Anda di halaman 1dari 3

ORANG YANG TIDAK BOLEH MENERIMA ZAKAT

Orang-orang yang tidak boleh menerima zakat adalah sebagagi berikut.


Orang kaya, yaitu orang yang berkecukupan atau mempunyai harta yang mencapai satu nisab
Orang yang kuat yang mampu berusaha untuk mencukupi kebutuhannya dan juka
pengasilannya tidak mencukupi, baru boleh mengambil zakat
Orang kafir dibawah perlindungan negara Islam kecuali jika diharapkan untuk masuk Islam
Bapak ibu atau kakek nenek hingga ke atas atau anak-anak hingga kebawah atau istri dari orang
yang mengeluarkan zakat, karena nafkah mereka dibawah tanggungjawabnya. Namun
diperbolehkan menyalurkan zakat kepada selain mereka seperti saudara laki-laki, saudara
perempuan, paman dan bibi dengan syarat mereka dalam keadaan membutuhkan.
HIKMAH ZAKAT
Secara umum hikmah zakat adalah seperti berikut.
Menghindari kesenjangan sosial antara aghniya (si kaya) dan dhu’afa (si miskin). Melalui
menolong, membantu, membina, dan membangun kaum dhuafa yang lemah papa dengan materi
sekadar untuk membuhi kebutuhan pokok hidupnya. Dengan kondisi tersebut mereka akan
mampu melaksanakan kewajibannya terhadap Allah SWT
Polar amal jama’i (bersama) antara sikaya dengan para mujahid dan da’i yang berjuang dan
berda’wah dalam rangka meninggikan kalimat Allah SWT
Membersihkan dan mengikis akhlak yang buruk.
Alat pembersih harta dan penjagaan dari ketamakan orang kikir. Memberantas penyakit iri hati,
rasa benci dan dengki dari diri orang-orang disekitar pada orang yang berkehidupan cukup,
apalagi mewah.
Ungkapan rasa syukur atas nikmat yang Allah SWT berikan. Dapat mensucikan diri (pribadi)
Untuk pengembangan potensi umat melalui terwujudnya sistem kemasyarakatan Islam yang
berdiri atas prinsip-prinsip : Ummatan Wahidan (umat yang satu), Musawah (persamaan
derajat, dan kewajiban), Ukhuwah Islamiyah (persaudaraan Islam), dan Takaful Ijti’ma
(tanggung jawab bersama).
Dukungan moral kepada orang yang baru masuk Islam.
Menambah pendapatan negara untuk proyek-proyek yang berguna bagi ummat. Hal ini akan
memperlancar tujuan mewujudkan tatnan masyarakat yang sejahtera di mana hubungan
seseorang dengan yang lainnya menjadi rukun, damai dan harmonis yang akhirnya dapat
menciptakan situasi yang tentram, aman lahir bathin. Dalam masyarakat seperti itu takkan ada
lagi kekhawatiran akan hidupnya kembali bahaya komunisme (atheis) dan paham atau ajaran
yang sesat dan menyesatkan. Akhirnya sesuai dengan janji Allah SWT, akan terciptalahh sebuah
masyarakat yang baldatun thoyibun wa rabbun ghafur.
Menjadi unsur penting dalam mewujudkan keseimbangan dalam distribusi harta (social
distribution), dan keseimbangan tanggung jawab individu dalam masyarakat.

Dampak zakat bagi si pemberi, yaitu sebagai berikut


Zakat menyucikan jiwa dan sifat kikir, zakat yang dikeluarkan semata karena mengikuti
perintah Allah SWT dan mencari ridhoNya, akan menyucikannya dari segala kotoran dosa
secara umum dan terutama kotornya sifat kikir. “Dan adalah manusia itu sangat kikir”. (QS
17:100)
Zakat mendidik berinfak dan memberi, sehingga memiliki jiwa dermawan, mulia dan pemberi,
bukannya jiwa yang hina dan tidak mau memberi ‘()'oifs) orong-orang yang menafkahkon
hortanya, baik di waLtu lopang moupun di waktu sempil:.‘ (()S 3:134).
Berakhlak dengan Allah, kesempurnaan kekuatan berpikir tergantung pada mengagungkan
perintah Allah› dan kesempurnaan kekuatan beramal tergantung kepada kasih sayangnya kepada
makhluk Allah. °Berakhlaklah kamu sekalian dengan akhlak Allah'’
Zakat merupakan manifestasi syukur atas nikmat Allah; ungkapan rasa syukur kepada Allah yang
senantiasa memberikan nikmat kepada hamba-Nya baik yang berhubungan dengan dirt maupun
hartanya. ‘Zakatildh kesehatanmu, zakatilah mata danpenglihatanmu, zakatilah iimumu, sakatilah
keberhasilan an kmu dan seterusnya.”
Zakat mengobati hati dari cinta dunia, zakat merupakan suatu peringatan terhadap hati akan
kewajibannya kepada Tuhannya dan kepada akhirat serta merupakan obat, agar hati jangan
tenggelam kepada kecintaan akan harta dan dunia secara berlebih-lebihan. ‘Sesitnggiilinya liens dan
nnak-anokmu merupakan ujian.” (QS 64:15)
Zakat mengembangkan kekayaan batin, sesungguhnya orang yang melakukan kebaikan serta
menyerahkan diri untuk membangkitkan saudara seagama dalam menegakkan hak Allah, maka
orang tersebut akan merasa besar, tegar, dan luas jiwanya serta merasakan jiwa orang yang
diberinya seolah-olah berada dalam satu geraksn..
Zakat menarik rasa simpatifcinta, zakat mengikat antara orang kaya dengan masyarakat dengan
ikatan yang kuat, penuh dengan kecintaan, persaudaraan dan tolong menolong. secere ofomsfis
hoh akan tertarik untuk mencintai orang yang berbuat baik kepadonyo dan member orang yang
berbuat jahot kepadanya.” (HR Ibnii Adi)
Zakat menyucikan harta, zakat membersihkan dan menyucikan harta yang halal, yang dengannya
bertambah beriruh dan smpai ke tangan pemiliknya melalui cara yang dibtnarkan agama.
Adapun harta yang didapat dari hasil riba, mencuri, merampok, berjudi, dan perbuatan haram
lainnya, maka zakat tersebut tidak memberikan dampak apa-apa. Tidak menyucikan dan tidak
memberkahkannya. ‘Sesungghnya Allah itu Zat Yang Maha Suci. la tidak okan menerima sesuatu
lecunfi yang suci pula.” (HR Muslim dan Tirmidzi)

Dampak zakat dalm kehidupan bermasyarakat, yaitu sebagai berikut.


Zakat dan tanggung jawab sosial, zakat adalah sslah satu bagian dari tatanan jminan sosial dalam
Islm. dengan ruang lingkup yang dalm dan luas, mencakup segi kehidupan material dan spiritual,
seperti jaminan akhlak, pendidikan, jaminan politik, jaminan pertahanan, jaminan pidana, jaminan
ekonomi, jaminan kemanusiaan, jaminan kebudayaan, dan yang terakhir adslsh “jaminan sosial’.
Jaminan sosial memiliki cakupan yang lebih luas daripada zakat, karena jaminan sosial mencakup
berbagai segi kehidupan secara menyeluruh, sedangkan zakat merupakan satu bagian dari berbagai
macam bagian ini. Jaminan sosial mencakup ‘asuransi sosiaP dan “tanggung jawab sosial". Zskat lebih
dekat kepada jaminan .sn.stat daripada asuransi sosial karena ia tidak memberi kepada seseorang
berdasarkan kepada apa )ntng pernah diberikannya, akan tetapi ia memberikan kepada mereka yang
membutuhkan sesuai ketentuan Allah dan Rasnl-Nya.
Zakat dan ekonomi, zakat dari sisi ekonomi adalail merangsang st pemilik harta kepada annal
perbuatan untuk mengganti apa yang telah diambil darimereka. Halinijelas sekalipada zakat uang, di mana
Islam melarang menumpukkannya, menahannya dari peredaran dan pengembangan.

“Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak, dan tidaklah menfkahkannya pada jalan
Allah, maka beritahukanlah kepada mereka bahwa mereka akan mendapt siksa yang pedih.‘ (QS
9:34)
Zakat dan tegaknya jiwa umat, sakat memliki sasaran dan dampak dalam menegakkan akhlak yang
mulia yang diikuti dan dilaksanakan oleh umat Islam serta dalam memllihara roh dan nilai yang
ditegakkan oleh umat. Dalam menegakkan rohani umai, Islam telah menegakkan tiga prinsip dasar,
yaitu menyempurnakan kemerde1‹aari bagi setiap individu masyanikat, membangkitkan seman t
pribadi manusia dan nilai-nilai kemanusiannya dalam menyendikan sesuatu yang bermanfaat but
masyarakat, dan memelihara akidah dan pendidikan untuk mensucikan dasar-dasar fitrah mantra
terutama untuk menghubung1‹an manusia dengan Allak Zakat walaupun secara lahinah merup aturan
materi saja, tetapi tidak bisa dilepaskan dari akidah, ibadah, niiai dan akhlak, politik dan j dan dari
problematika pribadi dan masyarakat serta dari hidup danl‹ebidupan.

PERLAKUAN AKUNTANSI (PSAK 109)


Perlakuan akuntansi dalam pembahasan ini mengacu pada PSAK No. 109, ruang lingkupnya
hanya untuk amil yang menerima dan menyalurkan zakat dan infakfsedekah. PSAK ini wajib
diterapkan oleh amil yang mendapat izin dari regulator namun amil yang tidak mendnpat izin juga
dapat menerapkan PSAK ini.

PSAK 109 ini merujuk kepada beberapa fatwa MUI, yaitu sebagai berikut. -
Fatwa MUI No. 8/2011 tentang Amil Zakat, menjelaskan tentang Criteria, tugas amil zakat serta
pembebanan biaya operasional kegiatan amil zakat yang dapat diambil dari bagian amil atau dari
bagian fi sabilillah dalam batas kewajaran, proporsional serta sesuai dengan kaidah Is!sm
Fatwa MUI No. 13/2011 tentang Hukum Zakat atas Harta Haram, di mana zakat harus ditunaikun dari
harta yang halal baik jenis maupun cara perolehann
Fatwa MUI No. 14/2011 tentang Penyaluran Harta Zakat dalam bentukAset Kelolaan. Yang dimaksud aset
kelolaan adalah sarana dan/atau prasarana yang diadakan dariharta zakat dan secata fisik berada didalam
pengelolaan pengelola sebagai wakil mustahik zakat, scmentara manfaatnya diperuntukkan bagi
mustahik zakat. jika digunakan oleh bukan munahik zakat, maka pengguna harus membayar atas
manfaat yang digunakannja dan diakui sebagai dana kebe)i inoleh amil zakat
Fatwa MUl No. 15/2011 tentang Penarikan, Pemeliharaan danPenyaluran Harta Zakat. Tugas Amil
zakat adalah melakukan penghimpunan, pemeliharaan dan penjaluran. Jika amil menyalurkan
zakat tidak larigsung kepada niustahik zakat, maka tugas amil dianggap selesai pada saat mustahik
zakat menerima dana zakaC Amit harus mengelola zakat sesuai dengan prinsip syariah dan tata
kelola yang baik Penyaluran dana zakat muqayyadah, apabiln metnbutuhkan biaya tambahan
dapat dibebankan kepada muzakkL

Akuntansi untuk zakat


Penerimaan zakat diakui pada saat kas atau aset nonkas diterima dan diakui sebagai penambah
dana zakat. Jika diterima dalam bentuk kas, diakui sebesar jmnlnhyang diterima tetapi jika dale
bentuk nonkas sebesar nilai wajaraset

Anda mungkin juga menyukai