9.pembentukan Hujan 2
9.pembentukan Hujan 2
• Curah Hujan
• jumlah air yang jatuh di permukaan tanah datar selama
periode tertentu yang diukur dengan satuan tinggi (mm) di
atas permukaan horizontal bila tidak terjadi evaporasi, runoff
dan infiltrasi.
• Satuan CH (mm, inch)
• Hari Hujan
• periode sehari semalam dengan CH 0.5 mm
• Satuan HH (per bulan, tahun)
• Intensitas Hujan
• Jumlah CH dibagi dengan selang waktu terjadinya hujan
• Satuan IH (mm/30 mnt, mm/jam, mm/hari, inch/hari)
• Solusi :
• pengamatan cukup panjang dengan jaringan
stasiun pengamatan yang rapat (letak
lintang, topografi, dan sebaran tipe hujan)
• Satu alat ukur hujan dapat mewakili wilayah
luasan tertentu tergantung pada tipe
topografi dan sifat hujan
• data stasiun di daerah belakang angin tidak
dapat digunakan untuk stasiun depan angin
& sebaliknya
• Pengukuran/pendugaan CH :
1. Alat ukur manual
2. Alat ukur otomatis
3. Penginderaan jauh (remote sensing)
Pengukuran dan analisis data hujan – Pengukuran CH
• Contoh data ch bulanan stasiun 02 35’ LS dan 140 31’ BT dan 88 m dpl
Thn JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOP DES Tahunan
300
250
CH Bulanan (mm)
200
150
100
50
0
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOP DES
Bulan
Pengukuran dan analisis data hujan – Analisis data CH
12
Rt Rb Rata-rata CH tahunan hasil
b 1 penjumlahan Rb
n
Rt Rt ,i / n Rata-rata CH tahunan hasil rata-
i 1 rata tahunan tiap stasiun
Meteorology for better life
Pengukuran dan analisis data hujan – Analisis data CH wilayah
2. Metode Isohyet
a. Siapkan peta batas wilayah dan peta lokasi jaringan stasiun
◙
b. Buat isohyet dari jaringan stasiun CH tersebut ◙
c. Hitung luas wilayah diantara 2 isohyet dan konversikan
dalam persen (%) ◙
d. Hitung rata-rata CH diantara 2 isohyet ◙
e. Kalikan rata-rata CH diantara 2 isohyet dengan persentase
luas wilayah diantara 2 isohyet ◙
f. Hitung CH rata-rata wilayah didapat dengan menjumlahkan
hasil perkalian pada point e. (rata-rata CH diantara 2
isohyet dikalikan persentase luas wilayah diantara 2 isohyet)
◙
Metode Isohyet
Isohyet Luas Luas Rata-rata Curah hujan
(inch) Wilayah Wilayah curah (inch)
(km2) (%) hujan (3)x(4
(inch)
400
400
300
300
200
200
100
100
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Tipe Lokal
400
300
200
100
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Tipe 400
Equatorial
300
200
100
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Tipe
Monsoon
Fenomena iklim (ENSO dan siklon tropis)
• Anomali hujan Rata-rata curah hujan di beberapa stasiun di Jawa dan Bali pada
tahun normal, El-Nino dan La-Nina untuk musim hujan (Nov-Feb), musim
kering I (Mar-Jun) dan musim kering II (Jul-Okt). Sumber: (Las et al., 1999)
1400 Normal
La-Nina
1200
El-Nino
1000
Curah Hujan
800
600
400
200
0
Okt-Jan (MH) Feb-Mei (MK I) Jun-Sep (MK II)
Semua Tahun
30
20
10
0
-7.5 -5.5 -3.5 -1.5 0.5 2.5
Anomali (cm/bulan)
Meteorology for better life
Fenomena iklim (ENSO dan siklon tropis) – Siklon tropis
surya
Pemanasan
intensif
Sumber gangguan
cuaca
TERIMA KASIH