Anda di halaman 1dari 21

MANAJEMEN PENGHIMPUNAN DANA BISNIS SYARIAH

PASAR MODAL SYARIAH

Disusun Oleh :
Maulida Dewi Firdaus Abdullah 175168006

MAGISTER TERAPAN
KEUANGAN DAN PERBANKAN SYARIAH
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2017
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI................................................................................................................................... i
BAB I .............................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .......................................................................................................... 1
1.3. Tujuan ............................................................................................................................. 1
BAB II ............................................................................................................................................ 2
PEMBAHASAN ............................................................................................................................ 2
2.1. Pengertian Pasar Modal ................................................................................................ 2
2.2. Struktur Pasar Modal .................................................................................................... 3
2.3. Pasar Modal Syariah ...................................................................................................... 3
BAB III......................................................................................................................................... 18
KESIMPULAN ........................................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 19

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pasar modal merupakan salah satu tonggak penting dalam perekonomian saat ini, karena
pasar modal memiliki fungsi sebagai wadah bagi perusahaan untuk mendapatkan dana, sehingga
perusahaan tersebut dapat memperkuat kondisi keuangannya. Dewasa ini pasar modal telah
menjadi financial nerve-centre dalam ekonomi modern. Kehadiran pasar modal pun tak lepas
dari peran investor.
Seiring berkembangnya pasar modal dan kesadaran masyarakat akan pentingnya investasi,
permintaan investor terhadap transaksi investasi secara syariah juga semakin meningkat. Hal ini
diawali dengan adanya diterbitkannya Reksa Dana Syariah oleh PT. Danareksa Investment
Management pada 3 Juli 1997. Selanjutnya, Bursa Efek Indonesia bekerjasama dengan PT.
Danareksa Investment Manajemen meluncurkan Jakarta Islamic Index yang bertujuan untuk
memandu investor yang ingin menginvestasikan dananya secara syariah.
Kemudian pada tahun 2003 DSN MUI mengeluarkan fatwanya untuk memenuhi kebutuhan
akan transaksi syariah pada pasar modal. Mengingat bahwa perkembangan ekonomi suatu
Negara tidak terlepas dari perkembangan pasar modal dan telah banyak Negara yang
mengembangkan pasar modal berdasarkan prinsip syariah.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian pasar modal ?
2. Apa struktur pasar modal di Indonesia ?
3. Apa pengertian pasar modal syariah ?
4. Apa produk pasar modal syariah ?
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian pasar modal
2. Mengetahui struktur pasar modal di Indonesia
3. Mengetahui pengertian pasar modal syariah
4. Mengetahui produk pasar modal syariah

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Pasar Modal


Pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa
diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang ataupun modal sendiri. (Tjipto Darmadji, dkk)
Pasar modal dibedakan menjadi 2 yaitu pasar perdana dan pasar sekunder:
a. Pasar perdana (primary market)
Pasar perdana adalah penawaran saham pertama kali dari emiten kepada para pemodal
selama waktu yang ditetapkan oleh pihak penerbit (issuer) sebelum saham tersebut belum
diperdagangkan di pasar sekunder. Biasanya dalam jangka waktu sekurang-kurangnya 6 hari
kerja. Harga saham di pasar perdana ditetukan oleh penjamin emisi dan perusahaan yang go
public berdasarkan analisis fundamental perusahaan yang bersangkutan.
b. Pasar sekunder (secondary market)
Pasar sekunder adalah tempat terjadinya transaksi jual-beli saham diantara investor setelah
melewati masa penawaran saham di pasar perdana, dalam waktu selambat-lambatnya 90 hari
setelah ijin emisi diberikan maka efek tersebut harus dicatatkan di bursa. Tempat terjadinya
pasar sekunder di Bursa Efek Indonesia (BEI).

2
2.2. Struktur Pasar Modal

OJK
(Bidang Pengawas Sektor Pasar Modal)

Self Regulatory Pelaku Pasar Infrastruktur Lainnya


Organization
 Perusahaan Efek  Badan Arbritase Pasar
 Bursa Efek Indonesia  Manajer Investasi/ Manajer Modal Indonesia
(BEI) Investasi Syariah (BAPMI)
 Kliring Penjaminan  Lembaga Penunjang  The Indonesia Capital
Efek Indonesia (KPEI)  Emiten Market Institute
 Kustodian Sentral Efek  Profesi Penunjang (TICMI)
Indonesia (KSEI)  Investor  Dana Perlindungan
 Ahli Syariah Pasar Modal Pemodal Indonesia
(SIPF)
 Indonesia Capital
Market Electronic
Sumber: Buku Training of Trainers OJK Library (ICaMEL)

2.3. Pasar Modal Syariah


A. Pengertian
Pasar modal syariah dapat diartikan sebagai kegiatan dalam pasar modal sebagaimana yang
diatur dalam UUPM yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Oleh karena itu, pasar
modal syariah bukanlah suatu sistem yang terpisah dari sistem pasar modal secara keseluruhan.
Secara umum kegiatan Pasar Modal Syariah tidak memiliki perbedaan dengan pasar modal
konvensional, namun terdapat beberapa karakteristik khusus Pasar Modal Syariah yaitu bahwa
produk dan mekanisme transaksi tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah.
Pasar modal syariah secara khusus memperjualbelikan efek syariah. Efek syariah adalah
efek yang akad, pengelolaan perusahaan, maupun cara penerbitannya memenuhi prinsip-prinsip
syariah yang didasarkan atas ajaran islam yang penetapannya dilakukan oleh DSN MUI dalam
bentuk fatwa. Secara umum ketentuan penerbitan efek syariah haruslah sesuai dengan prinsip
syariah di pasar modal.
Kegiatan dan jenis usaha yang bertentangan dengan prinsip syariah di pasar modal
mencakup antara lain:

3
1. Perjudian dan permainan yang tergolong judi
2. Jasa keuangan ribawi
3. Jual beli risiko yang mengandung unsure ketidakpastian (gharar) dan atau judi (maisir)
4. Memproduksi, mendistribusikan, memperdagangkan, dan atau menyediakan antara lain:
a. Barang atau jasa haram zatnya (haram li dzatihi)
b. Barang atau jasa haram bukan karena zatnya (haram li ghairihi)
c. Barang atau jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat.
Bentuk transaksi yang dilarang:
1. Tadlis
Tindakan menyembunyikan kecacatan obyek akad yang dilakukan oleh penjual untuk
mengelabui pembeli seolah-olah obyek akad tersebut tidak cacat. Contoh : front running,
misleading information (informasi menyesatkan).
2. Taghrir
Upaya mempengaruhi orang lain, baik dengan ucapan maupun tindakan yang mengandung
kebohongan, agar terdorong untuk melakukan transaksi. Contoh : wash sale (perdagangan
semu yang tidak mengubah kepemilikan), pre-arrange trade.
3. Tanajusy/ Najsy
Tindakan menawar barang dengan harga lebih tinggi oleh pihak yang tidak bermaksud
membelinya, untuk menimbulkan kesan banyak pihak yang berminat membelinya. Contoh :
pump and dump, hype and dump, creating fake demand/supply (perintaan/penawaran palsu).
4. Ikhtikar
Membeli suatu barang yang sangat diperlukan masyarakat pada saat harga mahal dan
menimbunnya dengan tujuan untuk menjualnya kembali pada saat harganya lebih mahal.
Contoh : pooling interest, comering
5. Ghisysy
Penjual menjelaskan keunggulan barang yang dijual serta menyembunyikan kecacatannya
Contoh : making at the close, alternative trade.
6. Ghabn fahisy
Merupakan ghabn tingkat berat, seperti jual beli atas barang dengan harga jauh dibawah harga
pasar. Ghabn adalah ketidakseimbangan antara dua barang (obyek) yang dipertukarkan dalam
suatu akad, baik segi kualitas maupun kuantitasnya. Contoh : insider trading.

4
7. Bai’ al-ma’dum
Melakukan penjualan atas barang yang belum dimiliki. Contoh : short selling
8. Riba
Tambahan yang diberikan dalam pertukaran barang-barang ribawi dan tambahan yang
diberikan atas pokok utang dengan imbalan penangguhan pembayaran secara mutlak. Contoh:
margin trading.
9. Maysir
Aktifitas spekulasi, judi dan untung-untungan di dalam transaksi keuangan yang
memungkinkan diperbolehkannya suatu kekayaan dengan cara yang mudah, dengan
kemungkinan adanya pihak yang dirugikan di atas keuntungan pihak yang lain.

B. Kaidah Fiqh yang digunakan di Pasar Modal Syariah

• ‫ص ُل فِى ْال ُمعَا َملَ ِة إِبَا َحـةٌ َما لَ ْم يَد ُ ُّل دَ ِل ْي ٌل َعلَى تَحْ ِـري ِْمــ ِه‬
ْ َ ‫األ‬
Pada dasarnya segala bentuk mu’amalah boleh dilakukan sepanjang tidak ada dalil yang
mengharamkannya.
• ِ ‫ف فِى ِم ْل ِك ْالغَي‬
‫ْـر ِب ََل ِإذْنِــ ِه‬ َ ‫ـر‬ َ َ ‫ََل يَ ُج ْـو ُز ِأل َ َحـ ٍد أ َ ْن يَت‬
َّ ‫ص‬
Tidak boleh melakukan perbuatan hukum atas milik orang tanpa seizinnya.

C. Instrumen Pasar Modal Syariah


Instrumen pasar modal adalah semua surat berharga yang diperdagangkan di bursa.
Instrumen yang boleh diperjual belikan dalam pasar modal syariah adalah yang memenuhi
kriteria prinsip-prinsip syariah.
1. Saham Syariah
Saham syariah adalah sertifikat yang menunjukkan bukti kepemilikian suatu perusahaan yang
diterbitkan oleh emiten yang kegiatan usaha maupun cara pengelolaannya tidak bertentangan
dengan prinsip syariah. (DR. Andri Soemitra:2016)
Keuntungan dari memegang saham ini adalah:
a. Dividen yang merupakan bagi hasil atas keuntungan yang dibagikan dari laba yang
dihasilkan emiten, baik dibayarkan dalam bentuk tunai maupun dalam bentuk saham

5
b. Capital gain yang merupakan keuntungan yang diperoleh dari jual beli saham di pasar
modal.
Penyertaan modal dalam bentuk saham yang dilakukan pada suatu perusahaan yang kegiatan
usahanya tidak bertentangan dengan syariah dapat dilakukan dengan akad musyarakah dan
mudharabah. Akad musyarakah umumnya dilakukan pada saham perusahaan privat, sedangkan
akad mudharabah umumnya dilakukan pada saham perusahaan publik.
Tipe saham syariah:
a. Saham syariah aktif
Saham syariah dari emiten yang menyatakan dalam anggaran dasarnya bahwa kegiatan
usaha perusahaan berdasarkan prinsip-prinsip syariah di pasar modal.
b. Saham syariah pasif
Saham syariah dari emiten yang tidak menyatakan dalam anggaran dasarnya bahwa
kegiatan usaha perusahaan berdasarkan prinsip-prinsip syariah di pasar modal
2. Sukuk
Sukuk (obligasi syariah) adalah suatu surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip
syariah yang dikeluarkan emiten kepada pemegang obligasi syariah yang mewajibkan emiten
untuk membayar pendapatan kepada pemegang obligasi syariah berupa bagi hasil/marjin/fee,
serta membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo. (Fatwa Dewan Syariah Nasional
No.32/DSN-MUI/IX/2002)
Sukuk dapat dibedakan melalui beberapa faktor sebagai berikut:
a. Sukuk berdasarkan akad
Jenis sukuk berdasarkan akad menurut AAOIFI
- Sukuk ijarah
Akad antara pihak pemberi sewa dan pihak penyewa untuk memindahkan hak guna atas
suatu obyek ijarah yang dapat berupa manfaat barang atau jasa dalam waktu tertentu
dengan pembayaran sewa atau upah tanpa diikuti perpindahan kepemilikan obyek ijarah
itu sendiri.
- Sukuk mudharabah
Sukuk yang diterbitkan berdasarkan perjanjian atau akad mudharabah dimana satu pihak
menyediakan modal dan pihak lain menyediakan tenaga dan keahlian, keuntungan dari
kerja sama tersebut akan dibagi berdasarkan perbandingan yang telah disetujui

6
sebelumnya. Kerugian yang timbul akan ditanggung sepenuhnya oleh pihak yang
menjadi penyedia modal
- Sukuk musyarakah
Sukuk yang diterbitkan berdasarkan perjanjian atau akad musyarakah dimana dua pihak
atau lebih bekerja sama menggabungkan modal untuk membangun proyek baru,
mengembangkan proyek yang telah ada, atau membiayai kegiatan usaha. Keuntungan
maupun kerugian yang timbul ditanggung bersama sesuai dengan jumlah partisipasi
modal masing-masing pihak.
- Sukuk istishna’
Sukuk yang diterbitkan berdasarkan perjanjian atau akad istishna’ dimana para pihak
menyepakati jual beli dalam rangka pembiayaan suatu proyek/barang. Adapun harga,
waktu penyerahan, dan spesifikasi barang/proyek ditentukan terlebih dahulu
berdasarkan kesepakatan.

b. Sukuk berdasarkan penerbit


- Sukuk korporasi
Sukuk yang diterbitkan oleh perusahaan
- Sukuk Negara
Surat berharga Negara berdasarkan prinsip syariah yang diterbitkan oleh pemerintah RI,
sebagai bukti atas bagian penyertaan terhadap aset SBSN, baik dalam mata uang rupiah
maupun valuta asing

3. Reksa Dana Syariah


Reksa dana syariah adalah reksa dana yang beroperasi menurut ketentuan dan prinsip syariah
Islam, baik dalam bentuk akad antara pemodal sebagai pemilik harta (shohibul mal) dengan
manager investasi, begitu pula pengelolaan dana investasi, begitu pula pengelolaan dana
investasi sebagai wakil shohibul mal, maupun antara manajer investasi sebagai wakil shohibul
mal dengan pengguna investasi. (DR. Andri Soemitra:2016)
Adapun reksa dana syariah juag memiliki beberapa jenis antara lain:
a. Reksa dana syariah pasar uang

7
Jenis reksa dana yang pertama ini hanya akan menanamkan modal padal instrument pasar
uang syariah di dalam negeri dan/ atau efek syariah yang memberikan pendapatan tetap.
Bila modal ditanamkan pada efek syariah berpendapatan tetap, maka waktu penerbitan
dari efek tersebut tidak boleh lebih dari 1 tahun. Demikian juga masa jatuh tempo dari
efek tersebut juga tidak melebihi jangka waktu 1 tahun.
b. Reksa dana syariah pendapatan tetap
Reksa dana yang melakukan investasi paling sedikit 80% dari Nilai Aktiva Bersih dalam
bentuk efek syariah berpendapatan tetap, seperti deposito syariah atau sukuk.
c. Reksa dana syariah saham
Jenis reksa dana yang berikut ini merupakan jenis reksa dana yang melakukan investasi
paling sedikit 80% dari Nilai Aktiva Bersih ke dalam bentuk efek syariah yang bersifat
ekuitas.
d. Reksa dana syariah campuran
Pengertian dari reksa dana syariah campuran adalah jenis reksa dana yang melakukan
investasi pada efek syariah bersifat ekuitas, efek syariah berpendapatan tetap dan/ atau
instrument pasar uang dalam negeri. Manajer Investasi reksa dana dapat mengalokasikan
sebanyak banyaknya 79% dari Nilai Aktiva Bersih ke dalam salah satu dari ketiga pilihan
investasi yang disebutkan di atas. Selain itu, dalam portofolio reksa dana yang dimaksud
wajib terdapat ketiga instrument investasi tersebut.
e. Reksa dana syariah terproteksi
Reksa dana terstruktur yang memberikan proteksi 100% pokok dana investor pada saat
jatuh tempo dengan ketentuan sebagai berikut:
- Jika dan dicairkan sebelum saat jatuh tempo, pokok investasi tidak diproteksi
- Terdapat jangka waktu investasi yang telah ditentukan oleh manajer investasi
- Memiliki masa penawaran tertentu dan calon investor hanya dapat membeli pada masa
penawaran
f. Reksa dana syariah berbasis efek syariah luar negeri
Dalam reksa dana ini, alokasi dari Nilai Aktiva Bersih diberikan minimal sebesar 51%
untuk efek syariah luar negeri.

8
g. Reksa dana syariah berbasis sukuk
Manajer Investasi dalam reksa dana jenis ini wajib menempatkan Nilai Aktiva Bersih
dengan komposisi portofolio sebesar tidak kurang dari 85% yang ditempatkan dalam:
- Sukuk yang ditawarkan di dalam negeri melalui penawaran umum
- Surat berharga syariah Negara dan/ atau
- Surat berharga komersial syariah yang masa jatuh temponya setidaknya 1 tahun atau
lebih. Selain itu surat berharga dimaksud harus masuk dalam kategori layak investasi
serta dimasukkan dalam penitipan kolektif pada lembaga penyimpanan dan
penyelesaian oleh penerbit surat berharga komerisal syariah.
Keunggulan reksa dana syariah
a. Terjangkau, minimum investasi sebesar Rp 100.000
b. Diversifikasi investasi, investasi pada berbagai jenis efek, dapat menyebarkan atau
memperkecil risiko
c. Kemudahan investasi, mempermudah investor karena dikelola oleh manajer investasi
yang professional
d. Efisien biaya dan waktu, tidak perlu menganalisa investasi terus-menerus, biaya investasi
rendah
e. Hasil yang optimal, tingkat pertumbuhan nilai investasi yang lebih baik dan optimal dalam
jangka panjang
f. Likuiditas terjamin, pencairan dana investasi dilakukan sewaktu-waktu
g. Transparansi informasi, investor dapat mengetahui portofolio secara berkala
h. Sesuai dengan syariah, hanya dapat diinvestasikan di efek syariah

4. Efek Beragun Aset Syariah


Efek beragun aset syariah adalah efek yang diterbitkan oleh kontrak investasi kolektif
EBA syariah yang portofolionya terdiri dari aset keuangan berupa tagihan yang timbul dari
surat berharga komersial, tagihan yang timbul di kemudian hari, jual beli pemilikan aset fisik
oleh lembaga keuangan, efek bersifat investasi yang dijamin oleh pemerintah, sarana
peningkatan investasi/arus kas serta aset keuangan setara, yang sesuai dengan prinsip-prinsip
syariah.

9
5. Hak Memesan Terlebih Dahulu
Produk terunan saham (derivatif) yang dinilai sesuai dengan kriteria DSN adalah produk
rights (HMETD). Produk yang bersifat hak dan melekat dengan produk induknya itu menjadi
produk investasi yang sudah memenuhi criteria DSN.
Mekanisme HMETD ini dipandang lebih menguntungkan dibandingkan harus meminjam
ke bank karena dana yang diperoleh lebih murah, tak ada biaya tambahan, provisi, dan maslah
administrasi bank lainnya, karena dana dipasok oleh pemegang sahamnya sendiri.
Mekanisme rights bersifat opsional dimana rights merupakan hak untuk membeli saham
pada harga tertentu pada waktu yang telah ditetapkan. Rights ini diberikan kepada pemegang
saham lama yang berhak untuk mendapatkan tambahan saham baru yang dikeluarkan
perusahaan pada saat second offering.

6. Warran Syariah
Produk turunan saham (derivatif) yang dinilai sesuai dengan criteria DSN adalah juga
warran. Berdasarkan fatwa pengalihan saham dengan imbalan, seorang pemegang saham
dibolehkan untuk mengalihkan kepemilikan sahamnya kepada orang lain dengan
mendapatkan imbalan.

D. Sumber Pendapatan Saham Syariah

Sumber: Handout DR. M. Muflih


10
E. Akad-Akad Saham Syariah

Sumber: Handout DR. M. Muflih

F. Alur Bisnis Saham Syariah Berdasarkan Maqashid Al-Syariah

Sumber: Handout DR. M. Muflih

11
2.4 Perkembangan Pasar Modal di Berbagai Negara
1. Indonesia
Di Indonesia, perkembangan instrument syariah di pasar modal sudah terjadi sejak tahun
1997. Diawali dengan lahirnya reksadana syariah yang diprakarsai dana reksa. Selanjutnya, PT
Bursa Eefek Jakarat (BEJ) bersama dengan PT Danareksa Investment Management (DIM)
meluncurkan Jakarta Islamic Index (JII) yang mencakup 30 jenis saham dari emiten-emiten yang
kegiatan usahanya memenuhi ketentuan tentang hokum syariah. Penentuan criteria dari
komponen JII tersebut disusun berdasarkan persetujuan dari Dewan Pengawas Syariah DIM.
Ruang lingkup kegiatan usaha emiten yang bertentangan dengna prinsip hokum syariah Islam
adalah :
• Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang dilarang.
• Usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi) termasuk perbankan konvensional.
• Usaha yang memproduksi, mendistribusi serta memperdagangkan makanan dan minuman yang
tergolong haram.
• Usaha yang memproduksi mendistribusi serta menyediakan barang-barang ataupun jasa yang
merusak moral dan bersifat madharat.

Sesuai dengan pedoman yang ditetapkan dalam menentukan criteria saham-saham emiten
yang menjadi komponen dari Jakarta Islamic Index tersebut adalah :
1. Memilih kumpulan saham dengan jenis usaha utama yang tidak bertentangan dengan prinsip
hokum syariah dan sudah tercatat lebih dari 3 (tiga) bulan (kecuali bila termasuk di dalam
saham-saham 10 berkapitalisasi besar)
2. Memilih saham berdasarkan laporan keuangan tahunan atau tengah tahunan berakhir yang
memiliki kewajiban terhadap aktiva maksimal 90 % (sembilan puluh persen)
3. Memilih 60 (enam puluh ) saham dari susunan di atas berdasarkan urutan rata-rata kapitalisasi
pasar (market capitalization) terbesar selama satu tahun terakhir.
4. Memilih 30 (tiga puluh) saham dengan urutan berdasarkan tingkat likuiditas rata-rata nilai
perdagangan selama satu tahun terakhir.

Perkembangan selanjutnya, instrumen investasi syariah di pasar modal terus bertambah


dengan kehadiran Obligasi Syariah PT. Indosat Tbk pada awal September 2002. Instrumen ini

12
merupakan obligasi syariah pertama dan dilanjutkan dengan penerbitan obligasi syariah lainnya.
Pada tahun 2004, terbit untuk pertama kali obligasi syariah dengan akad sewa atau dikenal
dengan obligasi syariah Ijarah. Selanjutnya, pada tahun 2006 muncul instrumen baru yaitu Reksa
Dana Indeks dimana indeks yang dijadikan sebagai underlying adalah Indeks JII. Perkembangan
pasar modal syariah di Indonesia secara tidak langsung juga dipengaruhi pasar modal yang
berpegang pada konsep syariah yang terlebih dahulu dijalankan oleh negara-negara lain. Pasar
modal syariah di Indonesia diperkenalkan pada bulan Juli 2000 ditandai dengan berdirinya
Jakarta Islamic Index. Saham syariah dimasukkan dalam perhitungan Jakarta Islamic Index (JII)
merupakan indeks yang dikeluarkan oleh PT. Bursa Efek Jakarta yang merupakan subset dari
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). JII diluncurkan pada tanggal 3 Juli 2000 dan
menggunakan tahun 1 Januari 1995 sebagai base date dengan nilai 100. Bagi perusahaan yang
terdaftar di Jakarta Islamic Indeks paling tidak mereka dinilai telah memenuhi penyaringan
syariah dan kriteria untuk indeks. Penyaringan secara syariah yang difatwakan oleh Dewan
Syariah Nasional No. 20 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi untuk Reksa Dana Syariah.
Kriteria untuk indeks adalah Kapitalisasi pasar (market capitalization) dari saham dimana JII
menggunakan kapitalisasi pasar harian rata-rata selama satu tahun. Dari kedua penilaian tersebut,
untuk perusahaan emiten dapat digolongkan dalam daftar JII melalui prosedur teknis, yaitu
saham dari emiten dipilih yang tidak bertentangan dengan syariah dan telah listing minimum 3
bulan, kecuali saham-saham tersebut termasuk 10 besar kapitalisasi pasar. Saham dipilih dengan
kapitalisasi pasar tertinggi sejumlah 60 saham. Saham dipilih dengan nilai transaksi rata-rata
tertinggi harian sejumlah 30 saham. Evaluasi terhadap komponen indeks dilakukan setiap 6
bulan sekali. Seiring dengan perkembangannya, pada tanggal 12 september 2007 dan 30
nopember 2007 BAPEPAM telah merilis Daftar Efek Syariah (DES), daftra tersebut akan
menjadi panduan investasi bagi investor yang ingin menanamkan modalnya di portofolio syariah.
Proses screening (penyariangan) dalam penentuan Daftar Efek Syariah – BAPEPAM LK
ialah :
Screeing Pertama (core bisnis) Screening kedua (rasio keuangan) Kegiatan usahanya tidak
bertentangan dengan prinsip syariah seperti :
1. Perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang dilarang;
2. menyelenggarakan jasa keuangan yang berkonsep ribawi , jual beli risiko yang mengandung
gharar dan atau maisir

13
3. Memproduksi,mendistribusikan, memperdagangkan, atau menyediakan :
• Barang dan atau jasa yang haram zatnya (haram lidzatihi)
• Barang atau jasa yang haram bukan karena dzatnya (haram ligairihi)
• Barang atau jasa yang merusak moral dan bersifat madharat
1. Total utang yang berbasis bunga dibandingkan dengan total ekuitas tidak lebih dari 82 %
2. Utang berbasis bungan dibandingkan dengan total ekuitas tidak lebih dari 45:55 %
3. Total pendapatan bunga dan pendapatan tidak halal lainnya dibandingkan dengan total
pendapatan tidak lebih dari 10 %

2. Malaysia.
Malaysia adalah salah satu Negara yang telah meluncurkan pasar modal Islam dengan
bentuk Kuala Lumpur Stock Exchange Shariha Index (KLSE SI). KLSE SI diluncurkan pada 17
April 1999 Dalam rangka mengimbangi permintaan investor asing dan lokal yang mencari untuk
menanam modal dalam sekuritas yang konsisten dengan prinsip shariah. Investor mencari-cari
untuk dilibatkan dalam investasi berdasar pada prinsip shariah sekarang mempunyai suatu
benchmark untuk membuat keputusan informasi yang lebih baik. KLSE SI adalah suatu rata-rata
tertimbang index berisikan Sekuritas dari perusahaan papan utama yang telah didesain oleh
Shariah Advisory Council (SAC) dari Komisi Sekuritas (SC). SAC mengeluarkan criteria standar
yang difokuskan pada aktivitas utama dari perusahaan-perusahaan yang tercatat di KLSE.
Dengan demikian perusahaan-perusahaan yang aktivitasnya tidak bertentangan dengan prinsip
syariah akan termasuk dalam saham-saham yang disahkan. Sekuritas yang dikeluarkan dari
saham-saham yang halal adalah perusahaan yang :
1. Operasionalnya berdasarkan riba, seperti aktivitas yang dilakukan bank dan institusi
keuangan konvensional.
2. Operasionalnya melibatkan perjudian (al-maysir atau gambling)
3. Aktivitasnya melibatkan pabrikasi dan/atau penjualan produk-produk haram, seperti
alcohol, makanan haram, dan daging babi.
4. Operasinya mengandung elemen ketidakpastian (gharar atau uncertainty) seperti bisnis
asuransi konvensional.
5. Aktivitas inti ( Core Activities) perusahaan harus tidak bertentangan dengan prinsip
syariah seperti empat criteria di atas.

14
6. Persepsi public dan image perusahaan harus baik.
7. Aktivitas inti (core Activities) perusahaan memiliki kepentingan dan Masalah (public
benefit) untuk umat dan bangsa.
Di Malaysia, ada dua indeks sayariah, KLSE Syariah Indeks dan Rashid Hussain Bhd (RHB)
Islamic Equity Index, yang mana mencerminkan tumbuhnya minat akan saham islam di negeri
tersebut. Indeks ini sudah menyajikan suatu platform yang kuat untuk pertumbuhan saham dan
manajemen dana islami dan industri broker saham di Malaysia. KLSE Syariah Indeks tlah
menunjukkan performa yang baik pada tahun 2001 dengan keuntungan 2.3 persen.

3. Amerika Serikat
Menurut Achsien (2000) pengembang pertama indeks syariah dan equity fund seperti
reksadana adalah Amerika Serikat, setelah The Amana Fund diluncurkan The North American
Islamic Trust sebagai equity fund pertama di tahun 1986, tiga tahun kemudian Dow Jones Index
meluncurkan Dow Jones Islamic Market Index (DJIM). Sharia Suvervisory Board (SSB) dari
Dow Jones Islamic Market Index (DJIM) melakukan filterisasi terhadap saham-saham hala
berdasarkan aktivitas bisnis dan rasio finansialnya. SSB secara lebih spesifik langsung
mengeluarkan perusahaan yang memiliki usaha dalam bidang-bidang berikut :
1) Alkohol;
2) Rokok/Toacco;
3) Daging Babi;
4) Jasa Keuangan Konvensional;
5) Pertahanan dan persenjataan; dan
6) Hiburan (Hotel, kasino/perjudian, cinema, musik)
`Selanjutnya, sariangan kedua berupa ketentuan atas rasio financial untuk mengeluarkan
perusahaan-perusahaan dengan utang dan/atau tingkat pendapatan dari bunga. Perusahaan akan
dkeluarkan dari DJIM indeks jika :
1) Total Utang/Total Asset = atau > 33 %
2) Total Piutang/Total Aset = atau > 47 %
3) Non Operating Ineterest Income/Operating income = atau > 9 %

15
Pada februari 1999, Dow Jones meluncurkan Pasar Index Islam pertama nya. Dow Jones Islamic
Index adalah salah satu bagian dari Dow Jones index Global group, yang meliputi dari 34 negara
dan 10 sektor ekonomi, 18 sektor pasar, 51 grup industri dan 89 sub-sub kelompok yang
digambarkan oleh Dow Jones Global Classification Standard. Dow Jones tidak memasukkan
bursa index kelompok industri yang bertentangan dengan prinsip Islam. Aktivitas itu meliputi
tembakau, minuman beralkohol, daging babi, perjudian, perdagangan senjata, pornografi,
industri kesenian dan hotel, dan jasa keuangan konvensional ( perbankan, asuransi, dll)

DJIMI mendaftar sekitar 1400 saham syariah dalam memenuhi hak kekayaan index
global nya lebih dari 5200 bursa/saham. Itu meliputi saham syariah di seluruh dunia,
menyediakan Investor Islam dengan perangkat menyeluruh berdasar pada suatu perspektif
investasi global. DJMI berisi 636 bursa/stock, dengan 234 di dalam Dow Jones Islam Market US
Index, 32 di dalam Dow Jones Islamic Market Canada Index, 218 di dalam Dow Jones Islam
Pacific Index, 117 di dalam Dow Jones Islamic Market Jepang Index, 127 di dalam Dow Jones
Islamic Market Eropa, 43 di dalam Dow Jones Islamic Market UK Index, 100 di dalam Dow
Jones Islam Extra Liquid Index dan 57 di dalam Dow Jones Islamic Market Technology Index
(DJIMI) diciptakan dan dipelihara berdasarkan metodologi yang konsisten. Dimonitor oleh
dewan pengawas pakar-pakar Islam yang memberi masukan pada Dow Jones dalam hal yang
berhubungan dengan kepatuhan terhadap komponen-koomponen persyaratan indeks. Komposisi
DJIMI dievaluasi setiap tiga bulan (secara kuartalan) dengan perubahan-perubahan yang
diimplementasikan pada Jumat ketiga bulan maret, Juni, September dan desember. Data pasar
pada akhir januari, april, juli dan oktober digunakan sebagai dasar untuk proses revisi. Proses
evaluasi dilaksanakan dengan mengulang kriteria dan komponen umum proses seleksi,
sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya. Sebagai tambahan dari evaluasi berdasarkan
proses berjalan. Suatu perubahan pada indeks diperlukan jika terjadi kejadian luar biasa seperti
kebangkrutan, merger, dan pengambilalihan yang memengaruhi komponen indeks. Selanjutnya,
saat ada masalah-masalah baru dan hal tersebut ditambahkan pada indeks-indeks Global Dow
Jones, hal tersebut juga dievaluasi berdasarkan kriteria DJIMI untuk menentukan apakah akan
dimasukkan dalam DJIMI. Telah dibahas sebelumnya bahwa pengeluaran bagian-bagian bisnis
yang penting dari pendanaan portofolio Islam mengakibatkan risiko kehilangan bagian tertentu

16
dari keseluruhan kinerja, karena perusahaan-perusahaan minuman kersa secara umum dapat
bertahan dengan baik pada keadaan resesi global saat ini dan juga diantara perusahaan-
perusahaan terbaik lainnya. Di sisi lain, masa resesi global saat ini dan beberapa kejadian
sebelum jatuhnya perusahaan dengan profil tinggi seperti worldCom dan enron, DJIMI mampu
mendeteksi tanda-tanda adanya masalah dalam perusahaan dan mengeluarkan saham-saham
mereka dari indeks-indeks Islam. Hamper setahun sebelum WorlCom jatuh, DJIMI
mengeluarkan WorldCom dari indeks-indeksnya. WorldCom dikeluarkan karena rasio utang
terhadap kapitalisasi pasarnya melebihi 33 % yang disyaratkan DJIMI agar dapat dimasukkan
dalam perusahaan pada indeks-indeks Islam. Begitu WorlCom dikeluarkan dari DJIMI, manajer
pendanaan Islam menjual saham-saham WorldCom, dimana saham diperdagangkan dengan
harga 14 dollar. Enam bulan kemudian saham telah kehilangan nilainya.
Kemunculan indeks dari Dow Jones pasti mempunyai dampak yang luar biasa pada investasi
kekayaan menurut Islam. DJIM pasti mempunyai suatu efek yang kekal pada seluruh konsep
keuangan berbasis syariah dan standardisasi itu telah memcapai sesuatu yang sangat banyak
dicari pada area keuangan Islam yang lain. Dengan 35 Indeks Islam dan hampir 1,8 miliyar
dollar AS diatur berdasarkan syariah. Dow Jones Islamic Market Index telah sangat sukses dalam
waktu yang relatif pendek. Syekh Mohammad bin Rasyid Al-Maktoum Award telah memberikan
penghargaan atas inovasi dalam keuangan Islam kepada Dow Jones Islamic Index Market atas
kontribusinya untuuk menstandardisasi investasi kekayaan menurut criteria islam semenjak
peluncurannya pada 1998.

17
BAB III
KESIMPULAN

Pasar modal syariah merupakan tempat jual beli surat berharga dengan prinsip-prinsip
syariah.adapun instrumen pasar modal syariah diantaranya saham syariah, sukuk, reksa dana
syariah efek beragun aset syariah, hak memesan efek terlebih dahulu syariah, dan warran syariah.
Hal yang membedakan pasar modal syariah dengan pasar modal konvensional adanya
peraturan terhadap bisnis yang dijalankan oleh perusahaan tersebut. Perusahaan tidak boleh
menjalankan bisnisnya yang bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah. Dan adanya akad-akad
dalam pembelian surat berharga.
Beberapa kegiatan transaksi yang tidak boleh dilakukan dalam pasar modal syariah
diantaranya adalah kegiatan yang mengandung Tadlis, Taghrir, Tanajusy/ Najsy, Ikhtikar,
Ghisysy, Ghabn fahisy, Bai’ al-ma’dum, Riba, Maysir, dan kegiatan-kegiatan lain yang tidak
sesuai dengan prinsip syariah dan dapat merugikan pihak lain.

18
DAFTAR PUSTAKA

Achsien, Iggi H. Investasi Syariah di Pasar Modal. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.2000
Burhanuddin S. 2010. Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Hamida Chapakia dan Yulizar D Sanrego.an Empirical Analysis of Islamic Stock Return in
Malaysia. The International Conference on Islamic Capital Markets. Muamalat
Institute.IRTI. Jakarta. 2007
Khaled A. Hussein. Islamic Investment : Evidence From Dow Jones And FTSE Indices. On
Islamic Economic and Banking in 21 century. Jakarta .2005
Najmudin. 2011. Manajemen Keuangan dan Aktualisasi Syar’iyyah Modern. Yogyakarta:
Penerbit Andi.
Republik Indonesia. 2002. Fatwa Dewan Syari'ah Nasional No. 32 tentang Obligasi Syariah.
Sekretariat Negara. Jakarta
Republik Indonesia. 2003. Fatwa Dewan Syari'ah Nasional No. 40 tentang Pasar Modal dan
Pedoman Umum Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal. Sekretariat Negara.
Jakarta.
Republik Indonesia. 2011. Fatwa Dewan Syari'ah Nasional No. 80 tentang Penerapan Prinsip
Syariah dalam Mekanisme Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas di Pasar Reguler Bursa
Efek. Sekretariat Negara. Jakarta.
Soemitra, Andri. 2016. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Kencana.
Buku Training of Trainers OJK 2017

http://fernandokasenda.blogspot.co.id/2010/05/pasar-perdana-dan-pasar-sekunder.html
http://avistalingga.blogspot.co.id/2017/03/struktur-pasar-modal-baru-ojk.html
http://www.ojk.go.id/id/kanal/pasar-modal/Pages/Syariah.aspx
http://abufitriambardi.blogspot.co.id/2011/09/pasar-modal-syariah-konsep-tantangan.html
http://adasemuua.blogspot.co.id/2015/05/perkembangan-saham-syariah-di-dunia.html

19

Anda mungkin juga menyukai