult Children Network.

Bila anda memiliki anggota keluarga yang menderita gangguan Neuro Biologis("NBD", Neuro
Biological Disorder sebelumnya disebut mental illness), ingatlah poin-poin berikut:

1. You cannot cure a mental disorder for a family member.


Anda tidak dapat menyembuhkan gangguan jiwa bagi anggota keluarga

2. Despite your efforts, symptoms may get worse, or may improve.


Usaha anda mungkin dapat mengakibatkan gejala menjadi lebih buruk atau mungkin
meningkatkan gejala

3. If you feel much resentment, you are giving too much.


Jika anda merasa kecewa, mungkin anda memberi terlalu banyak

4. It is as hard for the individual to accept the disorder as it is for other family members.
Sulit untuk menerima gangguan ini bagi penderita maupun anggota keluarganya

5. Acceptance of the disorder by all concerned may be helpful, but not necessary.
Menerima gangguan/penyakit ini bagi semua pihak yg berkepentingan mungkin berguna tapi
tidak terlalu di perlukan

6. A delusion will not go away by reasoning and therefore needs no discussion.


Suatu Delusi tidak akan hilang dengan alasan-alasan.maka tidak di perlukan dibahas

7. You may learn something about yourself as you learn about a family member's mental disorder.
Anda dapat belajar tentang diri anda sendiri saat anda belajar tentang anggota keluarga yg
terkena gangguan mental

8. Separate the person from the disorder. Love the person, even if you hate the disorder.
Jangan menilai penderita dari gangguan mentalnya, kenalilah pribadinya .meskipun mungkin
anda membenci gangguan mentalnya.

9. Separate medication side effects from the disorder/person.


Pisahkan efek pengobatan dari penderitanya

10. It is not OK for you to be neglected. You have needs & wants too.
jangan mengabaikan diri anda. Anda juga punya kebutuhan dan keinginan-keinginan.

11. Your chances of getting mental illness as a sibling or adult child of someone with NBD are 10-
14%. If you are older than 30, they are negligible for schizophrenia.
Peluang terkena penyakit mental sebagai saudara atau orang dewasa anak orang dengan NBD
adalah 10-14%. Jika Anda lebih tua dari 30, mereka dapat diabaikan untuk skizofrenia.
12. Your children's chances are approximately 2-4%, compared to the general population of 1%.
kemungkinan anak anda terkena sekitar 2-4%, dibandingkan dengan populasi umum sebesar
1%.

13. The illness of a family member is nothing to be ashamed of. Reality is that you may encounter
discrimination from an apprehensive public.
Tak perlu malu jika anggota keluarga terkena penyakit ini.Namun realitasnya, anda mungkin
menghadapi diskriminasi dari masyarakat sekitar anda.

14. No one is to blame.


Tidak ada yg harus di salahkan

15. Don't forget your sense of humor.


Jangan lupakan selera humor anda

16. It may be necessary to renegotiate your emotional relationship.


Mungkin perlu untuk menegosiasikan hubungan emosional Anda

17. It may be necessary to revise your expectations.


Mungkin perlu untuk merevisi/sedikit mengubah harapan Anda

18. Success for each individual may be different.


Kesembuhan tiap2 individu mungkin berbeda

19. Acknowledge the remarkable courage your family member may show dealing with a mental
disorder.
Bukti keberanian yang luar biasa seluruh anggota keluarga Anda mungkin akan muncul saat
berurusan dengan gangguan mental.

20.Your family member is entitled to his own life journey, as you are.
Anggota keluarga berhak untuk menentukan cara hidupnya sendiri, demikian juga Anda.

21. Survival-oriented response is often to shut down your emotional life. Resist this.
Respon bertahan hidup(survival) seringkali menutup kehidupan emosional Anda. tolaklah

22. Inability to talk about feelings may leave you stuck or frozen.
Ketidakmampuan mengungkapkan perasaan dapat meninggalkan Anda terjebak atau beku
dalam emosi.

23. The family relationships may be in disarray in the confusion around the mental disorder.
Hubungan keluarga mungkin berantakan dalam kebingungan di sekitar gangguan mental.

24. Generally, those closest in sibling order and gender become emotionally enmeshed, while
those further out become estranged.
Umumnya, orang-orang terdekat, dalam urutan saudara kandung dan jender menjadi terlibat
secara emosional, sementara mereka yg jauh menjadi terasing

25. Grief issues for siblings are about what you had and lost. For adult children the issues are
about what you never had.
Masalah kesedihan bagi Anda adalah tentang apa yang Anda miliki dan yg hilang. Untuk remaja
adalah apa yang tidak pernah mereka dapatkan.

26. After denial, sadness, and anger comes acceptance. The addition of understanding yields
compassion.
Setelah penolakan, kesedihan, dan kemarahan datang penerimaan. Suatu berkah pemahaman
akhirnya melahirkan rasa welas asih.

27. The mental illnesses, like other diseases, are a part of the varied fabric of life.
Macam-macam penyakit mental, bagai penyakit-penyakit lain, ialah sebuah bagian struktur
banyak macam variasi kehidupan.

28. Shed neurotic suffering and embrace real suffering.


Menanggalkan penderitaan neurotik dan merangkul penderitaan yg nyata

29. The mental illnesses are not on a continuum with mental health. Mental illness is a biological
brain disease.
Berbagai jenis penyakit mental itu tidak sertamerta berada pada sebuah rangkaian dengan
kesehatan mental. Gangguan mental adalah gangguan biologis pada otak

30. It is absurd to believe you may correct a physical illness such as diabetes, the
schizophrenias, or manic-depression with talk, although addressing social complications may be
helpful.
Omong kosong untuk percaya bahwa anda dapat memperbaiki penyakit fisik seperti diabetes,
skizofrenia atau manik-depresi dengan pembicaraan, meskipun menangani masalah keruwetan
sosial mungkin akan membantu

31. Symptoms may change over time while the underlying disorder remains.
Gejala dapat berubah dari waktu ke waktu, sementara gangguan yang mendasarinya tetap

32. The disorder may be periodic, with times of improvement and deterioration, independent of
your hopes or actions.
Gangguan mungkin berkala, dengan waktu perbaikan dan kemunduran silih berganti, terlepas
dari harapan dan tindakan anda.

33. You should request the diagnosis and its explanation from professionals.
Mintalah pendapat dan penjelasan dari AHLI/PROFESIONAL(psikiatri)

34. Schizophrenia may be a class of disorders rather than a single disorder.


Skizofrenia dapat dikatakan merupakan sekelompok gangguan daripada satu gejala tunggal saja

35. Identical diagnoses does not mean identical causes, courses, or symptoms.
Hasil diagnosa bukan brarti hasil dari penyebab kasus, riwayat ataupun gejala

36. Strange behavior is symptom of the disorder. Don't take it personally.


Tingkah laku yang aneh adalah gejala penyakit ini...jangan berburuksangka/tersinggung…
pahamilah

37. You have a right to assure your personal safety.


Anda juga harus memikirkan keamanan diri anda sendiri

38. Don't shoulder the whole responsibility for your mentally disordered relative.
Jangan menanggung tanggung jawab seluruhnya di pundak anda sendirian

39. You are not a paid professional case worker. Work with them about your concerns. Maintain
your role as the sibling, child, or parent of the individual. Don't change your role.
Anda bukan perawat profesional. Pecahkan masalah dengan bantuan para ahli/professional…
tunjukan perhatian/kepedulian anda.jaga Jagalah peran anda sebagai saudara, anak atau
orangtua si individu.jangan ubah peran anda

40. Mental health professionals, family members, & the disordered all have ups and downs when
dealing with a mental disorder.
Para profesional kesehatan jiwa, anggota keluarga dan ODS semuanya tidak luputdari
mengalami pasang surut dalam menangani gangguan mental.

41. Forgive yourself and others for mistakes made.


Maafkanlah diri anda dan orang lain untuk kesalahan yg pernah di buat.. Penuhi hati anda
dengan rasa ikhlas

42. Mental health professionals have varied degrees of competence.


Para ahli kesehatan mental memiliki berbagai tingkat kompetensi yang berbeda2

43. If you can't care for yourself, you can't care for another.
Jika anda tidak bisa menjaga/merawat diri anda sendiri anda tidak akan bisa menjaga/merawat
orang lain

44. You may eventually forgive your member for having MI.
Anda mungkin akan memaafkan anggota anda karena mengalami gangguan mental

45. The needs of the ill person do not necessarily always come first.
Kebutuhan orang sakit tidak harus selalu dinomorsatukan.

46. It is important to have boundaries and set clear limits.


Penting untuk mempunyai batasan-batasan dan mengatur batasan yg jelas.

47. Most modern researchers favor a genetic, biochemical (perhaps interuteral), or viral basis.
Each individual case may be one, a combination, or none of the above
Sebagian besar peneliti modern mengungkapkan aspek biokimia, genetika (mungkin interuteral),
atau virus sebagai penyebab. Setiap kasus dapat merupakan satu, kombinasi, atau bukan salah
satu dari penyebab di atas
.
Predisposisi genetik mungkin akibat dari gen tunggal bervariasi atau kombinasinya.

48. Learn more about mental disorders. Read some of our recommended books like Surviving
Schizophrenia: A Family Manual by Dr. E. Fuller Torrey and Overcoming Depression by Dr.
Demitris Papolos and J. Papolos.
Pelajari lebih lanjut tentang gangguan mental. Membaca beberapa buku-buku terbaik kami
seperti Surviving Schizophrenia:A Family Manual oleh Dr E. Fuller Torrey dan Overcoming
Depressions oleh Dr Demitris Papolos dan J. Papolos.

49. From Surviving Schizophrenia: "Schizophrenia randomly selects personality types, and
families should remember that persons who were lazy, manipulative, or narcisstic before they got
sick are likely to remain so as schizophrenic." And, "As a general rule, I believe that most persons
with schizophrenia do better living somewhere other than home. If a person does live at home,
two things are essential--solitude and structure." And, "In general, treat the ill family member with
dignity as a person, albeit with a brain disease." And, "Make communication brief, concise, clear
and unambiguous."

Dari Surviving Skizofrenia: "Skizofrenia secara acak memilih jenis kepribadian tertentu, dan
keluarga harus ingat bahwa orang-orang yang malas, manipulatif, atau narcisstic sebelum
mereka jatuh sakit tampaknya akan tetap demikian setelah jadi sebagai skizofrenia." Dan,
"Sebagai aturan umum, saya percaya bahwa kebanyakan orang dengan skizofrenia berbuat lebih
baik tinggal di suatu tempat lain selain rumah. Jika seseorang tidak tinggal di rumah, ada dua hal
yang sangat penting - kesendirian dan struktur." Dan, "Secara umum, memperlakukan anggota
keluarga sakit dengan martabat sebagai manusia, meskipun menderita penyakit otak." Dan,
"Membuat selalu menggunakan komunikasi singkat, ringkas, jelas dan tidak ambigu."

50. It may be therapeutic to you to help others if you cannot help your family member.
Membantu orang lain dapat menjadi terapi untuk anda jika anda tidak dapat membantu anggota
keluarga anda sendiri.

51. Recognizing that a person has limited capabilities should not mean that you expect nothing of
them.
Menyadari bahwa seseorang memiliki kemampuan yang terbatas seharusnya tidak berarti bahwa
anda tidak mengharapkan apa-apa dari mereka.

52. Don't be afraid to ask your family member if he is thinking about hurting himself.
A suicide rate of 10% is based on it happening to real people. Your own relative could be one.
Discuss it to avoid it.
Jangan takut untuk meminta anggota keluarga Anda jika dia berpikir untuk menyakiti dirinya
sendiri. Tingkat bunuh diri sebesar 10% benar terjadi. Keluarga anda mungkin saja salah
satunya. Diskusikan hal itu untuk menghindarinya.

53. Mental disorders affect more than the afflicted.


Gangguan mental mempengaruhi lebih luas daripada dari keluarga yang terlibat

54. Your conflicted relationship may spill over into your relationships with others. You may
unconsciously reenact the conflicted relationship.
Konflik anda mungkin mempengaruhi dalam hubungan anda dengan orang lain. Anda mungkin
tidak sadar melakukannya.

55. It is natural to experience a cauldron of emotions such as grief, guilt, fear, anger, sadness,
hurt, confusion, etc. You, not the ill member, are responsible for your own feelings.
Hal yang wajar mengalami penurunan/ketidakstabilan emosi seperti kesedihan, rasa bersalah,
takut, marah, sedih, sakit hati, kebingungan, dll. Anda sendirilah, dan bukan penderita, yang
bertanggung jawab atas perasaan anda sendiri.

56. Eventually you may see the silver lining in the storm clouds: increased awareness, sensitivity,
receptivity, compassion, maturity and become less judgmental, self-centered.
Akhirnya, Anda dapat melihat berkas garis perak gemerlap di tengah hamparan awan badai:
meningkatnya kesadaran, kepekaan, penerimaan, kasih sayang, kematangan dan menjadi
kurang sikap menghakimi dan egois.

57. Allow family members to maintain denial of the illness if they need it. Seek out others whom
you can talk to.
Izinkan anggota keluarga untuk tetap mempertahankan penolakan terhadap penyakit jika mereka
memerlukannya. Carilah orang lain yang lebih bisa Anda ajak bicara.

58. You are not alone. Sharing your thoughts and feelings with others in a support group is helpful
and enlightening for many.
Anda tidak sendirian. Berbagi pikiran dan perasaan anda dengan orang lain dalam suatu
kelompok pendukung akan membantu dan memberi pencerahan bagi banyak orang.

59. The mental disorder of a family member is an emotional trauma for you. You pay a price if you
do not receive support and help.
Gangguan mental pada anggota keluarga adalah trauma emosional untuk anda. Anda harus siap
menanggung resiko jika anda tidak menerima dukungan dan bantuan.

60. Support KPSI and the search for a cure!


Dukungan KPSI dan pencarian kesembuhan!

TIPS UNTUK MENGATASI KRISIS


(Berikut ini adalah panduan dari Washington State AMI melalui AMI Hamilton County, Ohio.
Menyarankan tentang cara menangani anggota keluarga yang menjadi psikotik. Perhatikan
bahwa setiap orang adalah berbeda dan saran ini mungkin tidak berlaku begitu saja bagi semua
orang.)
Ada beberapa tindakan yang dapat mengurangi atau menghindari andadari masalah besar. Anda
perlu merenenungkan kembali setiap peningkatan gejala psikotik dan memberikan perlindungan
dan dukungan kepada ODS. Ingat: Banyak hal yang berjalan lebih baik jika diungkapkan secara
lembut dan dalam kalimat sederhana.

Jarang sekali seseorang tiba-tiba kehilangan total kontrol pikirannya, perasaan, dan perilaku.
Tanda-tanda peringatan meliputi: pola tidur yang kurang, keasyikan ritual dengan kegiatan
tertentu, kecurigaan berlebihan, kemarahan tak terduga, dll. Selama tahap awal kadang-kadang
krisis dapat dicegah. Jika orang tersebut telah berhenti memakai obat, doronglah untuk kembali
berkunjung ke dokter. Semakin psikotik si pasien, semakin kecil kemungkinan anda akan
berhasil. Percaya pada perasaan anda. Jika Anda merasa takut, segeralah mengambil tindakan.

Tugas Anda adalah untuk membantu pasien mendapatkan kembali kontrol. Jangan melakukan
apa pun untuk mebangkitkan kemarahannya. Pasien mungkin ketakutan oleh pengalaman
subjektif kehilangan kontrol atas pikiran dan perasaannya. "Suara" mungkin memberikan perintah
yang mengancam hidup: pesan mungkin berasal dari lampu, ruangan bisa diisi dengan asap
beracun, ular dapat merangkak pada jendela. Menerima kenyataan bahwa pasien dalam
keadaan realitas yang "berubah" dan bisa "bertindak keluar" mengikuti halusinasinya, misalnya
menghancurkan jendela untuk menghancurkan ular. Adalah penting bahwa anda tetap tenang.
Jika anda seorang diri, teleponlah seseorang untuk tinggal bersama anda sampai tiba bantuan
profesional.

Pasien mungkin harus dirawat di rumah sakit. Cobalah untuk meyakinkan dia untuk pergi secara
sukarela; hindari kesan menggurui atau otoriter. Jika perlu, mengambil langkah-langkah untuk
memulai proses membujuknya menempuh pengobatan. Jika ada indikasi, panggil polisi, tetapi
mengatakan pada mereka untuk tidak mengayunkan senjata. Jelaskan bahwa saudara atau
teman anda secara mental sakit dan anda yang memanggil mereka untuk membantu bila
diperlukan saja.

JANGAN MENGANCAM - ini dapat ditafsirkan sebagai sebuah bentuk kekuasaan dan
meningkatkan rasa takut atau perilaku menyerang.

JANGAN MEMBENTAK/TERIAK - Jika orang itu tidak mendengar, mungkin sedang


terganggu."suara-suara" lain

JANGAN MENGKRITIK - Hal ini akan memperburuk keadaan, tidak membuat lebih baik.

JANGAN CEKCOK DENGAN ANGGOTA KELUARGA LAINNYA - saat membahas "stratiegies


terbaik" atau saling menyalahkan. Ini bukan waktunya untuk membuktikan sesuatu.

JANGAN MEMANCING PASIEN-Hingga mengamuk; konsekuensinya dapat tragis.

JANGAN BERDIRI DI HADAPAN PASIEN-Jika dia duduk. Sebaliknya, duduklah

HINDARI KONTAK MATA YANG TERUS MENERUS ATAU MENYENTUHNYA

PENUHI PERMINTAAN - Itu tidak membahayakan atau tanpa alasan. Ini memberikan penderita
kesempatan untuk merasa agak "menguasai keadaan”.
"
DON'T BLOCK THE DOORWAY-But keep yourself between the patient and an exit.

JANGAN MENGKUNCI/MENGHALANGI PINTU-Tapi menjaga diri antara pasien dan jalan keluar.
(Ini berlaku secara harfiah dan juga dalam berkomunikasi dengan ODS)

Berikut adalah beberapa Tips lebih Penanggulangan seseorang yang memiliki gangguan
neurobiologis. Beberapa dari AMI / April, sebagian oleh Dr Gil Tunnell di Bellevue, dan beberapa
dari Marion Burns di Kings Park.

1. Perlahan. Pemulihan butuh waktu. Istirahat adalah penting. Segalanya akan membaik pada
waktunya sendiri.

2. Stimulasi Kurang. Tetap tenang. Antusiasme adalah normal. Nada suara tidak tinggi!
Perselisihan adalah normal. Tetap turunkan juga Nada suara mu!

3. Beri mereka ruang. Waktu jeda sangat penting bagi semua orang. Tidak apa-apa untuk
menawarkan. Tidak apa-apa juga untuk menolak.

4. Tetapkan batas dan struktur. Setiap orang perlu tahu apa aturannya. Sebuah peraturan yang
baik supaya menjaga hal-hal lebih tenang.

5. Biarkan beberapa hal gagal. Abaikan apa yang anda tidak dapat ubah. Jangan abaikan
kekerasan!

6. Tetap sederhana. Katakanlah apa yang harus anda katakan dengan jelas, dengan tenang dan
positif.

7. Ikuti perintah dokter. Ambil obat seperti yang diresepkan. Ambil hanya obat yang diresepkan.

8. Bersosialisasi dan jalankan usaha/urusan anda seperti biasa. Membangun kembali rutinitas
keluarga secepat mungkin. Tetap berkomunikasi dengan keluarga dan teman-teman. Pergilah
liburan.

9. Tidak ada obat-obatan/narkoba alkohol. Mereka membuat gejala lebih buruk.

10. Menangkap tanda-tanda awal kambuh. Catatan perubahan seperti ketakutan yg tidak sesuai,
jengkel, dll.

11. Selesaikan masalah langkah demi langkah. Melakukan perubahan secara bertahap.
Mengerjakan satu hal pada suatu waktu.

12. Turunkan target harapan, sementara waktu. Gunakan ukuran pribadi. Bandingkan bulan ini
dengan bulan lalu daripada tahun lalu atau tahun yang akan datang.

Cara Menghindari Kekambuhan

1. Menyediakan lingkungan yang terstruktur, mendukung, toleran, rendah stres. Atur dengan jelas
harapan perilaku dan memeriksanya dengan hati-hati. Berikan tugas dengan jelas, tapi harapan
tetap moderat. Belajar berharap dan mentolerir beberapa hal yg takberjalansesuai rencana.
Menyusun sekumpulan kegiatan rutin rumah tangga dengan jam kerja untuk makan, tugas, dan
kegiatan lainnya.

2. Menjaga suasana rumah setenang mungkin. Setiap anggota keluarga harus dapat
mengungkapkan pendapatnya sendiri dan diperkenankan untuk menyelesaikan apa yang mereka
katakan. Jangan berusaha "membaca pikiran" apa yang anggota keluarga lain pikirkan atau
rasakan. Biarkan setiap anggota keluarga untuk berkomunikasi dengan anggota keluarga
lainnya. Jangan minta saudara untuk memberitahu kakak. Lakukan sendiri. Saling mengingatkan
untuk hal itu.
3. Jangan terlalu melibatkan diri secara emosional dengan keluarga anda. Beri mereka ruang
psikologis dan fisik (contoh: membiarkan mereka pergi ke kamar mereka atau berjalan-jalan).
Jaga agar kritik dan pujian berlebihan seminimum mungkin. Jangan terlalu ikut campur terhadap
pikiran atau perasaan ODS yg sakit, seperti berkata, "Kamu pasti nggak suka pekerjaan kayak
gitu" atau "Itu bukan loe banget deh". Cukup berharap bahwa mereka akan beristirahat dan
memiliki jeda lebih panjang dan menikmati perilaku mereka yang rada beda sedikit tetapi tidak
berbahaya. Biarkan saja. Mengambil sikap "ketidakpedulian(cuek dikit)" dan kurangi menyoroti
detil2 pada perilaku orang sakit itu.

4. Beri batas pada perilaku kasar, memusuhi atau aneh. Seringkali perilaku menyimpang atau
delusi verbal akan berkurang jika ia diperingatkan, dalam cara yang non-emosional, bahwa hal itu
tidak pantas dilakukan. Jika keluarga anda memiliki ide-ide paranoid (seperti mereka merasa ada
orang yang ingin menyakiti) jangan membantah mereka soal itu. Cukup bersimpati, mengatakan
hal itu pasti menjengkelkan merasa seperti itu. Katakan dengan sangat jelas, tetapi tenang
terhadap konsekuensi dari perilaku mengganggu, memusuhi, atau agresif.

5. Bantuan dalam memberikan stimulasi dan perawatan. Kenali perubahan tanda pada mereka
siap untuk kemungkinan lebih buruk atau membutuhkan bantuan jika ia kelihatan menjadi kurang
baik. Beritahu dokter, terapis, dll dari perubahan kondisi ODS. Memberikan stimulasi tanpa stres.
Kunjungan, wisata, dll yang baik hanya jika ODS tertarik dan dapat menerima. Menemukan hal
ini adalah prosedur trial and error. Keluarga dapat membantu mengeksplorasi program-program
masyarakat yang tersedia. Dukung kegiatan-kegiatan ini, karena ini akan mendukung pemulihan
keluarga anda.
.
6. Jaga dirimu baik-baik. Keluarga harus mengurus diri sendiri. Bagi rasa frustrasi anda dengan
orang lain. Bergabunglah dengan Kelompok Pendukung di lokasi anda. Nikmati dunia luar juga.
Janganlupakan hobi anda. Tingkatkan kontak sosial anda. Pastikan semua anggota keluarga
memiliki kebutuhan mereka bertemu, bukan hanya dengan orang yang sakit.

7. Ingat: Masa depan tidak dapat diprediksi dan fokus pada saat ini. Kurangi harapan untuk
pemulihan dengan cepat. Kurangi tekanan pada pasien untuk bekerja. Ubah keseluruhan
harapan dan tentukan keseimbangan yang wajar antara realisme dan harapan.

Kemampuan Berkomunikasi

Komunikasi yang efektif dengan penderita skizofrenia sangatlah penting karena mereka begitu
mudah terpengaruh terhadap lingkungan eksternal. Terampil berkomunikasi dapat membuat
perbedaan besar dalam kemampuan pasien dan keluarga untuk menyelesaikan masalah-
masalah kehidupan sehari-hari

Komunikasi yang baik melibatkan:


1. Tahu kapan berkomunikasi
2. Tahu apa yang dikomunikasikan
3. Tahu bagaimana berkomunikasi

Kapan waktu yg tepat

Jangan membicarakan sesuatu yang penting saat anda sedang marah atau kesal. Sulit untuk
berpikir jernih, dengarkan dengan baik, dan fokus pada solusi konstruktif. Sebelum berbicara
dengan sanak keluarga anda, mengambil waktu sebanyak mungkin karena anda harus tenang.

Apa yang harus dikomunikasikan


Schiophrenia adalah gangguan serius yang mempengaruhi tidak hanya pasien tetapi yang orang
lain di sekitar pasien, biasanya ada beberapa area masalah pada anggota keluarga. Mengangkat
berbagai masalah sekaligus akan merepotkan sanak keluarga Anda, jadi yang terbaik untuk
memilih satu masalah pada suatu waktu. Pilih salah satu area masalah yang sangat penting,
kemudian fokus pada perilaku tertentu yang ingin anda ubah bersama keluarga anda.Untuk
contoh, katakanlah, "John, tolong berhenti menyetel radio terlalu keras setelah jam 10 malam.”
Jangan berkata, "John, kau terlalu berisik di malam hari."

Bagaimana Cara Berkomunikasi

Komunikasi memiliki dua tingkat, verbal dan nonverbal. Komunikasi verbal adalah apa yang
sebenarnya Anda katakan. Buat komunikasi verbal anda sederhana, singkat, dan spesifik (jelas).
Komunikasi nonverbal mengacu pada bagaimana Anda mengatakannya - nada suara, postur,
kontak mata, ekspresi wajah, dan jarak antara pelaku-pelakunya secara fisik. Pesan "nonverbal"
yang datang seringkali lebih penting daripada pesan “verbal”.

Panduan untuk komunikasi non-verbal:

1. Berada dekat dengan lawan bicara Anda, tapi jangan mengambil/ mengganggu ruang
pribadinya
2. Sampaikan kepentingan, urusan, dan perhatian yang tajam melalui postur tubuh dan ekspresi
wajah Anda.
3. Jaga kontak mata dengan lawan bicara Anda.
4. Bicaralah dengan tenang dan jelas.

Mengekspresikan perasaan-perasaan positif.


1. Lihatlah orang itu.
2. Katakan dengan tepat mengenai perlakuan orang itu yang membuat Anda senang.
3. Katakan mengenai perilaku orang itu yang mempengaruhi perasaan Anda. (contoh yang
kurang baik: “saya senang berada di rumah ini”; contoh yang baik: “saya sangat senang karena
kamu telah membersihkan dapur dengan baik seperti ini.”)

Mengekspresikan perasaan negatif.


1. Lihatlah orang itu.
2. Katakan dengan jelas mengenai kelakuan orang yang membuat Anda risau/ marah.
3. Katakan bagaimana hal itu mempengaruhi perasaan Anda.
4. Sarankan bagaimana orang dapat mencegah hal ini terjadi di masa depan. (contoh yang
kurang baik: "Anda orang yang menakutkan” "Saya ngeri deket-deket anda"; contoh yang baik:
“Anda membuat saya gugup saat Anda mondar-mandir di sekitar ruangan ini")

Aktif mendengarkan
1. Perhatikan si pembicara.
2. Ikut serta pada apa yang dikatakan oleh pembicara.
3. Anggukan kepala sambil berkata “ya, ya..”
4. Jika kurang jelas mengenai isi pembicaraan, ajukan pertanyaan padanya.
5. Simak apa yang dikatakan oleh pembicara.

Berikut adalah contoh-contoh bahasa positif yang dapat Anda gunakan dengan seseorang yang
mengalami ODS (Di luar negeri disebut NBD - NeroBiologic Disorder)

Dari Dick dan Betsy Greer, pernyataan-pernyataan berikut ini dapat membantu dalam
berkomunikasi dengan seorang ODS

PERNYATAAN-PERNYATAAN yang MENDORONG


Frase yang menyatakan keyakinan

"Saya tahu kamu akan baik-baik saja."

“Kamu bisa mengatasinya."

“Saya percaya kamu akan menyelesaikannya. Kamu pasti akan berhasil!"

Frase yang mengenali upaya dan perbaikan:

"Coba lihat berapa banyak yang kamu capai sejauh ini."

"Lihat, kamu sudah melakukan banyak hal dalam pekerjaan ini.”

"Sepertinya kamu membuatnya dengan usaha sungguh-sungguh."

"Kamu membutuhkan waktu yang lama untuk memikirkan hal ini.”

"Kamu telah melakukan lebih dari yang kamu sadari."

"Jika kamu memperhatikan perkembanganmu, kamu akan melihat bahwa....“ (hal-hal yang
spesifik)

"Ini membutuhkan banyak sekali keberanian untuk kamu bisa melewatinya”

Frase yang menampilkan penerimaan:

"Saya menyukai cara kamu untuk melakukan pendekatan hal itu.”

"Saya sangat senang kamu bisa menikmati proses belajar."

"Saya sangat senang jika kamu merasa baik saat kamu berhasil”

"Kamu tampak senang.. Saya senang untuk kamu"

"Sejak kamu tidak puas, apa yang kamu lakukan untuk mengatasi hal itu?’

“lalu, apakah kamu mau tambah lagi?”

"Aku tahu kamu benar-benar senang dengan itu.”

Frase yang mengakui penghargaan, kekuatan, dan kontribusi:

"Saya benar-benar menghargai bantuanmu, ini membuat pekerjaan saya jauh lebih mudah.”

“Dapat membuat segalanya selesai dengan baik”

"Idemu sangat membantu kami memikirkan semuanya."

"Terima kasih, ini sangat membantu”

"Kami sangat membutuhkan bantuan, dan kamu memiliki keahlian spesial yang kamu butuhkan
itu.”

“Apakah kamu mau membantu? "

"Saya sangat senang mendengar apa yang kamu katakan.. Hal ini sangat membantu"

"Saya bisa menggunakan semua bantuan yang Anda mau tawarkan.

-- diambil dari the Family Reference Book of AMI-Van Nuys.

BATAS-BATAS

(Atau “Mengapa kamu tidak perlu merasa buruk karena hanya membantu ODS sedikit”

Sebagai perawat(caregiver) seorang ODS, mungkin pernah terlintas di pikiran anda:

"Karena ODS membutuhkan begitu banyak hal, saya akan benar-benar melakukan semua yang
dapat saya lakukan."

...atau...

"Karena orang lain sangat membutuhkan, saya akan melakukan apapun yang mereka inginkan,
kapan pun mereka inginkan, selama yang mereka inginkan."

Bagaimanapun mengagumkannya gagasan tersebut, ini akan menciptakan masalah dalam


pengasuhan yang Anda lakukan. Berikut ini adalah dua hal yang patut untuk diingat:

* Anda harus menetapkan batas-batas demi kepentingan Anda sendiri.

Ya benar—bahwa orang lain membutuhkan Anda. Ya, Anda dapat membantu, dan Ya, Anda
dapat menemukan suatu makna saat melakukannya. Namun, Tidak, Anda tidak perlu untuk
melakukan semuanya. Tidak, Anda tidak perlu melakukan hal-hal yang akan merugikan Anda.

Menjadi orang yang selalu ada dan membantu secara terus-menerus buat orang lain membuat
Anda tidak memiliki waktu untuk anda memenuhi kebutuhan Anda sendiri. Dan Anda juga
memiliki kebutuhan yang penting untuk dipenuhi. Jika Anda tidak berhati-hati, Anda akan
mendapati diri Anda kelelahan, kelelahan bisa-bisa semangatmu sendiri yang padam.

Beberapa batasan yang harus anda atur bersifat fisik. Beberapa hal nampak sederhana,
beberapa hal yang lain berat untuk Anda lakukan. Beberapa jam kadang terlalu panjang untuk
Anda jalani. Sejumlah pekerjaan tidak dapat Anda teruskan dengan perasaan yang lega.

Batasan lainnya, Anda atur mengenai emosional. Jika Anda mengidentifikasi terlalu rumit
mengenai sakit orang lain, atau perasaan kuat lainnya, Anda akan membahayakan diri Anda
sendiri jika memikulnya sendirian. Tanggung jawab Anda adalah untuk menangani perasaan satu
orang saja—Anda.

Ingatlah juga bahwa mengatur batasan pengasuhan Anda akan menciptakan ruang bagi
pengasuh-pengasuh lainnya. Sanak saudara dan kawan-kawan mungkin berharap mendapat
bagian tugas-tugas ini. Ini merupakan satu cara mengatasi hal-hal yang telah terjadi, dan satu
cara mereka dapat menunjukkan cinta kasih mereka.
* Anda harus menetapkan batasan untuk hal-hal milik orang lain.

Satu cara Anda menghargai orang lain adalah untuk memberikan ruang mereka sendiri. Mereka
membutuhkan privasi seperti sebelumnya—mungkin untuk membaca, merenung, atau menulis.
Mereka mungkin berharap untuk melihat ke luar jendela dan tidak melakukan apa-apa. Jika Anda
tidak menyediakan waktu sendiri ini, orang dalam pengasuhan Anda ini mungkin tak cukup
memiliki kekuatan untuk melakukannya.

Orang lain membutuhkan kemerdekaan untuk melakukan hal-hal yang berkaitan dengan dirinya
sendiri—sebagai penghargaan atas dirinya sendiri, dan mungkin sebagai pemulihan selanjutnya.
Jika Anda bersikeras untuk melakukannya semua, orang lain akan memiliki sedikit kesempatan
untuk meregangkan atau menegangkan otot-otot mereka. Ada banyak jenis otot yang mereka
butuhkan untuk regang.

Batas-batas yang baik justru akan memberikan manfaat tambahan lain: Anda bisa menjadi tujuan
kehadiran dalam hidup mereka. Pengetahuan Anda dapat lebih akurat dan respon Anda dapat
lebih berguna.

Pada akhirnya, menetapkan batasan-batasan adalah salah satu hal yang paling bijaksana yang
dapat Anda lakukan. Hal ini bahkan bisa menarik Anda lebih lagi dekat bersama-sama.

Sebuah kutipan yang diambil dari Bab 8: When You're the Caregiver: 12 Things To Do If
Someone You Care For Is Ill Or Incapacitated, by James. E. Miller. (Courtesy VA/AMI)

Pamflet “World Schizophrenia Fellowship” #17

Skizofrenia: BAGAIMANA SEHARUSNYA SESEORANG BERLAKU?

Mungkin pertanyaan berikut terasa aneh: "Bagaimana seharusnya seseorang bersikap terhadap
orang dengan skizofrenia atau gangguan semacamnya?” Kebanyakan orang tidak mengerti apa
kesulitan seseorang dengan gangguan tersebut dalam berkomunikasi. Masyarakat umum
kadang-kadang merasa malu dan takut untuk mengadakan percakapan dengan seseorang yang
memiliki penyakit mental. Pamflet ini mencoba untuk memberikan beberapa petunjuk tentang
bagaimana keluarga atau masyarakat umum berperilaku.

Kami belajar bahwa kami perlu untuk bicara dengan tempo yang pelan dan jelas pada orang
yang mengalami skizofrenia: untuk membuat kalimat-kalimat pendek sehingga tidak terlalu rumit
bagi mereka; untuk menunggu dan memastikan apa yang kami bicarakan itu menyentuh orang
itu.

Mengapa teknik ini berguna?

Seorang dengan skizofrenia menjawab: “Konsentrasi saya sering mengambang sehingga saya
hanya dapat mendengar sebagian dari kalimat. Mungkin saya melewatkan dua atau tiga kata. Ini
akan sangat sulit saya mengerti. Baru-baru ini saya pergi pada acara keluarga. Ada keluarga lain
dan saya mendengar segala hal yang dikatakan semua orang pada semua orang lainnya. Suara
dan segala gerak orang-orang itu datang pada saya begitu dekat dan saya mulai merasa sangat
takut. Saya gelisah dan jengkel pada waktu bersamaan. Saya merasa saya perlu melindungi diri
saya dengan cara saya sendiri. Ayah saya membawa saya untuk pergi ke tempat yang sunyi dan
kami duduk dengan minum secangkir teh. Kami tidak membicarakan apapun. Kami hanya duduk
dan minum teh kami dan saya mulai merasa tenang”

Struktur dan Instruksi

Kami telah disarankan bahwa orang dengan skizofrenia membutuhkan struktur dalam hidup
mereka; rutinitas merupakan sesuatu yang membuat nyaman dan dapat diprediksi dan kemudian
berguna bagi seorang dengan kondisi medis yang sering membuat hidup mereka tidak terduga.
Saran ini berguna untuk membantu mereka membangun sebuah jadwal dan sejumlah tugas-
tugas untuk diselesaikan. Pada kurun waktu tertentu, harian atau mingguan.

Apakah mungkin untuk mencapai hal ini?

Beberapa orang dengan skizofrenia sangat berkurang kemampuannya atau kondisinya kadang
menurun dari waktu ke waktu. Hal ini membuat mereka tak selalu dapat mengikuti jadwal,
meskipun ada manfaatnya untuk mencoba mempertahankan rutinitas yang pasti. Bagaimanapun,
saat keluarga Anda/ klien Anda/ kawan Anda mencoba untuk melakukan sesuatu tetapi tidak
dapat menyelesaikannya, atau melakukannya salah, tidak ada gunanya untuk mengatakan
berikut ini: “tidak bisakah kamu melakukan sesuatu dengan benar?” atau “biar saya yang
melakukannya!” bahkan ketika anda sangat frustasi. Pecahlah tugas tersebut menjadi bagian-
bagian yang sederhana untuk membuatnya menjadi mungkin dapat terselesaikan dengan baik,
dan untuk mendorong rasa berguna. Berikan hanya satu instruksi pada satu waktu.

++++++++++++++++++++++++++++++++++

Memelihara Keseimbangan

Kadang anda merasa berjalan diatas sekeping kaca retak ketika seseorang yang anda sayangi
menderita schizophrenia. Pada saat itu, anda harus mengumpulkan semua energi agar anda
tetap dapat menjaga kepercayaan mereka, sembari tetap menjaga keseimbangan yang ada
dalam rumah. Berikut adalah beberapa hal yang bisa membantu anda. Beberapa diantaranya
juga pastinya berguna ketika berinteraksi dengan masyarakat.

· Be Friendly - Tetap bersikap ramah/bersahabat


· Be Accepting - Menerima
· Be Encouraging - Teruslah menyemangati
· Make time to listen Sediakan waktu untuk mendengarkan
· Include them -Libatkan penderita
· Treat them with respect - Perlakukan penderita dengan rasa hormat

Hindari hal Berikut:

· Menggurui
· Bersikap kritis
· Memaksa penderita masuk dalam situasi yang membuat mereka tidak nyaman
· Bersikap Murung
· Berdebat penderita, atau bertengkar dengan orang lain ketika sedang ada ODS
· Menceramahi penderita, atau berbicara terlalu banyak
· Menjebak diri sendiri dalam situasi sulit bersama penderita.

Cepat atau lambat, ketika seseorang mengalami Sz akan ada krisis yang muncul. Berikut adalah
hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi atau menghindari terjadinya masalah lebih besar
ketika muncul krisis:

· Ingatlah bahwa anda tidak mungkin bisa berargumentasi dengan penderita psikosis akut.
· Ingatlah bahwa penderita mungkin sedang ketakutan dengan perasaan kehilangan kendali yang
mereka alami.
· Jangan menunjukkan kemarahan atau kekesalan yang anda rasakan
· Jangan berteriak
· Jangan gunakan sarkasme/kata-kata kasar sebagai senjata.
· Kurangi distraksi/gangguan. Matikan TV, Radio, mesin cuci, dll.
· Mintalah tamu yang biasa datang untuk tidak berkunjung dulu – makin sedikit orang pada saat
krisis, makin baik.

· Hindari kontak mata langsung yang terus menerus dengan penderita


· Hindari menyentuh penderita

· Duduklah, dan minta penderita untuk duduk juga.

Ketika orang berpindah

Kadang, teman atau saudara akan pindah atau mengubah situasinya sedemikian rupa tanpa
memberitahu orang lain. Pekerja social atau para praktisi gangguan mental seringkali
menganjurkan para orang tua untuk “membiarkan penderita mengambil tanggung jawab”, atau
“ini akan menjadi pengalaman baru untuk penderita”. Anjuran-anjuran ini membuka mata kita
kalau masih banyak orang dalam profesi perawat yang tidak mengerti sifat skizofrenia. Kami ingin
menganjurkan hal yang berbeda.

Dari pengalaman yang ada, kita tahu bahwa penderita Sz seringkali tidak mampu mengambil
tanggung jawab untuk menginformasikan kondisi mereka ke orang lain. Jika kita mengharapkan
itu terjadi, hali ini akan berakhir dengan masalah yang lebih rumit yang harus diselesaikan ketika
muncul konsekuensi dari ketiadaan informasi ini. Misalnya: uang pensiun yang tidak juga datang
atau pembayaran yang tertunda. Uang sewa rumah tidak terbayarkan; barang-barang yang
ditinggalkan tanpa dijaga; rumah kotor, dll. Kami mengajurkan untuk mengurus hal-hal ini dan
jangan jadikan penderita bertanggungjawab.

Tiap orang senang jika merasa bisa mengendalikan hidup mereka. Kadang sulit untuk mengajak
penderita untuk melakukan apa yang terbaik untuk diri mereka sendiri. Karena itu, lebih baik
menawarkan pilihan untuk mereka. “Kamu mau jalan sekarang atau nanti setelah makan siang?”,
bisa jadi kalimat ampuh untuk menyuruh penderita bergerak, mandi, atau melakukan aktifitas lain
yang berguna. Pendeita Sz memiliki perubahan perasaan yang sangat cepat, jadi jika mereka
menolak melakukan sesuatu saat ini, mungkin mereka akan berubah pikiran dan mau
melakukannya besok.

Menemui Dokter

Banyak orang yang menemui saya mengeluh kalau psikiaternya hanya hebat dalam membuat
resep dan memberi suntikan. Mungkin sebagian besar itu benar. Beberapa orang ingin pergi ke
psikiater yang benar-benar bisa melakukan konseling. Mereka ingin berbicara tentang keadaan di
rumah, apa yang bisa dibantu agar mereka dapat kembali bekerja atau paling tidak apa yang bisa
menjadi kekuatan mereka jika mereka ingin bekerja kembali. Saya tidak tahu apakah ada
psikiater yang bisa memenuhi ekspektasi ini. Atau mungkin pekerja sosial? Namun salah seorang
kenalan saya bilang, tiap kali ia membuat janji dengan pekerja sosial, mereka tidak pernah
muncul. Masalahnya, saya selalu merasa cemas tiap kali pergi menemui dokter, dan ketika
dokter berkata “silahkan masuk” rasanya saya ingin kabur saja! Jadi sulit bagi mereka untuk
bertanya “apa kabar? Dan saya bisa menjawab “baik” dan kemudian menjawab apapun
pertanyaan yang muncul setelah itu. Saya tahu ia hanya ingin menolong, namun rasanya saya
hanya ingin meledak. Jadi mungkin memang semua psikiater saya hanya hebat dalam
meresepkan obat.
Waktunya Liburan

Saya cemas ketika waktu liburan tiba dimana seluruh keluarga seharusnya berkumpul, makan,
minum dan saling bercengkrama. Bagi saya, waktu seperti ini akan membawa kembali segala
kekecewaan, penolakan, kesedihan dan segala emosi-emosi seperti itu. Hari Natal misalnya,
sudah lama tidak menjadi hal yang menyenangkan bagi saya maupun bagi keluarga. Ada saat-
saat ketika Adik saya sedang berada dirumah sakit, saat-saat ketika ia ada di rumah namun
dalam kondisi yang tidak stabil, saat-saat dimana ia harus segera dilarikan ke rumah sakit, saat-
saat ketika kami harus memanggil polisi untuk mengamankannya. Namun jika saya saja cemas,
bagaimana dengan dia? Jika ia merasa orang berharap terlalu banyak, biasanya ia bisa
menanganinya dengan baik untuk beberapa saat, namun setelah itu ia akan mulai kacau.
Maksud saya, biasanya ia akan langsung menarik diri, atau menjadi sangat-sangat gusar. Tahun
lalu, tiap ada kunjungan keluarga biasanya mereka menyempatkan sedikit waktu dengan adik
saya, berbincang hanya berdua saja. Sepertinya metoda ini cukup sukses. Paling tidak adik saya
tahu kalau banyak orang yang peduli padanya. Namun ketika seluruh keluarga makan malam
bersama, ia menghilang ke dalam kamar. Ia sungguh tidak sanggup menghadapi terlalu banyak
suara, terlalu banyak orang bercakap-cakap disekitarnya. Mungkinkah ia merasa hal itu terlalu
besar untuk ia hadapi

Apakah anda membantu wanita tua rapuh yang sedang menyebrang jalan?

Gunakan sebagian dari sikap diatas ketika memikirkan perawatan dan interaksi dengan penderita
yang mungkin tinggal di dekat anda. Ini bukan berarti anda harus bersikap ramah berlebihan,
namun jangan mengabaikan mereka. Libatkan mereka dalam pembicaraan, namun jangan terlalu
mengusik mereka. Penderita Skizofrenia mirip seperti orang yang rapuh secara fisik, mereka
tidak dapat membela diri seperti layaknya orang lain yang punya kemampuan fisik penuh.
Mereka seringkali juga berada dibawah pengaruh obat yang bisa membuat omongan atau
tindakan mereka sedikit melambat. Pertimbangkan pula kalau kadang mereka juga gelisah atau
menarik diri. Biarkan mereka ketika hal ini terjadi, namun tetap buka diri anda lebar-lebar.
Mungkin ajak mereka untuk mendatangi anda ketika mereka mau. Tawarkan kue, tanaman, atau
apapun dengan sikap yang ramah. Kirim atau berikan kartu ucapan dengan kata-kata yang
singkat yang bersahabat sesekali.:)

RALAT

2. Despite your efforts, symptoms may get worse, or may improve.


Terlepas dari usaha yang anda lakukan, gejala Skizofrenia bisa memburuk (bertambah) atau
membaik (berkurang).

4. It is as hard for the individual to accept the disorder as it is for other family members.
Penderita merasakan kesulitan yang sama dengan anggota keluarganya dalam menerima dan
menghadapi gangguan ini.

6. A delusion will not go away by reasoning and therefore needs no discussion.


Delusi tidak akan hilang dengan berusaha mencari alasannya, maka hal itu tidak berlu dibahas.

38. Don't shoulder the whole responsibility for your mentally disordered relative.
Jangan mengambil tanggung jawab seluruhnya di pundak anda sendirian.
sekitar 3 minggu yang lalu · Laporkan

Anda mungkin juga menyukai