Anda di halaman 1dari 16

BAB II

ASUHAN KEPERAWATAN

KASUS SEMU HIPERGLIKEMIA


Pada tanggal 30 Maret 2018 pukul 09.00 WIB, Ny. K berusia 50 tahun datang ke RSUD
Jombang dengan keluhan badan lemas tidak berdaya, kepala pusing, sesak nafas serta mual
semenjak tadi pagi sebelum dibawa ke Rumah Sakit, setelah diperiksa GDS klien tinggi 443
mg/dl, sebelumnya klien sakit sariawan sudah 1 minggu yang lalu, sudah diperisakan ke
dokter, kemudian diberi obat oleh dokter tetapi belum sembuh-sembuh juga tidak seperti
sakit sariawan biasanya, walaupun sudah dibawa ke dokter namun kondisi klien semakin
memburuk, badan lemas, pucat dan tidak kuat membawa badannya sendiri akhirnya oleh
keluarga klien dibawa ke Rumah Sakit sampai di UGD RSUD Jombang pukul 11. 24
WIB.Pada saat datang hasil pemeriksaan TD: 140/90 mmHg, RR: 30 x/menit, Nadi: 108
x/menit, Suhu: 360C.

PENGKAJIAN

1. Identitas Klien
Nama : Ny. S No. Reg : 008008
Umur : 50 tahun Tgl MRS : 30 Maret 2018 (jam 09.00)
Jenis Kelamin : Perempuan Diagnosis Medis : hiperglikemi
Suku/Bangsa : Indonesia Tgl Pengkajian : 06-04-2016 (jam 09.00)
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Pendidikan : SMA
Alamat : Ds. Mojokrapak. Gang 3. Tembelang Jombang.

Identitas Penanggung Jawab


Nama : Tn. S
Usia : 59 tahun
Agama : Islam
Suku / Bangsa : Indonesia
Pekerjaan : Wirswasta
Hubungan dengan Klien : Suami
Alamat : Ds. Mojokrapak. Gang 3. Tembelang Jombang.
2. Pemeriksaan
Primary Survey
TRIAGE: Kuning
Keluhan utama/keadaan umum: Sesak Nafas
Kesadaran (A/V/P/U): Verbal
A. Airway : paten, tidak ada sumbatan.
B. Breathing : RR : 30x/mnt, terdapat penarikan otot bantu pernafasan,
C. Circulating :pucat, akral dingin lembab, CRT >2 detik, Nadi : 108 x/mnt.
D. Disability : Composmentis GCS 4,5,6 (15)
E. Exposure :turgor menurun, mukosa bibir kering, Suhu 360C, GDS : 443
mg/dl

SECONDARY SURVEY:
a. Keluhan Utama
Sesak Nafas.
b. Riwayat penyakit sekarang
Klien datang ke UGD RSUD Jombang pada tanggal 25 Agustus 2012 pukul 11.24
WIB dengan keluhan badan lemas tidak berdaya, kepala pusing, sesak nafas serta
mual semenjak tadi pagi sebelum dibawa ke Rumah Sakit, setelah diperiksa GDS
klien tinggi 443 mg/dl, sebelumnya klien sakit sariawan sudah 1 minggu yang
lalu, sudah diperisakan ke dokter, kemudian diberi obat oleh dokter tetapi belum
sembuh-sembuh juga tidak seperti sakit sariawan biasanya, walaupun sudah
dibawa ke dokter namun kondisi klien semakin memburuk, badan lemas, pucat
dan tidak kuat membawa badannya sendiri akhirnya oleh keluarga klien dibawa ke
Rumah Sakit sampai di UGD RSUD Jombang pukul 11. 24 WIB.
c. Riwayat kesehatan terdahulu
Klien tidak mempunyai riwayat penyakit asma, klien juga tidak mempunyai
riwayat penyakit jantung, hanya saja klien mempunyai riwayat penyakit diabetes
mellitus dan mempunyai riwayat penyakit hipertensi dari ibunya, klien juga
mengatakan kalau dirinya belum pernah dirawat di Rumah Sakit, baru pertama
kali dirawat di Rumah Sakit.
d. Riwayat kesehatan keluarga
Klien mengatakan didalam keluarga ada yang mempunyai riwayat penyakit
hipertensi dan diabetes mellitus yaitu semuanya dari ibu klien.
e. S,A,M,P,L,E
1) S : Sesak nafas.
2) A : pasien mengatakan tudak mempunyai alergi terhadap makanan ataupun
obat-obatan
3) M : metformin 500 mg dan glibenclamid 3,5 mg..
4) P : pasien mempunyai riwayat penyakit hipertensi dan diabetes mellitus
5) L : Klien mengatakan terakhir makan tadi pagi jam 07.00 sebelum pergi ke
rumah sakit, klien makan dengan bubur beras dan tempe terik.
6) E : Diabetes Mellitus

TTV
RR = 30 kali/menit
Nadi = 108 kali/menit
TD = 140/90 mmHg
Suhu = 36ºC

PEMERIKSAAAN FISIK:
Head to toe
Kepala :
Inspeksi : simetris, tidak alophesia (botak), uban tidak rata.
Palpasi : tidak ada benjolan, rambut halus.
Mata
Inspeksi : konjungtiva tidak anemis.
Telinga
Inspeksi : Tidak ada serumen (kiri/kanan),bentuk simetris (kiri/kanan)
Palpasi : Tidak ada benjolan (kiri/kanan), nyeri (-/-)
Hidung
Inspeksi : pernafasan menggunakan cuping hidung
Palpasi: benjolan tidak ada, nyeri tidak ada.
Leher:
Inspeksi : tidak ada pembesaran kalenjar tiroid, tidak ada distensi vena jugularis.
Palpasi: tidak ada pembesaran kalenjar tiroid, dan tidak ada nyeri tekan
Dada:
Jantung:
Inspeksi : bentuk dada simetris, tidak ada pulsasi dada, .
Palpasi : iktus kordis teraba di ICS 5 midclavikula
Auskultasi : BJ 1 Bj 2 tunggal
Perkusi : Pekak
Paru
Inspeksi : bentuk dada simetris, penarikan otot bantu pernafasan, nafas cepat dalam, nafas
kusmaul.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Auskultasi : Vesikuler
Perkusi : Sonor
Abdomen:
Inspeksi: bentuk abdomen simetris, tidak ada lesi
Palpasi :
Kuadran I :
Hepar  tidak ada nyeri tekan, tidak ada hepatomegali
Kuadran II :
Gaster  nyeri tekan pada abdomen
Lien  tidak terdapat splenomegali
Kuadran III :
Tidak terdapat massa, tidak ada nyeri tekan
Kuadran IV :
Tidak terdapat nyeri tekan
Auskultasi : gerakan peristaltik usus 9 kali permenit
Perkusi : tymphani
Genitalia:
Inspeksi : bersih, tidak berbau, tidak ada oedem, tidak ada benjolan, maupun varises, dan
tidak ada tanda-tanda Infeksi
Ekstremitas atas dan bawah:
Inspeksi : Tidak ada oedema (kiri/kanan), Bentuk simetris, kuku jari bersih, tidak ada
clubing finger.
Palpasi: tidak ada edema piting , turgor kulit menurun, akral lembab.
kekuatan otot. :
5 5

Kekuatan otot
4 4

Data Penunjang :
SPO2: 86%,
PCO2 : 47 %
GDS : 443

Masalah Keperawatan:
1. Ketidak efektifan pola nafas
2. Kekurangan volume cairan
3. Ketidakstabilan kadar glukosa darah
Intervensi dan Implementasi Diurutkan permasalahan A,B,C,D
No. Intervensi Rasional Jam/Waktu Implementasi
1. A (Airway) - Adanya 08.00/ 23 - membebaskan kepatenan
- Pemeriksaan jalan napas penurunan Maret jalan nafas
Look : catat pergerkan kesadaran/koma 2018 - Posisikan semi flower
dada, perhatikan dada, sebagai akibat
perhatikan kesimetrisan dari gangguan
menggunakan retraksi transport oksigen
otot ke otak.
Listen : auskultasi bunyi
napas, tidak adanya
penurunan ventilasi
Feel : hembusan napas
- Observasi dan
pembebasan jalan nafas
2. B (Breathing) - Mempertahankan 08.01 - Berikan O2 12 LPM
- Lakukan Oksigenasi saturasi 02 dengan NRM
- Observasi pernafasan - Pantau saturasi
oksigen dan pola
nafas lakukan
dokumentasi :
Pernafasan normal,
RR : 26 x/mnt,
penarikan otot bantu
berkurang, pernafasan
sedikit lambat, SPO2 :
86%, SCO2 : 47 %
3. C (Circulation) - Merupakan 08.06 - berikan cairan isotonik
- Berikan rehidrasi cairan indicator dari normal saline 0,9% NaCl 20
- Amati tanda-tanda tingkat dehidrasi ml/kgBB/jam dalam 4 jam
keseimbangan elektrolit atau volume pertama.
dan asam basa (mis. sirkulasi yang - Berikan terapi insulin 0,1
Warna kulit dan adekuat U/KgBB. Diikuti 5-10
membrane mukosa merah - Dengan U/jam yang di berikan
dan kejang, turgor kulit,) pertahanan dapat kontinue.
- Pantau masukan dan memulihkan - melakukan cek TTV :
keluaran dan catat berat glikosa serum
jenis urine. dalam batas Nadi = 80 kali/menit
normal TD =140/80 mmHg
- Memberikan - Memantau cairan yang
perkiraan masuk dan cairan yang
kebutuhan akan keluar
cairan pengganti
dan keefektifan
dari terapi yang
diberikan
4. D (Disability) - Mengetahui tanda 08.21 - Melakukan pemeriksaan
- Lakukan pemeriksaan koma diabetik GCS :
GCS Composmentis 4,5,6 (15)
5. E (Exposure) - Pemberian insulin 09.39 - Memeriksa GDS : 383
- Periksa GDS setiap 1 dan cairan akan mg/dl
jam menurunkan - Pemeriksaan dehidrasi :
- Observasi terjadi kadar gula darah turgor elastis, mukosa
dehidrasi (turgor kulit, 60 mg/dl setiap bibir kering, Suhu 36,7
0
membran mukosa jam C,
merah, warna kulit) - Mencegah terjadi - Menurunkan O2 10
- pemberian O2 hipoglikemia Lpm :
diturunkan - Penurunan secara SpO2 : 92 %
bertahap sesuai
dengan kebutuhan
O2 tubuh

Evaluasi & Hands off”


Evaluasi Komunikasi
SUBJEKTIF: keluarga pasien mengatakan Sitution:
masih terlihat lemas Saya perawat A dari UGD RSUD Jombang
pada tanggal 30 Maret 2018 pukul 09.00
WIB, melaporkan pasien atas nama Ny. S
berumur 50 th, mengalami lemas tidak
berdaya, kepala pusing, sesak napas dan mual
semenjak pagi sebelum dibawa ke rumah
sakit

OBJEKTIF: Background:
Sesak nafas, mukosa bibir kering, lemas, Klien datang ke UGD RSUD Jombang pada
pucat. tanggal 30 Maret 2018 pukul 09.00 WIB
Observasi TTV dengan keluhan badan lemas tidak berdaya,
a. TD: 140/80 mmHg kepala pusing, sesak nafas serta mual
b. N : 80 x/menit semenjak tadi pagi sebelum dibawa ke
c. RR : 26 x/menit Rumah Sakit, setelah diperiksa GDS klien
d. Suhu : 36,7 0 C tinggi 443 mg/dl, sebelumnya klien sakit
e. SPO2 : 92 % sariawan sudah 1 minggu yang lalu, sudah
diperiksakan ke dokter, kemudian diberi obat
oleh dokter tetapi belum sembuh-sembuh
juga tidak seperti sakit sariawan biasanya,
walaupun sudah dibawa ke dokter namun
kondisi klien semakin memburuk, badan
lemas, pucat dan tidak kuat membawa
badannya sendiri akhirnya oleh keluarga
klien dibawa ke Rumah Sakit sampai di UGD
RSUD Jombang pukul 09.00 WIB. Data dari
kasus ini pasien memiliki riwayat diabetes
dan hipertensi. Hiperglikemia yang tinggi
dapat mengakibatkan terjadi ketoasidosis
diabetik yang mengakibatkan anoreksia,
mual dan muntah, bersama dengan
peningkatan kecepatan pembentukan urin,
nafas kusmaul. Perkembangan ini akan
diikuti dengan asidosis metabolik.
ASSESMENT: masalah belum teratasi Assessment: Dari hasil pemeriksaan :
Masih sesak nafas, Sesak nafas, mukosa bibir
kering, lemas, pucat.
TD: 140/80 mmHg
RR: 25 x/menit
Nadi: 120 x/menit
SPO2 : 92 %

PLANNING : lanjutkan intervensi Recomendation:


- Cek GDS / jam
- Cek SPO2
- hitung intake dan output cairan.
- Apabila GDS turun < 200 mg/dl beri
terapi dextrosa 5% untuk mencegah
hipoglikemia
- Dokter untuk terapi lanjutan
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

KASUS SEMU HIPOGLIKEMIA


Pada tanggal 30 Maret 2018 pukul 09.00 WIB, Ny. S berusia 50 tahun datang ke RSUD
Jombang kelurga mengatakan pasien pingsan 1 kali sebelum dibawa ke RS. Pasien telah
didiagnosa diabetes mellitus sejak 1,5 tahun yang lalu sebelum masuk rumah sakit. Dan
mendapatkan terapi insulin rumatan 24 unit NPH dan 9 unit RI pada sore hari dan 11 unit
NPH dan 6 unit RI pada sore hari tanpa ada gangguan. Empat hari sebelum masuk RS Ny. S
batuk dengan sputum jernih, nafsu makan menurun. Tidak lama kemudian pasien menjadi
lemah lalu mengalami mual disertai muntah. Dua hari sebelum masuk rumah sakit pasien
lupa menyuntik insulin dan pasien menyuntik insulin 8 jam sebelum masuk RS. Pada saat
datang hasil pemeriksaan : TD: 100/60 mmHg, RR: 30 x/menit, Nadi: 73 x/menit teraba
lemah, Suhu: 350C, GCS : 345 (12), GDS : low

PENGKAJIAN

1. Identitas Klien
Nama : Ny. S No. Reg : 008008
Umur : 50 tahun Tgl MRS : 30-03-2018(jam 09.00)
Jenis Kelamin : Perempuan Diagnosis Medis : hipoglikemi
Suku/Bangsa : Indonesia Tgl Pengkajian : 30-03-2018 (jam 09.00)
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Pendidikan : SMA
Alamat : Jombang

Identitas Penanggung Jawab


Nama : Tn. A
Usia : 59 tahun
Agama : Islam
Suku / Bangsa : Indonesia
Pekerjaan : Wirswasta
Hubungan dengan Klien : Suami
Alamat : Jombang

2. Pemeriksaan
Primary Survey
TRIAGE: Kuning
Keluhan utama/keadaan umum: penurunan kesadaran
Kesadaran (A/V/P/U): Verbal
F. Airway : lidah jatuh
G. Breathing : RR : 30 x/mnt, irama teratur, tidak menggunakan otot bantu
pernapasan, nafas cepat, suara napas vesikular
H. Circulating : TD : 100/60 mmHg, N: 73 x/menit teraba lemah, CRT : 4 dtk,
Anemis
I. Disability : Apatis GCS : 3,4,5, pupil isokor.
J. Exposure : S : 35,8 0C, akral dingin, lemah, GDS : low.

SECONDARY SURVEY:
a. Keluhan Utama : keluarga mengatakan pasien pingsan 1 kali sebelum MRS.
b. Riwayat penyakit sekarang
Ny. S berusia 50 tahun masuk ke RSUD Jombang pada tanggal 30 Maret 2018
pukul 09.00 WIB kelurga mengatakan pasien pingsan 1 kali sebelum dibawa ke
RS. Pasien telah didiagnosa diabetes mellitus 1,5 tahun yang lalu sebelum masuk
rumah sakit. Sejak itu pasien mendapatkan terapi insulin rumatan 24 unit NPH
dan 9 unit RI pada sore hari dan 11 unit NPH dan 6 unit RI pada sore hari tanpa
ada gangguan. Empat hari sebelum masuk RS Ny. S batuk dengan sputum jernih,
nafsu makan menurun. Tidak lama kemudian pasien menjadi lemah lalu
mengalami mual disertai muntah. Dua hari sebelum masuk rumah sakit pasien
lupa menyuntik insulin dan pasien menyuntik insulin 8 jam sebelum masuk RS.
c. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga tidak ada yang mengalami diabetes.
f. S,A,M,P,L,E
S : keluarga mengatakan pasien pingsan 1 kali sebelum MRS.
A : pasien mengatakan tudak mempunyai alergi terhadap makanan ataupun
obat-obatan
M : pasien mendapatkan terapi insulin rumatan 24 unit NPH dan 9 unit RI
pada sore hari dan 11 unit NPH dan 6 unit RI pada sore hari tanpa ada
gangguan
P : pasien mempunyai riwayat penyakit diabetes mellitus .
L : keluarga mengatakan nafsu makan menurun, makan terakhir kemarin
siang 29 Maret 2018 ±2-3 sendok.
E : GDS low (hipoglikemia)

TTV
RR = 30 kali/menit
Nadi = 73 kali/menit
TD =100/60 mmHg
Suhu = 35,8ºC

PEMERIKSAAAN FISIK:
Head to toe
Kepala :
Inspeksi : simetris, tidak alophesia (botak), tidak ada uban.
Palpasi : tidak ada benjolan, rambut berminyak.
Mata
Inspeksi : konjungtiva anemis, pupil isokor.
Telinga
Inspeksi : Tidak ada serumen (kiri/kanan),bentuk simetris (kiri/kanan)
Palpasi : Tidak ada benjolan (kiri/kanan), nyeri (-/-)
Hidung
Inspeksi : bersih, tidak ada obstruksi.
Palpasi: benjolan tidak ada, nyeri tidak ada.
Leher:
Inspeksi : lidah jatuh, terdapat obstruksi
Palpasi: tidak ada pembesaran kalenjar tiroid, dan tidak ada nyeri tekan.
Auskultasi : Snowling (ngorok)
Dada:
Jantung
Inspeksi : bentuk dada simetris, tidak ada pulsasi dada, tidak ada lesi.
Palpasi : iktus kordis teraba di ICS 5 mid clavikula
Auskultasi : BJ 1 Bj 2 tunggal
Perkusi : Pekak
Paru
Inspeksi : bentuk dada simetris, tidak ada penarikan otot bantu pernafasan, sesak.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Auskultasi : Vesikuler
Perkusi : Sonor
Abdomen:
Inspeksi: bentuk abdomen simetris, tidak ada lesi
Palpasi :
Kuadran I :
Hepar  tidak ada nyeri tekan, tidak ada hepatomegali
Kuadran II :
Gaster  tidak ada nyeri tekan pada abdomen
Lien  tidak terdapat splenomegali
Kuadran III :
Tidak terdapat massa, tidak ada nyeri tekan
Kuadran IV :
Tidak terdapat nyeri tekan
Auskultasi : gerakan peristaltik usus 11 kali permenit
Perkusi : tymphani
Genitalia:
Inspeksi : bersih, tidak berbau, tidak ada oedem, tidak ada benjolan, maupun varises, dan
tidak ada tanda-tanda Infeksi
Ekstremitas atas dan bawah:
Inspeksi : Tidak ada oedema (kiri/kanan), Bentuk simetris, kuku jari bersih, tidak ada
clubing finger,
Palpasi: tidak ada edema piting, akral dingin.
kekuatan otot. :
2 2

Kekuatan otot
2 2
Data penunjang :
GDS : low
SpO2 : 62%

Masalah Keperawatan:
1. Ketidakstabilan kadar glukosa darah.
2. Penurunan perfusi jaringan cerebral
3. kebersihan jalan nafas
4. Risiko penurunan perfusi jaringan perifer

Intervensi dan Implementasi Diurutkan permasalahan A,B,C,D


No. Intervensi Rasional Jam/Waktu Implementasi
1. A (Airway) - Adanya 09.00/ 23 - pembebasan jalan nafas
- Pemeriksaan jalan napas penurunan Maret obstruksi : pasang OPA
Look : catat pergerkan kesadaran/koma 2018 - . Memposisikan supinasi
dada, perhatikan dada, sebagai akibat
perhatikan kesimetrisan dari gangguan
menggunakan retraksi transport oksigen
otot ke otak.
Listen : auskultasi bunyi - Penurunan
napas, tidak adanya kesadaran
penurunan ventilasi menurun
Feel : hembusan napas mengakibatkan
- Observasi dan
pembebasan jalan nafas
2. B (Breathing) - Mempertahankan 09.01 - Berikan terapi oksigen 15
- Lakukan Oksigenasi saturasi 02 Lpm dengan NRM.
- Observasi pernafasan - melakukan pemeriksaan
pernafasan : RR :
26x/mnt, irama teratur,
tidak menggunakan otot
bantu pernapasan, nafas
cepat, suara napas
vesicular. SpO2 : 62%
3. C (Circulation) - Merupakan 09.06 - pemasangan infus Dextrosa
- pemasangan infus indicator dari 10 % 20 tpm dan pemberian
- Amati tanda-tanda tingkat dehidrasi Dextrosa 40% masuk 20 ml
keseimbangan elektrolit atau volume (2 flas) melalui IV
dan asam basa (mis. sirkulasi yang 09.51 - melakukan cek TTV :
Warna kulit dan adekuat RR = 26 kali/menit
membrane mukosa merah - Dengan Nadi = 73 kali/menit
dan kejang) pertahanan dapat TD =100/60 mmHg
memulihkan -
glikosa serum
dalam batas
normal
- Memberikan
perkiraan
kebutuhan akan
cairan pengganti
dan keefektifan
dari terapi yang
diberikan
4. D (Disability) - Mengetahui tanda 09.21 - Melakukan pemeriksaan
- Lakukan pemeriksaan koma diabetik GCS :
GCS Apatis 3,4,5 (12)
5. E (Exposure) - Memeriksa GDS 10.21 - Memeriksa GDS :121
- Periksa GDS setiap 1 untuk gr/dl.
jam mempertahankan - Anemis, lemah, akral
- Pemeriksaan KU dan kadar gula darah hangat, nafsu makan
Ukur suhu dalm tubuh. menurun suhu 35,8 0C.
- Pemberian O2 - Penurunan secara - Peurunan O2 menjadi 12
diturunkan bertahap sesuai L/mnt : SpO2 = 86%
dengan kebutuhan
O2 tubuh

Evaluasi & Hands off”


Evaluasi Komunikasi
SUBJEKTIF: Sitution:
Saya perawat A dari UGD RSUD Jombang,
melaporkan pasien atas nama Ny. S
mengalami penurunan kesadaran sebelum
dibawa ke rumah sakit

OBJEKTIF: Background:
Sesak nafas, mukosa bibir kering, lemas, Ny. S mengalami penurunan kesadaran
pucat. sebelum dibawa ke rumah saki. Pasien juga
Observasi TTV mengalami diabetes mellitus 1,5 tahun yang
f. TD: 110/70 mmHg lalu sebelum masuk ke rumah sakit. Dan ssat
g. N : 78 x/menit (teraba kuat) itu pasien mendapatkan terapi insulin
h. RR : 26 x/menit rumatan 24 unit NPH dan 9 unit RI pada sore
i. Suhu : 36,2 0C hari dan 11 unit NPH dan 6 menit RI pada
j. GCS : 3,5,6. Pupil isokor, akral hangat, sore hari tanpa ada gangguan. Karena pasien
CRT< 2 detik ,composmentis. kelebihan pemakaian insulin, Empat hari
k. GDS : 121 gr/dl sebelum masuk RS Ny. S batuk dengan
l. KU : Lemah sputum jernih, nafsu makan menurun. Tidak
m. SpO2 : 86% lama kemudian pasien menjadi lemah lalu
mengalami mual disertai muntah. Dua hari
sebelum masuk rumah sakit pasien lupa
menyuntik insulin dan pasien menyuntik
insulin 8 jam sebelum masuk RS.sehingga
kadar gula durah rendah yang mengakibatkan
supali glukosa ke otak mengalami
kekurangan dan berakibat gangguan perfusi
jaringan serebral.

ASSESMENT: masalah belum teratasi Assessment: Dari hasil pemeriksaan :


mukosa bibir kering, lemas, pucat.
Observasi TTV
a. GCS : 3,5,6.
b. KU : Lemah.
c. SpO2 86 %

PLANNING : lanjutkan intervensi Recomendation:


- Cek GDS / jam
- Pemantauan KU dan TTV.
- Terapi Oksigen
- Dokter untuk terapi lanjutan

Anda mungkin juga menyukai