Fisiologi Hewan Dan Manusia
Fisiologi Hewan Dan Manusia
Diusun oleh:
Erma Wahyu Safira Nastiti (170341615078)
Karin Anindita Widya Pitaloka (170341615097)
Karlina Syabania (170341615099)
Maya Andya Garini (170341615032)
Serly Herlina (170341615084)
Yayuk Sari Agustina (170341615117)
B. DASAR TEORI
Otot jantung berbeda dari otot kerangka dalam hal struktur da fungsinya.
Untukberkontraksi otot jantung tidak memerlukan stimulus sebab otot jantung memliki
sifat otomatis. Pada sel otot jantung dapat terjadi peristiwa depolarisasi secara spontan
tanpa ada stimulus.setelah itu otot jantung juga memiliki sifat ritmis, peristiwa
depolarisasi dan repolarisasi berjalan menurut irama tertentu.
Jantung berongga pada vertebrata. Jantung ini merupakan organ berotot yang mampu
mendorong darah ke berbagai bagian tubuh. Jantung bertanggung jawab untuk memp
ertahankan aliran darah dengan bantuan sejumlah klep yang melengkapinya. Untuk m
enjamin kelangsungan sirkulasi, jantung berkontraksi secara periodik. Apabila cairan
tubuh berhenti bersirkulasi maka hewan akan mati (Isnaeni, 2006).
Jantung merupakan suatu pembesaran otot yang spesifik dari pembuluhdarah atau
suatu struktur muskular berongga yang bentuknya menyerupai kerucutdan dilingkupi
atau diselimuti oleh kantungperikardial(perikardium).
Peranan jantung sangat penting dalam hubunganya dengan pemompaan darah keselur
uhtubuh melalui sistem sirkulasi darah, sirkulasi darah adalah sistem yang
berfungsidalam pengangkutan dan penyebaran enzim, zat nutrisi, oksigen,
karbondioksida,garam-garam, antibodi dan senyawa N, dari tempat asal keseluruh
bagian tubuhsehingga diperlukan tekanan yang cukup untuk menjamin aliran darah
sampai ke bagain-bagian jaringan jaringan tubuh (Afandi, 2001).
Otot jantung vertebrata hanya ditemukan pada satu tempat yakni jantung. Seperti otot
rangka, ototjantung berlurik. Perbedaan utama antara otot rangka dan otot jantung ada
lah dalam sifat membrandan listriknya.Sel otot jantung mempunyai daerah khusus ya
ng disebut dengan cakram berinterkalar, dimana persambungan longgar memberikan
pengkopelan listrik langsung diantara selsel otot jantung. Membranplasma otot jantun
g mempunyai ciri pacu jantung yang menyebabkan depolarisasi berirama, yang memi
cu potensial aksi dan menyebabkan sel otot tunggal untuk berdenyut bahkan ketika di
isolasi dari jantung dan ditempatkan dalam biakan sel (Campbell, 2004).
Sel otot jantung bersifat autoritmik yaitu sebagai otot yang mempunyai daya rangsan
g untuk dirinya sendiri, sehingga menyebabkan aksi potensial yang spontan yang men
yebabkan proses kontraksi. Adanyak aksi potensial akan menimbulkan depolarisasi m
embran serat otot dan berjalan lebih dalam kedalam serat otot pada tempat dimana pot
ensial aksi dapat mendepolarisasi sarkolema dan sistem tubulus T, sehingga ion kalsi
um dan cairan ekstrasel masuk. Potensial aksi kuga menyebabkan reticulum sarkoplas
ma melepaskan sejumlah besar ion kalsium kedalam myofibril (Ida, 2014).
C. ALAT BAHAN
1. Papan seksi
2. Alat bedah
3. Cawan petri
4. Pipet tetes
5. Jarum pentul
6. Gelas arloji
7. Katak
8. Ringer
9. Ringer 40°
10. Ringer 5°
11. larutan asetilkolin
12. larutan adrenalin
13. KCL 0,9%
14. CaCl₂ 1%
15. NaCl 0,7%
D. PROSEDUR
Sifat Otomatis dan Ritmis Jantung
Single pitch
Buka perikardium
Beri ringer
Buka perikardium
Ditetesi ringer 5o C
Ringer 40o
Asetilkolin
Adrenalin
Beri CaCl2 1%
NaCl 0,7%
KCl 0,7%
E. HASIL PENGAMATAN
1. Sifat otomatis dan ritme jantung
G. PEMBAHASAN
H.KESIMPULAN
Kesimpulan pada praktikum ini ialah Jantung katak berbeda dengan jantung manusia.
Jantung katak maupun mamalia mempunyai centrum automasi sendiri. Artinya tetap
berdenyut meskipun telah diputuskan hubungannya dengan susunan saraf atau
dikeluarkan dari tubuh. Pada jantung katak yang normal atau tanpa perlakuan Jantung
tetap ritmis atau berirama meskipun hubungan dengan saraf diputuskan. Bahkan bila
jantung katak diambil selagi masih hidup dan ditaruh dalam larutan fisiologis yang
sesuai akan tetap berdenyut.Jantung yang dipisahkan dari Sinus Venosusnya akan
terlihat lebih cepat berdenyut dibandingkan dengan yang tidak dilepas Sinus
Venosusnya.pemberian larutan kimia berpengaruh terhadap aktivitas kerja
jantung.pemberianberbagailarutan(KCL0,9%,CaCl₂1%,adrenalin,asetilkolin)menyeba
bkan kontraksi otot jantung pada katak menjadi semakin cepat
I.DAFTAR RUJUKAN
(2014).
Isnaeni, Wiwi. Fisiologi Hewan. Yogyakarta: Kanisus, 2006.
Afandi, 2002. Prinsip-Prinsip Fisiologi Hewan. Jakarta : Depdikbud.
Tenzer, Amy dkk. 2003. Buku Ajar Struktur Perkembangan Hewan II. Malang: Jurusan
Biologi FMIPA