Anda di halaman 1dari 3

BAB II.

ADOPSI INOVASI

Adopsi menurut Rogers (1983) adalah proses mental, dalam mengambil

keputusan untuk menerima atau menolak ide baru dan menegaskan lebih lanjut

tentang penerimaan dan penolakan ide baru tersebut.

Dalam model proses adopsi menurut Bahlen, ada lima tahap yang dilalui

sebelum seseorang mengadopsi suatu inovasi, yaitu:

1. Sadar (awreness)

2. Minat (interest)

3. Menilai (evaluation)

4. Mencoba (trial)

5. Adopsi (adoption).

Inovasi adalah proses dan atau hasil pengembangan pemanfaatan atau

mobilisasi pengetahuan, keterampilan (termasuk keterampilan teknologis) dan

pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki produk (barang dan atau jasa),

proses dan atau sistem yang baru. Ada juga yang mendefinisikan bahwa inovasi

adalah suatu penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah

dikenal sebelumnya sebagai orang atau wirausahawan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi inovasi menurut Suparlan

(1981) adalah sebagai berikut:

1. Tidak bertentangan dengan pola kebudayaan yang telah ada.

2. Struktur sosial masyarakat dan pranata sosial.


1
Page

3. Persepsi masyarakat terhadap inovasi.


Adopsi adalah suatu proses dimulai dan keluarnya ide-ide dari satu pihak,

disampaikan ke pihak kedua, sampai ide tersebut diterima oleh masyarakat sebagai

pihak kedua. Rogers dan Scholmaker (1992) menyatakan bahwa proses adopsi

dapat terjadi melalui 4 tahapan yaitu:

1. Tahap mengetahui

2. Tahap persuasif

3. Tahap mengambil keputusan

4. Tahap konfirmasi.

Inovasi harus memberikan keuntungan bagi adopternya. Soekartawi (1988)

menyatakan bahwa jika benar teknologi baru yang ditawarkn akan mmberikan

keuntungan yang relatif lebih besar, dari nilai yang dihasilkan oleh teknologi lama,

maka kecepatan adopsi akan berjalan lebih cepat.

Inovasi harus memiliki kompatibilitas atau keselarasan. Beberapa pakar

berbeda dalam memaknai kompatibilitas inovasi (teknologi), dimana:

1. Teknologi merupakan kelanjutan dari teknologi lama yang telah

dilaksanakan, maka kecepatan proses adopsi inovasi akan berjalan lebih

cepat.

2. Teknologi harus sesuai dengan penggunaannya.

3. Kompatibilitas ini dimaksud mempunyai keterkaitan dengan sosial

budaya, kepercayaan dan gagasan yang dikenalkan sebelumnya dan

keperluan yang dirasakan oleh adopter.


2

4. Inovasi harus mendayagunakan sumberdaya yang sudah ada.


Page
5. Inovasi tersebut terjangkau oleh finansial, sederhana, tidak rumit dan

mudah diperagakan.

6. Inovasi harus mudah untuk diamati.

Jika inovasi tersebut mudah diamati, maka banyak adopter yang mampu

menggunakannya dengan meniru tata pelaksanaannya tanpa bertanya kepada para

ahlinya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan adopsi dintaranya:

1. Sifat-sifat atau karakteristik inovasi.

2. Sifat-sifat atau karakteristik calon pengguna.

3. Pengambilan keputusan adopsi.

4. Saluran atau media yang digunakan.

5. Kualifikasi penyuluh.

3
Page

Anda mungkin juga menyukai